Ketika penasaran nggak ada yang ngajak bukber (buka bareng) tahun ini.
Aku: Cong, kita ada bukber nggak sih?
Pici: Kayanya ada, tapi gatau tanggal 10 apa 17 Non.
Aku: Ohh... belum pasti ya?
Pici: Emang nggak baca chat di grup?
Aku: Emang ada ya? Eh. Grup yang mana sih?
Pici: Non. Kamu nggak masuk ke grup tenyata hihi...
Aku: -_____-
Semakin tahun esensi bukber ternyata semakin memudar ya, ketika seharusnya bukber menjadi ajang silaturahmi dan temu kangen teman-teman yang udah lama nggak ketemu, sekarang malah menjadi kabur, nggak jelas apa maunya. Baru tahun ini WAG angkatan rusuh gara-gara bukber, padahal biasanya mah adem ayem tentrem macem si Memsye, mau waktunya kapan, tempatnya dimana atau siapa aja yang ikut, seloww...
Sebagai orang ‘awam’ yang baru join lagi di grup, aku cukup terenyuh, kok gini banget ya temen-temenku ini. Kesannya... no offense please... "emang ngebet banget ya bukber di hotel?". Nggak ngerti juga awalnya gimana dan bukan bermaksud untuk menyudutkan atau menyindir teman-teman sekalian ya, tapi emang begitu kesan yang aku tangkap.
Bagi yang sudah berkeluarga pertimbangannya adalah kepraktisan dan children friendly, sedang bagi yang belum berkeluarga pertimbangannya adalah kemacetan khas weekend di Bandung bisa bikin batal puasa haha Bukber di hotel memang asik, tapi bisa nggak sih kita juga memikirkan teman lain yang ingin prepare budget untuk salam tempel saat lebaran?
15 tahun bukan waktu yang sebentar loh untuk bisa saling memahami dan bertoleransi, kalau masih ada yang merasa nggak sreg, mungkin kita memang udah berbedar jalur atau mungkin dia memang egois. Angkatan lain bukber di hotel karena sudah settle dengan kehidupannya, sedangkan rata-rata dari kita masih struggle, pasangan baru menikah lebih banyak pengeluarannya ketimbang kita yang masih single.
Oh iya. Meski masih single, kita ngerti kok gimana caranya pake Go Jek atau Grab Car. Just in case... kalau ada yang mengira kita nggak berdaya karena nggak punya pasangan kang ojek. It was easy to say ‘nanti gampanglah kalau... bla... bla... bla...’ atau ‘iya nanti tinggal... bla... bla... bla...’ kenyatan tidaklah semanis basa basi sistah... Ketika minta banget dikomentarin, tapi sekalinya dikomentarin malah dianggurin itu rasanya kaya baca tweet-nya si @KumahaAingWeh plis euy...
Kita mendadak jadi silent reader karena nggak mau salah kasih komentar di WAG yang lagi panas-panasnya ini. Coba deh pikirin: Apa teman yang di Jakarta perlu berkomentar padahal jelas-jelas nggak akan ikut bukber? Apa teman yang di Yogya perlu kasih rekomendasi hotel padahal nggak akan ikut bukber? Apa teman yang ada di luar pulau perlu nge-ririweuh padahal nggak akan ikut bukber?
Memang kebanyakan dari kita adalah cewek rumahan jadi bukber seringnya diadakan di rumah ketimbang di mall atau cafe. Aku rasa untuk saat ini bukber di hotel bukanlah opsi yang ideal... mungkin kita mesti menunggu hingga 2-3 tahun lagi untuk bisa bukber di hotel. Saat kita udah pada settle, saat kita nggak perlu khawatir lokasinya kejauhan, saat anak-anak udah pada bisa diajak keluar, saat kita merasa bukber di hotel nggak bikin kebakaran WAG angkatan.
Kita sudah berada di fase mulai ribet mengatur jadwal bukber, bisa karena jarak, bisa karena bentrok dengan bukber kantor atau bukber keluarga. Semua orang memiliki prioritas tersendiri, jadi bukber dengan teman bersifat optional, sebisa mungkin kita mesti saling mengerti dan berlapang hati. Dari WAG angkatan ini aku mendapatkan kosakata baru yakni: bukber tandingan. Bodor ih... kepikiran aja kata-katanya.
Pernah nggak sih kepikiran kalau semakin tua (jirr... KZL) teman-teman juga akan semakin berkurang? Kita ini SMP dan SMA nya barengan, jadi temennya cuma segitu-segitunya doang. Masa sih rusuh gara-gara bukber di hotel? Yaelahhh... kenapa sih teman-teman -___-. Just because we’re not together anymore doesn’t mean we’re not loving each other. Kayanya kita bener-bener butuh piknik deh hehe
Ohya, karena aku baru masuk grup saat situasinya udah agak kondusif, makanya aku nggak tahu kronologinya gimana. Aku baru baca chat kronologinya WAG angkatan saat ketemuan dengan barudak, sengaja minjem smartphone-nya untung chat-nya masih ada haha Kalau ada yang bikin penasaran itu adalah: kenapa aku dikeluarin dari grup??? apa aku bersalah? wkwkwk.
Sekian ah curhatnya... keep calm & mari kita bukber tandingan.
0 comments
Feel free to leave some feedback after, also don't hesitate to poke me through any social media where we are connected. Have a nice day everyone~