Millennials Reborn

by - May 07, 2017


Mengikuti jejak kesuksesan Ada Apa Dengan Cinta 2 (AADC2) yang sangat dinantikan fans setianya, kabarnya ada beberapa film dengan fans setia lainnya yang akan direborn, seperti Jelangkung reborn, Eiffel I’m In Love reborn dan yang paling terbaru adalah Jomblo remake reboot.

Sebelumnya sudah ada yang mencoba perutungan dengan meremake atau membuat sekuel dari film pendahulunya. Seperti Nagabonar dan Si Kabayan.

Biasanya, untuk memperpanjang usia film dibuat versi serial televisinya seperti Ada Apa Dengan Cinta the series, yang ternyata memang tidak sesukses film bioskopnya. Bayangkan saja, berapa banyak fans AADC yang harus kecewa karena Nicholas Saputra berubah jadi Revaldo?

Pernah ada yang mengangkat life legend seperti Srimulat untuk diangkat ke layar lebar. Sayang, film Finding Srimulat tidak booming karena (menurutku) marketnya kurang pas, sebab tidak semua orang menyukai lakon Srimulat di televisi.

Berbeda dengan Warkop DKI reborn yang rilis tepat disaat market sedang membutuhkan icon perfilman Indonesia. Ya. Hampir semua orang Indonesia pernah menonton filmnya, bahkan hingga saat ini pun masih ada stasiun TV yang menayangkannya bergantian dengan filmnya Suzanna.

Bisa dibilang Warkop Dki reborn adalah trigger. Kemudian. Jadilah Jinny Oh Jinny reborn, Jin dan Jun reborn dan Putri Duyung reborn.

So. Selamat datang di era (film) Indonesia reborn.

Oh iya. Ali Topan Anak Jalanan sudah bereinkarnasi menjadi Si Boy Anak Jalanan. Tinggal Misteri Sebuah Guci dan Beranak dalam Kubur yang belum.

Banyak yang bertanya-tanya dalam hati. Why? Kenapa mesti direborn? Apa karena milennials memiliki versi yang lebih baik daripada generasi sebelumnya?

Mungkin saja. There is always a better version of everythings isn’t?

Untuk saat ini alasan yang paling reasonable untuk fenomena reborn adalah cycle of life. Jika di tahun 90an millennials hanya berperan sebagai penonton (the receiver), kini millennials tersebut merupakan orang-orang yang memiliki kemampuan memegang kendali dan saat ini kebetulan sedang ‘berkuasa’ (the giver).

Maka jangan salahkan mereka yang pernah membuat film komedi-tapi-cabul atau horror-tapi mesum. Karena ... sebagaian dari mereka tumbuh dengan film panas ala Eva Arnaz dan film horror ala Suzanna.

BTW. Adakah yang berniat membuat biopic Suzanna?

You May Also Like

0 comments

Feel free to leave some feedback after, also don't hesitate to poke me through any social media where we are connected. Have a nice day everyone~