Everything Everywhere All At Once
Hello~
Beberapa hari yang lalu di Twitter sempat ada yang minta di-spill screenshot film favorite di Letterboxd kali aja ada yang bisa masuk watch list. Saat mengecek akun Letterboxd aku jadi teringat lagi dengan draft post film Everthing Everywhere All At Once yang nggak kelar-kelar ini 😅. Aku udah bikin sejak, errr... beberapa tahun yang lalu gitu ya, sibuk banget ya akuteh *alasan 😅. Untuk saat ini film Everything Everywhere All At Once masuk dalam list film favorite-ku, bersama Amelie, The Fall dan Grand Budapest Hotel.
Kalau kalyan sering nonton film-filmnya MCU mungkin udah nggak asing dengan istilah multiverse, apalagi kalau kalyan mengikuti perjalanan The Avengers udah pasti khatam yekan 😁. Kupikir momen pamuncak multiverse ini udah selesai di The Avengers: End Game (review), selanjutnya tinggal beberes sisanya alias nyapu-nyapu. Maaf banget niya namun aku udah di tahap nggak excited nonton film dan series-nya MCU karena ceritanya yang bantet (gagal mengembang).
Bahkan Doctor Strange in The Multiverse of Madness (review) yang digadang-gadang lebih complicated kurang berhasil membawakan kegilaan yang tercipta dari multiverse. Kurasa MCU mulai bergairah lagi melalui Deadpool & Wolverine (review), yha~ Spiderman: No Way Home (review) mah ada di Sony Pictures ya. Secara MCU-lah yang memperkenalkan konsep multiverse, maka apa pun yang ke-multiverse-multiverse-an dianggap berhubungan dengan MCU.
So, adakah film multiverse yang non MCU?
Ada ✨👌.
Lemi introdusyu tu...
Everything Everywhere All At Once
Everything Everywhere All At Once
Everything Everywhere All At Once
Everything Everywhere All At Once
Everything Everywhere All At Once
Everything Everywhere All At Once
Everything Everywhere All At Once
Sejujurnya aku menyesal nggak sempat nonton Everything Everywhere All At Once di bioskop, jadi pengalaman nontonnya terasa kurang shahih. Everything Everywhere All At Once ini cuma mampir sebentar di Kings dan BEC makanya nggak keburu nonton, tapi isokay laya... 😅. Kalau biasanya aku nonton di smartphone sambil ngemil, minum dan melakukan berbagai hal nggak penting, kali ini aku fokus mantengin biar nggak ketinggalan detail penting ✨👌.
***
Everything Everywhere All At Once terbagi menjadi 3 bagian, yang selalu dimulai saat Evelyn berada di meja kerjanya yang dipenuhi nota.
Everything
Evelyn Wang (Michelle Yeoh) dan suaminya Waymond Wang (Huy Quan) adalah pasangan paruh baya yang memiliki bisnis laundromat. Hubungan mereka belakangan ini memang sedang buruk, bahkan terancam kandas. Kedatangan bapake Evelyn yakni Gong Gong (James Hong) yang nggak merestui pernikahan mereka untuk Chinese New Year tentcunya bikin situasi makin rumit. Dan fakta bahwa anak mereka, Joy Wang (Stephany Hsu) come out akan hubungannya dengan Becky (Tallie Medel) bikin Evelyn merasa 'kacau' 💥.
Di tengah segala kekacauan ini, Evelyn dan Waymond mesti menemui Deirdre (Jamie Lee Curtis) untuk memperpanjang izin usaha landromat mereka di IRS (Internal Revenue System). Di tengah perjalanan tetiba Waymond bersikap aneh dan memberikan seperangkat device serta instruksi nyeleneh untuk Evelyn. Setelah mengalami beberapa kejadian di luar nalar, Waymond memberi tahu Evelyn bahwa ada universe lain selain universe yang ia tinggali saat ini.
Everywhere
Saat Evelyn melakukan hal nyeleneh dan mengaktifkan mode verse jump di device-nya tetiba doi berpindah universe, tentcu nggak semua verse jump-nya mulus kadang ada aja 'kesalahan' yang bikin doi nyasar. Selain bisa berpindah jiwa dan raga antar universe, Evelyn juga bisa meng-install special skill yang dimiliki oleh Evelyn dari universe lain. Tadinya kukira musuh Evelyn adalah Deirdre si auditor, ternyata malah Jobu Tupaki yang merupakan Joy dari universe sebelah yang memburu Evelyn di semua universe.
Bagi Evelyn semua universe yang disinggahinya merupakan perwujudan manifestasi what if dari pilihan hidupnya. Macem, apa yang akan terjadi kalau doi nggak bersama Waymond, apa yang akan terjadi kalau doi menekuni hobby nyanyinya, apa yang akan terjadi kalau doi nurut kepada ayahnya. Kurang lebih seperti itu laya... Di antara semua universe, aku paling suka saat Evelyn dan Joy menjadi batu di planet kosong karena akhirnya mereka ngobrol meski cuma pake teks 😂.
All At Once
Setelah mengalami hari yang absurd dan menegangkan di berbagai universe akhirnya Evelyn menemukan kedamaiannya. Evelyn bisa melihat perjalanan antar universe-nya sebagai perjalanan untuk menemukan dirinya yang 'hilang', baik itu karena beralih peran (sebagai istri dan ibu) atau karena kesibukannya mengurus laundromat dengan Waymond. Kurasa Evelyn hanya butuh validasi untuk semua pilihan hidupnya, we always need more time to accept yekan 😉.
***
Ada banyak hal yang kusuka dari Everything Everywhere All At Once ini salah satunya adalah kemampuan kru untuk mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki. Alih-alih bikin mata ketiga ala Doctor Strange, dengan penuh kesadaran kru menempelkan mata-mataan yang suka dipake crafting di dahinya Evelyn dons. Saking iconic-nya mata-mataan ini, Letterboxd sampai bikin icon khusus untuk lamannya Everything Everywhere All At Once.
Sebagian universe yang disinggahi Evelyn mengambil referensi dari film, macem The Matrix, Ratatouille, dan Sauron-nya The Lords of The Ring. Untukku Everything Everywhere All At Once ini adalah film yang liar dan fancy, a complete package untuk khow-khow sekalyan yang menginginkan tontonan seru. Meski ber-genre sci-fi comedy tetap ada sisipan drama keluarganya kok, jangan lupa siapkan tisu ya pemirsa.
Dengan budget $20 M dan 5 orang kru kurasa nggak berlebihan kalau kubilang MCU seharusnya insecure, cuy... mereka bikin Doctor Strange in The Multiverse of Madness terasa B aja. Jari-jari sosis yang lunglai, mata bagel dan ledakan confetti hanyalah sebagian dari kemeriahan yang ditawarkan oleh multiverse-nya Evelyn. Kalau kalyan ingin nonton film yang seru di akhir pekan kurekomendasikan Everything Everywhere All At Once ini. Perlu diingat, bagimu taste-mu bagiku taste-ku, selera kita bisa bisa aja nggak.
***
Everything Everywhere All At Once memenangkan 7 dari 11 nominasi di Academy Awards 2023 untuk katagori:
Best Picture 🏆
Best Director - Daniel Kwan, Daniel Scheinert 🏆🏆
Best Actress - Michelle Yeoh 🏆
Best Supporting Actor - Ke Huy Quan 🏆
Best Supporting Actress - Jamie Lee Curtis 🏆
Best Original Screenplay - Daniel Kwan, Daniel Scheinert 🏆
Best Film Editing - Paul Rogers 🏆
Best Supporting Actress - Stephanie Hsu (nominee)
Best Original Score - Son Lux (nominee)
Best Costume Design - Shirley Kurata (nominee)
![]() |
So, even though you have broken my heart yet again, I wanted to say, in another life, I would have really liked just doing laundry and taxes with you. Waymond Wang |
***
Pictures were taken from IMP Awards website.
0 comments
Feel free to leave some feedback after, also don't hesitate to poke me through any social media where we are connected. Have a nice day everyone~