Sebulan yang lalu aku mendapatkan giveway dari @watchmenID x Go Play berupa free access selama sebulan, yang sebenarnya merupakan promosi dari rilisnya Perempuan Tanah Jahanam di Go Play.
Thank you @watchmenID
Thank you Go Play
Thank you semesta ✨👌🏻 tumben nggak nikung 🤭
Jadi, digunakan untuk nonton apa free access-ku?
Saiyo Sakato
Gegara series ini smartphone-ku dibajak mama wkwkwk 😁 Mamaku sampai gemay dan ngedumel sendiri nontonin perseteruan Uni Mar dan Nita rebutan Saiyo Sakato. Sayangnya, sinyal internet di rumah Mbah nggak begitu stabil jadi nontonnya mesti agak delay. Mamaku bilang ceritanya bagus nggak kaya sinetron di TV 🤭.
Perempuan Tanah Jahanam
Sebagaimana tweet-ku, tadinya ku berencana untuk menonton Perempuan Tanah Jahanam bersama keluarga, tapi ternyata nggak ada yang mau haha Jadi tetep aja aku nontonnya sendiri 😅. Gimana ya... kupikir Perempuan Tanah Jahanam ini ceritanya nanggung, horror bukan, thriller bukan, tapi misterinya nggak nyampe 🤔. So far... aku menikmati menonton filmnya.
Wiro Sableng
Kupikir keputusanku untuk nggak menonton film Wiro Sableng di bioskop adalah keputusan yang tepat, karena filmnya bagiku agak ‘kriuk' 🍃. Mungkin gegera Vino-nya juga kali ya... apeu. Alur ceritanya kurang rapi dan nggak rame aja haha 🤣 Selama nonton aku malah nungguin Sherina, please kasih dia role...
Shy Shy Cats
Nonton Shy Shy Cats ini berasa nonton ulang 30 Hari Mencari Cinta 😁 Kalau 30 Hari Mencari Cinta adalah kehidupan kuliahnya Nirina, maka Shy Shy Cats adalah kehidupan pasca kuliahnya Nirina. Kusuka role-nya Titi Kamal yang meski (masih) tertindas namun dibuat lebih realistis, pas aja gitu... nggak menye-menye once 😅.
Pretty Boys
Meski aku adalah penonton (kurang) setianya geng Desta – Vincent – Hesty – Enzy + Onad (kadang-kadang) di Tonigt Show, Pretty Boys feel-nya malah nggak nyampe sama sekali. Danilla Riyadi okcey tapi (masih) datar-datar aja, aku malah kepikiran kalau Danilla Riyadi ini adalah versi indie-nya Marcella Zalianty 🤭. FYI. Aku Cuma sanggup nonton 1/3 filmnya, sisanya... bhay!!! ✋🏻
Tunnel
Kalau kau bingung mau nonton series apa (selain series Korea) di Go Play aku merekomendasikan series berjudul Tunnel. Tunnel (terowongan) merupakan adaptasi dari series Korea berjudul sama yang bercerita tentang kasus pembunuhan berbalut konsep (lagi-lagi) time travel.
Di tahun 1989 seorang polisi bernama Tigor (Donny Alamsyah) menyelidiki kasus pembunuhan mutilasi untuk ritual, setelah melalui serangkaian kejadian Tigor berakhir di sebuah terowongan yang membuatnya terlempar ke tahun 2019. Tigor kemudian bertemu dengan temannya yang bernama Aryo (Verdi Soleman) yang ternyata sedang menyelidiki kasus serupa.
Menonton series Tunnel ini sensasinya seperti menonton drama 90an, setting-nya niat banget guise... 👌🏻 Begitu juga dengan pemilihan cast dan dialog. Aksen Batak Tigor pun nggak kalah meyakinkan, kupikir ini adalah penampilan terbaiknya Donny Alamsyah. Sejauh ini aku jarang menemukan Donny Alamsyah menjadi main cast, kalau pun pernah aku belum nonton hehe 😅 lebih sering nonton sebagai supporting cast.
Karena Tunnel adalah serial adaptasi maka ceritanya sudah ‘jadi’ yang membuatku terkesan adalah eksekusinya yang rapi disesuaikan dengan setting yang Indonesia banget. Pemilihan kota Yogyakarta sebagai TKP kupikir sudah tepat ya, tadinya kukira tunnel yang digunakan adalah tunnel di Taman Sari ternyata buat sendiri dong 🥺 hehe
Setelah menonton series Tunnel kujadi kepikiran apakah mungkin perjalanan lintas dimensi bisa terjadi? Apakah ini alasan mengapa pada beberapa kasus penemuan jasad korban nggak bisa dikenali? Dan orang yang tetep hilang sampai entah kapan.
Anyway... terlepas dari berbagai kekurangannya Tunnel adalah series yang mesti kau tonton di Go Play.
***
Di Go Play ada banyak tontonan series dan non series yang seru, untukku yang provider internetnya pake Telkomsel adanya Go Play ini menghibur sekali yaini 🤣.