photo by alleksana |
Hello~
Happy Valection Day everyone… marki nyari promo jajanan 😁.
Di tahun politik in tensi ketegangan dan nyambat rang-o-rang meningkat, mau itu dunia maya atau dunia fana~ Apa pun obrolannya closing-annya pasti tentang pemilu dan kampanye dikit-dikit capres pilihannya😅. Dibandingkan dengan pemilu 2019 aku merasa pemilu 2024 ini lebih barbar dan berantakan, udah nggak terhitung berapa banyak pelanggaran yang terjadi selama periode kampanye, pun dengan gimmick nggak penting yang malah bikin il-feel 🤢.
Pemilu 2024 diadakan 2 kali putaran, dengan 3 pilihan capresnya yakni: Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming dan Ganjar Pranowo – Mahfud MD. Kuyakin bukan hanya aku yang menginginkan pemilu diadakan 1 putaran, capek aja gitu… 😅. Sampai saat post ini ditulis aku masih belum menentukan akan memilih capres yang mana, semua capres memiliki plus minus and… nobody was perfect.
Aku nggak begitu mengikuti berita tentang pemilu 2024 macem pemilu 2019 karena pasti gitu-gitu aja. Social media detox-ku masih akan berlanjut karena aku nggak siap dengan tsunami konten pemilu, asli, overload data bikin puyeng 😆. Aku udah nge-mute beberapa keywords yang berhubungan dengan pemilu 2024, sialnya keywords-nya berkembang dan bikin threads-nya tetap muncul.
Aku bahkan nggak nonton satu pun Debat Capres karena kutahu netizen akan bikin video rekapannya. Namun aku setuju dengan statement-nya Sujiwo Tejo di salah satu interview-nya, yakni bahwa politik adalah persoalan waktu.
***
KAMPANYE KREATIF
Satu-satunya yang kusuka dari pemilu 2024 adalah kampanye kreatifnya. Ya… Ya… Ya… aku tahu sebagian dari kalyan mencibir karakter 3D (bukan AI) milik Prabowo – Gibran yang gemoy, but honestly we couldn’t deny that their campaign works so bad especially for kids 😉. Aku jelas excited banget dengan haveaniesday, lucu aja gitu kalau bisa bikin ginian sendiri. Aku akui bahwa di pemilu 2024 tim kreatif semua capres bekerja gigih untuk merangkul kawula muda khususon Gen-Z.
BUZZERS SIALAN
Yha~ pokoknya aku jengkel sejengkel-jengkelnya dengan buzzers yang kerjaannya mengaburkan batas nalar. Bagi kita yang udah mengalami asam garam social media mungkin faham bahwa informasi yang ada di social media mesti diekstraksi dan dikurasi mandiri. Sayangnya hal ini sulit diterapkan untuk generasi orang tua (boomer) yang langsung menelan informasi mentah-mentah dan bikin asumsi mandiri yang mana bikin mereka jadi sasaran empuk buzzers sialan 🤬.
Pertanyaan penting di pemilu 2024, apakah Gen-Z mempelajari sejarah sebagaimana Millenials? Aku kurang tahu bagaimana kurikulum pelajaran sejarah kini, namun di rentang usia Millenials – Gen-Z ada banyak sejarah tercipta. Saat ini pengetahuan terbuka lebar, perpustakaan fun, akses internet cepat dan pada pake smartphone. Dengan semua kemudahan ini kurasa nggak ada salahnya untuk melakukan in depth research ketimbang lempar pertanyaan ke akun base.
POLUSI VISUAL
Di masa kampanye usaha konveksi, printing dan merchandise tenctunya marema, belum afdhol rasanya kalau kampanye nggak berbagi freebies yekan. Untukku alat peraga kampanye tergenggeus adalah baligo caleg dan bendera partai yang dipasang semena-mena. Maaf banget niya… tapi baligo caleg rerata bikin siwer, pabeulit antara visi misi, nomor urut, seruan ke TPS, wajah sumringah caleg dan logo partai.
WAG
Sebagai admin WAG keluarga tentcunya aku perlu menjaga kedamaian dan kenetralan keluarga, that’s why aku udah mewanti-wanti untuk nggak nge-share apa pun tentang pemilu 2024, kalau ngeyel akan ku-kick dari WAG 🙂. Syudah bisa ditebak ya, aku berantem selama hampir seminggu gegara menjalankan tugas sebagai admin WAG 😅. Well… aku hanya nggak ingin WAG-ku rusuh perkara berbeda pilihan capres atau di-spam potongan-potongan video dengan narasi yang menghasut.
Sejujurnya aku jengkel pake bangeddd dengan fanastisme rang-o-rang pada capres pilihannya, macem… B kali aja ah… mereka begini begitu kan ada maunya 🤭. Nggak perlulah bikin statement dukung capres dji, sam, soe di social media karena bisa bikin hubungan keluarga nggak nyaman. Kalyan adalah satu diantara sekian juta orang, bukan satu-satunya, bukan pula pusat dunia.
DEKLARASI SANA SINI
Kita nggak bisa mengontrol massa yang berinisiatif bikin aliansi atau deklarasi, mereka hanya mencari teman dengan minat yang sama. Toh sebagian orang masih membutuhkan validasi, sebagian orang kebutuhan validasinya udah terpenuhi. To be honest, aku nggak ada masalah dengan deklarasi sana sini, aku hanya menyayangkan bagaimana sebagian orang mendeskriminasikan rang-o-rang yang nggak sejalan dengannya.
AGAMA KAMU APA?
The ugly truth… Indonesia masih rentan terhadap isu yang berkaitan dengan agama, pemuka agama dan pendakwah palsu. Kuyakin bukan hanya aku yang gedeg dengan politisasi agama, tahu sendiri laya gimana chaos-nya saat agama lebur dalam politik. Maaf banget niya… tapi aku nggak yakin malaikat Jibril akan melakukan hal-hal di luar job desk-nya 🥺. Pun dengan kampanye di pesantren, plis euy… alun-alun masih lega.
Kuharap kalyan faham bahwa negara dan agama adalah hal yang berbeda, Indonesia mengakui lebih dari 1 agama dan kita semua bersatu sebagai tanggal merah di kalender. Presiden adalah pemimpin negara bukan pemimpin salah satu umat, kupikir seharusnya kita memilih capres yang bisa memimpin bukan sekedar berakhlak baik dan bisa membaca Al-Qur’an. Iman adalah hal yang personal antara manusia dan Tuhan, dan sebaik-baiknya ibadah adalah yang dirahasiakan.
TANDA KITA UDAH TUA
Aku lupa pernah baca di mana, salah satu tanda kita udah tua adalah ada teman yang nyaleg, demmm… 😌.FYI. Salah satu temanku nyaleg di pemilu 2024, sezuzurnya aku mengkaget ia nyaleg. Meski temanku nggak mendapatkan dukungan sebagaimana mestinya, aku bersyukur ia akhirnya menemukan passion yang sesuai dengannya.
***
Edan juga niya netizen, perjalanannya menelusuri kehidupan personal capres udah macem perjalanan menuju inti bumi. Kurasa pemilu nggak hanya bikin rang-o-rang makin kritis atau malah apatis, tapi juga bikin rang-o-rang menunjukkan sisi buruk yang sebelumnya disembunyikan. H-7 pemilu 2024 situesyen kampanye udah gila-gilanya, pun dengan netizen yang udah ikutan gila memikirkan negara 5 tahun yang akan datang.
Well... semoga kita bisa melalui pemilu 2024 dengan baik ya, meski berbeda pilihan capres.