Menu

  • 🎀 Home
  • Hello ~
  • 📌 Place
  • 🔥 Space
  • 🍊 Taste
  • 🌼 Personal Thoughts
  • 🎬 Spoiler
  • 🎨 Studio
  • ➕ Extra

demilestari

Powered by Blogger.

Hello~

Beberapa minggu yang lalu di FYP-ku lewat potongan video fashion show dari salah satu modest fashion brand yang eyewear-nya mengingatkanku pada eyewear yang dipake di Schiaparelli wedding-nya Elizabeth ‘Liz’Roseberry. Aku nggak sempat nge-save videonya karena saat layarnya ku-tap malah ke-refresh, dan aku nggak kepikiran cari videonya di history 😅.

Saat mengecek draft folder-ku aku menemukan draft post untuk spring 2024 couture collection, yha~ tumben-tumbenan yekan aku yang mageran ini bikin post tentang fashion. Saat itu aku terkesima oleh desainnya Robert Wun yang dramatis abis bis bis hingga tetes terakhir, pun dengan mb Brienne of Tarth yang cucok jadi muse-nya Maison Margiela.



Tadinya aku ingin bikin rating mandiri looks favorite-ku di spring 2024 couture collection, namun mendadak nggak mood karena nggak mendapatkan foto Maison Margiella yang proper di Getty Images. FYI. Aku sering pake gambar dari Getty Images karena sering mager menulis ulang nama fotografernya di credit 😁. Well… karena spring 2024 haute couture udah lewat mari kita revisi ulang post-nya menjadi Schiaparelli wedding 😉.

***

Muqaddimah dulu ya…

Schiaparelli adalah rumah mode yang didirikan oleh Elsa Schiaparelli pada tahun 1927 di Paris, dari namanya kita tahu bahwa mb Schiaparelli ini berasal dari Italy. Saat kuliah dosenku pernah bilang: Italy adalah puncak segala taste, melebihi Prancis dan Inggris. Taste-nya italian udah teruji selama ratusan tahun melalui patung-patung marmer, karya seni, craftsmanship, fashion, kuliner dan lainnya. Makanya sering-sering lihat desain orang Italy biar desain kalyan nggak kayak tahu *ytta *wkwk 😂.

Iyaaa… sketsaku (dan manteman) pernah dikatain tahu gegara butut 😂😂😂.

Schiaparelli berada di era yang sama dengan Channel, sayangnya Schiaparelli kurang bisa beradaptasi dengan sehingga ditutup. Desainnya Schiaparelli beraliran surealis karena banyak dipengaruhi oleh karya seniman di masanya macem Salvador Dali dan Jean Cocteau, apalah artinya desain yang kece kalau nggak bisa balik modal yekan 😁. Setelah hiatus selama puluhan tahun, Schiaparelli dihidupkan lagi pada tahun 2014.



Schiaparelli dibeli oleh Diego Della Vale dari Tod’s Group dan menunjuk Christian Lacroix sebagai creative director, setelahnya ada Marco Zanini dan Betrand Guyon. Pada tahun 2019 Schiaparelli menunjuk Daniel Roseberry sebagai creative director. Kurasa ini adalah keputusan yang tepat ya sebab Daniel Roseberry tahu bagaimana membangkitkan kembali spirit-nya Maison Schiaparelli ke masa kini ✨👌.

Saat ini Schiaparelli memiliki koleksi ready to wear yang omaga… *pake suara Cardi B 😂, kusuka jewelry dan aksesorisnya nya yang surealis nan manis 😍. Diantaranya adalah golden lung necklace yang dipake oleh Bella Hadid di Cannes Festival dan golden dove brooch yang dipake oleh Lady Gaga di Inauguration Day. Maaf banget ini mah… untukku Doja Cat bertabur Swarovski adalah salah satu kegagalan Maison Schiaparelli, gagal faham hamba… 😭.




Mungkin karena keseringan nonton video Jewel with Jules, semesta algoritma mengantarkanku pada video Schiaparelli wedding-nya Liz Roseberry yang cakep banget. Dia pake Schiaparelli from head to toe, detail menyerupai tulang rusuk di gaunnya cantik dan warna pas, pun dengan aksesoris yang dipakenya. Aku jelas naksir eyewear yang mengingatkanku pada Pans Labyrinth dan sepatunya yang super duper fun 💖💖💖.

Schiaparelli wedding-nya Liz Roseberry bikinku mikir bahwa beruntung banget ya mbnya punya Daniel Roseberry 😍. 

Kalau nggak baca caption-nya aku nggak akan tahu Liz Roseberry dan Daniel Roseberry adalah saudara kandung. Yha~ aku bahkan nggak tahu doi adalah creative director-nya Schiaparelli 😅. Oh ya, Liz Roseburry adalah seorang jewellery designer dan ia terlibat dalam proses kreatifnya Schiaparelli, nggak secara resmi sih 😅. Kurasa The Roseberry memang berbagi taste sehingga desain yang mereka hasilkan mirip-mirip.

Kalyan bisa mengecek toko online-nya mb Liz disini.







Meski judul post-nya adalah Schiaparelli Wedding, isi post-nya nggak sebanyak intro-nya. Aku hanya ingin berbagi what is interesting and curious about also every little thing in between berbulan-bulan lalu. Kali aja kalyan tertarik 😁…

***

Schiaparelli's wedding picture taken from the Vogue website
Schiaparelli's jewelry and accessories are taken from their website
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Photo by Soulseeker

Hay...

Apa kabar royal enthusiast? 😁 Selama 'main' di Quora salah satu topik yang sering muncul di timeline-ku adalah topik mengenai royal family. Yha~ sebagai royal family yang populer karena keberhasilannya menjajah hampir separuh dunia 🤯 kurasa ada banyak hal menarik yang bisa dibahas dari British royal family. Faktanya, hampir semua negara di Eropa memiliki hubungan kekerabatan terencana yang membuat hirarki tampak rumit. Kalyan sadar nggak sih kalau The Spencer lebih pure blood ketimbang The Windsor yang self-proclaim sebagai British royal family 😅.

Karena sering ‘main’ di Quora aku jadi mengikuti bahasan mengenai royal family (bukan hanya British) karena bagaimana pun keberadaan mereka mempengaruhi urusan geopolitik. Yang terbaru adalah bahasan mengenai penobatan King Frederik X di tengah skandal perselingkuhannya dengan Genoveva Casanova 😌. Di hingar bingarnya rumor penobatan King Frederik X, ada bahasan yang menurutku menarik yakni mengenai perhiasan yang akan diwariskan oleh Queen Margrethe II kepada Queen Mary of Denmark 🤔.


Sezuzurnya aku lebih menyukai selera fashion-nya Queen Margrethe II yang lebih berwarna dan chic ketimbang Queen Elizabeth II yang gitu-gitu aja 😅. Yha~ aku tahu pake one bold color bisa bikin rang-o-rang pay for attention, tapi kalau keseringan bikin bosan sekali pun harga outfit-nya nggak tergapai. So far, royal favorite-ku adalah Zara Tindall yang terlahir effortlessly cool, apa pun yang dipakenya mengesankan dan tentcunya bikin cakep 😍.

Di antara semua perhiasan yang dipake oleh royal family yang paling mencuri perhatian adalah tiaranya. Sebagai alumni Disney princess era aku memahami bahwa tiara adalah ciri mutlak yang membedakan pure blood dan mud blood 😁. Meski kini tiara dipakai oleh warga byasa, tiara royal family memiliki sejarah dan value tersendiri yang menjadikannya begitu berharga. Konon, saat Queen Elizabeth II tahu Lady Diana Spencer kecelakaan yang pertama ditanyakan adalah perhiasan yang dipinjamnya karena merupakan aset kerajaan.

Oh ya, perhiasan keluarga kerajaan otomatis dimiliki oleh Raja dan Ratu yang menjabat, keluarga dan kerabat bisa meminjam perhiasan atas persetujuan mereka.

Burmese Ruby Parure yang dipake oleh Oma Eli

kalung Nizam of Hyderabad yang dipake oleh Princess Katherine of Wales

Sebagian perhiasan yang dimiliki oleh royal family merupakan hadiah dari negara persemakmuran macem Australia dan India. Nizam of Hyderabad Parure yang dihadiahkan oleh Nizam, pengusaha yang berasal dari Hyderabad India. Brazilian Aquamarine Parure yang dihadiahkan oleh Getulio Vargas dan rakyat Brazil yang... buseddd... kinclong macem Cling. Japanese Pearl Choker yang dihadiahkan oleh pemerintah Jepang. Hmmm... Apakah ini yang dinamakan upeti? 🤔.

FYI. Parure adalah set yang biasanya terdiri dari minimal 2 item perhiasan, tiara, kalung, anting, bros yang terbuat dari metal (emas, perak atau platina) dan batu alam (mutiara, berlian, amethyst, tourmaline, emerald dll). Setelah kuperhatikan, kurasa warna perak lebih cocok untuk orang Eropa ketimbang warna emas karena tone kulitnya yang lebih pucat, kalau memang masih keukeuh ingin pake emas mungkin bisa memilih tone yang lebih gelap *sotoy 😆.

Seperti byasa, aku bikin list royal family tiara favorite-ku… yang paling menarique dan cantik.

QUEEN MARY LOVER'S KNOT TIARA

Queen Mary Lover's Knot Tiara adalah salinan dari The Cambridge Lover’s Knot Tiara yang dibuat oleh House of Garrard pada awal abad ke-19 untuk hadiah pernikahan Princess Augusta dari Hesse Cassel, Duchess of Cambridge. Queen Mary yang menyukai The Cambridge Lover’s Knot Tiara meminta House of Garrard untuk membuatkan tiara yang sama di tahun 1913. Setelah kematiannya, Queen Mary Lover's Knot Tiara diwariskan kepada Queen Elizabeth II.

Lover's Knot Tiara adalah tiara terbuat dari berlian dan 19 mutiara oval besar berukuran gradien yang dipasang menggantung, desain simpulnya yang proporsional bikin tiara ini terlihat manits saat dipake. Setahuku, para menantu dari keluarga kerajaan hanya bisa meminjam 3 tiara (diluar jewelry lainnya) untuk dipakai saat melakukan tugas kerajaan. Dan Queen Mary Lover's Knot Tiara adalah tiara yang dipilih oleh Lady Diana Spencer dan Princess Katherine of Wales 😍.



PRINCESS SOFIA'S PALMETTE TIARA

Princess Sofia's Palmette Tiara adalah hadiah pernikahan Sofia Hellqvist dan Prince Carl Philip (Swedia) dari King Carl XVI Gustaf dan Ratu Silvia. Sebagai princess baru (karena rakyat biasa yang tenctunya nggak memiliki tiara 😉) Princess Sofia sering menggunakan Palmette Tiara saat melakukan tugas kerajaan. Aku nggak menemukan siapa jeweler yang membuat Palmette Tiara ini, kemungkinan jeweler yang memang udah terbiasa membuat jewelry untuk keluarga kerajaan.

Palmette Tiara adalah tiara yang desainnya terinspirasi dari daun palem (yang lebih mirip monstera?! 😅) dengan topper berlian dan zamrud berukuran gradien yang diambil dari kalung yang dihadiahkan oleh pangeran Thailand. Yang kusuka dari Palmette Tiara ini adalah topper-nya yang bisa diganti-ganti, kadang pake berlian, kadang pake zamrud, kadang pake mutiara. Menyesuaikan dengan outfit dan make up-nya, sungguh sangat sustainable ✨👌🏻.

atas: versi asli Palmette Tiara, bawah versi modifikasi Palmette Tiara



MELLERIO SHELL TIARA

Mellerio Shell Tiara adalah hadiah pernikahan Infanta Isabella dan Pangeran Gaetan (Two Sicilies) dari Ratu Isabella II (Spanyol). Mellerio Shell Tiara didesain oleh Oscar Massin (Belgia) dari Mellerio dits Meller (Prancis). Karena Infanta Isabel nggak memiliki keturunan, ia mewariskan sebagian besar perhiasannya termasuk Mellerio Shell Tiara ini kepada keponakannya, Raja Alfonso XIII (Spanyol). Saat ini Mellerio Shell Tiara dimiliki oleh Ratu Sofia yeng merupakan ibu dari Raja Felipe IV, dan dipinjamkan kepada Letizia.

Mellerio Shell Tiara adalah tiara yang didesain menyerupai ombak sekaligus cangkang kerang, dengan 7 mutiara berukuran gradien dan berlian yang so shiny so jinny oh jinny... 🧞‍♀️✨. Di tengah tiara terdapat 1 berlian tambahan yang bisa dilepas pasang, sayangnya saat ini berlian tambahan tersebut udah jarang digunakan. Mutiara dan berlian yang dipasang menggantung di tiara menciptakan efek beriak saat pemakainya bergerak. Kewren banget yekan 😍.

Mellerio Shell Tiara ini cucok untuk tatanan rambut berombak

PRINCESS ASTRID RUBY AIGRETTE TIARA

Princess Astrid Ruby Aigrette Tiara adalah tiara hadiah pernikahan Queen Maud (Inggris) dan Haakon VII (Norwegia) dari teman-temannya di tahun 1954. Ruby Aigrette Tiara diwariskan oleh Queen Maud kepada cucunya Princess Astrid yang merupakan kakak dari King Harald V of Norway. Ruby Aigrette Tiara termasuk tiara yang jarang digunakan karena desainnya yang agak offside 😅, karenanya aku nggak bisa menemukan gambar terbaru dari Ruby Aigrette Tiara.

Ruby Aigrette Tiara adalah tiara yang didesain untuk dipasangkan dengan bulu-bulu ala Great Gatsby, makanya ketika dipake polosan berevolusi jadi antena Mantis 🦗. Aigrette adalah istilah Prancis untuk kuntul merujuk pada bulu-bulu di bagian kepala burung kuntul yang menjurai. Meski desainnya yang agak offside kurasa Princess Astrid Ruby Aigrette Tiara adalah salah satu tiara yang menarique, kalau dipasangkan dengan bulu-bulu mungkin akan terlihat cakep, sayangnya belum ada princess yang berani pake di acara publik 🙃.



GOLDEN POPPIES TIARA

Golden Poppies Tiara adalah tiara yang digagas oleh Queen Margrethe II pada tahun 1976, ia mempercayakan pembuatannya kepada Arje Griegst. Karena usianya yang masih muda Golden Poppies Tiara hanya digunakan oleh Queen Margethe, tapi pernah kok dipinjam oleh Queen Mary. Well… mengingat saat ini Queen Mary udah resmi menjadi Ratu Denmark ada kemungkinan Golden Poppies Tiara nantinya dipake oleh Princess Isabel dan Princess Josephine ❤️.

Golden Poppies Tiara adalah semi tiara yang didesain ala sirkam yang disematkan di sanggul, bukan tiara konvensional yang menjulang ke angkasa atas. Semua bunga Poppy di Golden Poppy Tiara terbuat dari emas yang ditempa dengan berlian dan mutiara sebagai putiknya. Kurasa Golden Poppies Tiara ini akan cocok digunakan oleh Princess Isabel dan Princess Josephine karena tone kulit dan rambut mereka yang lebih berwarna, desainnya pun lebih fresh ketimbang tiara lainnya.

yekan... warna emas kurang cocok untuk orang Eropa

Vogue Magazine
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
source

Hello~

Sejak minggu lalu di feed Pinterest-ku nyempil gambar-gambarnya Alexa Chung, kemungkinan gegara aku searching sepatu mulu, yaiyalah… Waas aja gitu guise 😅… berasa disuntrungin ke era 2000an, dimana doi menjadi fashion inspiration-nya rang-o-rang. FYI, saat itu Alexa Chung adalah pacarnya Alex Turner (pokalisnya Arctic Monkey) sayangnya kini mereka udah bubar jalan dan menjalani hidup masing-masing.

Entah angan-anganku ketinggian atau memang sulit tergapai, namun menjadi Alexa Chung salah satu wish list-ku 😂. Setiap kali melihat gambarnya, aku merasa: this is what I want 😍… jadi cewek cakep yang style-nya keren (not to mention, the one and only Alex Turner 😆). Aku suka personal style-nya Alexa Chung yang casual, chic and a little bit quirk ✨👌🏻, yang mana masih okay untuk diadaptasikan oleh rakyat jelita sekalyan.


Menurutku, personal style-nya Alexa Chung terasa nggak pernah gagal karena masih berada dalam batas aman dan nyaman, aman untuk budget dan nyaman untuk dipake bahkan di negara tropis. Di era 2000an agak sulit menemukan straight denim dan sepatu Mary Jane yang mirip dengan punyanya Alexa Chung, kalau pun ada pasti out of budget mahasiswi banyak tugas. Sekarang mah udah banyak ya... 😊.

Oh ya, #alexachungcore adalah fashion stuff yang menjadi ciri khasnya Alexa Chung, yang kalau kita pake niscaya berasa jadi titisannya 😆. FYI, Mary Jane adalah model sepatu dengan strap di punggung kaki, yang seiring perkembangan zaman turut berkembang desain turunannya. Sepatu Mary Jane yang menjadi #alexachungcore adalah sepatu Mary Jane Kina berwarna merah dari brand Carel (Paris).

yang Alexa Chung pake - yang paling keren - yang aku mau

xilau men...

Karena #alexachungcore ini aku jadi kepikiran untuk beli sepatu Mary Jane *mendadak impulsive 😅. Aku dari tadi tuh pikir-pikir, mending beli apa nggak nih sepatu Mary Jane 😆. Desainnya okay untuk daily use dan cakep, apalagi kalau kakinya kagak burik dan gosong. Udah lama juga yekan aku nggak beli sepatu cewek yang bertali-tali, kayanya terakhir beli 5-6 tahun yang lalu. *aku ingin pembenaran 😌 *suapi egoku 😀.

Kenapa di rentang waktu 5-6 tahun aku nggak beli sepatu cewek? Karena kurasa sneakers lebih mampu mengakomodir kebutuhanku akan alas kaki yang bisa digunakan di berbagai surface, ditambah lagi musim pancaroba nggak kelar-kelar. Selain itu aku sempat remote working selama 2 tahunan, yang mana membuatku jarang keluar rumah.


Kekurangan sepatu cewek byasanya adalah: material-nya tipis, jadi sering bikin lecet di bagian atas tumit, kalau lecetnya dibiarkan bisa meninggalkan bekas yang nggak enak dilihat. Untuk kita yang udah biasa pake sneakers, sole-nya yang flat akan terasa kurang nyaman. Kalau jadi beli sepatu Mary Jane (apfah? Yakin nggak mau jadi titisan Alexa Chung? 😆) kayanya aku akan beli 2 item ini.

Heels pad
Heels pad ini dipake untuk meminimalisir lecet di bagian tumit atas yang disebabkan oleh gesekan material di kulit. Untuk sepatu cewek byasaya pake yang lurus menyesuaikan dengan pinggiran sepatunya, kalau kepepet bisa pake panty liner cuma memang mesti di-double karena tipis banget.

Insole
Insole ini dipake untuk memberikan kenyamanan pada kaki, terutama kalau udah terbiasa pake sneakers. Untuk insole usahakan pilih yang ada cushion di bagian medial (dalam) biar menyesuaikan dengan ergonomi kaki yang dinamis. Kalau kalyan flat footed usahakan pilih yang non cushion ya, kan kakinya udah datar. Byasanya insole ini pake ukuran standar (all size) jadi kalau ukurannya kurang pas bisa digunting.

FYI. Kalau kalyan beli sepatu kebesaran 1 size atau lebih 2-3 mm, bisa diakali pake insole ini.


Secara Mary Jane Carel out of budget ya, so… aku akan mencari di e-commerce aja. Let me know kalau kalyan punya rekomendasi brand yang OK, please bantu aku menjelma menjadi titisannya Alexa Chung 🙏🏻😂.

credits: Carel & Alexa Chung
Share
Tweet
Pin
Share
1 comments

Hai~

Selamat PSBB, suda pada bosan belum? Aku sih suda haha 😁 Nggak terhitung lagi berapa IG challenge dan blablabla bingo yang kuikuti atau berapa banyak episode K-Drama yang kutonton. Di awal-awal mah semangat sekarang mah wae... 😌 Apalagi aku memang remote worker, jadi bisa dibilang bosannya suda double. 

Katanya belum sah jadi #quaranteam kalau belum bikin Dalgona Coffee haha bodo amat! 🤭 Aku suda cukup puas nontonin teman-temanku membagikan ke-WFH-annya dengan bikin Dalgona Coffee. Turut senang dengan pencapaian mereka ngocok kopi + gula dengan cara yang nggak mudah 😉. 


Selain mencari rutinitas dan hobby baru untuk dijalani di masa WFH (-nya orang-orang 😁) aku juga mencari hiburan virtual yang bisa kuakses dengan mudah selain kumpulan meme-ku. Salah satunya datang dari @faisalyadin yang mendadak viral gegara video Crash Landing On You-nya. Sumvah ini rame banget, memang menghibur sekali yaini 🤣. 

Kemudian aku menemukan videonya @katie.one yang di-repost oleh @instagram, karena videonya lucu maka aku pun main-main ke IG-nya. Ternyata feeds-nya kewren... 


Katie One adalah lifestye influencer (yang nggek self proclaimed 😅) macem @nicolewarne gitu lah  yang kini tinggal di Paris. Hampir setiap hari Katie mem-posting video #quaranteam (dengan suaminya) dari balkon apartemen mereka, kupikir videonya lucu-lucu yaw...🥰 ada beberapa yang konyol 😜, ada beberapa yang manits 😍, ada beberapa kocak, 🤣 intinya sih menghibur 👌🏻. 

Aku memang baru main ke akunnya di hari ke 12, tapi nggak butuh waktu lama bagiku untuk langsung anteng mantengin feeds-nya. Cakep bener deh ini hehe 😊 Foto-fotonya macem foto-foto yang sering ku ‘pin’ di Pinterest dulu, yang vintage ke-Paris-Paris-an 😂.


Style-nya Katie memang Paris banget (terlepas saat ini ia memang tinggal di Paris) makanya wajar sih kalau ia akhirnya membuat aplikasi sendiri. Nama aplikasinya KatiOneApp, yakni aplikasi editing foto + tips + isinya kurang lebih tentang tempat yang wajib dikunjungi saat berada di Paris (dan sekitarnya).

Kupikir aplikasinya segmented ya, lebih cocok bagi orang-orang yang memang ingin mengeksplor Paris dan bikin konten macem influencer. 

Eh tapi jangan kecewa dulu karena Katie punya filter AR sendiri, yang kupikir konsepnya mayan uwwuuu... 😍 Intinya kita bikin flower crown sendiri dengan cara makan bunga yang berjatuhan macem Nyi Blorong 🧞‍♀️, warna bunga di flower crown-nya sesuai urutan bunga yang kita makan. bisa niya dicoba kalau gabut haha 👌🏻

Semoga per-COVID-19-an ini cepat berakhir yaw...
#staysafe #stayhealth #stayconnected 

Credit: @katie.one
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
www. pexels.com

Darimana datangnya inspirasi?

Kalau ada yang jawab “dari mata turun ke hati”... Yak! Kamu luar biasa... haha 😂😂😂

Sering ada yang menanyakan; desainer kerjanya ngapain aja? Kalau mau dijabarin satu persatu pasti banyak ya, namun intinya desainer kerjanya adalah merealisasikan mimpi dan mewujudkan rupa 😍. Mimpinya siapa? Tentu saja mimpinya klien *eh Kecuali... kalau sudah punya usaha sendiri ya, idealismenya berbeda.

Sebagai desainer memang ada previledge tersendiri yang membuat kita agak ‘berbeda’ dengan yang lain, ya meski ujung-ujungnya tetep dikejar deadline 😂 Ada anggapan bahwa desainer kerjanya nggak bisa dipaksa-paksa (bener banget sih ini) eh tapi tergantung dimana kerjanya ding, kalau yang di requirement kerjaannya ‘sanggup bekerja di bawah tekanan’ mah lain ceritanya 😏 *heu Selalu ada ‘maklum’ untuk kita yang suka ngelamun di depan layar PC atau mondar mandir nggak jelas seharian kaya setrikaan, karena katanya “nggak apa-apa, lagi nyari inspirasi kan?”

Sebegitu istimewanya inspirasi, sebegitu biasanya fee desainer. Yha~~~ 🌈🌈🌈

Karena saat ini aku bekerja sebagai desainer aja yang kerjanya hanya mendesain tanpa perlu membuat sample di workshop atau market research kaya desainer lain, kebanyakan waktuku dihabiskan di kantor, lebih tepatnya, di depan layar PC yang bikin mata siwer kalau kelamaan ditatap. Sayangnya, nggak ada field trip atau market research untuk membantu proses desain kita dengan alasan “kan bisa pake internet” *elahh... 😫

Meski berbatas pada space kerja, masih ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendatangkan inspirasi. Kan kita kreatif... *ehe *apeu 😂 Nggak harus tumplek mendatangkan inspirasi sih, tapi seenggaknya bisa membuat mood lebih nyaman dan tentram karena mood sangat berpengaruh besar ya dalam menentukan nasib suatu hari. Belum kepo juga dengan desainer lainnya (selain Widy dan temen di sebelah) tapi kayanya sih mirip-mirip... ya semoga aja mirip hehe 😊

Darimana datangnya inspirasi?

Sebelum (mulai) bekerja, biasanya aku akan meluangkan waktu sekitar 1 jam atau lebih untuk mengecek smartphone biar nggak terganggu saat bekerja nanti. Apa yang dicek? Social media timeline atuh...  kali aja ada yang belum dilove fotonya atau di reply tweetnya haha Begitupun dengan Whatsapp dan Line, ngeread chat berbalas video di grup keluarga sekalian ngehapusin videonya yang suka nggak sengaja kedownload. Kemudian, baca-baca notification atau newsletter dari blog atau situs yang ku subscribe.

Oh iya, chat kerjaan meski dikirim setelah sholat tahajud direspon mengikuti jam operasional kerja ya, sabtu dan minggu juga ikutan libur. Mon maap yee urusan kantor selesaikanlah di kantor, ku tak ingin membiasakan diri untuk borderless karena nanti bisa-bisa nggak kan ada bedanya waktu libur dengan waktu kerja.

Okey, diulang lagi ya...

Darimana datangnya inspirasi?

KAIZEN 
Ini sebenernya istilah di kantor lama ya, yang intinya adalah membereskan / membersihkan space kerja baik itu sebelum maupun sesudah bekerja karena dipercayai bahwa lingkungan yang baik akan menghasilkan mood yang baik. Setuju sih ini, karena selain menciptakan mood aku jadi belajar untuk bertanggungjawab dan memupuk sense of belonging teritori 😉

PINTEREST
Sebagai bibelnya dunia pergambaran Pinterest menyajikan berbagai gambar yang menyejukkan mata dan membuka pikiran. Banyak inspirasi yang bisa didapatkan dari Pinterest terutama yang berhubungan dengan desain.

YOUTUBE
Sebelum mulai mendesain ada baiknya untuk menonton video craftmanship-nya brand-brand ternama seperti Hermes, Channel, Dior dkk. Seneng aja melihat desainernya ngawur-ngawur premium material untuk membuat strap jam tangan, kulit buaya sebadan-badan yang dipake Cuma bagian tengahnya aja dongs demi mengejar tekstur. Kan jadi kepikiran ... sisa kulitnya dikemanain coba? 🤔

SPOTIFY ATAU RADIO

Sebenarnya aku lebih suka mendengarkan radio ketimbang playlist di Spotify, tapi karena sampai saat ini belum menemukan penyiar yang enak ngebawain acara jadi seringnya melipir ke Spotify. Track list Spotifyku nggak jauh beda dengan lagu-lagu yang ada di laptop, nggak terlalu fanatik dengan penyanyi tertentu (kecuali Sheila on 7) yang penting lagunya enak didengar dan nyenengin. Mendengarkan musik saat bekerja ini lebih ke arah untuk membangun mood ya ...

HILIR MUDIK
Kadang jenuh juga nambleg mulu di kursi kaya Jabba The Hut, untuk me-refresh otak ada baiknya untuk jalan-jalan sebentar, biasanya sih ke pantry biar agak berfaedah dikit tapi kalau beneran sumpek seringnya mondar-mandir nggak jelas ke bagian lain, sing penting cuci mata 👀👀.

Selain hal-hal diatas ada banyak hal yang sebenarnya lebih bisa mendatangkan inspirasi, kaya jalan-jalan, nonton film, karena inspirasi lebih banyak datang dari hal-hal kecil semacam joke's receh tapi kan berhubung space kerjanya berbatas hal-hal diatas lah yang paling memungkinkan untuk dilakukan. Mungkin akan berbeda kalau lingkungan kerjanya berubah atau pindah 😉.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Botanical illustration atau ilustrasi tumbuhan sejatinya adalah gambar yang dibuat untuk menjelaskan rupa suatu tumbuhan, baik itu adalah bentuknya, warnanya atau teksturnya. Jika masih ingat, botanical illustration adalah gambar-gambar yang terdapat pada buku pelajaran IPA saat sekolah. 

Dulu botanical illustration masih terbatas pada gambar dengan outline berwarna hitam saja, namun seiring dengan perkembangan zaman botanical illustration menjadi lebih hidup karena diwarnai menyerupai aslinya, dan kini botanical illustration menjadi trend.
Sebenarnya tidak sulit untuk menjadi botanical illustrator, karena saat ini sudah banyak tutorial yang memperlihatkan bagaimana cara menggambarnya step by step. Untuk starter (pemula) tools yang diperlukan cukup kertas dan pewarna saja, bisa menggunakan watercolor, gouache atau marker.
Namun jika boleh menyarankan lebih baik menggunakan pewarna watercolor agar bisa sekalian belajar mengontrol transparency, karena tidak semua tumbuhan bersifat solid (padat).
Saat ini botanical illustration menjadi salah hal yang menarik untuk dipelajari, apalagi kalau bukan karena prospek pekerjaan yang bisa didapatkan. Wedding invitation, illustration, textile design, scarf design dan membuat workshop barulah sebagian dari output  yang bisa didapatkan oleh botanical illustrator.
Di bawah ini adalah botanical illustrator yang bisa dijadikan referansi saat sedang mempelajari botanical illustration, beberapa diantaranya mengunggah video tutorial di Instagram. Meski kebanyakan botanical illustrator memang tidak mengklaim diri sebagai expert dari suatu aliran tertentu, karya-karya mereka sangat menginspirasi.
Let’s check them out...
@inikeke
Eunike Nugroho (Keke) adalah botanical illustrator yang berasal dari Indonesia, salah satu karya botanical illustration milik Keke sempat ditampilkan di 15th International Exhibition of Botanical Art and \illustration di Pittsburgh AS. Dalam membuat botanical illustration Keke sangat memperhatikan detail  sehingga ilustrasi yang dibuatnya tampak nyata seperti objek aslinya.

@marinapravnikat
Botanical illustration karya Marina memang tidak se-real milik Keke dikarenakan tools yang digunakannya juga berbeda, tone color Marina lebih soft meski secara keseluruhan warna yang dipilih adalah warna-warna bright. Selain itu, botanical illustration karya Marina memiliki komposisi yang menarik karena memadukan beberapa varietas dalam satu ilustrasi.

@teresa.chan.graphics
Jika kebanyakan botanical illustrator menggunakan media watercolor, gouache atau marker sebagai tools-nya, Teresa lebih memilih untuk menggunakan media digital. Selain mudah dikomposisikan dan diedit-edit, penggunaan media digital ini sangat mempermudah jika ingin diaplikasikan pada textile. Meski demikian, Teresa tidak melulu menggunakan media digital, ia juga mahir menggunakan media watercolor.

@livingpattern
Jenny K. adalah salah satu botanical illustrator yang memang mengkhususkan diri untuk membuat ilustrasi tumbuhan hijau seperti dedaunan atau succulent. Meski terlihat simple, botanical illustration karya Jenny K. ini termasuk karya yang detail karena (ilustrasi aslinya) dibuat dalam ukuran yang cukup besar. Pemilihan background berwarna putih membantu menampilkan kesan fresh dan clean pada Instagram feed’s @livingpattern.

@ploypisut.c
Saat ini botanical illustration tidaklah harus benar-benar tumplek plek menyerupai aslinya, ada beberapa penyesuaian yang dilakukan agar hasilnya tanpak indah, salah satunya adalah botanical illustration karya ploypis ini. Kesan yang ditampilkan lebih chic karena menggunakan warna-warna bright yang eye catching, rupa botanical-nya pun terasa lebih luwes karena dikomposisikan dengan apik.

@namwanpastel
Salah satu hal yang menarik dari botanical illustration karya namwan adalah komposisi illustrasi yang dibuat thumbnail, thumbnail illustration sendiri adalah ilustrasi-ilustrasi kecil yang mewakili ilustrasi utama. Karena ilustrasinya dibuat thumbnail maka botanical illustration-nya terkesan seperti katalog. Skill Namwan dalam urusan detail juga patut diapresiasi karena tidak mudah untuk membuat ilustrasi dengan ukuran yang kecil seperti ini


@kato.ivannikova
Diantara botanical illustrator lainnya, karya Kato Ivannova ini termasuk yang mendekati esensi botanical illustration. Ia memberikan penjelasan singkat mengenai ilustrasi yang dibuatnya di bidang yang kosong,  sehingga menampilkan kesan bahwa sketchbook yang digunakannya adalah milik seorang peneliti atau ahli botanical.


@iruta_t
Iruta adalah salah satu botanical illustrator yang mengeksplorasi bunga sebagai objek botanical illustration-nya. Botanical illustration karya iruta memiliki ciri khas dalam hal transparency, sehingga objeknya memiliki kesan tembus pandang. Untuk menciptakan efek transparency iruta menggunakan sapuan tipis watercolor dengan tone color yang soft.

@annamasonart
Karena dibuat sesuai ukuran aslinya botanical illustration karya Anna ini sangat detail. Tone color yang digunakan Anna menyesuaikan dengan objek  botanical illustration-nya yang kebanyakan adalah bunga. Seperti @inikeke Anna menggunakan media watercolor sebagai tools-nya dalam membuat botanical illustration.


@botanical watercolor
Sesuai dengan Idnya, botanical illustration yang dibuat menggunakan media watercolor. Ilustrasinya sangat detail dan rinci, sehingga membuatnya tampak nyata. Botanical watercolor adalah salah satu botanical illustration yang produktif dalam berkarya.
Share
Tweet
Pin
Share
1 comments
Older Posts

Paused Moments

Let's Get In Touch

  • Behance
  • Letterboxd
  • LinkedIn

Disclaimer

It is prohibited to copying any content from this blog without permission. Please let me know if your privacy has been violated through the content or find something that needs to be credited correctly.

Note

My post may contain affiliate links, which means I will earn a commission if you buy through the link. There is no compulsion as we have different preferences and needs. Thank you :)

Alone Alone Kelakone

2025 Reading Challenge

2025 Reading Challenge
Lestari has read 0 books toward her goal of 6 books.
hide
0 of 6 (0%)
view books

Archives

  • ►  2011 (7)
    • ►  May (1)
    • ►  Nov (6)
  • ►  2012 (19)
    • ►  Jan (1)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (8)
    • ►  Jun (2)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (1)
    • ►  Nov (1)
  • ►  2013 (12)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Oct (1)
  • ►  2014 (20)
    • ►  Jan (2)
    • ►  May (1)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (8)
  • ►  2015 (62)
    • ►  Jan (6)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  Jun (7)
    • ►  Jul (1)
    • ►  Aug (10)
    • ►  Sep (7)
    • ►  Oct (11)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (7)
  • ►  2016 (64)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (2)
    • ►  May (6)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (7)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (9)
    • ►  Nov (6)
    • ►  Dec (11)
  • ►  2017 (76)
    • ►  Jan (10)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (6)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (12)
    • ►  Jun (10)
    • ►  Jul (7)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (6)
  • ►  2018 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (7)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2019 (39)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (5)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2020 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Mar (7)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2021 (44)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (2)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (4)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2022 (47)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (2)
    • ►  Oct (5)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2023 (41)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  May (2)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (6)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (2)
    • ►  Dec (4)
  • ►  2024 (48)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (5)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (5)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (2)
  • ▼  2025 (6)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (1)
    • ▼  Apr (1)
      • Ramadan di Rumah

SERIES

Book Quaranthings Screen Shopping Annual Post Blogging 101 Hari Raya Hidden Gems Series

Friends

  • D. R. Bulan
  • Dari Kata Menjadi Makna
  • Ikan Kecil Ikugy
  • Jolee's Blog
  • Mazia Chekova
  • Noblesse Oblige
  • Perjalanan Kehidupan
  • Pici Adalah Benchoys
  • The Random Journal

Blogmarks

  • A Beautiful Mess
  • A Plate For Two
  • Astri Puji Lestari
  • Berada di Sini
  • Cinema Poetica
  • Daisy Butter
  • Dhania Albani
  • Diana Rikasari
  • Erika Astrid
  • Evita Nuh
  • Fifi Alvianto
  • Kherblog
  • Living Loving
  • Lucedale
  • Monster Buaya
  • N. P. Malina
  • Nazura Gulfira
  • Puty Puar
  • Rara Sekar
  • What An Amazing World
  • Wish Wish Wish
  • Yuki Angia

Thanks for Coming

Show Your Loves

Nih buat jajan

Blogger Perempunan

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates