Menu

  • 🎀 Home
  • Hello ~
  • 📌 Place
  • 🔥 Space
  • 🍊 Taste
  • 🌼 Personal Thoughts
  • 🎬 Spoiler
  • 🎨 Studio
  • ➕ Extra

demilestari

Powered by Blogger.

Hello~

Apa kabar manteman? Semoga harpitnas minggu lalu nggak kalyan sia-siakan begitu aja 😁. Meski udah nggak kerja 8-5 aku mengunakan harpitnas minggu lalu untuk mengambil jeda dari urusan domestik rumah tangga. Tadinya Pici berinisiatif mengadakan halal bihalal di Garut karena kita melewatkan bukber Ramadan. Sayangnya drama kumbara yang terjadi di balik layar smartphone bikin doi urung melempar wacana ke WAG dan mengajak kita (sapeee lagi?!) naik gunung 😅. Kita mah yes ya, apalagi udah lama kita nggak ketemu.

Biar satset aku pake WB Travel yang Subang - Bandung (Buah Batu) terus turun di Cileunyi jadi Deya bisa bablas dari Kopo, lanjut ke Nagrek untuk nge-pick up Icunk. Rencananya kita langsung ke rumah Pici dan masak untuk makan siang, eh di perjalanan Pici mengabari bahwa ia masih ada kelas tatap muka jadi makan siang di luar aja. Untuk pemilihan tempat tentcunya kita serahkan ke Pici, kan doi warloknya 😁.

Dari semua opsi kita memilih RM. Mang Iki karena lokasinya berada di area Garut Plaza, yunow yekan sesulit apa menemukan spot parkir mobil 😅. FYI, RM. Mang Iki ini viral di TikTok karena menawarkan sensasi makan di pinggir rel kereta api macem cafe di Thailand *cmiiw. Mungkin karena kita datang saat jam makan siang situesyennya rame banget, yang antri, yang makan, yang ngobrol, yang masak, yang cuci piring, semua berkumpul di situ. Melihat propabiitas makan dengan nyaman yang kecil, udalaya... kita undur diri 🙇.

Pici lalu kasih pilihan: mau yang makanannya enak tapi agak jauh atau yang deket tapi makanannya B aja?

Ya Allah Pic, pake nanya, derrr weh langsung 😁.


Dari Garut Plaza kita caw ke Lumbung Padi di daerah Bayongbong, yha~ memang agak jauh siya tapi masih di Garut kok😅. Melihat area parkir yang hampir luber kita sempat khawatir kesulitan mendapatkan meja, untungnya Lumbung Padi ini punya banyak meja jadi meski waiting list nunggunya nggak begitu lama. Kita mendapatkan meja di area belakang berupa gazebo yang dilengkapi dengan stop kontak *penting dan wastafel.

Sebagai family resto kurasa Lumbung Padi ini fasilitasnya OK, apalagi kalau bawa orang tua atau bocil. Di beberapa titik ada jalur khusus untuk pengguna kursi roda dan kolam di samping musholla yang bisa dipergunakan untuk menyedekahkan kulit mati pada ikan-ikan 😅. Selain itu ada mini zoo dan playground di bagian belakang yang bisa bikin bocil sedikit sibuk, hati--hati ya buibu jangan sampai meleng apalagi di area kolam. 


Yang kita order:

Nasi Cikur Komplit Ayam Kampung Rp 42.000
Mungkin karena bikin banyak, rasa cikur (kencur) di nasinya terasa samar macem numpang lewat doang 😅. Porsi nasinya mah biasa ya namun kalau digabung dengan lauknya jadi luar biasa. Aku butuh beberapa kali jeda untuk bisa menghabiskannya, apalagi kita order side dish yang lain. So far makanannya OK dan memuaskan, kalau kalyan yang nggak mau ribet pilih-pilih menu satuan bisa langsung pilih menu paketan. 


Jukut Goreng Rp 12.000
Rasanya mirip-mirip dengan jukut goreng pada umumnya.


Karedok Rp 24.000
Jangan tertipu dengan panampilannya yaini, di bawahnya ada kerupuk putih bundar yang bikin karedoknya tampak lebih tinggi 😁.


Es Kelapa Muda Rp 20.000
Syegarrr... Sesungguhnya akau berharap es kelapa muda ini disajikan pake gelas biar ada embun-embunnya, ternyata pake cup plastik aja, yaudalaya mungkin gelasnya belum pada dicuci 😅.


***

LUMBUNG PADI
@lumbungpadigarut_
📌 Jalan Raya Bayongbong - Garut, Muara Sanding, Kec. Garut Kota. Kab. Garut
📆 Senin-Jumat 10.00-20.30
📆 Sabtu-Minggu 09.00-20.30

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hello~

Beberapa hari yang lalu saat mengecek aplikasi Mitra Darat aku menemukan rute MJT 3D (dulu TMP) berubah, kukira sedang ada uji coba rute baru eh ternyata cuma pengalihan rute doang huhu 😅. Kebayang nggak sih kalau MJT 3D benar-benar melewati daerah Lengkong, udah pasti makin stress niya para pemirsa. FYI, rute MJT 3D adalah rute yang paling dihindari oleh driver karena medannya yang menguras energi 😱.

Paska melewati hari melelahkan berjibaku dengan soal-soal, aku dan Icunk memutuskan untuk ketemuan di daerah Lengkong. Seperti byasa... kita mah jalan aja dulu, kalau ada yang menarik baru kuyyy... beli 😍. Selesai kerja aku jalan kaki ke Lengkong, cuaca lagi nggak coy yaini aku sempat beberapa kali kena gerimis di perjalanan. Menurutku main ke daerah Lengkong tuh enaknya dengan manteman biar bisa sharing menu 😊.

banyak yang jualan balon disko

Setelah jalan dari ujung ke ujung dan membanding-bandingkan menu (dan harga) kita memutuskan untuk makan di Warung Steak Simantan . Di hari hujan begini tentcunya akan lebih nyaman makan di tempat yang lebih proper yekan, apalagi saat itu kita butuh ke toilet dan sholat. Terakhir main ke Lengkong, Warung Steak si Mantan belum ada makanya kita bisa parkir di jalan di sampingnya *Rp 10.000 bayar di awal 😭.

Saat memasuki Warung Steak Simantan  aku langsung terkesima dengan pemilihan interiornya yang menciptakan ilusi ramai 😮. Kalau kalyan horror vacui kurasa style macem begini akan cocok untuk kallyan. Kita memilih tempat duduk di bagian belakang biar ngobrolnya lebih leluasa, kalau di depan mah pasti banyak yang lewat. Sambil menunggu order-an datang kita dikasih starter yang isinya finger bread.

view dari main entrance

view dari tempat duduk kita

nirmana oh nirmana

Menu yang ada di Warung Steak Simantan  beragam ya, mon maap... biar nggak ribet aku memilih menu yang sama dengan Icunk *angger 😁.

Beef Steak Tenderloin 

Kita pilih steak-nya disajikan pake iron cast ketimbang piring untuk menjaga suhu, surprisingly rasanya OK dan harganya masih affordable laya 😍. Untuk side dish-nya ada sayuran (wortel, buncis, brokoli dan jamur) serta potato wedges. Sedang untuk sausnya template pake gravy sauce yang diolah dari sari pati daging, kalau kalyan kurang cocok dengan gravy sauce masih ada pilihan saus lainnya.
Rp 70.000 *belum termasuk pajak

Sebagai WNI tentcunya kita order es teh manis dongs wkwk gimana ya... kadang berasa kurang afdhol aja gitu kalau makan di luar tapi nggak minum es teh manis *astagfirullah *jangan ditiru. Sebenarnya Warung Steak si Mantan ini menyediakan air mineral kemasan gelas for free, kalau kalyan nggak tertarik dengan minuman berasa, berwarna dan berembun kalyan minum ini aja.

so nice so good

tyda overcooked

gravy sauce-nya memang agak encer, tapi OK kok

Kalau kalyan berencana makan berat ke daerah Lengkong, mungkin kalyan bisa mempertimbangkan Warung Steak Simantan ini. Kalau dihitung-hitung, biaya yang dikeluarkan nggak jauh berbeza dengan kalau kita makan berat di sepanjang jalan Lengkong (janlup, ada pengamen den pengemis yang refresh mulu 😅). Tapi balik lagi ya bagimu taste-mu bagiku taste-ku, selera kita bisa sama bisa aja nggak.

Oh ya, selama makan ada live performance yang bawain lagu-lagi hits era 2000an, boro-boro ingat mantan yang ada kita malah ingat momen request lagu ke radio 😀.

WARUNG STEAK SIMANTAN
@warungsteaksimantan
Jl. Lengkong kecil no 59


Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hello~

Sejak kerja on-site, salah satu hal yang bikinku puyeng adalah menentukan menu makan siang, ayo ngaku... kalyan begini juga kan *pemaksaan 😅. Tadinya kantorku menyediakan makan siang yang dikirim dari kantor pusat, namun karena ribet distribusinya akhirnya kita dikasih budget untuk makan siang mandiri. Nah, di sini kita mulai puyeng 😁. Hampir tiap pagi kita ngobrolin: mau makan apa hari ini?

Untuk mempermudah biasanya aku bawa bekal, jadi siangnya tinggal jajan wkwk *angger 😁. Ingat ya, don't expect too high, dengan waktu terbatas aku hanya mampu mempersiapkan bekal yang B aja. Yang paling utama tentcu adalah niat, soal rasa, tekstur atau rupa mah relatif aja laya, nggak tega euy ngatain hasta karyaku sendiri😂. FYI, visualisasi bekalku terlalu realiastis untuk masuk kurasi insta story.

Untungnya manteman kantor pada coy soal makanan jadi kita sering order kolektif, apalagi kalau ada promo atau diskon. Biasanya kita order menu 'yang udah pasti', namun nggak masalah untuk coba menu atau resto baru siapa tahu cucok. Just in case kalyan lagi mencari rekomendasi makanan dan jajanan di sekitar alun-alun Bandung, kubikin review singkatnya ya.

*semua makanan dan jajanan di list ini udah pernah kucoba, bagimu taste-mu bagiku taste-ku, selera kita bisa sama bisa aja nggak.

***

JALAN ALKATERI

Bubur Warung Kopi Purnama 👍
Ketimbang beli bubur yang mangkal di sekitar alun-alun kusarankan kalyan beli bubur yang mangkal di depan Warung Kopi Purnama. Dengan harga yang sama kalyan bisa mendapatkan semangkuk bubur kental dengan topping yang ruah, selain itu kalyan nggak perlu khawatir makan terburu-buru gegara kena razia satpol PP 😁.
💰 Rp 15.000/porsi

Mie Ayam 👍
Kalau kalyan nggak keberatan dengan sekte mie ayam yang pake kuah kari, kurasa kalyan akan tertarik untuk mencoba mie ayam yang satu ini. Aku suka tekstur mie-nya yang kenyal dan nggak se-beukah mie gerobak warna biru. Sayangnya, mie ayam ini hanya bisa kalyan temukan di hari senin siang aja karena penjualnya nggak punya lapak tetap.
💰 Rp 15.000/porsi (belum termasuk bakso dan siomay)

Lotek & Karedok
Aku jarang beli karena porsinya banyak coy, kalau nggak ada tandem bisa-bisa kekenyangan dan ngantuks hehe. Bumbu kacangnya leqoh dan rasanya so far so gewd. Eh, ini lotek dan karedoknya yang di dekat Warung Kopi Purnama ya, bukan yang di perempatan Jl. ABC yang pake pincuk dari kertas nasi.
💰 Rp 15.000/porsi

Pempek (lupa lagi namanya)
Aku baru tahu di Jl. Alkateri ada yang pempek gegara temanku ketitipan tantenya, suwerrr... seumur-umur lewat sini aku sama sekali nggak ngeh. Meski jualannya pake gerobak packaging-nya udah pake paper bowl jadi bisa di take away ke rumah, selain itu ada list menu-nya *penting, kalau kalyan nggak mau ribet pilih-pilih langsung aja order menu paketan.

Cilor/Bihlor
Asupan ciminnya jan lupa qaqa...
💰 Rp 5.000/4 tusuk

Tahu Gejrot
Enak-enak aja.
💰 Rp 10.000/porsi

Es Lilin 👍
Surprisingly, esnya enak, apalagi kalau dimakan saat cuaca sedang panas-panasnya.
💰 Rp 3.000/tusuk


***

FOOD COURT

Ayam Geprek Keprabon 👍
Saking seringnya beli, pegawainya sampai hafal order-anku: Papi 1, sambal rempah level 1, tehnya hangat. Asli, aku kadang geli sendiri saat pegawainya langsung membacakan order-anku begitu aku muncul di meja kasir. Di antara semua tenant food court yang ada di Kings, menurutku Ayam Geprek Keprabon ini paling worthy.

Steak Moen-Moen
Aku beli Moen-Moen kalau gabut, untuk rasanya mah yaudalaya gitu weh 😅.

Clemmons
Aku terakhir beli Clemmons sekitar 4-5 tahun yang lalu, menu-nya mostly gorengan dan minim serat.

Mie Godog Yogya
Kalau kalyan ingin makanan berkuah tanpa santan, mungkin kalyan akan tertarik mencoba mie godog ini. Rasanya cenderung light dan cocok dimakan berdua karena porsinya mayan banyak.

Tahu Brintik
Alasanku beli Tahu Brintik hanya untuk nostalgia masa kuliah jalan-jalan ke Gramedia.

Solaria 👍
Ketimbang beli nasi goreng di food court, kusarankan kalyan beli nasi goreng di Solaria, harganya memang agak pricey namun rasanya udah pasti. Biasanya aku ke Solaria kalau lapar berat wkwk dan menunggu jalur 3D kembali lantjar djaya paska macetos imbas banjir *biasanya. Aku udah coba semua varian nasi gorengnya Solaria, favorite-ku masih nasi goreng original.


***

GOFOOD/GRABFOOD/SHOPEEFOOD

Mie Gacoan & Wizz Mie
Intinya, mereka menjual pengalaman makan mie dan berbagai opsi side-dish dengan harga yang affordable. Untuk rasa masih lebih enak Mi Gacoan namun Wizz Mie opsi menu-nya lebih banyak. Demi menghindari peak hour, biasanya kita order lebih awal.

Batagor Bagus 👍
Kita sering beli batagor Bagus ini karena nggak tahan dengan aromanya yang mengiurkan, serius deh ini... aromanya stuck di ruangan hingga berjam-jam. Karena sulit memilih antara batagor kering dan batagor kuah, biasanya aku beli keduanya 😁. FYI, aku tetap makan 1 yaini, yang nggak dimakan dibawa pulang ke rumah.

Minceu Bakery 👍
Aku tahu Minceu Bakery gegara pernah dikirimi kantor lamaku saat pandemi, ternyata manteman di kantor baru pun sering beli, jadilah kita bala-bala Minceu Bakery 😍. Harganya memang agak pricey, namun rasanya udah nggak usah ditanya... enaakkk... terutama lasagna dan spaghetti-nya. Aku pernah bawa ke Subang, Kanjeng Mami approved dan doi minta dibeliin lagi.

Nobitakoyaki
Tadinya sih coba-coba lama-lama ketagihan... aku suka beli takoyaki mix biar adil mencoba semua isiannya 😁.

Circle-K
Kita sering beli Thai Tea-nya karena sering ada promo wkwk

Nasi Goreng Kalapa 👍
Kalau kalyan kangen nasi goreng kampung, tanpa topping ina inu dan pake kecap cap Anggur *penting, mungkin kalyan akan tertarik mencoba nasi goreng ini. Sayangnya doi jualannya random, kadang suka nyesek udah jalan ke Kalapa eh ternyata doi nggak jualan, kalau udah begini aku melipir ke Solaria 😅.

Basreng Bu Empun
Untuk rasa basrengnya mah standar sih, kita sering beli di sini karena mereka menjual minuman juga.

Snack Ceria 👍
Kalau kalyan butuh cemilan untuk mengisi toples di samping PC, kurasa kalya mesti mencoba jajan di Snack Ceriaa. Mereka menjual berbagai keripik dan kue kering, favorite kita adalah seblak kacang pedas, pake nasi lebih nikmeh. Saking sukanya dengan seblak kacang pedas ini, aku menjadikannya sebagai oleh-oleh untuk manteman.


***
Ini belum semuanya, list ini akan di-update kalau aku ingat hehe.

bekalku yang realistis, tanpa wadah bekal aesthetic dan plating yang menggugah selera

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hello~

Apakah kalyan nonton Culinary Class Wars? Kalau ya, siapa chef favoritos kalyan? Jangan bilang Ahn Sung-jae 😁. Tadinya aku nonton Culinary Class Wars gegara gabut, namun setelah nonton episode 1 maaf banget… nggak bisa di-stop 😍. Seru banget nonton duel antara tim sendok putih dan tim sendok hitam, apalagi saat mereka di-challenge masak untuk 100 juri. Wow… juara banget laini tim produksinya 👍.

Salah satu chef yang menarik perhatianku di Culinary Class Wars adalah si Comic Book Chef, menarique aja gitu idenya masak menu yang ada di komik Iron Chef. Dari situ aku jadi kepikiran untuk me-recook resep yang ada di game Cooking Mama, yha~ kalau melihat bahan dan cara bikinnya sih harusnya bisa. FYI, aku dan mama dulu sering mabar game Cooking Mama dan Plant vs Zombie, alhamdulillah khatam 😉.

Ada beberapa versi game Cooking Mama, yang membedakannya adalah kualitas grafis dan resep yang semakin variatif. Well… Aku lebih suka game Cooking Mama versi original ketimbang Cooking Mama: Cuisine versi terbaru, gimana ya… meski kualitas grafisnya lebih OK, esensi Cooking Mama-nya terasa hilang 😢. Selain itu, untuk bisa memainkan game Cooking Mama: Cuisine kini kita mesti subscribe Rp 29.000 / bulan, untukku sih kagak worthy 😅.

Setelah menimbang ini itu dan mbuh puyeng aku memutuskan untuk hanya me-recook resep dari Cooking Mama versi original dengan berbagai penyesuaian. Yha~ nggak mungkin juga yekan aku masak pake daging babi 🐷 atau sake 😁 Kalau kalyan nggak main game Cooking Mama namun penasaran dengan bahan dan cara bikinnya, kalyan bisa intip akun Cookpad-ku.

Here they are…

POTATO SALAD

SALISBURY STEAK

STUFFED PEPPER BELL

*proyek re-cook resep dari Cooking Mama ini ditangguhkan hingga waktu yang nggak ditentukan 😁

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Dari Kopi Moyan kita memutuskan untuk mencari tempat ngopi ngobrol yang asique di area Kota Bandung. Saat itu Memed request ‘yang ada tiramisu-nya’, jadilah kita cari café aesthetic yang sekiranya menyediakan menu ber- tiramisu. Bahkan setelah berputar kesana kesini kita nggak berhasil menemukan tempat ngobrol yang proper, ada aja hal yang bikin kita undur diri… 😅.

Merindu Canteen – lokasi nyempil, sulit parkir
Kopi Cantel – sebelum berangkat aku minum eskosunya di rumah *nggak mau sama 
Drunk Baker Panaitan – waiting list 12 nama, parkir terbatas
The Deli Bakes Café – sulit parkir
Wheels Coffee Roaster – di-skip untuk jalan jajan selanjutnya
Ambrogio Patisserie – hujan

Pilihan terakhir kita adalah Ambrogio Patisserie *yang pasti-pasti aja laya 😅 karenanya kita melipir ke Kantor Pos untuk parkir dan sholat. Saat masuk ke musholla-nya kaget banget… karena ternyata sedang ada kajian keagamaan dengan audience ikhwan bercelana cingkrang dan ukhti bercadar 🤯. Selama kita parkir dan sholat di Kantor Pos baru kali ini momennya berbarengan dengan kajian keagamaan.

Di hari basah begini tentcunya belum afdhol kalau nggak hujan yekan, biasanya hujan turun saat sore sore menuju malam namun nggak jarang cap cip cup, semaunya Allah 😊. Saat sholat di Kantor Pos hujan semakin deras dan kita sepakat untuk nge-skip Ambrogio Patisserie, tyda mungkin untuk sepayung berdua karena kita udah nggak singset 😂.

***

Berhubung udah memasuki waktu makan malam kita mengganti memutuskan untuk mencari tempat makan. Yang hangat dan berkuah kayanya nikmeh yaini… 😆. Opsi pertama adalah Bakso Bintang Asia dan opsi kedua adalah Tsuka Ramen, kalau nggak dapet spot parkir di Bakso Bintang Asia pastikan dapet spot parkir di Tsuka Ramen, plis ini mah… udah nggak ada opsi 😢.

Alhamdulillah kita (eh, Deya ketang) berhasil mendapatkan spot parkir di seberang Bakso Bintang Asia. Aku turun duluan untuk daftar waiting list, udah waswas antriannya panjang eh ternyata cuma 3 nama aja. Let’s go yeoreobun… 😊. Setelah menunggu ± 5 menit kita mendapatkan meja di area semi outdoor, yang karena hujan ditutup pake tirai plastik. 

kusarankan kalyan memilih area semi outdoor karena bisa kena angin sepoi-sepoi

area cemilan 😍

Yang kita order:

Bakso Campur + Kwetiau Rp 36.000/porsi
Order-an kita sama yaini wkwk aku sendiri pilih kwetiau ketimbang bihun karena kemarin-kemarin udah makan bihun *nggak mau sama 😁. Aku malah baru tahu Bakso Bintang Asia kwetiau-nya homemade semalam saat review-nya masuk FYP, pantas aja tekstur kwetiau-nya lembut dan warnanya bersih ternyata memang fresh 😉. Kuahnya disajikan ala pho Vietnam yang pake daun ketumbar (cilantro) dan potongan jeruk nipis.

Onde-onde Rp 7.500/pcs (minimal order 2)
Saat antri aku lihat ada yang order onde-onde ini, tampak menarik dan aku mau... Ukuran onde-ondenya cukup besar dan saat dibelah isinya nggak berhamburan, wanginya harum khas wijen dan isiannya nggak terlalu manis, cucoklah untuk cemilan selama menunggu bakso kita datang.

Siomay Jamur Rp 6.800/pcs (minimal order 3)
Siomay jamurnya enak kok, tapi potongan jamur yang jadi toping-nya mudah lepas, ngenes banget… udah mau disuap eh malah jatuh 😭.

Cireng Cabe Garam Rp 20.000/porsi
Menu ini di take away karena kita mau nganter Icunk ke Cibiru, so far so good… selama macet kita makan Cireng Cabe Garam ini. Untuk cirengnya mah standar sih yang bikin nikmeh adalah taburan bumbunya yang micin abisss 👍👍👍.

kuah original yang nikmeh 💖

potongan cengek hanya pemanis 😂

so pwety 😊

onde-onde yang kumau

kiri: visualisasi bakso urat
kanan: cireng cabe garam yang di take away

***

Kalau kalyan suka bakso dengan kuah yang clean dan nggak keberatan dengan cita rasa fusion, kurasa kalyan mesti coba Bakso Bintang Asia ini. Tapi kalau kalyan suka bakso dengan kuah padat rasa dan ber-mazhab misdaseum, well... simpan uang kalyan 😉. Sampai post ini ditulis aku masih kepikiran menu es-es-annya Bakso Bintang Asia, aku mau es cincau-nya huhu  😢.

Perlu diingat, bagimu taste-mu bagiku taste-ku, selera kita bisa sama bisa aja nggak.

BAKSO BINTANG ASIA 
@baksobintangasia
Jl. Sabang No. 63 Cihapit Bandung Wetan, Kota Bandung
Senin-Minggu, 07.00-22.00 WIB

🍜 Rp 27.500 - Rp 55.000
🥟 Rp 6.800 - Rp 10.500
🍮 Rp 5.000 - Rp 25.000
🥤 Rp 5.000 - Rp 35.000

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hello~

Di hari minggu pagi aku dan Icunk udah sibuk di dapur bikin sarapan, lapar tjoy… 😁. Kita bikin tahu cabe garam dan goreng nugget, biar nggak seret ditambahin timun potong. Minumnya tetap air putih dongs… *tuwir detected 😅. Sambil menunggu Deya kita kembali pilih-pilih tempat makan, pertimbangan utamanya adalah spot parkir dan probabilitas waiting list.

Weekend ini sedang ada acara wisuda kampus sekitar, nggak mungkin juga yekan para pendamping wisuda (baca: orang tua dan keluarga) nggak pada main dulu sebelum pulang. Minimal makan bareng gitu, kan tadi pagi sarapannya terburu-buru karena make up-nya belum beres 😅. Selain itu di Kiara Artha Park sedang ada konser gratis, wow Bandung ramai sekali…


Kita janjian jam 10.00 pagi, namun tahu sendiri laya… peraduan kita posesif banget wkwk Kita baru berangkat dari rumah setelah sholat dzuhur, lalu jemput Memed di Come On Clan. Tujuan kita hari ini adalah Kopi Moyan, yha~ memang udah lewat waktu sarapan sih tapi tyda masalah karena yang kita inginkan hanyalah makan sambil ngobrol 😉.

Saat kita sampai situesyen di Kopi Moyan udah nggak terlalu ramai, pun dengan menunya yang udah pada habis *efek ngaret yang sesungguhnya. Kita memilih duduk di area indoor ketimbang di area outdoor karena meja + kursinya terlalu chaebol. Kurang nyaman aja gitu… vibes-nya berasa lagi anjang-anjangan dengan bocil.


***

Yang kita order:

Nasi Ayam Bumbu Charsiu Rp 25.000
Tadinya kita order menu yang lain cuma udah pada habis, hanya ada menu Nasi Ayam Bumbu Charsiu dan mie-mie-an. So far rasanya B aja, rasa ayam bumbu charsiu-nya standar laya nggak mesti diperjuangkan sampai antri gimana gitu. Mungkin karena bumbunya kurang terserap dengan baik rasa nasinya terasa datar. Salah satu hal ter-challenging saat makan menu Peranakan adalah bilah pakcoy yang masih utuh, kalau blanching-nya kurang pas PR banget makannya 😅.


Tahu Kukus Ala Moyan Rp 10.000
Tipikal menu yang bisa dibuat sendiri di rumah, sttt… pokoknya jangan bilang mama kalau beli menu ini 😁.


Risol Isi Bihun Bumbu Kacang Rp 12.000
FYI, rasa plain pun dengan isi risolnya yang polos tanpa serpihan wortel atau sayuran hijau, untungnya sambal kacangnya berasa.


Pisang Goreng Wijen Rp 13.000
Diantara semua menu yang kita order di Kopi Moyan yang paling enak adalah pisang goreng wijen ini, rasa manisnya pas.


Es Capucino Rp 18.000
Kata Deya enak.


Es Cokelat Rp 18.000
Kata Icunk dan Memed enak, mirip dengan Es Cokelat Impian.


Air Putih Rp 5.000 
Ini aku yang order haha… Sebelum berangkat aku udah minum Eskosu-nya Kopi Cantel kalau order minuman berasa, berwarna dan berembun khawatirnya bikin kontraksi 😁.

***

Hanya karena aku merasa makanan yang disajikan di Kopi Moyan B aja, bukan berarti kalyan harus merasakan hal yang sama denganku. Mungkin karena kita memang bukan market target mereka jadinya ya kurang pas wkwk. Well... bagimu taste-mu bagiku taste-ku, selera kita bisa sama bisa aja nggak. 

KOPI MOYAN
Jl. Anggrek No.30, Merdeka, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung,
Senin-Minggu, 07.00-17.00 WIB

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Knock… Knock… Who’s back?

Setelah berbulan-bulan nggak ketemu, Icunk ke Bandung lagi dongs…. 😉. Tadinya kita mau main bareng (+Deya + Memed) di hari Sabtu, sayangnya mereka berdua ada urusan yang nggak bisa ditinggal makanya diundur di hari Minggu. Meski udah bikin list jalan jajan kita tetap bimbang mau main kemana hari Sabtunya wkwk *angger. Yha~ ujung-ujungnya kemana lagi kalau bukan ke Cihapit sih 😁.

Kita berangkat agak siangan dari rumah dengan harapan sampai di Cihapit waktu makan siang, ternyata… Bojongsoang macet tjoy 😭. Aku udah tidur tipis-tipis, main game, ngobrol, melamun dan zooming namun macet weekend ini susah banget terurainya. Pergerakan TMP baru terasa lancar setelah berhasil melewati M. Toha, sampai di BEC eh tetiba turun hujan.

Ada beberapa tempat makan yang baru buka di Cihapit salah satunya adalah Bakso Bintang Asia, saat kita kesana kebetulan lagi rame *yaiyalah, waktu makan siang 😅. Saat masuk ke Pasar Cihapit kita disambut oleh wangi buah mangga yang menyeruak di sepanjang lorong. Mungkin karena udah siang sebagian kios udah tutup, termasuk kios kue putu yang beberapa waktu lalu sempat viral.

wefie sambil menunggu gocar

***

BAKSO GEPENG 99

Tadinya kita mau berburu kue skesthetic di Bien Patisserie atau Florentine Bakehouse, balik lagi ya… karena udah siang pilihannya terbatas. Setelah puas screening kita memutuskan untuk makan siang (yang kesiangan) di kios Bakso Gepeng 99. Lokasinya di samping Toko Bakmie Feng yang kini udah berekspansi 😮, ternyata kita adalah last costumer-nya mereka.

Kita order paket komplit yang isinya kwetieu/bihun, 3 bakso gepeng, 2 bakso halus, 1 bakso urat dan 1 tahu bakso. Untuk minumnya kita order dari kios Uncle Kim yang ada seberangnya, kayanya mereka join-an siya karena kita dikasih meja di dalam kios mereka. Untuk rasa baksonya sih OK, hint bawang putih yang bikin kuahnya terasa nikmeh 😍, sayangnya kita lupa nggak pake jeruk purut, kalau pake kayanya bakal lebih nikmeh 😍😍.

kios Bakso Gepeng dilihat dari kios Uncle Kim

paket komplit Bakso Gepeng Rp 30.000

***

Dari Bakso Gepeng 99 kita cari tempat ngemil fancy aka café karena mau ketemu dengan Fera. Kita udah ke Drunk Baker cuma penuh banget, jangankan dine in, untuk take away aja mesti nunggu ± 1 jam. Yawla… baru kali ini aku gondok ½ mati gegara dessert 😅. Staff Drunk Baker yang menyadari kecengoan kita mengarahkan untuk datang ke cabang Panaitan karena katanya lebih lega. Hmmm… 

***

HOUSE OF TJIHAPIT x PRINCHEESE ELSA

Hujan yang tetiba turun bikin kita mengambil keputusan cepat untuk mencari café terdekat di Cihapit. Kita skip Seroja Bake ya karena nggak yakin Fera akan suka cita rasa fusion-nya, saat itu kita menemukan Princheese Elsa. Tadinya kita mengira Princheese Elsa adalah entitas (istilah afalagy ini 😁) yang terpisah dari House of Tjihapit, ternyata induknya masih sama bahkan staff-nya mempersilakan kita untuk makan dessert-nya di dalam.

Kita order burnt cheesecake di Princheese Elsa dan order matcha strawberry ice cream di House of Tjihapit. Untuk rasa burnt cheesecake-nya sih OK namun aku lebih suka yang rasa blueberry karena lebih menyegarkan, tapi yang rasa tiramisu-nya enak kok. Aku nyicip punya Fera (rasa lemon) enak tapi B aja gitu, soalnya nggak ada filling-nya macem yang rasa blueberry dan tiramisu.

info price list

cap cip cup

blueberry - lemon - tiramisu

matcha strawberry ice cream 

eh, kita nggak ada foto bertiga

mandatory picture

***

Dari House Of Tjihapit kita mampir sebentar di Vitasari karena Icunk mau beli roti abon, kangen banget yaini beli kue basah pagi-pagi sebelum berangkat kerja. Apa kabar risol mayo, kue sus, lemper, bacang, cente manis, papais, roti kulit nangka, bluder, bomboloni, rujak Malaysia, hokaido cheesecake? Tidakkah kalyan kangen aku wkwk 😁. Karena udah sore tentcunya udah pada abis, sisa yang ada di etalase aja namun sayangnya nggak ada yang aku mau 😅.


***

Setelah mengantar Fera kita lanjut jalan kaki menuju Lapangan Saparua, ingin jajan ini itu banyak sekali. Perjalanan kita tentcunya terganggu oleh proyek perbaikan jalan yang bikin macet se-Bandung-eun. Serius deh ini kita sampai mesti menunggu flow kendaraan melambat karena trotoar yang seharusnya digunakan untuk pejalan kaki pada kurang layak. Entah karena akar pohon, entah karena dipake berjualan, entah karena memang nggak dirawat.

Terakhir kali kita jalan, melewati taman-taman yang kini udah nggak terawat sambil mengingat-ingat lokasi café yang ditemui di sepanjang jalan adalah 2 tahun yang lalu. Saat halal bihalal di post pandemic yang bikinku kena koronces 😅 alhamdulillah sekarang mah udah nggak ya, tapi koronces masih ada yaini temanku kemarin masih ada yang kena. Stay safe ya manteman…

Di Lapangan Saparua kita cuma sempat jajan cireng karena tetiba hujan, saat ingin menyebrang ke Kantor Pos ada angkot jurusan Kalapa yang lewat, yaudalaya… Markicaw… Dari Kalapa kita jalan kaki menuju ke Kings karena mau sholat biar request-nya bisa segera di follow up 😉. Bahkan saat kita udah sampai di rumah pun hujan masih turun, doaku standar: semoga nggak banjir ya Allah… ripuh.

sisa hujan tadi

namanya Cireng Pandawa, kita coba rasa taichan dan kornet keju, semuanya enak apalagi kalau hangat

mereka nggak lagi pada olahraga melainkan lari mencari tempat berteduh


Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Older Posts

Paused Moments

Let's Get In Touch

  • Behance
  • Letterboxd
  • LinkedIn

Disclaimer

It is prohibited to copying any content from this blog without permission. Please let me know if your privacy has been violated through the content or find something that needs to be credited correctly.

Note

My post may contain affiliate links, which means I will earn a commission if you buy through the link. There is no compulsion as we have different preferences and needs. Thank you :)

Alone Alone Kelakone

2025 Reading Challenge

2025 Reading Challenge
Lestari has read 0 books toward her goal of 6 books.
hide
0 of 6 (0%)
view books

Archives

  • ►  2011 (7)
    • ►  May (1)
    • ►  Nov (6)
  • ►  2012 (19)
    • ►  Jan (1)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (8)
    • ►  Jun (2)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (1)
    • ►  Nov (1)
  • ►  2013 (12)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Oct (1)
  • ►  2014 (20)
    • ►  Jan (2)
    • ►  May (1)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (8)
  • ►  2015 (62)
    • ►  Jan (6)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  Jun (7)
    • ►  Jul (1)
    • ►  Aug (10)
    • ►  Sep (7)
    • ►  Oct (11)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (7)
  • ►  2016 (64)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (2)
    • ►  May (6)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (7)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (9)
    • ►  Nov (6)
    • ►  Dec (11)
  • ►  2017 (76)
    • ►  Jan (10)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (6)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (12)
    • ►  Jun (10)
    • ►  Jul (7)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (6)
  • ►  2018 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (7)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2019 (39)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (5)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2020 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Mar (7)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2021 (44)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (2)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (4)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2022 (47)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (2)
    • ►  Oct (5)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2023 (41)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  May (2)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (6)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (2)
    • ►  Dec (4)
  • ►  2024 (48)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (5)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (5)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (2)
  • ▼  2025 (21)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (2)
    • ►  Apr (2)
    • ►  May (1)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (2)
    • ▼  Aug (2)
      • Pirates of the Carribean Movies
      • Diam Itu (C)Emas

SERIES

Book Annual Post Quaranthings Screen Shopping Blogging 101 Hari Raya Hidden Gems Series

Friends

  • D. R. Bulan
  • Dari Kata Menjadi Makna
  • Ikan Kecil Ikugy
  • Jolee's Blog
  • Mazia Chekova
  • Noblesse Oblige
  • Perjalanan Kehidupan
  • Pici Adalah Benchoys
  • The Random Journal

Blogmarks

  • A Beautiful Mess
  • A Plate For Two
  • Berada di Sini
  • Cinema Poetica
  • Daisy Butter
  • Dhania Albani
  • Diana Rikasari
  • Dinda Puspitasari
  • Erika Astrid
  • Evita Nuh
  • Fifi Alvianto
  • Kae Pratiwi
  • Kherblog
  • Living Loving
  • Lucedale
  • Mira Afianti
  • Monster Buaya
  • N Journal
  • N. P. Malina
  • Nazura Gulfira
  • Puty Puar
  • Rara Sekar
  • What An Amazing World
  • Wish Wish Wish
  • Yuki Angia

Check This Too

  • Minimalist Baker
  • Spice The Plate

Thanks for Coming

Show Your Loves

Nih buat jajan

Community

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates