The Uncut
Aku mulai mengenal blog saat masih duduk di bangku SMA, bersamaan dengan Friendster, MiRC dan MySpace yang hadir mengisi malam-malam geje dengan Mpyur di Lab Komputer yang bucok 😓. Bagiku blog adalah sebuah konsep yang menarik, semacam virtual scrapbook, apalagi sih yang didambakan remaja cewek yang kePinterest-Pinterestan sepertiku ini? haha 😆
Mempelajari cara membuat layout website abal-abal saja sudah
membuatku cengengesan di sepanjang
pelajaran TIK. Apalagi blog. It’s
a legend ... (wait for it) ... dary ... 👏👏👏
Blog pertamaku adalah http://demilestari.multiply.com yang terbuat dari rasa haus akan eksistensi dan
rasa gerah kepada teman yang sudah lebih dulu punya blog. Kelihatannya asyik. Jujur
ya, aku sendiri bingung mau menulis apa di blog karena sama sekali tidak tertarik
menulis cerpen atau cerita bersambung. Satu-satunya yang ingin kutuliskan
adalah cerita keseharianku.
Meski sudah punya diary, aku tetap merasa harus memiliki
blog karena ... Berprospek hehe 😊 Aku melihat blog sebagai bagian dari dunia baru
bernama internet.
Blogku memang random, tapi aku bhangga 😋 Isinya
(masih) seputar kehidupan santriwati labil yang girang dengan keajaiban blog.
Tulisan yang dibuat berwarna warni dengan font
yang berbeda-beda, gif-gif yang (dianggap) lucu, cursor icon yang dirubah menjadi
dinosaurus dan template bertema dark yang ke emo-emoan.
Emo adalah Kak Ikcwan di
awal masuk kuliah, tubuh kurus, rambut polem (poni lempar), pakaian sendu dan editan foto dengan vignete yang kontras. Ngeri juga ya jadi anak emo. Selain terkesan gloomy, emo identik dengan suicide atau death kaya si L di Death Note. Saat itu nggak keren kalau nggak
emo, kalau sekarang mah kaya cabe-cabean kali ya ... 😵 Duh-Ku-Masih-Tak-Percaya-Pernah-Khilaf-Menjadi-Anak-Emo 🙏
Blog tersebut berlanjut
sampai di awal masa kuliah, namun terpaksa dihentikan karena ketahuan oleh
salah satu dosen yang mengumumkan di kelas, yaudah lah ya ... Wassalamualaikum
... Lapaknya ditutup dulu.
Di akhir kuliah studio
yang melelahkan, ketika dosen mereview
hasil kerja keras sesiangan ini, ia menambahkan satu pengumuman penting yang
kalau intonation speednya dipercepat akan menjadi:
“Ada salah teman kalian yang
memiliki bakat dalam hal menulis ... Dan ia adalah seorang blogger ... OK. Tepuk tangan untuk teman kita, Lestari!”
Percaya atau tidak, tapi teman-teman
yang baru kukenal selama ± sebulan itu bertepuk tangan untukku, sementara aku sendiri
tertegun nggak ngerti lagi mau apa atau gimana. Yang kuingat mataku kemudian sibuk
mencari-cari candid camera di setiap
sudut, kelakuan yang tidak berguna, sebab yang ada hanyalah sarang laba-laba
dan debu kusut tergerai memamah biak.
Mungkin tujuannya untuk
mengapresiasi, namun bagiku terasa seperti ‘congratulation
al4yers, we’ve got your life’. 😱😱😱
KZL 322008003 X
Durian benar-benar runtuh
padaku. Bertubi-tubi.
Yap! Hampir setengah
(atau malah seluruh) blogku isinya adalah curhat, puisi-puisian dan
keinginan-keinginan terpendam di dalam hati, sisanya adalah pengalaman pertama
kuliah. Tentang mata kuliah yang (hampir semuanya) tidak ku mengerti, tentang
adaptasi di lingkungan baru, tentang
teman-teman baru yang baik, tentang tugas-tugasnya yang membingungkan, tentang
dosen-dosen yang penjelasannya nggak jelas dan tentang OSPEK!
Ehm ... Saat itu OSPEK
adalah topik yang sensitif 😔
Semuanya kutulis dengan
bahasa yang ke diary-diaryan, termasuk
penggunaan kata-katanya yang aL4y. Saat aku sekolah dulu, format terkeren tulisan adalah penggunaan huruf capital yang random dan penggantian huruf dengan angka. FYI, semua tulisan capital randomnya diketik manual loh ...
Karena belum mengenal fungsi ‘replace’
di tab Microsoft Word. Sedih juga kalau inget ini 😭. Maka adalah sebuah perjuangan bagi aL4yers sepertiku
membuat sebuah postingan di blog 😫.
Aku bahkan pernah
menemukan salah satu dosen yang sedang membaca blogku ketika menyerahkan tugas
ke kantor. Ingin sekali rasanya menenggelamkan diri atau berteriak
sekencang-kencangnya “Woy! Ngapain lu baca-baca blog gueh???” 😠
Ternyata, blogku itu
muncul di search engine dengan keyword nama jurusan dan universitas
tempatku kuliah. Aku sendiri baru tahu beberapa tahun ke belakang ketika sedang
iseng searching tentang akreditasi
jurusanku di sela-sela mengerjakan tugas. Huft .
Pada masa itu wajar untuk
memiliki lebih dari satu blog, mungkin karena anggapannya blog adalah semacam buku
virtual yang bisa dibaca siapa saja, jadi
mesti dibedakan menurut jenis dan peruntukannya. Kaya misalnya, blog yang ini
untuk curhat, blog yang itu untuk tulisan yang lebih serius dan blog yang
satunya lagi untuk tugas-tugas. Padahal ya sebenarnya untuk membedakannya aku
hanya perlu memberi label pada tiap postingan 😤
Ketika www.multiply.com memutuskan
untuk menutup amal usahanya, aku segera membuat akun blog baru di www.blogspot.com,
kemudian di www.wordpress.com, kemudian di www.tumblr.com. Tujuannya cuma satu, membandingkan mana yang
lebih cocok untukku.
Nggak tahu ya tapi bagiku
ini membingungkan , di satu sisi aku ingin sharing
tentang kehidupan personalku dengan orang lain, tapi di sisi lainnya aku juga
tidak ingin orang lain tahu.
Beginiqah dilema seorang blogger? 😶
0 comments
Feel free to leave some feedback after, also don't hesitate to poke me through any social media where we are connected. Have a nice day everyone~