Menu

  • 🎀 Home
  • Hello ~
  • 📌 Place
  • 🔥 Space
  • 🍊 Taste
  • 🌼 Personal Thoughts
  • 🎬 Spoiler
  • 🎨 Studio
  • ➕ Extra

demilestari

Powered by Blogger.

Hello~

Sejak kerja on-site, salah satu hal yang bikinku puyeng adalah menentukan menu makan siang, ayo ngaku... kalyan begini juga kan *pemaksaan 😅. Tadinya kantorku menyediakan makan siang yang dikirim dari kantor pusat, namun karena ribet distribusinya akhirnya kita dikasih budget untuk makan siang mandiri. Nah, di sini kita mulai puyeng 😁. Hampir tiap pagi kita ngobrolin: mau makan apa hari ini?

Untuk mempermudah biasanya aku bawa bekal, jadi siangnya tinggal jajan wkwk *angger 😁. Ingat ya, don't expect too high, dengan waktu terbatas aku hanya mampu mempersiapkan bekal yang B aja. Yang paling utama tentcu adalah niat, soal rasa, tekstur atau rupa mah relatif aja laya, nggak tega euy ngatain hasta karyaku sendiri😂. FYI, visualisasi bekalku terlalu realiastis untuk masuk kurasi insta story.

Untungnya manteman kantor pada coy soal makanan jadi kita sering order kolektif, apalagi kalau ada promo atau diskon. Biasanya kita order menu 'yang udah pasti', namun nggak masalah untuk coba menu atau resto baru siapa tahu cucok. Just in case kalyan lagi mencari rekomendasi makanan dan jajanan di sekitar alun-alun Bandung, kubikin review singkatnya ya.

*semua makanan dan jajanan di list ini udah pernah kucoba, bagimu taste-mu bagiku taste-ku, selera kita bisa sama bisa aja nggak.

***

JALAN ALKATERI

Bubur Warung Kopi Purnama 👍
Ketimbang beli bubur yang mangkal di sekitar alun-alun kusarankan kalyan beli bubur yang mangkal di depan Warung Kopi Purnama. Dengan harga yang sama kalyan bisa mendapatkan semangkuk bubur kental dengan topping yang ruah, selain itu kalyan nggak perlu khawatir makan terburu-buru gegara kena razia satpol PP 😁.
💰 Rp 15.000/porsi

Mie Ayam 👍
Kalau kalyan nggak keberatan dengan sekte mie ayam yang pake kuah kari, kurasa kalyan akan tertarik untuk mencoba mie ayam yang satu ini. Aku suka tekstur mie-nya yang kenyal dan nggak se-beukah mie gerobak warna biru. Sayangnya, mie ayam ini hanya bisa kalyan temukan di hari senin siang aja karena penjualnya nggak punya lapak tetap.
💰 Rp 15.000/porsi (belum termasuk bakso dan siomay)

Lotek & Karedok
Aku jarang beli karena porsinya banyak coy, kalau nggak ada tandem bisa-bisa kekenyangan dan ngantuks hehe. Bumbu kacangnya leqoh dan rasanya so far so gewd. Eh, ini lotek dan karedoknya yang di dekat Warung Kopi Purnama ya, bukan yang di perempatan Jl. ABC yang pake pincuk dari kertas nasi.
💰 Rp 15.000/porsi

Pempek (lupa lagi namanya)
Aku baru tahu di Jl. Alkateri ada yang pempek gegara temanku ketitipan tantenya, suwerrr... seumur-umur lewat sini aku sama sekali nggak ngeh. Meski jualannya pake gerobak packaging-nya udah pake paper bowl jadi bisa di take away ke rumah, selain itu ada list menu-nya *penting, kalau kalyan nggak mau ribet pilih-pilih langsung aja order menu paketan.

Cilor/Bihlor
Asupan ciminnya jan lupa qaqa...
💰 Rp 5.000/4 tusuk

Tahu Gejrot
Enak-enak aja.
💰 Rp 10.000/porsi

Es Lilin 👍
Surprisingly, esnya enak, apalagi kalau dimakan saat cuaca sedang panas-panasnya.
💰 Rp 3.000/tusuk


***

FOOD COURT

Ayam Geprek Keprabon 👍
Saking seringnya beli, pegawainya sampai hafal order-anku: Papi 1, sambal rempah level 1, tehnya hangat. Asli, aku kadang geli sendiri saat pegawainya langsung membacakan order-anku begitu aku muncul di meja kasir. Di antara semua tenant food court yang ada di Kings, menurutku Ayam Geprek Keprabon ini paling worthy.

Steak Moen-Moen
Aku beli Moen-Moen kalau gabut, untuk rasanya mah yaudalaya gitu weh 😅.

Clemmons
Aku terakhir beli Clemmons sekitar 4-5 tahun yang lalu, menu-nya mostly gorengan dan minim serat.

Mie Godog Yogya
Kalau kalyan ingin makanan berkuah tanpa santan, mungkin kalyan akan tertarik mencoba mie godog ini. Rasanya cenderung light dan cocok dimakan berdua karena porsinya mayan banyak.

Tahu Brintik
Alasanku beli Tahu Brintik hanya untuk nostalgia masa kuliah jalan-jalan ke Gramedia.

Solaria 👍
Ketimbang beli nasi goreng di food court, kusarankan kalyan beli nasi goreng di Solaria, harganya memang agak pricey namun rasanya udah pasti. Biasanya aku ke Solaria kalau lapar berat wkwk dan menunggu jalur 3D kembali lantjar djaya paska macetos imbas banjir *biasanya. Aku udah coba semua varian nasi gorengnya Solaria, favorite-ku masih nasi goreng original.


***

GOFOOD/GRABFOOD/SHOPEEFOOD

Mie Gacoan & Wizz Mie
Intinya, mereka menjual pengalaman makan mie dan berbagai opsi side-dish dengan harga yang affordable. Untuk rasa masih lebih enak Mi Gacoan namun Wizz Mie opsi menu-nya lebih banyak. Demi menghindari peak hour, biasanya kita order lebih awal.

Batagor Bagus 👍
Kita sering beli batagor Bagus ini karena nggak tahan dengan aromanya yang mengiurkan, serius deh ini... aromanya stuck di ruangan hingga berjam-jam. Karena sulit memilih antara batagor kering dan batagor kuah, biasanya aku beli keduanya 😁. FYI, aku tetap makan 1 yaini, yang nggak dimakan dibawa pulang ke rumah.

Minceu Bakery 👍
Aku tahu Minceu Bakery gegara pernah dikirimi kantor lamaku saat pandemi, ternyata manteman di kantor baru pun sering beli, jadilah kita bala-bala Minceu Bakery 😍. Harganya memang agak pricey, namun rasanya udah nggak usah ditanya... enaakkk... terutama lasagna dan spaghetti-nya. Aku pernah bawa ke Subang, Kanjeng Mami approved dan doi minta dibeliin lagi.

Nobitakoyaki
Tadinya sih coba-coba lama-lama ketagihan... aku suka beli takoyaki mix biar adil mencoba semua isiannya 😁.

Circle-K
Kita sering beli Thai Tea-nya karena sering ada promo wkwk

Nasi Goreng Kalapa 👍
Kalau kalyan kangen nasi goreng kampung, tanpa topping ina inu dan pake kecap cap Anggur *penting, mungkin kalyan akan tertarik mencoba nasi goreng ini. Sayangnya doi jualannya random, kadang suka nyesek udah jalan ke Kalapa eh ternyata doi nggak jualan, kalau udah begini aku melipir ke Solaria 😅.

Basreng Bu Empun
Untuk rasa basrengnya mah standar sih, kita sering beli di sini karena mereka menjual minuman juga.

Snack Ceria 👍
Kalau kalyan butuh cemilan untuk mengisi toples di samping PC, kurasa kalya mesti mencoba jajan di Snack Ceriaa. Mereka menjual berbagai keripik dan kue kering, favorite kita adalah seblak kacang pedas, pake nasi lebih nikmeh. Saking sukanya dengan seblak kacang pedas ini, aku menjadikannya sebagai oleh-oleh untuk manteman.


***
Ini belum semuanya, list ini akan di-update kalau aku ingat hehe.

bekalku yang realistis, tanpa wadah bekal aesthetic dan plating yang menggugah selera

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hello~

Nggak terasa udah 6 bulan aku pindah ke the unaesthetic side of Bandung, sungguh pengalaman yang luar biasa kena macet hampir setiap hari 😅. Kadang herman dengan diri sendiri, kok bisa ya aku bangun pagi dan memantapkan diri pergi kerja wkwk aku bersamamu wahai kabupateners 😉. Sedang weekend kuhabiskan dengan beberes, beberes dan beberes 😅. Heran banget deh kenapa rumah terasa berantakan mulu, apa aku yang sesak *pertanyaan pelik.

Akhir tahun lalu aku menghabiskan hampir sebulan penuh hanya untuk menyortir sampah (termasuk sampah sisa pindahan yaini), apa itu rebahan dan scroll sosmed sampai muntah? Yang ada aku bolak balik cuci - jemur - cacah sampah, yunow... tanganku sampai bengkak gegara mencacah selama berjam-jam. Biar sans biasanya aku mencacah sambil nonton drakor dan bersandar di tembok, begitu bangun kesemutan *ealah jompo.

masih fresh, baru aja dimandiin 😊

Aku udah beberapa kali setor sampah ke Bank Sampah Bersinar di Bojongsoang, kirim pake via ekspedisi atau Gosend karena mager tyada duwa 😅. Mumpung lagi ada urusan di luar rumah, kali ini aku yang setor sampah langsung ke workshop-nya. Lokasi BSB ini di pinggir jalan dan dilewati oleh TMP 3D, jadi kita bisa turun di halte di dekatnya dan jalan sekitar 15-20 langkah aja.

Di antara semua sampah yang bikinku pening adalah skincare, kalau material mah pasti ada standarnya laya namun warna dan bentuk packaging yang unusual malah bikin doi nggak bisa didaur ulang. Tadinya aku mau ke Sociolla Paskal namun saat kucek ternyata program recycle box mereka udah berhenti. Kenawhy bestie? Padahal ya niat kita setor sampah tuh biar sekalian beli yang baru *kan udah habis.

Ini sampahku, mana sampahmu? 😀.

what's in my bag?

semua botol ini dicuci bersih dan dikeletekin label-nya

biar gampang, tutupnya dipisahkan

masker yang udah dicuci ini dipisahkan karet dan kawatnya, lalu dicacah sampai encok pegel linu 😅

semua packaging ini dicuci bersih lalu digunting untuk memastikan nggak ada residu yang tertinggal

sampah elektronik

keyboard-ku yang udah ledeh 😂

bill, bon, nota, struk atau apalah itu namanya

karton yang dipotong kecil (bukan dicacah)

Untuk sampah karton ukuran besar dan botol minuman mah nggak aku setor ya, dikasih ke mang rongsokan yang sering ngacak-ngacak tempat sampah 😅.

🏢 Bank Sampah Bersinar @banksampahbersinar.id
📍 Jl. Terusan Bojong Soang no 174 A Bandung
📆 Senin - Jum'at 08.00 - 15.00
📆 Sabtu 08.00 - 13.00

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hello~

Apakah kalyan nonton Culinary Class Wars? Kalau ya, siapa chef favoritos kalyan? Jangan bilang Ahn Sung-jae 😁. Tadinya aku nonton Culinary Class Wars gegara gabut, namun setelah nonton episode 1 maaf banget… nggak bisa di-stop 😍. Seru banget nonton duel antara tim sendok putih dan tim sendok hitam, apalagi saat mereka di-challenge masak untuk 100 juri. Wow… juara banget laini tim produksinya 👍.

Salah satu chef yang menarik perhatianku di Culinary Class Wars adalah si Comic Book Chef, menarique aja gitu idenya masak menu yang ada di komik Iron Chef. Dari situ aku jadi kepikiran untuk me-recook resep yang ada di game Cooking Mama, yha~ kalau melihat bahan dan cara bikinnya sih harusnya bisa. FYI, aku dan mama dulu sering mabar game Cooking Mama dan Plant vs Zombie, alhamdulillah khatam 😉.

Ada beberapa versi game Cooking Mama, yang membedakannya adalah kualitas grafis dan resep yang semakin variatif. Well… Aku lebih suka game Cooking Mama versi original ketimbang Cooking Mama: Cuisine versi terbaru, gimana ya… meski kualitas grafisnya lebih OK, esensi Cooking Mama-nya terasa hilang 😢. Selain itu, untuk bisa memainkan game Cooking Mama: Cuisine kini kita mesti subscribe Rp 29.000 / bulan, untukku sih kagak worthy 😅.

Setelah menimbang ini itu dan mbuh puyeng aku memutuskan untuk hanya me-recook resep dari Cooking Mama versi original dengan berbagai penyesuaian. Yha~ nggak mungkin juga yekan aku masak pake daging babi 🐷 atau sake 😁 Kalau kalyan nggak main game Cooking Mama namun penasaran dengan bahan dan cara bikinnya, kalyan bisa intip akun Cookpad-ku.

Here they are…

POTATO SALAD

SALISBURY STEAK

STUFFED PEPPER BELL

*proyek re-cook resep dari Cooking Mama ini ditangguhkan hingga waktu yang nggak ditentukan 😁

Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Photo by MART PRODUCTION

Hell-oh

Untuk merayakan hari jadi biasanya aku bikin annual post yang isinya 11-12 dengan resolusi tahunan, berhubung awal tahun ini hectic banget aku nggak sempat menyiapkannya. Well... di umurku yang sekarang kurasa nggak ada salahnya untuk bertingkah seperti orang tua, yakni memberi petuah untuk kalyan wahai anak muda. Percayalah... butuh waktu hingga berminggu-minggu untuk mengekstraksi 30+ pengalaman hidup menjadi post ini.

Mungkin nggak semua hal yang kutulis di post ini relate dengan situasi yang kalyan hadapi, karena aku dan kau menjalani kehidupaan yang berbeza. Tadinya aku mau bikin petuah sejumlah usia, tapi pas dipikir-pikir lagi capek ugha ea... keburu mencapai usia emas nih hamba 😁, seadanya aja laya wkwk. Petuah bertuah ini disusun secara acak, mungkin kelak akan bertambah karena kita bertumbuh setiap harinya.

Satu hal yang mesti kalyan ingat, menjadi tua itu pasti namun menjadi dewasa itu pilihan.

***

(always) be yourself
Jangan sampai rang-o-rang merasa tertypu oleh 'the best version of you'.

Yang menemani kita dari 0 adalah orang tua, bukan pacar, bukan pasangan hidup
Kalau masih keukeuh ingin dianggap menemani dari 0 pastikan dia ada saat kita lahir, mengenalkan kita pada dunia, mencukupi kebutuhan dan mengusahakan yang terbaik untuk kita. Oh ya, ini termasuk memberikan fasilitas penunjang hidup yakni papan, sandang, pangan serta pendidikan yang layak. Hitungan 0 dimulai saat kita lahir, bukan dimulai saat kita foto wis... udah atau mencari kerja.

Pertanyaanku untuk rang-o-rang yang sense of belonging-nya setinggi ekspektasi: apakah semua effort orang tua akan dianggap luruh saat kita bertemu?

FYI. Kalau kau mau 0, silakan 0 sendiri, aku sih nggak 0 😁.

Pertanyaan teman apa? Tinggal di mana? Atau orang tuanya kerja apa? 
Adalah basic screening saat bertemu orang tua teman.

Semakin miskin seseorang semakin tinggi harga dirinya
Nggak usah gedeg, maklumin aja.

Kita semua terlahir dengan takdir dan rezekinya masing-masing
Ketimbang mengkhawatirkan hajat hidup seseorang, lebih baik khawatirkan hajat hidup kalyan sendiri. Memang nggak semua orang memiliki kriteria calon penghuni surga namun kita memiliki kesempatan yang sama untuk masuk surga, so fight for it.

Branded thingy doesn't always works
Fashion is not only about branded thingy melainkan how to make it (fashion thingy) works on you. IMHO... Old money looks nggak bikin kalyan terlihat macem rangkaya yang ada malah terlihat desperate ingin dianggap rangkaya.

Tips finansial terbaik biasanya datang dari orang tua atau kerabat yang dituakan
Serius deh ini, mereka lebih berpengalaman mengatur keuangan ketimbang akun finplan yang menjadikan minuman berasa, berwarna dan berembun sebagai penghambat kemakmuran. Kuyakin mereka pun akan senang untuk berbagi cerita dan memberikan tips keuangan yang nggak klise dan realistis.

Sebagai orang tua kusarankan kalyan baca Financial Wisdom From Us ini 😁.

Nggak semua orang cukup tahu diri untuk menerima kebaikan kita
Seringnya malah pada ngelunjak menganggapnya seolah-olah kewajiban.

Hindari bergaul dengan orang yang insecure *apalagi kalau nggak enakan
IMHO. Bergaul dengan orang yang insecure itu sungguh sangat melelahkan dan... bikin kapok. Saat kuliah aku pernah salah gaul 😅, awalnya aku merasa nggak ada yang salah dengannya, toh semua orang pasti punya insecurities. Mungkin karena merasa aku bisa menerima ke-insecure-annya dan memahami keresahannya dia malah jadi ngintil mulu. Jujur niya, aku paling nggak nyaman dengan konsep apa-apa mesti bareng ini karena bikin ruangku 'terbatas', masalahnya aku kesulitan menghindar karena dia ada di mana-mana.

Iya... aku memang bego, kagak set boundaries sejak awal. Ketimbang level up bareng, yang ada dia membawaku berada di level yang sama (dengannya) yang serba 'nggak ah' dan penuh ke-insecure-an. Beruntung, aku masih punya teman yang mengingatkan untuk segera kembali on the track dan mengejar segala ketertinggalan. Harga yang kubayar untuk bergaul dengan orang yang insecure cukup mahal ygy, 1 mata kuliah inti bangkar. Twist-nya? Dia mengundurkan diri gegara nggak bisa mengikuti perkuliahan 😡.

Hindari menjadi pijakan bagi orang yang berusaha naik level
Dalam hidup ini kuyakin kalyan pernah bertemu dengan 1-2 orang yang punya flow pertemanan yang 'ajaib', giliran susah dan misuh-misuh nyamperin mulu, namun giliran main dan asik-asik malah dengan yang lain 😂. Atau giliran main dengan kita mah jarang di-posting sekalinya di-posting macem terpaksa, namun giliran main dengan yang lain di-posting dengan caption bertabur bumbu penyedap. Macam... apalah artinya aku bagimu wkwk.

Kalau Widy nggak ngomong mungkin aku nggak akan ngeh bahwa spesis begini eksis di kehidupan nyata. Faktanya mereka cuma butuh kita sebagai pijakan yang akan menahan semua beban validasi, karena untuk mencapai rasa setara dia butuh rasa lebih, nah... itulah gunanya kita wkwk. Pakyulah sateh. Kalau kalyan berhati lembut dan nggak siap dengan politik pertemanan macem begini, stay away! Masih ada kok rang-o-rang yang bersedia berteman dengan tulus.

Social media adalah dunia tipu-tipu
Jangan terlalu menganggap serius apa-apa yang di-share di ruang publik, karena kita nggak pernah benar-benar tahu apa yang terjadi si balik layar smartphone. (foto) tas yang diunggah mutual kalyan dengan caption bertabur syukur itu bisa jadi didapatkannya dengan menabung berbulan-bulan, atau bisa jadi pinjam punya teman, atau bisa jadi mesti berantem dulu dengan pasangan. Who knows yekan...

Jadilah (seperti) pegadaian, menyelesaikan masalah tanpa masalah

***
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hello~

Sudahkah kalyan kembali nonton di bioskop? Atau masih betah nonton via link haram? 😁.

Seperti yang udah kalyan duga *sotoy film pertama yang kutonton di tahun 2025 adalah 1 Kakak 7 Ponakan (atau SaKaTuPo biar singkat) di mana lagi kalau bukan di Kings *angger. Aku nonton 1 Kakak 7 Ponakan ini di hari pertama penayangannya, karena hari kedua, ketiga, keempat dan seterusnya mah long weekend. Nggak kuku hamba kalau mesti berjibaku di antara riuhnya long-weekenders dan macet 😭.

Saat kalyan baca review-ku ini 1 Kakak 7 Ponakan udah nggak tayang di bioskop, tapi kalyan nggak usah khawatir karena 2-3 bulan mendatang kemungkinan filmnya tayang di layanan streaming legal. 1 Kakak 7 Keponakan ini tentcunya menghangatkan timeline-ku yang belakangan ini terasa nggak asyik, yha~ ada aja permasalahan sosial yang di-up setiap harinya.

ternyata last goodbye😭

1 Kakak 7 Ponakan ini becerita tentang Moko (Jerome Kurnia) seorang mahasiswa tingkat akhir yang tetiba ketiban tanggung jawab sebesar... rumah dan segala isinya 😅. Saat kakaknya Agnes (Maudy Koesnady) dan Atmo (Kiki Narendra) wafat, mau nggak mau Moko-lah yang mengambil alih tanggung jawab untuk keluarganya, yakni Woko (Fatih Unru), Nina (Freya JKT48), Ano (Nadif H. S.) dan si kecil Ima.

Sebagai fresh graduate yang idealisme masih meletup-letup tentcunya Moko mesti legowo meredam egonya untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri. Pun hubungannya dengan Maurin (Amanda Rawles) yang mesti bubar gegara udah nggak sejalan lagi, at this point aku merasa Moko udah mengambil keputusan yang tepat. Sebagai kepala keluarga tentcunya Moko sadar bahwa kini ialah yang menjadi tumpuan bagi keponakan-keponakannya.

tiba-tiba ngasuh budak

Di tengah ke-chaos-annya mengurus keluarga, mantan guru pianonya Pak Nanang (Ence Bagus) tetiba datang dan menitipkan anaknya Gadis 'Ais' (Kawai Labiba) untuk sementara waktu. Awalnya Moko menolak, namun akhirnya diterima juga sih hehe. Well... yang kupertanyakan adalah: gimana caranya Gadis pindah sekolah? Karena yang kutahu, saat ini pindah sekolah nggak semudah cocote Pak Nanang yang berjanji akan menjemput Ais secepatnya.

Waktu berlalu sampai kakaknya Osa (Niken Anjani) dan suaminya Eka (Ringgo Agus Rahman) pulang dari Australia dan tinggal bersama mereka. Kehadiran Osa dan Eka di rumah tentcunya bikin flow yang udah tercipta dan terpelihara mulai berantakan, apalagi sifat Eka yang agak julid (terutama saat menanyakan gaji) bikin audience gregetan pingin jitak 😤. Kerah tingginya itu lohhh... udah pro banget, macem cowok red flag di drakor.

fuyohhh~

Dirasa keadaan keluarganya udah settle, Moko pun memberanikan diri untuk memikirkan hidupnya. Ia mencoba peruntungannya sebagai arsitek, dan mendapatkan kesempatan untuk interview di kantornya Maurin. Eaaa... FYI. mereka nggak pernah putus ya, cuma break... hingga waktu yang nggak ditentukan 😅. Kalau aku jadi Maurin tentcunya Moko nggak akan kurekomendasikan, kagak mau hamba sekantor dengan mantan yang nge-ghosting hingga bertahun-tahun 😠.

Moko yang device-nya udah out of date akhirnya mendapatkan pinjaman laptop dari Maurin, dan sejak saat itu status break dalam hubungan mereka resmi berakhir. Bahkan Maurin mau-maunya mengajak Moko dan keluarganya untuk site visit sekaligus liburan tipis-tipis ke Anyer. Kalau aku jadi Maurin... wkwk. Alhamdulillah yaini... Setelah bertahun-tahun liburan via Google Maps akhirnya Moko dan keluarga bisa liburan beneran.


from this

to this

then to this

Saat liburan di Anyer ini tanpa sengaja Ais bertemu dengan kerabatnya, yang mana bikin Eka menyinggung keberadaan Ais sebagai outsider di keluarga mereka. Sebagai orang dewasa apa yang diomongin Eka memang make sense, poinnya sih OK cuma penyampaiannya sungguh sangat nggak ngenakin, apalagi ternyata mereka (para keponakan) belum benar-benar tertidur jadi weh perjalanan pulang ke rumahnya anyep.

Sebagai film adaptasi tentcunya ada banyak penyesuaian yang mau nggak mau mesti dilakukan, salah satunya adalah pemadatan cerita. Jujur, di awal aku cukup keteteran dengan alurnya karena terlalu cepat, tiba-tiba sidang, tiba-tiba di rumah sakit, tiba-tiba ngasuh budak. Apakah Moko melewatkan momen wisudanya gegera riweuh mengasuh Ima?

beberapa detik sebelum kejadian

Kita semua faham bahwa masa transisi adalah masa yang berat, scene Moko kesandung ember paska video call dengan Maurin adalah salah satunya. Gimana ya... ingin ketawa tapi watir 😅. Aku suka gimana manusiawinya karakter di 1 Kakak 7 Ponakan ini, yunow... semakin lusuh baju rumahan malah semakin enak dipakenya. Pun dengan scene masak pake bahan seadanya dan gercep makan remahannya yang nggak sengaja terjatuh, belum 5 menit... *ytta.

Sebagai kakak rumah tangga tentcunya aku merasa relate dengan kehidupan yang tetiba dijalani oleh Moko, I feel you... Namun sebagai lulusan FSRD tentcunya aku merasa bahasan mengenai arsitekturnya kurang dalem, macem make up doang. Scene Moko menjelaskan konsep family cottage-nya memang OK, setting dan property juga OK, sayangnya hal itu nggak berhasil menciptakan kemistri Moko sebagai Arsitek macem Ted Mosby di How I Meet Your Mother.

Well... Mungkin karena aku belum pernah nonton series-nya aku merasa feel-nya kurang dapet.

setrong banget ya Maurin pake baju lekbong di pantai 😅

Selain itu, aku kurang bisa mudeng nih hubungan Moko dan keluarga BESARNYA, apakah nggak ada satu pun kerabat yang berkunjung atau sesekali bertukar kabar? Kubilang begini karena orang Indonesia meski terkesan kepo rerata care dengan kerabat. Nggak adakah keluarga dari sayap Agnes atau Atmo yang memantau keadaan Woko, Nina, Ano dan Ima? Apakah Agnes dan Atmo adalah Hachi (yang) hidup sebatang kara hingga episode terakhirnya?

Scene saat Moko akhirnya menjemput keponakan-keponakannya yang tercerai berai gegara hasutan Eka memang terasa klise. Namun scene ter-mindblowing jatuh pada scene saat Moko dan Ano menyusun hebel pake acian tipis, cuy... kalyan tuh mau bikin tembok apa bikin konten? 😅Mana posisinya di tengah pula. Yaudalaya segitu juga alhamdulillah tim produksi bisa dapet izin shooting dari kepala site.

ada break ada KitKat *bukan ads *ytta

Meski kali ini Ringgo berperan sebagai karakter pembantu, namun damage-nya... beuhhh... bikin emosi jiwa 😤, apalagi saat ngontak Moko minta ini itu hadehhh... bisa diem nggak sih *pake nadanya Atun *ytta. Ternyata ada udang di balik bakwan ya pemirsa, Eka kabur meninggalkan Osa aja gegara usahanya tekor. Bhang-khek memang cowok penganut kerah tinggi 😥.

Untukku, 1 Kakak 7 Ponakan ini agak di bawah ekspektasi, nggak jelek cuma bukan seleraku aja *yakali Indomie😅. Kalau kalyan tertarik dengan film ber-genre romantisasi problematika hidup mungkin kalyan akan suka 1 Kakak 7 Keponakan ini, namun kalau kalyan berekspektasi sebegitu tinggi dan nggak relate dengan situasi yang dihadapi oleh Moko mungkin kalyan akan setuju denganku.

aku dan kau sad berjamaah

Di luar kekurangannya aku mesti mengakui bahwa semua cast-nya berusaha memberikan penampilan terbaik, Jerome mah nggak usah ditanya ya, gesture dan mimiknya udah mantips. Scene stealer di 1 Kakak 7 Ponakan ini tentcunya adalah Pop Ais, asli lucu banget... 😍 aku juga sedih saat Ais berusaha menahan tangis dan melambaikan tangan dari mobil yang membawanya pulang.

Oh ya,yang bikinku penasaran selama nonton adalah: 7 ponakan ini siapa aja sih?
Kakak - Moko
Ponakan 1 - Woko
Ponakan 2 - Nina
Ponakan 3 - Ano
Ponakan 4 - Ima
Ponakan 5 - Ais
Ponakan 6 - Osa
Ponakan 7 - Eka

Kalau benar begini urutannya. Noh, ponakan 7 biang keladi!

Untuk post yang terkait dengan Yandyverse bisa di baca di link ini ya.
Keluarga Cemara (2018)
Jatuh Cinta Sepeti di Film-Film (2023)
Sore: Istri Dari Masa Depan (2025)

*pictures were taken from @watchmen.id thread on Twitter
*ytta: yang tua-tua aja
*ytta: yang tau-tau aja

***  

Kalau kalyan merasa tulisanku menarik dan ingin menyemangatiku, boleh niya jajanin virtual... 😉.

Nih buat jajan
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

Paused Moments

Let's Get In Touch

  • Behance
  • Letterboxd
  • LinkedIn

Disclaimer

It is prohibited to copying any content from this blog without permission. Please let me know if your privacy has been violated through the content or find something that needs to be credited correctly.

Note

My post may contain affiliate links, which means I will earn a commission if you buy through the link. There is no compulsion as we have different preferences and needs. Thank you :)

Alone Alone Kelakone

2025 Reading Challenge

2025 Reading Challenge
Lestari has read 0 books toward her goal of 6 books.
hide
0 of 6 (0%)
view books

Archives

  • ►  2011 (7)
    • ►  May (1)
    • ►  Nov (6)
  • ►  2012 (19)
    • ►  Jan (1)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (8)
    • ►  Jun (2)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (1)
    • ►  Nov (1)
  • ►  2013 (12)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Oct (1)
  • ►  2014 (20)
    • ►  Jan (2)
    • ►  May (1)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (8)
  • ►  2015 (62)
    • ►  Jan (6)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  Jun (7)
    • ►  Jul (1)
    • ►  Aug (10)
    • ►  Sep (7)
    • ►  Oct (11)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (7)
  • ►  2016 (64)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (2)
    • ►  May (6)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (7)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (9)
    • ►  Nov (6)
    • ►  Dec (11)
  • ►  2017 (76)
    • ►  Jan (10)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (6)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (12)
    • ►  Jun (10)
    • ►  Jul (7)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (6)
  • ►  2018 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (7)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2019 (39)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (5)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2020 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Mar (7)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2021 (44)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (2)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (4)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2022 (47)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (2)
    • ►  Oct (5)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2023 (41)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  May (2)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (6)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (2)
    • ►  Dec (4)
  • ►  2024 (48)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (5)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (5)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (2)
  • ▼  2025 (21)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (2)
    • ►  Apr (2)
    • ►  May (1)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (2)
    • ▼  Aug (2)
      • Pirates of the Carribean Movies
      • Diam Itu (C)Emas

SERIES

Book Annual Post Quaranthings Screen Shopping Blogging 101 Hari Raya Hidden Gems Series

Friends

  • D. R. Bulan
  • Dari Kata Menjadi Makna
  • Ikan Kecil Ikugy
  • Jolee's Blog
  • Mazia Chekova
  • Noblesse Oblige
  • Perjalanan Kehidupan
  • Pici Adalah Benchoys
  • The Random Journal

Blogmarks

  • A Beautiful Mess
  • A Plate For Two
  • Berada di Sini
  • Cinema Poetica
  • Daisy Butter
  • Dhania Albani
  • Diana Rikasari
  • Dinda Puspitasari
  • Erika Astrid
  • Evita Nuh
  • Fifi Alvianto
  • Kae Pratiwi
  • Kherblog
  • Living Loving
  • Lucedale
  • Mira Afianti
  • Monster Buaya
  • N Journal
  • N. P. Malina
  • Nazura Gulfira
  • Puty Puar
  • Rara Sekar
  • What An Amazing World
  • Wish Wish Wish
  • Yuki Angia

Check This Too

  • Minimalist Baker
  • Spice The Plate

Thanks for Coming

Show Your Loves

Nih buat jajan

Community

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates