OTW Jadi Warga Kabupaten

by - August 03, 2024

housewarming pake Hokkaido Cheese-nya Vitasari

Hello~

It’s been a while since my last How I Spent Weekend series… I’m still alive btw, just in case you are curious 😁.

Beberapa bulan belakangan aku jarang update blog karena kesulitan membagi waktu antara nyicil pindahan dan menikmati weekend yang syahdu 😅. Mungkin karena nggak terbiasa dengan flow baru ini aku jadi kurang bisa menikmati weekend karena berasa dikejar-kejar apa gitu. Aku ingin rebahan sambil scroll socmed dengan angin sepoi-sepoi yang bikinku ngantuk terus ketiduran~ 😏.

Sezuzurnya, wacana pindahan udah ada dari lama tapi baru akan terealisasi di pertengahan tahun ini. Ada banyak hal yang mesti diurus, termasuk melengkapi printilan rumah yang bikinku puyeng saking nggak kepikirannya 😂. Aku hanyalah manusia biasa yang nggak ingin buang duit gegara salah beli barang, makanya aku butuh waktu untuk mengukur ini itu dan mencari opsi terbaik sesuai budget. Aku butuh honest review bukan aesthetic review yaaaaa…


Oh ya, aku pindahan dari kosan ke rumah mama yang lokasinya berada di… Bandung Selatan, tapi aku tetap meng-aamin-kan kalau kalyan mengira aku membeli rumah mandiri 😊. Status rumah ini adalah rumah bersama maka siapa pun (anak-anaknya dongs 😁) boleh tinggal disini, namun karena saat ini aku tinggal di Bandung maka aku yang menempatinya. 

Tadinya aku berencana untuk pindah di bulan Agustus, udah bikin timelineprepare ini itu ternyata dipercepat jadi akhir bulan Juni. Oh ya, Widy ikut pindah denganku, maaf banget nih bunda tapi aku nggak berani tinggal sendiri 😂. Untuk pindahan tentcunya aku dibantu Widy dan Mas Bagus, saat pindahan itulah aku baru menyadari ternyata barang-barangku banyak ugha ya 😅 makanya kita butuh 2 kali pindahan yang terbagi dalam 2 hari 😆.


Setelah pindah ke Bandung Selatan tentcunya aku mesti beradaptasi dan mengkalibrasi ulang habits, it’s been a tough time for me… apalagi momen pindahanku bertepatan dengan momen liburan sekolah yang mana bikin flow pergi dan pulang kerja sulit diprediksi. Beberapa kali aku dan manteman membahas tentang tingkah polah warga kabupaten yang (menurut kita) agak offside dan kadang bikin emosi. Well… kini aku adalah warga kabupaten yang pernah kita bahas itu 😅 *plot twist.

Secara geografis, Bandung Selatan berada di dataran tinggi yang untuk menuju kesana kita mesti melewati perbatasan Bandung bagian estetik dan Bandung bagian rudet 😂. Sebagian besar warga mengisi waktu luang dengan bercocok tanam, bekerja di pabrik dan mengaktualisasikan diri. Serius deh ini, ada banyak baligo yang memuat foto diri dan berbagai jargon yang tersebar di sepanjang jalan Bandung Kota – Bandung Selatan.


First impression-ku akan Bandung Selatan hanyalah: wow… 💥 aku nggak tahu apakah kalyan merasakan hal yang sama namun bagiku Bandung Selatan masihlah Dayeuh Kolot (kota lama). Maksudnya, vibes daerahnya macem Bandung tempo doeloe yang rang-o-rangnya sederhana dan living for the moment. Di era 90-an TVRI Jawa Barat, menyangkan serial berjudul Inohong di Bojong Rangkong yang bercerita tentang kehidupan di tatar Sunda, nah… kurang lebih seperti itulah Bandung Selatan.

Seiring kepindahanku ke Bandung Selatan kemungkinan konten post-ku akan berubah, gpp laya… toh yang baca hanya kalyan aja 😁. Mohon maklum ya manteman… aku masih butuh waktu untuk beberes dan melengkapi printilan rumah. Percayalah, aku kadang kangen jajan di Vitasari dan Juice Koh Akin saat weekend, pun dengan Lotek Kurdi dan Gudeg Yogya di depan Indomaret.

Sebagian jajanan yang ada di sekitar Kurdi dan Inhoftank


Sebagai newbie di Bandung Selatan, aku masih butuh waktu untuk menyesuaikan diri jadi mohon pengertiannya untuk nggak bertanya tentang tempat wisata atau kuliner yang direkomendasikan oleh TikTok. Maaf banget niya... aku pun belum sempat 😅. Well... kalau kalyan tinggal di Bandung Selatan dan sekitarnya, boleh dongs rekomendasinya... apa pun 😁. 

Di masa transisi ini ada banyak penyesuaian yang mau nggak mau mesti kulakukan, salah satunya adalah bangun lebih pagi demi sampai kantor tepat waktu. Kalau byasanya aku memulai pagi dengan sarapan dengan khidmat sambil scroll social media, kini aku memulai pagi dengan sarapan yang tergesa-gesa sambil order Gojek yang entah kenapa lama banget di-pick-nya. 


💖💖💖
From the unaesthetic side of Bandung 

You May Also Like

0 comments

Feel free to leave some feedback after, also don't hesitate to poke me through any social media where we are connected. Have a nice day everyone~