Hello~
Apa kabar manteman? Semoga harpitnas minggu lalu nggak kalyan sia-siakan begitu aja 😁. Meski udah nggak kerja 8-5 aku mengunakan harpitnas minggu lalu untuk mengambil jeda dari urusan domestik rumah tangga. Tadinya Pici berinisiatif mengadakan halal bihalal di Garut karena kita melewatkan bukber Ramadan. Sayangnya drama kumbara yang terjadi di balik layar smartphone bikin doi urung melempar wacana ke WAG dan mengajak kita (sapeee lagi?!) naik gunung 😅. Kita mah yes ya, apalagi udah lama kita nggak ketemu.
Biar satset aku pake WB Travel yang Subang - Bandung (Buah Batu) terus turun di Cileunyi jadi Deya bisa bablas dari Kopo, lanjut ke Nagrek untuk nge-pick up Icunk. Rencananya kita langsung ke rumah Pici dan masak untuk makan siang, eh di perjalanan Pici mengabari bahwa ia masih ada kelas tatap muka jadi makan siang di luar aja. Untuk pemilihan tempat tentcunya kita serahkan ke Pici, kan doi warloknya 😁.
Dari semua opsi kita memilih RM. Mang Iki karena lokasinya berada di area Garut Plaza, yunow yekan sesulit apa menemukan spot parkir mobil 😅. FYI, RM. Mang Iki ini viral di TikTok karena menawarkan sensasi makan di pinggir rel kereta api macem cafe di Thailand *cmiiw. Mungkin karena kita datang saat jam makan siang situesyennya rame banget, yang antri, yang makan, yang ngobrol, yang masak, yang cuci piring, semua berkumpul di situ. Melihat propabiitas makan dengan nyaman yang kecil, udalaya... kita undur diri 🙇.
Pici lalu kasih pilihan: mau yang makanannya enak tapi agak jauh atau yang deket tapi makanannya B aja?
Ya Allah Pic, pake nanya, derrr weh langsung 😁.
Dari Garut Plaza kita caw ke Lumbung Padi di daerah Bayongbong, yha~ memang agak jauh siya tapi masih di Garut kok😅. Melihat area parkir yang hampir luber kita sempat khawatir kesulitan mendapatkan meja, untungnya Lumbung Padi ini punya banyak meja jadi meski waiting list nunggunya nggak begitu lama. Kita mendapatkan meja di area belakang berupa gazebo yang dilengkapi dengan stop kontak *penting dan wastafel.
Sebagai family resto kurasa Lumbung Padi ini fasilitasnya OK, apalagi kalau bawa orang tua atau bocil. Di beberapa titik ada jalur khusus untuk pengguna kursi roda dan kolam di samping musholla yang bisa dipergunakan untuk menyedekahkan kulit mati pada ikan-ikan 😅. Selain itu ada mini zoo dan playground di bagian belakang yang bisa bikin bocil sedikit sibuk, hati--hati ya buibu jangan sampai meleng apalagi di area kolam.
Yang kita order:
Nasi Cikur Komplit Ayam Kampung Rp 42.000
Mungkin karena bikin banyak, rasa cikur (kencur) di nasinya terasa samar macem numpang lewat doang 😅. Porsi nasinya mah biasa ya namun kalau digabung dengan lauknya jadi luar biasa. Aku butuh beberapa kali jeda untuk bisa menghabiskannya, apalagi kita order side dish yang lain. So far makanannya OK dan memuaskan, kalau kalyan yang nggak mau ribet pilih-pilih menu satuan bisa langsung pilih menu paketan.
Jukut Goreng Rp 12.000
Rasanya mirip-mirip dengan jukut goreng pada umumnya.
Karedok Rp 24.000
Jangan tertipu dengan panampilannya yaini, di bawahnya ada kerupuk putih bundar yang bikin karedoknya tampak lebih tinggi 😁.
Es Kelapa Muda Rp 20.000
Syegarrr... Sesungguhnya akau berharap es kelapa muda ini disajikan pake gelas biar ada embun-embunnya, ternyata pake cup plastik aja, yaudalaya mungkin gelasnya belum pada dicuci 😅.
***
LUMBUNG PADI
@lumbungpadigarut_
📌 Jalan Raya Bayongbong - Garut, Muara Sanding, Kec. Garut Kota. Kab. Garut
📆 Senin-Jumat 10.00-20.30
📆 Sabtu-Minggu 09.00-20.30