Hello~
Tujuan pertama kita di Solo tentcunya adalah makan, yang Burger King tadi shubuh masuknya sahur ya bukan sarapan 🤭. Sebelumnya kita udah bikin list-nya Selat Solo yang recommend, lupa lagi pertimbangannya apa tapi kita berakhir dengan Selat Solo Tenda Biru ini.
Turun dari KRL Yogyakarta-Solo kita langsung menuju pintu keluar dan dengan penuh kesotoyan diri kita menunggu bus di halte. Sialnya, aku baru tahu bahwa Solo ternyata memiliki 3 feeder bis (yang berbeda), maafin aku guise… 🥺 langsung pening begitu melihat maps-nya. Kita nggak sempat searching rute bis di KRL sebab udah kepalang ngantuks paska jalan-jalan shubuh di Malioboro.
Lagi. Dengan penuh kesotoyan diri kita naik bis yang sekiranya akan mengantarkan kita pada Selat Solo Tenda Biru, untuk kemudian turun di halte terdekat dan order Go-Car. Bukannya dari tadi huhu Saat sampai di Selat Solo Tenda Biru situesyennya cukup ramai, pengunjung hari itu didominasi oleh buibu bapack-bapack yang baru pulang dari upacara 17 Agustus.
Selain menyajikan menu Selat Solo, mereka juga menyediakan menu lain yang sezuzurnya bikin penasaran macem Sop Matahari dan Nasi Pecel Wader. Meski sempat gamang kita memantapkan diri untuk order Selat-nya, yha~ kapan lagi yekan kita sengaja kemari. FYI, Selat Solo adalah hidangan gubahan yang terinspirasi dari Salad, kadang disebut Bistik Jawa.
Yang kita order:
SELAT DAGING & SELAT GALANTINE
Selatnya terdiri dari potongan kentang goreng, wortel dan buncis kukus, daun selada, tomat, telur pindang dan olahan sapi (iga, daging dan galantine) yang disiram kuah barbeque. Kalau byasanya bumbu barbeque-nya disajikan macem sauce, di Selat ini bumbu barbeque-nya diencerkan dan disajikan macem kuah.
Bedanya, Selat Daging pake potongan daging macem Rendang, sedang Selat Galantine pake bola-bola daging macem di IKEA. FYI, galantine adalah daging cincang yang dimasak ala sosis dan digulung macem lagi bikin bolu gulung, kita mengenalnya dengan… Rolade wkwkwk 🤭. Iya guise… Galantine adalah Rolade tanpa partisi telur dadar, makanya kurasa sah aja kalau mereka bikinnya macem bola-bola daging.
Well… ternyata rasa Selat-nya nggak masuk di palette lidah kita yaini, kenawhy? Karena nggak ada sambalnya 😱. Meski kurang suka pedas aku setuju sih kalau Selat-nya pake sambal, at least mencoba untuk mengimbangi rasa manis dari kuahnya yang cawerang 😂.
Selat Daging 21K |
Selat Galantine 16K |
MENDOAN
Enak. Ukurannya pas untuk sekali gigit.
Mendoan bite size 7K |
ES GEMPOL PLERET
Aslinya Icunk yang order, tapi karena nggak sesuai ekspektasi jadinya dimakan bareng. Gempol dan Pleret terbuat dari tepung beras, dan kuahnya pake kuah Dawet.
Es Gempol Pleret 8K |
IMHO, aku menyesal nggak order menu selain Selat-nya 🥲. Pasalnya aku lihat menu order-an rang-o-rang kok menarik banget, macem menu yang ada di resepsi (orang Jawa tentcunya). Kangen banget rasanya makan supnya yang bening dan sederhana, yang sayangnya mesti bikin sendiri karena belum nemu yang mirip di Bandung. Aku lebih suka Mendoannya ketimbang Selat-nya, karena bagiku taste-ku bagimu taste-mu.
@tendabiru_solo
📌 Jl. Dr. Wahidin No.26, Purwosari, Kec. Laweyan, Kota Surakarta
📅 Senin - Minggu
⏰ 09.00 - 18.00
🍲 13K - 30K
🥟 7K - 15K
🍹 3K - 14K