Hello~
Selamat membaca post akhir tahunku ini, semoga tahun yang akan datang hidupku semakin menarik 😉.
SOCIAL MEDIA DETOX
Setelah sekian lama menjadi wacana, akhirnya… aku melakukan social media detox *bangga 😎. Terhitung sejak 6 bulan yang lalu aku meng-uninstall aplikasi Instagram dan Twitter di smartphone. Awalnya coba-coba… lama-lama keterusan… Tadinya aku ingin melakukannya secara bertahap, 1 bulan - jeda - 3 bulan - jeda - 6 bulan. Setelah dijalani selama 1 bulan aku menyadari bahwa hidupku B aja tanpa Instagram dan Twitter, fix tahun depan aja login-nya 😁.
Jadi, maaf banget niya pemirsa kalau ada DM yang nggak terbalas, Instagram story yang nggak di-repost atau mention yang dianggurin. Aku sengaja wkwkwk 🤭. Ide social media detox kembali muncul saat aku meng-unfollow beberapa akun influencer yang influence-nya udah nggak relevan lagi. Jengah juga dengan Instagram story yang isinya drama duniawi dan printilannya. Pun dengan Twitter yang isinya nggak jauh-jauh dari permasalahan sosial yang ada di muka bumi 😅.
Karena social media detox tentcunya aku jadi kurang udpdate, namun terima kasih ya Aisya ya Deanty untuk kiriman links-nya, kalyan sungguh pengertian 😘. Nggak sedikit yang mengira aku sedang ‘bermasalah’ karena tetiba uninstall Instagram dan Twitter, faklah ceuk aing teh. Saat kamu tahu aku nggak berada ‘di tempat byasa’ apakah kamu mencariku?
Lemme tell you… satu-satunya yang mencariku dan menyelam hingga dasar feeds di berbagai social media hanyalah HRD dari LinkedIn. Asli ini mah. Gils bangetlah skill-nya si qaqa HR ✨👌🏻.
Tujuan sebenarnya kenapa aku melakukan social media detox adalah karena aku ingin membereskan urusan-urusan duniawi sebelum pergantian tahun. Biar nyaman aja gitu membuka lembaran kalender barunya… 😆. Selama 6 bulan ini aku mengalami pasang surut mood yang berimbas pada to-do-list yang nggak keceklis-ceklis. Selain itu kondisi paska koronces dan cuaca yang panasnya kebangetan bikinku mudah lelah, makanya aku lebih banyak beristirahat 🙂.
***
Hal-hal yang kulakukan saat social media detox, sebagian masih on progress, sebagian udah final-fix-alhamdulillah 😇.
MONEY MANAGER
Sebenarnya urusan rekap merekap cash flow akan lebih mudah dijalani kalau dilakukan secara berkala, aku juga faham yaini. Permasalahannya adalah tahun ini aku banyak acara yang sambung menyambung menjadi satu makanya aku sering nge-skip beberes Money Manager 😅. Tahu-tahu udah bertumpuk weh si kertas bill dan screenshot-an m-banking teh, jadinya jang-head si guweh, butuhnya healing tapi malah hulang healing 🥲.
CICILAN PINDAHAN
Karena aku ada rencana pindahan di tahun depan, aku mulai memilah dan menjual preloved items macem buku, sepatu dan printilan duniawi lainnya. Dulu kukira aku hanya akan ngekos selama 2-3 tahun ternyata malah molor sampai 6 tahun dan masih gini-gini aja *bukan plot twist 😅. Demi memuluskan rencana pindahanku kelak, aku membeli container, storage dan vacuum bag biar barangku nggak berceceran. Yha~ urusan kehidupan setelah pindahan mah masih gimana nanti 🥲.
BLOG
Mungkin kalyan bertanya-tanya mengapa mengapa blog-ku jarang update, well… blog-ku update kok cuma memang post-nya di-publish berdasarkan timeline-ku makanya menclok-menclok. Kalyan bisa mengecek post terbaruku secara manual di archive tahun 2023, ada nggak? 😅 Oh ya, kalau kalyan ada waktu boleh dongs ikutan survey untuk improvements blog-ku ini, link-nya disini.
*aku nggak meminta kalyan untuk memberikan data diri macem e-mail atau kontak, cukup nickname (apa aja, bebas).
REFRESH
Setelah tepar menghadapi kerempongan pernikahannya Widy, aku menyempatkan diri untuk main ke Solo dan Yogyakarta, dengan siapa lagi yhaha… 🤭. Aku menonton drakor-drakor yang belum sempat kutonton, alhamdulillah mataku nggak jereng karenanya. Aku kembali nonton ke bioskop meski nggak bersama Icunk yang kembali ke MLB (Malangbong ya, bukan Melbourne). Aku bertemu dengan teman-teman yang udah lama nggak kutemui dan mendapatkan pencerahan 🌟.
KACAMATA
Setelah menemani selama 2 tahun lebih, kacamataku akhirnya pensiun ygy… aku nggak sengaja mendudukinya sesaat sebelum pergi ke kantor. Kali ini kedua batang frame-nya yang patah, karena udah mepet aku memindahkan lensaku pada frame lama yang batang tinggal satu. Hinyai di wajahku bikin kacamatanya sering terpeleset, kerudungku bahkan nggak bisa simetris 🥲. Aku bertahan dengan keenggaknyamanan ini selama 2 minggu, untuk cek ke RS. Mata Cicendo, menunggu frame-nya sampai dan mengganti lensanya (yang ukurannya berubah).
***
Social media detox membawakanku interaksi nyata lebih banyak ketimbang saat berada di dunia virtual. Di 6 bulan yang ini aku kembali bertemu dengan teman-teman ter-❤️yang jauh di mata dekat di hati 😘. Meski saat di sekolah kita nggak deket banget macem teman sebangku atau teman seranjang, namun mereka adalah teman-teman yang flow-nya seirama denganku (ini aku aja sih, nggak tahu mereka gimana 😅).
ACI
Surprise…. Aku bertemu Aci + Ruka Chan + bapak dan ibu Budi lagi yang lagi mampir di Bandung. Ini adalah kali pertamaku bertemu dengan Aci sejak farewell-nya di BIP sebelum lanjut kuliah S2 di Jepang. Aku juga bertemu dengan Uti yang sedang menikmati hari-harinya sebagai webtoon translator. Kita ngobrolin hal-hal standar macem: Sekarang lagi ngerjain apa di Jepang? Apa bedanya tinggal di Indonesia dan di Jepang? Kalau pulang ke Indonesia Ruka-chan masuk ke sekolah negeri apa swasta? 😊.
HANI
Memenuhi undangan housewarming-nya Hani kita caw menuju Cicalengka, di kompleks yang sama dengan Fira. Sumpah capek banget ketawa, apalagi saat Bois yang memperkarakan bombastic side eyes-nya Deya 😂. Gusti… aya weh piobroleun teh… dari yang serius sampe yang dua rius tiga rius pun hayu gaskeun… Alhamdulillah satu persatu temanku udah punya rumah, happy to know that one of their dreams are checked. Sisanya menyusul ya… ✨👌🏻.
minus Risoles dan Es Kelapanya Fira |
MAZIA
Di perjalanan dari Jakarta menuju Semarang, Mazia mampir ke Bandung karena suaminya ada meeting. Kita bertiga ngobrol agak serius berkaitan dengan rencananya lanjut kuliah S2, buseddd… aku bangga padamu ya teman 😍. Kupikir keputusan Mazia untuk brainstorming dengan banyak sumber sebelum memutuskan pilihan udah tepat ya, entah untuk mencari opsi terbaik, entah untuk mencari validasi. FYI, dulu Mazia S1 di dua universitas dan jurusan yang berbeda yakni di UMY dan UGM, cuiii… kita kuliah satu jurusan aja udah puyeng, laini dua… 😭.
pulangnya kita ke Ambrogio Pattiserie |
AMI
Saat tahu Ami melahirkan aku kaget karena nggak tahu hamilnya kapan… yha~ saling terkoneksi di media sosial nggak berarti kita saling berinteraksi yekan 🥲. Kita menengok Ami dan baby Mima di rumahnya, nggak foto bukan berarti kita nggak coy ya… Cuma rempong aja bolak balik ke Vitasari gegara rotinya belum jadi.
PICI
Awal tahun ini dibuka dengan panen anggur di rooftop-nya Pici (baca post-nya disini) dan ditutup dengan soft opening rumahnya Pici. Tujuan sebenarnya kita main ke rumah Pici adalah karena ingin mengurai kegalauan sebagai akademisi *bukan aku *bukan Icunk *tapi Deya 😁. Dari obrolan dosen-dosen kita ini aku jadi terenyuh dengan situesyen yang terjadi di balik dinding kampus. Percayalah… Menemukan rang-o-rang yang benar-benar mengabdi demi mencerdaskan anak bangsa itu sulit ya 🥲.
(rich) onti main dengan Sangga :) |
***
KEMBALI KE KHITTOH
Deya menyebut tahun ini sebagai re-connecting years, tahun dimana kita terkoneksi dengan hal-hal yang pernah menjadi bagian dari diri kita. Kalau nggak bertemu kembali dengan teman-teman semasa sekolah kita mungkin udah amnesia bahwa dulu kita pernah mengalami masa dimana spirit kita menyala dan terbakar karenanya 😎. Pertemuan-pertemuan ini menyisakan pertanyaan: apakah universe memberikan sinyal untuk bersiap menghadapi siklus yang berulang? 🤔.
Sebagai netizen yang meyakini bahwa everything happens for a reason dan what is meant for you will reach you, aku merasa bahwa ada hal-hal yang menunggu untuk dieksekusi layaknya Ragnarok di film Thor. Aku udah tahu point-nya apa namun aku masih bingung bagaimana mem-bridging cita-cita muliaku ini biar eksekusinya smooth. Mana aku udah sepik sana sini lagi ah… hahanjirrr… beginilah kalau punya mimpi tapi nggak bikin brief dulu 🥲.
These re-connecting years turn into re-connecting dots which lead us into the core.