Menu

  • 🎀 Home
  • Hello ~
  • 📌 Place
  • 🔥 Space
  • 🍊 Taste
  • 🌼 Personal Thoughts
  • 🎬 Spoiler
  • 🎨 Studio
  • ➕ Extra

demilestari

Powered by Blogger.

Hay…

Akhir tahun lalu aku, Icunk dan Deya sempat menghabiskan waktu bersama (cieee…) dalam rangka turut serta memeriahkan libur hari Natal dan tutup buku haha 😁 Nggak deng, tutup buku kita mah pas nisyfu sya’ban 🧕🏻. Ngobrol-ngobrol sans aja sih sekalian brainstorming tentang hal-hal yang masih belum jelas bentukannya 😅.

Seperti byasa, karena pada dasarnya kita mah idem-idem bae nggak ada yang mau menentukan tujuan kita kemana 😁. Untungnya Icunk udah menyiapkan list *ma’aciw 😘 opsinya adalah: Dimsum 9 Ayam, Gang Nikmat, Cici Claypot, Bakmie Tjo Kin dan lain-lain *yang pasti nggak akan dipilih karena malay mikir 😂. Sengaja kasih opsi lebih dari 1 karena kalau sekiranya macet atau penuh ada back up ✨👌🏻.

Tadinya kita mau ke Dimsum 9 Ayam tapi saat disamperin ke tempatnya eh penuh sampai mobil pengunjung pun luber di jalan, lanjutlah kita ke Gang Nikmat. Gang Nikmat memang udah masuk list sejak 1-2 yang lalu ya, cuma karena berbagai hal (terutama pandemi) baru bisa terealisasikan kemarin.


Kalau sebelumnya Gang Nikmat berlokasi di Jl. LLRE. Martadinata no 205, Riau, Bandung sekarang Gang Nikmat berlokasi di Gg. Mesjid no 6 Cihapit, Bandung masih satu bangunan dengan gggrammars dan los tropis. Kalau mereka berdua (grammars dan los tropis) pintu utamanya dari depan, maka Gang Nikmat pintunya dari samping, tinggal masuk aja ke gang dan jalan dikit nanti juga ketemu sign-nya.

Saat kita sampai yang pertama kita lakukan tentcu adalah nge-tag tempat dan order makanannya, sayangnya kita datang menjelang jam makan siang, syudah bisa ditebak ya kita nggak kebagian tempat. Oleh mbaknya, kita diberikan diberikan opsi mau duduk di area atas atau mau waiting list, karena suasana yang ramai kita akhirnya memutuskan untuk memilih duduk di area atas.




Ini tengah hari loh ya… dan area atas yang dimaksud oleh mbaknya itu plontos alias nggak ada penutupnya, macem jemuran aesthetic gitchu 😅 Asli kita juga sampai heran, minimal dipakein payung Sosro kek kan belakangan ini hujan mulu, sayang kursinya pada ngeletek. Untungnya, Icunk membawa payung, lumayan teduh sih… tapi jadinya macem lagi berziarah ☂️.

Kita stay di area atas sekitar 15 menit-an namun akhirnya turun karena nggak kuwat mesti megangin payung dan gercep nge-tag meja yang sebentar lagi selesai, yha~agak genggeus memang, tapi kita juga nggak mau kering di atas sana 🍃. Setelah mendapatkan meja kita menunggu 10-15 menit lagi sampai minuman kita disajikan dan 10 menit lagi untuk makanannya.

Ohya, tadi kita order-nya menu paketan ya biar nggak usah puyeng memilih menu.

Ikan Sidat Asap Gulai

Ikan Sidat (yang masih sepupuan dengan belut) dimasak dalam kuah gulai dengan Cabai Gendot dan topping Sintrong goreng. Kalau kalyan nggak takut untuk mencicipi makanan pedas, kusarankan untuk mencoba Ikan Sidat Asap Gulai-nya Gang Nikmat ini yaw ✨👌🏻. Eh iya, jangan lupa untuk berhati-hati saat makan, karena residu asapnya bisa menempel di kerudung dan masker 😷.

Ikan Sidat Asap Gulai (55K)
Ayam Gulung Telur Asin

Paha ayam fillet digulung bersama kuning telur asin lalu dibalur saus, sebagai pelengkap ditambahkan daun Wansul dan Acar Timun. Kalau kalyan ingin menu yang menarik, ribet-less dan non kuah, kusarankan untuk mencoba menu Ayam Gulung Telur Asin ini, meski ada basah dari sausnya nggak akan sebecek kuah gulai kok.

Ayam Gulung Telur Asin (45K)

Tantan Fish

Tantan Fish ini adalah nama fancy dari Ikan Kerapu yang disiram Saus Gili dan dilengkapi dengan Selada Air serta Sambal Matah. Kalau kalyan kebetulan santai dan gabut, kusarankan untuk mencoba menu Tantan Fish ini, karena butuh effort untuk memisahkan duri dan daging ikannya 😅. Menurutku, yang menjadi juwaranya malah Sambal Matah-nya.

Tantan Fish (45K)

Spicy Kailan Crispy

Untuk tambahannya kita hanya menambahkan Spicy Kailan Crispy, agak menyesal juga sih order 1 porsi, karena kayanya akan lebih baik kalau dijadikan campuran nasi macem kong-bab 😅. Entah kitanya yang RW 09 🥲 atau memang porsinya memang dibuat ‘cukup’ namun kita sepakat banget kalau porsi nasinya masih kurang 😂.

Nggak ada foto terpisah ya 😅

Air Kelapa

Sebenarnya ada beberepa opsi untuk minumannya, namun untuk menu paketan hanya tersedia 2 opsi yakni Special Tea atau Air Kelapa. Kita memilih Air Kelapa karena di bayangan teh kayanya bakal nyegerin apalagi saat kita kesana matahari lagi diatas ubun-ubun 🌞. Ternyata B aja ya dan masih kurang 😂.

Ini kucingnya beneran ada ya... Keliling di bawah meja.

***

Gang Nikmat memang memberikan pengalaman makan yang menarik, kita bisa merasakan menu nggak biasa dengan plating yang menggugah selera *dan instagramable Namun kalau pertanyaannya: apakah worth with the hype? Kurasa sih nggak… karena kita kurang memiliki waktu untuk bisa menikmatinya 🥲.

Kubilang begini karena sedari awal Gang Nikmat hadir dengan ke-hype-annya, macem: belum gawl nih kalau belum nyobain Gang Nikmat 😶. 

Masalahnya, nggak semua dari kita bisa menikmati proses menuju kenikmatan yang ditawarkan, hal-hal semacam menunggu jam buka, antrian saat meng-order atau menunggu meja kosong cukup mengganggu 🙄. Mungkin itu masalah teknis ya, tapi kupikir akan lebih baik kalau segera dibenahi apakah dengan ekspansi ruang atau membenahi sistem yang digunakan.

Ini adalah unpopular opinion tapi menurutku mungkin order via Go-Food bisa lebih dipertimbangkan, apalagi kalau kalyan lebih prefer makan dengan nyaman tanpa mesti takut keselek gegara ditungguin yang mau nge-tag meja 😅.

Kisi-kisi menu di Gang Nikmat.

pergikuliner.com

Gang Nikmat
🪧 Gg. Mesjid no 6, Cihapit, Bandung
⏰ 09.00-21.00
🍛 5K-55K
🥤 6K-25K


Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hello…

Gimana resolusi tahunannya? Udah pada di-checklist apa udah lupa pernah bikin?

Seperti kebanyakan warga +62 lainnya, aku pun turut serta membuat resolusi tahunan 😁 Meski kutahu chance untuk mewujudkannya sempit tapi nggak ada salahnya kan untuk berusaha hingga hari-hari terakhir 😉.

Diantara banyak resolusi yang kurencanakan (yang seringnya berakhir menjadi wacana) yang kuanggap paling niat di tahun ini adalah mengikuti reading challenge-nya @bbbbookclub.

Di awal tahun aku merencanakan untuk menyelesaikan 12 buku di tahun ini, yang berarti dalam setiap bulannya aku mesti menyelesaikaan 1 buku. Sayangnya, hingga aku menulis post ini aku hanya bisa menyelesaikan 4 buku aja🥲. Untukku yang gemar membaca sedari dini tentcu ini adalah se-fruit kemunduran karena artinya aku masih terjebak reading slump.

Salah satu hambatanku dalam membaca buku adalah distraksi duniawi yang nggak ada hentinya, entah itu kerjaan kantor, kerjaan domestik, kerjaan siluman 👹atau kerjaan ngadi-ngadi 🥴. Belakangan ini time management-ku memang kurang baik, ditambah pandemi yang susah banget kelarnya yang ada jadinya amburadul 😂 Apa itu me time? 🥺.

FYI. Aku masihlah naq lama yang gemar membaca buku fisik, makanya PR banget niya memupuk (lagi) kebiasaan membaca bukuku. Tampak terasa seru, kenyataannya mah berbanding terbalik 😆.

Anyway… karena ini adalah reading challenge maka nggak terbatas hanya buku aja ya, bacaan lainnya yakni blog, caption atau thread kumasukkan 😉. Sebagai warga +62 tentcu dalam keseharian aku lebih banyak membaca via smartphone ketimbang buku fisik, makanya cuma bisa baca 4 buku dalam setahun *heu.

And the list goes to…

BUKU

Salah satu kebiasaan baik yang kucoba teruskan adalah membuat review dari setiap buku yang pernah kubaca, kadang di blog, sesekali di Goodreads, pernah juga di note book. Kebiasaan baik ini tumbuh gegara dulu sering melihat Acong yang punya note book khusus untuk me-review buku yang pernah dibacanya.

Untuk review terpisah bisa dicek niya~

The Alchemist
What I Talk About When I Talk About Running
Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas
Filosofi Teras

BLOG

Siapa disini yang masih blogwalking? Aku sih yes… Kalau kebetulan aku malay membaca buku aku akan menghabiskan waktuku dengan blogwalking (bahkan kadang membaca sampai dasar post ✨👌🏻). Saat blogwalking inilah aku menemukan beberapa blog yang kupikir sayang kalau dilewatkan.

A Plate For Two
By Ruthie
Mira Afianti
Whiteboard Journal
Tokyobahnbao
Puty's Journal
Whan an Amazing World
The Financial Diet

INSTAGRAM

Sedang untuk Instagram, aku punya rekomendasi akun yang story-nya rajin kubaca. Bisa dicek niya highlight story-nya 😉.

@asihmanis
@byputy
@jonathanend
@biasalahanakmuda

Dan Quora

Segini dulu aja guise... Semoga tahun depan lebih sering membaca buku 🙂. 

Credit: Standard Dose


Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Hello…

Apa kabar resolusi awal tahun? Udah pada di-check-list atau malah ambyar nggak berbentuk? 😆.

Saat membaca ulang post-ku di tahun lalu, aku menyadari bahwa aku memiliki hutang post untuk Anything You Named It dengan Package Uwu part 2. Maap bestie, aku kelupaan padahal udah disiapin draft dan gambar pendukungnya 😅. Biar nggak siya-siya maka kuteruskan post-nya, tentcunya dengan beberapa perubahan.

Beberapa brand yang sebelumnya kupilih mesti tereliminasi karena udah merilis produk baru yang package-nya nggak kalah uwu. Tapi ada juga kok yang kumasukkan karena masih satu nafas dengan package lamanya.

Here is the list… yang kususun secara alfabetis.

AVOSKIN
Belakangan ini DIY skin care mayan nge-hype ya, beberapa brand terang-terangan latah merilis DIY skin care-nya. Oh iya, yang kumaksud DIY disini bukanlah meracik sendiri dari awal ya melainkan mengkombinasikan sendiri sesuai kebutuhan. Asli, aku juga sampai bingung… saking bingungnya malah nggak jadi beli haha Dan yang menurutku package-nya paling cantik adalah punyanya Avoskin, mungkin gegara pemilihan warnanya juga kali ya ditambah penempatan dan pemilihan font yang pas jadinya enak dilihat.


BIYU SKIN
Aku menemukan Biyu Skin baru-baru ini, meski bentuk package-nya nyaris sama dengan skin care kebanyakan yang menurutku menarik adalah grafisnya yang simple dan agak vintage gimana gitu. Nggak biasanya kan grafis di package skin care pake ilustrasi bagian tubuh macem obat-obatan China 🤝🏻. Penempatan dan pemilihan font-nya pun udah pas ya.


INNERTRUE
Nggak tahu niya dengan kalyan, atapi aku selalu merasa package berwarna putih adalah package produk medis 😅. Mungkin gegara aku pernah pake Oilum cukup lama makanya begitu melihat package-nya Innertrue ini jadi agak nostalgia 🙏🏻.


LA TULIPE
Kali ini giliran La Tulipe yang meregenerasi package-nya, nice try 👍🏻. Seperti brand lama lainnya yang masih dalam tahap regenerasi awal, pemilihan warna package-nya menggunakan candy colour, kupikir kalau komposisi warnanya agak dikonsep dikiiiiit lagi mungkin akan terlihat lebih manits ya 😉. Mungkin bisa dibuat sejalan dengan logonya La Tulipe yang nggak ikut di-redesign.


LIPGHOST
Kalau yang ini nggak usah ditanya lagi ya… package lipstick-nya sejalan dengan konsepnya temanya yang witchy 🪄. Kemungkinan warna package-nya mengikuti tren warna lilac terkini, cute in a mysterious way, apalagi kalau pernah menonton influencer meng-unboxing PR package-nya. Niat banget ya… 🥺 Aku nggak tahu apakah Lipghost ini lagi hiatus dulu atau udah discontinue selamanya, akunnya udah nggak aktif lagi soalnya.


MADE BY RUNA
Meski belum pernah beli aku mengikuti per-package-annya Made By Runa ini, eyeliner-nya ala-ala Sailor Moon soalnya hehe 😁 Semakin kesini package-nya semakin manits ya, warnanya soft dan penempatan font-nya pas. Meski bentuk package-nya standar, eksekusinya okcey.


BASE
Salah satu yang fun menurutku adalah si Base ini, package-nya agak beda ya tapi tampak okcey dan warnanya meski berwarna warni nggak bikin sakit mata. Sejauh yang kutahu produk yang dikeluarkan Base belum begitu banyak, jadi adalah waktu untuk memikirkan bagaimana package selanjutnya 🤔.


REI SKIN
First impression-ku saat melihat Rei Skin: adem 🤣. Kupikir ademnya Rei Skin ini gegera package-nya yang dibuat lebih berwarna, dan (yang nggak kalah penting) setting photoshoot-nya. Menurutku kekurangannya adalah ketika cairannya dibuat berwarna juga jadi nggak kelihatan warna aslinya gimana.


SENSATIA BOTANICALS
Belum sah membahas per-package-an tanpa membahas package-nya Sensatia Botanicals. Package-nya Sensatia Botanicals ini simple ya, nggak banyak cingcong tapi tetap manits. Untuk bentuk package-nya sih standar ya tapi pemilihan warna dan penempatan font-nya tepat jadi enak dilihatnya.


SOMETHINC
Salah satu brand yang rajin merilis produk baru adalah si Somethinc ini, saking banyaknya aku udah lupa nge-tag-in yang mana aja 😅. Semakin kesini package-nya semakin fun, kan kalau di awal rilis mah agak mature ya jadi ragu apakah cocok untuk kawula muda sepertiku *lah 😌 Untukku, package-nya Somethinc ini sangat layak ditunggu, lucu-lucu…



Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hell~o

Tibalah saatnya bagiku untuk me-review tipis-tipis value buy-ku tahun ini, penting nggak penting juga siya aku menuliskannya, tapi mungkin bisa jadi pertimbangan kalyan untuk menyusun RAB tahun depan 😂.

Kalau di tahun lalu best buy-ku mostly adalah barang tersier yang bahkan kalau nggak punya pun sebenarnya nggak masalah. Maka tahun ini value buy-ku mostly adalah barang yang sebenarnya nggak punya pun nggak akan masalah tapi akan lebih baik kalau punya 😅. Eh, tapi balik lagi ya semua kembali pada kebutuhan dan preferensi masing-masing…

Dibandingkan dengan tahun lalu, tahun ini aku lebih banyak belanja, salah satunya gegara nggak tahu lagi mau ngapain 😁 Koronces gelombang 2 membuat rencana liburanku ambyar yang mana sekaligus membuatku semakin gabut 🥺. Yawla… aku KZL pisanlah nggak bisa kemana-mana, ujung-ujungnya malah scroll e-commerce ✨👌🏻.

Okay, biar intro-nya nggak kelamaan. Markicek, value buy-ku tahun ini jatuh pada… 🥁.

WINDOWS 10
Sebagaimana yang pernah kutuliskan di post How I Spent Weekend: Update OS dan Printilannya, Windows 10 berada di urutan yang pertama. Aku sudah memikirkan untuk update OS sejak bertaun-tahun lalu tapi baru bisa direalisasikan di tahun ini karena Windows 7 resmi expired 😭. Mengsedih banget kan ya heuheu 🥲. Kabar baiknya, aku merasa lega karena akhirnya bisa share screen di Trello (meski delay) dan punya license Microsoft yang aktif.


WIFI ORBIT
Demi melancarkan niat baikku menuntaskan list drakor yang semakin lama semakin bertambah, aku membeli modem mi-fi. Pertimbangannya hanya satu yakni nggak mau pake Indihome 😁 pasalnya warga +62 sering berkeluh kesah di Twitter, sedang untuk provider lain terasa kurang meyakinkan. Sejauh ini nggak ada complain yang berarti kecuali kepala charger-nya nggak pake USB. 


KAMERA
Setelah mengalami masa pandemi yang ajegile aku memutuskan untuk menghadiahi diriku sendiri 😆 Semacam self reward karena sudah berhasil survive sampai saat ini, congratz to my self… you are beyond expectation 😘. Kamera sudah bertengger terlalu lama di wish list-ku, makanya yumari di-check out! Terlebih lagi aku ada rencana liburan.

Bhang-keknya, sekitar 2 minggu setelah membeli kamera Indonesia kena koronces vol. 2 hahanjirrr… liburan yang kuidam-idamkan mesti di-pending lagi sampai entah kapan, mau ngamuk yamasa ke India. Mungkin karena sudah terlalu lama nggak punya kamera sampai sekarang aku sering lupa punya kamera. Nggak menyesal sih… Cuma KZL aja~ 🙄.

KURSI KERJA
Kalau membaca post DIY: Bikin Cusion Duduk, kursi kerja yang kubeli kurang sesuai ekspektasi, tapi kalau melihat durasi pemakaiannya kupikir ini adalah hal yang wajar, mengingat 1/3 hariku dihabiskan di kursi tersebut. Entah badanku yang melebar apa gimana tapi aku nggak bisa menyilakan kakiku di kursi 🤔😁 Anyway terlepas dari kekurangannya, kursi kerja ini adalah salah satu value buy-ku di tahun ini.

FAMILY BOX
Setelah bimbang menentukan container jenis apa yang akan kubeli, aku akhirnya memutuskan untuk memilih Family Box dari Lion Star. Selain karena alasan harga, yang menjadi pertimbanganku adalah kontruksi container-nya sendiri dan tenctu aja warna. Ada 3 opsi warna yakni putih, biru dan pink, sejujurnya ingin warna putih tapi ongkirnya hadeh karena dihitung volume, nggak mau warna pink karena pink-nya pink Goyobod 😂, jadilah aku pilih warna biru.

***

Yupz… kelima items tersebut adalah value buy-ku untuk tahun ini, mungkin tahun depan akan berbeda, yha~ semoga aja berbeda 😁. Sebagai sobat free ongkir tentcunya di kehidupan nyata ada barang-barang lain yang kubeli. Nggak kumasukkan ke list karena... Nggak kenapa-napa juga sih 😅.

Have a nice weekend everyone ❤️.

Credit: Freepik
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hello…

Gimana cicilan PPKMnya? Masih lancar apa udah bablas aja? 😂 Belakangan ini perhatian kita lebih tertuju pada KPI yang tenyata nggak capable dalam menangani berbagai masalah, terutama internal-nya. Tapi yasuda laya aku juga nggak ingin membahas tentang KPI di post-ku ini karena terlanjur il-feel dan malay.

Minggu lalu aku sempat menonton video pantry organizing dan food refill dari salah satu YouTuber, kalau biasanya setelah menonton video semacam itu aku merasa happy dan terinspirasi, kali ini yang ada aku malah merasa hampa. Speechless aja gitu, kaya; jirrr… ngontennya niat banget ya 🥲🥲🥲.

Sejak adanya Tiktok kita jadi memiliki kosakata baru yakni; aesthetic, yha~ aesthetic kini resmi menjadi kata padanan hampir di setiap judul ber-genre life style. Apa-apa ada embel-embel aesthetic-nya, dekor aesthetic ✨, dapur aesthetic✨, kamar aesthetic✨, foto aesthetic✨, video aesthetic✨ sampai makanan minuman pun aesthetic ✨. Isn’t this too much? 🥺.

Well… apa itu aesthetic?

Aesthetic dalam Bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai estetis yang erat kaitannya dengan seni dan keindahan, yakni sebuah penilaian personal yang dirasakan saat melihat sebuah objek. Karena setiap orang memiliki taste yang berbeda maka definisi aesthetic setiap orang pun dipastikan akan berbeda. Aesthetic yang digunakan oleh warga +62 adalah penafsiran (estetis) secara luas makanya bisa dipadu padankan dengan segala hal.

Untukku sendiri aesthetic adalah menempatkan segala sesuatu ‘sesuai’ dengan ‘tempatnya’, nggak masalah kalau objeknya sendiri nggak memiliki dimensi yang sama, toh perpect is imperfection ✨. Kalau pernah tinggal denganku pasti faham ya kalau barang-barangku banyak dan random, makanya aku berusaha menatanya sebaik mungkin agar mudah ditemukan bahkan oleh orang lain.


Nah, kembali ke aesthetic.

Ada banyak mazhab dari konten aesthetic, namun yang belakangan ini sering muncul di timeline-ku adalah pantry organizing dan food refill. Rasanya menyenangkan melihat toples berwarna senada berjejer rapi dan isinya yang bermacam-macam. Apalagi kalau dapurnya masih minimalis (belum banyak barang) khas rumah baru 🏡.

Selama menonton kadang aku berpikir agak liar, kalau misalnya kebetulan rumahnya rumah lama toples-toples sebelumnya dikemanakan? Apakah disimpan di gudang? Apakah di-hibah-kan ke sanak saudara? Apakah dibuang begitu aja? Apakah digunakan untuk hal lain? Who knows yekan apa yang terjadi di belakang konten 😶.

Ke-aesthetic-an ini membutuhkan banyak effort ya… Mau itu mazhab minimalis, less waste menuju zero waste, Korea-Korea-an atau artsy tumblr, selama membutuhkan printilan sekunder untuk mendukung konsepnya berarti perlu disiapkan juga budget-nya 💸. Bagi mazhab less waste menuju zero waste tentcu ini sangat bertentangan, karena sebaik-baiknya zero waste adalah yang zero cost ✨.


Di luar fungsi utamanya sebagai wadah penyimpanan, penggunaan container yang seragam memanglah memberikan aesthetic pleasure. Aku pun mengakuinya. Karena sering menonton konten kitchen organizing mulai timbul keinginan untuk meng-organize mengadaptasi konten yang kutonton. Yha~ ujung-ujungnya jadi scroll printilan nggak-penting-tapi-ingin-punya di e-commerce 😅.

Gegara keseringan nonton konten aesthetic akhirnya aku malah eneg sendiri 🤣🤣🤣.  Kurasa makin kesini makin ngadi-ngadi dan nggak realistis, too good to be true.

Ini post lama ya… yang kutulis gegara jengah dengan konten kitchen organizing dan food refill. Sekarang udah B aja kok 😅.

Credits: Pinterest
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

Paused Moments

Let's Get In Touch

  • Behance
  • Letterboxd
  • LinkedIn

Disclaimer

It is prohibited to copying any content from this blog without permission. Please let me know if your privacy has been violated through the content or find something that needs to be credited correctly.

Note

My post may contain affiliate links, which means I will earn a commission if you buy through the link. There is no compulsion as we have different preferences and needs. Thank you :)

Alone Alone Kelakone

2025 Reading Challenge

2025 Reading Challenge
Lestari has read 0 books toward her goal of 6 books.
hide
0 of 6 (0%)
view books

Archives

  • ►  2011 (7)
    • ►  May (1)
    • ►  Nov (6)
  • ►  2012 (19)
    • ►  Jan (1)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (8)
    • ►  Jun (2)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (1)
    • ►  Nov (1)
  • ►  2013 (12)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Oct (1)
  • ►  2014 (20)
    • ►  Jan (2)
    • ►  May (1)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (8)
  • ►  2015 (62)
    • ►  Jan (6)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  Jun (7)
    • ►  Jul (1)
    • ►  Aug (10)
    • ►  Sep (7)
    • ►  Oct (11)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (7)
  • ►  2016 (64)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (2)
    • ►  May (6)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (7)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (9)
    • ►  Nov (6)
    • ►  Dec (11)
  • ►  2017 (76)
    • ►  Jan (10)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (6)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (12)
    • ►  Jun (10)
    • ►  Jul (7)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (6)
  • ►  2018 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (7)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2019 (39)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (5)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2020 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Mar (7)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2021 (44)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (2)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (4)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2022 (47)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (2)
    • ►  Oct (5)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2023 (41)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  May (2)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (6)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (2)
    • ►  Dec (4)
  • ►  2024 (48)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (5)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (5)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (2)
  • ▼  2025 (16)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (1)
    • ►  Apr (2)
    • ►  May (1)
    • ►  Jun (3)
    • ▼  Jul (2)
      • The 13th Years Of (modern) Slavery
      • Sore: Istri Dari Masa Depan

SERIES

Book Annual Post Quaranthings Screen Shopping Blogging 101 Hari Raya Hidden Gems Series

Friends

  • D. R. Bulan
  • Dari Kata Menjadi Makna
  • Ikan Kecil Ikugy
  • Jolee's Blog
  • Mazia Chekova
  • Noblesse Oblige
  • Perjalanan Kehidupan
  • Pici Adalah Benchoys
  • The Random Journal

Blogmarks

  • A Beautiful Mess
  • A Plate For Two
  • Astri Puji Lestari
  • Berada di Sini
  • Cinema Poetica
  • Daisy Butter
  • Dhania Albani
  • Diana Rikasari
  • Erika Astrid
  • Evita Nuh
  • Fifi Alvianto
  • Kherblog
  • Living Loving
  • Lucedale
  • Monster Buaya
  • N. P. Malina
  • Nazura Gulfira
  • Puty Puar
  • Rara Sekar
  • What An Amazing World
  • Wish Wish Wish
  • Yuki Angia

Thanks for Coming

Show Your Loves

Nih buat jajan

Blogger Perempunan

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates