The Hobbit The Battle of The Five Armies
The Hobbit The Battle of The
Five Armies adalah bagian akhir dari The Hobbit triologi, prekuel dari The Lords of The Rings triology yang sudah lebih dulu difilmkan. Dalam film sebelumnya,
yaitu The Hobbit : The Desolation of Smaug diceritakan bahwa Thorin pengikutnya
akhirnya bisa mencapai Benteng Erebor dan mencoba untuk mengambil Arkenstone
yang dijaga oleh Smaug, merekalah yang membuat Smaug pergi menuju Lake Town.
Gandalf yang berada ditahan
di Dol Gundur akhirya diselamatkan oleh Saruman dan Galadriel. Galadriel
menahan Sauron dan memerintahkan Gandalf untuk pergi dengan Radagast. Gandalf
yang berhasil menyelamatkan diri meminta Radagast untuk membawa pasukannya
menuju ke Benteng Erebor, tempat dimana peperangan selanjutnya akan
berlangsung.
Smaug yang sebelumnya
menghuni Benteng Erebor di Lonely Mountain (Gunung Kesunyian) datang ke Lake
Town, ia langsung meluluhlantakkan Lake
Town dalam sekejap. Penduduk Lake Town terkejut dengan kedatangan Smaug yang
tiba-tiba, mereka panik dan berusaha untuk menyelamatkan diri.
Bard berusaha membunuh Smaug
menggunakan anak panah miliknya namun selalu gagal, lalu Bain yang sebelumnya
dititipi Black Arrow terakhir muncul, dengan anak Black Arrow itulah Smaug
berhasil dibunuh. Kabar matinya Smaug segera tersiar ke seluruh penjuru negeri.
Bard membawa penduduk Lake
Town yang tersisa menuju ke Dale, tempat kerajaan manusia sebelumnya berada.
Bard memerintahkan mereka untuk tinggal di Dale karena Lake Town sudah hangus
terbakar, dengan minimnya perbekalan yang mereka punya muncul masalah baru,
kelaparan.
Sementara itu di Benteng
Erebor, para kurcaci kecewa dengan sikap Thorin Oakenshield yang lebih
menikmati emas-emasnya daripada membantu memburu Smaug, mereka percaya bahwa
Thorin tengah terjangkit penyakit naga yang juga menjangkit kakeknya, Thror.
Keesokan harinya, penduduk Lake
Town yang kini tinggal di Dale dikejutkan dengan kedatangan raja elf, Thranduil.
Ia datang beserta pasukannya membawa pasokan makanan untuk penduduk Lake Town.
Ternyata kedatangan Thranduil bukan semata-mata hanya ingin membantu, melainkan
ingin mengajak mereka (termasuk Brad) bersekutu, ia ingin mengambil pusaka
bangsa Elf yaitu Lasgalen yang berada di Benteng Erebor.
Legolas dan Tauriel memata-matai
Orc sampai ke Gundabad, mereka menemukan bahwa Azog memimpin pasukan Wargs dalam
jumlah yang besar menuju Benteng Erebor. Azog ingin mengusai Benteng Erebor
selain karena emas-emasnya adalah karena letaknya yang strategis untuk
menguasai kerajaan kuno Angmar.
Bilbo yang kecewa dengan
sikap Thorin kemudian berinisiatif untuk mengambil Arkenstone dan memberikannya
kepada Bard, dengan harapan agar Thorin bersedia memenuhi janjinya kepada Bard
serta mengembalikan Mythir kepada Thranduil. Mereka semua bersepakat untuk
sebisa mungkin menghindari perang.
Namun, Thorin tetap
bersikeras untuk mempertahankan Benteng Erebor dan malah berfikir untuk
memindahkan emas-emasnya ke tempat yang lebih aman. Ia bahkan menuduh ada
pengkhianat diantara para pengikutnya yang setia dan memutuskan untuk berperang.
Thranduil pun tidak
mempunyai pilihan lain selain berperang, ia dan pasukannya sudah siap untuk
menyerang Benteng Erebor ketika muncul pasukan kurcaci yang dipimpin oleh Dain
Oakenshield (sepupu Thorin) dari iron Hill (Pegunungan Besi). Kedua pasukan itu
saling berhadap-hadapan untuk berperang, sedangkan Thorin? Ia tetap duduk di
singgasananya dan berdiam diri.
Lalu tiba-tiba muncullah
pasukan Orc yang dipimpin oleh Azog, Thranduil dan Dain pun akhirnya memutuskan
untuk berperang melawan pasukan Orc daripada saling memerangi. Tentu saja kedua
pasukan tersebut kalah jumlah bila dibandingkan dengan pasukan Orc dan segera
terdesak.
Bard dan pasukannya berusaha
untuk mempertahankan Dale dari serangan pasukan Orc. Disaat Bard sedang
mengevakuasi anak-anak, wanita dan orang tua, ia menemukan bahwa Alfrid Wakil
Walikota berpura-pura menjadi wanita tua agar diselamatkan, Alfrid yang
pengecut pun akhirnya memilih kabur dengan emas yang tak sengaja ia temukan.
Thorin tenggelam dalam
pikirannya sendiri, galau. Di satu ia merasa senang mendapatkan kembali
kejayaannya sebagai Raja Di Bawah Gunung, namun di sisi lain ia merasa sedih
karena pengikutnya mulai mempertanyakan harga dirinya sebagai seorang raja. Sebuah
pilihan yang sulit bagi Thorin. Kili yang tak sabar menyatakan ingin bergabung
dalam peperangan, kenyatannya mereka semua ingin ikut berperang tapi tetap
menyerahkan keputusan kepada Thorin. Thorin pun akhirnya sadar dan memutuskan
untuk ikut berperang melawan pasukan Orc.
Melihat pasukannya dibantai pasukan
Orc, Thranduil memutuskan untuk menarik mundur pasukannya, sama seperti ketika
ia menarik pasukannya dari peperangan melawan Smaug dulu. Legolas dan Tauriel
segera memberitahukan perihal pasukan kedua dari Benteng Gundabad kepada Bilbo,
Gandalf dan Thranduil, Legolas sempat bersitegang dengan Thranduil sebelum
akhirnya pergi menyusul Tauriel yang menyusul Kili ke Raven Hill (Bukit Gagak).
Thorin membawa Fili, Kili dan
Dwalin ke Raven Hill untuk mencari Azog,
disana mereka dijebak sehingga Fili tertangkap dan akhirnya dibunuh Azog. Kili
yang tidak bisa membendung amarahnya mengejar pasukan Orc dan berusaha membunuh
mereka, pada saat itu ia melihat Tauriel diserang oleh salah satu Orc, Kili
berusaha menyelamatkan Tauriel tapi tidak berhasil, ia pun meninggal dalam usahanya
menyelamatkan Tauriel.
Thorin akhirnya bisa
berhadapan face-to-face dengan Azog
yang dulu membunuh ayahnya, mereka berdua bertarung saling membunuh, meski
akhirnya Thorin berhasil membunuh Azog, ia tidak bisa selamat karena luka-luka
yang dideritanya. Beruntung Bilbo yang menyusul Thorin ke Raven Hill menemukannya,
di saat-saat terakhir hidupnya itu, Thorin mengungkapkan rasa penyesalannya
atas sikapnya dan berterima kasih kepada Bilbo untuk menjadi sahabatnya.
Di dalam situasi yang sangat
genting itulah Radagast datang membawa pasukannya, ia membawa elang-elang
raksasa dan hewan-hewan penghuni hutan lainnya. Dengan adanya tambahan pasukan
Radagast, pasukan Orc bisa disingkirkan.
Bard yang kini memimpin Dale
mengumandangkan tanda dukacitanya untuk korban peperangan. Sedangkan Legolas yang
sadar takkan bisa mendapatkan hati Tauriel tidak ingin kembali lagi ke Rivendell,
ia memilih untuk mengikuti saran Thranduil untuk pergi mencari The Striders ke
Dunadein. Setelah berpamitan kepada para kurcaci Bilbo kembali pulang ke Bags
End diantar oleh Gandalf, Gandalf mengetahui Bilbo masih memiliki cincin dari
Smeagol tapi Bilbo berbohong dan mengatakan cincin tersebut hilang saat
peperangan.
“ ... why it’s so much hurt ...”
“ ... because it’s real ...”
(Tauriel
and Thranduil about Kili)
Jadi, five armies yang dimaksud adalah 5 pasukan yang ikut berperang
yaitu pasukan, pasukan kurcaci, pasukan manusia, pasukan Orc dan pasukan Wargs.
Pasukan Radagast dianggap bonus karena muncul di saat-saat terakhir.
Film The Hobbit triology yang merupakan spin off dari film The Lords of The
Rings triology ini menceritakan
tentang kaum kurcaci, tak menutup kemungkinan jika suatu saat nanti akan ada spin off
yang dibuat berdasarkan karakter-karakter dalam film The Lords of The
Rings lainnya. Elves maybe?
Mungkin saja, karena di
akhir film Thranduil sempat menyinggung tentang Arathon yang menjaga hutan,
jika sudah menonton film The Lords of The Rings Triology pasti akan ‘ngeh’ Arathon itu merupakan salah satu
karakter Raja manusia yang ikut berperang melawan Sauron.
BTW, meskipun saya penggemar
Legolas sejak di film The Lords of The Rings, saya tetep ngerasa sedih (dan
nangis bombay) waktu liat Tauriel nangisin Kili yang udah mati, demi apa dong
... baper sama Tauriel. Syebel ihh ...
Just realized, furniture di rumah Bilbo lucu-lucu juga yah J
0 comments
Feel free to leave some feedback after, also don't hesitate to poke me through any social media where we are connected. Have a nice day everyone~