Keluarga Cemara

by - January 28, 2019


Sejak akhir tahun 2018 lalu list film-film yang akan tayang di tahun 2019 sudah lalu lalang di timeline-ku, nggak sabar juga ya menunggu Avengers 4: End Game, Lion King dan Fantasatic Beast and Where To Find Them 3 rilis 😘. Sedang untuk film lokalnya aku menunggu Keluarga Cemara, Gundala (yang kabarnya akan dibuat universe seperti MCU) dan Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas 😘.

Tanpa berniat untuk melupakan film Aquaman dan Spiderverse yang katanya keren namun nggak sempat ditonton sebab keburu libur panjang. Aku mengawali tahun 2019-ku dengan menonton film Keluarga Cemara.

Aku dan Icunk menonton film Keluarga Cemara ini di minggu pertama penayangannya (dimana lagi kalau bukan di Ubertos 😅), namun atas dasar kemalasan yang menjadi-jadi dan keinginan untuk memaparkan spoiler di dalam review. Maka... reviewnya agak ditangguhkan dulu yaw haha ... 😌

Bisa dibilang hari minggu adalah hari sakralnya anak-anak era 90an, sebab rata-rata kanal televisi menayangkan program untuk anak-anak. Pokoknya ya dari bangun tidur sampai tengah hari kartun semua 💋, saking banyaknya kita sering gonta-ganti kanal setiap kali ada iklan dan nggak jarang malah kelupaan mindahin balik 😉 Ohya paling sebel deh kalau ada program tinju di RCTI 😂.

Saat itu kita sangat dimanjakan sekali .. sehingga kita pun nggak berkeberatan untuk menonton serial GNOTA atau Anak Seribu Pulau yang digagas oleh pemerintah. Eh, kalau lagi geje suka menelepon 153 nggak sih? 😮 Meski sudah didengarkan berkali-kali, sering merasa bersalah aja gitu kalau nggak mendengarkan mb operatornya bercerita sampai selesai 😂😂😂.

Nggak usah ditanyalah sesejahtera apa keseharian anak-anak era 90an 😊. Ada Tralala Trilili dan ABC program musik merangkap infotainment untuk anak-anak. Ada Cinta Clarita, Maria Belen, Amigos X Siempre (yang episode terakhirnya membuatku bolos les). Ada film vampire China yang cast-nya itu-itu aja dan ada Keluarga Cemara... Kalau mau dewasaan dikit ada serial Lupus dan Olga Sepatu Roda.

Keluarga Cemara adalah serial televisi keluarga yang diadaptasi dari cerita pendek karya Arswendo Atmowiloto, potret kesederhanaan Keluarga Cemara ini bagaikan cerita pendek  di buku Pendidikan Bahasa Indonesia terbitan PT. Sarana Panca Karya 👌. Sederhana sekali... hanya menjelaskan peristiwa yang terjadi saat ini tanpa ada penjelasan latar belakang peristiwa. Present tenses tanpa embel-embel past tenses.

Adalah Abah (Adi Kurdi) dan Emak (Novia Kolopaking & Ema Waroka) serta ketiga anaknya Euis (Ceria Hade), Cemara ‘Ara’ (Anisa Fujianti) dan Agil (Puji Lestari). Pasca usaha Abah kolaps mereka tinggal di cottage minimalis dengan kamar mandi outdoor yang airnya luber jadi empang. Sehari-hari Abah bekerja sebagai tukang becak sedang Emak membuat opak yang dijajakan Euis di terminal Sukabumi.  

FYI. Keluarga Cemara ini sudah menerapkan sustainable living loh ... 🌱

Serial Keluarga Cemara ini tayang di sore hari, jam-jamnya sekolah TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an). Meski ceritanya sederhana selalu terselip pesan moral di setiap episodenya, hal yang maya pada dari tayangan masa kini. Selain itu, serial Keluarga Cemara berhasil menanami benak kita dengan esensi tentang keluarga melalui lirik theme song-nya. “harta yang paling berharga... adalah keluarga...” 👌.

Salah satu episode serial Keluarga Cemara yang (sejauh ini) masih kuingat adalah saat Ara ingin memiliki kempis (botol minum) seperti teman-teman di kelasnya. Setelah menatap nanar Pipin and the gank yang ngeceng-cengin mulu dari sebrang jalan, terus Ara pulang ke rumahnya sambil asruk-asrukan lewat sawah. Sedih banget lah ini... 😭

Tadinya Abah dan Emak nggak mau membelikan Ara kempis sebab nggak ada budget, tapi Emak enggak tega apalagi saat nggak sengaja mendengar Ara curhat ke Agil “temen-temen pada punya kempis ...” 😞. Demi menyenangkan Ara, alhasil Emak pun mengkredit kempis ke Ceu Salmah yang sering mampir say Hi ke Emak. Besoknya Ara girang banget ke sekolah bawa kempis.

Untuk film Keluarga Cemara tadinya aku cukup merasa skeptis sebab nggak semua yang di-remake feel-nya bisa dapet, apalagi Keluarga Cemara ini adalah serial yang bisa dibilang legend. Berkaca dari yang sudah-sudah, film yang menjual tema nostalgia biasanya malah beresiko terjun bebas dan ambyar begitu saja, ya mungkin sebenarnya memang nggak perlu dibuat film layar lebarnya juga sih 😁.

Yhahaha~ namanya juga usaha ... 😛

Sedari wacana Film Keluarga Cemara ini menuai respon yang cukup beragam dari warga Twitterland. Pokoknya, banyol-banyol-konyol deh ini. Dari mulai Abah menjadi driver Go-Jek dan Emak punya online shop Opak (biar Euis nggak perlu kepanasan jualan ke terminal) sampai Ara dan Agil yang mainin plushie dan slime. Monang akutu bacainnya haha 😂😂😂

Sebagai film bertema keluarga yang menjual nostalgia kupikir Yandy Laurens ini berhasil mengadaptasikan film Keluarga Cemara ke masa kini. Penyesuaian yang dilakukannya nggak terlalu berlebihan dan terasa pas. Jadi ya... meski alur ceritanya digubah, intisarinya masih tetap sama.

Berbeda dari serialnya, film Keluarga Cemara ini mengambil setting waktu lebih awal yakni saat Abah dan Emak mesti kehilangan hartanya. Part yang sama sekali nggak pernah diceritakan di serialnya ya... kita pun nggak pernah tahu kan bagaimana kehidupan keluarga Abah sebelumnya. Tahu-tahu jadi tukang becak weh... 

Sedangan film Keluarga Cemara lebih menceritakan tentang turning point sebuah keluarga yang sempat mempertanyakan makna dari keluarga itu sendiri.

Sebagaimana realita kaum urban masa kini dimana Abah (Ringgo Agus) adalah satu-satunya bread winner , tentunya Abah mesti mengesampingkan ego dan mengorbankan banyak hal demi menghidupi keluarganya. Namun mirisnya, dalam hal ini yang menjadi korban malah keluarganya sendiri yakni Emak (Nirina), Euis (Zara JKT86) dan Ara (Widuri).

Banyak hal yang sudah Abah lewatkan termasuk menonton dance performance-nya Euis, yang meski masih dongkol tetap berusaha berpikir positif. Sayangnya, kali ini Abah kembali melewatkan hari penting Euis sebab mengurusi proyeknya yang bermasalah akibat iparnya Kang Fajar (Ario Wahab).

Abah pun memboyong keluarganya ke rumah masa kecilnya di daerah Bogor, untungnya seolah sedang libur jadi nggak perlulah kita ikut-ikutan memikirkan Euis dan Ara akan bolos apa putus sekolah 😛. Rumahnya Abah adalah tipikal rumah di film-film horror  yang dibangun di era kolonial, halamannya luas, jauh dari jalan raya, zona tropis (sering hujan), propertinya usang dan tampak menyeramkan haha

Terbiasa dengan dengan segala kemudahan tentunya Abah dan keluarganya mesti beradaptasi di lingkungan yang baru, kebayang dong gimana anyepnya jam-jam sholat Isya disana, kalau nggak suara motor ngebut ya suara tonggeret sama jangkrik. Butuh perjuangan untuk menyamakan frekuensi sinyal provider, mana nggak ada colokan di pohonnya 😢.

Demi menghidupi keluarganya Abah beralih profesi menjadi kuli bangunan, namun nggak lama ya sebab Abah akhirnya lebih memilih menjadi driver Go-Jek sesuai dengan prediksi netyzen. Euis dan Ara pindah sekolah, Emak juga jualan opak kok cuma belum buat online shop-nya 😛. Beruntung, banyak tetangga Abah yang mau membantu termasuk teman masa kecilnya Romli (Abdurrahman Arif) dan Ceu Salmah (Asri Welas) si tukang kredit loba ceta 💃.

Kupikir judul Keluarga Euis lebih cocok ketimbang Keluarga Cemara sebab Euislah yang merasakan betul degradasi kehidupan keluarganya, si Ara mah hanya sebagai pemanis sebab masih kanak-kanak. Kalau nantinya Keluarga Cemara dibuat sekuelnya, Keluarga Euis ini adalah prekuel yang ajeg, seenggaknya kita jadi tahu kan kenapa bisa ada Agil 😳

Hal semacam baju kertas untuk potong rambut dan menyisakan makanan untuk anggota keluarga yang belum pulang membuat kita merasa sedang berada di tengah-tengah keluarga, sesuai dengan tagline-nya “kembali ke keluarga”.

Saat Abah marah-marah sama Euis terselip kata-kata yang lumayan ngegas “kalau kata Abah nggak ya nggak, ngerti nggak?... ngerti nggak?... ngerti nggak?” eh ada anak kecil yang nyahut dong “nggak!” sambil ngegas juga jawabnya HAHAHAHAHA sumpah ini satu studio pada ngikik tapi dipelanin suaranya.

Si Abah mah ya... ditipu iparnya sabar, mendadak misqueen masih sabar, kecelakaan kerja masih juga sabar. Barulah saat bertemu dengan keluarganya kesabaran itu mendadak habis dan meledak di akhir-akhir. Nggak adil memang... sebab Euislah yang paling kena getahnya. Namun perlu diingat Abah juga manusia... 🙏 Segitu juga Euis mah nggak misuh-misuh minta dibeliin kuota.

Banyak yang berpendapat bahwa Ceu Salma dan Romli adalah scene stealer di film Keluarga Cemara ini, itu sudah pasti ya. Namun bagiku scene stealer di film Keluarga Cemara ini adalah... eteh-eteh nasi rames + gorengan yang dihutangi Romli haha Bisaanlah udat adatna, satu kali take lagi 😂😂😂😂😂

Seakan menjawab pertanyaan penonton “Euis itu nama panggilan” kita sih possitive thinking bisa jadi kan nama asli Euis adalah Aisyah, kepleset dikit jadi Euis *haha maksa banget lah ini... ya nggak Cunk?

Teman-teman barunya Euis juga nggak kalah seru, scene nyanyi-nyanyi sambil diiringi gitar ini lawasnya level Dilan. Ada Rindu (Yasamine Jasem), Deni (Kafin Sulthan), Andy (Joshia Frederico) dan Ima (Kawai Labiba). Saat masih bocah Kafin pernah perform di acara kampus, sebab selain memang menggemaskan dan beneran bagus suaranya doi adalah anaknya dosenku. Maka saat melihatnya di film Keluarga Cemara ini, duh... berasa tuwir banget yhahaha... 😂😂😂

Pemilihan cast untuk film Keluarga Cemara terbilang pas ya... Ringgo dan Zara ada sedikit miripnya, Nirina dan Widuri pun ada sedikit miripnya. Kalau sebelumnya aku melihat Ringgo ini sebagai babanya Bjorka, setelah menonton film Keluarga Cemara ini aku melihat Ringgo sebagai sosok yang berbeda dan kupikir Abah adalah salah satu penampilan terbaiknya Ringgo (selain Agus di film Jomblo).

Tanpa perlu melebih-lebihkan, film Keluarga Cemara ini adalah salah satu film terbaik tentang keluarga (yang sejauh ini pernah kutonton). Nggak usah menunggu sampai hari raya untuk bisa menontonnya di televisi, kalau masih belum turun layar tontonlah di bioskop, nggak rugi kok 😊

You May Also Like

0 comments

Feel free to leave some feedback after, also don't hesitate to poke me through any social media where we are connected. Have a nice day everyone~