Menu

  • 🎀 Home
  • Hello ~
  • 📌 Place
  • 🔥 Space
  • 🍊 Taste
  • 🌼 Personal Thoughts
  • 🎬 Spoiler
  • 🎨 Studio
  • ➕ Extra

demilestari

Powered by Blogger.
main entrance yang cute

Hay~

Weekend ini aku kedatangan mood untuk beberes file di netbook kebanggaanku yang kini udah berusia lebih dari 1 dekade *penting 😎. Saat beberes itu aku menemukan folder foto saat aku dan Icunk bersilaturahmi paska libur hari raya, beberapa hari sebelum aku tepar gegara koronces. FTW. Aku hanya ingat part saat aku mengirimkan foto ke Icunk via WA, sedang sisanya mah blasss… 😅 makanya tyada post yang bisa dijadikan reminder di blog. Meski terlambat berbulan-bulan kurasa nggak ada salahnya untuk berbagi momen sebelum aku terpapar koronces 🤭.

Seminggu setelah libur hari raya, aku dan Icunk bertemu untuk ngobrolin kursi roda yang dipake oleh mama. Rencananya kita mau ke Tobo yang ada di Cihapit dan ke Ichiyo Ramen yang ada di Buah Batu, sedang sisanya jalan jajan random aja 😌. Hari itu aku terbangun dengan kondisi sedikit flu, kukira hal yang wajar ya karena cuaca belakangan ini memang nggak coy, bahkan teman kantorku pun sedang flu 🥲.

***

Kita tahu Tobo dari mana lagi yekan… TikTok brought us here, siapa lagi yang searching hal-hal begini kalau bukan Icunk 😁. Berdasarkan info yang kita dapatkan, Tobo adalah restaurant yang menyajikan fast food ala Jepang, dengan menu utama rice bowl. Kalyan nggak perlu khawatir kesulitan mencari Tobo karena lokasinya berada tepat di depan Pasar Cihapit, di barisan yang sama dengan House of Tjihapit. Selain itu, logo Tobo yakni si bunga matahari kuning sangat eye catching tertempel di glass door.

Tobo terdiri dari 2 lantai, lantai 1 untuk kasir dan serving area dengan konsep open kitchen, dimana kita bisa duduk sambil melihat makanan kita dipersiapkan. Sedang lantai 2 untuk dining area yang terdiri dari private seat (minimum 4 orang) dan common seat. Kita memilih seat yang dekat dengan steker karena semalam lupa nge-charge, iya… faktor U 😅. Sambil menunggu order-an selesai, kita ngobrolin hal-hal yang terjadi selama Idul Fitri minggu lalu.

Untuk menu dan price range-nya kalyan bisa cek mandiri ya soalnya aku udah lupa dulu order menu yang mana 😅. Seingatku, kita order 2 menu yang berbeda tapi begitu order-an sampai kita jadi bingung sendiri karena menunya sama. Untuk rice bowl rasanya memang beda (meski) tipis, sedang side dish-nya sama persis. Kita memutuskan untuk nggak komplain karena… yaudalaya… dimakan aja, mungkin masnya masih ingin liburan 🥺. Untuk rasanya sih so far B aja, nggak yang enak banget atau yang bikin kita ingin balik lagi.



kamuflasenya berhasil




TOBO
📍 Jl. Cihapit No.25B, Cihapit, Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung
📅 Senin-Minggu 08.00-20.00 WIB
🍜 33.5K - 57.5K
🍤 8.5K-57.5K
🥤 5K-10K

***

Dari Cihapit kita jalan kaki ke Riau Junction karena gabut 🤭. Tadinya kita hanya ingin lihat-lihat aja eh ternyata ada yang beneran nyangkut. Kemudian kita lanjut jalan kaki ke Gramedia dan istirahat di taman barunya, FYI space buku murce di depan Tahu Brintik kini diubah menjadi ruang terbuka dengan kursi taman dan rumput sintetis. Kita membagi snack yang tadi dibeli dan menyusun ulang isi tas biar lebih compact, yagimana nggak berat tadi kita beli Oatside 1 liter bundle (isi 2) 🥲.

from where I stand

***

Dari Gramedia kita naik angkot ke Buah Batu, di tengah perjalanan tiba-tiba hujan turun dengan deras. Saat kita sampai Ichiyo Ramen sedang ramai, terlihat rang-o-rang menunggu hingga di bagian luar. Ketimbang ikut waiting list dan menunggu sambil hujan-hujanan, kita memutuskan untuk menunggu di food court Yogya Buah Batu. Seingatku, saat menunggu aku sempat minum obat (atau tolak bala *lupa 😅) karena merasa semakin flu, aku juga merasa sedikit demam dan agak pusing, kemungkinan gegara hujan tadi.


***

Saat kita ke Ichiyo Ramen situesyennya udah agak sepi, kita langsung memilih menu dan menunggu order-an tiba. Seperti Tobo, Ichiyo Ramen menggunakan konsep open kitchen dimana kita bisa ‘menonton’ makanan kita dipersiapkan dari sela-sela partisi. Seingatku, saat itu kita order Spicy Tantan Ramen *lupa lagi pake side dish apa nggak 😁. Meski pedas, aku sih yes, jagungnya bikin kuahnya terasa lucu… selama ini aku jarang menemukan ramen yang pake jagung, so far sih okay. Worthy to try - worthy with the price.


ICHIYO RAMEN
📍Jl. Buah Batu No.220, Cijagra, Kec. Lengkong, Kota Bandung,
📅 Senin-Minggu 10.00-21.30 WIB
🍜 35K-69K
🍤 9K-29K
🥤 5K-19K

***

Bukannya langsung pulang ke kosan yang ada kita malah mampir dulu ke Togamas Buah Batu. Nah, saat di Togamas ini kita udah mulai merasa nggak enak, mungkin kalyan pernah merasakan ya momen dimana kita butuh rebahan secepatnya. Macem… bawa aku pergi dari sini… 🙃 Kita caw menuju kosan, minum obat yang ada dan tertidur karenanya. Besoknya kita kompak sakit (demam, pusing dan flu) yang membuat kita rebahan seharian. Sialnya, besoknya Icunk sembuh sedang aku nggak 🥲.

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hello~

Telah sampailah kita di bulan Desember, dimana byasanya line up film di bioskop didominasi oleh film-film khas liburan. Tapi tetap yaa… karena Indonesian loves klenik thingy and everything in between, rasanya belum afhdol kalau nggak ada film horror yang rilis setiap bulannya. Kalau di bulan lalu aku nonton The Hunger Games: The Ballads of Songbirds and Snakes, maka di bulan ini aku nonton Jatuh Cinta Seperti di Film-film. Film-nya udah masuk masuk watchlist sejak… aku masih pake Twitter 😂.

Sayangnya aku nggak menemukan jadwal tayang Jatuh Cinta Seperti di Film-film di bioskop Kings dan BIP, yha~ memang bukan market-nya 😅. Tadinya aku mau nonton di BEC atau (mentok-mentok) di Transmart setelah pulang kerja. Saat aku cuti Icunk mengabari bahwa ia dan Lisna gagal nonton Jatuh Cinta Seperti di Film-film di bioskop Tasikmalaya karena udah nggak tayang. Saat OTW ke Bandung aku mencari bioskop terdekat yang menayangkan Jatuh Cinta Seperti di Film-film, dan (akhirnya) aku menemukannya di BTC yang dekat dengan pool travel.

Biar suasananya makin syahdu, kalyan bisa membaca post-ku sambil mendengarkan playlist yang kususun sesuai urutannya.


Ini adalah kali pertamaku nonton di BTC, kalau bukan gegera Jatuh Cinta Seperti di Film-film mungkin aku nggak akan pernah nonton di sini. Saat film dimulai studio hanya terisi 1/3-nya aja, kukira rang-o-rang yang menunggu bersamaku di lobby akan nonton Jatuh Cinta Seperti di Film-film, ternyata mereka nonton 172 Days. Biar nggak terlalu panjang mari kita singkat judul filmnya jadi JCSDFF, karena aku masih belum faham mengapa rang-o-rang menyingkatnya dengan deesjeef 🤔.

Aku setuju sih dengan reviewer yang menyatakan bahwa JCSDFF ini adalah surat cintanya Yandy Laurens untuk dunia perfilman, karena filmnya memang film banget. Sebagai netizen yang suka nonton dan ngobrolin film meski pengetahuan teknisnya awur-awuran, aku bisa melihat bahwa JCSDFF ini adalah karya Yandy yang personal. At least… itulah yang kurasakan saat ayunan tangan Ringgo melebarkan frame dan membuat tone warna di filmnya berubah menjadi hitam putih.

Bagus saat menulis

Bagus saat ngomong ke printer yang bikin huru hara

Mungkin kalyan pernah nonton web series Sore, kalau belum nonton kalyan bisa nonton disini (ini link dari legal source ya bukan link haram). Setelah menonton web series-nya yang lain aku sampai pada kesimpulan bahwa: dunianya (Yandy) fantasi ya 😍 Amazed sekali rasanya saat tahu akhirnya ada sutradara yang menaburkan fantasi di karyanya * I like it * suara Curut.

Awal-awal tone warna filmnya berubah menjadi hitam putih aku merasa agak mual karena mataku butuh waktu untuk memprosesnya. Aku pun mempertanyakan kenapa sih setting-nya nggak dibuat lebih minimalis biar kita bisa lebih fokus? Kubilang begini karena ada beberapa scene yang menurutku terlalu ramai jadi tone warnanya nyaru sehingga aku gagal fokus. Ohya, penggunaan tone hitam putih di JCSDFF ini sekitar 80%-85% makanya saat tone warnanya kembali normal berasa dikasih nyawa. Yha~ I got the point 😉.

makin cool setelah pensiun jadi suami BCL

JCSDFF bercerita tentang Bagus Rahman (Ringgo Agus Rahman) seorang penulis film yang ingin mengungkapkan cintanya kepada Hana (Nirina Zubir) melalui film yang yang ditulisnya. Nah, Bagus memulai rencananya dengan pitching ide kepada produsernya, Yoram (Alex Abbad). Tektokannya bagus dan Yoram disini enak banget ya, apalagi saat ngobrolin gimmick sampah di gala premiere, berasa ikutan ghibah. Eh, gimmick minyak goreng ada di obrolan mereka nggak sih? *aku lupa 😅.

Setelah bertahun-tahun Bagus dan Hana tanpa sengaja bertemu di supermarket, mereka kemudian bertukar kabar dan ngobrol. Obrolan mereka nggak jauh berbeza laya dengan obrolanku dengan Icunk dan Deya kalau ketemu. Sampai Hana bilang: kenapa sih nggak ada film cinta untuk orang-orang seumuran kita? 🤔 Gini loh mb Hana… film cinta untuk orang-orang seumuran kita mah akan lebih banyak ngobrol-nya ketimbang action-nya, outfit-nya akan lebih casual karena nggak ada scene pake coat berbulu di yurop, cast-nya pun udah nggak sebening muda mudi jalur viral.

In other terms, film cinta untuk orang-orang seumuran kita kurang menjual dan syulit balik modal.


Saat Hana bilang: film cinta untuk orang-orang seumuran kita, aku langsung kepikiran Before trilogy. Before trilogy terdiri dari 3 film dengan linimasa linear yakni Before Sunrise (1995), Before Sunset (2004) dan Before Midnight (2013). Menceritakan tentang Jesse Wallace (Ethan Hawke) yang bertemu Celine (Julie Delpy) saat berlibur di Prancis. Aku udah pernah mencoba menulis review-nya tapi nggak sanggup euy… makanya kalyan nonton mandiri aja ya biar lebih khidmat 😉✨👌🏻.

Bagus pun meminta bantuan Selin (Sheila Dara) dan Dion (Dion Wiyoko) untuk mengeksekusi rencananya, eym… pasutri ini mengingatkanku pada Celine Tam finalisnya AGT. Keinginan Bagus yang ingin secepatnya bersama Hana ternyata nggak sejalan dengan keinginan Hana yang masih ingin menikmati dukanya paska kematian Deni (Donne Mulia). Hubungan pertemanan modus yang tadinya mengalir pun terancam bubar karena perbedaan persepsi mengenai: kapan waktu yang tepat untuk move on?



riset tapi modus

Selama film berlangsung aku sama sekali nggak merasa Bagus seakan-akan memaksa Hana untuk move on sampai scene Hana marah-marah setelah membaca script yang masih anget di printer. Aku merasa apa yang dilakukan Bagus adalah hal yang natural, kita pun akan melakukan hal sama dengan Bagus saat berhadapan dengan orang yang tengah berduka. Sayangnya, sebagai manusia kita sering lupa bahwa dalamnya lautan bisa diselami, namun dalamnya hati siapa yang tahu? Kita nggak akan pernah tahu bagaimana rasanya berduka sampai kita sendiri mengalaminya.

Saat tone warnanya kembali normal aku tersadar bahwa JCSDFF bukan filmnya Bagus, melainkan filmnya Hana. Sejak awal Bagus udah bilang bahwa Hana masih berduka paska kematian Deni, tapi kita nggak dikasih tahu bahwa Bagus punya cara sendiri untuk menunjukkan empatinya kepada Hana. Well… Di long take-nya Hana saat berantem dengan Bagus aku merasa kenapa sih Hana marahnya too much, emosi yang kutangkap macem emosinya istri durjana di meme yang seliweran di FYP, yang kalau ngomong ada penekanan kata-katanya.

aku suka Nirina di scene ini karena matanya berbinar-binar

original version

adaptation version

apa jadinya kalau Dion diganti jadi Darius :)

Pernah nggak sih kalyan nonton film di bioskop dan tetiba muncul potongan scene dari film lain di kepala, macem: oh, yang ini dari film ini, yang itu dari film yang itu. Nah, JCSDFF memberikanku hints dari beberapa film yang udah kutonton, sayangnya aku nggak bisa nge-spill scene atau filmnya karena udah lupa wkwk. Aku menulis post ini sejak bulan Desember namun baru bisa terselesaikan di bulan Januari. Lama banget ya jedanya, setahun… *annual joke.

Scene favourite-ku ada 2: yang pertama adalah scene saat Hana ikut ‘mati’ bersama Deni, yang kedua adalah scene drone-nya Siladara yang kewren. Saat Selin dan Dion mengantarkan Bagus ke rumahnya Hana jalanan yang mereka lalui cukup ramai, at least kita masih bisa melihat ada kendaraan yang melintas dan lampunya yang kelap kelip di kejauhan. Namun saat scene drone-nya Siladara jalanannya sepi banget, nggak ada satu pun kendaraan yang melintas, untukku ini agak mengganggu tapi isokey scene-ke tetap kewren kok 👍🏻.

teu puguh rarasaan 1

teu puguh rarasaan 2

Aku juga suka dengan karakternya Siladara di JCSDFF yang ‘akhirnya’ dibikin normal, bukan pelakor kek byasanya. Cucok laya dipasangkan dengan Dion yang dibikin rada lemot bahkan hingga akhir film 😆. Ohya, di JCSDFF ada Julie Estelle loh ya… siapa tahu kalyan pada kangen. Aku nggak akan menyebut JCSDFF ini sebagai film terbaiknya Yandy Laurens karena kuyakin ia membuat karya-karya terbaik lainnya. Aku lebih suka menyebut JCSDFF sebagai film-nya Yandy Laurens yang paling personal *untuk saat ini.

Selesai nonton aku jadi kepikiran: apaqa Yandy Laurens adalah mas-mas penulis di film Ruby Sparks.

Kita sama-sama tahu bahwa semua film ada market-nya, dan menurut kesusotoyanku nggak semua orang akan cucok dengan JCSDFF ini. Temanku nonton JCSDFF namun saat kutanya kesannya dan hal-hal menarik yang ia temukan di filmnya jawabannya datar-datar aja, nggak semenggebu-gebu aku saat merekomendasikan pada manteman sekalyan. Filmnya bagus, rame, kalau orang yang suka nonton pasti suka. Lahhh… dirimu apanan nonton. Ujung-ujungnya aku jadi merasa nggak enak udah jadi relawan buzzer JCSDFF 🤣.

Yha~ menemukan teman yang sama-sama suka nonton dan membahas filmnya like a pro *padahal kagak itu adalah salah satu rezeki yang patut disyukuri.

betcul begitu buibu?

See you at the next review…

All pictures were taken from @watchmen.id's Twitter thread.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments


Hello~

Selamat membaca post akhir tahunku ini, semoga tahun yang akan datang hidupku semakin menarik 😉.

SOCIAL MEDIA DETOX
Setelah sekian lama menjadi wacana, akhirnya… aku melakukan social media detox *bangga 😎. Terhitung sejak 6 bulan yang lalu aku meng-uninstall aplikasi Instagram dan Twitter di smartphone. Awalnya coba-coba… lama-lama keterusan… Tadinya aku ingin melakukannya secara bertahap, 1 bulan - jeda - 3 bulan - jeda - 6 bulan. Setelah dijalani selama 1 bulan aku menyadari bahwa hidupku B aja tanpa Instagram dan Twitter, fix tahun depan aja login-nya 😁.

Jadi, maaf banget niya pemirsa kalau ada DM yang nggak terbalas, Instagram story yang nggak di-repost atau mention yang dianggurin. Aku sengaja wkwkwk 🤭. Ide social media detox kembali muncul saat aku meng-unfollow beberapa akun influencer yang influence-nya udah nggak relevan lagi. Jengah juga dengan Instagram story yang isinya drama duniawi dan printilannya. Pun dengan Twitter yang isinya nggak jauh-jauh dari permasalahan sosial yang ada di muka bumi 😅.

Karena social media detox tentcunya aku jadi kurang udpdate, namun terima kasih ya Aisya ya Deanty untuk kiriman links-nya, kalyan sungguh pengertian 😘. Nggak sedikit yang mengira aku sedang ‘bermasalah’ karena tetiba uninstall Instagram dan Twitter, faklah ceuk aing teh. Saat kamu tahu aku nggak berada ‘di tempat byasa’ apakah kamu mencariku?

Lemme tell you… satu-satunya yang mencariku dan menyelam hingga dasar feeds di berbagai social media hanyalah HRD dari LinkedIn. Asli ini mah. Gils bangetlah skill-nya si qaqa HR ✨👌🏻.

Tujuan sebenarnya kenapa aku melakukan social media detox adalah karena aku ingin membereskan urusan-urusan duniawi sebelum pergantian tahun. Biar nyaman aja gitu membuka lembaran kalender barunya… 😆. Selama 6 bulan ini aku mengalami pasang surut mood yang berimbas pada to-do-list yang nggak keceklis-ceklis. Selain itu kondisi paska koronces dan cuaca yang panasnya kebangetan bikinku mudah lelah, makanya aku lebih banyak beristirahat 🙂.

Spotify Wrapped-ku tahun ini sesuai prediksi BMKG

***

Hal-hal yang kulakukan saat social media detox, sebagian masih on progress, sebagian udah final-fix-alhamdulillah 😇.

MONEY MANAGER
Sebenarnya urusan rekap merekap cash flow akan lebih mudah dijalani kalau dilakukan secara berkala, aku juga faham yaini. Permasalahannya adalah tahun ini aku banyak acara yang sambung menyambung menjadi satu makanya aku sering nge-skip beberes Money Manager 😅. Tahu-tahu udah bertumpuk weh si kertas bill dan screenshot-an m-banking teh, jadinya jang-head si guweh, butuhnya healing tapi malah hulang healing 🥲.

CICILAN PINDAHAN
Karena aku ada rencana pindahan di tahun depan, aku mulai memilah dan menjual preloved items macem buku, sepatu dan printilan duniawi lainnya. Dulu kukira aku hanya akan ngekos selama 2-3 tahun ternyata malah molor sampai 6 tahun dan masih gini-gini aja *bukan plot twist 😅. Demi memuluskan rencana pindahanku kelak, aku membeli container, storage dan vacuum bag biar barangku nggak berceceran. Yha~ urusan kehidupan setelah pindahan mah masih gimana nanti 🥲.

BLOG
Mungkin kalyan bertanya-tanya mengapa mengapa blog-ku jarang update, well… blog-ku update kok cuma memang post-nya di-publish berdasarkan timeline-ku makanya menclok-menclok. Kalyan bisa mengecek post terbaruku secara manual di archive tahun 2023, ada nggak? 😅 Oh ya, kalau kalyan ada waktu boleh dongs ikutan survey untuk improvements blog-ku ini, link-nya disini.

*aku nggak meminta kalyan untuk memberikan data diri macem e-mail atau kontak, cukup nickname (apa aja, bebas).

REFRESH
Setelah tepar menghadapi kerempongan pernikahannya Widy, aku menyempatkan diri untuk main ke Solo dan Yogyakarta, dengan siapa lagi yhaha… 🤭. Aku menonton drakor-drakor yang belum sempat kutonton, alhamdulillah mataku nggak jereng karenanya. Aku kembali nonton ke bioskop meski nggak bersama Icunk yang kembali ke MLB (Malangbong ya, bukan Melbourne). Aku bertemu dengan teman-teman yang udah lama nggak kutemui dan mendapatkan pencerahan 🌟.

KACAMATA
Setelah menemani selama 2 tahun lebih, kacamataku akhirnya pensiun ygy… aku nggak sengaja mendudukinya sesaat sebelum pergi ke kantor. Kali ini kedua batang frame-nya yang patah, karena udah mepet aku memindahkan lensaku pada frame lama yang batang tinggal satu. Hinyai di wajahku bikin kacamatanya sering terpeleset, kerudungku bahkan nggak bisa simetris 🥲. Aku bertahan dengan keenggaknyamanan ini selama 2 minggu, untuk cek ke RS. Mata Cicendo, menunggu frame-nya sampai dan mengganti lensanya (yang ukurannya berubah).


***

Social media detox membawakanku interaksi nyata lebih banyak ketimbang saat berada di dunia virtual. Di 6 bulan yang ini aku kembali bertemu dengan teman-teman ter-❤️yang jauh di mata dekat di hati 😘. Meski saat di sekolah kita nggak deket banget macem teman sebangku atau teman seranjang, namun mereka adalah teman-teman yang flow-nya seirama denganku (ini aku aja sih, nggak tahu mereka gimana 😅).

ACI 
Surprise…. Aku bertemu Aci + Ruka Chan + bapak dan ibu Budi lagi yang lagi mampir di Bandung. Ini adalah kali pertamaku bertemu dengan Aci sejak farewell-nya di BIP sebelum lanjut kuliah S2 di Jepang. Aku juga bertemu dengan Uti yang sedang menikmati hari-harinya sebagai webtoon translator. Kita ngobrolin hal-hal standar macem: Sekarang lagi ngerjain apa di Jepang? Apa bedanya tinggal di Indonesia dan di Jepang? Kalau pulang ke Indonesia Ruka-chan masuk ke sekolah negeri apa swasta? 😊.


HANI
Memenuhi undangan housewarming-nya Hani kita caw menuju Cicalengka, di kompleks yang sama dengan Fira. Sumpah capek banget ketawa, apalagi saat Bois yang memperkarakan bombastic side eyes-nya Deya 😂. Gusti… aya weh piobroleun teh… dari yang serius sampe yang dua rius tiga rius pun hayu gaskeun… Alhamdulillah satu persatu temanku udah punya rumah, happy to know that one of their dreams are checked. Sisanya menyusul ya… ✨👌🏻.


minus Risoles dan Es Kelapanya Fira

MAZIA
Di perjalanan dari Jakarta menuju Semarang, Mazia mampir ke Bandung karena suaminya ada meeting. Kita bertiga ngobrol agak serius berkaitan dengan rencananya lanjut kuliah S2, buseddd… aku bangga padamu ya teman 😍. Kupikir keputusan Mazia untuk brainstorming dengan banyak sumber sebelum memutuskan pilihan udah tepat ya, entah untuk mencari opsi terbaik, entah untuk mencari validasi. FYI, dulu Mazia S1 di dua universitas dan jurusan yang berbeda yakni di UMY dan UGM, cuiii… kita kuliah satu jurusan aja udah puyeng, laini dua… 😭.


pulangnya kita ke Ambrogio Pattiserie

AMI
Saat tahu Ami melahirkan aku kaget karena nggak tahu hamilnya kapan… yha~ saling terkoneksi di media sosial nggak berarti kita saling berinteraksi yekan 🥲. Kita menengok Ami dan baby Mima di rumahnya, nggak foto bukan berarti kita nggak coy ya… Cuma rempong aja bolak balik ke Vitasari gegara rotinya belum jadi.

PICI
Awal tahun ini dibuka dengan panen anggur di rooftop-nya Pici (baca post-nya disini) dan ditutup dengan soft opening rumahnya Pici. Tujuan sebenarnya kita main ke rumah Pici adalah karena ingin mengurai kegalauan sebagai akademisi *bukan aku *bukan Icunk *tapi Deya 😁. Dari obrolan dosen-dosen kita ini aku jadi terenyuh dengan situesyen yang terjadi di balik dinding kampus. Percayalah… Menemukan rang-o-rang yang benar-benar mengabdi demi mencerdaskan anak bangsa itu sulit ya 🥲.

(rich) onti main dengan Sangga :)


***

KEMBALI KE KHITTOH
Deya menyebut tahun ini sebagai re-connecting years, tahun dimana kita terkoneksi dengan hal-hal yang pernah menjadi bagian dari diri kita. Kalau nggak bertemu kembali dengan teman-teman semasa sekolah kita mungkin udah amnesia bahwa dulu kita pernah mengalami masa dimana spirit kita menyala dan terbakar karenanya 😎. Pertemuan-pertemuan ini menyisakan pertanyaan: apakah universe memberikan sinyal untuk bersiap menghadapi siklus yang berulang? 🤔.

Sebagai netizen yang meyakini bahwa everything happens for a reason dan what is meant for you will reach you, aku merasa bahwa ada hal-hal yang menunggu untuk dieksekusi layaknya Ragnarok di film Thor. Aku udah tahu point-nya apa namun aku masih bingung bagaimana mem-bridging cita-cita muliaku ini biar eksekusinya smooth. Mana aku udah sepik sana sini lagi ah… hahanjirrr… beginilah kalau punya mimpi tapi nggak bikin brief dulu 🥲.

These re-connecting years turn into re-connecting dots which lead us into the core.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Hello, yeoreobun~

Tibalah kita di penghujung tahun musim pancaroba yang tak berkesudahaan, saat yang tepat untuk mem-posting recap drakor 2023 part 2 😉. Di semester 2 ini aku lebih banyak menonton drakor on going karena lebih mudah diikuti ketimbang drakor yang udah pada tamat. Drakor on going bikinku punya hanca mingguan yang kadang bikin gregetan karena nggak sabar menunggu.

Sambil menunggu episode selanjutnya byasanya aku akan mencari drakor yang udah tamat untuk mengisi hari-hari drakorku. Namun nggak sedikit yang gugur di episode 1-2 karena feel-nya nggak nyampe di hatiku, apalagi kalau nggak sengaja melihat review-nya yang kurang okay, langsung luntur aja gitu semangatku untuk menontonnya.

List drakor yang pernah kutonton, silakan dibaca kalau gabut… feel free to skip.

RECAP DRAKOR 2020

RECAP DRAKOR 2021

RECAP DRAKOR 2022

RECAP DRAKOR 2023 part 1

OK. Here they are… list recap drakor part 2 yang kususun berdasarkan waktu nonton.

BATTLE FOR HAPPINESS (2023)
⭐⭐⭐⭐☆
ENA / 16 episodes / 70 menit

Bercerita tentang Oh Yu-jin (Park hyo-joo), Song Jeong-a (Jin Seo-yeon), dan Kim Na-yeong (Cha e-yun) yang bersaing untuk meraih atensi netizen melalui konten kebahagiaan berumah tangga (faham laya 😅). Suatu terjadi insiden yang menyebabkan Oh Yu-jin terbunuh dan suaminya Kang Do-jun (Lee Kuy-han) dalam keadaan kritis. Mertua Oh Yu-Jin meminta bantuan Jang Mi-ho (Lee El) untuk menjaga cucu-cucunya sementara ia menjaga Kang Do-jun di rumah sakit.

Saat menjaga keponakan-keponakannya di apartment Oh Yu-jin dan Kan Do-jun, Jang Mi-ho menemukan kebetulan-kebetulan yang mengarahkannya pada insiden yang terjadi pada Oh Yu-jin. Drama buibu TK yang turut menjadi bumbu pemersatu huru hara, termasuk kelakuan suami-suami yang hadeh banget 😌. Aku nonton Battle for Happiness with no expectation karena temanya yang kelewat byasa, ternyata memang B aja sih 😂 tipikal drakor yang bisa ditonton saat makan siang dan menunggu bis di halte.


CELEBRITY (2023)
⭐⭐⭐☆☆
Netflix / 12 episodes / 50 menit

Bercerita tentang Seo Ah-ri (Park Gyu-young) seorang wanita ambis yang memiliki nyali untuk fake it until you make it 😆. Suatu hari seo Ah-ri bertemu dengan Oh Min-hye (Jun Hyo-seong) yang mengajaknya menghadiri Gabin Society karena mengira Seo Ah-ri memiliki lifestyle yang sama dengannya. Seo Ah-ri kemudian menjadi celebrity dalam semalam yang mengantarkannya menjadi social media darling. Well… dunia penuh tipu-tipu ini ditaburi oleh berbagai drama khas per-influenza-an yang njlimet.

Aku lebih suka Yoon Si-hyeon (Le Chung-ah) yang cakepnya bikin xilau ketimbang Seo Ah-ri yang agak belepotan saat menjadi influencer. Aku setuju dengan Icunk yang bilang kalau Park Gyu-young kurang cocok jadi orang kaya sebab auranya kurang mendukung, mau dia pake baju branded atau styling-nya cakep pun masih terasa kurang OK 😅. Aku kurang suka dengan alurnya yang labil, sering fast forward, tahu-tahu udah begini, tahu-tahu udah begitu, tahu-tahu tahu Sumedang 😁.


KING THE LAND (2023)
⭐⭐⭐☆☆
JTBC / 16 episodes / 80 menit

Bercerita tentang kisah cinta klise antara Goo Won (Lee Jun-ho) seorang pewaris jaringan hotel King Group dan Sa-rang (Im Yoon-ah) seorang hotelier. Satu-satunya intrik di drakor ini adalah perebutan hak waris antara Goo Won dan Goo Hwa-ran (Kin Seon-young) kakaknya, sedang sisanya adalah formula standar khas romcom. Drakornya OK-lah tapi nggak bikinku terkesan atau ingin re-watch saat bingung mau nonton apa.

Sebenarnya aku B aja sih sama Yoona Cuma pernah sebel aja perkara aktingnya yang masih cringe di drakor Love Rain. Asli sebel banget, tapi aku nonton sampai tamat coba… hahanjirrr… 😌. alhamdulillah sekarang aktingnya udah ada peningkatan, nggak yang sekedar meringis nangis atau maki-maki penuh semangat. Kalau ada yang kusuka dari drakor King the Land itu adalah scene-nya Yoona dengan bestie-nya Oh Pyung-haw (Go Won-hee) dan Kang Da-eul (Kim Ga-eun).


NOT OTHERS (2023)
⭐⭐⭐☆☆
ENA / 12 episodes / 60 menit

Bercerita tentang hubungan ibu dan anak yang awet nan rajet. Adalah Kim Eun-mi (Jeon Hye-jin) seorang single parent yang bekerja sebagai terapis, ia dan anaknya Kim Jin-hee (Choi Soo-young) yang bekerja sebagai polisi di kantor polisi terdekat. Karena jarak usia yang dekat hubungan mereka layaknya adik kakak yang demen berantem dan sesekali drama. Suatu hari Kim Eun-mi bertemu dengan Park Jin-hong (Ahn Jae-wook) yang merupakan ayah biologis dari Kim Jin-hee.

Jangan bayangkan Not Others ini sebagai drakor tali kasih dengan derai air mata ya karena drakornya sendiri cukup lawak. Well… kalau kalyan adalah single parent atau dibesarkan oleh single parent pasti relate laya dengan drakor Not Others ini, apalagi kalau sama-sama cewek. Scene favourite-ku adalah scene Park Ji-eun (Moo Mi-hwa) yang mencuri foto di restaurant-nya Kim Mi-jung (Kim Hye-eun) yang dilanjut dengan rebutan Kim Jin-hee. Sa aee nih duo ahjumma… 😂.


MINE (2021)
⭐⭐⭐⭐☆
tvN / 16 episode / 60 menit

Bercerita tentang intrik di salah sekian keluarga kaya di Koriya yang kelakuannya agak offside saking kayanya. Seo Hi-soo (Lee Bo-young) adalah seorang aktris yang memutuskan untuk pensiun dini saat menikah dengan Han Ji-yong (Lee Hyun-wok) dari grup Hyowon. Sebelum menikahi Seo Hi-soo, Han Ji-yong memiliki seorang anak bernama Han Ha-joon (Jeing Hyun-ju) dari ibu yang identitasnya disembunyikan. Kedamaian di keluarga Hyowon mulai terusik saat Lee Hye-jin (Ok Ja-yeon) memasuki rumah mereka.

Saat drakor The Queens Umbrella hype, aku beberapa kali menemukan komentar mengenai aktingnya Ok Ja-yeon yang kewren di drakor Mine. Itu benar ya… silakan buktikan sendiri 😉. Kusuka saat para ibu bersaing mendapatkan Han Ha-joon, begitu pun dengan hubungan Seo Hi-soo dan iparnya Jung Seo-hyun (Kim Seo-hyung) yang bagiku chemistry-nya OK. Kusuka ending-nya yang fair dan jenaka, plot twist-nya berlapis namun tetap mampu menjaga mood-nya audience yang penasaran sejak episode pertama.


REVENANT (2023)
⭐⭐⭐⭐⭐
SBS / 12 episodes / 70 menit

Bercerita tentang Gu San-yeong (Kim Tae-ri) yang mendapatkan berita kematian ayahnya Gu Kang-mo (Jin Seon-kyu) yang berprofesi sebagai professor folklore di rumahnya. Ia dan ibunya Yoon Gyeong-moon (Park Ji-young) pun kembali setelah bertahun-tahun hidup terpisah. Sejak kembali dari rumahnya, banyak kejadian ganjil terjadi di sekitar Gu San-yeong yang mengantarkannya pada Yeom Hae-sang (Oh Jung-se) yang juga berprofesi sebagai professor folklore sekaligus kolega ayahnya.

Meski beberapa scene sempat bikin merinding, aku merasa beberapa folklore Koriya memiliki kemiripan dengan pamali-nya orang Indonesia. Salah satu komentar netizen yang kuingat: kalau drakornya ada Shim Dal-gi pasti rame, jirrr… bener banget 😂. Kalau kalyan penakut mungkin drakor ini bisa di-skip, tapi kalau bisa sih jangan ya… karena rame banget wooiii. Aku juga suka ending-nya, saat Gu San-young melihat kembang api kemudian penglihatannya nge-blur, feel-nya dapet nih.


UNCANNY COUNTER 2 (2023)
⭐⭐⭐☆☆
tvN / 12 episodes / 70 menit

(masih) Bercerita tentang counter cabang Koriya yang membasmi roh jahat yang ingin menguasai bumi. Di season 2 ini ada beberapa karakter baru yakni counter Na Jeok-bong (Yoo In-soo), inang Ma Ju-seok (Jin Sun-kyu), trio Hwang Pil-gwang (Kang Ki-young) – Gelly Choi (Kim Hiora) – Wong (Kim Hyun-wook) dan Do-hwi (Seo Byeock-joon). Sedang counter-nya masih sama, yakni: So Mun (Joe Byeong-gyu), Ga Mo-tak (Yu Jun-sang), Do Han-na (Kim Se-jong), Chu Mae-ok (Yum Hye-ran) dan Choi Jang-mul (Ahn Suk-hwan).

Untukku yang pernah nonton Uncanny Counter 1, Uncanny Counter 2 ini flop banget, geje aja gitu… 😆. Ada banyak hal yang ingin dimasukkan namun eksekusinya sendiri malah berantakan, macem karakter Na Jeok-bong yang terasa genggeus. Keputusan untuk menjadikan Ma Ju-seok sebagai musuh tambahan kurang berhasil ya karena kita jadi bingung dengan pembagian porsi kejahatannya 😅. Meski nggak suka Uncanny Counter 2 ini, aku nonton sampai beres kok.


ANOTHER MISS OH (2016)
⭐⭐⭐⭐☆
tvN / 20 episodes / 70 menit

Bercerita tentang Oh Hae-young (Seo Hyun-jin) yang hidupnya ngalor ngidul karena namanya yang pasaran. Park Do-kyung (Eric Mun) menggagalkan pernikahan Oh Hae-young dan Han Tae-jin (Lee Jae-yoon) karena salah mengira Oh Hae-young A sebagai Oh Hae-young B (Jeon hye-bin) mantan tunangannya. Later did we know, Oh Hae-young A dan Oh Hae-young B merupakan teman sekelas yang memiliki kehidupan jomplang dan selalu dibanding-bandingkan.

Paska gagal menikahi tunangannya Oh Hae-young memutuskan untuk pindah di tempat yang sama dengan Park Do-kyung. Witing tresno jalaran soko kulino yekan… saat hubungan mereka bersemi, Oh Hae-young B pindah ke kantor yang sama dengan Oh Hae-young A. Mon maap ni cewek-cewek yang self-proclaim sebagai cegil, standar cegilku adalah mb Oh Hae-young ini 🤭. Yha~ aku menonton Another Miss Oh karena the one and only: Seo Hyun-jin.


MOVING (2023)
⭐⭐⭐⭐⭐
Disney+ / 20 episodes / 70 menit

Bercerita tentang Heroes-nya Koriya yang mencoba memiliki kehidupan normal paska meninggalkan NIS (National Intelligence Service). Kita akan diperkenalkan dengan 3-4 keluarga yang memiliki super power, yakni: Lee Mi-hyun (Han Hyo-joo) dan Kim Bong-seok (Lee Jeong-ha), Jang Ju-won (Ryoo Seung-ryong) dan Jang Hui-so (Ko Yoon-jung), Lee Jae-man (Kim Sung-kyun) dan Lee Gang-hoon (Kim Do-hoon). Kenyamanan hidup mereka terancam saat Frank (Ryoo Seung-bum) memburu mereka satu-persatu.

Meski bercerita tentang superpower, drakor Moving tetap memiliki sisi humanis yang akan membuat kita ikutan mbrebes mili. Aku suka interaksi antara Kim Bong-seok dan Jang Hui-so yang manits layaknya anak muda, pun dangan interaksi antara Lee Jae-man dan Lee Gang-hoon yang hangat. Yakin banget bukan hanya aku yang kesulitan untuk berpaling dari pesonanya Kim Doo-sik (Zo In-sung) 😂. Semoga Disney+ nggak omdo mau bikin season 2-nya.


THE FIRST RESPONDER (2022)
⭐⭐⭐⭐☆
SBS / 12 episodes / 70 menit

Bercerita tentang unit gabungan dari tim kepolisian dan pemadam kebakaran yang mengungkap berbagai kasus dalam 1 episode. Jin Ho-gae (Kim Rae-won) adalah detektif yang baru aja dipindahkan ke Taewon, ia berada di tim yang sama dengan Bong Do-Jin (Son Ho-jun) dan Song Seol (Gong Seung-yeon). Seperti byasa… awal-awal mereka nggak cocok dan ada cekcok, namun pada akhirnya mereka menjadi coy yang nggak terpisahkan.

Aku nggak memiliki ekspektasi apa-apa pada The First Responder karena drakor ber-genre kepolisian mah nya kitu weh. Yang bikinku betah menonton drakor The First Responder adalah karakter Jin Ho-gae yang mampu menghidupkan suasana, macem udah pro laya jadi detektif teh. Meski nontonnya udah sejak tahun lalu, aku baru berhasil menyelesaikan drakor The First Responder di tahun ini.


THE FIRST RESPONDER 2 (2023)
⭐⭐⭐⭐☆
SBS / 12 episodes / 70 menit

(masih) Bercerita tentang unit gabungan dari tim kepolisian dan pemadam kebakaran yang mengungkap berbagai kasus dalam 1 episode. Sejujurnya aku nggak faham mengapa tim produksi malah mematikan karakter Bong Do-jin alias bulldozer dan menyingkiran karakter Bong An-na (Ji Woo) padahal mereka adalah bagian tim inti yang tanpanya drakor The First Responder akan terasa ompong. Sebagai gantinya ada karakter baru, yakni: Kang Do-ha (Oh Eui-sik).

Setelah karakter bulldozer mati tentcunya kita (aku dan Icunk) waswas karakter Jin Ho-gae akan ikut dimatikan. Sebelum season 2 berakhir udah tersiar wacana bahwa drakor The First Responder akan dibuat hingga 6 season. Mon maap nih… kalau sampai karakter Jin Ho-gae dimatikan atau digantikan kita nggak akan nonton drakor The First Responder lagi. Tapi jujur sih… aku juga nggak yakin Kim Ra-won bisa bertahan hingga 6 season di drakor The First Responder 🥺.


REVOLUTIONARY SISTERS (2021)
⭐⭐⭐⭐☆
KBS / 50 episodes / 70 menit

Bercerita tentang Gwang bersaudara saat menghadapi perceraian orang tuanya dan kasus pembunuhan ibunya. Gwang bersaudara ini adalah Lee Gwang-nam (Hong Eun-hee) si anak sulung yang ketus, Lee Gwang-sik (Jeon Hye-bin) si anak tengah yang living in her passion dan Lee Gwang-tae (Go Won-hee) si anak bungsu yang senang berhutang. Hubungan mereka dengan ayahnya Lee Cheol-soo (yoon Joo-sang) nggak begitu baik karena perbedaan visi dalam menjalani hidup.

Aku nonton drakor Revolutionary Sisters ini gegara potongan scene-nya muncul terus di FYP-ku, kukira hanya 16-20 episode aja ternyata 50 episode dongs. Meski ceritanya sinetron banget dan di-shoot di dalam studio, setiap episodenya asyik untuk diikuti. Semua karakternya memiliki back story dan pengembangan karakter yang cukup untuk dipadatkan dalam 50 episode. kalau kalyan butuh drakor untuk teman makan atau mengerjakan tugas, kurekomendasikan drakor Revolutionary Sisters ini.


VIP (2019)
⭐⭐⭐⭐☆
SBS / 16 episodes / 60 menit

Bercerita tentang drama perselingkuhan yang terjadi di tim management dari department store Sung Un yang mengurusi klien VIP. Suatu hari Na Jeong-seon (Jang Na-ra) mendapatkan pesan misterius mengenai suaminya Park Seong-joon (Lee Sang-yoon) yang berselingkuh dengan rekan setimnya. Karenanya Na Jeong-seon mulai mencurigai orang-orang di sekitarnya: Lee Hyeon-ah (Lee Chung-ah), Song Mi-na (Kwak Sun-young) dan On Yoo-ri (Pyo Ye-jin).

Yha~ VIP ini adalah drakornya ani-ani yang ke-innocent-annya bikin bubar rumah tangga orang 😆. Awalnya kita akan dibuat simpati dengan kesederhanaan dan keluguan mbnya, lama-lama mah jengkel. Belakangan ini aku udah lost interest kepada Jang Na-ra yang menurutku udah nggak relevan berperan sebagai anak sekolah. Satu-satunya alasanku nonton drakor VIP hanyalah karena Lee-Chung-ah yang cakep.


TALE OF THE NINE-TAILED (2020)
⭐⭐⭐⭐☆
tvN / 16 episodes / 70 menit

Bercerita tentang gumiho alias rubah berekor sembilan penjaga gunung Lee Yeon (Lee Dong-wook) yang bekerjasama dengan Taluioa (Kim Jung-nan) mengurus perjalanan roh ke alam barzakh. Tanpa sengaja Lee Yeon bertemu dengan Nam Ji-ah (Jo Bo-ah) yang bekerja sebagai produser acara TV. Nam Ji-ah akhirnya terlibat dalam drama keluarga rubah Lee Yeon dan Lee Rang (Kim Bum) yang njlimet karena campur tangan siluman Imoogi (Lee Tae-ri).

Setelah sekian purnama, akhirnya aku melihat Kim Bum lagi wkwk Mungkin karena udah sering nonton drakor 2 dunia, aku merasa alur ceritanya B aja. Bukan tipikal drakor yang sayang untuk dilewatkan melainkan tipikal drakor yang cucok untuk menjadi jeda saat menunggu drakor on going di minggu depan. Di drakor Tale of The Nine Tailed, aku baru menemukan bahwa cecenet atau ciplukan is become a precious thing.


CASTAWAY DIVA (2023)
⭐⭐⭐☆☆
tvN / 10 episodes / 80 menit

Bercerita tentang perjalanan Seo Mok-ha (Park Eun-bin) dalam menggapai mimpinya sebagai penyanyi. Sejak kecil Seo Mok-ha bercita-cita menjadi penyanyi seperti Yoon Ran-joo (Kim Hyo-jin) namun ditentang oleh ayahnya yang abusive. Saat akan menghadiri audisi di Seoul dengan Jung Ki-ho (Chae Jong-hyeop), Seo Mok-ha tercebur ke laut dan terdampar di sebuah pulau selama 15 tahun. Setelah berhasil diselamatkan, Seo Mo-ha berusaha menggapai mimpinya lagi.

Kurasa drakor Castaway Diva ini kedodoran di berbagai sisi, terutama durasi Seo Mok-ha saat terdampar di pulau, kalau 7-10 tahun mungkin akan lebih terasa make sense sih. Selain itu tebak-tebakan siapa Jung Ki-ho bikin drakornya terasa asyik sendiri haha dia aja yang asyik aku mah jengkel. Konflik internal keluarga Jung Ki-ho terlalu mendominasi sehingga alur Castaway Diva-nya tersisihkan. Meski Park Eun-bin effort banget belajar nyanyi demi drakor ini aku merasa karakter yang dibawakannya mirip dengan Woo Young Woo.


TWINKLING WATERMELON (2023)
⭐⭐⭐⭐☆
tvN / 16 episodes / 70 menit

Bercerita tentang seorang coda bernama Ha Eun-gyeol (Ryeoun) yang tanpa sengaja melakukan time travel ke masa lalu. Di masa lalu Ha Eun-gyeoul bertemu dengan ayahnya sebelum tuli, ia berusaha menjodohkan Ha Yi-chan (Choi Hyun-wook) dan Yoon Cheong-ah (Shin Eun-soo). Ia juga bertemu dengan Choi Se-Kyung (Seol In-ah) yang juga melakukan time travel ke masa lalu. Ha Eun-gyeol bergabung dengan band ayahnya dan berusaha mencegah kecelakaan yang membuat ayahnya tuli.

Meski udah banyak drakor bertema time travel, kurasa Twinkling Watermelon punya interesting point yang nggak dimiliki oleh drakor lain, yakni… tantrumnya Yi-chan. Bukannya ZBL aku malah happy setiap kali ada scene dimana Yi-chan tantrum. Kurasa tujuan sebenarnya Ha Eun-gyeol kembali ke masa lalu adalah untuk merubah Nasib kelurganya.


***

all pictures taken from Asianwiki
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

Paused Moments

Let's Get In Touch

  • Behance
  • Letterboxd
  • LinkedIn

Disclaimer

It is prohibited to copying any content from this blog without permission. Please let me know if your privacy has been violated through the content or find something that needs to be credited correctly.

Note

My post may contain affiliate links, which means I will earn a commission if you buy through the link. There is no compulsion as we have different preferences and needs. Thank you :)

Alone Alone Kelakone

2025 Reading Challenge

2025 Reading Challenge
Lestari has read 0 books toward her goal of 6 books.
hide
0 of 6 (0%)
view books

Archives

  • ►  2011 (7)
    • ►  May (1)
    • ►  Nov (6)
  • ►  2012 (19)
    • ►  Jan (1)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (8)
    • ►  Jun (2)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (1)
    • ►  Nov (1)
  • ►  2013 (12)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Oct (1)
  • ►  2014 (20)
    • ►  Jan (2)
    • ►  May (1)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (8)
  • ►  2015 (62)
    • ►  Jan (6)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  Jun (7)
    • ►  Jul (1)
    • ►  Aug (10)
    • ►  Sep (7)
    • ►  Oct (11)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (7)
  • ►  2016 (64)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (2)
    • ►  May (6)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (7)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (9)
    • ►  Nov (6)
    • ►  Dec (11)
  • ►  2017 (76)
    • ►  Jan (10)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (6)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (12)
    • ►  Jun (10)
    • ►  Jul (7)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (6)
  • ►  2018 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (7)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2019 (39)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (5)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2020 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Mar (7)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2021 (44)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (2)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (4)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2022 (47)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (2)
    • ►  Oct (5)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2023 (41)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  May (2)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (6)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (2)
    • ►  Dec (4)
  • ►  2024 (48)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (5)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (5)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (2)
  • ▼  2025 (6)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (1)
    • ▼  Apr (1)
      • Ramadan di Rumah

SERIES

Book Quaranthings Screen Shopping Annual Post Blogging 101 Hari Raya Hidden Gems Series

Friends

  • D. R. Bulan
  • Dari Kata Menjadi Makna
  • Ikan Kecil Ikugy
  • Jolee's Blog
  • Mazia Chekova
  • Noblesse Oblige
  • Perjalanan Kehidupan
  • Pici Adalah Benchoys
  • The Random Journal

Blogmarks

  • A Beautiful Mess
  • A Plate For Two
  • Astri Puji Lestari
  • Berada di Sini
  • Cinema Poetica
  • Daisy Butter
  • Dhania Albani
  • Diana Rikasari
  • Erika Astrid
  • Evita Nuh
  • Fifi Alvianto
  • Kherblog
  • Living Loving
  • Lucedale
  • Monster Buaya
  • N. P. Malina
  • Nazura Gulfira
  • Puty Puar
  • Rara Sekar
  • What An Amazing World
  • Wish Wish Wish
  • Yuki Angia

Thanks for Coming

Show Your Loves

Nih buat jajan

Blogger Perempunan

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates