Hay…
Akhir tahun lalu aku, Icunk dan Deya sempat menghabiskan waktu bersama (cieee…) dalam rangka turut serta memeriahkan libur hari Natal dan tutup buku haha 😁 Nggak deng, tutup buku kita mah pas nisyfu sya’ban 🧕🏻. Ngobrol-ngobrol sans aja sih sekalian brainstorming tentang hal-hal yang masih belum jelas bentukannya 😅.
Seperti byasa, karena pada dasarnya kita mah idem-idem bae nggak ada yang mau menentukan tujuan kita kemana 😁. Untungnya Icunk udah menyiapkan list *ma’aciw 😘 opsinya adalah: Dimsum 9 Ayam, Gang Nikmat, Cici Claypot, Bakmie Tjo Kin dan lain-lain *yang pasti nggak akan dipilih karena malay mikir 😂. Sengaja kasih opsi lebih dari 1 karena kalau sekiranya macet atau penuh ada back up ✨👌🏻.
Tadinya kita mau ke Dimsum 9 Ayam tapi saat disamperin ke tempatnya eh penuh sampai mobil pengunjung pun luber di jalan, lanjutlah kita ke Gang Nikmat. Gang Nikmat memang udah masuk list sejak 1-2 yang lalu ya, cuma karena berbagai hal (terutama pandemi) baru bisa terealisasikan kemarin.
Kalau sebelumnya Gang Nikmat berlokasi di Jl. LLRE. Martadinata no 205, Riau, Bandung sekarang Gang Nikmat berlokasi di Gg. Mesjid no 6 Cihapit, Bandung masih satu bangunan dengan gggrammars dan los tropis. Kalau mereka berdua (grammars dan los tropis) pintu utamanya dari depan, maka Gang Nikmat pintunya dari samping, tinggal masuk aja ke gang dan jalan dikit nanti juga ketemu sign-nya.
Saat kita sampai yang pertama kita lakukan tentcu adalah nge-tag tempat dan order makanannya, sayangnya kita datang menjelang jam makan siang, syudah bisa ditebak ya kita nggak kebagian tempat. Oleh mbaknya, kita diberikan diberikan opsi mau duduk di area atas atau mau waiting list, karena suasana yang ramai kita akhirnya memutuskan untuk memilih duduk di area atas.
Ini tengah hari loh ya… dan area atas yang dimaksud oleh mbaknya itu plontos alias nggak ada penutupnya, macem jemuran aesthetic gitchu 😅 Asli kita juga sampai heran, minimal dipakein payung Sosro kek kan belakangan ini hujan mulu, sayang kursinya pada ngeletek. Untungnya, Icunk membawa payung, lumayan teduh sih… tapi jadinya macem lagi berziarah ☂️.
Kita stay di area atas sekitar 15 menit-an namun akhirnya turun karena nggak kuwat mesti megangin payung dan gercep nge-tag meja yang sebentar lagi selesai, yha~agak genggeus memang, tapi kita juga nggak mau kering di atas sana 🍃. Setelah mendapatkan meja kita menunggu 10-15 menit lagi sampai minuman kita disajikan dan 10 menit lagi untuk makanannya.
Ohya, tadi kita order-nya menu paketan ya biar nggak usah puyeng memilih menu.
Ikan Sidat Asap Gulai
Ikan Sidat (yang masih sepupuan dengan belut) dimasak dalam kuah gulai dengan Cabai Gendot dan topping Sintrong goreng. Kalau kalyan nggak takut untuk mencicipi makanan pedas, kusarankan untuk mencoba Ikan Sidat Asap Gulai-nya Gang Nikmat ini yaw ✨👌🏻. Eh iya, jangan lupa untuk berhati-hati saat makan, karena residu asapnya bisa menempel di kerudung dan masker 😷.
Ikan Sidat Asap Gulai (55K) |
Ayam Gulung Telur Asin
Paha ayam fillet digulung bersama kuning telur asin lalu dibalur saus, sebagai pelengkap ditambahkan daun Wansul dan Acar Timun. Kalau kalyan ingin menu yang menarik, ribet-less dan non kuah, kusarankan untuk mencoba menu Ayam Gulung Telur Asin ini, meski ada basah dari sausnya nggak akan sebecek kuah gulai kok.
Ayam Gulung Telur Asin (45K) |
Tantan Fish
Tantan Fish ini adalah nama fancy dari Ikan Kerapu yang disiram Saus Gili dan dilengkapi dengan Selada Air serta Sambal Matah. Kalau kalyan kebetulan santai dan gabut, kusarankan untuk mencoba menu Tantan Fish ini, karena butuh effort untuk memisahkan duri dan daging ikannya 😅. Menurutku, yang menjadi juwaranya malah Sambal Matah-nya.
Tantan Fish (45K) |
Spicy Kailan Crispy
Untuk tambahannya kita hanya menambahkan Spicy Kailan Crispy, agak menyesal juga sih order 1 porsi, karena kayanya akan lebih baik kalau dijadikan campuran nasi macem kong-bab 😅. Entah kitanya yang RW 09 🥲 atau memang porsinya memang dibuat ‘cukup’ namun kita sepakat banget kalau porsi nasinya masih kurang 😂.
Nggak ada foto terpisah ya 😅 |
Air Kelapa
Sebenarnya ada beberepa opsi untuk minumannya, namun untuk menu paketan hanya tersedia 2 opsi yakni Special Tea atau Air Kelapa. Kita memilih Air Kelapa karena di bayangan teh kayanya bakal nyegerin apalagi saat kita kesana matahari lagi diatas ubun-ubun 🌞. Ternyata B aja ya dan masih kurang 😂.
Ini kucingnya beneran ada ya... Keliling di bawah meja. |
***
Gang Nikmat memang memberikan pengalaman makan yang menarik, kita bisa merasakan menu nggak biasa dengan plating yang menggugah selera *dan instagramable Namun kalau pertanyaannya: apakah worth with the hype? Kurasa sih nggak… karena kita kurang memiliki waktu untuk bisa menikmatinya 🥲.
Kubilang begini karena sedari awal Gang Nikmat hadir dengan ke-hype-annya, macem: belum gawl nih kalau belum nyobain Gang Nikmat 😶.
Masalahnya, nggak semua dari kita bisa menikmati proses menuju kenikmatan yang ditawarkan, hal-hal semacam menunggu jam buka, antrian saat meng-order atau menunggu meja kosong cukup mengganggu 🙄. Mungkin itu masalah teknis ya, tapi kupikir akan lebih baik kalau segera dibenahi apakah dengan ekspansi ruang atau membenahi sistem yang digunakan.
Ini adalah unpopular opinion tapi menurutku mungkin order via Go-Food bisa lebih dipertimbangkan, apalagi kalau kalyan lebih prefer makan dengan nyaman tanpa mesti takut keselek gegara ditungguin yang mau nge-tag meja 😅.
Kisi-kisi menu di Gang Nikmat.
pergikuliner.com |
🪧 Gg. Mesjid no 6, Cihapit, Bandung
⏰ 09.00-21.00
🍛 5K-55K
🥤 6K-25K