Menu

  • 🎀 Home
  • Hello ~
  • 📌 Place
  • 🔥 Space
  • 🍊 Taste
  • 🌼 Personal Thoughts
  • 🎬 Spoiler
  • 🎨 Studio
  • ➕ Extra

demilestari

Powered by Blogger.

Hello~

Apakah kalyan nonton Culinary Class Wars? Kalau ya, siapa chef favoritos kalyan? Jangan bilang Ahn Sung-jae 😁. Tadinya aku nonton Culinary Class Wars gegara gabut, namun setelah nonton episode 1 maaf banget… nggak bisa di-stop 😍. Seru banget nonton duel antara tim sendok putih dan tim sendok hitam, apalagi saat mereka di-challenge masak untuk 100 juri. Wow… juara banget laini tim produksinya 👍.

Salah satu chef yang menarik perhatianku di Culinary Class Wars adalah si Comic Book Chef, menarique aja gitu idenya masak menu yang ada di komik Iron Chef. Dari situ aku jadi kepikiran untuk me-recook resep yang ada di game Cooking Mama, yha~ kalau melihat bahan dan cara bikinnya sih harusnya bisa. FYI, aku dan mama dulu sering mabar game Cooking Mama dan Plant vs Zombie, alhamdulillah khatam 😉.

Ada beberapa versi game Cooking Mama, yang membedakannya adalah kualitas grafis dan resep yang semakin variatif. Well… Aku lebih suka game Cooking Mama versi original ketimbang Cooking Mama: Cuisine versi terbaru, gimana ya… meski kualitas grafisnya lebih OK, esensi Cooking Mama-nya terasa hilang 😢. Selain itu, untuk bisa memainkan game Cooking Mama: Cuisine kini kita mesti subscribe Rp 29.000 / bulan, untukku sih kagak worthy 😅.

Setelah menimbang ini itu dan mbuh puyeng aku memutuskan untuk hanya me-recook resep dari Cooking Mama versi original dengan berbagai penyesuaian. Yha~ nggak mungkin juga yekan aku masak pake daging babi 🐷 atau sake 😁 Kalau kalyan nggak main game Cooking Mama namun penasaran dengan bahan dan cara bikinnya, kalyan bisa intip akun Cookpad-ku.

Here they are…

POTATO SALAD

SALISBURY STEAK

STUFFED PEPPER BELL

*proyek re-cook resep dari Cooking Mama ini ditangguhkan hingga waktu yang nggak ditentukan 😁

Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Photo by MART PRODUCTION

Hell-oh

Untuk merayakan hari jadi biasanya aku bikin annual post yang isinya 11-12 dengan resolusi tahunan, berhubung awal tahun ini hectic banget aku nggak sempat menyiapkannya. Well... di umurku yang sekarang kurasa nggak ada salahnya untuk bertingkah seperti orang tua, yakni memberi petuah untuk kalyan wahai anak muda. Percayalah... butuh waktu hingga berminggu-minggu untuk mengekstraksi 30+ pengalaman hidup menjadi post ini.

Mungkin nggak semua hal yang kutulis di post ini relate dengan situasi yang kalyan hadapi, karena aku dan kau menjalani kehidupaan yang berbeza. Tadinya aku mau bikin petuah sejumlah usia, tapi pas dipikir-pikir lagi capek ugha ea... keburu mencapai usia emas nih hamba 😁, seadanya aja laya wkwk. Petuah bertuah ini disusun secara acak, mungkin kelak akan bertambah karena kita bertumbuh setiap harinya.

Satu hal yang mesti kalyan ingat, menjadi tua itu pasti namun menjadi dewasa itu pilihan.

***

(always) be yourself
Jangan sampai rang-o-rang merasa tertypu oleh 'the best version of you'.

Yang menemani kita dari 0 adalah orang tua, bukan pacar, bukan pasangan hidup
Kalau masih keukeuh ingin dianggap menemani dari 0 pastikan dia ada saat kita lahir, mengenalkan kita pada dunia, mencukupi kebutuhan dan mengusahakan yang terbaik untuk kita. Oh ya, ini termasuk memberikan fasilitas penunjang hidup yakni papan, sandang, pangan serta pendidikan yang layak. Hitungan 0 dimulai saat kita lahir, bukan dimulai saat kita foto wis... udah atau mencari kerja.

Pertanyaanku untuk rang-o-rang yang sense of belonging-nya setinggi ekspektasi: apakah semua effort orang tua akan dianggap luruh saat kita bertemu?

FYI. Kalau kau mau 0, silakan 0 sendiri, aku sih nggak 0 😁.

Pertanyaan teman apa? Tinggal di mana? Atau orang tuanya kerja apa? 
Adalah basic screening saat bertemu orang tua teman.

Semakin miskin seseorang semakin tinggi harga dirinya
Nggak usah gedeg, maklumin aja.

Kita semua terlahir dengan takdir dan rezekinya masing-masing
Ketimbang mengkhawatirkan hajat hidup seseorang, lebih baik khawatirkan hajat hidup kalyan sendiri. Memang nggak semua orang memiliki kriteria calon penghuni surga namun kita memiliki kesempatan yang sama untuk masuk surga, so fight for it.

Branded thingy doesn't always works
Fashion is not only about branded thingy melainkan how to make it (fashion thingy) works on you. IMHO... Old money looks nggak bikin kalyan terlihat macem rangkaya yang ada malah terlihat desperate ingin dianggap rangkaya.

Tips finansial terbaik biasanya datang dari orang tua atau kerabat yang dituakan
Serius deh ini, mereka lebih berpengalaman mengatur keuangan ketimbang akun finplan yang menjadikan minuman berasa, berwarna dan berembun sebagai penghambat kemakmuran. Kuyakin mereka pun akan senang untuk berbagi cerita dan memberikan tips keuangan yang nggak klise dan realistis.

Sebagai orang tua kusarankan kalyan baca Financial Wisdom From Us ini 😁.

Nggak semua orang cukup tahu diri untuk menerima kebaikan kita
Seringnya malah pada ngelunjak menganggapnya seolah-olah kewajiban.

Hindari bergaul dengan orang yang insecure *apalagi kalau nggak enakan
IMHO. Bergaul dengan orang yang insecure itu sungguh sangat melelahkan dan... bikin kapok. Saat kuliah aku pernah salah gaul 😅, awalnya aku merasa nggak ada yang salah dengannya, toh semua orang pasti punya insecurities. Mungkin karena merasa aku bisa menerima ke-insecure-annya dan memahami keresahannya dia malah jadi ngintil mulu. Jujur niya, aku paling nggak nyaman dengan konsep apa-apa mesti bareng ini karena bikin ruangku 'terbatas', masalahnya aku kesulitan menghindar karena dia ada di mana-mana.

Iya... aku memang bego, kagak set boundaries sejak awal. Ketimbang level up bareng, yang ada dia membawaku berada di level yang sama (dengannya) yang serba 'nggak ah' dan penuh ke-insecure-an. Beruntung, aku masih punya teman yang mengingatkan untuk segera kembali on the track dan mengejar segala ketertinggalan. Harga yang kubayar untuk bergaul dengan orang yang insecure cukup mahal ygy, 1 mata kuliah inti bangkar. Twist-nya? Dia mengundurkan diri gegara nggak bisa mengikuti perkuliahan 😡.

Hindari menjadi pijakan bagi orang yang berusaha naik level
Dalam hidup ini kuyakin kalyan pernah bertemu dengan 1-2 orang yang punya flow pertemanan yang 'ajaib', giliran susah dan misuh-misuh nyamperin mulu, namun giliran main dan asik-asik malah dengan yang lain 😂. Atau giliran main dengan kita mah jarang di-posting sekalinya di-posting macem terpaksa, namun giliran main dengan yang lain di-posting dengan caption bertabur bumbu penyedap. Macam... apalah artinya aku bagimu wkwk.

Kalau Widy nggak ngomong mungkin aku nggak akan ngeh bahwa spesis begini eksis di kehidupan nyata. Faktanya mereka cuma butuh kita sebagai pijakan yang akan menahan semua beban validasi, karena untuk mencapai rasa setara dia butuh rasa lebih, nah... itulah gunanya kita wkwk. Pakyulah sateh. Kalau kalyan berhati lembut dan nggak siap dengan politik pertemanan macem begini, stay away! Masih ada kok rang-o-rang yang bersedia berteman dengan tulus.

Social media adalah dunia tipu-tipu
Jangan terlalu menganggap serius apa-apa yang di-share di ruang publik, karena kita nggak pernah benar-benar tahu apa yang terjadi si balik layar smartphone. (foto) tas yang diunggah mutual kalyan dengan caption bertabur syukur itu bisa jadi didapatkannya dengan menabung berbulan-bulan, atau bisa jadi pinjam punya teman, atau bisa jadi mesti berantem dulu dengan pasangan. Who knows yekan...

Jadilah (seperti) pegadaian, menyelesaikan masalah tanpa masalah

***
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hello~

Sudahkah kalyan kembali nonton di bioskop? Atau masih betah nonton via link haram? 😁.

Seperti yang udah kalyan duga *sotoy film pertama yang kutonton di tahun 2025 adalah 1 Kakak 7 Ponakan (atau SaKaTuPo biar singkat) di mana lagi kalau bukan di Kings *angger. Aku nonton 1 Kakak 7 Ponakan ini di hari pertama penayangannya, karena hari kedua, ketiga, keempat dan seterusnya mah long weekend. Nggak kuku hamba kalau mesti berjibaku di antara riuhnya long-weekenders dan macet 😭.

Saat kalyan baca review-ku ini 1 Kakak 7 Ponakan udah nggak tayang di bioskop, tapi kalyan nggak usah khawatir karena 2-3 bulan mendatang kemungkinan filmnya tayang di layanan streaming legal. 1 Kakak 7 Keponakan ini tentcunya menghangatkan timeline-ku yang belakangan ini terasa nggak asyik, yha~ ada aja permasalahan sosial yang di-up setiap harinya.

ternyata last goodbye😭

1 Kakak 7 Ponakan ini becerita tentang Moko (Jerome Kurnia) seorang mahasiswa tingkat akhir yang tetiba ketiban tanggung jawab sebesar... rumah dan segala isinya 😅. Saat kakaknya Agnes (Maudy Koesnady) dan Atmo (Kiki Narendra) wafat, mau nggak mau Moko-lah yang mengambil alih tanggung jawab untuk keluarganya, yakni Woko (Fatih Unru), Nina (Freya JKT48), Ano (Nadif H. S.) dan si kecil Ima.

Sebagai fresh graduate yang idealisme masih meletup-letup tentcunya Moko mesti legowo meredam egonya untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri. Pun hubungannya dengan Maurin (Amanda Rawles) yang mesti bubar gegara udah nggak sejalan lagi, at this point aku merasa Moko udah mengambil keputusan yang tepat. Sebagai kepala keluarga tentcunya Moko sadar bahwa kini ialah yang menjadi tumpuan bagi keponakan-keponakannya.

tiba-tiba ngasuh budak

Di tengah ke-chaos-annya mengurus keluarga, mantan guru pianonya Pak Nanang (Ence Bagus) tetiba datang dan menitipkan anaknya Gadis 'Ais' (Kawai Labiba) untuk sementara waktu. Awalnya Moko menolak, namun akhirnya diterima juga sih hehe. Well... yang kupertanyakan adalah: gimana caranya Gadis pindah sekolah? Karena yang kutahu, saat ini pindah sekolah nggak semudah cocote Pak Nanang yang berjanji akan menjemput Ais secepatnya.

Waktu berlalu sampai kakaknya Osa (Niken Anjani) dan suaminya Eka (Ringgo Agus Rahman) pulang dari Australia dan tinggal bersama mereka. Kehadiran Osa dan Eka di rumah tentcunya bikin flow yang udah tercipta dan terpelihara mulai berantakan, apalagi sifat Eka yang agak julid (terutama saat menanyakan gaji) bikin audience gregetan pingin jitak 😤. Kerah tingginya itu lohhh... udah pro banget, macem cowok red flag di drakor.

fuyohhh~

Dirasa keadaan keluarganya udah settle, Moko pun memberanikan diri untuk memikirkan hidupnya. Ia mencoba peruntungannya sebagai arsitek, dan mendapatkan kesempatan untuk interview di kantornya Maurin. Eaaa... FYI. mereka nggak pernah putus ya, cuma break... hingga waktu yang nggak ditentukan 😅. Kalau aku jadi Maurin tentcunya Moko nggak akan kurekomendasikan, kagak mau hamba sekantor dengan mantan yang nge-ghosting hingga bertahun-tahun 😠.

Moko yang device-nya udah out of date akhirnya mendapatkan pinjaman laptop dari Maurin, dan sejak saat itu status break dalam hubungan mereka resmi berakhir. Bahkan Maurin mau-maunya mengajak Moko dan keluarganya untuk site visit sekaligus liburan tipis-tipis ke Anyer. Kalau aku jadi Maurin... wkwk. Alhamdulillah yaini... Setelah bertahun-tahun liburan via Google Maps akhirnya Moko dan keluarga bisa liburan beneran.


from this

to this

then to this

Saat liburan di Anyer ini tanpa sengaja Ais bertemu dengan kerabatnya, yang mana bikin Eka menyinggung keberadaan Ais sebagai outsider di keluarga mereka. Sebagai orang dewasa apa yang diomongin Eka memang make sense, poinnya sih OK cuma penyampaiannya sungguh sangat nggak ngenakin, apalagi ternyata mereka (para keponakan) belum benar-benar tertidur jadi weh perjalanan pulang ke rumahnya anyep.

Sebagai film adaptasi tentcunya ada banyak penyesuaian yang mau nggak mau mesti dilakukan, salah satunya adalah pemadatan cerita. Jujur, di awal aku cukup keteteran dengan alurnya karena terlalu cepat, tiba-tiba sidang, tiba-tiba di rumah sakit, tiba-tiba ngasuh budak. Apakah Moko melewatkan momen wisudanya gegera riweuh mengasuh Ima?

beberapa detik sebelum kejadian

Kita semua faham bahwa masa transisi adalah masa yang berat, scene Moko kesandung ember paska video call dengan Maurin adalah salah satunya. Gimana ya... ingin ketawa tapi watir 😅. Aku suka gimana manusiawinya karakter di 1 Kakak 7 Ponakan ini, yunow... semakin lusuh baju rumahan malah semakin enak dipakenya. Pun dengan scene masak pake bahan seadanya dan gercep makan remahannya yang nggak sengaja terjatuh, belum 5 menit... *ytta.

Sebagai kakak rumah tangga tentcunya aku merasa relate dengan kehidupan yang tetiba dijalani oleh Moko, I feel you... Namun sebagai lulusan FSRD tentcunya aku merasa bahasan mengenai arsitekturnya kurang dalem, macem make up doang. Scene Moko menjelaskan konsep family cottage-nya memang OK, setting dan property juga OK, sayangnya hal itu nggak berhasil menciptakan kemistri Moko sebagai Arsitek macem Ted Mosby di How I Meet Your Mother.

Well... Mungkin karena aku belum pernah nonton series-nya aku merasa feel-nya kurang dapet.

setrong banget ya Maurin pake baju lekbong di pantai 😅

Selain itu, aku kurang bisa mudeng nih hubungan Moko dan keluarga BESARNYA, apakah nggak ada satu pun kerabat yang berkunjung atau sesekali bertukar kabar? Kubilang begini karena orang Indonesia meski terkesan kepo rerata care dengan kerabat. Nggak adakah keluarga dari sayap Agnes atau Atmo yang memantau keadaan Woko, Nina, Ano dan Ima? Apakah Agnes dan Atmo adalah Hachi (yang) hidup sebatang kara hingga episode terakhirnya?

Scene saat Moko akhirnya menjemput keponakan-keponakannya yang tercerai berai gegara hasutan Eka memang terasa klise. Namun scene ter-mindblowing jatuh pada scene saat Moko dan Ano menyusun hebel pake acian tipis, cuy... kalyan tuh mau bikin tembok apa bikin konten? 😅Mana posisinya di tengah pula. Yaudalaya segitu juga alhamdulillah tim produksi bisa dapet izin shooting dari kepala site.

ada break ada KitKat *bukan ads *ytta

Meski kali ini Ringgo berperan sebagai karakter pembantu, namun damage-nya... beuhhh... bikin emosi jiwa 😤, apalagi saat ngontak Moko minta ini itu hadehhh... bisa diem nggak sih *pake nadanya Atun *ytta. Ternyata ada udang di balik bakwan ya pemirsa, Eka kabur meninggalkan Osa aja gegara usahanya tekor. Bhang-khek memang cowok penganut kerah tinggi 😥.

Untukku, 1 Kakak 7 Ponakan ini agak di bawah ekspektasi, nggak jelek cuma bukan seleraku aja *yakali Indomie😅. Kalau kalyan tertarik dengan film ber-genre romantisasi problematika hidup mungkin kalyan akan suka 1 Kakak 7 Keponakan ini, namun kalau kalyan berekspektasi sebegitu tinggi dan nggak relate dengan situasi yang dihadapi oleh Moko mungkin kalyan akan setuju denganku.

aku dan kau sad berjamaah

Di luar kekurangannya aku mesti mengakui bahwa semua cast-nya berusaha memberikan penampilan terbaik, Jerome mah nggak usah ditanya ya, gesture dan mimiknya udah mantips. Scene stealer di 1 Kakak 7 Ponakan ini tentcunya adalah Pop Ais, asli lucu banget... 😍 aku juga sedih saat Ais berusaha menahan tangis dan melambaikan tangan dari mobil yang membawanya pulang.

Oh ya,yang bikinku penasaran selama nonton adalah: 7 ponakan ini siapa aja sih?
Kakak - Moko
Ponakan 1 - Woko
Ponakan 2 - Nina
Ponakan 3 - Ano
Ponakan 4 - Ima
Ponakan 5 - Ais
Ponakan 6 - Osa
Ponakan 7 - Eka

Kalau benar begini urutannya. Noh, ponakan 7 biang keladi!

*pictures were taken from @watchmen.id thread on Twitter
*ytta: yang tua-tua aja
*ytta: yang tau-tau aja

***  

Kalau kalyan merasa tulisanku menarik dan ingin menyemangatiku, boleh niya jajanin virtual... 😉.

Nih buat jajan
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
good morning everyone

Hello~

Meski sudah terlambat selamat atas pernikahanmu Na Hee-do tahun baru manteman… semoga nyali yang udah meredup kembali menyala kek kembang api Katy Perry 🎇. Saat blogwalking di awal tahun lalu (yang terasa bagai kemarin) aku menemukan Daisy Butter, post-nya yang sans bikinku betah dan bolak balik mampir di post-nya. Post-nya yang Simple Ways to Romanticise Your Life menginspirasiku untuk bikin post ini 😊.

Selama ini aku kesulitan menemukan frasa yang sesuai untuk mendeskripsikan koleksi memento yang siap dituang di Pensieve. Sejujurnya saat menemukan frasa romanticing life aku merasa gamang, di satu sisi frasa ini mampu mendeskripsikan maksudku, sedang di sisi lain frasa ini terasa sedyangdyut mb Tumbas wkwk 😂. Anyway... without further ado... mari kita akhiri kegamangan ini dengan meromantisasi hidup meski nggak tinggal di Bandung Kota 😉.

***

SLOW MORNING

Dewasa ini aku menemukan bahwa kita semua memiliki cara masing-masing untuk feels belonging dan merasai hidup. Di antara semua pilihan yang ada, aku merasa bahwa waktu terbaik untuk menikmati hidup adalah saat melakukan rutinitas di pagi hari dengan santai 😍. Aku memang bukan morning person, namun aku sangat mengapresiasi momen yang terjadi di pagi hari karena kualitas hariku bergantung padanya.

Serius deh ini, aku paling jengkel kalau pagiku berantakan, entah karena bangun kesiangan, sarapan nggak tuntas atau macet di perjalanan. Lain cerita kalau rutinitas pagiku berjalan 'sempurna' insya allah mood-ku OK sampai nanti malam *kecuali kalau ada hal-hal di luar kendali ya. Kalau slow morning adalah main essentials maka hal-hal di bawah ini adalah sub essential-nya.

***

FAJAR
Yha~ aku bukan anak senja, aku anak... fajar gitu ya 😅. Meski golden hours sungguh sangat aesthetic, gradien yang tercipta saat matahari terbit terasa lebih memukau. Saat tinggal di ma'had, ketimbang memperhatikan guru yang mengajar di kelas shubuh aku lebih suka memperhatikan perubahan warna langit dari jendela kelas. It was cool scene... mengingat effort-ku untuk bisa tetap terjaga (meski akhirnya tumbang juga di kelas siang 😂).

Sebisa mungkin aku selalu memilih kamar dengan jendela yang menghadap ke luar, selain untuk mendapatkan sirkulasi udara yang baik, aku bisa mengira-ngira waktu hanya dengan melihat langit. Aku suka momen saat membuka jendela dan membiarkan udara pagi mengambil alih ruang, lalu menunggu semburat cahaya matahari menyilaukan mataku, mencipatakan bayanganku sendiri di lantai.

silaw men...

SARAPAN
Saat kuliah aku sering nge-skip sarapan sebab kelewat tegang menghadapi perkuliahan yang ajegile wkwk. Awalnya sih coba-coba, lama-lama malah keterusan... sampai sering sakit maag. Kini sebisa mungkin aku nggak nge-skip sarapan (bahkan di hari libur) karena bisa bikinku kurang fokus macem lagi puasa 😁. Macem ada yang kurang aja gitu kalau nggak sarapan teh, kalyan begini juga nggak sih? *kepo.

Untuk mempersingkat waktu, biasanya aku masak menu yang simple (don't expect too high ya, I wasn't that high). Kalau dulu sarapanku ditemani oleh buku dan kartun, kini sarapanku ditemani oleh buku yang kupinjam di iPusnas dan video random di TikTok, kadang malah sambil order gojek 😅. Siapa pun temannya, aku suka momen sarapan sambil melakukan hal lain tanpa mesti terburu-buru.

iyain aja sarapan begini tiap hari wkwk

BEBERES
Sambil menunggu alarm berangkat kerjaku berbunyi *iya aku pake alarm 😂 biasanya aku beberes sisa ke-hectic-anku di pagi hari macem mencuci perkakas untuk bikin sarapan atau menyimpan barang pada tempatnya. Nah ini sih yang paling PR, saking remehnya malah sering banget ke-skip. That's why aku membiasakan diri untuk beberes malam biar beberes pagi nggak terlalu 'berat'. So far it works on me, mungkin kalyan bisa coba juga 😉.

Aku lebih suka beberes mandiri ketimbang beberes kolektif karena terasa lebih personal dan less drama, makanya kalau kalyan menemukanku sedang beberes, just let me be ✨👌. Oh ya, se-fruit tips dariku untuk kalyan. Sebelum keluar rumah usahakan beberes dulu ya (terutama area kamar tidur), karena kita nggak pernah tahu akan pulang dengan keadaan apa.

mejaku yang selalu 'ramai 😅

***

Dalam hidup ini ada banyak hal yang menunggu untuk dirayakan dan layak dinikmati meski dalam kesendirian. 

YOLO

***

Kalau kalyan merasa tulisanku menarik dan ingin menyemangatiku, boleh niya jajanin virtual... 😉.

Nih buat jajan
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Photo by Cats Coming

After years stuck with the previous blogger template (known as Emma), I made it guys… I finally checked out the blogger template that had been in the cart for the years (too). Aside from groceries and printilan-nggak-penting-tapi-ingin-punya I (always) keep an eye out for blogger templates and do the math carefully *because I have other wish lists. And the day has come… happy to say my blogger template changed even though the domain is still the same.

UPDATE
Intro yang kalyan baca barusan adalah intro yang draft-nya kutulis setahun yang lalu, udah nggak relevan karena blogger template-ku kembali pake mb Emma, yha~ pemenangnya tetap orang lama *uhuk 😅. Setelah screen shopping selama berbulan-bulan bertahun-tahun aku memutuskan untuk beli blogger template Heather dari Simply The Studio di Etsy, harganya $7 karena ada diskon apa gitu lupa.



Hmmm…



Hmm…



Hm…



H…



H



Hadehhh…



Ekspektasi yang udah dirawat selama masa penantian ini mesti terjun bebas gegara aku malah stress sendiri saat sesi customize😭. Meski layout dan font-nya mb Heather fresh, aku merasa mb Heather belum mampu meng-handle semua ke-BM-anku sebaik mb Emma 😢. Sebelum beli mb Heather aku udah coba versi demo dan baca deskripsinya dengan seksama, namun saat diaplikasikan di blog feel-nya beda banget.


Pertimbanganku memilih mb Heather ketimbang mb-mb yang lain adalah karena ingin memberikan pengalaman membaca yang menyenangkan tanpa terganggu oleh widget (ini layout versi desktop dan tablet ya). Aku ingin audience-ku (kaw kaw kaw) fokus membaca dan berkemistri dangan post-ku, atau sesekali berkomentar 😀. It’s hard to admit that I spent $7 of my not-so-many for the stressful, tahu gitu aku beli apa gitu 😅.

There’s always a blessing in disguise, right? *please say yes 😀 Karena mb Heather aku jadi faham bahwa aku… (masih) BUTUH WIDGETTT!!! Meski aku ingin memberikan pengalaman membaca yang menyenangkan aku juga ingin memberikan pengalaman blogwalking yang nyaman. Aku membutuhkan widget untuk mempermudah audience-ku mengakses laman dan mencari tahu hal apa yang menarik (menurutku) di blog-ku ini.

NGL, selama 1-2 minggu layout blog-ku sempat berantaxan yang mana bikin mood-ku drop banget, cetex banget ya hamba 😂. Before it’s too late, let me go back to Emma wkwk. Dan untuk merayakan kembalinya aku kepada mb Emma, aku memutuskan untuk melakukan beberapa perubahan minor di blog ini yang mungkin nggak kalyan sadari 😋.

- upgrade logo karena yang sebelumnya udah so yesterday
- ganti background color pake warna yang masih nyambung dengan warna bawaan template, setelah trial error pake hex code dari Pinterest aku memutuskan untuk pake warna pink pale ini, it’s giving Lucedale vibes 😍
- menyesuaikan ukuran foto dengan ukuran laman
- bikin disclaimer dan note
- mempertahankan widget blogmarks karena kutahu kalyan menemukanku dari blogwalking
- menambahkan widget Nih Buat Jajan just in case kalyan ingin menyemangatiku dengan cara yang halal?!

***
FYI, Nih Buat Jajan adalah monetization platform macem Trakterr, Saweria dan Ko-fi yang memfasilitasi audience untuk men-support para creator. Kalyan nggak perlu bikin akun atau pake nama asli untuk bisa menyemangatiku, just send me your love 😂. Aku menemukan Nih Buat Jajan dari Duck of York saat pandemi dan merasa cucok dengan nama platform-nya yang so friendly dan nggak dyangdyut 💃.

Aku mungkin akan menyematkan link Nih Buat Jajan di post terpilih, yang butuh banyak referensi dan semedi, percayalah… I am investing time and effort in what you’re reading now 👌. Eh, kalyan jangan sampai merasa terbebani ya, aku udah senang kok kalau kalyan mampir di blog-ku meski nggak ngapa-ngapin, and I’m very glad if you’re back here.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

Paused Moments

Let's Get In Touch

  • Behance
  • Letterboxd
  • LinkedIn

Disclaimer

It is prohibited to copying any content from this blog without permission. Please let me know if your privacy has been violated through the content or find something that needs to be credited correctly.

Note

My post may contain affiliate links, which means I will earn a commission if you buy through the link. There is no compulsion as we have different preferences and needs. Thank you :)

Alone Alone Kelakone

2025 Reading Challenge

2025 Reading Challenge
Lestari has read 0 books toward her goal of 6 books.
hide
0 of 6 (0%)
view books

Archives

  • ►  2011 (7)
    • ►  May (1)
    • ►  Nov (6)
  • ►  2012 (19)
    • ►  Jan (1)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (8)
    • ►  Jun (2)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (1)
    • ►  Nov (1)
  • ►  2013 (12)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Oct (1)
  • ►  2014 (20)
    • ►  Jan (2)
    • ►  May (1)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (8)
  • ►  2015 (62)
    • ►  Jan (6)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  Jun (7)
    • ►  Jul (1)
    • ►  Aug (10)
    • ►  Sep (7)
    • ►  Oct (11)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (7)
  • ►  2016 (64)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (2)
    • ►  May (6)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (7)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (9)
    • ►  Nov (6)
    • ►  Dec (11)
  • ►  2017 (76)
    • ►  Jan (10)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (6)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (12)
    • ►  Jun (10)
    • ►  Jul (7)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (6)
  • ►  2018 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (7)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2019 (39)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (5)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2020 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Mar (7)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2021 (44)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (2)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (4)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2022 (47)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (2)
    • ►  Oct (5)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2023 (41)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  May (2)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (6)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (2)
    • ►  Dec (4)
  • ►  2024 (48)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (5)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (5)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (2)
  • ▼  2025 (12)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Mar (1)
    • ►  Apr (1)
    • ►  Jun (3)
    • ▼  Jul (1)
      • The 13th Years Of (modern) Slavery

SERIES

Book Annual Post Quaranthings Screen Shopping Blogging 101 Hari Raya Hidden Gems Series

Friends

  • D. R. Bulan
  • Dari Kata Menjadi Makna
  • Ikan Kecil Ikugy
  • Jolee's Blog
  • Mazia Chekova
  • Noblesse Oblige
  • Perjalanan Kehidupan
  • Pici Adalah Benchoys
  • The Random Journal

Blogmarks

  • A Beautiful Mess
  • A Plate For Two
  • Astri Puji Lestari
  • Berada di Sini
  • Cinema Poetica
  • Daisy Butter
  • Dhania Albani
  • Diana Rikasari
  • Erika Astrid
  • Evita Nuh
  • Fifi Alvianto
  • Kherblog
  • Living Loving
  • Lucedale
  • Monster Buaya
  • N. P. Malina
  • Nazura Gulfira
  • Puty Puar
  • Rara Sekar
  • What An Amazing World
  • Wish Wish Wish
  • Yuki Angia

Thanks for Coming

Show Your Loves

Nih buat jajan

Blogger Perempunan

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates