Ramadan + Idulfitri

by - April 20, 2024


Assalamualaikum ya bestie

Meski terlambat berminggu-minggu… taqaballahu minna wa minkum shiyamana wa shiyamakum wa ja’alanallahu wa iyyakum minal aidin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin ya manteman 👐. Semoga kita dipertemukan kembali dengan bulan Ramadan dalam keadaan yang lebih baik, insya allah kita kembali ber-Idulfitri sebagai... *drum rollrich aunty yang demen check-out di Sopi pi pi pi pi pi… 😂

Telah sampailah kita pada annual post Ramadan + Idulfitri yang di-publish nggak sesuai schedule dikarenakan writer-nim tumbang kena penyakit musiman wkwk 😁. Tadinya aku mau bikin beberapa post yang runut sesuai timeline, namun karena sadar diri nggak sanggup jadinya kupadatkan dalam 1 post aja. Aku hanyalah manusia biasa yang moody dan mageran, draft post yang udah siap di-publish kadang malah salah setting schedule-nya 😁.

Here are they… Lestari’s #ramadancore

BUKBER

Alhamdulillah Ramadan kali ini cuacanya nggak begitu panas macem Ramadan tahun-tahun lalu, malah cenderung adem. Intensitas hujan yang sedang tinggi-tingginya dan euphoria rang-o-rang yang ingin segera sampai di rumah adalah perpaduan yang sempurna untuk menghasilkan macet 😓. Bahkan jalan di depan kantor pun sering stuck saking nggak berdayanya menghadapi arus kendaraan yang tumpah dari segala arah. Kalau bisa dapet bis ya syukur kalau nggak dapet bis ya melipir dulu ke Kings 😁.

Aku beberapa kali berbuka puasa di Kings, gils… semakin mendekati akhir Ramadan malah semakin ramai. Part tersulit adalah part mencari meja, tapi karena aku sendiri biasanya join dengan rang-o-rang yang juga sendiri. Salah satu hal yang bikinku lebih nyaman berbuka puasa di kosan adalah bisa vc dengan mama, kadang anyep aja gitu😅 Memang ya tahun ini agenda bukberku sepi, hanya ada 2 bukber di luar yakni di Ambrogio Patisserie dan di Waroeng Setiabudhi.

Hari sabtu menghabiskan waktu bersama teman, menunggu waktu berbuka sambil tertawa-tawa dan bercerita ini itu. Hari minggu berada di rumah duka di mana temanku disemayamkan, menunggu waktu berbuka dalam sunyi sambil mrebes mili. Hari ini aku bolak balik scroll TikTok, menunggu waktu berbuka sambil merenungi hidup yang sebegini balance-nya… 😶.

SO HAWT

Setelah pandemi kita menghadapi climate change yang cukup ekstrim, hujannya nggak kira-kira dan panasnya bikin huru hara. Mau sepanas apa pun cuacanya aku selalu tidur pake selimut (yap, I’m blaket person), tapi kali ini aku sampai skip pake selimut saking panasnya. Selama ini aku nggak suka AC karena dinginnya menelusup dan bikin masuk angin, tapi kali ini aku beneran mendambakan AC😂. Pun dengan baju yang dipake, tebal dikit berasa gatal, inginnya pake yang adem-adem.

Sejujurnya daku khawatir kena heatstroke karena sering sakit kepala perkara kepanasan padahal nggak kemana-mana. Makanya aku lebih suka weekdays karena di kantor aku nggak akan kepanasan meski ruangannya nggak pake AC. Kalau nggak penting-penting amat aku ogah keluar kosan, plis ini mah… 😅. Meski panas aku berusaha untuk nggak minum minuman berembun, berwarna dan berasa karena sadar diri aja sih udah tuwir 😂.

Hariku terbuat dari celana rayon motif zebra yang bolong kena paku dan hihid.

PASAR KOSAMBI

Salah satu hal yang menyenangkan adalah mengisi toples-toples kosong dengan keripik dan kue, satisfying aja gitu menyusunnya satu persatu. Belajar dari pengalaman, keripik dan kue sangat rentan untuk dibawa dalam perjalanan, karenanya aku berinisiatif untuk membawa toples saat ke Pasar Kosambi. Iya… jadi keripik dan kuenya langsung dimasukkan ke dalam toples ketimbang di-packing pake plastik, masnya tanya: buat ngemil di kantor ya teh? 😂. Best buy-ku adalah keripik cireng 💖  dan cheese stick 💖 *as always.

Pulangnya mampir ke Yogya Heritage, makan bubur goreng yang so nice so good.

BINGKISAN RAMADAN

Hampir setiap tahun Pakde dan keluarga berbagi bingkisan Ramadan untuk keluarga dan tetangga dekat, biasanya kita (uwa dan sepupu-sepupu) diberdayakan untuk mengurusinya dari hulu ke hilir. Sejak tahun lalu urusan bingkisan Ramadan di take over, kita sadar kok bahwa beda panitia pasti beda treatment-nya, namun konsep status pernikahan yang dijadikan kriteria penerima bingkisan Ramadan itu kurasa offside banget deh 😏. Karena aku jadi bertanya-tanya: mon maap nih panitia… kalau nikahnya lebih dari sekali dapetnya bisa double apa triple nggak? 😏.

Tahun ini hanya aku yang nggak dikasih bingkisan Ramadan dengan alasan: belum menikah, mau nyambat tapi masih Ramadan. Namaste  🌈. Untungnya mama udah nggak tersinggung macem tahun lalu, iya, tahun lalu udah ada wacana aku dicoret dari list namun mama demanding dan ujung-ujungnya emotional calling ke Widy 😐. Kalau alasannya: kan udah dapet dari kantor, mampu beli sendiri atau dialihkan untuk keluarga dan tetangga lain aku sih tyda masalah. Tapi kan ini alasannya agak laen…

At this kind of moments aku selalu nasihatnya Pici saat resah perkara career break, bahwa: ketika satu pintu tertutup, maka pintu lain akan terbuka. Aku mungkin nggak akan menerima bingkisan Ramadan keluarga hingga waktu yang nggak ditentukan, namun aku menerimanya dari manteman sekalyan, terima kasih bestie… it’s warm than I ever thought. Honestly, it’s not about the value of the gift, but about how to treat peoples around ✨👌.

IDULFITRI

Tahun ini Widy dan Bagus ber-Idulfitri di Subang, karenanya kita menyusun rencana untuk ber-quality time bersama keluarga yang agak sulit bersatu. Kita bukber di hari terakhir Ramadan di Rojo Sambel karena tempatnya cukup luas dan proper untuk mama yang pake tongkat, ini Widy ya yang nyari tempatnya bukan aku 😁. Kurasa Rojo Sambel Subang lebih OK ketimbang yang di Bandung, makanan yang disajikan masih hangat dan lebih nikmeh.


Tahun ini Pakde dan keluarga ber-Idulfitri di Surabaya, karenanya kita kembali ke template awal wkwk Wa Gun dan keluarga ber-Idulfitri ½ hari aja karena mesti mudik ke Garut, sedang Wa Ade dan keluarga udah duluan ber-Idulfitri di Garut. Tadinya kita berencana sholat Idulfitri di alun-alun Subang namun nggak jadi karena lokasinya kurang proper dan jauh dari kantong parkir, jadilah kita sholat Idulfitri di Mesjid Al-Furqon (Muhammadiyah). Setelah sholat kita ber-silaturahmi ke rumah Emih, kemudian lanjut ber-silaturahmi ke rumah Mbah.

Tadinya kita udah mempersiapkan dress code untuk Idulfitri tapi nggak jadi dipake karena nggak match dengan baju yang dibawa oleh Widy dan Bagus. Yha~ mama maunya baju kita samaan 😆. Siap baginda ratu… akan hamba persiapkan baju yang match dengan ananda Widy dan Bagus, silakan tunggu di singgasana 😎. Mon maap nih, ternyata baginda ratu sebel banget dengan kemejaku yang katanya bluwek (tampak lusuh), ini broken white mah… broken white… 📣.

Outfit Idulfitri-ku adalah outfit ngantorku, makanya B aja, eh tiap tahun memang B aja sih😂

Berbeda dari tahun-tahun lalu, menu Idulfitri tahun ini adalah bubur ayam dan ketoprak, berasa sarapan terus 😃. Menu regular macem opor, sambal goreng kentang, ase cabe dan mie glosor ada kok cuma karena ada bubur dan ketoprak jadinya kurang laku. Well… kita telah mencapai usia rentan penyakit kolits macem kolestrol, diabetes dan asam urat, makanya menu-nya disesuaikan 😉. Kalyan begini juga nggak?


AFTERMATH

Alhamdulillah aku berhasil melalui Ramadan + Idulfitri tanpa santanism, namun aku nggak berhasil melalui hari-hari setelahnya 😢. Setelah libur Idulfitri aku beres-beres rumah macem nyapu ngepel dan bebersih, saat itu cuacanya memang kurang enak ditambah lagi aku pake ojol yang mana bikinku keanginan. Bukannya makan dan minum obat, yang ada aku malah minum matcha (less ice kok *pembelaan 😅) dan melewatkan makan siang dengan dalih nanti juga makan kok 😆.

Sorenya aku halal bihalal di Ambrogio Patisserie (lagi) dan dengan cerdasnya memilih menu soto tangkar dengan harapan akan menghangatkan perutku yang sepertinya kedinginan 😅. Aku nggak mengira kuah sotonya akan full santan nan creamy begini, saat makan aku merasa ngambang haha macem nggak napak tanah tapi aku masih hidup 😮, nggak enak banget deh rasanya… Manteman udah bolah balik menawarkan untuk makan buah, minum obat dan pergi ke klinik karena air wajahku pucat, tapi aku masih merasa baik-baik aja 😰.

Pulang dari halal bihalal aku nggak bisa tidur gegera diare dongs, kontinyu sampai pagi dan bikinku lemah letih lesu 😭. Dengan kondisi ini aku nggak bisa pergi ke klinik, ditambah lagi hujan yang nggak berkesudahan, jadinya aku konsul via Halodoc. Alhamdulillah aku udah mendingan setelah minum obat, meski efeknya bikin susah fokus karena ngantuk luar biasa 😢. Aku pulih seminggu kemudian.

Dear manteman udah saatnya kita menghindari santan ya 😁

You May Also Like

0 comments

Feel free to leave some feedback after, also don't hesitate to poke me through any social media where we are connected. Have a nice day everyone~