Hello~
Beberapa hari yang lalu aku dan Widy pergi Big Papa Pasta & Steak, warteg western yang masih ‘anget’ di Bandung. Sejujurnya aku kurang tertarik karena masih belum menemukan honest review yang 90% honest, well… untukku review di hari pertama opening mah nggak dihitung ya, kan simbiosis mutualisme 😅. Berhubung Widy udah kirim-kirim video-nya dan beberapa kali bilang ingin kesana, so… let’s give a try… 😉.
Aku dan Widy janjian ketemu di Big Papa Pasta & Steak setelah pulang kerja, niatnya biar nggak serame saat weekend, eh ternyata… tetep rame😭. Karena datang duluan tentcunya aku yang daftar waiting list, saat itu ada udah ada 7-8 nama di atas namaku dan kita semua bersatu di main entrance, kebayang kan gimana gabutnya kita semua 😅. Info dari staff, flow order-nya begini:
daftar waiting list – dikasih meja – antri ambil makanan – bayar di kasir – kembali ke meja
Space untuk menunggu dan line antrian yang slowmo bercampur, yang mana bikin situesyen agak penuh. Aku dan Widy membutuhkan waktu 40-50 menit (dari daftar waiting list sampai kembali ke meja) jelas nggak worthy apalagi saat antri ambil makanan kita berdiri cukup lama. Tadinya kita udah mau caw ke Sambal Bakar yang ada di samping, tapi karena udah tanggung jadi yaudalaya lanjut aja… *konsisten 💪.
Kebetulan kita dapet meja di samping line antrian, meski ‘terlihat jelas’ dan udah dikasih tanda reserved aku tetap meninggalkan tasku di kursi, tahu sendiri laya... 😅. Dan benar aja, tahu-tahu ada mb-mb yang duduk di meja kita dan memindahkan tasku ke meja sebelah. Tentculah hamba meradang... tanpa ba-bi-bu kupindahkan lagi tasnya sambil tanya “kenapa tasnya dipindahin?” tahu nggak dia jawab apa? “soalnya tempat kita ada yang nempatin” jirrrlah… 😡.
Pacar mb-nya lalu keluar dari line antrian dan bilang “tunggu, tunggu, bentar ya…” dengan gesture macem mau melerai?! Cuy… akutu nanya bukan ngajak gelut 😂. Untungnya saat itu ada staff yang lewat, terus kubilang “beresin ya sama itu” sambil nunjuk staff-nya dan balik ke antrian. Sumvah, kalau nggak inget lagi puasa ingin banget merepet panjang lebar dan nyuntrungin si Kiki Saputri. Hadehhh… 😤😤😤.
langit maghrib |
meja kita pov dari line antrian |
Sebelum pergi aku dan Widy udah bikin list makanan yang diinginkan, eh pas prak na mah buyar 😂. Sesi pilih-pilih inilah yang bikin lama, rang-o-rang pada galau dan ujung-ujungnya kalap. Ditambah lagi Papa Pasta & Steak pakenya piring besar macem piring saji yang tentcunya bikin kita merasa mesti mengisi. Aku nggak tahu apakah makanannya yang kurang OK atau ngambilnya kebanyakan namun beberapa orang orang meninggalkan banyak sisa di piringnya.
Efek puasa dan emosi tentcunya bikin kita double lapar *bukan kalap 😁 . Kita sengaja memilih menu yang berbeza biar bisa saling cicip, tapi ya berhubung varian menunya nggak begitu banyak pilihan kita mirip-mirip. Di dekat serving area ada PIC yang bertugas mencatat menu yang dipilih, mbnya juga bantu kita untuk split bill biar nggak ribet. Saat kita kesana Big Papa Pasta & Steak belum menerima bisa menerima pembayaran tunai jadi mesti cashless (debit atau QRIS).
First impression-ku: buseddd… seret ugha 😢 |
Tadinya aku ingin order lasagna namun habis makanya kuganti pake mashed potato, eh saat bayar Widy bilang “Non, lasagna-nya baru refill”. Yagimana ya… 😢 so far rasa mashed potato-nya OK. Perpaduan pasta yang overcooked nan dingin dan saus alfredo yang agak encer bikin rasanya mabur. Teuing kamana. Untukku, pasta, spaghetti, penne, macaroni dan manteman kalau udah overcooked cocoknya jadi seseblakan.
French fries-nya sih standar, pun dengan corn ribs-nya, mungkin karena bumbunya terlalu leqoh aku sempat keselek saat makan chicken Nashville. Diantara semua menu yang paling OK adalah beef blackpaper-nya, tapi meatball-nya B aja. Yang kusayangkan dari Big Papa Pasta & Steak adalah pilihan salad-nya yang template dan nggak ada opsi, seret euy hamba… sembelit people can’t relate.
aku dan kau suka dancow |
untuk price list bisa cek di IG-nya ya |
Kalau kalyan ingin makan menu western yang authentic kurasa Big Papa Pasta & Steak ini bukanlah pilihan yang tepat, kalyan bisa cari resto lain yang lebih OK. Tapi kalau kalyan penasaran dengan dan ingin membuktikan review-nya rang-o-rang, well... just go for it. Pastikan kalyan menghindari datang di jam makan biar bisa dapet spot parkir dan pengalaman order yang lebih nyaman.
Gg. Dakota Raya No.48, Sukaraja, Kec. Cicendo, Kota Bandung
Senin - Minggu 10.00 - 22.00 WIB