Menu

  • 🎀 Home
  • Hello ~
  • 📌 Place
  • 🔥 Space
  • 🍊 Taste
  • 🌼 Personal Thoughts
  • 🎬 Spoiler
  • 🎨 Studio
  • ➕ Extra

demilestari

Powered by Blogger.

Annyonghaseyo oppa~

Belum lengkap rasanya WFH-an kalau belum nonton drakor (drama Korea) haha  😂 Alhamdulillah dengan adanya WFH ini ku jadi menyisihkan waktu luang untuk menamatkan drakor, atas nama euphoria ber-jamaah. Yha~ banyak banget link dan rekomendasi drakor yang muncul di timeline-ku padahal biasanya mah susah  alias mesti hideng nyari sendiri *heu.

Selain minta download-an temen, aku biasanya nonton drakor via Viu dan beberapa situs streaming online drakor lainnya. Itu pun mesti sabar karena biasanya di awal-awal mah gambarnya belum HD dan subtittle-nya kadang typo. Kini ada kemajuan, aku nontonnya via Facebook dongs haha... juwara memang ini ya buk-i-buk pecinta oppa garis keras, persebaran link-nya cepet banget.

Sebelum bermigrasi ke Facebook aku tadinya nonton drakor via Telegram, iyahhh... aplikasi Telegram, awalnya aku juga nggak nyangka bisa nonton di Telegram. Tadinya aku buat akun Telegram gegara Whatsapp diblokir Kominfo, tapi di-unistall gegara nggak punya temen 🤭. Barulah saat Kominfo memblokir situs streaming online perfilman ku install lagi Telegram. Thank you Icunk... karenamu kujadi mayan hemat kuota 😋.

Rencana drakor-ku 😁 aku ingin menonton drakor yang belum sempat ku tonton di tahun lalu. Well... ada beberapa drakor yang menarik perhatianku. Nah, sejak awal tahun aku mulai merealisasikan rencana drakor-ku, so... inilah list drakor yang sudah kutonton yang kususun berdasarkan urutan waktu nonton...

Let’s check ‘em.

HOTEL DEL LUNA

Bercerita tentang hotel ghaib di jantung kota Seoul, Hotel Del Luna sejatinya adalah tempat transit bagi jiwa yang sudah mati. Hotel Del Luna dikelola oleh Jang Man Wol (Lee Ji Eun) yang terikat dengan hotel tersebut gegara kesalahannya di masa lalu, untuk mengurusi hotel ia dibantu oleh Goo Chan Seong (Yeo Jin Goo) seorang manusia yang juga terikat dengan hotel tersebut gegara ayahnya mengambil bunga. Yha~ mirip cerita Beauty and The Beast.

Bersama karyawan Hotel Del Luna, Jang Man Wol menghadapi berbagai macam tamu beserta problematika masa lalunya. Bukan pekerjaan yang mudah karena ternyata Mago turut campur mengurusi urusannya Jang Man Wol. Drakor ber-genre fantasy ini sukses membuatku begadang gegara pinisirin dengan ending-nya, visual arwahnya nggak semuanya eye catching ya, makanya kadang suka deg-degan kalau ganti episode 😅.


EXTRAORDINARY YOU

Bercerita tentang Eun Dan Oh (Kim Hye Yoon) yang baru menyadari bahwa dirinya  adalah karakter pembantu dalam sebuah manhwa (komik) berjudul Secret. Nggak terima dengan nasib karakternya yang sakit-sakitan dan cinta sepihak, Eun Dan Oh bertekad mengubah nasib karakternya. Suatu hari muncul murid 13 (Kim Ro Woon) yang perlahan merubah alur cerita. Aku belum tamat nontonnya ya, udah keburu bosan 🤭.

Nonton drakor ini mengingatkanku akan konsep TV saat ku kecil. Dulu kupikir ada orang-orang kecil (liliput)  yang tinggal di dalam TV dan melakukan reka adegan sesuai script setiap kali dibutuhkan, berulang-ulang tanpa mengidahkan basic needs macem makan, minum atau ke toilet. Karenanyalah ku percaya ada orang seukuran barbie yang hidup di dunia ini 😋.


VAGABOND

Bercerita tentang Cha Dal Gun (Lee Seung Gi) seorang stuntmant yang kehilangan keponakannya dalam sebuah kecelakaan pesawat menuju Maroko. Tak dinyanya, Cha Dal Gun akhirnya terlibat dalam konspirasi yang terjadi di balik kecelakaan pesawat tersebut, banyak nama besar yang terseret di dalamnya. Beruntung, ia bertemu dengan Go Hae Ri (Bae Suzy) newbie yang bekerja untuk NIS.

Hampir setiap episodenya menyajikan plot twist yang nggak diduga, baku hantam yang nggak tanggung-tanggung dan aksi heroik yang didukung oleh properti yang meyakinkan. Setelah nonton Vagabond aku jadi kepikiran, jangan-jangan selama ini yang terjadi di Vagabond terjadi juga di kehidupan nyata cuma kitanya yang nggak pernah tahu. Who knows yakan? 🤔 Yang pasti... ku tunggu season 2-nya.


CRASH LANDING ON YOU

Bercerita tentang Yoon Se Ri (Son Ye Jin) yang terjatuh di zona militer Korea Utara - Korea Selatan gegara tersapu angin saat paragliding. Beruntung ia ditemukan oleh Kapten Ri Jeong Hyuk (Hyun Bin) dan anak buahnya saat sedang berpatroli di perbatasan. Mereka kemudian berusaha untuk mengembalikan Yoon Se Ri dengan berbagai cara.

Setelah sekian lama nggak nemu Hyun Bin, akhirnya sekalinya nemu malah uwoowww... 😍 melting sampai encer. Kusuka keluguan anak buah Kapten Ri saat main ke Korea Selatan dan geng buk-i-buk kompleks yang meski kampring namun baik hati. Oh ya... daku baper dengan ending-nya Goo Seung Joon (Kim Jung Hyun) - Seo Dan (Seo Ji Hye), kenapa sih writer-nim? 😭.


ITAEWON CLASS

Bercerita tentang Park Sae Ro Yi (Park Seo Joon) yang karena kejadian di masa lalu mesti mendekam di penjara, barulah setelah keluar dari penjara ia mencoba memperbaiki hidupnya dengan membuka kedai DanBam di daerah Itaewon. Dibantu oleh tema-temannya, Park Sae Ro Yi berusaha untuk mengalahkan waralaba Jangga yang dipimpin oleh Jang Geum Won (Ahn Bo Hyun).

Karena diangkat dari webtoon, Itaewon Class memiliki cerita yang cukup solid, hampir setiap episodenya membuatku bersemangat haha 😁 Nggak bohong yaini, baru kali ini kusuka karakter main cast drakor dengan sepenuh hati haha Mungkin gegara nggak jauh beda denganku haha Udalaya, pokoknya, Park Sae Ro Yi... aku padamu ❤️❤️❤️. Bodo amat siapa yang akhirnya jadian dengan doi.


THE WORLD OF MARRIED COUPLE

Bercerita tentang hubungan cinta segitiga jalur pintas alias perselingkuhan, antara Ji Sun Woo (Kim Hee Ae) - Lee Tae Oh (Park Hae Joon) - Da Kyung (Han So Hee). Tema perselingkuhan bukanlah hal yang baru di drakor, yang membuat kita gregetan adalah kerjasama teman-teman terdekat dalam menutupi perselingkuhan mereka. Pertemanan luck-nut macem begini memang real ya guise... nggak usah heran 😌.

The World of Married Couple dengan mudahnya merebut hati buk-i-buk anti pelakor, makanya hype banget di kalangan netyzen +62. Mon maap niya tapi di The World of Married Couple ini favorite-ku adalah Go Ye Rim  (Park Sun Young) dan Son Je Hyuk (Kim Young Min). Ji Sun Woo dan Lee Tae Oh drama banget hubungannya 🤣.


HI BYE, MAMA!

Bercerita tentang Cha Yu Ri (Kim Tae Hee), seorang arwah yang selalu berada di samping circle terdekatnya yakni keluarganya, teman dekatnya dan mantan suaminya Jo Kang Hwa (Lee Kyu Hyung)  yang telah menikah lagi. Setelah hampir 5 tahun Cha Yu Ri membuntuti anaknya Seo Woo, kemudian ia diberikan kesempatan hidup selama 49 hari (aja) untuk menemukan ‘tempatnya’ di dunia.

Pilot episode-nya suda membuatku mbrebes mili, sisanya nggak usah ditanyain lagi, banjir guise...😭 Kusuka geng mamak-mamak edgy Yu Ri – Go Hyun Jung (Shin Dong Mi) - Oh Min Jung (Go Bo Gyul) yang abis ngelabrak geng buk-i-buk genggeus di WAG foto bareng meski penampilannya berantakan. Oh ya... jangan lupa siapin tissue kalau mau nonton.

Segini dulu yaw, selama belum ganti tahun kayanya bakalan di-update terus. Next, kayanya aku bakal nonton Kingdom season 2, semoga rame. Eh tapi gimana ntar heu...


***

Edit akhir Agustus 2020

KINGDOM season 2

(masih) Bercerita tentang putra mahkota Lee Chang (Ju Ji Hoon) yang berusaha menumpas serbuan zombie di kerajaannya. Sementara Seo Bi (Bae Doona) dan Yeong Shin (Kim Sung Kyu) berusaha mencari obat penangkal, benteng pertahanan mereka dijebol zombie. Beruntung, Lee Chang Mu Yeong (Kim Sang Ho), Yeong Shin (Kim Sung Kyu), Ahn Hyeon (Hee Joon Ho) dan pengikut berhasil kembali ke Hanyang, namun malah dijebak oleh Cho Hak Ju (Ryu Seung Ryong). 

Di season 2 ini ceritanya lebih kompleks dan nggak kalah apik ketimbang season 1. Tensi ketegangannya lebih banyak dan lebih bikin gregetan, terutama scene lari-larian di atas genteng. Plot twist-nya okcey, bisa nggak sih ditambah episodenya? 6 masih kurang hehe  😁Tentcunya, ku sangat berharap Kingdom akan ada season lanjutannya 👍🏻.


REPLY 1997

Bercerita tentang reuni SMA yang berujung dengan nostalgia masa lalu, kita akan diajak untuk menelusuri masa lalu Sung Shi Won (Jung Eun Ji) dan menebak mistery husband-nya. Saat SMA Sung Shi Won adalah fans garis kerasnya H.O.T dan bersahabat dengan Yoon Yoon Jae (Seo In Guk), Bang Sung Jae (Le Shi Un), Do Hak Chan (Eun Ji Won) dan pacar-putus-nyambungnya Moo Yo Jung (Shin So Yool) 😘. 

Sebagai bagian dari Reply series, kupikir Reply 1997 ini adalah series paling nggak rame kalau dibandingkan dengan 2 Reply series lainnya. Kupikir agak absurd aja gitu kakak beradik rebutan ciwik macem teenlit, kalau teman segeng mungkin sabi lah ya... Dan yha~ main cast-nya bagiku kurang menarik 😅.


HOSPITAL PLAYLIST

Bercerita tentang persahabatan 5 orang dokter yakni Lee Ik Joon (Jo Jung Suk), Chae Song Hwa (Jeon Mi Do), Kim Joon Wan (Jung Kyung Ho), Ahn Jung Won (Yoo Yeon Seok) dan Yang Seok Hyung (Kim Dae Myung) di rumah sakit tempat mereka bekerja. Untuk mengusir penat karena pekerjaan mereka membentuk band, that’s why judulnya adalah Hospital Playlist.

Meski ada scene bedah yang berdarah-darah, so far aku sangat menikmati series-nya dan semakin meyadari bahwa menjadi dokter bukanlah hal yang mudah, apalagi dimasa pandemi macem sekarang 🥺. Scene favorite-ku masihlah scene yang ada U Ju-nya, kiwoyo~.


MYSTIC POP UP BAR

Bercerita tentang Wol Joo (Hwang Jung Eum) yang karena kesalahannya di masa lalu mendapatkan hukuman mendengarkan masalah hidup orang-orang dan menyelesaikannya lewat mimpi. Untuk mempermudah pekerjaannya Wol Joo membuat warung tenda 🎪, ia dibantu oleh Chief Gwi (Choi Won Young) Han Kang Bae (Yook Sun Jae) yang memiliki kemampuan mind blowing.

Series ini hanya menceritakan 10 kasus terakhir yang mesti diselesaikan oleh Wol Joo dan Chief Gwi. Salah satu hal yang kusuka dari Mystic Pop Up Bar adalah penempatan plot twist-nya yang pas, nggak nanggung atau grasa grusu. Meski agak mirip dengan Hotel Del Luna kusuka Mystic Pop Up Bar. 


***

Sekarang aku masih OTW nonton Mr. Sunshine dan King the Eternal Monarch, udah keburu bosen tapinya 😁.

Edit saat Natal

HOT STOVE LEAGUE 

Bercerita tentang usaha Baek Seung Soo (Nam Koong Min) dalam mengembalikan kejayaan sebuah tim (underrated) baseball bernama Dream. Bukan hal yang mudah bagi Baek untuk mengelola sebuah tim baseball, dalam mengelola tim barunya baek dibantu oleh Le Se Young ( Park Eun Bin), Han Jae Hee (Jo Byung Gyu) dan adiknya Baek Yeong Soo (Yoon Sun Woo). 

Tadinya kupikir Hot Stove League ini adalah series tentang per-ghibah-an karena ada kata hot dan stove yang kurujukkan menjadi liga kompor panas haha 🤣 padahal mah tentang baseball. Pokoknya, Hot Stove League ini adalah series yang nggak boleh kelewat ya, mesti banget ditonton. Rame yaw... ✨👌🏻.



DIARY OF A PROSECUTOR

Bercerita tentang lika liku kehidupan jaksa (prosecutor) unit kriminal yang ditempatkan di daerah Jinyoung yang agak nyingcet dikit. Mereka adalah Lee Sun Woong (Lee Sun Kyun), Cha Myung Joo (Jung Ryeon Won), Jo Min Ho (Lee Sung Jae), Hong Jong Hak (Kim Kwang Kyu), Oh Yoon Jin (Lee Sang Hee) dan Kim Jeong Woo (Jeon Sung Woo. Meski sedang menangani kasus serius, ada aja kelakuan-kelakuan kocak mereka bikin ketawa. 

Ketimbang drama bertema sejenis kupikir Diary of A Presecutor ini termasuk katagori santay ya, macem slice of life tapinya agak komedi. Scene favorite-ku adalah scene Kim Jeong Woo dan (Seong Mi Ran (Ahn Eun Jin) saat di kantor jaksa dengan abdi virtual-nya haha gibliks, mana pacaran after office-nya kena grebek pula 🤣. 



ABYSS 

Bercerita tentang sebuah bola ajaib yang mampu membangkitkan orang mati dengan kondisi yang berbeda. Cha Min (Ahn Hyo Seop) dibangkitkan pasca bunuh diri setelah ditinggal kabur Jang Hee Jin (Han Soo Hee) sebelum hari pernikahannya. Di saat yang bersamaan, Go Se Yeon (Park Bo Young) dibangkitkan pasca dibunuh. Keduanya kemudian berusaha mencari tahu apa yang terjadi dan bagaimana mengambalikan keadaan seperti semula. 

Sejujurnya, Abyss ini membingungkan di 3 episode awal karena banyaknya karakter dan plot yang belum tersusun (terlihat alurnya). Ingin udahan tapi tetap bertahan gegara review netizen yang bilang Abyss ini rame. aku sih nggak merekomendasikan ya, alasan utama nonton hanyalah karena ingin melihat akting Han Soo Hee belaka 😅.


START UP 

Bercerita tentang start up (perusahaan rintisan) di bawah naungan Sand Box, berikut bumbu romance yang kadang bikin enek karena kebanyakan 😂 Karena Start Up pula netizen terbelah menjadi 2 kubu, yakni kubu Han Ji Pyeong (Kim Seon Ho) dan kubu Nam Do San (Nam Jo Hyuk), vibe-nya udah macem pemilihan umum Jungpal X Taek. 

Ketimbang Seo Dal Mi (Bae Suzy) aku lebih suka Seo In Jae (Kang Han Na) karena perkemabangan karakternya bagus, dari yang awalnya nyebelin abis sampai (akhirnya) maskaranya luntur saat bertemu Haelmoni Choi Won Deok (Kim Hae Sook) dan Cha Ah Hyun (Song Seon Mi). Aku nge-ship Jeong Sa Ha (Stephanie Lee) dan Lee Chul San (Yoo Su Bin) ya... Terserahlah si Kim Yong San (Kim o Hwan) mau ngapain 😌.


PENTHOUSE: WAR OF LIFE 

Bercerita tentang kehidupan orang-orang yang tinggal di penthouse Hera Castle dan segala intriknya. Kupikir Penthouse ini adalah perpaduan yang serius antara Sky Castle, The World of The Married dan The Loft. Dimana hampir semua orang dipastikan terlibat dalam kematiannya Min Seol Ah (Jo Soo Min) yang mengetahui perselingkuhan Cheon Seo Jin (Kim So Yeon) dan Joon Dan Tae (Um Ki Joon). 

Kalau di Sky Castle semua berlomba menjadi dokter, di Penthouse: War of Life semua berlomba masuk ke sekolah seni Cheong Ah dan menjadi penyanyi. Aku sih suka ya karena hampir setiap episodenya memberikan twist tak terduga yang bikin gregetan. Sumpah nggak menyangka banget Bong Tae Kyu bisa se-glow up ini haha *dia pernah main di See You After School.


WHEN CAMELLIA BLOOMS

Bercerita tentang Oh Dong Baek (Gong Hyo Jin)  seorang single mother yang pindah ke daerah Ongsan dan membuka bar bernama Camellia. Disana ia bertemu dengan Hwang Yong Sik seorang polisi terlalu teladan. Sebenarnya konfliknya hanya sekitaran kota Ongsan, namun writer nim-nya mampu mengemasnya dengan manis.

Yang kusuka dari When Camellia Blooms ini adalah penggambaran karakternya yang dibuat abu-abu dulu, baru kemudian tersusun di akhir. Karakter favorite-ku disini adalah Choi Hyang Mi (Som Dan Bi) yang pintar sekaligus bodoh 😅 dan couple No Gyu Tae (Oh Jung Se) X Hong Ja Young (Hyom Hye Ran) dabestt 👍🏻.


pictures credit: asianwiki
Share
Tweet
Pin
Share
1 comments

Alhamdulillah ya... kita bisa merayakan Lebaran meski sedang pandemi COVID-19, beberapa hal mesti mengalami penyesuaian sedangkan sisanya nggak. Salah satu yang belum berubah (dan semoga aja nggak 😉) adalah makanan khas yang hampir bisa dipastikan selalu ada setiap kali Lebaran. FYI. Semua yang kusebutkan ini adalah favorite-ku haha so, nggak usah protes kalau beda ya 😁

Monde Butter Cookies

Meski Khong Guan adalah assorted cookies yang legend, favorite-ku malah Monde Butter Cookies hehe 🤭 Kupikir rasa kuenya kini nggak jauh berbeda dengan dulu, paling warnanya aja yang bagiku tampak lebih pucat. Karena tahu kusuka Monde Butter Cookies, hampir setiap tahun mama membelikanku. Yha~ siapa lagi yang bakal menyapu bersih kalau bukan aku heu... 😉.

Kue Nastar Jibeuh Bi Neng
Aslinya ini kue Nastar namun karena ukurannya yang jumbo (+ selai nanasnya yang nggak tanggung-tanggung), maka ditambahi (kata) jibeuh yang berarti bengkak dalam bahasa Sunda. Hampir setiap tahunnya kue Nastarku di-supply oleh Bi ‘Neng, meski suda ada kue Nastar lainnya, tetep ya... Nastar jibeuh Bi ‘Neng yang paling ditunggu-tunggu setiap tahunnya ❤️. FYI – Bi ‘Neng adalah adik ayah.

Kacang Bawang Bu Rina

Lupa lagi sejak kapan namun Kacang Bawang Bu Rina selalu menjadi cemilan favorite-ku pasca Lebaran, saat hari H ku sibuk makanin cemilan lain soalnya. Yang kusuka dari Kacang Bawangnya Bu Rina tentcunya adalah bawangnya 😆 malah kadang suka rebutan kalau lagi ngemil bareng. Bawang putihnya digoreng kering dengan perfecto, Mbak approved. FYI – Bu Rina adalah mantan teman sekantor mama.

Kolang Kaling Fanta Wa End

Ini dia... kesegaran yang paling ditunggu-tunggu pasca lungse salaman dengan sanak saudara. Nyesss banget rasanya makan (atau minum?) Kolang Kaling Fanta, apalagi yang suda dimasukkan ke dalam kulkas. Kusuka kolang kaling yang lembek ketimbang yang keras, kalau yang keras kesannya kaya makan sate kolang kaling yang biasa dijual di Mamang Bajigur saatku kecil 😁. FYI – Wa End adalah kakak mama.

Asinan Bude
Official name-nya aku nggak tahu tapi kita terbiasa menyebutnya Asinan aja (tanpa embel-embel lagi). Sebenarnya hampir di setiap kesempatan mama membuat Asinan, nggak ada bedanya juga dengan asinan mama di waktu yang lain kecuali fakta bahwa Asinannya dibuat sehari sebelum Lebaran haha Yang kusuka dari Asinan Bude ini adalah dipakein nanas yang banyak, enak~

Kupikir yang menjadikan makanan ini begitu istimewa adalah memory dan personal touch yang dimilikinya, karena bahkan tanpa mesti Lebaran pun kubisa menemukannya. Semoga tahun-tahun yang akan datang kita masih bisa menikmati keistimewaan ini. Yakeles siapa tau gegara koronces kujadi punya signature dish  atau apalah yang bisa kubanggakan tiap kali Lebaran. Suda saatnya daku shinning, shimmering, splendid macem The Cullens.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Tahun ini suda dipastikan kita akan menjalani bulan ramadhan dan merayakan Idul Fitri yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Yha~ per-COVID-19-an ini jadinya manjang... alias nggak tahu kapan kelarnya. Tapi kalau menonton ke-nggak-konsisten-an dan ke-nggak-serius-an pemerintah dalam menghadapi COVID-19 sepertinya kita baru mulai pulih saat pergantian tahun.

2020 gini banget ya... berlalu begitu aja 😭.

Rasanya baru bulan-bulan kemarin aku menuliskan post tentang Ramadhan dan Idul Fitri, eh sekarang Idul Fitri suda di depan mata. Biar compact (yakeles laptop 😁) kali ini post-nya dirapel. 

Setelah batuk kering selama ± 1 bulan akhirnya menjelang ramadhan batukku reda dengan sendirinya. Alhamdulillah yaini, nggak kebayang gimana celongnya mataku kalau sampai batuknya nggak reda. Berbeda dari tahun sebelumnya, ramadhan kali ini ada Widy di kosan, yha~ seenggaknya ada yang bisa dimintai tolong kalau ingin berbelanja.

Aku dan Widy hanya sempat menjalani ramadhan di kosan selama beberapa hari saja, sisanya mah di rumah😋. Sebelum PSBB dimulai aku dan Widy suda lebih dulu caw, khawatir kalau dinanti-nanti malah nggak bisa pulang kampung, yekan Pak De? 😏. Lagipula kita suda berminggu-minggu WFH, selain itu biar mama nggak khawatir dan bolak balik video call.

Kompleks perumahanku suda dipakein portal jadi nggak sembarangan orang bisa masuk kecuali warlok, itu pun mesti hafal jam buka – tutup portalnya. Sebelumnya kompleks perumahanku memang sepi dan adanya COVID-19 malah menambah sepi. Anyep seanyep-anyepnya 🍃.


Tentcunya kita melakukan self isolation di rumah selama ± 2 minggu. Kita juga tahu diri kok nggak langsung ke rumah Mbah karena uwak, mama dan bibiku suda masuk katagori lansia. Jadilah selama 2 minggu itu kita diam di rumah beberes – kerja – beberes – masak – beberes – meeting – beberes gitu aja sampai menjelang Idul Fitri.

Barulah H-3 Idul Fitri kita hijrah ke rumah Mbah, itu pun dijemput gegera bawaanku yang banyak haha 😁. 

Suda nggak ngerti lagi sih dengan kelakuan orang-orang, masih banyak yang keluar ngabuburit nggak pake masker, lupakanlah physical distancing. Seharian jalanan macet gegara pencairan dana BLT dan bukannya langsung pulang ke rumah atau membeli kebutuhan pokok, yang ada pasar semakin ramai dan toko emas tetap buka meski masuknya lewat celah 😌. 

Gils... 

Mungkin kita berada di perahu yang berbeda. Namun sejak per-COVID-19-an ini aku suda nggak memikirkan lagi urusan tersier macem membeli pakaian, skincare atau printilan nggak-penting-tapi-ingin-punya, eh tapi kalau masuk-masukkin barang ke cart masih sih haha 🤣. 

Kadang ngobrol dengan Icunk tentang masa depan kita di 2-3 bulan mendatang. Poek guise... 🕶️ Bagi manufacture dan retail yang menggantungkan usahanya di kuartal ke 2 macem (pekerjaan) kita, adanya COVID-19 sungguh membuka mata bahwa nggak semua usaha siap dan mampu survive. Semoga per-COVID-1 ini segera berlalu 🥺.


Tahun ini kita nggak bikin ketupat, sebagai gantinya kita bikin leupeut biar lebih mudah. Uwakku masak seperti biasanya (bukan biasanya versi Idul Fitri ya 😏) karena toh kita nggak akan banyak kedatangan tamu. Aku pun nggak menyetok cemilan seperti tahun lalu, khawatir nggak ada yang makannya 😁.

Nggak ada dresscode, sebagai gantinya kita pake pakaian yang ada aja, ternyata hitam dongs... 😁.

Setelah sholat sunnah Idul Fitri yang dilakukan secara mandiri, kita nggak ada sesi sungkem langsung lanjut sesi video call dengan anggota keluarga lainnya yang tercecer di Jakarta, Surabaya, Batam, Bogor dan Solo. Bodor juga siya karena sinyal yang nggak bagus ngobrolnya mesti delay. Di saat seperti inilah smartphone kembali ke khittoh-nya mendekatkan yang jauh meski masih menjauhkan yang dekat.


Anyway... apapun kondisinya, semoga kita bisa dipertemukan lagi dengan bulan Ramadhan di tahun depan. Bisa kali mudik haha 🤣.

Semoga tahun depan kita bisa merayakan Idul Fitri bersama dengan keluarga terkasih seperti ‘biasa’, bersilaturahim sampai gempor, ngobrol sampai larut malam, makan sampai lebar-an, foto-foto sampai kehabisan gaya dan macet-macetan sampai mikir “tau gini mending nggak usah pergi”. 

Sekali lagi.
Selamat Idul Fitri.

Dengan pengharapan.
Lestari – yang cutinya 3 hari









Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Masih dalam masa PSBB yang belum tahu kapan kelarnya... 😅

Sejak hari-hari corona aku mulai rajin lagi buka-buka Pinterest (gabut mode on fire) untuk saat ini aku lagi suka-sukanya nge-pin gambar makanan, cute banget lah pokokmen. Dessert-nya bikin kabita dan yawla bento-nya uwu uwu gemesin 😍. Makin betahlah hamba CLBKan sama Pinterest ❤️. Sebab aku mulai belajar masak (haha masih nggak percaya) mulai muncullah keinginan untuk meng-upgrade tableware, yang mana kalau mengikuti tips mamaku diniscayai akan turut menaikkan level masakan 😊, at least secara  🤭.

Sebagai ciwik-ciwik yang suka printilan kurang-penting-tapi-ingin-punya tentcunya tableware masuk ke dalam list-ku. Tapi berhubung aku suda ada basic tableware yang suda memenuhi kebutuhanku rasa-rasanya keinginan untuk meng-upgrade tableware mesti disisihkan, yang suda ada aja jarang dipake apalagi kalau beli yang baru 😅. 

Tapi ya tapi... sebab suda lama aku ngecengin tableware ada beberapa yang kusuka dan ku-screenshot, kupikir ketimbang gambarnya menuh-menuhin space memory lebih baik kubagikan, siapa tahu ada diantara pembaca yang budiman dan budiwoman (haha apeuuu... 😆) yang kebetulan lagi mencari tableware dan tertarik, bisa niya langsung ke TKP.

Ohya, tableware yang kukecengin mostly berbahan dasar keramik (ceramic) atau porselen (porcelain) sebab lebih awet (kecuali pecah), cantik dan artsy haha 🤣.

Meski keduanya sama-sama dibakar, keramik berbahan dasar tanah liat + air, sedang porselen berbahan dasar pasir + air. Untuk keramik biasanya ada proses glasir yakni pewarnaan untuk menjadikannya lebih glossy macem pernis (vernish) kayu. FYI. Keramik juga bisa di-mix dengan material lain macem logam, kaca atau kayu. Saat ngecengin tableware ini aku agak menyesal juga, kenapa dulu (kuliah) nggak pernah ngambil project keramik 🤔, pernah sih KP (Kerja Profesi) di workshop keramik, tapi itu cuma ngambil data. Gak rame ah 😅.

Pertimbanganku dulu lebih memilih project tas ketimbang project keramik adalah karena kupikir aku nggak se-artsy Demi Moore di film Ghost 👻. Kupikir keramik adalah project-nya orang-orang artsy yang suka minum ocha 😄 Kubilang begini karena rerata project keramik adalah tableware dan ada seniorku yang bikin tableware set khusus untuk minum ocha. Bagus banget... saking bagusnya aku nggak faham 😅.

Pertimbangan lainnya, project keramik butuh effort yang cukup besar terutama dalam hal waktu. Ada banyak proses yang mesti dilalui untuk mengasilkan 1 buah produk keramik dari mulai sketsa, pencampuran material, pembentukan, pengeringan, pembakaran sampai finishing cmiiw. Temanku yang mengambil project keramik mesti gigit jari sebab ia perlu waktu hampir 1 bulan untuk menghasilkan 1 buah piring. Karena faktor cuaca, dummy-nya susah kering.

Plot twist-nya, project tasku nggak berjalan mulus. Yha~ gini-gini juga aku pernahlah ditipu vendor tas 🥺, setelah sok iye menyanggupi ternyata hasilnya sungguh sangat mengecewakan, sampai aku malu sendiri liatnya 😑. Pokoknya, bututnya level DAMRI Cicaheum - Leuwi Panjang era 2010an. Era pisan... 😌 Karena itulah aku mesti mengulang mata kuliah yang sama di tahun berikutnya 😭.

Yaelah lama banget intro-nya 😆. Yaudah niya, kupersembahkan list tableware uwu terkurasi yang kususun alfabetis berdasarkan nama IG-nya.

ALALARASATI @alalarasati
Ayu Larasati Ceramic atau yang lebih dikenal dengan alarasati adalah home based pottery studio yang menjual berbagai tableware dengan desain yang simple namun fungsional. Sebelum membuat pottery studio, Ayu Larasati merupakan lulusan desain industri yang berkarir di bidang desain, jadi ya kupikir wajar kalau desain tableware-nya suda terkonsep rapi. Yang kusuka dari tebleware-nya alarasati adalah warnanya yang kalem dan cantik.

💰 245K – 1100K


BREWSUNIQ @brewsuniq
Sebagai Indonesian’s first online based unique tableware store, kupikir Brewsuniq adalah salah satu online shop yang nggak boleh terlewat. Bahaya memang... tapi tableware-nya uwu, cocoklah untuk plating-nya para food photographer dan chef. Sesuai dengan tagline-nya: tableware-nya Brewsuniq memang encouraging food presentation, setting aside what’s common. Selain menjual tableware, Brewsuniq menjual berbagai printilan lainnya yang nggak kalah seru, dijamin nikin lapar mata hehe Yang kusuka dari Brewsuniq adalah opsinya yang banyaakkk...

brewsuniq.com
💰 140K – 708K


KALOKA POTTERY @kalokapottery
Di awal main IG, Kaloka Pottery adalah salah satu akun yang ku follow, saat itu memang belum banyak akun jualan yang unik. Kalau dibandingkan dengan brand lain tentu Kaloka Pottery lebih artisan, makanya tableware-nya teras lebih personal. Hampir semuanya dikerjakan secara manual, terlebih lagi pattern-nya. Selain membuat tableware, Kaloka Pottery juga membuka workshop pembuatan tableware, bisa niya diikuti kalau lagi liburan di Yogyakarta. Yang kusuka dari Kaloka Pottery adalah eksplorasi pattern-nya dan warnanya yang manits.


KANDURA STUDIO @kandurastudio
Kandura Studio terbilang cukup rajin mengikuti craft event, varian produknya juga banyak dan lucu-lucu ya... Kupikir Kandura Studio meski bermain aman dalam segi bentuk namun memiliki eksplorasi pewarnaan yang menyenangkan, maksudnya enak dilihat hehe Yang kusuka dari Kandura Studio adalah pemilihan warnanya yang memanjakan visual.

💰 225K – 700K


NARUNA CERAMIC @naruna.official
Nah, kalau ingin yang agak offside bisa niya coba dikepoin akunnya Naruna Ceramic, kupikir tableware-nya Naruna mengarahnya ke tema rustic. Cukup berkarakter terutama eksplorasi glasir kasarnya. Selain menjual tableware berbahan keramik, Naruna juga menjual tableware berbahan kayu jati. Yang kusuka dari Naruna adalah harganya yang affordable hehe.

💰 30K – 120K


NUANZA PORCELAIN @nuanza­_porcelain
Kupikir style-nya Nuanza Porcelain nggak jauh berbeda dengan Naruna Ceramic ya, rustic dan glasirannya cantik. Udalaya, kalau main ke akun Nuanza Porcelain rasa-rasanya susah move on haha Seriously. Tableware-nya cantik-cantik apalagi yang udah satu set. Uwu... Beneran ingin beli. Yang kusuka dari Nuanza Porcelain adalah visual-nya yang cantik dan harganya yang affordable haha

💰 25.000 – Rp 355.000


***

Sebagai extra, kumasukkan 1 jewelry brand berbahan keramik yang nggak kalah uwu.

KAR JEWELLERY @KARjewellery
Seingatku, Kar Jewellery mulai hype di tahun terakhir kuliahku yakni sekitar tahun 2013an, saat itu Kar Jewellery merupakan angin segar di ranah per-local jewelry-an yang sebelumnya didominasi oleh handcraft jewelry. Lucu-lucu yaini jewelry-nya, apalagi yang bentuknya bebungaan.


Ada yang mau nambahin lagi?

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hay... 
Semoga per-COVID-19-an ini segera berlalu 😊. 

Kupikir kini kau pun merasakan hal yang sama denganku, bosan, nggak jelas dan sesekali khawatir akan masa depan negara ini 😁 Nggak deng, masa depanku dan masa depan penyangga kehidupan alias kerjaan. Banyak hal yang berubah dan physical distancing hanyalah salah satu diantaranya. Well... Konsep new normal yang belakangan ini hype turut memberikan insight yang menarik bagi kita semua.

Meski bekerja remote, aku punya dua hari dalam seminggu yang diperuntukkan untuk meeting divisi dan meeting antar divisi. Untuk meeting antar divisi kita menggunakan  aplikasi Blue Jeans karena owner-nya tinggal di luar negeri, sedang untuk meeting divisi kita biasanya ketemuan atau menggunakan aplikasi Whatsapp (kalau nggak memungkinkan untuk ketemuan). Di masa COVID-19 begini suda tentcu semua meeting jadi online.

Online meeting bukan hal yang baru, namun kalau boleh memilih aku lebih suka offline meeting alias meeting tatap muka 😁. Kupikir ada banyak hal yang nggak bisa dibahas di online meeting, macem keterbatasan presentasi, kebebasan diskusi dan yang paling penting bonding time dengan tim. Please lah... aku merasa punya temen cuma seminggu sekali 😂.

Terakhir offline meeting yakni di awal bulan Maret lalu, itu pun joint dengan divisi Content dan Marketing gegara mau bahas campaign Ramadhan. Nggak nyangka minggu depannya bakal disuruh physical distancing. Di masa-masa self quarantine itulah kadang ku merasa kangen offline meeting 🤭. 


Untuk offline meeting waktu dan tempatnya bebas ya asal sesuai budget 👍🏻. Setelah mencoba beberapa tempat kita akhirnya punya satu tempat yang jadi kojo kalau nggak tahu mau meeting dimana. Biar nggak bosan kita juga penyegaran dong meeting di tempat lain, tapi tetep ya setelah penyegaran kita balik lagi ke tempat itu 🤣.

Awalnya kita tahu 150 Coffee & Garden dari Nidya waktu nyari tempat meeting yang letaknya strategis (alias di tengah-tengah tempat tinggal kita jadi biar imbang jauhnya 😆). Dari tempat tinggalku 150 Coffee & Garden ini bisa ditempuh ± 30 menit-an, tapi kalau pake macet, hujan, genangan air dan mamang ojol yang slow motion mah bisa sampai satu jam 😭.

Pertama kali ke 150 Coffee and Garden aku sempat nyasar, nggak kelihatan sih kalau dari luar... karena ternyata tempatnya berada di belakang gedung futsal. Tapi begitu masuk... Taa Daa... 🎉 ada lapangan luas tersembunyi di balik rumeuk-nya Cicadas. Nggak nyangka banget masih ada tempat beginian di daerah yang kalau macet bisa bikin kering.

Biasanya meeting dimulai dari jam 3 sore sampai waktu yang nggak bisa ditentukan, kadang setelah maghrib, kadang  setelah isya bahkan kadang lebih malam lagi. Bisa sampai tiga kali sholat aku disana 😁. 


Di 150 Coffee & Garden kita bisa memilih ingin duduk di area outdoor atau semi outdoor, ada sih indoor tapi biasanya suda ada yang nge-tag untuk nugas. Kalau ke 150 Coffee & Garden ku sarankan untuk memilih duduk di area outdoor ya, anginnya enak sepoi-sepoi~ apalagi kalau musim panas (ceilehhh... macem negara 4 musim padahal pancaroba mulu 😂) golden hour-nya bagus. 

Aku nggak merekomendasikan area semi outdoor karena letaknya ada di atas kolam jadinya suka banyak nyamuk dan kecipratan air (kalau hujan). Karena tempatnya cukup luas, 150 Coffee & Garden sering dijadikan wedding venue, makanya niya kalau kesini usahakan jangan weekend.

Kalau untuk menu kupikir std siya, tapi gegara sering meeting disini sebagian besar menunya pernah kucoba 😋. Meski nggak begitu suka kopi, favorite-ku di 150 Coffee & Garden adalah Kopi Susu 150. Biar apa? Biar pulangnya bisa langsung tidur 😉. Kalau nggak begitu suka kopi bisa dicoba niya Green Tea Latte atau Hazelnut Latte. 

Meski suda sering ke 150 Coffee & Garden aku masih sering bimbang milih antara Pisang Cokelat Keju atau Cireng Eneng 😁. Kalau suda bosan melipir ke Roti Keju Susu. Untuk makanannya aku nggak punya favorite, paling banter ya nasi goreng 🤭


Semoga per-COVID-19-an ini cepat berlalu...

Nggak nyangka bakal sekangen ini dengan meeting dan membahas hal-hal yang nggak penting.

Instagram: @150coffeegarden
Alamat: Jl. Sulaksana no 15, Cicaheum, Kiara Condong, Kota Bandung 40828
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

Paused Moments

Let's Get In Touch

  • Behance
  • Letterboxd
  • LinkedIn

Disclaimer

It is prohibited to copying any content from this blog without permission. Please let me know if your privacy has been violated through the content or find something that needs to be credited correctly.

Note

My post may contain affiliate links, which means I will earn a commission if you buy through the link. There is no compulsion as we have different preferences and needs. Thank you :)

Alone Alone Kelakone

2025 Reading Challenge

2025 Reading Challenge
Lestari has read 0 books toward her goal of 6 books.
hide
0 of 6 (0%)
view books

Archives

  • ►  2011 (7)
    • ►  May (1)
    • ►  Nov (6)
  • ►  2012 (19)
    • ►  Jan (1)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (8)
    • ►  Jun (2)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (1)
    • ►  Nov (1)
  • ►  2013 (12)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Oct (1)
  • ►  2014 (20)
    • ►  Jan (2)
    • ►  May (1)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (8)
  • ►  2015 (62)
    • ►  Jan (6)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  Jun (7)
    • ►  Jul (1)
    • ►  Aug (10)
    • ►  Sep (7)
    • ►  Oct (11)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (7)
  • ►  2016 (64)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (2)
    • ►  May (6)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (7)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (9)
    • ►  Nov (6)
    • ►  Dec (11)
  • ►  2017 (76)
    • ►  Jan (10)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (6)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (12)
    • ►  Jun (10)
    • ►  Jul (7)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (6)
  • ►  2018 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (7)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2019 (39)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (5)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2020 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Mar (7)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2021 (44)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (2)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (4)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2022 (47)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (2)
    • ►  Oct (5)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2023 (41)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  May (2)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (6)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (2)
    • ►  Dec (4)
  • ►  2024 (48)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (5)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (5)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (2)
  • ▼  2025 (16)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (1)
    • ►  Apr (2)
    • ►  May (1)
    • ►  Jun (3)
    • ▼  Jul (2)
      • The 13th Years Of (modern) Slavery
      • Sore: Istri Dari Masa Depan

SERIES

Book Annual Post Quaranthings Screen Shopping Blogging 101 Hari Raya Hidden Gems Series

Friends

  • D. R. Bulan
  • Dari Kata Menjadi Makna
  • Ikan Kecil Ikugy
  • Jolee's Blog
  • Mazia Chekova
  • Noblesse Oblige
  • Perjalanan Kehidupan
  • Pici Adalah Benchoys
  • The Random Journal

Blogmarks

  • A Beautiful Mess
  • A Plate For Two
  • Astri Puji Lestari
  • Berada di Sini
  • Cinema Poetica
  • Daisy Butter
  • Dhania Albani
  • Diana Rikasari
  • Erika Astrid
  • Evita Nuh
  • Fifi Alvianto
  • Kherblog
  • Living Loving
  • Lucedale
  • Monster Buaya
  • N. P. Malina
  • Nazura Gulfira
  • Puty Puar
  • Rara Sekar
  • What An Amazing World
  • Wish Wish Wish
  • Yuki Angia

Thanks for Coming

Show Your Loves

Nih buat jajan

Blogger Perempunan

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates