Searching

by - September 17, 2018

source

Di bulan September ini tadinya aku nungguin Wiro Sableng 212 rilis di bioskop, nyatanya malah keburu kemakan buzzerannya @watchmen.id yang muncul mulu setiap kali buka Twitter. Berdasarkan hasil searching, banyak review positif untuk film Searching ini yang intinya adalah: cerita dengan premis sederhana namun dieksekusi dengan luar biasa.

Karena ceritanya yang ‘biasa’ aku menonton film Searching ini sendiri ya ... sadar diri aja kalau film Searching ini bukan tipikal film yang asyik untuk ditonton rame-rame sebab kita harus fokus mengikuti alur ceritanya, meleng dikit bisa ketinggalan banyak. Studio di hari Minggu siang terbilang sepi, selain aku hanya ada beberapa anak sekolahan (sekitar SMP) dan seorang ibu beserta ketiga orang putrinya. Selainnya pada nonton Wiro Sableng yang baru rilis.

Searching bercerita tentang usaha David Kim (John Cho) menemukan anaknya Margot Kim (Michella La) yang menghilang tanpa jejak. FYI. David tinggal berdua saja dengan Margot setelah ditinggalkan oleh mendiang istrinya Pamela Kim (Sara Sohn), di opening scene kita akan diperlihatkan bagaimana mereka melewati hari-hari bahagia sebelum akhirnya Pamela sakit, sedih sih ini ... Untungnya, semua hal yang terjadi dalam kehidupan mereka terdokumentasi dengan baik di komputer keluarga.

Menariknya kita akan melihat tampilan serupa Windows dengan eksistensi Internet Explorernya, kurang lebih mirip-miriplah dengan film semacam The Den atau Nerve. Kualitas gambarnya disesuaikan dengan media yang digunakan, nggak mungkin dong kualitas gambar untuk video call via smartphone disamakan dengan kualitas video streaming yang dishot dari atas helikopter. 

Awalnya David ini nggak ‘ngeh kalau Margot ini menghilang, namun ya namanya juga orang tua ... pasti khawatir kan kalau chatnya nggak dibalas-balas apalagi kalau  tanda centangnya belum berubah warna menjadi biru. Bawaannya ingin neror haha Setelah kepergian mendiang istrinya, hubungan antara David dan Margot agak berjarak ya ...

David mulai resah saat mengetahui Margot nggak masuk sekolah ditambah lagi kenyataan bahwa Margot membohonginya perihal les piano. David kemudian menghubungi salah seorang orang tua teman Margot, yang menyatakan bahwa Margot ikut camping dengan anaknya. Agak legaan dikit kan ... namun David mulai mempertanyakan; apakah ia benar-benar mengenal Margot?

Setelah tahu Margot ternyata nggak ikut camping dengan temannya David menghubungi pihak kepolisian, yang dengan gercepnya menurunkan salah satu detektif terbaiknya yakni Rosemary Vicks (Debra Messing) guna menyelidiki kasus hilangnya Margot. Dari sini David berusaha mulai mencari tahu siapa Margot sebenarnya dari jejak digital yang ditinggalkannya.

Skill keponya edyan yha~ maksudnya, untuk ukuran bapak-bapak ... David ini tergolong expert. Setiap detail dicari missing linknya, hal-hal semacam mutual friends atau chat history dibaca sampai ke dasar timeline. Suatu hal yang lumrah dilakukan kalau kita lagi penasaran, well ... siapa pun pernah begini kan? hahaha #maaf #tapi #ini #bukan #pembenaran #pribadi

Ada satu scene membuatku merasa agak baper ya yakni saat David Kim marah kepada salah satu temannya Margot, kurang lebih begini: Kenapa kamu berteman (di social media) kalau nggak beneran berteman (di dunia nyata)? *Pertanyaan yang sebenarnya lebih tepat ditanyakan kepada diri sendiri ~.

Setelah sebelumnya menyangkal terlibat dengan mudahnya ia memanfaatkan kejadian hilangnya Margot demi likes di kanal Youtubenya, sceneshe is my bestfriend ...” adalah scene tersamvah di film Searching ini, sekaligus mengingatkan bahwa akan selalu ada fake friend di lingkar pertemanan. Yap. Yang kalau ngomong di depan sama di belakang beda gitu lah ... The fake one is the realist one.

Salah satu hal yang menjadi daya tarik film Searching ini tentunya adalah plot twist yang berlapis, kaya yang kelihatannya mau udahan tapi ternyata nggak jadi, berkali-berkali untungnya bukan film horror. Scoringnya dibuat simple namun cukup menegangkan, nggak berisik tapinya memandu kita untuk deg-degan bareng. Selain itu, pada beberapa point kita akan diarahkan untuk mencurigai salah satu karakter, yang biasanya beralibi lemah.

Kalau pernah nonton film Harold & Kumar tentu tahulah gimana gebleknya karakter yang diperankan oleh John Co, sekalinya serius yakni saat ia memerankan karakter Sulu di film Star Trek. Di film Searching ini bisa dibilang David Kim adalah pencapaian terbaiknya John Cho terlepas dari betapa menyenangkannya ia sebagai Harold.

David Kim benar-benar menggambarkan kegigihan orang tua terlebih jika menyangkut urusan anaknya, dalam hal ini, baik itu benar atau salah sudah nggak penting lagi yha~. Kaya di film Drishyam … But seriously ... He’s dad of the year!!! 🙌🙌🙌

Yaudalaya … cukup sekian review kali ini.

Stay curious & jangan lupa ngobrol :)

You May Also Like

0 comments

Feel free to leave some feedback after, also don't hesitate to poke me through any social media where we are connected. Have a nice day everyone~