Menu

  • 🎀 Home
  • Hello ~
  • 📌 Place
  • 🔥 Space
  • 🍊 Taste
  • 🌼 Personal Thoughts
  • 🎬 Spoiler
  • 🎨 Studio
  • ➕ Extra

demilestari

Powered by Blogger.

Hello~

Marki-view film yang kutonton semalam, Tuhan Izinkan Aku Berdosa. Udah pada nonton belum? Kalau belum kusarankan kalyan untuk nonton sesegera mungkin, tahu sendiri laya… film macem begini kurang masuk ke market film Indonesia, apalagi tema yang diangkat agak sensitif. Sejujurnya aku mixed feeling saat tahu Hanung kembali bikin film bertema religi, kaget sekaligus senang karena ternyata beliau masih berada di khittoh-nya 😊.

Tuhan, Izinkan Aku Berdosa adalah film ke 3 yang kutonton di bulan Mei, setelah Totto Chan: The Little Girl at the Window dan How To Make Millions Before Grandma Dies. Tadinya aku ingin nonton Furiosa: The Mad Max Saga karena filmnya lebih OK kalau ditonton di bioskop ketimbang streaming platform. Namun karena Cine Crib kelamaan merilis review-nya jadi weh di-skip dan lanjut nonton Tuhan, Izinkan Aku Berdosa 😋.

Kalau melihat laman wiki-nya Hanung sangat produktif memproduksi film, sayangnya hal itulah yang juga bikin performanya kurang stabil. Well… kita mesti mengakui bahwa nggak semua film yang dirilisnya berakhir dengan baik, kadang malah flop, kadang kurang ‘rasa’, kadang dihina-hina. Menurutku, Hanung lebih on fire saat bikin film untuk dirinya ketimbang untuk orang lain, ketara aja gitu bedanya 😅.

So far, film adaptasinya Hanung OK kok, termasuk Ayat-Ayat Cinta yang bikin Fedi Nuril jadi spesialisasi aktor poligami 😂. Aku suka film-filmnya Hanung yang di bawah tahun 2010, setelahnya sih so so ya… ada yang bagus ada yang B aja. Film Hanung favorite-ku masihlah Catatan Akhir Sekolah yang pernah kewren pada masanya, The Gift dan Doa Yang Mengancam. Kusuka scene Madrim berlarian di ilalang, di tengah keputusaasaannya mengadu ia malah disambar petir 💫.

Sejujurnya aku meng-underestimate Perempuan Berkalung Sorban karena huru hara yang diciptakannya, kukira itu hanya gimmick biar rang-o-rang penasaran ingin nonton, ternyata nggak begitu ya… 😅. Untukku, Perempuan Berkalung Sorban itu bagus banget nget nget nget… karenanya aku jadi faham mengapa ulama (terutama eastern) meyerukan boikot meski filmnya belum tayang. Plis masukkan Perempuan Berkalung Sorban ke watchlist kalyan… 😊.

Tuhan, Izinkan Aku Berdosa adalah film Hanung terbaru yang diadaptasi dari buku berjudul Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur! karya Muhidin Dahlan. Belajar dari pengalaman, Hanung merevisi judulnya se-humble mungkin biar nggak memicu huru hara. Aku belum pernah membaca bukunya jadi nggak bisa membandingkan atau berekspektasi ini itu, namun sebagai audience aku faham bahwa interpretasi setiap orang akan suatu objek pasti berbeda-beda. Maka dari itu bagimu taste-mu, bagiku taste-ku ✨.

jan lupa jajan seblak dulu ya Kinan

Iqra...

Sebelum filmnya ditayangkan penonton diperingatkan bahwa, beberapa adegan bisa bikin nggak nyaman dan menyinggung, camkan itu wahai audience 😉. Film dibuka dengan scene Kiran (Aghniny Haque) masuk di kelas ber-genre syariah (yang isinya ukhti dan ikhwan *assalamualaikum 🙇), mereka sedang membahas surat Al-Baqarah ayat 30 yakni mengenai tujuan penciptaan manusia di muka bumi. Sounds familiar? Sebagai warga Muhammadiyah tentcunya kita (aku dan kau) ikrib dengan surat Al-Baqarah ayat 30 ini sebagaimana surat Al-Imran ayat 104.

***

Diceritakan bahwa Kiran adalah seorang mahasiswi yang cerdas, kritis nan kismin, di kampus ia aktif mengikuti kajian keagaamaan yang dipimpin oleh Abu Darda. Sebagaimana kelompok kajian pada umumnya penampilan mereka cukup mencolok, yang cowok berjanggut dan bercelana cingkrang sedang yang cewek pake gamis dan hijab lebar. Semua baik-baik aja sampai Abu Darda melamar Kiran dan menjanjikan perbaikan ekonomi, Kiran yang merasa ditipu menolak lamaran Abu Darda seketika bikin kajiannya huru hara 🔥🔥🔥.

IMHO menggunakan burqa/cadar, memanjangkan jenggot dan mengadaptasi budaya arab plek ketiplek kurang cocok diterapkan di Indonesia yang humid. Sejauh yang kupelajari Islam itu sangat memudahkan dan flexible, karenanya selalu ada jawaban untuk segala pertanyaan yang menimbulkan keraguan, tinggal kita yang mesti selektif memilih ayat dan hadits yang dijadikan sebagai acuan. Well… nggak semua hadits yang beredar itu asli ya ada juga yang palsu.

alah siahh... teu boga duit

ibu dan bapak Kiran di kampung

Kiran kemudian di-kick dan diteror oleh mantan mantemannya, ngeraayyy banget sih… ngegeruduknya udah macem ormas *eh. Selama ini Kiran ngekos di tempatnya Mbak Ami (Djenar Mahesa Ayu) yang membuka salon ++, namun demi keselamatannya Mbak Ami memindahkan Kiran ke kosan lain. Di kosan yang baru Kiran bertemu dengan Darul Fauzi (Andri Mashadi) mantan teman kajiannya yang berusaha melindunginya, ealah… kukira kau rumah ternyata hanya tempat les, ngasih pelajaran tambahan 😂.

Tadinya aku mengira Kiran dan Arul akan selalu bersama melawan dunia dan Abu Darda, nyatanya Arul hanyalah mahasiswa jaim yang memutuskan hubungan yang perkara nyalon ketua himpunan 😅. Seketika hati berbisik… pantas Allah nggak menjadikan kamu idol yang dipuja para donatur 😂. Saat Arul bilang “mana yang akan lebih dipercaya? omongan ana atau antum?” bangun Kiran! Arul nggak red flag dia udah jadi ghost rider 🏍🔥.

Scene Kiran dan Arul ber-ana-anti adalah scene yang paling di eaa-eaa-in audience, macem “anjir, geuleuh pisan ih maneh” astagfirullah, hamba jijique 😂.

saat Kiran dan Arul main di pantai cakep sih, bagai melihat video after wedding pasangan muslim syar’i

tapi saat Arul menyewa kamar hotel pake uang infaq bikinku ngakak,
berdakwah atas nama Tuhan namun diam-diam menciptakan lingkaran setan.

nggak usah pura-pura lo - nikmir

Kiran yang kecewa kemudian menghampiri Hudan (Samo Rafael) dan ikut nongkrong, untukku Kiran lebih cocok jadi anak nongkrong mapala ketimbang jadi anggota kajian 💡. Chemistry-nya lebih OK dan santai, macem kita saat ngobrol dengan teman yang coy. Kiran yang sedang high mengajak Hudan naik gunung untuk meluapkan kekecewaan sekaligus membuktikan kuasa Tuhan. Kurasa scene Kiran berdiri di atas batu dengan petir yang menyambar adalah scene yang kewren, sangat mewakili kita pada saat bermunajat dalam kekalutan 💖.

Sejujurnya aku merasa terganggu dengan timeline-nya yang nggak linear, untukku penyusunannya timeline-nya kurang rapi dan cenderung loncat-loncat, tapi lama kelamaan mah B aja sih😁. FYI Khusus scene perbuatan dosa, lighting-nya sengaja dibikin berwarna warni macem cover plastik di tukang jilid depan kampus. Tuhan, Izinkan Aku Berdosa terbagi dalam beberapa era yang nyaru, namun biar mudah aku membaginya menjadi era: Kiran dan kajian, Kiran dan klien, dan Kiran ending *sotoy.

Kiran dan kajian adalah era saat Kiran menjadi mahasiswa dan bala-balanya Abu Darda, era saat Kiran mulai mempertanyakan imannya. Era ini ditandai dengan: outfit Kiran yang kayanya beli satu seri karena cuma beda warna 😅, dan color grading-nya pake warna kuning aesthetic yang bikin siwer.

Kiran dan klien adalah era saat Kiran menjadi menjadi partner sekaligus bala-balanya Tomo (Donny Damara) dosennya saat kuliah dulu. Juwara banget laini stylist-nya, hijab sakaratul maut (*cari aja di TikTok 😅) dipadukan tunik midi dengan belahan tinggi sungguh sangat menyentil 😀.

Kiran ending adalah era saat Kiran kembali merasakan pergolakan batin mengenai pilihan hidupnya.

saat keduanya masih waras

menjemput rezeki dulu gaes...

ealah... ada Cak Imin 😂

Setelah cabs dari kampus Kiran dan Tomo bersekutu dalam dosa, entah apa konsepnya namun Kiran hanya menerima klien dengan spesifikasi munafik, selain itu mah bhay! Diantaranya adalah Alim Suganda (Nugie) seorang politikus yang sedang sibuk mencalonkan diri. Aku nggak tahu apa gerangan yang terjadi antara Hanung dan Cak Imin, namun keputusan Hanung memvisualisasikan Alim Suganda ala Cak Imin bikin kita terhibur 😁.

Saat Kiran disekap oleh antek-anteknya Alim Suganda aku merasa alurnya offside karena action-nya too much untuk film religi. Menurutku, keputusan Hanung memilih Aghniny Haque sebagai main cast adalah pilihan yang tepat karena mbnya memang OK. Scene favorite-ku adalah saat Kiran berjalan sambil bercucuran air mata di terowongan, feel-nya dapet yaini 💗. Pun saat ia melemparkan handphone dan berlari ke tengah sawah untuk kemudian ditenangkan oleh Arul.

jadi gimana?

Untukku, scene pamunqasnya masih agak kurang ya... Kinan pake outfit serba putih sambil melafalkan subhanallah mungkin OK saat dibaca, namun saat divisualisasikan kayanya kalyan bisa lebih deh 😅. Overall, meski masih kurang smooth aku suka Hanung di mode religi macem begini 😁, serius yaini, udah lama aku nggak nonton film religi yang bikin hati bertanya-tanya. Film horor tetap film horor meski ada pendakwah dan printilan agamanya yekan...

Saat kalyan membaca review ini tentcunya Tuhan, Izinkan Aku Berdosa udah nggak tayang di bioskop, tapi tyda mengapa karena kuyakin kelak akan ditayangan di streaming platform. Sejujurnya aku nggak yakin Tuhan, Izinkan Aku Berdosa ditayangkan di TV dan di-treat macem film religi karena banyak adegan eksplisitnya. Tapi kalau kalyan punya kesempatan untuk nonton, plis nonton, niscaya kalyan akan faham mengapa Arul adalah cowok kajian masa gitu. 

Akhirul kalam… biarkan ana menjadi apa-apanya anti 😇

The pictures were taken from the @wathcmen.id thread on X
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hello~

Hari minggu beberapa minggu bulan yang lalu, aku dan manteman sampat jalan jajan di daerah Kota Bandung. Seperti byasa, urusan pilah pilih tempat makan kita serahkan kepada Icunk ya beliau lebih faham apfah yang kita mau 😁. Kita berangkat agak pagi ketimbang byasanya, berharap jalanan nggak macetz, tahu sendiri yekan gimans Bandung saat weekend 😁. Dari list yang udah disusun, kita memilih Hoo Kee karena lokasinya mudah dicapai dan ada tempat parkirnya *penting .

Oh ya, Hoo Kee ini adalah satu dari beberapa tenant yang ada di BSS Food Market, kalau kalyan penasaran dengan list tenant-nya bisa langsung cek laman Instagram-nya ya. Saat kita datang situesyen memang belum terlalu ramai hanya 1-2 meja aja yang terisi, kita memilih meja semi indoor karena tetiba gerimis tipis-tipis. Nggak lama sih, tapi bikin kita ciut. Seperti byasa, sambil menunggu order-an dipersiapkan kita melanjutkan obrolan di mobil tadi tentang… apa coba? Wkwkwk 😂.



FYI, kita order menu yang sama 😁.

ROASTED CHICKEN + HAINAN RICE 
Rp 38.000

Di Hoo Kee ada menu ayam dan bebek, namun karena kita nggak mood makan bebek kita memilih menu ayam. Porsinya per set-nya sih pas, balance antara nasi Hainan dan roasted chicken-nya, namun untukku mah agak seret ya karena sayurannya kurang rimbun 😅. So far rasanya sih OK, nasi Hainan-nya berasa dan nggak pera *penting.



STIR FRIED KAILAN 
Rp 15.000

Aku sih yes ya! Taburan bawang putihnya bikin asyik.


TEH O-PENG
Rp 15.000

Enak-enak aja haha


***

Hoo Kee @hookee
BSS Food Market @bssfoodmarket
📍 Jl. Taman Cibeunying Utara no 12A, Cilaki, Bandung
📆 Senin – Minggu 08.00 – 21.00

🍱 Rp 38.000 – Rp 47.000
🐔 Rp 110.000 – Rp 180.000
🦆 Rp 180.000 – Rp 320.000
🍮 Rp 10.000 – Rp 30.000
🍹 Rp 5.000 – Rp 30.000
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Assalamualaikum ya bestie…

Setelah Ramadan dan Idulfitri biasanya aku dan kau (suka Dancow 🐄 *jebakan umur 😂) ber-halal bihalal dengan manteman yang nggak bisa ketemu saat Idulfitri lalu. Yha~ intinya mah, ketemuan jilid kesekian, namun karena momennya setelah Idulfitri maka bisa laya disebut sebagai halal bihalal. Ada 2 acara halal bihalal yang kuikuti, yakni halal bihalal di KBP (lagi 😁) dan halal bihalal di rumah Rela. Aku nggak ikut halal bihalal manteman SMP-SMA di Garut karena mesti kerja di harpitnas 😭.

AMBROGIO PATISSERIE KBP
Kita memutuskan untuk ber-halal bihalal di Ambrogio Patisserie karena ingin makan enak dengan suasana yang nyaman *yang pasti-pasti aja 😁. Kalau kalyan udah baca post Ramadan + Idulfitri pasti tahu gimana menderitanya hamba paska makan soto tangkar 😥, svmpah, berasa nggak napak tanah haha😁. Tadinya kita mendapat meja di samping jendela dengan view yang OK, namun memutuskan untuk pindah karena karena kursinya nggak ada sandarannya, bisi bumils cangkeul dan  tijengkang.

Sesi pilah pilih menu adalah sesi yang paling riweuh dan menantang, well… kita memilih menu di Gofood aja lama apalagi memilih menu ots 😂. Kadang suka kepikiran ya, kalau kita nggak berteman sejak lama kayanya aku udah walk out deh saking nggak kukunya 😂. Setelah kuingat-ingat lagi, kayanya sesi sholat lebih lama deh ketimbang sesi makannya, FYI mantemanku suka ngobrol (kapan pun dimana pun) makanya pergerakannya suka pada selow 😂.

@patisserieambrogio
📍 Bumi Palangkawati, Jl. Parahyangan Kav. 6B no 3, Kota Baru Parahyangan
📆 senin-minggu 08:00 – 21:00 WIB
🍲 Rp 30.000 – Rp 105.000
🍖 Rp 85.000 – Rp 215.000
🍝 Rp 42.000 – Rp 90.000
☕ Rp 10.000 - Rp 38.000
🍹 Rp 8.000 – Rp 38.000
*harga belum termasuk T&S

soto tangkar biang kerok

mushroom lasagna yang sebenarnya nikmeh

duo selfie 

TARALLE BAKEHOUSE
Jangan tanya kenapa kita akhirnya ke Taralle Bakehouse ya karena aku udah mulai nggak sadarkan diri, tahu-tahu duduk di jok mobil, tahu-tahu duduk di kursi café, tahu-tahu tahu Sumedang 😁. Sezuzurnya saat di Taralle Bakehouse aku udah nggak fokus karena pencernaanku stuck banget, mana posisi dudukku di bawah AC, makin menjadi-jadi yekan. Menteman udah bolak balik menawarkan untuk makan buah, minum obat dan pergi ke klinik karena air wajahku pucat, tapi aku masih merasa baik-baik aja 😰.

Biar agak perutku agak enakan aku order hot tea 😁 dan original pancake, sayangnya situasi pencernaanku udah nggak kondusif yang bikinku begah. Aku nggak sanggup menghabiskan pancake-nya dan membawa pulang sisanya, yha~ siapa tahu udah sampai kosan mah ingin ngemil. Sebenarnya menu di Taralle Bakehouse menarik ya dan porsinya sesuai gambar *penting 😁, namun karena kondisiku yang nggak fit jadinya lewat begitu aja hehe

@tarallebakehouse
📍 Ruko Pancawarna no 5-6, Kota Baru Parahyangan (jajaran Yomart di belakang IKEA KBP)
📆 senin-minggu 07:00 – 21:00 WIB
🍲 Rp 28.000 – Rp 55.000
🥞 Rp 23.000 – Rp 35.000
🥪 Rp 35.000 – Rp 45.000
🍹Rp 6.000 – Rp 38.500
*harga belum termasuk T&S

hazelnut latte Rp 25.000

Nutella strawberry crepes Rp 35.000

original pancake Rp 31.500

hot tea Rp 12.000

yang aku order

RUMAH RELA
Karena nggak semua bisa ikut halal bihalal di Garut maka tercipta wacana halal bihalal di Bandung. Tadinya kita mengira ke Summarecon untuk transit aja sedang makan dan jajannya mah dimana gitu, ternyata Rela udah prepare dongs 😅. Thank you Rela + Futih yang udah mau-maunya open house untuk kita yang ngobrol mulu, apalagi pas part ngobrolin Pak Dudung 😂, thank you juga Billy yang mau-maunya fotoin kita, alhamdulillah udah sah jadi instagram husbands-nya Beye. See you soon... 

*yang lain nggak ikut karena lagi long weekend-an.

sebelum mukbang

maafin Billy ya Med 😇

space masih lega tapi kita malah ingin dempetan 😁

Pulang dari rumah Rela + Futih kita nge-drop Hany dan Memed ke Ujung Berung, eh... tetiba hujan dongs, tahu-tahu udah sampe di Bakso Urat Cijambe 😂. 

baso urat Rp 21.000
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hello~

Film kedua yang kutonton di bulan Mei adalah How To Make Millions Before Grandma Dies, well... belakangan ini aku merasa butuh banyak hiburan, mellow aja gitu rasanya 😅. Saat aku cek di website, buseddd dah... film mb Pinacolada mendominasi banget. Di XXI se-Bandung-eun cuma Festival Citylink yang menayangkan How To Make Millions Before Grandma Dies, itu pun bukan di prime time. Di CGV masih mending laya, meski layarnya dikit hampir semua bioskop ada jadwalnya. Ofkors, aku memilih nonton di BEC ketimbang di Kings karena nggak mau pulang terlalu malam, parno euy perjalanan ke parkirannya 😅.

Temanku herman mengapa aku bisa nonton sendiri, karena menurutnya makan sendiri aja udah merupakan hal yang luar biasa. Gimana ya... sebagi teman yang luar biasa 😎, aku juga maunya nonton bareng tapi mantemanku punya kehidupan masing-masing dan aku nggak sampai hati mengganggu mereka 😁. Biar sat set aja gitu, makan lebih cepat, sholat lebih cepat dan pulang lebih cepat, minus-nya aku kadang merasa hampa karena nggak ada teman untuk ngobrolin filmnya 😅. Aku udah nggak install simsimi. FYI aja sih ini mah 😂.


Judul How To Make Millions Before Grandma Dies memang bikin lidah belibet, makanya netizen bikin judul masing-masing biar gampang nyebutnya. Kocak banget 😂. Karena premisnya adalah cucu pengangguran yang merawat neneknya maka aku mengira How To Make Millions Before Grandma Dies adalah film from zero to hero-nya si cucu, dimana dia akan berusaha keras mendapatkan uang demi neneknya. Ternyata nggak sebegitunya ya... setelah nonton filmnya aku merasa judul How To Make Millions Before Grandma Dies agak clickbait dan bikin miskonsepsi 🤔.

Aku nonton How To Make Millions Before Grandma Dies di awal penyangannya, bisi keburu turun layar 😅, tapi sampai saat review ini kutulis filmnya masih tayang di bioskop. Terima kasih kepada netizen yang udah meramaikan, baik beneran ingin nonton atau yang sekedar fomo, Awal-awal review-nya pada bagus namun kini mulai bermunculan review zuzur apa cuma gue yang... 😶. IMHO, pengalaman nonton setiap orang pasti akan berbeda meski baca atau nonton review yang sama, kalau cuma sekedar ingin meluapkan emosi kurasa masih ada cara lain, potong bawang misalnya.

Memang, bagimu taste-mu bagiku taste-ku, selera kita bisa sama bisa juga nggak.


Film dibuka dengan M (Billkin Putthipong) dan keluarganya yang mengunjungi makam Agong (kakek), disana Amah (Usha Seamkhum) terkilir yang membuatnya dibawa ke rumah sakit. Saat diperiksa secara seksama dan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, dokter menemukan bahwa Amah memiliki kanker dengan harapan hidup paling lama 1 bulan. Anak-anak Amah: Kiang (Sanya Kunakorn), Chew (Sarinrat Thomas) dan Soei (Pongsatorn Jongwilas) sepakat untuk merahasiakannya. M yang terinspirasi oleh sepupunya Mui (Tontawan Tantivejakul) kemudian pindah ke rumah Amah dengan dalih ingin merawatnya.

INTERAKSI
Di 30 menit pertama kita akan dibuat tertawa-tawa melalui interaksinya M dan Amah saat mulai tinggal bareng, sisanya mah bhay! Scene-nya Amah memberitahu temannya Ngek bahwa ia sakit bikin kita terpingkal-pingkal, kocak banget nih dialognya. Oh ya scene M mandiin Amah untuk pertama kalinya juga nggak kalah kocaknya. Menurutku M dan Amah memiliki chemistry yang OK sebagai nenek dan cucu, dialog mereka yang penuh tarik ulur bikin suasana hangat pun dengan kejahilan kecil-kecil macem saat beli ikan goreng viral.



SETTING & PROPERTY
Aku nggak akan me-review setting dan property-nya How To Make Millions Before Grandma Dies karena udah dirangkum oleh akang teteh @biasalahanakmuda. Aku suka bagaimana tim bikin suasana rumah yang familiar, seadanya dan sesak oleh barang kenangan. Kalau kalyan bikin rumah jangan lupa bikin kamar di lantai dasar ya, nggak semua orang tua sanggup naik turun tangga loh ya... apalagi kalau udah renta dan pake kursi roda.



CAREGIVER
Sebagian orang melihat caregiver sebagai pekerjaan paruh waktu di sela mengerjakan pekerjaan rumah tangga, padahal caregiver itu 7/24. Kubilang begini karena aku pernah mengalaminya, mengurus obat-obatan, mencocokkan jadwal dokter, menyusun menu makan, bikin bepergian kit, memilih alat bantu medis, belanja printilan ini itu, mengganti lay out kamar, mengatur keuangan biar nggak kismin, menyimpan rekam medis, sampai menjaga mood pasien biar nggak tantrum 😂. Dan khow-khow sekalyan masih tanya mengapa aku nggak kerja 8-5???

Ada kalanya aku jengkel dengan tamu yang memberikan saran based on their experience, aku faham bahwa mereka hanya ingin membantu, nyatanya nggak semua saran benar-benar membantu yang ada malah bikin runyam 😅. Kurasa semua pencapaian dan hal baik yang pernah terjadi di dalam hidup seketika menjadi invisible saat menjadi caregiver, macem nothing aja gitu 😅. FYI, kini di LinkedIn kita bisa memasukkan caregiver untuk opsi career break, cukup membantu HRD saat screening.



HUBUNGAN YANG KANDAS
Kuyakin kalyan pernah mengetahui atau mengalami hubungan yang kandas perkara harta, entah itu hubungan pertemanan, hubungan kekerabatan atau hubungan persaudaraan. Hubungan persaudaraan Amah terputus paska saudaranya menolak memberinya bantuan untuk beli tanah makam. Hubungan persaudaraan Kiang-Chew-Soei merenggang paska Amah memberikan rumahnya kepada Soei. Bener apa kata Chew kepada Amah: anak laki-laki mewarisi harta sedang anak perempuan mewarisi gen kanker.



SIAPA YANG AMAH PALING SAYANGI?
Amah paling nggak suka Soei pulang ke rumah karena artinya ia sedang terkena masalah, nggak sekali dua kali debt collector datang menagih hutang ke rumah yang bikin Amah berakting jadi babu 😂. Tapi sebelum meninggal, Amah memberikan rumahnya kepada Soei ketimbang Kiang karena saat itu Soei yang paling membutuhkan. Kasih orang tua sepanjang masa kasih anak sepanjang galah, bukannya berterima kasih yang ada Soei malah memasukkan Amah ke panti jompo. Eanjirrr Soei… 😠😠😠😠😠

Dari How To Make Millions Before Grandma Dies aku mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang nggak pernah kutanyakan 😅. Scene saat Amah dan Chew beberes kulkas bikin hatiku membuncah saking harunya, yha~ bahkan mas yang duduk di sebelahku sesegukan. Semua orang tua berusaha membagi kasih sayangnya secara adil, namun budaya membuatnya berat sebelah. Kontradiksi budaya patriarki di Indonesia: di satu sisi kita ingin menghilangkannya namun di sisi lain kita malah memeliharanya 😂.



MOMEN-MOMEN MBREBES MILI
Ada banyak scene yang bikinku mbrebes mili, mostly adalah scene-nya M dan Amah. Scene saat Amah ngelindur kesakitan memanggil orang tuanya bikinku waswas Amah akan segera dijemput 😭. Sedang scene saat M dan Amah tetap menunggu Kiang, Chew dan Soei di depan rumah bikinku déjà vu dengan mbah uti. Namun yang paling nangis banget adalah scene saat M mengajak Amah pulang di rumahnya, macem… yah… sebentar lagi deh ini 😥.



BAGIMU TASTE-MU BAGIKU TASTE-KU
How To Make Millions Before Grandma Dies mungkin akan terasa relate untuk kita yang masa kecilnya dekat dengan figur nenek. Aku mengalami masa berangkat dan pulang sekolah ditunggui mbah uti di teras, dikasih jeruk diam-diam karena sepupuku yang lain nggak dikasih, amplop THR yang selalu disematkan ke baju pake peniti biar nggak hilang, bikin sapu tangan dari bahan sisa dan mengurai benang wol sisaan bikin cross stitch. Aku memiliki banyak kenangan dengan mbah uti makanya saat beliau mangkat sedih banget.

***

Kalau kalyan merasa How To Make Millions Before Grandma Dies ini over expectation isokey, mungkin kalyan keseringan baca dan nonton review-nya rang-o-rang makanya begitu nonton ekspektasinya langsung terjun bebas 😅.

All pictures were taken from the @watchmen.id thread.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hanya karena ku jarang (atau malah nggak pernah) bikin post atau IG story tentang skincare bukan berarti aku nggak pernah pake ya 😅. Just in case kalyan penasaran, aku ada skincare routine kok cuma ya standar aja yakni facial wash – toner – serum – moisturizer – sunscreen. Aku nggak tertarik mengamalkan 10 steps Korean skincare karena ribet dan bikin misqueen 😭, yukata I akan kenyang nyocol bala-bala pake moisturizer? 😅Well… aku nggak yakin inner glow akan muncul setelah minuman kita terpercik serum 😅.

Untukku skincare adalah kebutuhan kondisional yang berada di antara sekunder dan tersier, perlu… tapi nggak urgent. Karenanya sebisa mungkin aku memilih skincare yang ribet-less dan on budget, tahu sendiri yekan gimana ribetnya membagi waktu antara pake skincare dan sarapan 😂. Saat ini skin goals-ku hanyalah kulit wajah yang bersih dan sehat, bukan glass skin, glow skin, dewy skin atau apalah karena di Wakanda mah kulit wajah yang memancarkan gemerlap cahaya akan dianggap hinyai 😅.

Di post ini aku ingin berbagi skincare routine yang saat ini kuamalkan, yakali kalyan sedang mencari opsi lain atau ingin mencoba-coba. Sebelum membeli skincare aku punya beberapa kriteria yang kujadikan sebagai pertimbangan sebelum memutuskan untuk check-out apa nggak.

MUDAH DITEMUKAN
Aku lebih memilih skincare sejuta umat yang bisa ditemukan secara online/offline, ketimbang skincare indie yang untuk mendapatkannya mesti war wer wor atau pre order dulu. Just in case skincare-ku habis atau ketinggalan atau hilang aku bisa menemukannya dengan mudah ✨.

SESUAI KEBUTUHAN
Sebelum memutuskan untuk membeli skincare (atau apa pun) aku akan mencari tahu A-Z produknya, sebab salah-salah malah bisa bikin breakout yekan. Faktanya nggak semua skincare cocok untukku, apalagi di usia sawo matang begini 😅. Selama produknya nggak bikin iritasi, aku selalu berusaha menghabiskannya hingga tetes terakhir.

HARGA WAJAR
Aku membatasi budget skincare-ku di range mid-low selain itu… nggak dulu 🙇, memang ada rupa ada harga, masalahnya: bisa nggak nih aku repurchase kalau habis? Ingat ya, kebutuhan pokok manusia adalah sandang, papan dan pangan.

***

Selama ini aku nggak ada masalah kulit yang berarti kecuali kusam karena kekurangan sinar matahari dan eczema. Namun di musim panas tahun lalu (ebused… musim panas ceunah😂) kulitku sempat bermasalah karena suhu yang tinggi. Hampir semua skincare yang kuaplikasikan ke kulit wajah nggak bisa terserap dengan baik, lewat aja gitu… macem gaji haha. That’s why aku memutuskan untuk nge-skip skincare routine-ku sampai kulit wajahku kembali normal 😶.

Kondisi new normal paska musim panas jahara ini bikinku repot serepot-repotnya karena aku mesti mengkalibrasi ulang skincare routine-ku, termasuk mengganti beberapa produk yang dipake *tapi nanti balik lagi kok 😁. So… here they are, skincare routine-ku saat ini. 

***

FACIAL WASH 🌞🌜
Hada Labo Gokujyun Ultimate Moisturizing Face Wash 100 ml
Aku pake facial wash-nya Hada Labo udah lebih dari 5 tahun, udah pernah coba semua varian *yang ada di Indonesia. Sejauh ini yang paling terasa nyaman di kulit adalah Hada Labo Gokujyun Ultimate Moisturizing Face Wash, teksturnya ringan, mudah dibersihkan dan after taste-nya nyaman. Selama 5 tahun pake Hada Labo aku beberapa kali mencoba pake facial wash dari brand lain, ada yang cocok ada yang nggak, ujung-ujungnya aku balik lagi pake Hada Labo.

Shopee | Sociolla

TONER 🌞🌜
Hatomugi Skin Conditioner 500 ml
Sebelumnya aku pake Joylab Berry Bounce Facial Toner tapi produknya discontinue, ZBL banget yekan 😭. Setelahnya aku berganti-ganti toner, kalau habis ganti ke brand lain, begitu seterusnya sampai kita *yha siapa lagi menemukan promo bundle-nya Hatomugi Skin Conditioner. Aku nggak tahu apakah kalyan merasakan hal yang sama denganku, Hatomugi Skin Conditioner ini terasa agak pliket saat diaplikasikan ke kulit, namun begitu ditambahkan serum atau moisturizer langsung menyerap. Karenanya aku ingin segera ganti toner, tapi belum habis… 😅.

Shopee | Sociolla

SERUM 🌞🌜
Some By Mi Super Matcha Pore Tightening Serum 50ml
Sebelumnya aku pake Skintific 10% Niacinamide Brightening Serum namun memutuskan untuk ganti pake Some by Mi Matcha Pore Tightening Serum karena pori-poriku membesar sisaan musim panas lalu. Aku suka botolnya yang pake pump bukan pake pipet macem biasanya, tekstur serumnya agak encer dan mudah meresap. Meski nggak terlalu ketara pori-poriku udah agak mendingan ya… 😉.

Shopee | Sociolla

MOISTURIZER 🌞
Cetaphil Brightening Day Protection Cream SPF 15 50 gr 
Sebelumnya aku pake Skintific 5X Ceramide Barrier Moisturizer Gel namun memutuskan untuk nggak repurchase karena jar-nya tipu-tipu 😅. Aku tertarik beli Cetaphil Brightening Day Protection Cream ini karena melihat Lisna yang makin mirip Bu Ida-nya Fadil wkwk Yha~ aku tahu usia dan kondisi kulit kita berbeda, namun nggak ada salahnya mencoba bukan? Alhamdulillah jar-nya nggak tipu-tipu, teksturnya agak padat sehingga butuh waktu untuk meresap.

Shopee | Sociolla

MOISTURIZER 🌜
Nivea Crème 60 ml 
Aku memutuskan untuk mulai pake Nivea Crème setelah salah satu quorawan berlatar belakang kimia memberikan pencerahan. Menurutnya komposisi ingredients Nivea Crème yang simple itu udah paling pas untuk kulit wajah kita ketimbang skincare dengan kandungan ini itu. Pernah nggak sih kalyan kepikiran mengapa beberapa skincare dengan kandungan ini itu nggak bekerja dengan baik? Salah satunya adalah karena komposisinya yang hanya sekian persen dari keseluruhan, alasan yang sama mengapa kita butuh waktu hingga berbulan-bulan untuk mendapatkan hasil sesuai klaimnya.

Shopee 

SLEEPING MASK 🌜
Viva Waterdrop Sleeping Mask 80 gr
Aku pake Viva Waterdrop Sleeping Mask ini udah lebih dari 3 tahun, so far masih betah pakenya meski aku nggak ngaruh-ngaruh banget. Selama ini aku pake setiap malam sebelum tidur, namun sekarang pakenya selang seling dengan Nivea Crème

Shopee 

SUNSCREEN 🌞
Emina Sun Battle SPF 50 30 ml
Sebelumnya aku pake Carasun Solar Smart UV Protector SPF 45 namun memutuskan untuk nggak repurchase karena bikin kulitku terlihat hinyai. Saat ini aku pake Emina Sun Battle SPF 45, kurasa teksturnya nggak jauh berbeda dengan Emina Sun Battle SPF 30 yang agak encer namun mudah meresap. Packaging-nya pun lebih ramping dan eye catching (dan mirip dengan Somethinc), ukurannya cukup ideal untuk dimasukkan ke dalam pouch atau saku di dalam tas. Untuk aktivitas santai macem weekend di kosan atau mager di rumah aku pake Biore UV Aqua Rich Watery Essence SPF 50+. Teksturnya yang cair dan ringan bikinku rebahanku makin nyaman 😂.

Shopee 

LIP CARE 🌞🌜

Pure Paw Paw 15 gr
Sebelumnya aku biasa pake lip balm dari Nivea atau Vaseline, namun udah hampir 1 tahun belakangan aku pake Pure Paw Paw. Dibandingkan dengan lip balm, ointment lebih multipurpose dan bisa diaplikasikan ke permukaan kulit selain bibir. Kekurangannya Pure Paw Paw adalah ukurannya yang nggak se-compact lip balm dan nggak ada aplikatornya, mau nggak mau kita mesti make sure tangan kita bersih saat pakenya ya…

Di musim panas tahun lalu Pure Paw Paw-ku sempat mencair. Yap. kalyan nggak salah baca. Pure Paw Paw-ku teksturnya berubah dari balm menjadi cair yang ingredients-nya terpisah macem air dan minyak, jadi kalau mau pake tube-nya dipencet-pencetin dulu biar bercampur. Setelah ± 3 minggu, alhamdulillah Pure Paw Paw-ku kembali padat secara bertahap, sama sekali nggak kepikiran bahwa proses pemadatan bisa lebih cepat kalau dimasukkan ke dalam kulkas.

Shopee | Sociolla

Emina Lip Mask Milky Matcha 9 gr
Aku udah pake Emina Lip Mask ini selama 1 tahun lebih, ingin ganti tapi belum habis 😅.

Shopee 

Vaseline Lip Therapy Reveal Lip Scrub 10 gr *
Aku udah pake Emina Lip Mask ini selama 1 tahun lebih, ingin ganti tapi belum habis 😅.

*discontinue
Share
Tweet
Pin
Share
1 comments
Newer Posts
Older Posts

Paused Moments

Let's Get In Touch

  • Behance
  • Letterboxd
  • LinkedIn

Disclaimer

It is prohibited to copying any content from this blog without permission. Please let me know if your privacy has been violated through the content or find something that needs to be credited correctly.

Note

My post may contain affiliate links, which means I will earn a commission if you buy through the link. There is no compulsion as we have different preferences and needs. Thank you :)

Alone Alone Kelakone

2025 Reading Challenge

2025 Reading Challenge
Lestari has read 0 books toward her goal of 6 books.
hide
0 of 6 (0%)
view books

Archives

  • ►  2011 (7)
    • ►  May (1)
    • ►  Nov (6)
  • ►  2012 (19)
    • ►  Jan (1)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (8)
    • ►  Jun (2)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (1)
    • ►  Nov (1)
  • ►  2013 (12)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Oct (1)
  • ►  2014 (20)
    • ►  Jan (2)
    • ►  May (1)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (8)
  • ►  2015 (62)
    • ►  Jan (6)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  Jun (7)
    • ►  Jul (1)
    • ►  Aug (10)
    • ►  Sep (7)
    • ►  Oct (11)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (7)
  • ►  2016 (64)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (2)
    • ►  May (6)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (7)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (9)
    • ►  Nov (6)
    • ►  Dec (11)
  • ►  2017 (76)
    • ►  Jan (10)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (6)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (12)
    • ►  Jun (10)
    • ►  Jul (7)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (6)
  • ►  2018 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (7)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2019 (39)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (5)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2020 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Mar (7)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2021 (44)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (2)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (4)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2022 (47)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (2)
    • ►  Oct (5)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2023 (41)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  May (2)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (6)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (2)
    • ►  Dec (4)
  • ►  2024 (48)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (5)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (5)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (2)
  • ▼  2025 (16)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (1)
    • ►  Apr (2)
    • ►  May (1)
    • ►  Jun (3)
    • ▼  Jul (2)
      • The 13th Years Of (modern) Slavery
      • Sore: Istri Dari Masa Depan

SERIES

Book Annual Post Quaranthings Screen Shopping Blogging 101 Hari Raya Hidden Gems Series

Friends

  • D. R. Bulan
  • Dari Kata Menjadi Makna
  • Ikan Kecil Ikugy
  • Jolee's Blog
  • Mazia Chekova
  • Noblesse Oblige
  • Perjalanan Kehidupan
  • Pici Adalah Benchoys
  • The Random Journal

Blogmarks

  • A Beautiful Mess
  • A Plate For Two
  • Astri Puji Lestari
  • Berada di Sini
  • Cinema Poetica
  • Daisy Butter
  • Dhania Albani
  • Diana Rikasari
  • Erika Astrid
  • Evita Nuh
  • Fifi Alvianto
  • Kherblog
  • Living Loving
  • Lucedale
  • Monster Buaya
  • N. P. Malina
  • Nazura Gulfira
  • Puty Puar
  • Rara Sekar
  • What An Amazing World
  • Wish Wish Wish
  • Yuki Angia

Thanks for Coming

Show Your Loves

Nih buat jajan

Blogger Perempunan

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates