Kita Hidup di Zaman Mana sih?
Kadang suka
heran dengan cowok masa kini, nggak
mau kenalan dibilang sombong, nggak mau ngasih nomor handphone dibilang sombong, nggak mau ngasih tahu chatting id dibilang fakir kuota. Jirr
... Berat banget ya hidup di masa
harta, tahta dan kuota kaya sekarang ...
FYI. I have a scanner on my eyes. Kalau
sekiranya nggak penting-penting amat atau presentase kemungkinan bakalan
lanjut apa nggaknya rendah, ya mending dicut
dari awal. Tahu kenapa? Karena hidup terlalu singkat untuk dijalani dengan
orang yang salah.
I don't give a sh*t. I give a statement.
And please ... be a smart guy. Sekarang kita hidup di zaman mana sih? Udah jelas ngeadd chatting ID yang pake nama asli, MASIH
NANYA “ini Lestari yah?” Hedehh ... yakali admin
olshop gak ketahuan namanya siapa.
Yang suka
kirim kata-kata sok puitis buatan sendiri atau copas dari quote di group chat ... maaf anda tidak lolos di
tahap ini, silahkan mencoba lagi di lain kesempatan. Bukan bermaksud untuk menyepelekan
ya, tapi dengan standar bacaan dan diskusi berkepanjangan tentang segala hal “Plis
deh lo pikir gue anak SMA yang seneng banget disekilin macem Zaskia Gothik?”
BTW. Kita hidup
di zaman mana sih?
Yang suka background check pasti tahu aku ini pernah tinggal di pesantren, tapi ya
namanya juga manusia yang tidak luput dari salah dan lupa, gak semuanya
pelajaran bisa diingat kali. Seiring pilihan hidup dan waktu yang berlalu ... mungkin
hanya sepersekian persen yang diterapkan di kehidupan sehari-hari.
Oh, kamu
lulusan pesantren ya? Pinter dong Bahasa Arabnya? Suka ngisi ceramah dimana? Belajar
Sharaf juga gak? Emang dulu belajar kitab kuning yang mana? Bisa baca arab
gundul kan? Kapan-kapan mau diajarin Nahwu lah ... Selama di pesantren udah belajar
apa aja? Eh, kalau kelasnya dipisah berarti gak kenal cowok dong? (-_-) Emang
bisa ya pacaran di pesantren?
Waktu di
pesantrennya dulu masaknya pake batu ya? (eitss, pasti yang ini nyangkanya
pesantren kobong deh ... ) Emang pesantrennya dulu bebas banget ya? Pantesan bajunya
sekarang nggak syar’i ... Kok ada ya pesantren kaya gitu? Dimana-mana juga
pesantren mah harus prihatin, masak sendiri, nyuci sendiri, ngambil air
sendiri, jemur kasur sendiri, kalau udah beres ngaji bantu-bantu ustadznya ngurus
kebon sama ngasih makan kambing.
Yaawla ... Kita
hidup di zaman mana sih?
Minggu pertama
datang pake motor, ingin ngajak jalan. Tapi dicuekin karena ingin nonton The
Maze Runner di FOX. Minggu kedua datang pake mobil, ingin ngajak jalan. Tapi dicuekin
karena ingin nonton Hunger Games di FOX. Minggu ketiga datang pake mobil yang
lebih baik dari minggu kemarin, ingin ngajak jalan. Tapi dicuekin karena ingin nonton
Captain America - Civil War. Minggu keempat? BYE!
Menonton (expired) premiere movie di FOX sambil ngemil keripik pisang lebih menarik
ketimbang ngobrol nonsense sambil
makan makanan yang nggak ngenyangin.
Things doesn’t impress me. But people does.
BBB (Basa Basi
Busuk) pada umumnya diawali dengan “Non, apa kabar?” kemudian “Sombong ya udah
lama gak ada kabar ...”. Ketika chat
hanya dibalas secukupnya tapi curhat ke temennya usahanya tidak membuahkan
hasil.
Please ... Kita
hidup di zaman mana sih broh?
Chat nggak
dibalas, masih ada sms. Sms nggak ditanggepin, masih ada telepon. Telepon direject,
masih ada Skype. Skype diignore, masih bisa kali kesini. Nggak kepikiran ya? hahaha Kalau Cuma sms atau chat mah si Mimin juga
bisa meur ...
Eh, kita hidup
di zaman mana sih?
(>.<) : Lagi apa?
(^.^) : Hmm ...
(>.<) : Ganggu gak?
(^.^) : Iya ganggu.
(>.<) : Emang lagi
ngapain?
(^.^) : Lagi sibuk.
(>.<) : Sibuk?
(^.^) : Sibuk.
(>.<) : ???
(>.<) : ???
(>.<) : ???
(>.<) : Sibuk apa?
(^.^) : “click” *block this user
Peka dikit
napa? Sibuk itu statement keleusss
...
Chat nggak dibalas
malah ngadu ke orang tua. Syamvahhh. Pernah mikir nggak sih kalau chatting itu adalah komunikasi 2 arah, It’s only
you and me, only ya bukan between.
Emangnya chatting di group, semua orang bisa ikutan nimbrung.
Ada yang
kecewa karena hanya ditanggapi seadanya, lantas sombong “Yang mau sama aku juga banyak”. Please, don’t fooling yourself with your ... ehm .. dumbness. Lah situ kalau emang laku ngapain ngechat sini?
Kita hidup di
zaman mana sih? *flat face bukan flat earth
...
...
...
Yes. I did.
Ya iyalah. I couldn’t give someone a shortcut hanya
karena dia (misal) kenal dengan orang tuaku, dengan saudara/saudariku atau
dengan temanku. Semua orang memiliki kesempatan yang sama. Karenanya juga aku
harus bersikap fair.
Bukannya membandingkan,
tapi kalau yang yang lain mampu, why don’t
you? Dan kalau memang tidak ingin dibandingkan, don’t make me ...
I’m Daryl
Nixon. I don’t fall easily.
x
2 comments
Ternyata masih tetap Lestari that i used to know, :D
ReplyDeleteI didn't change anyway ������
DeleteFeel free to leave some feedback after, also don't hesitate to poke me through any social media where we are connected. Have a nice day everyone~