Menu

  • 🎀 Home
  • Hello ~
  • 📌 Place
  • 🔥 Space
  • 🍊 Taste
  • 🌼 Personal Thoughts
  • 🎬 Spoiler
  • 🎨 Studio
  • ➕ Extra

demilestari

Powered by Blogger.

Hello~

Setelah hampir 6 bulan #stayathome, akhirnya aku cuti ygy 😁. Awalnya Pici berinisiatif merencanakan halal bihalal di Garut karena tahun ini kita nggak ada bukber dan WAG terpantau sepi. Iya sih... prioritas buibu saat ini adalah para bocil yang udah nggak bocil lagi dan seabrek kegiatan sekolah. Pun kita yang masih single, sibuk luar biasa mengurusi negara yang main gila 😉.

Dipikir-pikir sayang banget kalau beres halal bihalal langsung pulang ke rumah, mumpung masih di Garut yekan. Deya request yang ijo-ijo *lagi karena ingin grounding, sedang aku dan Icunk mah yes wae da lagi di masa tanggang. Tadinya Pici ngajak ke Gunung Sagara yang lagi hype di TikTok, namun menimbang track-nya yang sulit dan cuaca yang kurang coy kita memilih ke Gunung Papandayan.

parking with a view 😍 jangan coba-coba meninggalkan cokelat karena pasti meleleh

Kalau sebelumnya kita ke Gunung Papandayan untuk hiking tipis-tipis dan camping di pinggir tempat sampah, kali ini hiking beneran 😂. Tadinya kita mau camping karena Pici ingin barbeque-an, tapi nggak jadi karena prakiraan cuacanya hujan mulu. Jadilah kita memutuskan untuk tektok (pergi pulang) aja, dan yang pertama kali kubayangkan adalah... menyala kakiku 🦶🔥.

Sejujurnya aku sempat ragu karena nggak yakin mampu, terakhir kali hiking ke Gunung Papandayan kakiku pegal selama hampir seminggu. Sadar udah pada tuwir, kita mempersiapkan diri dengan jalan kaki 30-45 menit setiap hari selama 2-3 minggu. So far it works 😉, alhamdulillah kita semua sehat wal afiat, kakiku nggak pegal macem hiking yang lalu-lalu, cukup pake Salonpas semalam besoknya udah normal.

tanpa bermaksud pick me, ini tanaman apa sih? 

Kita pergi ke Gunung Papandayan berempat, + Intan yang memutuskan untuk join di last minute. Seperti byasa... niat suci berangkat shubuh, namun mandi dan beberes pun butuh waktu 😅 akhirnya kita berangkat sekitar jam 8an. Cuaca pagi itu cerah hingga cahaya matahari mampu menelusup di antara pepohonan dan menyilaukan kita yang sarapan darurat di mobil *nggak keburu yaini 😋.

Tiket masuk weekend Rp 40.000
Tiket parkir mobil Rp 40.000

Sebelum mulai kita mampir ke kios yang menyewakan berbagai perlengkapan hiking, cap cip cup aja sih toh isinya mirip-mirip. Untuk hal begini jangan remehkan the power of emak-emak ya, Pici langsung menawar harga sewa bahkan sebelum masuk kios 😂. Saranku, jangan lupa double check karena nggak semua barang yang disewakan kondisinya OK. Oh ya, penyewa wajib menyimpan KTP di kios.

Tracking pole Rp 10.000 (penawaran maksimal)
Vest 15.000 (penawaran maksimal)

ojek offline yang bikin pantat tepos 😅

Just in case ingin menghemat waktu dan tenaga kita bisa naik ojek dari pos 4 sampai pos 5, biayanya sekitar Rp 30.000 (percayalah... ini worth in every penny). Ada 10 pos yang mengelilingi Gunung Papandayan ini, hampir semua posnya dilengkapi toilet dan gazebo untuk beristirahat. Di pos tertentu ada warung-warung yang menjual makanan dan minuman, jadi sebenarnya nggak bawa bekal pun isokay laya, jajan aja di sana.

Dari pos 4 sampai pos 7 dan pos 9 track-nya disusun menggunakan bebatuan yang berasal dari material vulkanik di sekitar gunung. Untuk pejalan kaki track-nya dibikin bertangga-tangga sedang untuk motor trail track-nya dibikin lebih flat. Pada beberapa titik track-nya saling silang, yang mana bikin kita sering salah pilih track, kaget aja gitu lagi susah payah jalan eh tetiba disalip motor trail bawa logistik.

Indomaret di pos 7 yang menjual cuanki, baso dan gorengan
untuk harganya masih pake standar warung 👍

semangka Rp 2.000 aja

POS 1 Gerbang utama TWA Gunung Papandayan (loket)
POS 2 Tempat parkir
POS 3 Tempat lapor camping
POS 4 Pintu gerbang pendakian
POS 5 Area kawah I
POS 6 Area kawah II
POS 7 Persimpangan antara Ghober Hoet dan Hutan Mati
POS 8 Ghober Hoet
POS 9 Hutan mati
POS 10 Pondok Salada

Karena kita tektok, maka rute yang dipilih adalah:
Pos 1 - Pos 2 - Pos 3 - Pos 4 - Pos 5 - Pos 6 - Pos 7 - Pos 9 - Pos 10 - Pos 8 - Pos 7 - Pos 6 - Pos 5 - Pos 4

salah satu barbuk yang kutemukan 😁 

Aku bersyukur setelah beristirahat di Pos 7 kita pilih ke Hutan Mati dulu ketimbang Ghober Hoet karena track Tanjakan Omon sungguh sangat afghan... tsadesss banget. Sepanjang track aku menemukan banyak sole yang nyelip, mostly dari alas kaki yang bukan untuk aktivitas outdoor. Tapi memang edan sih rang-o-rang bisa-bisanya mereka hiking pake Crocs, Hush Puppies dan Air Jordan. Kamana atuh gaya... 😅.

Melihat para orang tua yang menggegendong carrier + bocil itu B aja, yang luar biasa justru melihat para lansia dan pasangannya tetap semangat mendaki meski dengan langkah yang terbata-bata. Pun dengan mb-mb yang pake rok panjang hingga menutup kaki, doi mah sans ya tapi kita yang berpapasan dengannya khawatir nggak sengaja menginjak roknya.

beberapa langkah dari pos 4
di sini kita masih fresh dan berapi-api menuju puncak, pucuk... pucuk... pucuk... 🍃

otw dari pos 4 ke pos 5
sungai air mineral yang menemani perjalanan kita, pemandangannya sungguh aduhai 😍

otw dari pos 4 ke pos 5
aku pake beberapa lapis baju biar nggak masuk angin dan kepanasan 😅 


otw dari pos 4 ke pos 5
bagai ikut rombongan Tong Sam Chong mencari kitab suci ke barat 😁

istirahat di antara pos 5 dan pos 6
jangan percaya review di TikTok yang bilang hiking di Gunung Papandayan cocok untuk pemula 😭

otw dari pos 6 ke pos 7
di beberapa titik kita bisa melihat pori-pori Gunung Papandayan yang mengeluarkan uap panas dan bikin permukaan tanah pasir jadi lembek

istirahat di antara pos 6 dan pos 7
kita jalan begini saat tengah hari, monanges tapi yaudin 😅

view dari pos 7
danau yang tercipta dari letusan Gunung Papandayan, kita nggak mampir kesana karena nggak tahu jalannya lewat mana 😅

view dari pos 7
 gazebo di belakang bukit adalah pos 6, kalau di maps mah deket sih 😅

angle lain dari pos 7
sunscreen
-ku bahkan udah meleleh sejak pos 4 😢

otw dari pos 7 ke pos 9
di tengah perjalanan Pici kasih kuliah singkat tentang Gunung Papandayan, mungkin kalyan pernan nonton di insta story kita 😁

istirahat di antara pos 7 dan pos 9
track paling berat, tekanan udara yang rendah bikin nafas tersengal-sengal, jantung berdebar dan mudah lelah

***

Untuk post yang terkait dengan Gunung Papandayan bisa dicek di link ini:
Camping di Gunung Papandayan
Camping di Gunung Papandayan (lagi)
Kebun bunga Hydrangea di Gunung Papandayan
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hello~

Apa kabar manteman? Semoga harpitnas minggu lalu nggak kalyan sia-siakan begitu aja 😁. Meski udah nggak kerja 8-5 aku mengunakan harpitnas minggu lalu untuk mengambil jeda dari urusan domestik rumah tangga. Tadinya Pici berinisiatif mengadakan halal bihalal di Garut karena kita melewatkan bukber Ramadan. Sayangnya drama kumbara yang terjadi di balik layar smartphone bikin doi urung melempar wacana ke WAG dan mengajak kita (sapeee lagi?!) naik gunung 😅. Kita mah yes ya, apalagi udah lama kita nggak ketemu.

Biar satset aku pake WB Travel yang Subang - Bandung (Buah Batu) terus turun di Cileunyi jadi Deya bisa bablas dari Kopo, lanjut ke Nagrek untuk nge-pick up Icunk. Rencananya kita langsung ke rumah Pici dan masak untuk makan siang, eh di perjalanan Pici mengabari bahwa ia masih ada kelas tatap muka jadi makan siang di luar aja. Untuk pemilihan tempat tentcunya kita serahkan ke Pici, kan doi warloknya 😁.

Dari semua opsi kita memilih RM. Mang Iki karena lokasinya berada di area Garut Plaza, yunow yekan sesulit apa menemukan spot parkir mobil 😅. FYI, RM. Mang Iki ini viral di TikTok karena menawarkan sensasi makan di pinggir rel kereta api macem cafe di Thailand *cmiiw. Mungkin karena kita datang saat jam makan siang situesyennya rame banget, yang antri, yang makan, yang ngobrol, yang masak, yang cuci piring, semua berkumpul di situ. Melihat propabiitas makan dengan nyaman yang kecil, udalaya... kita undur diri 🙇.

Pici lalu kasih pilihan: mau yang makanannya enak tapi agak jauh atau yang deket tapi makanannya B aja?

Ya Allah Pic, pake nanya, derrr weh langsung 😁.


Dari Garut Plaza kita caw ke Lumbung Padi di daerah Bayongbong, yha~ memang agak jauh siya tapi masih di Garut kok😅. Melihat area parkir yang hampir luber kita sempat khawatir kesulitan mendapatkan meja, untungnya Lumbung Padi ini punya banyak meja jadi meski waiting list nunggunya nggak begitu lama. Kita mendapatkan meja di area belakang berupa gazebo yang dilengkapi dengan stop kontak *penting dan wastafel.

Sebagai family resto kurasa Lumbung Padi ini fasilitasnya OK, apalagi kalau bawa orang tua atau bocil. Di beberapa titik ada jalur khusus untuk pengguna kursi roda dan kolam di samping musholla yang bisa dipergunakan untuk menyedekahkan kulit mati pada ikan-ikan 😅. Selain itu ada mini zoo dan playground di bagian belakang yang bisa bikin bocil sedikit sibuk, hati--hati ya buibu jangan sampai meleng apalagi di area kolam. 


Yang kita order:

Nasi Cikur Komplit Ayam Kampung Rp 42.000
Mungkin karena bikin banyak, rasa cikur (kencur) di nasinya terasa samar macem numpang lewat doang 😅. Porsi nasinya mah biasa ya namun kalau digabung dengan lauknya jadi luar biasa. Aku butuh beberapa kali jeda untuk bisa menghabiskannya, apalagi kita order side dish yang lain. So far makanannya OK dan memuaskan, kalau kalyan yang nggak mau ribet pilih-pilih menu satuan bisa langsung pilih menu paketan. 


Jukut Goreng Rp 12.000
Rasanya mirip-mirip dengan jukut goreng pada umumnya.


Karedok Rp 24.000
Jangan tertipu dengan panampilannya yaini, di bawahnya ada kerupuk putih bundar yang bikin karedoknya tampak lebih tinggi 😁.


Es Kelapa Muda Rp 20.000
Syegarrr... Sesungguhnya akau berharap es kelapa muda ini disajikan pake gelas biar ada embun-embunnya, ternyata pake cup plastik aja, yaudalaya mungkin gelasnya belum pada dicuci 😅.


***

LUMBUNG PADI
@lumbungpadigarut_
📌 Jalan Raya Bayongbong - Garut, Muara Sanding, Kec. Garut Kota. Kab. Garut
📆 Senin-Jumat 10.00-20.30
📆 Sabtu-Minggu 09.00-20.30

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hello~

Apa kabar manteman? Udah se-darder-dor apa awal tahun kalyan? wkwk.

Di musim panas yang hot hot pop ini tentcunya godaan untuk minum minuman berasa, berwarna dan berembun makin nggak tertahankan. Aku bahkan break the boundaries dan minum pake es batu saking nggak kuwatnya 🔥. Atas dasar efisiensi energi kita ngide beli es batu di warung, mayan laya seenggaknya kita nggak perlu bolak balik bikin es batu di kulkas. Beberapa hari kemudian aku, Widy dan Mas Bagus kena demam, di antara kita bertiga yang paling parah gejalanya cuma Widy, pas dicek ternyata tipes dan mesti dirawat.

Saat tahu Widy kena tipes tentcunya keluargaku panik dongs, secara doi sedang hamil dan bayinya ikut demam. Hampir seminggu aku bolak-balik rumah dan klinik, dari sekedar rotasi barang, mengantar makanan, beli ini itu sampai menemani doi nonton drakor. Setelah diperbolehkan pulang tentcunya doi mesti bedrest yekan, so... semua pekerjaan domestik rumah tangga dihibahkan kepadaku 😅. Sadar nggak bisa meng-handle semuanya sendiri, aku minta bantuan keluarga besar yaini, nggak sanggup euy~ 😆

situesyen menunggu bis di pool
FYI, pool Rosalia Indah terbesar ada di rest area Pemalang dan exit tol Subang

Jeda seminggu aku kembali on the track mempersiapkan trip ke Solo karena ada kerabat yang akan menikah. Tadinya cuma uwak-uwakku aja yang berangkat namun menimbang kondisi mereka yang wes tuwek dan butuh bantuan anak muda akhirnya aku ikut. Setelah melalui berbagai pertimbangan, kita memutuskan untuk pake bis ketimbang pake kereta api atau kendaraan pribadi. Kita pake Rosalia Indah karena lokasi pool-nya yang mudah diakses.

So far... aku nggak menikmati perjalanannya 😂 mungkin karena bisnya tinggi jadi semua hal terjadi jalanan terasa sampai ke kursi penumpang. Aku cuma tidur tipis-tipis sisanya ngemil biar nggak mual. Sampai di Terminal Solo kita dijemput dan diantarkan ke rumah Mbah Warsini di Karanganyar, yha~ masih satu kelurahan dengan pakde Joko. Uwak-uwakku mah tentcunya langsung ngobrol dongs, sementara aku mempersiapkan diri menghadapi gelombang teh manis yang datang bertubi-tubi *ytta 😅.

yang manis... yang manis...

mam duls ya manteman

Malamnya kita menghadiri acara midodareni, meski nggak faham-faham banget apa yang diobrolin aku sih yes hehe Alhamdulillah aku bisa merasakan lagi hidangan piring terbang, Aku suka semuanya... *katro. Urutannya: snack (kue dan sosis solo) - sop manten - nasi dan lauk - dessert (es krim atau pudding). 

Oh ya, aku adalah PIC untuk trip kali ini jadi semua hal yang berhubungan dengan akomodasi adalah tanggung jawabku. Berhubung acaranya nyempil di long weekend, aku nggak berhasil mendapatkan tiket sesuai request buibu, jadinya delay sehari, tapi isokay laya daripada nggak pulang-pulang 😁. Aku beli tiket bisnya ots beberapa hari sebelum keberangkatan, sebenarnya bisa sih beli via aplikasi namun biar lebih afdhol beli di pool-nya *sekalian keluar rumah.

So, kemana aja kita selama di Solo?

MESJID SYEIKH ZAYED

Sebelum ke Solo aku disuruh untuk cari spot wisata yang lansia friendly, tentcunya aku langsung merekomendasikan Mesjid Syeikh Zayed ini karena uwak-uwakku udah lama nggak ikut wisata religi 😁. Langsung approved yaini. Kita baru bisa ke Mesjid Syeikh Zayed ini malam karena hujan sesorean, busedd... rame banget. Gerimis bikin rang-o-rang melipir ke serambi mesjid, sebagian lalu beribadah, sebagian tetap berteduh. Termasuk kita yang sholat sambil menunggu hujan reda *twist 😁.

di seberang Mesjid Syekh Zayed ada Gereja Sola Gratia

view Mesjid Syekh Zayed dari Gereja Sola Gratia

lantainya bermotif kawung, nggak terbayang panasnya saat siang

di ujung selasar ini ada pintu menuju mushaf besar

menunggu hujan reda

pulang dari Mesjid Syekh Zayed kita makan sotoy di Pasar Legi, rasanya tyda usah ditanya 💖

gorengan yang kurindukan 😍

TAMAN MAKAM PAHLAWAN

Salah satu uwakku memanfaatkan trip ke Solo ini untuk mencari makam kerabatnya yang meninggal saat berperang melawan Belanda. Yha~ kalyan nggak salah baca, sebelum Indonesia merdeka ada banyak peperangan yang terjadi di seluruh negeri, salah satunya terjadi di Solo. Untungnya pengelola Taman Makam Pahlawan masih menyimpan catatan nama 'penghuni' makam yang diurutkan sesuai abjad *penting, alhamdulillah ketemu.

gerbang Taman Makam Pahlawan Surakarta

uwak-uwakku lagi mengecek buku besar 'penghuni' makam

perlu penelusuran nggak? 😁

sejauh mata memandang aku melihat makam

untuk yang penasaran kenapa fotoku nggak ada 😅 panas coy...

KERATON SOLO

Tadinya kita mau ke Keraton Solo, namun menimbang keraton mah gitu-gitu aja akhirnya kita jalan-jalan aja hehe. Uwakku cerita dulu Mbah Uti pernah kesambet di keraton, katanya beliau merasa mau ditombak oleh penjaganya *ceunah. Syitmen. Kebetulan driver kita pernah tinggal di dalam keraton, jadi doi-lah yang menjelaskan ini itu termasuk rahasia dapurnya. Oh ya, ternyata Solo ramenya saat malam hari ya, pantesan siang B aja, yumari bestie... ke Solo lagi.

kalyan familiar nggak dengan bentuk atapnya?

nggak serame Keraton Yogyakarta siya namun okelah

nasi + sop timlo ✨👌

***
Kita sempat ditawari silaturahmi ke rumah pakde Joko karena di long weekend biasanya doi open house. Jujur aku merasa nggak siap memperkenalkan diri sebagai Bendahara Umum Liburan Bareng Bestie 😅, dan membayangkan diri star struck lalu keceplosan nanya: ijazahnya asli atau palsu pak? bikinku overthinking. Untungnya saat kita ke rumah pakde Joko antriannya mengular hingga ke jalan, jadi kita cuma keliling kompleks dan melihat rumah baru anake. 

Satu-satunya hal yang nggak kusuka dari Solo adalah teh manisnya yang maniisss banget. Bayangkan... baru 2 hari di Solo badanku udah gatal-gatal, sekalinya digaruk malah berdarah 😭, saking nggak kukunya aku sampai pake daster (yang seharusnya untuk oleh-oleh) biar adem padahal cuaca dingin. Selama di Solo aku lebih banyak minum air teh manis ketimbang air bening makanya seret mulu, pencernaanku jadi kurang OK dan itu bikinku nggak nyaman.

lapangan dekat rumah yang selalu jadi patokan sebelum kenal GPS

nasi liwet Solo begini ya

***

BTW, pulang dari Solo aku puas-puasin minum air bening 😂.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hello~

Beberapa hari yang lalu di Twitter sempat ada yang minta di-spill screenshot film favorite di Letterboxd kali aja ada yang bisa masuk watch list. Saat mengecek akun Letterboxd aku jadi teringat lagi dengan draft post film Everthing Everywhere All At Once yang nggak kelar-kelar ini 😅. Aku udah bikin sejak, errr... beberapa tahun yang lalu gitu ya, sibuk banget ya akuteh *alasan 😅. Untuk saat ini film Everything Everywhere All At Once masuk dalam list film favorite-ku, bersama Amelie, The Fall dan Grand Budapest Hotel.

Kalau kalyan sering nonton film-filmnya MCU mungkin udah nggak asing dengan istilah multiverse, apalagi kalau kalyan mengikuti perjalanan The Avengers udah pasti khatam yekan 😁. Kupikir momen pamuncak multiverse ini udah selesai di The Avengers: End Game (review), selanjutnya tinggal beberes sisanya alias nyapu-nyapu. Maaf banget niya namun aku udah di tahap nggak excited nonton film dan series-nya MCU karena ceritanya yang bantet (gagal mengembang).

Bahkan Doctor Strange in The Multiverse of Madness (review) yang digadang-gadang lebih complicated kurang berhasil membawakan kegilaan yang tercipta dari multiverse. Kurasa MCU mulai bergairah lagi melalui Deadpool & Wolverine (review), yha~ Spiderman: No Way Home (review) mah ada di Sony Pictures ya. Secara MCU-lah yang memperkenalkan konsep multiverse, maka apa pun yang ke-multiverse-multiverse-an dianggap berhubungan dengan MCU.

So, adakah film multiverse yang non MCU?
Ada ✨👌.

Lemi introdusyu tu...

Everything Everywhere All At Once

Everything Everywhere All At Once

Everything Everywhere All At Once

Everything Everywhere All At Once

Everything Everywhere All At Once

Everything Everywhere All At Once

Everything Everywhere All At Once

Sejujurnya aku menyesal nggak sempat nonton Everything Everywhere All At Once di bioskop, jadi pengalaman nontonnya terasa kurang shahih. Everything Everywhere All At Once ini cuma mampir sebentar di Kings dan BEC makanya nggak keburu nonton, tapi isokay laya... 😅. Kalau biasanya aku nonton di smartphone sambil ngemil, minum dan melakukan berbagai hal nggak penting, kali ini aku fokus mantengin biar nggak ketinggalan detail penting ✨👌.

***

Everything Everywhere All At Once terbagi menjadi 3 bagian, yang selalu dimulai saat Evelyn berada di meja kerjanya yang dipenuhi nota.

Everything

Evelyn Wang (Michelle Yeoh) dan suaminya Waymond Wang (Huy Quan) adalah pasangan paruh baya yang memiliki bisnis laundromat. Hubungan mereka belakangan ini memang sedang buruk, bahkan terancam kandas. Kedatangan bapake Evelyn yakni Gong Gong (James Hong) yang nggak merestui pernikahan mereka untuk Chinese New Year tentcunya bikin situasi makin rumit. Dan fakta bahwa anak mereka, Joy Wang (Stephany Hsu) come out akan hubungannya dengan Becky (Tallie Medel) bikin Evelyn merasa 'kacau' 💥.

Di tengah segala kekacauan ini, Evelyn dan Waymond mesti menemui Deirdre (Jamie Lee Curtis) untuk memperpanjang izin usaha landromat mereka di IRS (Internal Revenue System). Di tengah perjalanan tetiba Waymond bersikap aneh dan memberikan seperangkat device serta instruksi nyeleneh untuk Evelyn. Setelah mengalami beberapa kejadian di luar nalar, Waymond memberi tahu Evelyn bahwa ada universe lain selain universe yang ia tinggali saat ini.


Everywhere

Saat Evelyn melakukan hal nyeleneh dan mengaktifkan mode verse jump di device-nya tetiba doi berpindah universe, tentcu nggak semua verse jump-nya mulus kadang ada aja 'kesalahan' yang bikin doi nyasar. Selain bisa berpindah jiwa dan raga antar universe, Evelyn juga bisa meng-install special skill yang dimiliki oleh Evelyn dari universe lain. Tadinya kukira musuh Evelyn adalah Deirdre si auditor, ternyata malah Jobu Tupaki yang merupakan Joy dari universe sebelah yang memburu Evelyn di semua universe.

Bagi Evelyn semua universe yang disinggahinya merupakan perwujudan manifestasi what if dari pilihan hidupnya. Macem, apa yang akan terjadi kalau doi nggak bersama Waymond, apa yang akan terjadi kalau doi menekuni hobby nyanyinya, apa yang akan terjadi kalau doi nurut kepada ayahnya. Kurang lebih seperti itu laya... Di antara semua universe, aku paling suka saat Evelyn dan Joy menjadi batu di planet kosong karena akhirnya mereka ngobrol meski cuma pake teks 😂.


All At Once

Setelah mengalami hari yang absurd dan menegangkan di berbagai universe akhirnya Evelyn menemukan kedamaiannya. Evelyn bisa melihat perjalanan antar universe-nya sebagai perjalanan untuk menemukan dirinya yang 'hilang', baik itu karena beralih peran (sebagai istri dan ibu) atau karena kesibukannya mengurus laundromat dengan Waymond. Kurasa Evelyn hanya butuh validasi untuk semua pilihan hidupnya, we always need more time to accept yekan 😉.


***

Ada banyak hal yang kusuka dari Everything Everywhere All At Once ini salah satunya adalah kemampuan kru untuk mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki. Alih-alih bikin mata ketiga ala Doctor Strange, dengan penuh kesadaran kru menempelkan mata-mataan yang suka dipake crafting di dahinya Evelyn dons. Saking iconic-nya mata-mataan ini, Letterboxd sampai bikin icon khusus untuk lamannya Everything Everywhere All At Once.

Sebagian universe yang disinggahi Evelyn mengambil referensi dari film, macem The Matrix, Ratatouille, dan Sauron-nya The Lords of The Ring. Untukku Everything Everywhere All At Once ini adalah film yang liar dan fancy, a complete package untuk khow-khow sekalyan yang menginginkan tontonan seru. Meski ber-genre sci-fi comedy tetap ada sisipan drama keluarganya kok, jangan lupa siapkan tisu ya pemirsa.

Dengan budget $20 M dan 5 orang kru kurasa nggak berlebihan kalau kubilang MCU seharusnya insecure, cuy... mereka bikin Doctor Strange in The  Multiverse of Madness terasa B aja. Jari-jari sosis yang lunglai, mata bagel dan ledakan confetti hanyalah sebagian dari kemeriahan yang ditawarkan oleh multiverse-nya Evelyn. Kalau kalyan ingin nonton film yang seru di akhir pekan kurekomendasikan Everything Everywhere All At Once ini. Perlu diingat, bagimu taste-mu bagiku taste-ku, selera kita bisa bisa aja nggak.



***

Everything Everywhere All At Once memenangkan 7 dari 11 nominasi di Academy Awards 2023 untuk katagori:

Best Picture 🏆
Best Director - Daniel Kwan, Daniel Scheinert 🏆🏆
Best Actress - Michelle Yeoh 🏆
Best Supporting Actor - Ke Huy Quan 🏆
Best Supporting Actress - Jamie Lee Curtis 🏆
Best Original Screenplay - Daniel Kwan, Daniel Scheinert 🏆
Best Film Editing - Paul Rogers 🏆
Best Supporting Actress - Stephanie Hsu (nominee)
Best Original Score - Son Lux (nominee)
Best Costume Design - Shirley Kurata (nominee)

So, even though you have broken my heart yet again, I wanted to say, in another life, I would have really liked just doing laundry and taxes with you.
Waymond Wang

***

Pictures were taken from IMP Awards website.

Kalau kalyan merasa tulisanku menarik dan ingin menyemangatiku, boleh niya jajanin virtual... 😉
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Selamat hari raya Idul Fitri manteman, mohon maaf lahir dan batin ya~ semoga kita semua dipertemukan kembali dengan bulan Ramadan yang akan datang.

Setelah bertahun-tahun menjalani bulan Ramadan secara mandiri, alhamdulillah tahun ini aku menjalani bulan Ramadan bersama keluarga. Mama yang sedang dalam masa pemulihan tentcunya absen berpuasa, pun Widy yang sedang dalam masa kehamilan. Meski begitu mereka tetap ikutan sibuk mempersiapkan menu berbuka 😁 ya beli es sekoteng, ya bikin es blewah, ya nyari gorengan, ya inilah ya itulah. Saat azan magrib berkumandang mereka juga yang paling heboh😂.


***

PANAS
Cuaca Subang yang panas bikinku meleyot macem teripang yang tetiba pindah habitat, bawaannya lemes mulu. Kalau nggak pergi kemana-mana (lah emang mau kemana?) biasanya aku pake setelan daster batik berbahan rayon, saking seringnya pake setelan daster, mama sampai mengancam menjadikannya keset 😂. Well... Kalyan pasti punya kan pakaian favoritos yang udah lusuh dan bolong-bolong namun masih betah dipake? Nah, itu dia.

berjemur dan pake baju motif tabrak lari

DECLUTTER 
Sebelum Ramadan kita (aku dan Wa End ajas sih 😅) memutuskan untuk beberes gudang samping, gerah banget melihat tumpukan barang yang bahkan udah ada sebelum aku lahir. Tyda habis thinking dengan rang-o-rang di sekitar, kok bisa ya betah dengan dengan kondisi yang nggak resik. Hadehhh... capek banget pokoknya, untungnya saat beberes itu ada tukang loak yang melintas, langsung aja jual... jual.... jual... *yang masih bisa dijual, sisanya mah dibuang.

berbukalah dengan pempek dan nasi kebuli 

MY EYES
Saat Ramadan aku sempat tertular sakit mata yang luar biasa durjana. Bukan cuma mata aja yang sakit, aku bahkan nggak bisa beranjak dari tempat tidur gegara sakit kepala dan demam menggigil. Feel-nya macem koronces tapi versi mata😭. Mungkin karena sedang minum obat mama cuma kena belekannya aja, sedangkan aku mah diborong ya... udah mah puasa, nggak minum vitamin pula huhu. Butuh sekitar 2 minggu sampai mataku berangsur-angsur membaik, termasuk area sekitar mata yang bengkak ala KDRT 😂.

Assalamualaikum... Mbah Kakung...
*H-1 sebelum sakit mata

DRESS CODE
2023 selamat dari sage
2024 selamat dari shimmer shimmer
2025 selamat dari burgundy
          selamat dari mahogany
          tapi nggak selamat dari katbol😅

hasil mantengin TikTok - Widy

***

Kupersembahkan to do list-ku selama 2 minggu ini (copy paste dari Calendar), alasan sebenarnya mengapa aku nggak sempat nge-love-in foto outfit Idul Fitri manteman atau kirim pesan Selamat Idul Fitri. Kuyakin to do list-ku ini nggak jauh berbeza dengan to do list kalyan, hayoh weh gegeroh jeung gegeroh  😂.

H-7
- bikin ketapang asin
- bikin ketapang manis
- bikin keciput
*minum Tolak Angin

H-6
- cuci dan jemur baju
- ganti layout ruang tamu dan ruang TV
- jemur karpet-karpet
- beberes bingkisan bocil
- beberes kamar yang nggak beres-beres

H-5
- bikin kolang kaling Fanta
- bikin choco crunchy
- beli kerupuk dan kirim-kirim
- jemur bantal sofa dan printilan
- ganti taplak meja makan
- bukber keluarga

H-4
- cuci dan jemur baju
- ganti alas lemari baju 5 pintu
- beberes baju sekalian declutter
*minum Tolak Angin

H-3
- beberes rumah yang sulit beres
- beberes baju yang udah disetrika
- beberes Tupperware
- ke pasar beli daging dan sayuran persiapan aftermath Idul Fitri
- beberes kulkas

H-2
- cuci dan jemur baju
- deep clean dapur
- pindahin pot tanaman
- belanja via Alfagift
- beli gas dan galon via Pongky
- beberes meja snack
- beberes kulkas
- silaturahmi dengan keluarga Wa End

H-1
- beberes rumah yang sulit beres
- prepare outfit yang mau dipake
- ambil ketupat dan manteman di Soklat
- beli air kemasan mini
- silaturahmi dengan keluarga Wa Purwo

H
- sholat Idul Fitri di mesjid terdekat
- sarapan ketupat opor
- sungkeman dan foto keluarga
- silaturahmi dengan keluarga ayah
- silaturahmi dengan keluarga mama
- tidur siang
- makan ketupat opor *lagi
- makan ketupat opor *lagi *lagi

H+1
- lanjutin proyek mangkrak: bikin pangsit
- cuci dan jemur baju
- beresin meja snack
- tidur siang

H+2
- lanjutin proyek mangkrak: bikin selai strawberry
- beberes kamar
- tidur siang
- transfer foto dari kamera

H+3
- lanjutin proyek mangkrak: bikin batagor dan basreng
- cuci dan jemur baju
- tidur siang
- kirim-kirim foto

H+ 4
- lanjutin proyek mangkrak: bikin saus tomat
- Grab Food ajalah... bosan hamba dengan ketupat dan mantemannya
- air di rumah (dan kompleks) mati padahal banyak cucian
- serah terima titipan bingkisan dengan Wa End
- tidur siang

H+5
- beli obat ke apotik
- beli bengkuang
- bayar utilities rumah *lupa
- beberes montly cash flow *apalagi ini

H+6
- cuci dan jemur baju
- jemur bantal
- (masih) beberes cash flow

H+7
*terpantau lelah ⚐⚐⚐

***

Ramadan tahun ini aku lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, beberes, beberes, beberes dan beberes haha Percayalah, nggak sampai sehari bermaaf-maafan kita udah berantem lagi 😁 ada aja hal yang men-trigger emosi. Meski nggak tentram-tentram banget seenggaknya mama nggak tantrum, riweuh cuy hehe 

sholat di mesjid dekat rumah

aku suka foto ini meski nge-blur

se-fruit bukti bahwa aku udah sungkem 😉

bangun tidur menjemur karpet

pasta dari tomat-tomat yang ditanam di halaman

nggak ada yang baru dari outfit Idul Fitri-ku 😅

Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

Paused Moments

Let's Get In Touch

  • Behance
  • Letterboxd
  • LinkedIn

Disclaimer

It is prohibited to copying any content from this blog without permission. Please let me know if your privacy has been violated through the content or find something that needs to be credited correctly.

Note

My post may contain affiliate links, which means I will earn a commission if you buy through the link. There is no compulsion as we have different preferences and needs. Thank you :)

Alone Alone Kelakone

2025 Reading Challenge

2025 Reading Challenge
Lestari has read 0 books toward her goal of 6 books.
hide
0 of 6 (0%)
view books

Archives

  • ►  2011 (7)
    • ►  May (1)
    • ►  Nov (6)
  • ►  2012 (19)
    • ►  Jan (1)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (8)
    • ►  Jun (2)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (1)
    • ►  Nov (1)
  • ►  2013 (12)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Oct (1)
  • ►  2014 (20)
    • ►  Jan (2)
    • ►  May (1)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (8)
  • ►  2015 (62)
    • ►  Jan (6)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  Jun (7)
    • ►  Jul (1)
    • ►  Aug (10)
    • ►  Sep (7)
    • ►  Oct (11)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (7)
  • ►  2016 (64)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (2)
    • ►  May (6)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (7)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (9)
    • ►  Nov (6)
    • ►  Dec (11)
  • ►  2017 (76)
    • ►  Jan (10)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (6)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (12)
    • ►  Jun (10)
    • ►  Jul (7)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (6)
  • ►  2018 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (7)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2019 (39)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (5)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2020 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Mar (7)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2021 (44)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (2)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (4)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2022 (47)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (2)
    • ►  Oct (5)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2023 (41)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  May (2)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (6)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (2)
    • ►  Dec (4)
  • ►  2024 (48)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (5)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (5)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (2)
  • ▼  2025 (21)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (2)
    • ►  Apr (2)
    • ►  May (1)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (2)
    • ▼  Aug (2)
      • Pirates of the Carribean Movies
      • Diam Itu (C)Emas

SERIES

Book Annual Post Quaranthings Screen Shopping Blogging 101 Hari Raya Hidden Gems Series

Friends

  • D. R. Bulan
  • Dari Kata Menjadi Makna
  • Ikan Kecil Ikugy
  • Jolee's Blog
  • Mazia Chekova
  • Noblesse Oblige
  • Perjalanan Kehidupan
  • Pici Adalah Benchoys
  • The Random Journal

Blogmarks

  • A Beautiful Mess
  • A Plate For Two
  • Astri Puji Lestari
  • Berada di Sini
  • Cinema Poetica
  • Daisy Butter
  • Dhania Albani
  • Diana Rikasari
  • Erika Astrid
  • Evita Nuh
  • Fifi Alvianto
  • Kherblog
  • Living Loving
  • Lucedale
  • Monster Buaya
  • N. P. Malina
  • Nazura Gulfira
  • Puty Puar
  • Rara Sekar
  • What An Amazing World
  • Wish Wish Wish
  • Yuki Angia

Thanks for Coming

Show Your Loves

Nih buat jajan

Blogger Perempunan

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates