Menu

  • 🎀 Home
  • Hello ~
  • 📌 Place
  • 🔥 Space
  • 🍊 Taste
  • 🌼 Personal Thoughts
  • 🎬 Spoiler
  • 🎨 Studio
  • ➕ Extra

demilestari

Powered by Blogger.

Hello~ We’re back!

Dalam rangka mensukseskan wacana liburan yang tertunda gegara pandemi 😪 aku, Icunk dan Deya memutuskan untuk ketemuan setitik karena ada hal-hal yang nggak bisa diobrolin via chat. Sebagai bagian per-budget-an dan per-booking-an aku butuh konfirmasi mereka untuk memastikan destinasi dan transportasi yang akan digunakan. Bisa sih via VC tapi rasanya nggak puas kalau nggak ada interaksi langsung macem begini.

Sadar diri so pasti ngaret, kita memutuskan untuk langsung brunch aja di… Dimsum 9 Ayam. Lebih ke mencoba peruntungan aja siya karena kita tahu Dimsum 9 Ayam rame mulu dan rada sulit parkirnya, kalau sekiranya nggak memungkinkan kita caw ke tempat selanjutnya, yang masih belum dipirkirkan *angger 😆. Beruntung, saat kita kesana ramenya wajar dan dapet parkir.

Kijang satu cek…

Ohya, buat yang masih bingung apa bedanya Dimsum 9 Ayam dan Dimsum 9 Naga; Dimsum 9 Ayam menunya halal sedang Dimsum 9 Naga menunya non-halal, jangan sampai tertukar ya… Dimsum 9 Ayam lokasinya berada di daerah Cicendo arah IP ke atas (patokannya: yang bisa parkir katrol), sedang Dimsum 9 Naga lokasinya berada di salah satu ruko di Paskal.

Kebetulan saat itu Dimsum 9 Ayam sedang full table jadi kita waiting list, sambil menunggu kita memilih menu yang mau kita order. Untuk mejanya kita nggak bisa memilih sendiri karena nanti dipilihkan oleh mas-mas pembawa buku absen. Saat itu kita kebagian meja paling depan yang berbatasan langsung dengan area waiting list, agak pressure juga yaini makan sambil ditungguin 😮.


Markicek… order-an kita di Dimsum 9 Ayam yang kususun berdasarkan urutan makannya.

BUBUR TELUR PITAN 30K
Telur Pitan atau Telur 1000 tahun ini adalah telur ayam yang difermentasi menggunakan tanah liat dan abu selama berminggu-minggu. Tekstur telurnya kenyal dan transparan macem jelly sedang inti telurnya masih sama hanya warnanya aja yang abu. Untuk rasa dan aromanya aku sih nggak begitu ketara karena masih dalam suasana koronces 😅, tapi kata Icunk mah aromanya agak amis jadi bikin eneg makanya disisihkan (dan nggak dimakan).

Kalau kalyan penasaran dengan Telur Pitan kurasa nggak ada salahnya mencoba, tapi kalau masih ragu mau mencobanya apa nggak, well… sebaiknya di-skip dulu. Kalyan bisa kok order buburnya aja, rasanya okey dan teksturnya cukup kental cocoklah untuk brunch kesiangan ini. Eh iya, kita sengaja memilih bubur biar nggak terlalu kenyang karena nanti kita kan mau makan lagi 😂.

dimsum 9 ayam bubur telur pitan

dimsum 9 ayam bubur telur pitan

CHEONG FUN AYAM TALAS 32K
Cheong Fun adalah cemilan tepung beras yang kenyal dan lembut yang dipotong memanjang lalu digulung macem mie di bakso Malang, atau in other terms; kwetiau gulung yang disiram kuah kecap asin dengan taburan wijen dan bawang daun. Aku juga nggak faham mengapa tiba-tiba ada talasnya, so far rasanya enak.

dimsum 9 ayam cheong fun ayam talas

LUMPIA AYAM UDANG 20K
Ini juga enak ya 😍… potongan ayam di dalamnya nggak pelit,

dimsum 9 ayam lumpia ayam udang

HAKAU UDANG 23K
Kalau kalyan ke Dimsum 9 Ayam, please cobain Hakau Udang-nya… enakkk… udahlah tyda perlu review panjang lebar, cobain aja.

dimsum 9 ayam hakau udang

PANGSIT UDANG 20K
Sebagaimana Pangsit Goreng pada umumnya, namun isinya udang 🍤.

dimsum 9 ayam pangsit udang

BAKPAO TELUR ASIN 23K
Kita menjadikan bakpao ini sebagai penutup karena image-nya yang macem roti manis, meski terbuat dari telur asin surprisingly rasanya enak ya dan nggak bikin eneg. Isian bakpaonya adalah pasta oranye yang mengigatkanku pada kuah Nasi Padang yang membeku pasca dimasukkan ke dalam kulkas, jangan lupa siapkan tisu karena saat bakpaonya digigit pastanya lumer 😍.

dimsum 9 ayam bakpau telur asin

***

Untuk minumannya kita order Liang Tea, Teh Tarik dan Es Cincau Singapore.
Coba tebak aku order yang mana? Minumannya nggak in frame karena mejanya udah penuh 😅.

Kalau mau ke Dimsum 9 Ayam usahakan datang agak pagian atau diluar jam makan siang biar nggak begitu rame, apalagi kalaiu membawa kendaraan agak PR menemukan spot parkirnya. Menurutku, kalau ke Dimsum 9 Ayam idealnya kita datang bertiga, kenawhy? Karena setiap menu isinya 3, biar gampang aja gitu membaginya. Tapi kalau datang selain bertiga pun isokey… semakin banyak yang datang semakin cuan bukan?

So, apakah Dimsum 9 Ayam ini worth to try? Aku sih yes. Semua menunya enak dan bikin geleng-geleng kepala 😀.


@dimsum9ayam
📌 Jl. Pasir Kaliki no 170 Cicendo Kota Bandung
⏰ 07:00 – 21:30
🍹 8K-30K minuman
🍲 19K-35K makanan berat
🥟 18K-35K dimsum

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hello~

Telah sampailah kita pada bulan-bulan yang ada long weekend-nya, coba deh dicek kalendernya pasti ada minggu-minggu dimana ada 1 hari libur yang nyempil, eh apa udah mengajukan cuti? Di long weekend Idul Adha ini aku memutuskan untuk pulang ke rumah, Widy dan Bagus nggak merayakan Idul Adha bersama dan memilih untuk pulang ke rumah masing-masing.

Tadinya kita mau leyeh-leyeh aja di rumah, nge-Go-Food dan ngobrol dengan mama, tapi kayanya kurang asyik ya, jadilah kita main ke rumah Puput di Gunung Cupu. Aku terakhir ke Gunung Cupu saat mengambil pisang untuk seserahan, sedang Widy saat kecelakaan, iya… tahun lalu Widy sempat kecelakaan setelah pulang dari rumah Puput dan sejak saat itu doi belum kesana lagi.

gunung cupu

Secara geografis, Gunung Cupu terletak di bagian selatan rumahku, terlihat jelas kalau dari loteng. Untuk menuju ke Gunung Cupu kita membutuhkan waktu ± 30 menit melewati hutan kecil, kebun-kebun, sawah-sawah dan semak-semak. Jalannya cukup untuk 1 mobil dengan kontur tanah yang naik turun, alhamdulillah sebagian jalan udah diaspal, sedang sisanya masih konsisten dengan coran yang rompal dan berbatu-batu.

Kita berangkat dari rumah sekitar jam 10 pagian, sengaja agak siangan *iya, percaya  karena nungguin Mixue buka dulu. Dengan sotoynya kita beli es krimnya untuk para bocil dongs, sepanjang perjalanan ke Gunung Cupu aku pegangin es krimnya biar nggak ngeguling. Effort banget yekan, padahal disana juga ada warung-warung yang menjual es krim, lha~ meneketehe… aku udah lama nggak kesana.

Tadinya kita hanya berniat untuk main ke rumahnya aja, nggak kepikiran untuk sekalian main ke Pasir Heulang karena cuacanya yang panas. Tapi melihat Puput yang udah siap dengan tas yang berisi timbel dan kengkawan, ofkors kita sih yes haha Es krim Mixue yang kubawa tenctunya udah meleleh, tapi karena tanggung, es krimnya ku pegangin lagi sampai di Pasir Heulang.


Pasir Heulang ini adalah tempat wisata yang terbilang masih baru ya karena masih di bawah 5 tahun, nothing special tapi kurasa Pasir Heulang ini tempat yang cocok untuk menghabiskan waktu. Karena berada di dataran tinggi okors view-nya cakep banget apalagi saat sunrise dan sunset, sayang banget… Grab nggak sampai ke Pasir Heulang 😅.

Saat kita kesana kebetulan cuaca cerah berawan jadi nggak yang terlalu panas gimana gitu, selain itu ada banyak pepohonan yang bikin adem. Ada beberapa gazebo yang bisa kita gunakan untuk menyimpan barang bawaan atau botram. Parkirannya cukup luas dan ada warungnya, just in case kalyan ingin makan Pop Mie dengan view kota Subang.

Cuacanya mendayu-dayu bikin ngantuk 😁.

itu bukan Gunung Tangkuban Perahu ya

signature pose di masa muda

sepi karena panas



hanash 

mandatory picture

balik jajan

sugar rushing

adik~

abege masa gitu


Share
Tweet
Pin
Share
No comments
source

Hello, yeoreobun~ ✋🏻

Udah sampai mana hanca drakornya? Alhamdulillah aku masih banyak 🤭 FYI. Bin-Jin junior lahir dengan selamat, kelahirannya otomatis membuat kita-kita jadi tante online.

Sama seperti tahun-tahun yang lalu, aku banyak menghabiskan waktu dengan menonton drakor (bukan series macem sebelumnya) sayangnya aku mesti waras dan mengkurasi drakor mana aja yang sekiranya sanggup kutonton, yha~ ada beberapa drakor yang nggak kutonton sampai tamat, entah karena udah keburu jenuh atau memang ceritanya nggak nyantol.

Di tahun ini aku lebih banyak menonton drakor yang masih on going biar masih ‘anget’ 😄 kalau hype-nya udah lewat kadang anyep aja gitu. Aku juga menonton drakor jadul yang sekuelnya dibuat di tahun ini macem Alchemy of Souls dan Dr. Romantic karena rasanya kurang nyaman kalau langsung nonton season 2-nya, jadi ya bisa dibilang agak ngebut dikit nontonnya 😁.

Setelah membaca ulang post recap drakor-ku 3 tahun lalu aku sampai pada kesimpulan bahwa post tersebut terlalu padat karya alias kepanjangan heuheu Karenanya aku jadi mempertimbangkan untuk memecahnya (recap drakor) menjadi 2 parts (semester 1 dan semester 2). So… Post yang kalyan baca saat ini adalah part 1 dari rekap drakor tahun 2023, untuk part 2 rencananya akan di-post di penghujung tahun.

Semua review yang pernah ku post melibatkan mood dan perasaan saat ditulis sehingga kurang shahih untuk dijadikan barometer okay atau nggak okaynya suatu drakor. Balik lagi ya… Bagiku taste-ku, bagimu taste-mu. Mohon difahami juga bahwa Allah maha membolak balikkan hati, bisa jadi drakor yang dulunya okay sekarang malah jadi nggak okay, begitu pun dengan kriteria kecengan halu-halu babu bisa berubah kapan aja 😊.

List drakor yang pernah kutonton, silakan dibaca kalau gabut… feel free to skip.

RECAP DRAKOR 2020

RECAP DRAKOR 2021

RECAP DRAKOR 2022

Recap drakor yang kutonton di tahun 2023 yang kususun berdasarkan urutan waktu nonton.

***

ALCHEMY OF SOULS
🌟🌟🌟🌟🌟

Satu-satunya alasanku nonton Alchemy of Souls hanyalah karena Alchemy of Souls part 2-nya akan segera dirilis, mon maap… nggak mungkin dibuat part 2-nya yekan kalau nggak rame 😁. Alchemy of Souls menceritakan tentang huru hara yang terjadi dunia penyihir gegara prosesi pertukaran jiwa yang gagal, huru hara tersebut melibatkan 4 keluarga penyihir besar yakni; keluarga Jang, keluarga Seo, keluarga Song dan keluarga Jin. Masing-masing keluarga memiliki keahlian dan berperan penting dalam menjaga kestabilan hubungan dengan keluarga kerajaan.

Saat gagal mengalahkan Park Jin (Yo Jun-sang) di Daeho, Nak-su (Go Youn-jung) tanpa sengaja menukar jiwanya dengan Mu-deok (Jung So-min) seorang gadis buta yang sakit-sakitan. Dengan tubuh barunya ini, Nak-suk mencoba untuk mengembalikan kekuatannya sekaligus nyambi menjadi pelayannya Jang Uk (Lee Jae-Wok). FYI. Jang-uk adalah anak dari keluarga Jang yang karena ramalan kelahirannya dilarang untuk mempelajari sihir. Meski nggak bisa sihir Jang-uk tetap berteman dengan keluarga penyihir lainnya, yakni: Seo Yul (Hwang Min-hyun) dari Sejukwon, Park Dang-gu (Yoo In-soo) dari Songrim dan Jin Cheo-yeon (Arin) dari Jinyowon.

Jang-uk akhirnya mengetahui siapa Mu-deok yang sebenarnya dan memintanya untuk mengajarinya sihir secara diam-diam. Jang-uk dan Mu-deok juga dibantu oleh Lee Cheol aka Master Lee (Im Chul-so) yang ditemui secara nggak sengaja. Mereka berusaha membuka kedok Jin Mu (Jo Jae-yoon) dari Cheonbugwan yang diam-diam menukar jiwa permaisuri dengan penyihir keluarga Choi yang pernah diamuk warga gegara kelakuannya yang meresahkan.

Tadinya kukira Alchemy of Souls ini adalah drakor saeguk yang temanya nggak jauh-jauh dari perkara harta, takhta dan cinta. Ternyata… lebih asyik ya karena chemistry-nya Lee Jae-wok dan Jung So-min nyampe ke kursi penonton. Meski di awal drakornya agak membingungkan kusuka ceritanya yang asyik, kalau kalyan ada waktu please jangan lewatkan kesempatan untuk menonton drakor ini. Kalau part 1-nya terdiri dari 20 episodes, part 2-nya terdiri dari 10 episodes, agak sebel juga ya mengapa nggak disamain aja jumlah episodes-nya 😭.

Di Alchemy of Souls part 2: Light and Shadow ini menceritakan apa yang terjadi setelah Mu-deok (Jung So-min) tenggelam ke dasar danau. Setelah Jin Ho-gyeong (Park Eun-hye) menyadari bahwa selama ini Mu-Deok menggunakan tubuh Jin Bu-Yeon (Go Youn-jung), ia menyelamatkan dan merawatnya secara diam-diam dengan bantuan Master Lee. Suatu hari, Jang-Uk bertemu dengan Jin Bu-yeon tanpa sengaja, yha~ Alchemy of Souls part 2 ini adalah filmnya mereka.

Go Youn-jung cantik banget… namun tetap nggak bisa menggantikan Jung So-min, mana kemistrinyaaa… 🥱. Begitu pun dengan cerita CLBK-nya Park Dang-gu (Yoo In-soo) Jin Cheo-yeon (Arin) yang sebelumnya gagal kewong gegara bapaknya kesurupan. Di alchemy of Souls part 2 ini diceritakan pula asbabun nuzul-nya Jin Bu-yeon menjadi Mu-deok dan Nak-su di kemudian hari.

So far, aku menikmati Alchemy of Souls part 1 dan part 2, namun kalau mesti memilih aku akan memilih part 1-nya karena kemistrinya lebih dapet. Jang-uk nggak cakep tapinya okay… bisa nih… 😂. Turut berduka untuk Seo Yul (Hwang Min-hyun) yang ditikung untuk kedua kalinya, makanya gercep bwang… Kalau kalyan ada waktu dan mood-nya lagi okay, kurekomendasikan Alchemy of Souls ini ya.

Alchemy Of Souls part 1 / tvN / 20 episode / 60-70 menit
Alchemy Of Souls part 2: Light And Shadow / tvN / 10 episodes / 60-70 menit



DR. ROMANTIC 
🌟🌟🌟🌟⭐

Aku nonton Dr. Romantic ini karena penasaran dengan emaknya Woo Young-woo in alternate universe, siapa lagi yang nyuruh nonton kalau bukan netizen yang nongkrong di kolom komentar. Well… karena aku udah nonton semua season-nya (1,2 dan 3) review-nya dirapel aja laya, toh karakternya dan setting ceritanya masih sama.

Dr. Romantic ini bercerita tentang Kim Sabu (Han Suk-kyu) seorang dokter bedah yang menghilang begitu aja dan menjadi urban legend di rumah sakit tempatnya pernah bekerja. Kang Song-ju (Yoo Yeon-seok) dan Yoon Seo-jung (Seo Hyun-jin) adalah dokter koas yang sedang bertugas, yang karena witing tresno jalaran soko kulino mendadak cinlok. Suatu hari Yoon Seo-jung kecelakaan dan menghilang dalam masa pemulihannya.

Yoon Seo-jung ditemukan secara tak sengaja oleh Kim Sabu (kagak faham juga ngapain doi malem-malam berada di hutan) yang kemudian merawatnya, setelah pulih Yoon Seo-jung memutuskan untuk bergabung rumah sakit Doldam. Tahun berlalu… asli, ini plot-hole banget, yukate mutasi rumah sakit nggak pake ngurus berkas administrasi? Apakah selama 5 tahun nggak ada yang mencari tahu dimana Yoon Seo-jung? Kukira Han Ji-pyeong udah paling suhu, ternyata si Andrea lebih suhu… effort-less-nya 😌.

Tahu sendiri yekan… soal birokrasi dan kongkalikong Koriya beda tipis dengan Indonesia, suatu hari ada salah seorang pejabat yang mesti dioperasi, ofkors…. Sebagai dokter bedah jalur kesongongan, Kang Song-ju dipilih untuk melakukan operasi, sayangnya operasi nggak berjalan dengan baik dan berakhir dengan kematian. Demi menyelamatkan reputasi rumah sakit, Kang Song-ju dimutasi ke rumah sakit kecil di pinggiran kota (yang ternyata masih cabang) yakni rumah sakit Doldam.

Dan bertemulah mereka disana… awalnya memang ada gesekan-gesekan pemantik emosi namun akhirnya reda karena mereka berada di visi misi yang sama. Masalah muncul (lagi) saat rumah sakit Doldam dan rumah sakit berebut pasien VIP, atas nama reputasi dan dana hibah. Masa genting ini bukan hanya dokternya aja puyeng, pegawai rumah sakit lainnya: Jang Gi-tae (Lim Won-hee), Oh Myung-sim (Jin Kyung) dan Park Eun-tak (kim Min-jae) ikutan puyeng.

Kurasa cerita tentang pasien dan kasus medis yang ditangani dari setiap season cukup stabil, selalu ada kasus medis yang bikin riweuh UGD dan membuyarkan cuti yang diidam-idamkan. Selain itu, konflik internal rumah sakit bikin situesyen tambah panas, puncaknya saat saat rumah sakit ingin mengambil alih trauma centre yang digagas oleh Kim Sabu.

Season Dr. Romantic favorite-ku adalah season 1, apalagi kalau bukan gegara Seo Hyu-jin. Sayangnya doi nggak muncul lagi di season 2 dan season 3, kenawhy? Why? Why? Why? Sebagai gantinya, ada Seo Woo-jin (Ahn Hyo-seop) Cha Eun-jae (Lee Sung-kyung), yang sayangnya kurang menarik karena setiap kali melihat mbnya aku teringat ikan koki lagi mangap-mangap 🎏.

Meski sebel sama mb ikan, aku mesti mengakui bahwa perkembangan cerita Dr. Romantic dari season ke season bagus dan runut. Kalau kalyan ingin nonton marathon Dr. Romantic kusarankan mulai dari season 1 aja karena ceritanya paralel, tapi kalau mau langsung nonton season 2 atau season 3 sih gpp, bebas… paling bingung asbabun nuzul-nya konflik internal rumah sakit.

Dr. Romantic season 01 / 2021 / SBS / 20 episodes / 60 menit
Dr. Romantic season 02 / 2022 / SBS / 20 episodes / 60 menit
Dr. Romantic season 03 / 2023 / SBS / 20 episodes / 60-70 menit




GRACEFUL FAMILY (2019)
MBN / 16 episodes / 60-80 menit
🌟🌟🌟🌟🌟

Aku tahu mb Im Soo-hyang ini dari drakor New Tales of Gisaeng yang kutonton dengan mama saat pemulihan pasca stroke. Lalu aku menemukan mbnya di drakor Gangnam Beauty, well… mungkin karena pengaruh botox dan oplas kurasa mbnya jadi kesulitan untuk berekspresi. Asa hareuras gitu gaess… 😅. Aku juga nonton Woori The Virgin dan Kokdu: Season of Deity tapi nggak sampai tamat karena alurnya yang membosankan. Makanya saat ada yang me-review Gracefull Family ini okay, aku jadi penasaran se-okay apa mb Im Soo-di drakor ini 🤔.

Gracefull Family ini bercerita tentang rahasia gelap sebuah keluarga kaya yang bikin pening netizen. Sejak kematian ibunya, Mo Seok-hee (Im Soo-hyang) dikirim ke luar negeri dan dilarang untuk kembali ke Korea. Namun saat kakeknya Mo Wang-pyo (Jeon Kuk-hwan) sakit, Mo Seok-hee nekat kembali ke Korea dan menemui keluarganya. Oh ya, keluarga Mo memiliki tim PR yang bernama TOP yang dikepalai oleh Han Je-kook (Bae Jong-ok) yang mengurusi skandal keluarga mereka.

Mo Sek-hee tinggal di rumah keluarga ayahnya Mo Cheol-Hee (Jung Won-joong) bersama ibu tirinya Ha Young-seo (Moon Hee-kyung) dan anak-anaknya: Mo Wan-soo (Lee Gyu-han), Mo Wan-Joon (Kim Jin-woo) dan Mo Seo-jin (Jeon Jin-seo). Ofkors belum afdhol rasanya drakor keluarga kaya tanpa ada perebutan kekuasaan dan politik kepentingan. Mo Seok-hee dibantu oleh pengacara Heo Yoon-do (Lee Jang-woo) yang ditemuinya di kantor polisi.

Meski awalnya skeptis dengan mb Im Soo-hee, pada akhirnya aku mesti bilang bahwa Gracefull Family adalah drakor terbaik mbnya. Disini aktingnya lebih lepas dan natural, nggak kaku macem pipinya *maafin 😅. Karakter favorite-ku adalah Mo Wan-soo meski ending-nya di luar prediksi BMKG. Selain itu, yang nggak kalah bikin mind blowing malah scene pemakaman ikan koi yang mati… gegara keselek permen karet.


TAXI DRIVER 2 (2023)
SBS / 16 episodes / 60-70 menit
🌟🌟🌟🌟⭐

Di recap drakor 2022 aku pernah bilang bahwa Taxi Driver ini bagus namun kurang sat set, jadi agak membosankan. Nah, satu-satunya alasanku nonton Taxi Driver 2 ini hanyalah karena ingin melihat couple haram: Kim Do-ki (Lee Je-hoon) dan Lim Bok-Ja (Shim So-young). Seperti yang kita tahu couple ini mesti kandas sebelum berlayar pasca Madam Lim ditipu mentah-mentah oleh Kim Do-ki.

Setelah tim taksi mewah bubar, masing-masing anggotanya berusaha untuk move on dan menjalani kehidupan baru. Ahn Go-eun (Pyo Ye-jin) bekerja sebagai polisi, Choi Kyung-yoo (Jang Hyuk-jin) dan Park Jin-eon (bae Yoo-ram) bekerja kantoran, sedang Kim do-ki dan Jang Sung-chul kembali bekerja sebagai supir taksi plus plus. Sayangnya, mereka semua malah gagal move on dan kembali dipertemukan di Vietnam saat menangani kasus human trafficking.

Yap. Akhirnya mereka kembali bersama dan menjalani hari-hari sebagai tim taksi mewah seperti dulu. Di season 2 ini diceritakan bahwa ada seseorang yang terlibat di kasus-kasus yang mereka tangani. Salah satunya adalah Oh ha-joon (Shin Jae-ha) yang menyusup di tim taksi pelangi, asli ini orang bermuka dua banget, di depan bermuka manis sedang di belakang amit-amit deh haha

Meski ceritanya nggak pararel, kusarankan kalyan menonton season 1-nya dulu biar lebih faham back story dari member tim taksi mewah ini. Sekaligus biar lebih faham asbabun nuzul-nya pergolakan batin Madam Lim pasca dikhianati oleh Kim Do-ki. Kalau kalyan ingin menonton drakor aksi tipis-tipis yang nggak bikin over thinking, kurekomendasikan Taxi Driver ini.


SIGNAL (2016)
tvN / 16 episodes / 60-75 menit
🌟🌟🌟🌟🌟

Signal ini udah sejak lama masuk watch list-ku, namun baru sempat kutonton sekarang ini. Aku nonton Signal bukan karena ada Lee Je-hoon atau Kim Hye-soo ya, melainkan karena Signal sering direkomendasikan oleh rang-o-rang sebagai drakor kepolisian X time traveller terbaik. Signal juga memenangkan beberapa nominasi di 52nd Baeksang Award, bersaing ketat dengan Reply 1988 dan Descendants of The Sun.

Signal ini bercerita tentang walkie talkie lintas dimensi yang nggak sengaja ditemukan oleh Park Hae-young (Lee Je-hoon) seorang profiler junior. Suatu hari walkie talkie itu tersambung dengan Lee Jae-han (Cho Jin-woong) seorang detektif yang hilang 15 tahun yang lalu. Park Hae-young dan Lee Jae-han akhirnya bekerja sama memecahkan kasus-kasus dingin.

Cha Soo-hyun (Kim Hye-soo) lama-lama merasa curiga dengan ‘kebetulan-kebetulan’nya Park Hae-young, kemudian menemukan walkie talkie Lee Jae-han ada pada Park Hae-young. FYI. Lee Jae-han adalah senior Cha Soo-hyun sekaligus love interest-nya, jadi bisa dibayangkan ya gimana kangennya doi yang ditinggalkan tiba-tiba 15 tahun yang lalu.

Kasus-kasus dingin yang terjadi 15 tahun yang lalu berkaitan dengan kinerja kepolisian yang ogah-ogahan dalam menangani kasus sebab kagak ada duitnya wkwkwk Ofkors ending-nya ada plot twist setitik, yang mana membuat netizen menuntut dibuat sekuelnya. Well… meski aku pun ingin Signal dibuat sekuelnya, kurasa ending-nya udah ‘cukup’ dan memuaskan secara cerita.


CRASH CRUSH IN ROMANCE (2023)
tvN / 16 episodes / 60-75 menit
🌟🌟🌟🌟⭐

Crash Crush in Romance ini adalah rom-com ringan antara mbak warteg dan guru bimbel yang diperankan oleh Choi Chi-yeol (Jun Kyung-ho) dan Nam Haeng-see (Jeon Do-yeon). Seperti yang kita tahu persaingan orang tua dalam mendapatkan guru bimbel terbaik udah macem Sky Castle. Bedanya Crash Crush in Romance mah level-nya mid to high bukan yang high to unpredicted.

Saat remaja, Nam Haeng-see meninggalkan sekolah demi mengurus keponakannya Nam Hae-yi (Roh Yoon-seo) dan Nam Jae-woo (Oh Ui-sik). Emaknya Nam Hae-yi pergi entah kemana meninggalkan anaknya di rumah sedang ibunya tertabrak saat mengejar anaknya yang kabur begitu aja. Jadilah Nam Haeng-see membuka warteg untuk mnyambung hidup keluarganya.

Karena suatu kejadian, Nam Haeng-see bertemu dengan Choi Chi-yeol si guru bimbel yang demen nge-live ini. Witing tresno jalaran soko kulino yekan… lama-lama mereka berdua cinlok meski dihujat netizen yang nggak setuju dengan hubungan mereka. Begitu pun dengan orang tua murid yang tetiba bikin petisi sebab mengira Nam Haeng-see adalah randa yang ditinggal suaminya bekerja di luar negri wkwkwk

Crash Crush in Romance ini diselipi sedikit misteri pembunuhan yang sayangnya dieksekusi dengan kurang baik, sehingga kita merasa misteri pembunuhannya hanyalah tempelan cerita yang stikernya udah luntur. Nggak dimasukkan pun sebenarnya nggak apa-apa kok… toh yang menjadi fokus kita adalah cerita cintanya mb warteg dan guru bimbel.


THE GLORY
🌟🌟🌟🌟⭐

So far drakor mb Song Hye-kyo yang terakhir kutonton adalah Descendants of The Sun, dimana doi cinlok dengan Song Joong-ki. sayangnya hubungan mereka nggak berakhir manits macem BinJin couple. Maaf banget nih mb Kyo… kalau bisa jangan percaya sepikannya Song Joong-ki, doi bisa begitu karena lagi akting aja *hanya sekedar mengingatkan *CCTV tetangga *lambeu tureau

Apa yang membedakan The Glory dengan drakor (bullying) lainnya? Di The Glory ada mb Kyo wkwkwk Serius yaini… secara mb Kyo udah lama nggak main drakor yekan. The Glory adalah drakor revenge-nya Moon Dong-eun (Song Hye-kyo) yang di-bully saat sekolah oleh Park Yeon-jin (Lim Ji-yeon), Choi Hye-jeong (Cha Joo-young), Lee Sa-ra (Kim Hieora), Jeon Jae-joon (Park Sung-hoon) dan Son Myeong-oh (Kim Gun-wo).

Kusuka bagaimana Moon Dong-eun mengeksekusi bullyers-nya satu demi satu, persiapannya cermat dan matang netizen Koriya bahkan ada yang menghitung biaya yang dibutuhkan mb Kyo untuk balas dendam loh ya. Kekurangannya justru datang dari Joo Yeo-jeong (Lee Dohyun) yang kurasa terlalu bronce untuk mb Kyo, aku lebih mendukung mbnya dengan Ha Do-yeong (Jung Sung-il).

Sayangnya bala-bala Lee Do-hyun mesti patah hati sebab ternyata doi berpacaran dengan Lim Ji-yeon, fakta yang menyebalkan sekali… Tapi aku suka style Lim Ji-yeon di The Glory ini, cakep banget. Saat part 1 dirilis netizen malah salfok dengan visual mb Kyo yang tampak tuwir dan malnutrisi, ternyata aslinya masih cakep hahaha

The Glory Part 1 / 2022 / Netflix / 8 episodes / 50 menit
The Glory Part 2 / 2023 / Netflix / 8 episodes / 55 menit



MY LOVE FROM THE STAR (2013)
SBS / 21 episode / 58 menit
🌟🌟🌟⭐⭐

Sambal menunggu drakor yang masih on going aku memilih untuk menonton drakor-drakor jadul yang belum sempat ditonton, apalagi kalau review-nya okay, berasa FOMO aja gitu haha Kali ini aku menonton My Love From The Star karena baby Issa beberapa kali lewat FYP, tetiba ingat bahwa Nikita Willy pernah terlibat di sinetron yang memplagiasi drakornya plek ketiplek.

Kalau aku nonton My Love From The Star di tahun 2013 mungkin aku akan sangat terkesan, nyatanya aku nonton drakornya 10 tahun kemudian. Kesanku setelah nonton My Love From The Star adalah B aja haha Kubilang begini karena karakternya Jun Ji-hyun mirip dengan karakternya di drakor yang lain, jadi ya nothing special…

My Love From The Star ini adalah drakor tentang alien cakep (CAKEP *pake echo) Do Min-joon (Kim So-hyun) yang terdampar di bumi, bagian Koriya ratusan tahun yang lalu. Sambal menunggu di-pick up piring terbang, Do Min-joon berbaur dan berinteraksi layaknya manusia biasa. Suatu hari doi bertemu lagi dengan Cheon Song-yi (Jun Ji-hyun) yang dulu pernah ditolongnya.

Ofkors belum afhdol rasanya kalau drakor nggak pake bumbu-bumbu cinta segi tiga dan taburan intrik yang pelik. Yoo Se-mi (Yoo In-na) masihlah aktris muda yang cakep sedangkan Lee Hwi-kyung (Park Hae-jin) masihlah cowok bucin yang ngintilin ceweknya kemana-mana.


DOCTOR CHA (2023)
Netflix / 16 episodes / 60 menit
🌟🌟🌟🌟⭐

Ada banyak drakor tentang bertema kesehatan yang menjadikan dokter sebagai studi profesinya, dari yang serius sampai yang ringan, dari yang njlimet sampai yang nggak usah dipikirin. Doctor Cha ini adalah drakor perselingkuhan yang malah bikin kita ketawa-ketawa ketimbang bersimpati kepada salah satu karakternya, asli, kocaknya dapet.

Doctor Cha ini bercerita tentang Cha Jung-sook (Uhm Jung-hwa) seorang ibu rumah tangga yang merasa inilah saatnya doi mengejar mimpinya yang tertunda. Yha~ Cha Jung-sook adalah seorang mahasiswi kedokteran saat dirinya melahirkan dan membesarkan anaknya, Seo Jeong-min (Song JI-ho) dan Seo Yi-rang (Lee Seo-yeon). Suaminya Seo In-ho (Kim Byung-chul) adalah seorang dokter yang diam-diam berselingkuh dengan Choi Seung-hee (Myung Se-bin).

Cha Jung-sook kemudian bekerja di rumah sakit yang sama dengan suami dan anaknya, udahlah… kurasa kalyan mesti nonton sendiri gimana kocaknya Seo In-ho dan Choi Seung-hee menutupi perselingkuhannya. Ada aja kelakuan mereka yang bikin bengek pemirsa, apalagi scene ulang tahunnya Kim Byung-chul. Well… kalau kalyan pernah nonton Sky Castle, pasti tahu niya gimana ambisnya doi saat menjadi kepala keluarga piramida.

Nggak mau ketinggalan, Cha Jung-sook pun memiliki love interest yakni Roy Kim (Min Woo-hyuk), kusuka bagaimana ending-nya dieksekusi. Kalau kalyan sedang mencari drakor teman makan yang ringan dan nggak bikin pening, kurekomendasikan Doctor Cha ini. Udahlah… nonton aja deh…


THE GOOD BAD MOTHER (2023)
Netflix / 14 episodes / 60-70 menit
🌟🌟🌟🌟⭐

Salah satu alasanku ngebet nonton The Good Bad Mother adalah karena Ra Mi-ran alias si nyonya Cheetah. Alasan lainnya… Lee Dohyun haha Jangan tertypu dengan posternya yang cerah ceria macem nggak pada punya beban hidup, karena setengah drakornya ternyata malah bikin sedih.

The Good Bad Mother bercerita tentang Jin Young-soon (Ra Mi-ran) seorang ibu tunggal yang membesarkan anak semata wayangnya Choi Kang-ho (Lee Dohyun) dengan keras. Keras disini bukan keras yang pake kekerasan ya melainkan keras yang nggak dikasih jeda, sehingga Choi kang-ho tumbuh menjadi pribadi yang tertutup dan ambis.

Suatu hari Choi Kang-ho terlibat kecelakaan yang menyebabkannya lumpuh dan kehilangan ingatannya, Jin Young-soon pun membawa Choi Kang-ho kembali ke rumah dan merawatnya. Masa pemulihan ini adalah masa yang berat bagi mereka berdua, karena ternyata Jin Young-soon sakit keras. Beruntung para tetangga turut men-support meski banyak dramanya.

Kalau kalyan ingin nonton drakor yang sarat emosi namun tetap menghangatkan hati, kurekomendasikan The Good Bad Mother ini. Kusuka pertemanan dakjal ala Choi Kang-ho – Lee Mi-joo (Ahn Eun-jin) dan Bang Sam-shik (Yoo In-soo), yang meski penuh prasangka tetap ada huru-haranya.


***

all pictures taken from Asianwiki
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Photo by Ryutaro Tsukata

Adakah disini yang weekend-nya mantengin Twitter? Aku sih yes 😂. Ada aja yang baru setiap harinya, dari sepal sepil asmara, affiliates genggeus sampai hashtag jual diri muncul silih berganti. Yang terbaru, eym… nggak baru-baru amat sih adalah bahasan tentang proyek kurang tepat guna di era kepemimpinanya Ridwan Kamil.

Semua ini dimulai saat @kozirama mempertanyakan fungsi dari Teras Cihampelas yang udah nggak jelas fungsinya (dan malah ada wacana untuk membuat volume 2-nya 🤔), as always, ada @ms.enci yang siap menjawab. Ini bukan kali pertama mereka berbalas mention, udah berkali-kali tapi nggak yang sampai heboh macem @outstandjing kemarin.

OK, introduction dulu ya…

@kozirama adalah akun dari owner @kozi.kofie aku tahu dia karena pernah membaca blognya tentang ceritanya saat membangun Kozi, karena merasa tweet-nya asyik aku pun follow akunnya. Seingatku, dulu dia sering sharing tentang Kozi dan suka dukanya buka cabang baru, namun beberapa tahun terakhir @kozirama lebih sering sharing tentang kritik menggelitik untuk Bandung.

Aku nggak pernah follow @mrs.enci tapi karena dia berbalas mention dengan @kozirama kadang tweet-nya muncul sendiri di timeline. Sejujurnya aku kurang faham posisinya @mrs.enci ada dimana, apakah sebagai PR, apakah sebagai simpatisan, apakah sebagai stafsus. Karena bahkan sampai post ini di-publish pun dia nggak menjawab, netizen udah bertanya loh ya tapi nggak digubris. Aku nggak tahu serahasia apa posisinya atau seberbahaya apa jobdesk-nya namun kuyakin akan ada saatnya netizen nge-spill.

Eh iya, post-ku kali ini bukan hate post atau penggiringan opini ya, hanya post byasa dengan bahasan yang nggak byasa. Sotoy banget nih ah… padahal yang baca blog ini kalyan doang 😁. Percayalah… Aku hanya melakukan tugasku sebagai netizen yang merekap berita hangat di Twitter, kalau ada yang kurang nyaman dengan post-ku ini silahkan baca post-ku yang lain 🤭 kali aja lebih menarik.

Sebagai member Sunda Empire yang udah tinggal di Bandung selama bertahun-tahun dan follow akunnya @kozirama. Aku hanya ingin bilang bahwa point utama dari kritik menggelitiknya @kozirama bertujuan untuk meningkatkan awareness kita sebagai citizen (bukan netizen) yang sebenarnya paling memiliki hak untuk mengkritisi kebijakan publik yang dilakukan oleh pemerintah. Untuk hal ini aku setuju dengannya yang berkali-kali mengingatkan bahwa sebagai citizen kita mesti rewel, toh itu kerjaan mereka 😌.

Saat pemilu, para calon pemimpin kan pitching sana sini memaparkan visi misi, adu konsep dan pencitraan. Sebagai citizen kita pasti memilih calon pemimpin yang pitching-nya paling OK dong, yang paling mampu meyakinkan kita bahwa dirinya mampu menjadi pemimpin. Ketika kinerjanya nggak sesuai dengan pitching-nya saat pemilu, citizen itu berhak untuk mengaudit dan mengevaluasi kinerjanya. Ada tanggung jawab yang mesti diselesaikan sebelum masa jabatan berakhir.

Mungkin karena terbiasa dengan system pembelajaran 1 arah yang pasif, kita terbiasa dengan komunikasi 1 arah sehingga komunikasi 2 arah macem diskusi itu masih canggung untuk diapliaksikan. Namun seiring waktu berlalu, kita beradaptasi dan berusaha menciptakan tatanan lingkungan yang ideal untuk ditinggali.

…

Bentar, aku stuck…

Kita melipir ke Prancis aja ya 😊.

Akhir-akhir ini Prancis sering banget huru hara yekan, dikit-dikit demo, dikit-dikit protes, dikit-dikit boikot. Ada apa dengan Prancis? Yang jawab: ada Adit dan Tita, fix kita seumuran. Aku lupa siapa yang bilang tapi kalau suatu negara sering demo artinya negara tersebut ‘sehat’ karena artinya citizen-nya faham bahwa mereka adalah oposisi yang akan mengingatkan pemimpinnya untuk on the right track.

Di negara Asia, raja (pemimpin) acakali dianggap sebagai titisan dewa yang mesti diagung-agungkan dan disembah, sehingga keturunanya diperlakukan luar biasa karena dianggap ‘berbeda’. Dia pure blood, kita mud blood. Sedang negara Eropa, raja dianggap sebagai manusia byasa sehingga bisa dibunuh, dilengserkan atau diasingkan kapan pun. Revolusi Prancis tercipta karena ketidakpuasan rakyat pada ancient regime, yang mengakibatkan Prancis mengganti system pemerintahan dari monarki ke republik yang diperintah oleh rakyat.

Eitsss… kejauhan.

Kembali ke Bandung.

Sebagai citizen yang lebih sering ngedumel di Twitter (*yang nantinya dihapus lagi), kurasa kita memang butuh rang-o-rang macem @kozirama dan @outstandjing yang memposisikan dirinya sebagai oposisi. At least, kita butuh rang-o-rang yang mewakili sambatan citizen yang nggak mau terlibat pertikaian virtual, you know… bala-balanya gragas, apalagi kalau udah dibawa ke platform sebelah, ngerayyy…

Menuju 2024 yang tinggal 6 bulan lagi, kuyakin bahasan politik udah bikin jengah, pun dengan pencitraan-pencitraan para kepala daerah yang udah berada di tahap: naon sih maneh… 🤨
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Photo by Ketut Subiyanto

Yha~

Aku pun geli dengan judul post kupilih ini, macem… udah nggak bisa menemukan judul yang lebih catchy. Tapi yagimana… nalarku mentok sampai disini 😅.

Udah berbulan-bulan lamanya aku skip menulis di blog, stok draft-ku masih cukup dan aku punya (nggak banyak sih heu 😅) hal-hal yang ingin diceritakan. Kali ini aku yang ditodong universe untuk sedikit mengambil jeda, yang saking nikmehnya malah jadi keterusan 😆. Meski kadang merasa ada missing things perkara skip menulis di blog, aku puas menikmati jedaku ini.

Mungkin ada yang penasaran, ngapain aja aku selama ini. Well… aku nggak ngapain-ngapain kok. Menjalani hari-hari seperti byasanya dan beristirahat lebih dari cukup. Aku menghabiskan waktuku dengan bersantai dari hal-hal yang… apa ya… menyita energi gitu ya 😙 Aku berusaha menggunakan waktuku sebaik mungkin untuk menikmati hari-hariku.

Awal tahun ini aku dan keluargaku disibukkan dengan acara pernikahannya Widy dan segala printilannya termasuk acara ngunduh mantu lintas provinsi. Kemudian Ramadan tiba berikut dengan lemburan dan bukber-bukbernya. Kemudian Idul Fitri tiba dan aku nggak cukup puas dengan liburannya yang terasa singkat. Apakah aku lelah? Ya… Ya… Ya… Ya… Ya…

Pada dasarnya aku memang kurang suka minuman dingin karena bikin brain freeze sedang cemilan pedas karena bikin keselek. Sayangnya, aku nggak mampu menghindari mereka semua sehingga akhirnya boundaries-ku kedodoran. Yap, cuaca panas begini mah memang cucok minum minuman dingin yekan, pun dengan cemilan pedas yang cucok untuk me-refresh lidah pasca bolak balik terbilas santan.

Sialnya, aku melewatkan beberapa hal penting macem minum vitamin, makan cukup dan istirahat nyaman.

Akumulasi dari hal-hal inilah yang akhirnya mengantarkanku pada bedrest.

Setelah berhari-hari demam-batuk-pilek tyada henti aku memutuskan untuk ke klinik, aslinya… daku udah nggak sanggup. Dokternya belum bisa memastikan apa penyakitnya karena butuh waktu untuk observasi, kemungkinan besar sih kecapekan dan ISPA *lagi akibat pancaroba. Pulangnya aku dikasih obat yang banyak dan diminta untuk bedrest, kalau nggak ada perubahan mesti cek ke lab khawatirnya tifus atau DB.

Badanku memang agak enakan paska minum obat tapi jadinya aku malah tidur mulu sampai nggak sempat VC mama dan Icunk 😅 Karena merasa agak enakan itulah aku berinisiatif untuk keramas dan mencoba hair tonic baruku *riya 😎. Saat pake hair tonic itulah aku tersadar bahwa aku nggak bisa membaui aromanya, kucek expired date-nya masih lama kok, tapi kenapa nggak terasa?

Byasanya kan hair tonic dipake saat rambut ½ kering, nah… karena nggak bisa membaui aromanya kutambahkan lagi hair tonic-nya sampai rambutku basah lagi macem tadi saat beres keramas. Hidungku udah nggak nyaman tersedak hair tonic, tapi sebanyak apa pun hair tonic yang kupake aku tetap nggak bisa membaui aromanya. Yha~ daku mabok hair tonic ygy…

Saat itulah aku tersadar bahwa aku ini anosmia, mau KZL tapi yagimana… toh saat ini koronces udah jadi endemi dan rang-o-rang kayanya udah pada lupa bahwa pernah ada pandemi. Koronces udah 2 season eh aku malah mendapatkan versi extended-nya, rang-o-rang udah move on sedang aku baru terjembab. Aku jelas nggak bisa men-tracking darimana kudapatkan koronces ini karena hampir setiap hari aku menggunakan transportasi publik dan bertemu dengan banyak orang.

Setelah kupikirkan lagi… aku memang udah anosmia sejak beberapa hari yang lalu namun tersamarkan oleh pilek yang membuat hidungku mampet. Aku juga jadi ngeh bahwa udah beberapa hari ini area dadaku agak mati rasa, setiap ada kesempatan dadaku kubalur pake medicated oil namun kurang terasa panas, skalanya sekitar 2 dari 10. Aku nggak begitu memperhatikan karena terfokus pada sakit kepala yang simpang siur macem minuman bersoda 

Ohya, saat pertama kali merasa nggak enak badan aku sedang bersama Icunk, halal bihalal berbalut ngobrolin kursi roda. Besoknya kita berdua sakit dengan gejala yang sama bedanya Icunk akhirnya sembuh tapi aku nggak 😥.

Jadilah aku kembali melakukan quaranthings macem 2 tahun yang lalu, bangun tidur – sarapan – jemuran – rebahan – rebahan – rebahan – minum obat - VC sana sini, bedanya kali ini aku yang sakit. Oh… inilah yang dirasakan rang-o-rang saat pandemi 2 season lalu, kebayang gimana effort-nya mereka yang isoman mesti tetap bekerja, aku aja yang rebahan udah keleyengan begini.

Sampai saat post ini ditulis alhamdulillah aku udah baikan kok, anosmiaku hilang secara bertahap cuma memang masih mudah lelah jadi belum bisa pergi jauh-jauh.

Tetap sehat ya guise… 😊
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

Paused Moments

Let's Get In Touch

  • Behance
  • Letterboxd
  • LinkedIn

Disclaimer

It is prohibited to copying any content from this blog without permission. Please let me know if your privacy has been violated through the content or find something that needs to be credited correctly.

Note

My post may contain affiliate links, which means I will earn a commission if you buy through the link. There is no compulsion as we have different preferences and needs. Thank you :)

Alone Alone Kelakone

2025 Reading Challenge

2025 Reading Challenge
Lestari has read 0 books toward her goal of 6 books.
hide
0 of 6 (0%)
view books

Archives

  • ►  2011 (7)
    • ►  May (1)
    • ►  Nov (6)
  • ►  2012 (19)
    • ►  Jan (1)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (8)
    • ►  Jun (2)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (1)
    • ►  Nov (1)
  • ►  2013 (12)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Oct (1)
  • ►  2014 (20)
    • ►  Jan (2)
    • ►  May (1)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (8)
  • ►  2015 (62)
    • ►  Jan (6)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  Jun (7)
    • ►  Jul (1)
    • ►  Aug (10)
    • ►  Sep (7)
    • ►  Oct (11)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (7)
  • ►  2016 (64)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (2)
    • ►  May (6)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (7)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (9)
    • ►  Nov (6)
    • ►  Dec (11)
  • ►  2017 (76)
    • ►  Jan (10)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (6)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (12)
    • ►  Jun (10)
    • ►  Jul (7)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (6)
  • ►  2018 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (7)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2019 (39)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (5)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2020 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Mar (7)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2021 (44)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (2)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (4)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2022 (47)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (2)
    • ►  Oct (5)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2023 (41)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  May (2)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (6)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (2)
    • ►  Dec (4)
  • ►  2024 (48)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (5)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (5)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (2)
  • ▼  2025 (6)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (1)
    • ▼  Apr (1)
      • Ramadan di Rumah

SERIES

Book Quaranthings Screen Shopping Annual Post Blogging 101 Hari Raya Hidden Gems Series

Friends

  • D. R. Bulan
  • Dari Kata Menjadi Makna
  • Ikan Kecil Ikugy
  • Jolee's Blog
  • Mazia Chekova
  • Noblesse Oblige
  • Perjalanan Kehidupan
  • Pici Adalah Benchoys
  • The Random Journal

Blogmarks

  • A Beautiful Mess
  • A Plate For Two
  • Astri Puji Lestari
  • Berada di Sini
  • Cinema Poetica
  • Daisy Butter
  • Dhania Albani
  • Diana Rikasari
  • Erika Astrid
  • Evita Nuh
  • Fifi Alvianto
  • Kherblog
  • Living Loving
  • Lucedale
  • Monster Buaya
  • N. P. Malina
  • Nazura Gulfira
  • Puty Puar
  • Rara Sekar
  • What An Amazing World
  • Wish Wish Wish
  • Yuki Angia

Thanks for Coming

Show Your Loves

Nih buat jajan

Blogger Perempunan

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates