How To Make Millions Before Grandma Dies

by - May 18, 2024


Hello~

Film kedua yang kutonton di bulan Mei adalah How To Make Millions Before Grandma Dies, well... belakangan ini aku merasa butuh banyak hiburan, mellow aja gitu rasanya 😅. Saat aku cek di website, buseddd dah... film mb Pinacolada mendominasi banget. Di XXI se-Bandung-eun cuma Festival Citylink yang menayangkan How To Make Millions Before Grandma Dies, itu pun bukan di prime time. Di CGV masih mending laya, meski layarnya dikit hampir semua bioskop ada jadwalnya. Ofkors, aku memilih nonton di BEC ketimbang di Kings karena nggak mau pulang terlalu malam, parno euy perjalanan ke parkirannya 😅.

Temanku herman mengapa aku bisa nonton sendiri, karena menurutnya makan sendiri aja udah merupakan hal yang luar biasa. Gimana ya... sebagi teman yang luar biasa 😎, aku juga maunya nonton bareng tapi mantemanku punya kehidupan masing-masing dan aku nggak sampai hati mengganggu mereka 😁. Biar sat set aja gitu, makan lebih cepat, sholat lebih cepat dan pulang lebih cepat, minus-nya aku kadang merasa hampa karena nggak ada teman untuk ngobrolin filmnya 😅. Aku udah nggak install simsimi. FYI aja sih ini mah 😂.


Judul How To Make Millions Before Grandma Dies memang bikin lidah belibet, makanya netizen bikin judul masing-masing biar gampang nyebutnya. Kocak banget 😂. Karena premisnya adalah cucu pengangguran yang merawat neneknya maka aku mengira How To Make Millions Before Grandma Dies adalah film from zero to hero-nya si cucu, dimana dia akan berusaha keras mendapatkan uang demi neneknya. Ternyata nggak sebegitunya ya... setelah nonton filmnya aku merasa judul How To Make Millions Before Grandma Dies agak clickbait dan bikin miskonsepsi 🤔.

Aku nonton How To Make Millions Before Grandma Dies di awal penyangannya, bisi keburu turun layar 😅, tapi sampai saat review ini kutulis filmnya masih tayang di bioskop. Terima kasih kepada netizen yang udah meramaikan, baik beneran ingin nonton atau yang sekedar fomo, Awal-awal review-nya pada bagus namun kini mulai bermunculan review zuzur apa cuma gue yang... 😶. IMHO, pengalaman nonton setiap orang pasti akan berbeda meski baca atau nonton review yang sama, kalau cuma sekedar ingin meluapkan emosi kurasa masih ada cara lain, potong bawang misalnya.

Memang, bagimu taste-mu bagiku taste-ku, selera kita bisa sama bisa juga nggak.


Film dibuka dengan M (Billkin Putthipong) dan keluarganya yang mengunjungi makam Agong (kakek), disana Amah (Usha Seamkhum) terkilir yang membuatnya dibawa ke rumah sakit. Saat diperiksa secara seksama dan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, dokter menemukan bahwa Amah memiliki kanker dengan harapan hidup paling lama 1 bulan. Anak-anak Amah: Kiang (Sanya Kunakorn), Chew (Sarinrat Thomas) dan Soei (Pongsatorn Jongwilas) sepakat untuk merahasiakannya. M yang terinspirasi oleh sepupunya Mui (Tontawan Tantivejakul) kemudian pindah ke rumah Amah dengan dalih ingin merawatnya.

INTERAKSI
Di 30 menit pertama kita akan dibuat tertawa-tawa melalui interaksinya M dan Amah saat mulai tinggal bareng, sisanya mah bhay! Scene-nya Amah memberitahu temannya Ngek bahwa ia sakit bikin kita terpingkal-pingkal, kocak banget nih dialognya. Oh ya scene M mandiin Amah untuk pertama kalinya juga nggak kalah kocaknya. Menurutku M dan Amah memiliki chemistry yang OK sebagai nenek dan cucu, dialog mereka yang penuh tarik ulur bikin suasana hangat pun dengan kejahilan kecil-kecil macem saat beli ikan goreng viral.



SETTING & PROPERTY
Aku nggak akan me-review setting dan property-nya How To Make Millions Before Grandma Dies karena udah dirangkum oleh akang teteh @biasalahanakmuda. Aku suka bagaimana tim bikin suasana rumah yang familiar, seadanya dan sesak oleh barang kenangan. Kalau kalyan bikin rumah jangan lupa bikin kamar di lantai dasar ya, nggak semua orang tua sanggup naik turun tangga loh ya... apalagi kalau udah renta dan pake kursi roda.



CAREGIVER
Sebagian orang melihat caregiver sebagai pekerjaan paruh waktu di sela mengerjakan pekerjaan rumah tangga, padahal caregiver itu 7/24. Kubilang begini karena aku pernah mengalaminya, mengurus obat-obatan, mencocokkan jadwal dokter, menyusun menu makan, bikin bepergian kit, memilih alat bantu medis, belanja printilan ini itu, mengganti lay out kamar, mengatur keuangan biar nggak kismin, menyimpan rekam medis, sampai menjaga mood pasien biar nggak tantrum 😂. Dan khow-khow sekalyan masih tanya mengapa aku nggak kerja 8-5???

Ada kalanya aku jengkel dengan tamu yang memberikan saran based on their experience, aku faham bahwa mereka hanya ingin membantu, nyatanya nggak semua saran benar-benar membantu yang ada malah bikin runyam 😅. Kurasa semua pencapaian dan hal baik yang pernah terjadi di dalam hidup seketika menjadi invisible saat menjadi caregiver, macem nothing aja gitu 😅. FYI, kini di LinkedIn kita bisa memasukkan caregiver untuk opsi career break, cukup membantu HRD saat screening.



HUBUNGAN YANG KANDAS
Kuyakin kalyan pernah mengetahui atau mengalami hubungan yang kandas perkara harta, entah itu hubungan pertemanan, hubungan kekerabatan atau hubungan persaudaraan. Hubungan persaudaraan Amah terputus paska saudaranya menolak memberinya bantuan untuk beli tanah makam. Hubungan persaudaraan Kiang-Chew-Soei merenggang paska Amah memberikan rumahnya kepada Soei. Bener apa kata Chew kepada Amah: anak laki-laki mewarisi harta sedang anak perempuan mewarisi gen kanker.



SIAPA YANG AMAH PALING SAYANGI?
Amah paling nggak suka Soei pulang ke rumah karena artinya ia sedang terkena masalah, nggak sekali dua kali debt collector datang menagih hutang ke rumah yang bikin Amah berakting jadi babu 😂. Tapi sebelum meninggal, Amah memberikan rumahnya kepada Soei ketimbang Kiang karena saat itu Soei yang paling membutuhkan. Kasih orang tua sepanjang masa kasih anak sepanjang galah, bukannya berterima kasih yang ada Soei malah memasukkan Amah ke panti jompo. Eanjirrr Soei… 😠😠😠😠😠

Dari How To Make Millions Before Grandma Dies aku mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang nggak pernah kutanyakan 😅. Scene saat Amah dan Chew beberes kulkas bikin hatiku membuncah saking harunya, yha~ bahkan mas yang duduk di sebelahku sesegukan. Semua orang tua berusaha membagi kasih sayangnya secara adil, namun budaya membuatnya berat sebelah. Kontradiksi budaya patriarki di Indonesia: di satu sisi kita ingin menghilangkannya namun di sisi lain kita malah memeliharanya 😂.



MOMEN-MOMEN MBREBES MILI
Ada banyak scene yang bikinku mbrebes mili, mostly adalah scene-nya M dan Amah. Scene saat Amah ngelindur kesakitan memanggil orang tuanya bikinku waswas Amah akan segera dijemput 😭. Sedang scene saat M dan Amah tetap menunggu Kiang, Chew dan Soei di depan rumah bikinku déjà vu dengan mbah uti. Namun yang paling nangis banget adalah scene saat M mengajak Amah pulang di rumahnya, macem… yah… sebentar lagi deh ini 😥.



BAGIMU TASTE-MU BAGIKU TASTE-KU
How To Make Millions Before Grandma Dies mungkin akan terasa relate untuk kita yang masa kecilnya dekat dengan figur nenek. Aku mengalami masa berangkat dan pulang sekolah ditunggui mbah uti di teras, dikasih jeruk diam-diam karena sepupuku yang lain nggak dikasih, amplop THR yang selalu disematkan ke baju pake peniti biar nggak hilang, bikin sapu tangan dari bahan sisa dan mengurai benang wol sisaan bikin cross stitch. Aku memiliki banyak kenangan dengan mbah uti makanya saat beliau mangkat sedih banget.

***

Kalau kalyan merasa How To Make Millions Before Grandma Dies ini over expectation isokey, mungkin kalyan keseringan baca dan nonton review-nya rang-o-rang makanya begitu nonton ekspektasinya langsung terjun bebas 😅.

All pictures were taken from the @watchmen.id thread.

You May Also Like

0 comments

Feel free to leave some feedback after, also don't hesitate to poke me through any social media where we are connected. Have a nice day everyone~