Menu

  • 🎀 Home
  • Hello ~
  • 📌 Place
  • 🔥 Space
  • 🍊 Taste
  • 🌼 Personal Thoughts
  • 🎬 Spoiler
  • 🎨 Studio
  • ➕ Extra

demilestari

Powered by Blogger.

Eoh bestie~

Selamat datang di recap drakor 2025 part 1, mini review drakor yang kutonton dari bulan Januari sampai Juni. Di tahun ini ada banyak drakor yang kutonton, sebagian berhasil diselesaikan, sedang sisanya nggak 😅. Gimana ya… feel-nya nggak dapet euy… kalau episode 1-2 udah terasa nggak nyantol, biasanya sih udahan aja. Tapi aku pernah kok udah nonton sampai episode 14 namun memutuskan nggak lanjut gegera udah nonton potongan scene-nya di TikTok, sebel ih 😠.

Oh ya, semua review yang kutulis berdasarkan preferensi pribadi dan tentcunya... mood saat nonton, that’s why mungkin feel-nya akan berbeza kalau kalyan sendiri yang nonton. Perlu diingat, bagimu taste-mu bagiku taste-ku, selera kita bisa aja sama bisa aja nggak. Semoga kita diberikan umur panjang dan waktu yang cukup untuk menikmati kesenangan duniawi ini 😊.

Di bawah ini adalah post recap drakor yang pernah kutonton, silakan dibaca kalau kalyan butuh referensi atau kelewat gabut nungguin post baru 😅… feel free to skip.

RECAP DRAKOR 2020
RECAP DRAKOR 2021
RECAP DRAKOR 2022
RECAP DRAKOR 2023 part 1
RECAP DRAKOR 2023 part 2
RECAP DRAKOR 2024 part 1
RECAP DRAKOR 2024 part 2

***

Di bawah ini adalah list drakor di semester 1, yang kususun berdasarkan waktu nonton. Here we go....

***

QUEENMAKER (2023)

Netflix | 11 episodes
⭐⭐⭐⭐⭐

Bercerita tentang perjuangan Hwang Do-hee (Kim Hee-ae) menjadikan Oh Kyung-sook (Moon So-ri) sebagai walikota Seoul. Selama bertahun-tahun Hwang Do-hee menikmati pekerjaanya sebagai PR, namun kecelakaan salah satu children fruit-nya menyadarkan Hwang Do-hee akan sisi gelap dari pekerjaannya. Oh Kyung-sook adalah aktivis HAM yang pernah berurusan dengan Hwang Do-hee, mereka kemudian bekerja sama untuk menggulingkan Eunsung Grup.

Kalau kalyan suka drakor bertema politik yang penuh intrik mungkin kalyan akan suka Queenmaker ini, alurnya cukup satset *11 episode aja *tanggung kan *kenapa nggak 12 episode sih 😅. Queenmaker bikinku mudeng apa yang terjadi di ‘dapur’ masing-masing calon saat kampanye berlangsung, menyesal telat nonton… tapi isokay masih relevan laya. Open ending-nya bikinku berharap akan ada season 2-nya, in Kim Hee-ae I trust.


LOVE YOUR ENEMY (2025)

tvN | 12 episodes
⭐⭐⭐⭐☆

Bercerita tentang CLBK antara Seok Ji-won (Ju Ji-hoon) dan Yoon Ji-won (Jung Yu-mi), keduanya memiliki banyak kesamaan yang mana bikin hubungan mereka awet rajet. Saat sekolah mereka sempat berpacaran namun lost contact gegara keluarga mereka berseteru perkara yayasan sekolah. Waktu berlalu… Yoon Ji-won bekerja sebagai guru olahraga di sekolah yang kini diambil alih oleh Seok Ji-won.

Tenyata Ju Ji-hoon cucok juga ya main rom-com 😁, doi kebanyakan main drakor yang serius makanya aku sempat skeptis. Kemistri antara Seok Ji-won dan Yoon Ji-won OK ya, cucok laya untuk memerankan pasangan yang sulit move on namun hidup tetap goes on. Untukku, Love Your Enemy ini adalah rom-com ringan yang ngademin setelah mual baca permasalahan sosial yang ada di timeline. Cobain nonton deh…


WHEN THE PHONE RINGS (2025)

MBC | 12 episodes
⭐⭐⭐⭐☆

Bercerita tentang Paik Sa-eon (Yoo Yeon-seok) seorang jubir istana dan istrinya Hong Hee-joo (Chae Soo-bin) yang bisu. Keduany memiliki rahasia yang kalau di-spill bisa bikin huru hara satu negara *lebay 😅, kehidupan mereka yang template berubah saat Hong Hee-joo diculik. Tadinya Paik Sa-eon akan menikah dengan Hong In-a (Han Jae-yi) namun doi kabur dan digantikan oleh Hong Hee-joo.

Sejujurnya alur cerita When The Phone Rings ini sungguh sangat wattpad, alias halu-halu babu namun kutak peduli… justru karena ngadi-ngadi makanya aku nonton 😂. KZL rasanya saat When The Phone Rings gagal tayang gegara pemakzulan presiden Yoon Suk-yeol, soalnya udah berharap banget 😅. Sayangnya, episode terakhir When The Phone Rings ini krik krik, pamaeh pisan pokona mah.


CHECK IN HANYANG (2025)

MBC | 12 episodes
⭐⭐⭐☆☆

Bercerita tentang 4 pemagang di sebuah penginapan mewah Joseon bernama Yongcheonru, mereka adalah Lee Eun aka Lee Eun-ho (Bae In-hyuk), Hong Deok-su (Kim Ji-eun), Cheon Jun-hwa (Jung Gun-joo) dan Ko Su-ra (Jae Chan). Mereka berempat berada dalam satu grup dan untuk bisa bekerja di Yongcheonru mereka mesti melewati berbagai uji kompetensi.

Sebelumnya nonton Check In Hanyang aku nonton The Story of Park's Marriage Contract aku merasa aktingnya Bae In-hyuk gitu-gitu aja, mungkin dia perlu peran yang lebih menantang macem apalah gitu. Kesannya doi bisa jadi main lead karena modal tampang doang 😅. Jujur ceritanya mah B aja, nggak yang rame atau mesti mikir sampai bikin teori sendiri, lumayanlah untuk tontonan makan siang mah.


TRAUMA CODE: HEROES ON CALL (2025)

MBC | 12 episodes
⭐⭐⭐⭐☆

Bercerita tentang tim trauma yang dipimpin Baek Kang-hyuk (Ju Ji-hoon) di Rumah Sakit Hankuk. Kelakuannya yang rada-rada tencunya bikin manajemen geregetan apalagi doi masuk RS via rekomendasi ordal, udalaya public enemy pisan. Reputasinya ini bikin Baek Kang-hyuk sempat kesulitan meyakinkan Yang Jae-won (Choo Young-woo) dan Cheon Jang-mi (Ha Young) untuk bergabung di timnya.

Trauma Code: Heroes On call ini diadaptasi dari webtoon berjudul sama yang dirilis pada tahun 2019, aku belum baca ya makanya nggak bisa membandingkan. So far drakornya asique... kita bisa ketawa-ketawa meski adegannya lagi serius, apalagi scene yang ada Han Yu-rim (Yoon Kyung-ho). Setelah nonton Trauma Code: Heroes On Call ini aku jadi kepikiran: bisnis rumah sakit kayanya ok juga niya 😍.


LOVE SCOUT (2025)

MBC | 12 episodes
⭐⭐⭐⭐☆

Bercerita tentang Kang Ji-yoon (Han Ji-min) yang kesulitan untuk menerapkan konsep work life balance di kehidupannya. Sebagai CEO tentcunya Kang Ji-yoon sibuk banget, hal ini bikin bestie merangkap coworker-nya Seo Mi-ae (Lee Sang-hee) meng-hire Yu Eun-ho (Lee Joon-hyuk) untuk jadi sekretarisnya. Meski awalnya ogah-ogahan, Kang Ji-hoon lambat laun merasa terkesan dengan skill beberesnya Yu eun-ho yang so nice so good 😍.

Well... jangankan bu CEO, daku pun yang sekadar jadi penonton terkesan dengan ke-green forest-an-nya Yu Eun-ho. Sebagaimana drakor pada umumnya, selalu ada side story di masa lalu yang kelak menghubungkan kedua main lead-nya. Nah, untukku mah, side story-nya Kang Ji-yoon dan Yu Eun-ho di terasa agak maksa, nggak ada pun gpp. Kalau kalyan suka drakor ber-genre mature love, mungkin kalyan akan suka Love Scout ini.


STUDY GROUP (2025)

MBC | 12 episodes
⭐⭐⭐⭐☆

Bercerita tentang Yoon Ga-min (Hwang Min-hyun) seorang siswa nggak berbakat yang gigih belajar *kontradiktif banget yaini. Gegara kurang searching, Yoon Ga-min malah masuk ke SMK Yusung yang tingkat kelulusan rendah dan terafiliasi dengan gangster. Di sekolah barunya ini Yoon Ga-min yang masih meyakini bahwa ia 'berbakat' bikin kelompok belajar bersama mantemannya: Kim Se hyun (Lee Jong-hyun), Lee Ji-woo (Shin Su-hyun), Choi He-woon (Yoon Sang-jeong) dan Lee-jun (Gong Do-yu).

Aku nonton Study Group ini gegara nonton review-nya di TikTok, terpana lihat rambut merahnya Lee-jun yang norak 😅. Study Group ini diadaptasi dari webtoon berjudul sama yang dirilis pada tahun 2024, aku belum baca webtoon-nya ya jadi nggak bisa membandingkan. Untukku Study Group OK banget, alur ceritanya solid dan pemilihan cast-nya cucok, kurekomendasikan Study Group ini untuk ditonton saat gabut.


WEAK CLASS HERO (2022)

Netflix | 16 episodes
⭐⭐⭐⭐☆

Bercerita tentang Yeon Si-eun (Park Ji-hoon) seorang siswa berprestasi yang memiliki kelemahan fisik, ia menggunakan kecerdasannya untuk menghindari 'masalah' di sekolah. Suatu hari Yeon Si-eun terkena masalah dan ditolong oleh Ahn Su-ho (Choi Hyun-wook) yang merupakan trainer WWA, mereka pun berteman baik sampai Oh Beom-seok hadir di antara mereka. Asli, ketimbang para pem-bully aku lebih gedeg kepada Oh Beom-seok yang ngeselin bangeettt... 😠.

Aku nonton Weak Class Hero ini untuk mengisi jeda sambil menunggu episode mingguan Study Group rilis. OK juga nih gan... Cerita from zero to hero-nya dapet cuma kasihan aja Ahn Su-ho babak belur mulu digebukin rang-o-rang. Ending-nya memang kentang, tapi ini adalah pertanda yang bagus sebab bisa jadi kelak ada season 2-nya. Penasaran dengan nasib bapake Oh Beom-seok yang ceunah mah anak pejabat.


MY DEAREST NEMESIS (2025)

TVING | 12 episodes
⭐⭐⭐☆☆

Bercerita tentang Baek Soo-jung (Moon Ga-young) yang menggantikan adiknya main game online, definisi sebenarnya dari: awalnya sih coba-coba lama-lama ketagihan 😂. Baek So-jung bahkan sempat kopdar dengan anggota timnya dan berunjung mendapatkan pernyataan cinta dari Ban Joo-yeon (Moon woo-jin), gengsi ditaksir bocil Baek Soo-jung menolaknya mentah-mentah. 16 tahun kemudian Baek Soo-jung bertemu kembali dengan Ban Joo-yeon (Choi Hyun-woo) di perusahaan tempatnya bekerja.

Mungkin karena keseringan mendapatkan peran sebagai anak muda, image-nya Choi Hyun-woo kurang cucok saat berperan sebagai CEO muda namun menyimpan duka. Alasan nenek melarang Ban Joo-yeon menekuni hobby-nya terkesan diada-adain 😅. Tapi aku suka sih kebarbaran Baek Soo-jung saat berhadapan dengan para atasannya, you go girl! So far sih B aja, tapi aku nonton sampai tamat kok.


THE ART OF NEGOTIATION (2025)

JTBC | 12 episodes
⭐⭐⭐⭐☆

Bercerita tentang kembalinya Yoon Joo-no (Lee Je-hoon) di Sanin Group paska menghilang 3 tahun yang lalu. Hal ini tentcunya menimbulkan berbagai spekulasi liar karena Yoon Joo-no adalah negosiator lejen yang menangani berbagai kesepakatan di perusahaan. Yoon Joo-no pun mengajak Oh Soon-young (Kim Dae-myung), Kwak Min-jung (Ahn Hyun-ho) dan Choi Jin-su (Cha Kang-yoon) untuk membereskan permasalahan di Sanin Group.

Secara garis besar The Art of Negotiation ini mirip dengan Chief Kim, sama-sama di-hire untuk membereskan masalah perusahaan yang udah di ujung tanduk. Yang bikin beda tentcunya adalah rambut Lee Je-hoon yang dicat silver biar sesuai dengan julukannya: ular putih *eh. Percayalah... The Art of Negotiation ini nggak seberat judulnya kok, alur ceritanya cukup ringan dan nggak bikin overthinking.


WHEN LIFE GIVE YOU TANGERINES (2025)

Netflix | 16 episodes
⭐⭐⭐⭐⭐

Bercerita tentang kehidupan lintas musim yang pernah dilalui oleh Oh Ae-sun (IU) dan Yang Gwan-sik (Park Bo-gum) di pulau Jeju di era 1950-an. Meski kehidupannya sengsara, Oh Ae-sun bercita-cita menjadi penyair dan pindah ke Seoul, sedang Yang Gwan-sik mah manut ae karena doi udah kesirep Oh Ae-sun. Bucinnya itu loh ya... tyada tanding tyada banding... bahkan penonton pun kadang geli dengan kelakuannya.

Kurasa nggak berlebihan kalau netizen beramai-ramai menobatkan When Life Give You Tangerines ini sebagai drakor of the year. Alur ceritanya sangat dekat dengan kehidupan yang kita jalan-setiap harinya, pun dengan hubungan antar karakternya yang 'hidup' bikin kita makin bersyukur. Hampir semua episode-nya bikin cirambay bombay, bukan karena saking sedihnya melainkan karena saking relate-nya.


THE HAUNTED PALACE (2025)

SBS| 16 episodes
⭐⭐⭐⭐☆
Bercerita tentang Yeo-ri (Kim Ji-yeon) seorang pembuat kacamata sekaligus dukun muda yang dimintai bantuan oleh Yoon Gap (Yook Sung-jae) untuk mengobati putra mahkota. Di perjalanan Yoon-gap dibunuh dan raganya diambil alih oleh Kang-chul yang memang 'mengikuti' Yeo-ri sejak kecil. Saat mengobati putra mahkota, Yeo-ri menemukan bahwa kejadian-kejadian ganjil yang terjadi di istana berkaitan erat dengan masa lalu raja Lee-sung (Kim Ji-hoon).

Aku nonton The Haunted Place ini with no expectation ya, kalau rame syukur kalau nggak rame yaudah 😁. Awal nonton The Haunted Palace ini sungguh was-was karena wujud setannya seram tapi seiring waktu wujud setannya semakin membaik. Kehadiran Bibi (Cho Han-gyeol) tentcunya menambah kesegaran, sayangnya doi metong begitu aja tanpa perlawanan yang berarti. Huft.


HEAVENLY EVER AFTER (2025)

Netflix | 12 episodes
⭐⭐⭐⭐☆

Bercerita tentang kehidupan setelah kematian yang dialami oleh Lee Hae-sook (Kim Hye-ja) di akhirat. Semasa hidup, Lee Hae-sook bekerja sebagai rentenir dengan Lee Young-ae (Lee Eun-jun) dan mengurus suaminya Ko Nak-joon (Son Suk-ku) yang sakit. Keduanya dipertemukan kembali di akhirat sambil menunggu reinkarnasi selanjutnya, kocaknya Lee Hae-sook salah pilih umur makanya ketika rang-o-rang menikmati masa tenggang doi doang yang jompo.

Selama ini kukira kehidupan setelah kematian akan sangat menyenangkan namun setelah nonton Heavenly Ever After aku jadi mempertanyakan lagi, bener gitu ini teh? Sumvah, banyak hal di Heavenly Ever After ini yang bikin mindblowing, salah satunya adalah konsep tinggal di tahun semasa hidup, mungkin biar nggak culture shock 😂. FYI, Heavenly Ever After ini adalah drakor terakhirnya Kim Hye-ja karena doi mau pensiun.


TASTEFULLY YOURS (2025)

Netflix | 10 episodes
⭐⭐⭐⭐☆

Bercerita tentang mafia kuliner *ytta Han Beom-woo (Kang Ha-neul) sekaligus salah satu suksesor di Hansang yang bertemu dengan Mo Yeon-joo (Go Min-si) pemilik restaurant suka-suka. Untuk memuluskan rencananya, Han Beom-woo bekerja di restaurant-nya Mo Yeon-joo, ealah... ternyata witing tresno jalan soko kuliner 😂. Selain Han Beom-woo, ada Jin Myeon-sook (Kim Shin-rok), Shin Chin-seung (Yoo su-bin) dan Lee Yu-jin (Bae Yoo-ram) yang membantu menjalankan restaurant.

Dibandingkan dengan rom-com lain, romance-nya Tastefully Yours ini cukup satset. Kita nggak perlu menunggu hingga episode 4-5 untuk demi bisa melihat Kang Ha-neul salting dan berkemistri dengan Go Min-si. Percayalah... aku hanya butuh 1 episode untuk memastikan bahwa Tastefully Yours ini layak ditunggu setiap minggunya. Kelakuan duo Jin Myeon-sook dan Shin Chin-seung pun nggak kalah kocaknya, ada aja hal yang bikin hubungan mereka awet tapi rajet.


OUR UNWRITTEN SEOUL (2025)

tvN | 12 episodes
⭐⭐⭐⭐☆

Bercerita tentang dua kembar identik bernama Yu Mi-rae dan Yu Mi-ji (Park Bo-Young) yang bertukar peran sekaligus 'mencicipi' kehidupan yang dijalani oleh saudarinya. Yu Mi-rae yang cerdas memilih berkarir di Seoul dan menjadi tumpuan keluarganya, sedang Yu Mi-Ji yang merupakan mantan atlit lari memilih untuk bekerja serabutan agar bisa dekat dengan keluarganya.

Scene Yu Mi-ji mencoba bekerja di kantor mengingatkanku pada hari-hari clueless saat kembali kerja paska nganggur 3 tahun 😂. Ketimbang nge-ship hubungannya Yu Mi-ji dan LeeHo-su (Jin Young) yang CLBK-an, aku lebih nge-ship hubungannya Yu Mi-rae dan Han Se-jin (Ryu Kyung-soo) yang bersemi di kebun strawberry, kusuka flow mereka yang slow but sure.


***

All picture were taken from Asianwiki website.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hello~

Ini adalah post lanjutan dari post Hiking di Gunung Papandayan part 1.

Setelah terseok-seok menaiki tangga berbatu, akhirnya kita sampai di pos 7 *terharu 😭 yang berada di persimpangan jalan antara Hutan Mati dan Ghober Hoet. Di pos 7 ini ada warung-warung yang menjual berbagi jajanan, macem bakso, cuankie, snack, buah-buahan, gorengan serta minuman. Rang-o-rang menyebutnya Indomaret (tyda faham mengapa bukan Alfamart 😅).

Kita beristirahat di bawah menara pandang lalu ngemil snack dan gorengan yang dibekel di tas. Di pos 7 sinyal telekomunikasi ada namun udah redup, aku masih bisa mengecek Twitter dan Pici masih sempat teleponan dengan Alka. Saat sedang ngemil, ada serombongan hiker yang merapat di menara pandang, kalau dari obrolannya sih kemungkinan mereka adalah peserta OT yang sedang menunggu peserta belum sampai.

ketara kan bedanya millenial dan gen-z 😁

Dari pos 7 kita melanjutkan perjalanan ke pos 9, monanges rasanya saat melihat track yang sebegitu terjalnya. Intan yang udah beberapa kali hiking ke Gunung Papandayan bilang bahwa track dari pos 7 ke pos 9 adalah yang tersulit. Tekanan udara yang rendah bikin nafas tersengal-sengal, jantung berdebar dan mudah lelah. Makanya kita sempat beristirahat beberapa kali, nggak kuku euy~

Kalau dibandingkan dengan beberapa tahun ke belakang tentcunya TWA. Gunung Papandayan ini udah lebih berbenah ya, terutama untuk fasilitas penunjang macem toilet, musholla dan area parkir. Namun aku malah jadi bingung sendiri saking nggak menyangkanya pernah nekat hiking ke pos 10 saat maghrib. Perasaan mah dulu nggak asa deket deh nggak sejauh ini huhu.

matahari yang bikin sunscreen-ku meleleh

Lega sekali rasanya saat kita berhasil sampai di pos 9 dengan selamat meski tadi sempat ingin menggelindingkan badan saking capeknya 😅. Mungkin karena anginnya kencang, matahari di atas ubun-ubun pun nggak terasa, tahu-tahu belang weh kulit teh. Kalau kalyan melakukan aktivitas outdoor pastikan re-apply sunscreen ya, kulit di area T-zone-ku mengelupas macem saat ke Wahoo Waterworld gegara nggak re-apply sunscreen *mana ingat 😁.

Perubahan iklim yang terjadi tentcunya bikin vegetasi alami di Gunung Papandayan berubah, pun dengan area Hutan Mati. Dulu, sejauh mata memandang hanya ada pohon-pohon mati macem puntung korek api yang terkesan magis, kini sebagian area-nya udah ditumbuhi pohon-pohon dan tumbuhan liar. Yha~ Hutan Mati ini adalah Hutan (yang nggak benar-benar) Mati.

sebagian area Hutan Mati yang udah kembali ke khittoh

detail batang pohonnya cucok untuk objek di mata kuliah gambar bentuk

beginilah bts foto yang ada di feed-nya Aicunk 😁

💖💖💖💖💖

percayalah... aslinya ini panas banget 😅

Dari pos 9 kita melanjutkan perjalanan ke pos 10, alhamdulillah track-nya frendly banget. Di antara pos 9 dan pos 10 ada hutan kecil dan Padang Edelweiss yang sayang untuk dilewatkan. Kita sempat beristirahat dan ngemil di Padang Edelweis sambil menunggu giliran untuk foto di pohon yang sempat viral di TikTok.Seingatku, kita nggak diperkenankan untuk pasang tenda di Padang Edelweiss, tapi nggak tahu kalau peak season mah.

Dari Padang Edelweiss kita melanjutkan perjalanan ke Pondok Salada, yang ternyata su dekat. Area camping-nya alhamdulillah udah dibenahi dengan baik, dulu mah boro-boro... nyari toilet aja susahnya minta ampun. Gils juga ya effort-nya pengelola untuk membenahi TWA Gunung Papandayan ini, nggak terbayangkan gimana repotnya bawa logistik dan material bangunan sampai di sini.

bunga edelweiss yang masih hidup

tetap anteng ngecekin foto, meski aslinya panas banget 😂

biar backlight yang penting difoto dengan bunga edelweiss 😁

otw dari Padang Edelweiss ke Pondok Salada, yang di sebelah kiri adalah mata air Cisaladah

Sambil beristirahat kita jajan cuanki dan bakso, biar lebih seru kita menambahkan nasi dan keripik wkwk +62 banget ya. Berhubung hanya ada 1 track untuk keluar masuk area Gunung Papandayan, mau nggak mau kita mesti kembali ke pos 7, bisa melalui pos 8 (Ghober Hoet) atau melalui pos 9 (Hutan Mati). Sejak awal tujuan kita adalah mengitari semua pos, makanya kita memilih track yang melaui pos 8.

Kalau di pos 7 tadi kita memilih ke pos 8 dulu ketimbang pos 9, kayanya aku bakal turun lagi ke pos 3 deh 😂. Track menuju pos 8 ini sulit karena agak sempit dan berada di antara pepohonan, kalau hujan udah pasti terendam air dan bikin kepeleset. Eh iya, kita berpapasan lagi dengan rombongan hiker yang bertemu di menara pandang di Tanjakan Omon yang durjana ini. 

area camping di Pondok Salada

makan duls ya manteman

pengabdi konten 😁

kemping atau icemping? 😂

mandatory picture

Kalau di pos 7 tadi kita memilih ke pos 8 dulu ketimbang pos 9, kayanya aku bakal turun lagi ke pos 3 😂. Track menuju pos 8 ini sulit karena agak sempit dan berada di antara pepohonan, kalau hujan udah pasti terendam air dan bikin kepeleset. Eh iya, kita berpapasan lagi dengan rombongan hiker yang bertemu di menara pandang di Tanjakan Omon.

Kita beristirahat di pinggir jembatan sebelum pos 7, aku sempat main air tipis-tipis tapi nggak sampai cuci muka ya karena biasanya air di gunung vulkanik mengandung belerang. Perjalanan menuju ke pos 7 ini terasa lebih cepat karena konturnya yang menurun, sayangnya hal ini nggak dibarengi dengan sepatu yang kupake. Yha~ Aku lupa up-size hehe makanya berasa mentok mulu.

syuegerrrnya pol

kali ini nongkrongnya pindah ke sungai 

jembatan di atas adalah track untuk pejalan kaki sedang track yang di bawah untuk motor trail
asruk-asrukan ini mangantarkanku pada spot foto Ghibli-Ghibli-an 😂

re-create foto tahun 2013

istirahat di antara pos 8 dan pos 7
sinyal telekomunikasi udah ada meski redup, biar nggak anyep Pici memperdengarkan playlist Spotify favorite-nya

Kita sampai di pos 4 sekitar waktu Ashar, mengembalikan barang yang disewa sekaligus ambil KTP di kios. Di mobil aku udah nggak pake sepatu, karena kakiku kentob dan kemerahan di ujung jarinya 😂untung sebelum berangkat aku sempat potong kuku kaki dulu. Ya Allah aku ngantuks banget... searching Point Coffee terdekat pun udah sambil kriyep-kriyep.

Tentcunya, setelah berhasil tektok di Gunung Papandayan ini kita jadi percaya diri untuk tektok di gunung-gunung lainnya. Dan di antara semua cabang olahraga yang ada, kita memilih hiking 😊. Kita masih belum menentukan akan hiking ke mana lagi? Namun yang pasti FYP-ku isinya gunung-gunungan mulu niya, rerata pada pake sound-nya Nidji yang Rahasia Hati.


Saat beberes aku baru sadar bahwa parka-ku nggak ada, udah dicari kemana-mana nggak ketemu. Just in case kalyan menemukan long parka jacquet Uniqlo X Marimekko size L dan pouch-nya di area Gunung Papandayan dan sekitarnya, let me know ya... Jujur aku sedih karena aku suka parka-nya, aku beli 3-4 tahun yang lalu via jastip, saat aku cek di Uniqlo udah nggak ada, pun di market place.

***

Untuk post yang terkait dengan Gunung Papandayan bisa dicek di link ini:
Camping di Gunung Papandayan
Camping di Gunung Papandayan (lagi)
Kebun bunga Hydrangea di Gunung Papandayan
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hello~

Setelah hampir 6 bulan #stayathome, akhirnya aku cuti ygy 😁. Awalnya Pici berinisiatif merencanakan halal bihalal di Garut karena tahun ini kita nggak ada bukber dan WAG terpantau sepi. Iya sih... prioritas buibu saat ini adalah para bocil yang udah nggak bocil lagi dan seabrek kegiatan sekolah. Pun kita yang masih single, sibuk luar biasa mengurusi negara yang main gila 😉.

Dipikir-pikir sayang banget kalau beres halal bihalal langsung pulang ke rumah, mumpung masih di Garut yekan. Deya request yang ijo-ijo *lagi karena ingin grounding, sedang aku dan Icunk mah yes wae da lagi di masa tanggang. Tadinya Pici ngajak ke Gunung Sagara yang lagi hype di TikTok, namun menimbang track-nya yang sulit dan cuaca yang kurang coy kita memilih ke Gunung Papandayan.

parking with a view 😍 jangan coba-coba meninggalkan cokelat karena pasti meleleh

Kalau sebelumnya kita ke Gunung Papandayan untuk hiking tipis-tipis dan camping di pinggir tempat sampah, kali ini hiking beneran 😂. Tadinya kita mau camping karena Pici ingin barbeque-an, tapi nggak jadi karena prakiraan cuacanya hujan mulu. Jadilah kita memutuskan untuk tektok (pergi pulang) aja, dan yang pertama kali kubayangkan adalah... menyala kakiku 🦶🔥.

Sejujurnya aku sempat ragu karena nggak yakin mampu, terakhir kali hiking ke Gunung Papandayan kakiku pegal selama hampir seminggu. Sadar udah pada tuwir, kita mempersiapkan diri dengan jalan kaki 30-45 menit setiap hari selama 2-3 minggu. So far it works 😉, alhamdulillah kita semua sehat wal afiat, kakiku nggak pegal macem hiking yang lalu-lalu, cukup pake Salonpas semalam besoknya udah normal.

tanpa bermaksud pick me, ini tanaman apa sih? 

Kita pergi ke Gunung Papandayan berempat, + Intan yang memutuskan untuk join di last minute. Seperti byasa... niat suci berangkat shubuh, namun mandi dan beberes pun butuh waktu 😅 akhirnya kita berangkat sekitar jam 8an. Cuaca pagi itu cerah hingga cahaya matahari mampu menelusup di antara pepohonan dan menyilaukan kita yang sarapan darurat di mobil *nggak keburu yaini 😋.

Tiket masuk weekend Rp 40.000
Tiket parkir mobil Rp 40.000

Sebelum mulai kita mampir ke kios yang menyewakan berbagai perlengkapan hiking, cap cip cup aja sih toh isinya mirip-mirip. Untuk hal begini jangan remehkan the power of emak-emak ya, Pici langsung menawar harga sewa bahkan sebelum masuk kios 😂. Saranku, jangan lupa double check karena nggak semua barang yang disewakan kondisinya OK. Oh ya, penyewa wajib menyimpan KTP di kios.

Tracking pole Rp 10.000 (penawaran maksimal)
Vest 15.000 (penawaran maksimal)

ojek offline yang bikin pantat tepos 😅

Just in case ingin menghemat waktu dan tenaga kita bisa naik ojek dari pos 4 sampai pos 5, biayanya sekitar Rp 30.000 (percayalah... ini worth in every penny). Ada 10 pos yang mengelilingi Gunung Papandayan ini, hampir semua posnya dilengkapi toilet dan gazebo untuk beristirahat. Di pos tertentu ada warung-warung yang menjual makanan dan minuman, jadi sebenarnya nggak bawa bekal pun isokay laya, jajan aja di sana.

Dari pos 4 sampai pos 7 dan pos 9 track-nya disusun menggunakan bebatuan yang berasal dari material vulkanik di sekitar gunung. Untuk pejalan kaki track-nya dibikin bertangga-tangga sedang untuk motor trail track-nya dibikin lebih flat. Pada beberapa titik track-nya saling silang, yang mana bikin kita sering salah pilih track, kaget aja gitu lagi susah payah jalan eh tetiba disalip motor trail bawa logistik.

Indomaret di pos 7 yang menjual cuanki, baso dan gorengan
untuk harganya masih pake standar warung 👍

semangka Rp 2.000 aja

POS 1 Gerbang utama TWA Gunung Papandayan (loket)
POS 2 Tempat parkir
POS 3 Tempat lapor camping
POS 4 Pintu gerbang pendakian
POS 5 Area kawah I
POS 6 Area kawah II
POS 7 Persimpangan antara Ghober Hoet dan Hutan Mati
POS 8 Ghober Hoet
POS 9 Hutan mati
POS 10 Pondok Salada

Karena kita tektok, maka rute yang dipilih adalah:
Pos 1 - Pos 2 - Pos 3 - Pos 4 - Pos 5 - Pos 6 - Pos 7 - Pos 9 - Pos 10 - Pos 8 - Pos 7 - Pos 6 - Pos 5 - Pos 4

salah satu barbuk yang kutemukan 😁 

Aku bersyukur setelah beristirahat di Pos 7 kita pilih ke Hutan Mati dulu ketimbang Ghober Hoet karena track Tanjakan Omon sungguh sangat afghan... tsadesss banget. Sepanjang track aku menemukan banyak sole yang nyelip, mostly dari alas kaki yang bukan untuk aktivitas outdoor. Tapi memang edan sih rang-o-rang bisa-bisanya mereka hiking pake Crocs, Hush Puppies dan Air Jordan. Kamana atuh gaya... 😅.

Melihat para orang tua yang menggegendong carrier + bocil itu B aja, yang luar biasa justru melihat para lansia dan pasangannya tetap semangat mendaki meski dengan langkah yang terbata-bata. Pun dengan mb-mb yang pake rok panjang hingga menutup kaki, doi mah sans ya tapi kita yang berpapasan dengannya khawatir nggak sengaja menginjak roknya.

beberapa langkah dari pos 4
di sini kita masih fresh dan berapi-api menuju puncak, pucuk... pucuk... pucuk... 🍃

otw dari pos 4 ke pos 5
sungai air mineral yang menemani perjalanan kita, pemandangannya sungguh aduhai 😍

otw dari pos 4 ke pos 5
aku pake beberapa lapis baju biar nggak masuk angin dan kepanasan 😅 


otw dari pos 4 ke pos 5
bagai ikut rombongan Tong Sam Chong mencari kitab suci ke barat 😁

istirahat di antara pos 5 dan pos 6
jangan percaya review di TikTok yang bilang hiking di Gunung Papandayan cocok untuk pemula 😭

otw dari pos 6 ke pos 7
di beberapa titik kita bisa melihat pori-pori Gunung Papandayan yang mengeluarkan uap panas dan bikin permukaan tanah pasir jadi lembek

istirahat di antara pos 6 dan pos 7
kita jalan begini saat tengah hari, monanges tapi yaudin 😅

view dari pos 7
danau yang tercipta dari letusan Gunung Papandayan, kita nggak mampir kesana karena nggak tahu jalannya lewat mana 😅

view dari pos 7
 gazebo di belakang bukit adalah pos 6, kalau di maps mah deket sih 😅

angle lain dari pos 7
sunscreen
-ku bahkan udah meleleh sejak pos 4 😢

otw dari pos 7 ke pos 9
di tengah perjalanan Pici kasih kuliah singkat tentang Gunung Papandayan, mungkin kalyan pernan nonton di insta story kita 😁

istirahat di antara pos 7 dan pos 9
track paling berat, tekanan udara yang rendah bikin nafas tersengal-sengal, jantung berdebar dan mudah lelah

***

Untuk post yang terkait dengan Gunung Papandayan bisa dicek di link ini:
Camping di Gunung Papandayan
Camping di Gunung Papandayan (lagi)
Kebun bunga Hydrangea di Gunung Papandayan
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

Paused Moments

Let's Get In Touch

  • Behance
  • Letterboxd
  • LinkedIn

Disclaimer

It is prohibited to copying any content from this blog without permission. Please let me know if your privacy has been violated through the content or find something that needs to be credited correctly.

Note

My post may contain affiliate links, which means I will earn a commission if you buy through the link. There is no compulsion as we have different preferences and needs. Thank you :)

Alone Alone Kelakone

2025 Reading Challenge

2025 Reading Challenge
Lestari has read 0 books toward her goal of 6 books.
hide
0 of 6 (0%)
view books

Archives

  • ►  2011 (7)
    • ►  May (1)
    • ►  Nov (6)
  • ►  2012 (19)
    • ►  Jan (1)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (8)
    • ►  Jun (2)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (1)
    • ►  Nov (1)
  • ►  2013 (12)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Oct (1)
  • ►  2014 (20)
    • ►  Jan (2)
    • ►  May (1)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (8)
  • ►  2015 (62)
    • ►  Jan (6)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  Jun (7)
    • ►  Jul (1)
    • ►  Aug (10)
    • ►  Sep (7)
    • ►  Oct (11)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (7)
  • ►  2016 (64)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (2)
    • ►  May (6)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (7)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (9)
    • ►  Nov (6)
    • ►  Dec (11)
  • ►  2017 (76)
    • ►  Jan (10)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (6)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (12)
    • ►  Jun (10)
    • ►  Jul (7)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (6)
  • ►  2018 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (7)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2019 (39)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (5)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2020 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Mar (7)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2021 (44)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (2)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (4)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2022 (47)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (2)
    • ►  Oct (5)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2023 (41)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  May (2)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (6)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (2)
    • ►  Dec (4)
  • ►  2024 (48)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (5)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (5)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (2)
  • ▼  2025 (12)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Mar (1)
    • ►  Apr (1)
    • ▼  Jun (3)
      • Hiking di Gunung Papandayan part 1
      • Hiking di Gunung Papandayan part 2
      • Recap Drakor 2025 part 1
    • ►  Jul (1)

SERIES

Book Annual Post Quaranthings Screen Shopping Blogging 101 Hari Raya Hidden Gems Series

Friends

  • D. R. Bulan
  • Dari Kata Menjadi Makna
  • Ikan Kecil Ikugy
  • Jolee's Blog
  • Mazia Chekova
  • Noblesse Oblige
  • Perjalanan Kehidupan
  • Pici Adalah Benchoys
  • The Random Journal

Blogmarks

  • A Beautiful Mess
  • A Plate For Two
  • Astri Puji Lestari
  • Berada di Sini
  • Cinema Poetica
  • Daisy Butter
  • Dhania Albani
  • Diana Rikasari
  • Erika Astrid
  • Evita Nuh
  • Fifi Alvianto
  • Kherblog
  • Living Loving
  • Lucedale
  • Monster Buaya
  • N. P. Malina
  • Nazura Gulfira
  • Puty Puar
  • Rara Sekar
  • What An Amazing World
  • Wish Wish Wish
  • Yuki Angia

Thanks for Coming

Show Your Loves

Nih buat jajan

Blogger Perempunan

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates