Salam olahraga
Salah satu hal yang menghibur dan mempersatukan warga +62 belakangan ini adalah Olimpiade Tokyo 2020. Yha~ Seharusnya Olimpiade Tokyo 2020 ini digelar pada tahun 2020 namun ditangguhkan 1 tahun karena pandemi yang ternyata susah banget kelarnya. Meski ditangguhkan 1 tahun panitia tetap menggunakan tahun 2020 ketimbang tahun 2021 karena Olimpiade dilaksanakan 4 tahun sekali.
Seperti yang pernah kubilang I’m not into sports, B aja. Makanya kalau ada event olahraga macem gini yang sebenarnya paling kutunggu-tunggu adalah kontingen defile-nya. Seru rasanya melihat kostum yang dikenakan athlete dari setiap negara, tapi karena ini adalah event olahraga tentcu nggak akan se-festive kontes beauty pageant.
Setiap kontingen mengenakan pakaian yang warnanya menyesuaikan dengan warna bendera negaranya, Indonesia sudah tentcu mengenakan pakaian berwarna merah putih head to toe, tapi kali ini ada Rio Waida sebagai pembawa bendera yang mengenakan pakaian adat Bali. Jadi nggak pure merah putih semua ya…
Sans~ |
Dari kontingen inilah aku jadi ngeh lagi dengan negara-negara yang ada dunia, berasa napak tilas menghafal atlas 🤣 Ohya, Negara pertama yang tampil pastilah Yunani karena olimpiade bermula dari Athena dan diakhiri oleh negara tuan rumah.
Kostum kontingen favorite-ku tentcu adalah Italy 🇮🇹, sporty chic banget ya… cocoklah untuk warga Italy yang memang sadar fashion. Desainnya simple tapi on point dan grafis bendera Italy ditengah kostum mengingatkanku pada fortune cookies🥠. Selain Italy, yang kostum kontingennya nggak kalah keren adalah Prancis 🇫🇷, Belanda 🇳🇱 dan Australia 🇦🇺.
Menurutku seremoni pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 ini simple ya nggak yang terlalu wah gimana gitu, mungkin gegara pandemi juga. So far aku suka pictograms-nya mengingatkanku akan acara Masquerade yang ditayangkan bergantian dengan TV Champions. Satelit drone-nya juga nggak kalah keren yaw… berasa nonton live action komik ber-genre fantasy.
Dalam rangka menyemarakkan Olimpiade Tokyo 2020 beberapa artist turut serta berpartisipasi, keren-keren niya karya mereka. Dari ilustrasi, photography sampai kimono. Aww… I’m sold. bisa mampir dulu niya di worldflags, cakep-cakep guise… 🥺 untuk versi kimononya bisa mampir di kimono project.
Cabang olahraga unggulan Indonesia masihlah badminton / bulu tangkis, sebab memang terbukti rajin menyumbangkan medali. Sisanya ada angkat beban, panahan, menembak dayung, lari dan selancar. Well… apa pun cabang olahraganya aku berharap di olimpiade selanjutnya, Indonesia mampu mengirimkan lebih banyak athlete.
Saat kuliah aku kerap menemukan nama-nama yang disisipi kata Wardhani / Kusuma Wardhani dan turunannya 🧐. Beberapa tahun kemudian aku baru mengetahui bahwa Kusuma Wardhani adalah nama seorang athlete panahan yang memenangkan medali perak di Olimpiade Seoul 1988. Ketika nama seseorang menjadi inspirasi bagi banyak orang tua artinya orang tersebut menyimpan kesan dan pengharapan 🙏🏻.
Di Indonesia sendiri badminton adalah olahraga yang populer tentcunya selain sepak bola dan volley. Saat kecil melihat orang-orang bermain sepak bola, volley dan badminton di sore hari adalah pemandangan yang byasa. Begitu pun saat perlombaan antar RT/RW di 17 Agustusan, final dari ketiga cabang olahraga tersebut biasanya menjadi acara puncak yang nggak boleh terlewat.
Pasti pernah kan mengalami masa sok-sokan main badminton 🏸 sore-sore di depan rumah, yang nggak pake net, yang bulu koknya udah rawing , yang kalau ada kendaraan lewat mainnya di-pause, yang kalau koknya nyangkut di genteng auto tamat. Kalem guise… aku juga pernah da 😉.
Tentcu badminton adalah salah satu olahraga favorite warga +62, selain karena nggak perlu gear yang banyak dan mahal, badminton mampu menjangkau semua kalangan, dari muda atau tua, pas-pasan atau tajir, di depan rumah atau di lapangan. Apalagi sejak Susi Susanti dan Alan Budikusuma memenangkan medali emas di Olimpiade Barcelona 1992. Makin semangat aja yekan… 👊🏻😉.
Di Olimpiade Tokyo 2020 ini badminton menjadi cabang olahraga yang di-favorite-kan dan digadang-gadang akan membawa pulang medali. Aku nggak begitu mengikuti pertandingan badminton secara khusyu macem para BL, palingan mengikuti euphoria-nya via spam di Twitter. Asyik juga niya sobat flashsale-ku, kecengannya athlete bukan influencer eles-eles 🤣.
Diantara semua cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade Tokyo 2020 yang paling banyak kutonton adalah badminton, yha~ aku pake Orbit guise… makanya nonton mulu. Terimakasih BL-ku sekalyan @anisa @deya @riyeaja yang sudah rajin spam setiap kali ada pertandingan di timeline, alhamdulillah aku nggak mesti googling dulu siapa aja athlete-nya karena udah kenal duluan hahaha… 😁.
Sebelum Olimpiade Tokyo 2020, aku juga sedang menonton drakor (on going) berjudul Racket Boys yang bercerita tentang suka duka anak-anak calon athlete badminton. FYI. Baru aja tamat minggu kemarin. Yap. Racket Boys adalah alasanku mengikuti Olimpiade Tokyo 2020 ini, karena rasanya nggak puas hanya menonton pertandingan badminton tingkat daerah, aku ingin yang lebih wah 🤣 Bang Yun-dam ❤️.
Uwu 😘 |
Sampai saat aku menuliskan post ini, euphoria kemenangan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu masih belum usai 🎉. Kemenangan mereka sungguh sangat menghibur warga +62 yang sudah hampir 2 tahun ini sumuk gegara pandemi dan gerah gegara ulah pemerintah.
Bener banget niya kalau ada yang bilang pertandingan badminton nggak bisa ditinggal, level kecepatannya udah macem tetesan teh di Twitter 😌. Karena smartphone-ku nggak support split screen untuk Vidio, kutinggalkanlah final badminton WD di pertengahan set ke 2 untuk order cemilan di Go-Food (lupa, harusnya order sebelum mulai 🥺), eh begitu balik lagi mereka udah foto-foto di podium dongs… jirrr… ternyata berakhir 2 set 😂.
FYI. Order-anku akhirnya dimakan saat menonton final-nya Ginting. Udah anyep aja ya… 🥲
Tapi ini favorite-ku: Sa ae lau... 😂 |
Banyak cerita menarik dari Olimpiade Tokyo 2020 yang delay setahun ini, beberapa menjadi viral tak terkendali namun nggak sedikit yang akhirnya menjadi inspirasi. Kali pertama athlete-nya berpartisipasi, kali pertama mendapatkan medali emas, kali pertama negara mereka mengikuti Olimpiade.
Saat kuliah dosenku pernah bilang (kurang lebih begini): seharusnya pemerintah lebih memanfaatkan potensi SDM di daerah, karena untuk beberapa cabang olahraga kita udah memiliki ahlinya. Misal, untuk renang kita punya suku Bajo, untuk memanah kita punya Suku Mentawai, untuk lompat tinggi kita punya Suku Nias. Saya yakin, kalau pemerintah mau memberdayakan mereka, Indonesia pasti jadi juara dunia.
Aku pun yakin pak! ✨👌🏻
Olimpiade selanjutnya akan diselenggarakan di Prancis, logonya lucu ya… fashionable dan centil. Semoga saat Olimpiade Paris 2024 nanti pandemi udah kelar, dan bisa ditonton live~ Karena nggak banyak cabang olahraga yang kukenal, aku lebih tertarik melihat-lihat momen Olimpiade Tokyo 2020 via Getty Images, asli, keren-keren fotonya…