Hello~
Setelah tertunda selama beberapa minggu (atau bulan 😁) akhirnya kita bertemu dengan baby Alma dan emaknya. Alhamdulillah keduanya sehat wal afiat dan berada dalam keadaan yang baik. Rencananya jam 8-9 kita udah OTW ke Rancaekek, udah termasuk nge-pick aku dan Memed + Ijal si pemuda masa kini. Sayangnya, rencana hanya wacana… kita ngaret dongs dan sukses bikin Pici merepet seharian 😂.
Hujan sore kemarin bikin jalur Buah Batu-Bojongsoang macet tipis-tipis, hal ini bikin kita kita (aku dan Deya) stuck dan berimbas pada sulitnya mengumpulkan nyawa di pagi hari 😅. Yha~ aku baru sampai di rumah jam 9 malam, pun dengan Deya yang baru mengantarkan anak didiknya PKL nun jauh disana. Paginya aku beberes rumah dan Deya ada urusan kampus, so… udalaya…😂.
udah pada baikan kok ini 😊 |
Dari Rancaekek kita mengantar Memed pulang ke Margahayu dan lanjut ke… Garut, mau ada sesi perbincangan akademisi ceunah. Di perjalanan kita lanjut ngobrol ini itu, masih ketawa-ketawa gegara Pici masih aja merepet padahal hari udah mau berakhir. Alhamdulillah kita selamat sampai tujuan dan masih bisa makan ayam geprek dengan nikmeh padahal sebelumnya udah ketar ketir.
Rencana menghabiskan sore di Balong Café mesti di-reschedule gegara kena macet weekend + perbaikan jalan di jalur Bandung-Garut. Oh ya kita menginap di rumah Pici lagi ya *angger sekali pun udah memiliki kehidupan masing-masing rumah Pici masihlah basecamp. Meski udah bangun pagi kita caw ke Balong Café-nya agak siangan, teu diditu teu didieu ngobrol weh…
sore lebih OK |
coba tebak, ini kaos kaki berisi kaki siapa? |
Ada beberapa opsi café yang masuk list, namun Pici merekomendasikan Balong Café karena nggak terlalu jauh dan tempatnya OK. Lokasinya Balong Café ini berada eks area penambangan pasir Rancabango, lubang galian yang terisi air kemudian menjelma menjadi danau (buatan). That’s why air balong-nya berwarna kehijauan dan agak butek.
Jalan menuju ke Balong Café sesungguhnya nggak bagus-bagus amat dan agak sempit, perlu space untuk melipir apalagi saat berpapasan dengan truk pengangkut pasir. Mungkin karena datang di waktu yang nanggung kita masih bisa leluasa memilih mau parkir dimana, nggak tahu deh kalau peak season macem ramadan kayanya sih bakal rame.
Ternyata kita mesti mendaki dulu dongs… huhu 😥.
anginnya sepoi-sepoi |
area glamping di tepi balong |
Di tengah tangga ada pos untuk mengisi deposit (Rp 25.000/orang) jadi saat order tinggal bayar sisanya aja. Kalau kalyan nggak ingin kepanasan atau malay naik turun tangga kusarankan kalyan memilih area indoor yang berada tepat di depan area serving. Namun kalau kalyan ingin menikmati view balong dan nggak keberatan untuk sharing space kusarankan kalyan memilih area outdoor.
Kalau kalyan ingin foto yang lebih proper dan pake property, kalyan bisa pake jasa foto-nya Balong Café yang tentcunya berbayar 🤑. Pastikan kalyan berhati-hati, karana saat kita disana ada salah satu customer yang kecebur gegara pijakannya kurang ajeg. Beruntung doi nggak terluka, cuma malunya itu loh ya~ bikin nggak mau keluar dari balong 👀.
tah nu kieu Cih |
💖👌 |
percayalah... aslinya panas banget |
Kita order beberapa minuman dan sharing menu, entah karena overload atau memang bikinnya lama namun udah sejam lebih order-an kita belum selesai. Cirengnya diuleni dulu apa gimana? 😠. Udah ditinggal sholat, foto-foto dan main batu masih belum selesai juga, untungnya ada mang-mang pentol yang entah gimana bisa masuk jadi kita bisa jajan tipis-tipis.
Saat order-annya selesai yang ada kita macem kehilangan momen gitu loh, macem yaudalaya... 😅. Meski tempatnya OK, makananya dan minumannya standar, maaf banget niya namun aku nggak merekomendasikan Balong Café ini bagi kalyan yang kesabarannya setipis tissue karena service-nya hemeh.
Yang kita order:
Rp 28.000 Senja di Balong - minuman ekstraksi bunga telang dan nanas
Rp 28.000 Merah Delima - minuman strawberry dan nanas beraroma kecombrang
Rp 28.000 Timun Mas - minuman apel hijau dan nanas beraroma sereh manis
Rp 28.000 Timun Mas - minuman apel hijau dan nanas beraroma sereh manis
Rp 22.000 cireng tumis sambal goang
Rp 22.000 pisang aroma cokelat dan keju
*semua harga yang tertera belum termasuk tax & service
BTS-nya IG story |
potongan cirengnya gede dongs |
mayanlah 👍 |
📍 Rancabango, Tarogong Kaler, Garut
📆 Senin-Minggu 08.00–21.00