Menu

  • 🎀 Home
  • Hello ~
  • 📌 Place
  • 🔥 Space
  • 🍊 Taste
  • 🌼 Personal Thoughts
  • 🎬 Spoiler
  • 🎨 Studio
  • ➕ Extra

demilestari

Powered by Blogger.
Photo by Karolina Grabowska

Hello~

Siapa yang udah bikin yearly best buy? Beli apa aja sih kalyan? 😁.

Post ini bukan best buy post atau sponsored post ya, hanya post yang kubikin saat menunggu hujan reda. Aku ingin berbagi hal yang belakangan ini menjadi concern-ku (+ link-nya) kepada kalyan wahai silent reader, yakni… sikat gigi 🪥. Kalau kalyan sedang berencana mengganti sikat gigi atau membutuhkan review tipis-tipis, mungkin post-ku ini bisa membantu kalyan. Perlu diingat, karena post ini ditulis berdasarkan user experience maka review-nya lebih melibatkan perasaan ketimbang data 😉.

Saat kontrol ke dokter gigi akhir tahun lalu, aku disarankan untuk menurunkan hardness level sikat gigiku dari medium ke soft. Selain itu, aku disarankan untuk pake sikat gigi dengan kepala yang kecil biar lebih sesuai dengan ukuran mulut. Memang… belakangan ini aku kembali pake sikat gigi standar demi menghabiskan stok sikat gigi yang tertimbun 😁. Meski tahu sikat gigi bisa dipake sampai 3 atau lebih, namun setiap 1-2 bulan sekali aku rutin membeli sikat gigi makanya surplus.

Selama ini aku udah mencoba sikat gigi dari berbagai brand yang ada di toserba terdekat, ada yang cucok hingga dipake bertahun-tahun, ada yang cuma sekali beli terus udahan 😅. Aku punya beberapa kriteria yang kujadikan sebagai pertimbangan saat memilih sikat gigi, mungkin nggak akan sama dengan kriteria kalyan karena kebutuhan kita berbeda. Aku mengklasifikasikan kriteria pertimbanganku dengan primary (P), secondary (S) dan tertiary (T) sesuai dengan skala prioritasku.

(P) Ukuran kepala sikat gigi ramping atau kecil
Biar bisa menjangkau ke sela gigi terjauh, selain itu, ukuran kepala sikat gigi yang standar bikinku kurang nyaman karena sering terbentur-bentur ke gusi 🥺.

(P) Bulu sikat yang lembut
Bulu sikat yang tajam juga bikinku kurang nyaman karena sering bikin gusi berdarah.

(S) Gagang sikat gigi berbahan karet
Biar genggamannya bisa lebih ajeg, gagang sikat gigi berbahan plastik rerata licin meski ada grip-nya 😉.

(S) Harga
Aku membatasi diri untuk nggak membeli sikat gigi yang  murcenya kebangetan kecuali saat kepepet, karena byasanya bulu sikatnya tajam dan gampang mekar 😂. Nggak harus mahal namun layak dan nyaman karena digunakan dalam jangka panjang (3 bulan atau lebih dengan penggunaan minimal 2 kali sehari).

(T) Pilihan warna yang nggak bikin xilau
Aku sering heran mengapa kombinasi warna sikat gigi se-dyangdyut mb mb tumbasss… 💃🏻💖

(T) Fitur tambahan
Nggak semua fitur tambahan pada sikat gigi bisa dioptimalkan oleh user karena kadang mereka nggak ngeh. Fitur tambahan mencakup: case/helm kepala sikat gigi, grip untuk membersihkan lidah di bagian belakang kepala sikat gigi, grip untuk pegangan biar sikat giginya nggak mudah jatuh.

Sampai saat ini aku masih pake sikat gigi biasa, belum tertarik pake sikat gigi elektrik karena belum butuh-butuh banget. FYI. Di tahun 2000an Pepsodent pernah bikin sikat gigi elektrik pake baterai AA (belum ada universal charger) setelah tahun 2-3 tahun barangnya out of market. Kemungkinan karena harganya yang out of budget, sekitar Rp 100.000 per-item dengan kepala sikat gigi Rp 25.000, dimana saat itu dengan Rp 5.000 kita udah bisa beli sikat gigi yang bagus.

***

ORAL-B
Selama ini aku selalu pake sikat gigi dari Oral-B yakni Oral-B All Rounder soft/medium karena indikator warna di bulu sikatnya bikinku lebih aware. So far, Oral-B All Rounder ini memenuhi kebutuhan dasar membersihkan gigi, bagian kepala sikatnya ramping bisa untuk membersihkan lidah dan gagangnya pake karet jadi nggak licin. Aku pake Oral-B All Rounder ini bertahun-tahun sampai… gusiku sering berdarah saat sedang menyikat gigi 🥺, padahal hardness level-nya udah kuturunkan jadi soft.

Oral-B All-Rounder: Rp 25.000 (isi 2)
Shopee | Shopee (bundle)

SENSODYNE
Kemudian aku pake sikat gigi dari Sensodyne, selang seling antara Sensodyne Sensitive dan Sensodyne Multi Action. Selain karena embel-embel sensitive di produknya, alasanku membeli sikat gigi dari Sensodyne adalah desainnya yang clean nggak neko-neko 😆. Mungkin karena aku terbiasa pake Oral-B yang anti selip, awal-awal pake khawatir licin karena karetnya hanya ada di pangkal gagangnya aja. Setelah beberapa kali pake kekhawatiranku ternyata nggak terbukti.

Menurutku Sensodyne Sensitive lebih nyaman untuk digenggam karena desain gagangnya lebih slim dan simple, sedang Sensodyne Multi Action agak kurang nyaman digenggam karena desain gagangnya yang agak gendats dan runcing di bawah. Saat dipake keduanya terasa nyaman kok, namun aku lebih sering pake yang Sensodyne Multi Action karena kepala sikatnya lebih kecil ketimbang Sensodyne Sensitive. Kalau kalyan mencari sikat gigi yang nggak bikin gusi berdarah, kalyan bisa mempertimbangkan sikat gigi dari Sensodyne. Trust me! 😉

Sensodyne Sensitive: Rp 13.000 – Rp 24.000 (isi 2)
Shopee | Shopee (bundle)

Sensodyne Multi Action: Rp 15.000 – Rp 30.000 (isi 2)
Shopee | Shopee (bundle)

BAGUS
Pulang dari kontrol ke dokter gigi aku langsung mencari sikat gigi baru 😄. Saat itulah aku menemukan sikat gigi dari Bagus, yakni Bagus Protect soft yang pilihan warnanya nggak bisa kuabaikan begitu aja, lucu banget 😍. Meski desain sikat giginya seperti desain sikat gigi anak kecil, sikat gigi Bagus Protect ini adalah sikat gigi untuk orang dewasa. Kepala sikatnya yang kecil dan bulu sikatnya yang halus bikinku nyaman pakenya, selain itu gagangnya terbuat dari karet yang mudah digenggam meski nggak ada grip-nya.

Beberapa bulan yang lalu aku beli Smoca Travello yang desainnya compact dan travel friendly, meski kepala sikatnya standar aku nyaman pakenya. Makanya saat menemukan Bagus Protect aku nggak merasa ragu untuk membelinya. FYI, Smoca masih satu grup dengan Bagus, yha~ meski brand lokal di packaging-nya ada teks berbahasa Jepang, jangan tanya kenapa karena aku juga nggak tahu. Selama ini yang kutahu Bagus jualan kamper dan kapur ajaib (anti kecoa terbang) ternyata sekarang jualan sikat gigi juga 😅.

Bagus Protect: Rp 17.000
Shopee

Smoca Travello: Rp 15.000
Shopee

***

Selain di Shoppe kalyan juga bisa menemukannya di toserba terdekat macem Yogya, Borma atau Superindo. Semua harga yang tercantum adalah harga rata-rata aku biasa beli, mungkin akan berbeda karena saat ini harga consumer goods naik diam-diam 😂.

Let me know kalau kalyan punya rekomendasi sikat gigi yang OK ya...
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Photo by Ketut Subiyanto

Yha~

Aku pun geli dengan judul post kupilih ini, macem… udah nggak bisa menemukan judul yang lebih catchy. Tapi yagimana… nalarku mentok sampai disini 😅.

Udah berbulan-bulan lamanya aku skip menulis di blog, stok draft-ku masih cukup dan aku punya (nggak banyak sih heu 😅) hal-hal yang ingin diceritakan. Kali ini aku yang ditodong universe untuk sedikit mengambil jeda, yang saking nikmehnya malah jadi keterusan 😆. Meski kadang merasa ada missing things perkara skip menulis di blog, aku puas menikmati jedaku ini.

Mungkin ada yang penasaran, ngapain aja aku selama ini. Well… aku nggak ngapain-ngapain kok. Menjalani hari-hari seperti byasanya dan beristirahat lebih dari cukup. Aku menghabiskan waktuku dengan bersantai dari hal-hal yang… apa ya… menyita energi gitu ya 😙 Aku berusaha menggunakan waktuku sebaik mungkin untuk menikmati hari-hariku.

Awal tahun ini aku dan keluargaku disibukkan dengan acara pernikahannya Widy dan segala printilannya termasuk acara ngunduh mantu lintas provinsi. Kemudian Ramadan tiba berikut dengan lemburan dan bukber-bukbernya. Kemudian Idul Fitri tiba dan aku nggak cukup puas dengan liburannya yang terasa singkat. Apakah aku lelah? Ya… Ya… Ya… Ya… Ya…

Pada dasarnya aku memang kurang suka minuman dingin karena bikin brain freeze sedang cemilan pedas karena bikin keselek. Sayangnya, aku nggak mampu menghindari mereka semua sehingga akhirnya boundaries-ku kedodoran. Yap, cuaca panas begini mah memang cucok minum minuman dingin yekan, pun dengan cemilan pedas yang cucok untuk me-refresh lidah pasca bolak balik terbilas santan.

Sialnya, aku melewatkan beberapa hal penting macem minum vitamin, makan cukup dan istirahat nyaman.

Akumulasi dari hal-hal inilah yang akhirnya mengantarkanku pada bedrest.

Setelah berhari-hari demam-batuk-pilek tyada henti aku memutuskan untuk ke klinik, aslinya… daku udah nggak sanggup. Dokternya belum bisa memastikan apa penyakitnya karena butuh waktu untuk observasi, kemungkinan besar sih kecapekan dan ISPA *lagi akibat pancaroba. Pulangnya aku dikasih obat yang banyak dan diminta untuk bedrest, kalau nggak ada perubahan mesti cek ke lab khawatirnya tifus atau DB.

Badanku memang agak enakan paska minum obat tapi jadinya aku malah tidur mulu sampai nggak sempat VC mama dan Icunk 😅 Karena merasa agak enakan itulah aku berinisiatif untuk keramas dan mencoba hair tonic baruku *riya 😎. Saat pake hair tonic itulah aku tersadar bahwa aku nggak bisa membaui aromanya, kucek expired date-nya masih lama kok, tapi kenapa nggak terasa?

Byasanya kan hair tonic dipake saat rambut ½ kering, nah… karena nggak bisa membaui aromanya kutambahkan lagi hair tonic-nya sampai rambutku basah lagi macem tadi saat beres keramas. Hidungku udah nggak nyaman tersedak hair tonic, tapi sebanyak apa pun hair tonic yang kupake aku tetap nggak bisa membaui aromanya. Yha~ daku mabok hair tonic ygy…

Saat itulah aku tersadar bahwa aku ini anosmia, mau KZL tapi yagimana… toh saat ini koronces udah jadi endemi dan rang-o-rang kayanya udah pada lupa bahwa pernah ada pandemi. Koronces udah 2 season eh aku malah mendapatkan versi extended-nya, rang-o-rang udah move on sedang aku baru terjembab. Aku jelas nggak bisa men-tracking darimana kudapatkan koronces ini karena hampir setiap hari aku menggunakan transportasi publik dan bertemu dengan banyak orang.

Setelah kupikirkan lagi… aku memang udah anosmia sejak beberapa hari yang lalu namun tersamarkan oleh pilek yang membuat hidungku mampet. Aku juga jadi ngeh bahwa udah beberapa hari ini area dadaku agak mati rasa, setiap ada kesempatan dadaku kubalur pake medicated oil namun kurang terasa panas, skalanya sekitar 2 dari 10. Aku nggak begitu memperhatikan karena terfokus pada sakit kepala yang simpang siur macem minuman bersoda 

Ohya, saat pertama kali merasa nggak enak badan aku sedang bersama Icunk, halal bihalal berbalut ngobrolin kursi roda. Besoknya kita berdua sakit dengan gejala yang sama bedanya Icunk akhirnya sembuh tapi aku nggak 😥.

Jadilah aku kembali melakukan quaranthings macem 2 tahun yang lalu, bangun tidur – sarapan – jemuran – rebahan – rebahan – rebahan – minum obat - VC sana sini, bedanya kali ini aku yang sakit. Oh… inilah yang dirasakan rang-o-rang saat pandemi 2 season lalu, kebayang gimana effort-nya mereka yang isoman mesti tetap bekerja, aku aja yang rebahan udah keleyengan begini.

Sampai saat post ini ditulis alhamdulillah aku udah baikan kok, anosmiaku hilang secara bertahap cuma memang masih mudah lelah jadi belum bisa pergi jauh-jauh.

Tetap sehat ya guise… 😊
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hello~

Sudahkah kalyan minum vitamin hari ini? wkwkwk… mindful sekali sapaanku ini

Kalau kau adalah salah satu dari pembaca lawas blogku pasti tahu ya bahwa aku sering menjadikan pancaroba sebagai alasan mengapa aku sering masuk angin haha Kini, aku bisa sakit (yang bukan masuk angin) tanpa pake embel-embel pancaroba, tetiba, tanpa aba-aba. COVID-19 adalah game changer yang me-reset eksistensi manusia di bumi, yang hadir melalui kelelawar pembawa bala di pasar Wuhan.

Sebelum pandemi aku cukup konsisten mengkonsumsi honey-lemon-shot, sayangnya nggak dilanjut karena asam lambung naik haha Sebagai gantinya aku minum vitamin, alhamdulillah it works. Untuk vitamin harian aku pake Blackmores Multivitamin, tentcunya disesuaikan dengan kebutuhan. Kadang selang seling pake vitamin lain atau dikasih jarak, jadi nggak yang setiap hari mesti minum vitamin.

Untukku, vitamin punya porsi yang mendominasi dalam menjaga imunitas, kubilang begini karena aku udah merasakan gimana payahnya tubuhku saat berhenti minum vitamin. Kriteriaku dalam mencari vitamin hanyalah: mampu menjaga imunitas tubuh, untuk manfaat lainnya aku nggak akan banyak cingcong. Kurasa vitamin drug store harganya berada di range yang sama, yang membedakan adalah kuantiti dan packaging.

Di masa tenggang, byasanya aku mencari opsi vitamin lain yakali ada yang lebih cucok atau lebih murce. Salah satu vitamin yang pernah mengisi hari-hari pandemiku adalah Herbana, bukan hanya masker yang mesti di-war, vitamin juga yaini haha Aku menemukan Herbana merilis Essential DHARI Women’s Daily, mumpung nggak lagi high demand aku bisa check out dengan santai.

Herbana Essential DHARI ini memiliki berberapa manfaat baik, yakni: menjaga imunitas, menutrisi tubuh, melancarkan pencernaan, meningkatkan mood dan fokus. Satu jar-nya berisi 60 kapsul untuk 30 hari dan diminum 2 kapsul sehari setelah makan. Kutulis ulang bahan dan manfaatnya sesuai abjad, kali aja kalyan mager searching mandiri hehe

- Asam Jawa yang kaya akan anti oksidan kulit dan meningkatkan kesehatan kulit
- Cabe Jawa yang membantu melancarkan sirkulasi darah
- Daun kelor yang kaya akan protein, vitamin dan mineral
- Gingseng yang membantu meningkatkan stamina dan fokus
- Jahe merah yang membantu memelihara kesehatan pencernaan dan meningkatkan respon imunitas
- Jinten hitam yang membantu meningkatkan imunitas dan menyeimbankan hormon
- Kunyit yang membantu menjaga kesehatan pencernaan dan meredakan inflamasi
- Maca yang membantu meningkatkan energi, mood dan kesuburan wanita

Sejauh yang kurasakan, Herbana Essential DHARI membuat tubuhku enakan… nggak mudah sakit atau bad mood. Tapi aku memutuskan untuk nggak repurchase karena… kapsulnya kegedean dan malay mesti minum 2 kapsul haha

Blackmores Multivitamin tabletnya juga gede sih tapi aku nggak merasa was-was kapsulnya akan pecah di lidah, yha maap… sebagai alumni minum obat kapsul yang isinya dilarutkan di sendok pake air aku parno lidahku nantinya akan pahit. Selain itu aku merasa terbebani dengan konsep minum 2 kapsul sehari, apakah nggak bisa dipadatkan aja gitu jadi 1 kapsul?

Aku kembali pake Blackmores Multivitamin wkwkwk bukan karena Herbana Essential DHARI nggak bagus, it works kok, cuma yaitu tadi kapsulnya kegedean dan aku kurang cocok dengan konsep minum 2 kapsul sehari.

Kasih tahu dong vitamin harian kalyan apa…

Kalau kalyan penasaran atau sekedar ingin ceki-ceki, ini link toko online-nya.
Website: Herbana.co
Shopee: Herbana
Tokopedia: Herbana
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
source

Hello…

Ternyata pandemi belum berakhir yakawan 😁

Aku sebelumya pernah menulist post tentang self healting, tapi karena pandeminya masih bersambung alias masih belum tamat maka list self healthing pun bertambah. Jelas bukan berita yang baik ya karena artinya koronces makin maceuh dan keadaan semakin buruk 😔.

Di awal COVID-19 outbreak kita sempat kesulitan mendapatkan masker dan vitamin, menurutku ini masih wajar mengingat warga +62 belum siap disapa koronces. Pemerintah mah nggak usah ditanya ya… udah dikasih tahu malah ngeyel, Lord Rangga juga niya udah mewanti-wanti eh malah dicyduk 😅. Memang lambat laun stok masker dan vitamin kembali normal, namun jedanya sempat membuat panik 🙃.

Nah, di pandemi 2.0 ini giliran oksigen yang sulit didapatkan, sedih banget ya liat orang-orang nyari oksigen di timeline. Rumah sakit over capacity, ambulance wara wiri dan berita dukacita adalah hal-hal yang akhirnya menjadi lumrah. Well.. Adakah upaya pemerintah untuk lebih bersiap menghadapi pandemic? Ada. Memberdayakan buzzer 🤬.

Ohya, Susu Bear Brand juga sempat jadi the most wanted item. Menurutku, ini mah kebiasaan aja ya… saat sakit biasanya kan kita dikasih susu Bear Brand untuk menetralisir/detox, tapi karena sekarang mah banyak yang sakit jadi pada rebutan. Lebih ke sugesti aja sih, karena kalau dari komposisi dan manfaat brand lain ada yang lebih unggul.

Pernah nggak sih kalyan kepo dengan komposisi rahasia Larutan Penyegar Cap Kaki Tiga atau Larutan Cap Badak? 🤔 Sejak aku menemukan kata; resep rahasia di komposisinya aku selalu yakin bahwa Larutan Penyegar adalah minuman sugesti *sok-sokan rahasia sih 😂 Aku bahkan pernah berpikir ada ustadz yang khusus mendoakan Larutan Penyegar di pabrik macem ustadz sering dimintain air doa kalau ada yang sakit. Tapi tenang yakawan… sekarang komposisi resep rahasianya udah dipaparkan ✨👌🏻.

Mesti diakui ya bahwa pandemi membawa perubahan besar dalam kehidupan, kita jadi lebih aware dengan kebersihan dan protektif, kalau diingat-ingat jorse banget lifestyle kita dulu 😂 Karena pandemi yang nggak tahu kapan kelarnya ini, mau nggak mau budget self healting meningkat. Yha~ meski liburan ambyar tapi mesti tetap sehat yekan… 😎.

Rata-rata self healthing thingy ini kubeli via e-commerce ya, kalau nggak penting-penting banget aku nggak akan keluar 😉 Ohya post ini adalah post lanjutan dari post Self Healthing yang kutulis di tahun lalu.

MASKER
Selama pandemi aku lebih sering membeli masker box-an ketimbang masker sachet (yang biasanya dijual di minimarket) karena lebih praktis dan ekonomis, seenggaknya aku nggak mesti bolak balik beli kalau habis 😉. Aku juga jadi sering nontonin review masker ketimbang review skincare di YouTube, kalyan juga gini kan? 😅 Aku pake masker dari Thankful karena tertarik dengan opsi warna yang ditawarkan (angger) 😁.

HAND SANITIZER
Aku pake hand sanitizer saat keluar aja ya, kalau di rumah atau kosan lebih memilih untuk cuci tangan (dan kaki) pake sabun dan air yang mengalir. Biasanya aku pake yang Antis Jasmine Tea karena wanginya enak di hidungku, paling yang agak ganggu mah efek kesat pasca pakenya. Ohya, aku kurang suka dengan hand sanitizer yang bentuknya gel, lama kering dan takut jadi sarang daki 😂.

PLOSSA
Sebagai warga +62 yang sering masuk angin, Plossa ini adalah item yang wajib ada, hayolohhh ngaku… pasti pernah kan membeli Plossa 😁. Aku lebih sering membeli Plossa karena bentuknya memudahkanku menjangkau bagian punggung, meski secara konsep nggak jauh beda dengan Fresh Care roll. Selama ini aku pakenya yang warna hijau ya, belum pernah pake yang warna merah atau biru jadi belum bisa membandingkan.

VITAMIN
Satu-satunya alasanku membeli Blackmores adalah karena kuantitinya yang banyak, untuk harganya memang relatif mahils, tapi kalau dihitung-hitung lagi harga pertabletnya nggak jauh berbeda dengan vitamin brand lain. Tadinya aku pake yang Vitamin C 1000 kemudian upgrade ke Multivitamins + Minerals karena malay minum vitamin terpisah-pisah. Biar sekali lep’ aja gitu 😉.

CENDO LYTEERS
Sebelum COVID-19 outbreak aku sempat mengganti kacamata, saat itu mataku -3 dan -5, kaget juga sih karena sebelumnya mataku -2,75 dan -3,5. Di awal tahun ini aku menyempatkan diri ke Rumah Sakit Mata Cicendo karena sering pusing dan mual kalau kelamaan di depan screen dan ternyata mataku keduanya -5. Aku pake Cendo Lyteers ini biar matanya nggak kering.

BRITISH PROPOLIS
Yha~ ini mama yang beliin 😁 Selain madu HDII, yang mayan kenceng di pandemi ini adalah British Propolis. Nggak ngerti deh mama udah jadi member apa belum yang jelas setiap kali teleponan / VC selalu diingatkan minum propolis. Sejujurnya aku kurang suka propolis karena rasanya nggak begitu enak, etapi mana ada juga yekan propolis yang rasanya manis 😅.

JAHE GEPREK
Beberapa waktu yang lalu aku sempat berhenti meminum honey-lemon-shot karena asam lambung sempat naik (bukan pengalaman yang menyangkan ya 😔) dan rasa-rasanya honey-lemon-shot udah nggak semanjur biasanya. Saat pulang ke rumah aku dibuatkan minuman Jahe Geprek hangat oleh Pongky, biasanya menu ini rilis saat musim hujan tapi karena orang rumah pada sakit terpaksa dirilis lebih awal 😆.

Biar nggak penasaran, ini resepnya ya…
- 2 ruas jahe merah (geprek sampai agak hancur)
- 2 gelas air
- 1 sdm gula merah atau putih *opsional
- 1 sdm madu *opsional
Rebus semua bahan secara bersamaan sampai mendidih, angkat dan sajikan (sebelum diminum jangan lupa ditiup fufufu~ ya hanashhh soalnya 😁).

Well… semoga pandemi segera berlalu ya, list-nya makin lama makin panjang soalnya 😅.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hay~

Seperti tahun-tahun sebelumnya, memasuki musim hujan (yang mana masih merupakan bagian dari rangkaian musim pancaroba 😉) aku mempersiapkan diri dengan menyetok berbagai vitamin, suplemen dan kawan-kawannya. Nah, dengan adanya COVID-19 di awal tahun, yang ada persiapan musim hujanku dipercepat. 

Masker yang lenyap, vitamin C yang langka, apotik yang tutup, rumah sakit yang over capacity dan berbagai hal yang terjadi di luar kendali membuatku semakin concern dengan keselamatan diri. Terutama hal-hal yang menyangkut kesehatan, karena kalau bukan diri sendiri siapa yang akan peduli?

Gegara COVID-19 yang masih belum tahu kapan kelarnya ini 😅, sudah dipastikan bahwa dalam waktu dekat ini nggak akan main atau liburan ke luar kota. Jadi budget yang sebelumnya dipersiapkan untuk main bisa dialihkan untuk menyetok berbagai vitamin, suplemen dan kawan-kawannya ✨👌🏻. Plus, meningkatkan kualitas hidup dengan makan dan jajan berfaedah *inisih yang sebenarnya bikin bangkrut 🤣.

Berbagai vitamin, suplemen dan kawan-kawannya ini nggak selalu rutin kugunakan, sesuai kebutuhan aja, jadi setiap bulannya bisa berbeda-beda. Kecuali kalau memang mesti rutin macem honey-lemon-shot atau Tolak Angin haha 😁 Owkay, biar nggak kelamaan intro-nya... inilah list healthing-ku yang kususun berdasarkan mood.

HONEY-LEMON-SHOT

Salah satu yang nggak boleh terlewatkan, apalagi di musim pancaroba adalah honey-lemon-shot. Untukku honey-lemon-shot ini penting untuk mengawali hari bebas masuk angin 😁 Karena ku malay nggak ada duwa saat memeras lemonnya di pagi hari, aku pernah mengganti lemonnya dengan lemon perasan dalam botol, tapi nggak lama ya sebab rasanya menjadi agak pahit menjelang habis. Yha~ mungkin nyampe bagian bijinya 😌.

GINGER-HONEY-LEMON
Sebab ku sudah malay memeras lemon di pagi hari, maka ku membuat ginger-honey-lemon (tanpa shot 😉). Di awal COVID-19 outbreak minuman prebiotik ini pernah hype berbarengan dengan Dalgona Coffee. Kalau dibandingkan dengan honey-lemon-shot, ginger-honey-lemon ini memiliki tekstur yang lebih cair dan memiliki aroma jahe. Aku sih yes karena cara membuatnya mudah dan memudahkanku yang paginya suka hectic nggak jelas *heu 😁.


TOLAK ANGIN
Belum lengkap rasanya list healthing ini kalau nggak memasukkan legend permasuk anginan, yap, apalagi kalau bukan Tolak Angin. Setiap kali bepergian aku selalu berusaha membawa Tolak Angin karena yakin bakal masuk angin atau sekedar pegal efek di perjalanan. Juwara banget niya yang menciptakan Tolak Angin sachet, nggak perlulah masuk angin bikin parem kocok dulu. 


SIDO MUNCUL BILBERRY CARROT
Aku membeli Sido Muncul Bilberry Carrot ini gegara mataku siwer kelamaan mantengin layar netbook, kecapekan 😳. Saat itu, Blackmores Lutein harganya sudah nggak make sense karena ikutan kena getok. Untungnya, Sido Muncul punya Bilberry Carrot, untukku efeknya langsung terasa jadi ya kayanya bakalan lanjut.


HERBILOGY KUNYIT TEMULAWAK 
Untuk mengatasi masalah pencernaan laten aku pakenya Herbilogy Kunyit Temulawak, so far it’s work on me... seenggaknya aku nggak sering kembung macem yang lalu-lalu. Sebelumnya aku pernah pake Herbilogy versi serbuknya tapi kupikir kurang efisien ya, malay pisan... 😅 mana kadang takarannya suka lupa-lupa ingat hehe Yang kapsul lebih praktis ✨👌🏻.


HERBANA BLACK SEED
Saat COVID-19 outbreak Herbana adalah salah satu yang terkena imbasnya, barangnya sold out. Sekalinya restock cepat banget habisnya, kalah check out nih 😁 Kalau untuk khasiatnya aku sih so-so karena kalau dibilang ada efeknya mungkin ada tapi B aja, tapi kalau dibilang dibilang nggak ada efeknya ya nggak gitu juga. Mungkin sebenarnya ada khasiatnya, tapi nggak begitu terasa 😕.


BOTANINA HAND SPRAY, CLEANZE, COLD & FLU
Aku membeli Botanina Hand Spray dan Cleanze ini yang bundle ya jadi dapetnya travel size. Untuk Botanina Hand Spray aku pakenya gantian dengan hand sanitizer lain, sebagai selingan biar tangannya nggak burik kena antiseptic mulu 😄 Aromanya enak ya, kesat-kesat gimana gitu macem sereh. Cuma karena bentuknya spray jadi cepat habis. 

Untuk membersihkan permukaan (surface) aku pakenya Botanina Cleanze, itu juga kalau lagi ingat ya seringnya lupa haha Yang paling sering kubersihkan pake Cleanze tentcunya adalah smartphone, netbook dan jam tangan. Tapi aku pernah juga kok membersihkan helm dan rice cooker pake Cleanze, yha~ parno sama sotoy memang beda tipis 😌.

Kalau cuaca lagi nggak enak (yang mana ngaruh ke badan juga) macem belakangan ini biasanya aku pake Botanina Cold & Flu bukan cuma di bantal, kasur dan selimut tapi sampai kerah baju dan rambut segala 😁 Aromanya enak ya, bikin plong... makanya kadang aku suka pake meski nggak lagi demam atau flu, tidurnya jadi terasa lebih nyenyak 💤. 


VITAMIN C IPI
Ngaku deh... saat kecil pasti pernah kan disuruh minum vitamin C IPI ini 🤭 Saat COVID-19 outbreak kan vitamin C sudah dicari, kalau pun ada harganya digetok semena-mena. Kupikir nggak ada salahnya untuk membeli vitamin C IPI ini, daripada nggak ada banget yekan hehe Kandungan vitamin C-nya memang kecil, tapi sesuailah dengan harganya.


NUSAROMA OIL
Sebagaimana netyzen rajin yang bacain blog-nya Living Loving, tentcunya aku juga cukup mengikuti tentang per-oil-an. Penting nggak penting sih sebenarnya. Tapi kalau melihat gimana hype-nya kupikir per-oil-an ini ada ada benarnya haha dan yha~ kupikir aku pun mesti ikutan mencoba. Alasanku memilih oil dari Nusaroma ketimbang Young Living adalah karena harganya yang cenderung stabil. Oh ya... Aku lebih sering pake oil ini di humidifier ketimbang dioleskan langsung ke kulit.


***

Menjelang musim hujan ini kemungkinan list healting-ku akan bertambah hehe 
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Helauwww...

Meninggalkan musim kemarau singkat, kupikir sudah saatnya kita mempersiapkan diri menghadapi musim hujan yang menurut prediksi BMKG akan di mulai di bulan Oktober. Setelah sempat vacuum meminum honey-lemon-shot di pagi hari, kupikir sudah saatnya aku kembali ber-honey-lemon-shot ria atas nama immune booster hehe

You know-lah... usia segini kena angin dikit langsung kemrusung haha

Selama meminum honey-lemon-shot aku sudah pernah beberapa kali mengganti madu yang kugunakan, alasan pertama ingin mencoba variasi lain kali aja lebih cocok, sedang alasan yang kedua, well... kali aja ada yang lebih muree hehe

Dibawah ini adalah beberapa madu yang pernah kucoba comblangin untuk dijadikan honey-lemon-shot atas dasar kesotoyan yang HQQ, selain ini ada beberapa lagi cuma aku udah lupa, maklum niya subsidi mama hehe

HONEY LIFE


Aku membeli madu Honey Life ini gegara Madu Uray belum di-restock di Namaste Organic, kemudian ku main ke Toko Organic ternyata sama belum di-restock juga. Sebenarnya madu Honey Life ini enak ya, tapi untukku rasanya terlalu manis. Yang membuatnya nggak cocok untuk dijadikan honey-lemon-shot adalah meski tekstur madunya lebih cair (ketimbang madu Uray) madu Honey Life ini agak susah nge-blend dengan lemon dan air hangatnya, jadi penyajiannya lebih lama.

EZ GOLD TRIGONA


Otentcunya, aku membeli madu EZ Gold Trigona ini dalam rangka promo Agustusan di Shopee-nya Namaste Organic. Madu EZ Gold Trigona ini adalah madu pertama yang kubuat honey-lemon-shot gegara kurang suka dengan rasanya yang agak asam. Yha~ namanya juga Trigona. Yang membuatnya nggak cocok untuk dijadikan honey-lemon-shot adalah karena memang bukan peruntukannya hehe

OH HONEY


Saranku. Udahlah... nggak usah macem-macem, honey-lemon-shot cocoknya pake Madu Uray. Aku membeli Oh Honey Honeycomb ini gegara ingin mencoba variasi baru permaduan dan kebetulan sedang ada promo haha Langsung aja yaw. Yang membuatnya nggak cocok untuk dijadikan honey-lemon-shot adalah karena ribet pake banget (mesti dipotong-potong dulu) dan nggak nge-blend dengan lemon dan air hangatnya. Jadi terpisah macem air dan minyak.

MADU HPAI

Sudah bisa ditebak ya siapa yang beliin haha Sebagai member angin-anginan mamaku pernah membelikan madu HPAI sebagai calon coy honey-lemon-shot. Untuk rasanya nggak begitu manis tapi teksturnya cukup kental jadi agak susah dikeluarkan dari botolnya. Yang membuatnya nggak cocok untuk dijadikan honey-lemon-shot adalah karena aku sudah terlanjur coy dengan Madu Uray haha Tapi tetap aku habiskan kok, sayang cuii...

MADU URAY


Here is the one and only madu yang paling cocok untuk dijadikan honey-lemon-shot. Diantara madu-madu diatas (dan lainnya yang pernah kucoba) Madu Uray adalah pasangan yang tepat untuk lemon dan air hangat, seakan-akan Madu Uray memang tercipta untuk honey-lemon-shot. Coy bangetlah pokoknya. Macem Cakue dan Odading. Bala-bala dan Cengek. Baso Aci dan Cikur. Keduanya bisa saling melengkapi, karenanya tyada kesan tanpa kehadiranmu.

***

Jadi... Jadi... Jadi... Kalau kau ingin membuat honey-lemon-shot pastikan madunya adalah Madu Uray haha Yang lain banyak tapi belum tentu cocok.

Semoga kita bisa menghadapi dan melewati musim hujan dengan sehat ya

Lestari
Yang percaya Indonesia adalah negara 1 musim (pancaroba).
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Older Posts

Paused Moments

Let's Get In Touch

  • Behance
  • Letterboxd
  • LinkedIn

Disclaimer

It is prohibited to copying any content from this blog without permission. Please let me know if your privacy has been violated through the content or find something that needs to be credited correctly.

Note

My post may contain affiliate links, which means I will earn a commission if you buy through the link. There is no compulsion as we have different preferences and needs. Thank you :)

Alone Alone Kelakone

2025 Reading Challenge

2025 Reading Challenge
Lestari has read 0 books toward her goal of 6 books.
hide
0 of 6 (0%)
view books

Archives

  • ►  2011 (7)
    • ►  May (1)
    • ►  Nov (6)
  • ►  2012 (19)
    • ►  Jan (1)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (8)
    • ►  Jun (2)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (1)
    • ►  Nov (1)
  • ►  2013 (12)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Oct (1)
  • ►  2014 (20)
    • ►  Jan (2)
    • ►  May (1)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (8)
  • ►  2015 (62)
    • ►  Jan (6)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  Jun (7)
    • ►  Jul (1)
    • ►  Aug (10)
    • ►  Sep (7)
    • ►  Oct (11)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (7)
  • ►  2016 (64)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (2)
    • ►  May (6)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (7)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (9)
    • ►  Nov (6)
    • ►  Dec (11)
  • ►  2017 (76)
    • ►  Jan (10)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (6)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (12)
    • ►  Jun (10)
    • ►  Jul (7)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (6)
  • ►  2018 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (7)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2019 (39)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (5)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2020 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Mar (7)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2021 (44)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (2)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (4)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2022 (47)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (2)
    • ►  Oct (5)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2023 (41)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  May (2)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (6)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (2)
    • ►  Dec (4)
  • ►  2024 (48)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (5)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (5)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (2)
  • ▼  2025 (6)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (1)
    • ▼  Apr (1)
      • Ramadan di Rumah

SERIES

Book Quaranthings Screen Shopping Annual Post Blogging 101 Hari Raya Hidden Gems Series

Friends

  • D. R. Bulan
  • Dari Kata Menjadi Makna
  • Ikan Kecil Ikugy
  • Jolee's Blog
  • Mazia Chekova
  • Noblesse Oblige
  • Perjalanan Kehidupan
  • Pici Adalah Benchoys
  • The Random Journal

Blogmarks

  • A Beautiful Mess
  • A Plate For Two
  • Astri Puji Lestari
  • Berada di Sini
  • Cinema Poetica
  • Daisy Butter
  • Dhania Albani
  • Diana Rikasari
  • Erika Astrid
  • Evita Nuh
  • Fifi Alvianto
  • Kherblog
  • Living Loving
  • Lucedale
  • Monster Buaya
  • N. P. Malina
  • Nazura Gulfira
  • Puty Puar
  • Rara Sekar
  • What An Amazing World
  • Wish Wish Wish
  • Yuki Angia

Thanks for Coming

Show Your Loves

Nih buat jajan

Blogger Perempunan

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates