Menu

  • 🎀 Home
  • Hello ~
  • 📌 Place
  • 🔥 Space
  • 🍊 Taste
  • 🌼 Personal Thoughts
  • 🎬 Spoiler
  • 🎨 Studio
  • ➕ Extra

demilestari

Powered by Blogger.

Masih szemangtz yekan? Haha

Setelah selesai makan siang di Sate Ratu, rencananya kita akan menikmati sunset di tepi pantai bareng bestie macem mb-mb aesthetic di TikTok. Sayangnya, kita mesti realistis bahwa… waktunya udah mepet tcoyyy… bahkan meski kita ngebut pun tetap nggak akan sampai tepat waktu 😅. Ingat ya… Yogyakarta berada di Pulau Jawa bagian tengah yang berarti peralihan waktunya lebih cepat.

Kemudian kita menemukan Laguna View Depok yang didandani layaknya tepian sungai Han, yang sering nonton drakor pasti mudeng niya... Sungai Han adalah spot favoritos (selain rooftop yang ada bale-nya) untuk janjian diam-diam, transaksi illegal, melamun malam-malam dan minum soju. Kalau melihat videonya sih tampak meyakinkan, yu marki-try… 😊


jalan ke Korea

warga asli Korea

Perjalanan dari Sate Ratu menuju Laguna Pantai Depok adalah perjalanan yang cukup mendebarkan karena kitanya deg-degan, khawatir nggak sampai tepat waktu. Menurut G-Maps, dibutuhkaan waktu sekitar 2 jam untuk mencapai Laguna Pantai Depok (tapi ini nggak termasuk waktu tunggu di perempatan dan macet tipis-tipis ya). Beruntungnya, sore itu cuacanya asyik sehingga kita masih bisa menikmati golden hour dari dalam mobil 😅.

Lokasi Laguna Pantai Depok berada di area yang sama dengan Pantai Parangtritis, makanya ketika kita bayar tiket masuk bapaknya bilang: disana udah sepi mbak, udah pada tutup… karena mengira tujuan kita adalah Pantai Parangtritis. Kita sampai di Laguna Pantai Depok saat sandekala (pergantian sore ke malam), meski golden hour-nya udah berakhir kita masih kebagian layungnya.


mereka yang ber-khalwat dengan smartphone masing-masing

langitnya lagi cakep

coba tebak, ini tangan siapa?

bukan aku :)

Mirip nggak dengan tepian Sungai Han? Kalau kita sih yes 😂.

Mungkin karena masih baru, banyak space yang belum selesai dibenahi macem taman yang belum rimbun, lampu yang belum terpasang dan tempat sampah yang entah ada dimana. Saat matahari terbenam, suasananya benar-benar gelap, sekalinya ada yang kelap kelip di tanah ternyata sampah plastik yang terkena pantulan cahaya. Dikirain apfah… ternyata sampah 😅.

Oh ya, karena tiket masuk udah dibayar di depan tadi kita tinggal bayar parkirnya aja. Area parkirannya luas, udah ada toilet dan musholla dan ada warung-warung yang menjual cemilan di sekitar. Cuma yaitu tadi… karena belum selesai dibenahi suasananya benar-benar gelap, tapi kita asyik sih… asyik bertiga 🥲. Meski angin malam bikin jiper, kita masih sempat sempat melihat bintang di langit, byasanya jam segitu udah ngampih di kasur 😂.

Icunk, Deya dan khodam-nya

yu gaes... kita ke rooftop


Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hello~

Udah pada makan belum? Semoga udah pada makan ya… soalnya aku juga nggak enak nih, mau cerita tentang makanan tapi kalau kalyannya belum pada makan ntar mau wkwkwk 😁.

Dari Museum Ullen Sentalu kita menuju Sate Ratu yang masih sejalur dengan jalan pulang, siapa juga sih yang nggak lapar secara udah lewat jam makan siang. Ingat ya… tadi kita nggak bisa ke Beukenhouf Resto & Café karena nggak tahu mesti reservasi dulu, roti yang dicemil sepanjang perjalanan pun udah berubah menjadi remah-remah dan hilang begitu aja 😆.

FYI, Sate Ratu ini khusus request-an Icunk ya… alasan sesungguhnya mengapa kita ke Museum Ullen Sentalu di Kaliurang, supaya baliknya bisa makan Sate ratu ini.

Saat sampai di Sate Ratu… buseddd… rame banget 😅, apakah kita ciut? Otentcu tyda… kita mesti makan siang di Sate Ratu karena nggak menyiapkan opsi cadangan tempat makan lain, makin puyeng nanti hamba… 😂. Oh ya, karena kapasitas parkir Sate Ratu yang terbatas kebanyakan costumer memilih untuk parkir di pinggir jalan, kalau masih nggak kebagian bisa parkir di lapangan guise… minusnya kepanasan aja sih 🥵.

Nah. Begitu datang kita diminta untuk daftar (nama dan jumlah costumer) ke pegawai yang bertugas, kalau nama kita kelewat ya mesti daftar ulang, nggak ada ceritanya kita bisa nyelak karena nama kita udah terdaftar. Saat nama kita dipanggil pegawai Sate Ratu akan mencocokkan jumlah costumer dengan daftar. Kalau ternyata jumlahnya nggak sesuai bisa dicoret dan diminta untuk daftar ulang. Gils... setor beungeut dulu dongs 🥲.

FYI. Sate Ratu nggak menerima reservasi tapi bisa di-order via Go Food, Grab Food dan Shopee Food, kali aja nggak mau antri 😁.


Setelah nama kita dipanggil dan dicek kelengkapan member-nya, pegawai Sate Ratu akan memberikan nomor meja. Kita juga dipersilakan untuk memilih minuman berasa, berwarna dan berembun yang di-display di showcase, kalau nggak mau bisa di-skip kok. Karena ini kali pertama ofkors kita memilih minumannya dengan setengah hati, lebih ke khawatir seret aja sih… eh, ternyata kita dikasih teh tawar 🥺.

Saat daftar kita ditanya: mau smoking area atau non smoking area? Tentcu kita memilih non smoking area yang terletak di lantai 2 sebab nggak mau bengek 😂. Ternyata smoking area adalah sebenar-benarnya smoking area, yakni area dimana satenya dibakar 😂😂😂. Kita menunggu sekitar 5-10 menit sampai semua menu lengkap dihidangkan di meja, apa aja yang kita order?

SATE MERAH 30K 
Ini adalah signature-nya Sate Ratu, sate ayam yang udah dimarinasi bumbu merah sejak entah kapan lalu dibakar. Satu tusuk sate merah terdiri dari potongan padat daging ayam yang menggiurkan, rasanya enak banget bahkan bikin kepikiran sampai sekarang 🤤. 1 porsinya berisi 5 tusuk.


LILIT BASAH 30K
Ini adalah olahan daging ayam yang dipadatkan kemudian dipotong dadu, disiram pake kuah ayam dan potongan timun yang menyegarkan tengorokan.


CEKER TUGEL 30K
Ini adalah olahan ceker serupa seblak yang lebih niat, rasanya tentcu pedas makanya aku nggak sanggup dan memilih menyirami nasiku pake kuah Lilit Basah. Icunk dan Deya approved ✨👌🏻.


Sebagai warga Sunda Empire yang terbiasa makan pake lalapan, kurasa Sate Ratu ini bikin seret ya haha dan kurasa mereka pun sadar di menunya nggak ada sayuran kecuali timun dan cabe, makanya mereka menyediakan menu Kuah Polos Kaldu Ayam yang sayangnya nggak kita order karena nggak tahu akan seseret ini 😅.

Kalau kalyan sedang berada di Yogyakarta, kurasa nggak ada salahnya untuk mampir di Sate Ratu ini, karena meski ada concern sate merahnya beneran enak kok 😍. Sepadan dengan effort kita saat mengantri, selain itu menunya nggak banyak jadi nggak bikin kita puyeng.

📌Jl. Sidomukti, Tiyosan, Condongcatur, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta
📅 Senin-Sabtu (11.00-21.00)
🍛 6K-30K

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hello~

Kuyakin kalyan baik-baik aja kok, cuma kayanya memang lagi gabut makanya nyasar ke post-ku ini 😁.

Berhubung kita masih mengumpulkan mood sisaan dari Solo kemarin, kita memulai hari dengan santai, makanya ketimbang langsung ke tujuan yang ada kita malah muter-muter dulu mencari Indomaret Point. Oh ya, hari ini kita sewa mobil karena tujuannya saling bersebrangan. Museum Ullen Sentalu berada di area Kaliurang, nggak jauh dari tempat parkir Jeep yang sering dipake untuk Wisata Jeep Merapi.

Perjalanan menuju Museum Ullen Sentalu terpantau adem dan ceudeum 😅. Memasuki area Museum Ullen Sentalu bagai memasuki dunia lain di film horor, pepohonan yang rimbun memang bikin asri tapi kebayang nggak sih gimana saat malam? 😱.Aku sih nggak mau ya… Mungkin karena udah kelamaan tinggal di area yang over populasi, begitu ke Museum Ullen Sentalu yang tenang bawaannya ingin ngibrit 😆.




Area parkir mobil berada tepat di depan Museum Ullen Sentalu, sedang area parkir motor berada di belakangnya, kalem guise… area parkirnya luas dan ada petugas yang mengatur. Tadinya kukira bangunan yang berada tepat di seberang area parkir adalah pintu masuk museumnya, ternyata pintu masuk menuju loket dan toilet. Untuk memasuki museum kita mesti naik tangga ke atas dan menunggu antrian tur.

Ada 2 jenis tur yang ditawarkan oleh Museum Ullen Sentalu, yakni Tur Adiluhung Mataram (50K) dan Tur Vorstenlanden (100K), pembelian tiket OTS ya kecuali kalau kalyan rombongan. Kalau membaca deskripsinya, Tur Adiluhung Mataram ini cocok untuk kalyan yang ingin tahun momen-momen penting Kesultanan Surakarta dan Yogyakarta. Sedang Tur Vorstenlanden ini cocok untuk kalyan yang ingin tahu lebih dalam mengenai masa keemasan Surakarta dan Yogyakarta, wisatawan mancanegara yang mengikuti Tur Vostenlanden disediakan interpreter.




Kebetulan kita kesana saat long weekend jadi situesyennya agak rame, sambil menunggu tur guide kita dipersilakan untuk menunggu di main entrance, setiap guide bisa membawa 10-15 orang dalam sekali tur. Sebelum memulai tur kita diberitahu peraturannya, diantaranya: dilarang membawa makanan dan kamera (smartphone di-silent) dan dilarang menyentuh koleksi museum. Aku sih yes, karena dengan minimnya distraksi kita bisa lebih fokus memahami apa yang dituturkan oleh tur guide-nya.

FYI, Museum Ullen Sentalu didirikan oleh keluarga Haryono yang memiliki kedekatan dengan Kesultanan Yogyakarta pada tahun 1994 dan diresmikan pada tahun 1997 oleh KGPAA Paku Alam VIII. Nama Ullen Sentalu merupakan akronim Bahasa Jawa yaitu ulateng blencong sejatine tataraning lumaku yang diartikan sebagai nyala lampu blencong sebagai pelita kehidupan umat manusia.

*blencong: lampu minyak yang digunakan pada pertunjukan wayang kulit.





Over all kita puas dengan Tur Adiluhung Mataram ini, tur guide-nya okpis menguasai semua materi koleksi museum dengan baik. Koleksi museumnya memang agak boring siya, namun tur guide-nya mampu membuatnya terasa begitu menarik. Favorite-ku ofkors adalah koleksi pribadinya Gusti Nurul, selama ini aku hanya membaca tentang doi di social media, saat di Museum Ullen Sentalu kita bagai keluarga yang bernostalgia di rumah buyut 😂.

Salah satu koleksi Museum Ullen Sentalu adalah lukisan momen-momen penting Kesultanan Surakarta dan Yogyakarta, aku tahu semuanya dilukis oleh pelukis yang sama, namun aku nggak berhasil menemukan signature pelukisnya 🤔. Karena penasaran kutanya tur guide-nya, jawabannya adalah: lukisan koleksi Museum Ullen Sentalu adalah hibah, pelukisnya nggak ingin diketahui.

Wow… otakku langsung muter membayangkan berapa tube cat dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu lukisan, pasalnya dimensi lukisannya ini besar-besar dan banyak 🥺.







Beberapa area hanya diperuntukkan untuk peserta Tur Vonstenlanden jadi kita yang ikut Tur Adiluhung Mataram mah nggak bisa masuk. Spot terbaik untuk melihat Museum Ullen Sentalu adalah di Beukenhof Restaurant & Café, sayangnya kita nggak bisa kesana karena mesti reservasi, maklum ya… weekend. Yaudalaya… akhirnya kita jalan-jalan dan foto-foto di area tamannya.

Kita baru sadar bahwa Museum Ullen Sentalu itu luas saat OTW menuju area parkir, nggak menyangka aja gitu… Kalau kalyan berencana ke Yogyakarta, Museum Ullen Sentalu ini bisa dipertimbangkan masuk itinerary ya… sepadan dengan pengetahun yang didapatkan, plus tempatnya adem. Aku bahkan merasa Museum Ullen Sentalu adalah tempat yang cocok untuk bermeditasi dan bertapa, paling hati-hati aja ya jangan sampai ada yang nyangkut 😅.

Museum Ullen Sentalu @ullensentalu
📌 Jl. Boyong KM 25, Kaliurang, Hargonbinangun, Kec. Pakem, Kab, Sleman, DI Yogyakarta
🎫 50K Tur Adiluhung Mataram
🎫 60K Tur Skriptorium *baru
🎫 100K Tur Vostenlanden
📅 Selasa – Minggu 08.30 – 16.00

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Telah sampailah kita pada tujuan sebenarnya mengapa kita main ke Solo…

Kalau kalyan adalah followers-nya Rania Yamin atau pernah menonton liputan pernikahannya Kaesang dan Erina Gudono, mestinya udah nggak asing dengan Pracima Tuin. Apalagi kalau kalyan adalah TikTokers (yang lebih demen nonton ketimbang bikin video 😆) pasti pernah nyelip di FYP-nya video tentang rang-o-rang yang mengunjungi Pracima Tuin, entah untuk makan di Pracimasana atau sekedar berfoto dengan vibes ala puteri keraton.

FYP-ku dan Icunk (Deya nggak pake TikTok 😆) tentcunya nggak mau ketinggalan dongs, Pracima Tuin lagi Pracima Tuin lagi. Dari yang amazed karena konsep bangunannya yang cantik, sampai yang gregetan karena bisa-bisanya rang-o-rang bikin video tapi nggak menuliskan review lengkap nama menu dan rasa makanan yang dicicipi di Pracima Tuin. Please kasih tahu gimana review-nya wahai netizen… biar nggak salah order haha

Pracimasana adalah fine dining restaurant yang menyajikan menu-menu khas Mangkunegaran yang menjadi favoritosnya para sultan terdahulu. Pracimasana ini berlokasi di Pracima Tuin (Taman Barat) yang berada sisi barat Pura Mangkunegaran. Kalau kalyan ingin jalan-jalan atau sekedar berfoto di Pracima Tuin tanpa makan di Pracimasana bisa kok namun ada fee entry-nya, 20K untuk wisdom dan 40K untuk wisman Untuk kalyan yang membawa kendaraan tyda udah khawatir karena parkirannya lega.


PRACIMASANA

Demi kenyamanan bersama Pracimasana memberlakukan reservasi yang bisa diakses via IG-nya, di lamannya kita bisa memilih tanggal dan waktu yang diinginkan. Untuk T&C-nya sih standar ya, kita dikasih waktu 90 menit sejak kedatangan dan ada minimal order 100K/orang (diluar tax and service). Biar lebih leluasa kita reservasi di H-sebulan dongs… Oh ya, menu yang di-share di IG kurang update, lebih update yang ada di buku menu.

Kalau kalyan muslim jangan ragu untuk menanyakan komposisi makanan/minuman ke mb dan mas yang bertugas, karena ternyata ada beberapa menu yang menggunakan wine dalam proses pembuatannya. Untuk dessert kita bisa memilih; langsung disajikan dengan main course atau disajikan terpisah setelah main course selesai. Sambil menunggu order-an disajikan kita dipersilakan untuk berfoto di seluruh area Pracimasana.







bentar sis, ini menu kenapa beda...

biar kalyan tahu, aku punya teman

Karena masih kenyang pasca makan Selat Solo, kita sepakat untuk memilih menu hiburan yang sifatnya berchandyaaa 😅 Nggak deng… Kita sengaja memilih menu non karbo karena berencana untuk makan Gudeg Yu… siapa gitu nanti malam. Semua menu yang ada di Pracimasana udah melalui penyesuaian rasa dan rupa biar bisa relate dengan palette lidah netizen masa kini.

Yang kita order di Pracimasana

BRUBUS 35K 
Kalau kalyan sering nonton konten resep mudah untuk anak kost pasti langsung ngeh bahwa Brubus adalah si Sawi Putih Kukus Isi Daging. Bedanya, Brubus adalah makanan favoritosnya K. G. P. A. A. Mangkunegaran VII yang terbuat daging cincang dan rempah pilihan yang dimasak pake kuah santan, sedang Sawi Putih Kukus Isi Daging adalah makanan favoritosnya anak kost di awal bulan yang terbuat dari daging cincang supermarket dan bumbu instan yang dimasak pake panci listrik aesthetic.


URAP PITHIK LINTING 30K 
Bedanya dengan Urap rakyat jelita, Urap Pithik Linting ini menggunakan ayam yang disuwir-suwir yang nantinya melinting sendiri saat proses pemasakan. Isian Urapnya adalah parutan kelapa, bunga turi, daun kenikir, tauge, buncis, kecombrang dan petai cina (atau selong atau bandara). Untukku, Urap Pithik Linting ini adalah versi fancy-nya Botok Selong (masih keluarga Urap kan? 😅) meski menarik secara visual rasanya sendiri bertabrakan sebab masing-masing elemen memiliki karakter rasa yang kuat


DADAR JAGUNG 25K
Sebagai sobi gorengan, belum afdhol rasanya kalau makan nggak ada gorang-gorengnya yekan *padahal tadi udah makan Mendoan 😁. Sayangnya ekspektasi kita akan Dadar Jagung ini ketinggian, untuk teksturnya udah pas dan kematangannya pun udah merata, crunchy. Cuma… entah adonannya yang pake santan atau digorengnya pake minyak kelapa, untukku after taste-nya kurang ngenakin di tenggorokan, jadi eneg aja gitu meski udah bolak balik minum 😅.


SOP JAMUR KENTHEL 55K
Aku nggak tahu Sop Jamur Kenthel ini favoritosnya siapa, namun aku sih yes ya hehe Kalau kalyan suka jamur serta olahan turunannya, kurekomendasikan Sop Jamur Kenthel ini di Pracimasana. Tekstur sopnya yang macem bubur mungkin akan terasa asing di lidah, begitu pun dengan aromanya yang jamur banget, sedang rasanya ada hint gosongnya. Akhirul kalam, aku hanya bisa bilang bahwa Sop Jamur Kenthel ini not everyone’s favorite, tapi kalau penasaran silakan dicoba 😊.


PUDING ROTI MENTEGA 65K
Diantara semua order-an kita di Pracimasana, yang paling okay di malah dessert-nya. Setelah lidah kita bolak balik dibilas santan yang bikin eneg, kehadiran Puding Roti Mentega sebagai penutup beneran bisa bikin nyesss… adem guise 😆 Puding Roti Mentrga menjadi satu-satunya menu yang kita (bukan Tasya Farasya yaini 😅) approved, rasa manisnya nggak berlebihan dan teksturnya yang familiar bikin lidah kita nyaman seketika. Agak menyesal, mengapa tadi kita nggak order Panacotta Tape-nya sekalian 🥲.


PAREANOM 35K
Terbuat dari jeruk baby java, jeruk siyem madu, jeruk lemon dan sate kolang kaling, kesan pertama saat melihat minuman ini: Muhammadiyah banget. Kubilang begini karena warnanya mengingatkanku pada bendera Muhammadiyah yang ada di kelas 😝.

SINOM 25K
Terbuat dari daun Asam yang masih muda, gula jawa dan gula pasir. Lupa lagi lagi rasanya gimana karena nyicip punya Deya.

ES RUJAK 25K
Terbuat dari rujak pedas yang dikasih air, nggak kurekomendasikan bagi kalyan yang kalau beli Seblak milihnya level 0. Pedasnya (bukan panasnya) bikin tenggorokan dan perut kaget seketika. Nggak ada yang mau menghabiskan minuman ini.

TEH PRACIMASANA 30K
Terbuat dari secang, kayu manis, cengkih, jeruk nipis dan madu yang lebih nikmeh diminum saat dingin. Pertama kali mencoba kok rasanya kecut-kecut seret, eh ternyata gulanya nggak teraduk huhu 😅. So far, aroma minumannya wangi meski rasanya didominasi oleh secang yang syelalu ada di Wedang Uwuh.


Kepada kalyan yang penasaran gimana rasanya makan ala Mangkunegaran di Pracimasana, well… aku mesti bilang bahwa they are not everyone’s cup. Meski udah udah melalui penyesuaian rasa dan rupa, tetap masih belum bisa menjangkau kita yang terbiasa gadoin micin 😅. Semua elemen memiliki karakter rasa yang kuat dan berlomba untuk tampil, jadi saat sampai di lidah semuanya bertabrakan dan bikin bingung, mau dibawa kemana rasa ini… 😆 IMHO, aku kurang cocok dengan penggunaan santan hampir di semua menu, terasa too much, tapi ini hanya untukku aja sih.

Yha~ sebagai rakyat jelita yang sama-sama berdarah biru (karena piking nu aing 🐯) kita mesti mengakui bahwa pengalaman makan ala Mangkunegaran adalah pengalaman makan yang menyenangkan meski kurang coy.

@pracima.mn
⏰ 10:00 – 21:00
📍 Istana Mangkunegaran Solo Jl. RA Kartini, Timuran, Kec. Banjarsari Surakarta

PRACIMA TUIN

Setelah selesai kita memutuskan untuk berjalan-jalan di Pracima Tuin yang saat itu sedang sepi karena hanash, tamannya bersih dan rapi, cucok laya untuk foto grup pake dress code. 


pertanyaan Icunk: kalau kodoknya dicium bakal berubah jadi pangeran nggak?







Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

Paused Moments

Let's Get In Touch

  • Behance
  • Letterboxd
  • LinkedIn

Disclaimer

It is prohibited to copying any content from this blog without permission. Please let me know if your privacy has been violated through the content or find something that needs to be credited correctly.

Note

My post may contain affiliate links, which means I will earn a commission if you buy through the link. There is no compulsion as we have different preferences and needs. Thank you :)

Alone Alone Kelakone

2025 Reading Challenge

2025 Reading Challenge
Lestari has read 0 books toward her goal of 6 books.
hide
0 of 6 (0%)
view books

Archives

  • ►  2011 (7)
    • ►  May (1)
    • ►  Nov (6)
  • ►  2012 (19)
    • ►  Jan (1)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (8)
    • ►  Jun (2)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (1)
    • ►  Nov (1)
  • ►  2013 (12)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Oct (1)
  • ►  2014 (20)
    • ►  Jan (2)
    • ►  May (1)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (8)
  • ►  2015 (62)
    • ►  Jan (6)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  Jun (7)
    • ►  Jul (1)
    • ►  Aug (10)
    • ►  Sep (7)
    • ►  Oct (11)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (7)
  • ►  2016 (64)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (2)
    • ►  May (6)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (7)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (9)
    • ►  Nov (6)
    • ►  Dec (11)
  • ►  2017 (76)
    • ►  Jan (10)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (6)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (12)
    • ►  Jun (10)
    • ►  Jul (7)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (6)
  • ►  2018 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (7)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2019 (39)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (5)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2020 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Mar (7)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2021 (44)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (2)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (4)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2022 (47)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (2)
    • ►  Oct (5)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2023 (41)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  May (2)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (6)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (2)
    • ►  Dec (4)
  • ►  2024 (48)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (5)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (5)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (2)
  • ▼  2025 (6)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (1)
    • ▼  Apr (1)
      • Ramadan di Rumah

SERIES

Book Quaranthings Screen Shopping Annual Post Blogging 101 Hari Raya Hidden Gems Series

Friends

  • D. R. Bulan
  • Dari Kata Menjadi Makna
  • Ikan Kecil Ikugy
  • Jolee's Blog
  • Mazia Chekova
  • Noblesse Oblige
  • Perjalanan Kehidupan
  • Pici Adalah Benchoys
  • The Random Journal

Blogmarks

  • A Beautiful Mess
  • A Plate For Two
  • Astri Puji Lestari
  • Berada di Sini
  • Cinema Poetica
  • Daisy Butter
  • Dhania Albani
  • Diana Rikasari
  • Erika Astrid
  • Evita Nuh
  • Fifi Alvianto
  • Kherblog
  • Living Loving
  • Lucedale
  • Monster Buaya
  • N. P. Malina
  • Nazura Gulfira
  • Puty Puar
  • Rara Sekar
  • What An Amazing World
  • Wish Wish Wish
  • Yuki Angia

Thanks for Coming

Show Your Loves

Nih buat jajan

Blogger Perempunan

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates