Searching
source |
Di bulan September ini tadinya aku nungguin Wiro Sableng 212 rilis di bioskop, nyatanya malah keburu kemakan buzzerannya @watchmen.id yang muncul
mulu setiap kali buka Twitter. Berdasarkan hasil searching, banyak review
positif untuk film Searching ini yang intinya adalah: cerita dengan premis
sederhana namun dieksekusi dengan luar biasa.
Karena ceritanya yang ‘biasa’ aku menonton film Searching
ini sendiri ya ... sadar diri aja kalau film Searching ini bukan tipikal film
yang asyik untuk ditonton rame-rame sebab kita harus fokus mengikuti alur
ceritanya, meleng dikit bisa ketinggalan banyak. Studio di hari Minggu siang
terbilang sepi, selain aku hanya ada beberapa anak sekolahan (sekitar SMP) dan
seorang ibu beserta ketiga orang putrinya. Selainnya pada nonton Wiro Sableng
yang baru rilis.
Searching bercerita tentang usaha David Kim (John Cho)
menemukan anaknya Margot Kim (Michella La) yang menghilang tanpa jejak. FYI.
David tinggal berdua saja dengan Margot setelah ditinggalkan oleh mendiang istrinya Pamela
Kim (Sara Sohn), di opening scene kita akan diperlihatkan bagaimana mereka melewati hari-hari
bahagia sebelum akhirnya Pamela sakit, sedih sih ini ... Untungnya, semua hal
yang terjadi dalam kehidupan mereka terdokumentasi dengan baik di komputer keluarga.
Menariknya kita akan melihat tampilan serupa Windows
dengan eksistensi Internet Explorernya, kurang lebih mirip-miriplah dengan film
semacam The Den atau Nerve. Kualitas gambarnya disesuaikan dengan media yang
digunakan, nggak mungkin dong kualitas gambar untuk video call via smartphone disamakan dengan kualitas video streaming yang dishot
dari atas helikopter.
Awalnya David ini nggak ‘ngeh kalau Margot ini
menghilang, namun ya namanya juga orang tua ... pasti khawatir kan kalau chatnya nggak dibalas-balas apalagi
kalau tanda centangnya belum berubah warna
menjadi biru. Bawaannya ingin neror haha Setelah kepergian mendiang istrinya,
hubungan antara David dan Margot agak berjarak ya ...
David mulai resah saat mengetahui Margot nggak masuk sekolah
ditambah lagi kenyataan bahwa Margot membohonginya perihal les piano. David
kemudian menghubungi salah seorang orang tua teman Margot, yang menyatakan
bahwa Margot ikut camping dengan
anaknya. Agak legaan dikit kan ... namun David mulai mempertanyakan; apakah ia
benar-benar mengenal Margot?
Setelah tahu Margot ternyata nggak ikut camping dengan temannya David
menghubungi pihak kepolisian, yang dengan gercepnya menurunkan salah satu detektif
terbaiknya yakni Rosemary Vicks (Debra Messing) guna menyelidiki kasus
hilangnya Margot. Dari sini David berusaha mulai mencari tahu siapa Margot
sebenarnya dari jejak digital yang
ditinggalkannya.
Skill keponya
edyan yha~ maksudnya, untuk ukuran bapak-bapak ... David ini tergolong expert. Setiap detail dicari missing linknya,
hal-hal semacam mutual friends atau chat history dibaca
sampai ke dasar timeline. Suatu hal
yang lumrah dilakukan kalau kita lagi penasaran, well ... siapa pun pernah begini kan? hahaha #maaf #tapi #ini #bukan
#pembenaran #pribadi
Ada satu scene
membuatku merasa agak baper ya yakni saat David Kim marah kepada salah satu
temannya Margot, kurang lebih begini: Kenapa kamu berteman (di social media) kalau nggak beneran berteman (di dunia nyata)? *Pertanyaan
yang sebenarnya lebih tepat ditanyakan kepada diri sendiri ~.
Setelah sebelumnya menyangkal terlibat dengan mudahnya ia
memanfaatkan kejadian hilangnya Margot demi likes
di kanal Youtubenya, scene “she is
my bestfriend ...” adalah scene
tersamvah di film Searching ini, sekaligus mengingatkan bahwa akan selalu ada fake friend
di lingkar pertemanan. Yap. Yang kalau ngomong di depan sama di belakang beda
gitu lah ... The fake one is the realist
one.
Salah satu hal yang menjadi daya tarik film Searching ini
tentunya adalah plot twist yang berlapis, kaya yang kelihatannya
mau udahan tapi ternyata nggak jadi, berkali-berkali untungnya bukan film horror. Scoringnya dibuat simple
namun cukup menegangkan, nggak berisik tapinya memandu kita untuk deg-degan
bareng. Selain itu, pada beberapa point
kita akan diarahkan untuk mencurigai salah satu karakter, yang biasanya beralibi
lemah.
Kalau pernah nonton film Harold & Kumar tentu tahulah
gimana gebleknya karakter yang diperankan oleh John Co, sekalinya serius yakni
saat ia memerankan karakter Sulu di film Star Trek. Di film Searching ini bisa
dibilang David Kim adalah pencapaian terbaiknya John Cho terlepas dari betapa
menyenangkannya ia sebagai Harold.
David Kim benar-benar menggambarkan kegigihan orang tua
terlebih jika menyangkut urusan anaknya, dalam hal ini, baik itu benar atau
salah sudah nggak penting lagi yha~. Kaya di film Drishyam … But
seriously ... He’s dad of
the year!!! 🙌🙌🙌
Yaudalaya …
cukup sekian review kali ini.
Stay curious & jangan lupa ngobrol :)
0 comments
Feel free to leave some feedback after, also don't hesitate to poke me through any social media where we are connected. Have a nice day everyone~