Menu

  • 🎀 Home
  • Hello ~
  • 📌 Place
  • 🔥 Space
  • 🍊 Taste
  • 🌼 Personal Thoughts
  • 🎬 Spoiler
  • 🎨 Studio
  • ➕ Extra

demilestari

Powered by Blogger.

Kembali ke Ubertos, kali ini aku menonton film Crazy Rich Asians hanya dengan Icunk tanpa Lisna.

Belakangan ini timeline twitterku lumayan seru ya gegara #crazyrichsurabayan dan #crazypoorasians kocak aja bacain curhatan recehnya para #sobatmiskin 😂😂😂 Nggak sedikit juga yang membagikan kehypeannya via insta story yang mana semakin membuatku penasaran, apalagi beberapa akun movie enthusiast mereviewnya dengan penilaian yang cukup baik. Well ... makin penasaran kan 😝

Crazy Rich Asians adalah film yang diadaptasi dari buku berjudul sama karya Kevin Kwan, yang rilis sekitar tahun 2013. Yang pertama adalah Crazy Rich Asians, yang kedua adalah China Rich Girlfriend dan yang ketiga adalah Rich People Problems. Aku belum sempat membaca bukunya ya jadi belum bisa membandingkan versi buku dengan versi filmnya.

Bisa dibilang film Crazy Rich Asian ini adalah film Black Panthernya asia, karena hampir seluruh cast-nya merupakan orang asia dan dibuat dengan cita rasa yang soo ... asia 👏. Di film-film Hollywood biasanya orang Asia agak kurang menonjol jika dibandingkan orang Russia atau Timur Tengah yang sering banget dijadikan villain, namun meski jarang dijadikan pemeran utama bisa dipastikan hampir selalu ada orang Asia di dalam tim, entah itu hacker atau nerdy yang melengkapi.

Sesuai dengan judulnya, Crazy Rich Asians menceritakan tentang kehidupan para taipan serta circle horang-horang kaya di Asia, yang saking tajirnya bisa sampai melakukan hal-hal yang ‘agak kurang wajar’. Oh iya, negara asia yang menjadi setting ceritanya adalah Singapura dan bahasa yang digunakan adalah bahasa Inggris dan bahasa Mandarin, tapi bukan singlish. Pada beberapa scene bahkan ada yang menggunakan bahasa Melayu yang nggak berbeda jauh dengan bahasa Indonesia 👌.


Rachel Chu (Constance Wu) adalah seorang prefessor di bidang ekonomi yang mengajar di NYU dan sedang menjalin hubungan dengan Nick Young (Henry Golding), suatu hari Nick mengajaknya ke Singapura untuk menghadiri resepsi teman masa kecilnya Collin (Chris Pang) dan Araminta (Sonoya Mizuno), sekaligus berencana mengenalkan Rachel kepada orang tua dan keluarganya. Yang Rachel tidak ketahui adalah Nick memiliki kehidupan lain di Singapura 😏.

Seperti halnya Gossip Girl versi kearifan lokal alias Lambe Turah, kabar rencana Nick mengajak Rachel menemui keluarganya di Singapura tersebar di Radio One Asia, tak terkecuali Eleanor Young (Michelle Young) yang menolaknya mentah-mentah. Tentu saja netyzen (Radio Asia One) yang maha kepo berusaha mencari tahu siapa Rachel Chu ini, maklum sist ... sebelumnya nggak ada nama Rachel Chu di circle kehidupan mereka 😸.

BTW. Graphic perjalanan Rachel dan Nick dari New York ke Singapura kece yaw... 💋

Rachel dan Nick kemudian memilih untuk menginap di hotel setelah ditolak oleh Eleanor, kebetulan saat itu bibi-bibinya Nick yakni Felicity dan Alix mengadakan pesta dikarenakan bunga Tan Hua-nya sedang mekar. Seakan menjawab keheranan penoton, Alix bilang “Kami selalu memiliki alasan untuk berkumpul”. Ya intinya adalah berkumpul bersama keluarga, soal acara sih bisa dibuat-buat... Haha 😂 Kupikir bunga Tan Hua adalah bunga sejenis Raflessia Arnoldi atau apalah yang aneh tapi eksotik gimana gitulah, ternyata bunga Tan Hua adalah… bunga Wijayakusuma.

😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂

Setelah ngakak sejenak, aku malah jadi kepikiran Mbah Uti yay… 😭 salah satu bunga favoritenya adalah bunga Wijayakusuma itu. Kalau bunganya sedang (akan) mekar dan kita (cucu-cucunya) kebetulan sedang menginap, pasti disuruh ikutan nongkrong di teras sambil melihat bunganya bermekaran. Proses mekarnya bunga Wijayakusuma ini memang bisa ditungguin ya seperti di film, jadi kita bisa melihat kelopak bunganya merekah perlahan-lahan di bawah sinar rembulan. Asyik nggak tuh... 😎 Tapi, karena bunganya ditanam di pinggir kolam, yang ada seringnya kita bubar duluan gegara nggak tahan sama nyamuknya 😜.

Sebelum meghadiri pesta, untungnya Rachel menyempatkan diri menemui sahabatnya semasa kuliah Peik Lin Goh (Awkwafina) yang kelakuan sengkleknya selalu bikin ngakak. Wajahnya Peik Lin ini bagiku mirip-mirip dengan Ana yha~ haha Dari keluarga Peik Linlah akhirnya Rachel mengetahui siapa Nick sebenarnya, eym... meski keluarga Goh termasuk keluarga tajir namun doi nggak masuk circlenya Nick ya, tajir juga ada kastanya keleuss .. 😏


Pertemuan (pertama) antara Rachel dan Eleanor terbilang agak kurang baik, sebab... yha~ tahu sendirilah orang tua pasti ingin yang terbaik untuk anaknya. Terutama setelah tahu Rachel ini adalah ABC (American Born Chinese) dengan latar belakang keluarga yang baginya nggak memenuhi kualifikasi sebagai calon menantunya. Seperti yang  kita ketahui dan alami rata-rata keluarga di asia sangat berperan aktif dalam kehidupan anak-anaknya, terlalu ikut campur malah #eh termasuk dalam urusan memilih pasangan hidup. Kalau nggak punya pendirian, bisa-bisa si anak berakhir menjadi manchurian candidate.

Meski baru kenal, Rachel diundang Araminta ke bachelorette partynya, begitu pun dengan Nick yang diundang Collin ke bachelor partynya, keduanya digelar terpisah dengan tema yang berbeda. Biasa lah ya ciwik-ciwik… bakat ngegosipnya susah bener direm, Rachel yang ‘nggak ngapa-ngapain’ pun tak luput dari jadi sasaran bully. Salah satu penyebabnya adalah Amanda ‘Mandy’ Ling (Jing Lusi) mantan pacar Nick dulu. Untungnya, Rachel bertemu dengan salah satu sepupunya Nick yakni Astrid Leong (Gemma Chan), yang meski galau dengan kisruh rumah tangganya dengan Michael Teo (Pierre  Png) tetep tampil cetar maksimal 😘😘😘.


Rachel dan Nick sadar ya jika ingin terus melanjutkan hubungannya mereka bukan Cuma harus menghadapi orang tua Nick dan neneknya Shang Su Yi (Lisa Lu) namun juga menghadapi keluarga besarnya Nick. Bukan hal yang mudah ya … kadang orang biasa yang notabene bukan siapa-siapa pun bisa mentok di urusan restu, lha ini… bahkan orang-orang sepercirclean pun ikut campur mikirin mau kasih restu apa kagak. 😦😦😦

Jadi, setelah terbaper-baper sejenak dengan konsep penikahannya Collin dan Araminta yang mind blowing dan touchy karena efek soundtracknya. Kita akan dibuat faham bahwa tak peduli apakah kau #crazyrichasians atau #crazypoorasians, keluarga tetaplah yang utama. Kupikir, bukan Cuma orang-orang asia beretnis Tionghoa saja yang begini, hampir seluruh orang asia rata-rata memang memiliki mindset khusus mengenai definisi keluarga, Well  mungkin hal itu juga ya yang membedakan orang asia dengan orang eropa atau orang amerika, unsur kekeluargaannya lebih kental.


Selain itu, hal yang cukup ditonjolkan di film Crazy Rich Asians ini adalah soal menjaga tradisi leluhur. Pada beberapa literature yang pernah kubaca dan film yang kutonton, ada anggapan bahwa menjaga tradisi leluhur dilakukan untuk membuatnya (leluhur) tetap hidup dan membuatnya sesekali hadir. Salah satunya adalah film animasi Coco, well… nggak mungkin nggak baper kalau nonton film ini hehe

Meski lirik lagu Coldplay (Fix You) dan Madonna (Material Girl) digubah ke bahasa Mandarin, lagunya tetap enak didengerin kok. FYI. Hampir semua lagunya menggunakan bahasa Mandarin yang fancy, yang kalau dithrowback nyangkutnya di masa-masa kejayaanna Andy Lau dan Aaron Kwok, jir… apaan tuh Andy Lau dan Aaron Kwok? 😂😂😂


Selain Gemma Chan, yang cukup mencuri perhatian adalah Awkwafina alias Peik Lin Goh, gimana nggak mencuri perhatian ya … hampir semua scenenya mengundang tawa. Cucoklah bergaul dengan Oliver T’Sien (Nico Santos). Meski agak absurd, Kitty Pong (Fiona Xie) juga mencuri perhatian dengan rambut Jinny Oh Jinnynya. Dengan senang hati aku mesti bilang, kalau Kitty Pong ini adalah pasangan yang paling sesuai untuk Bernard Tai (Jimmy O. Yang).

Kalau pernah nonton serial Fresh of The Boat pasti sudah nggak asing lagi dengan Constance Wu yang berperan sebagai emak-emak perhitungan (alias hemat padahal pelit). So … nggak begitu surprise saat ia mendapatkan peran Rachel Wu, yang membuatku surprise malah Henry Golding haha Juwara bangetlah crew yang pantang menyerah membujuknya meski sudah ditolak berkali-kali.

Sayang, Sung Kang (a.k.a Mr. Han di Fast & Furious) nggak ikutan 😫…

Sebagai penonton awam yang belum pernah membaca bukunya, kupikir apa yang ditawarkan oleh Crazy Rich Asians in sesuai dengan ekspektasi, alias pas porsinya. Namanya juga adaptasi novel, pasti ada aja bagian yang dipersingkat demi durasi yang HQQ. Icunk juga bilang begitu… karena menurutnya versi novelnya lebih geje karena lebih banyak menjabarkan tentang silsilah keluarga Young, maklum… prolog untuk 2 buku selanjutnya Oh iya… Warner Bros sudah mengkonfirmasi sekuel Crazy Rich Asians :)  spoiler: kemungkinan besar setting filmnya di Hongkong 💗.

I’m done lowering myself to make you feel adequate.
It’s not my job to make you feel like a man. I can’t make you something you’re not.

 This badass quote thrown by the one and only Astrid Leong, my newest crush ~

*movie poster taken from Impaward
**scenery picture taken from Warner Bros website
Share
Tweet
Pin
Share
2 comments
source

Di bulan September ini tadinya aku nungguin Wiro Sableng 212 rilis di bioskop, nyatanya malah keburu kemakan buzzerannya @watchmen.id yang muncul mulu setiap kali buka Twitter. Berdasarkan hasil searching, banyak review positif untuk film Searching ini yang intinya adalah: cerita dengan premis sederhana namun dieksekusi dengan luar biasa.

Karena ceritanya yang ‘biasa’ aku menonton film Searching ini sendiri ya ... sadar diri aja kalau film Searching ini bukan tipikal film yang asyik untuk ditonton rame-rame sebab kita harus fokus mengikuti alur ceritanya, meleng dikit bisa ketinggalan banyak. Studio di hari Minggu siang terbilang sepi, selain aku hanya ada beberapa anak sekolahan (sekitar SMP) dan seorang ibu beserta ketiga orang putrinya. Selainnya pada nonton Wiro Sableng yang baru rilis.

Searching bercerita tentang usaha David Kim (John Cho) menemukan anaknya Margot Kim (Michella La) yang menghilang tanpa jejak. FYI. David tinggal berdua saja dengan Margot setelah ditinggalkan oleh mendiang istrinya Pamela Kim (Sara Sohn), di opening scene kita akan diperlihatkan bagaimana mereka melewati hari-hari bahagia sebelum akhirnya Pamela sakit, sedih sih ini ... Untungnya, semua hal yang terjadi dalam kehidupan mereka terdokumentasi dengan baik di komputer keluarga.

Menariknya kita akan melihat tampilan serupa Windows dengan eksistensi Internet Explorernya, kurang lebih mirip-miriplah dengan film semacam The Den atau Nerve. Kualitas gambarnya disesuaikan dengan media yang digunakan, nggak mungkin dong kualitas gambar untuk video call via smartphone disamakan dengan kualitas video streaming yang dishot dari atas helikopter. 

Awalnya David ini nggak ‘ngeh kalau Margot ini menghilang, namun ya namanya juga orang tua ... pasti khawatir kan kalau chatnya nggak dibalas-balas apalagi kalau  tanda centangnya belum berubah warna menjadi biru. Bawaannya ingin neror haha Setelah kepergian mendiang istrinya, hubungan antara David dan Margot agak berjarak ya ...

David mulai resah saat mengetahui Margot nggak masuk sekolah ditambah lagi kenyataan bahwa Margot membohonginya perihal les piano. David kemudian menghubungi salah seorang orang tua teman Margot, yang menyatakan bahwa Margot ikut camping dengan anaknya. Agak legaan dikit kan ... namun David mulai mempertanyakan; apakah ia benar-benar mengenal Margot?

Setelah tahu Margot ternyata nggak ikut camping dengan temannya David menghubungi pihak kepolisian, yang dengan gercepnya menurunkan salah satu detektif terbaiknya yakni Rosemary Vicks (Debra Messing) guna menyelidiki kasus hilangnya Margot. Dari sini David berusaha mulai mencari tahu siapa Margot sebenarnya dari jejak digital yang ditinggalkannya.

Skill keponya edyan yha~ maksudnya, untuk ukuran bapak-bapak ... David ini tergolong expert. Setiap detail dicari missing linknya, hal-hal semacam mutual friends atau chat history dibaca sampai ke dasar timeline. Suatu hal yang lumrah dilakukan kalau kita lagi penasaran, well ... siapa pun pernah begini kan? hahaha #maaf #tapi #ini #bukan #pembenaran #pribadi

Ada satu scene membuatku merasa agak baper ya yakni saat David Kim marah kepada salah satu temannya Margot, kurang lebih begini: Kenapa kamu berteman (di social media) kalau nggak beneran berteman (di dunia nyata)? *Pertanyaan yang sebenarnya lebih tepat ditanyakan kepada diri sendiri ~.

Setelah sebelumnya menyangkal terlibat dengan mudahnya ia memanfaatkan kejadian hilangnya Margot demi likes di kanal Youtubenya, scene “she is my bestfriend ...” adalah scene tersamvah di film Searching ini, sekaligus mengingatkan bahwa akan selalu ada fake friend di lingkar pertemanan. Yap. Yang kalau ngomong di depan sama di belakang beda gitu lah ... The fake one is the realist one.

Salah satu hal yang menjadi daya tarik film Searching ini tentunya adalah plot twist yang berlapis, kaya yang kelihatannya mau udahan tapi ternyata nggak jadi, berkali-berkali untungnya bukan film horror. Scoringnya dibuat simple namun cukup menegangkan, nggak berisik tapinya memandu kita untuk deg-degan bareng. Selain itu, pada beberapa point kita akan diarahkan untuk mencurigai salah satu karakter, yang biasanya beralibi lemah.

Kalau pernah nonton film Harold & Kumar tentu tahulah gimana gebleknya karakter yang diperankan oleh John Co, sekalinya serius yakni saat ia memerankan karakter Sulu di film Star Trek. Di film Searching ini bisa dibilang David Kim adalah pencapaian terbaiknya John Cho terlepas dari betapa menyenangkannya ia sebagai Harold.

David Kim benar-benar menggambarkan kegigihan orang tua terlebih jika menyangkut urusan anaknya, dalam hal ini, baik itu benar atau salah sudah nggak penting lagi yha~. Kaya di film Drishyam … But seriously ... He’s dad of the year!!! 🙌🙌🙌

Yaudalaya … cukup sekian review kali ini.

Stay curious & jangan lupa ngobrol :)
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Aku tahu Sandara Jiwa ini dari explore Instagram karena beberapa temanku sering nge-love fotonya, awalnya kupikir Sandara Jiwa ini adalah akun-akun pencerahan hidup semacam @nkcthi bertemakan beauty, ternyata akun jualan 🤭 Karena, meski feed-nya sungguh sangat aesthetic, detailnya kurang informatif jadi kitanya yang mesti aktif tanya-tanya sama adminnya dan ngepoin highlight-nya. Agak membingungkan juga ya ini sebab Sandara Jiwa nggak mencantumkan nomor WAnya di bio. Kalau nggak kirim e-mail ya kirim DM. Aku pun baru mengerti bagaimana cara berkomunikasi dengan adminnya setelah scrolling komentar-komentar di feed-nya (sekarang sudah dicantumkan). Yha~ semua butuh perjuangan… ✨

Kalau ditanya alasan: kenapa ngebet banget dengan Sandara Jiwa? Satu sih, aku suka konsep produknya. Bahwa cantik adalah urusan persepsi. Tak melulu soal putih bersih atau hitam manis, namun lebih pada menerima diri kita apa adanya (self acceptance). Ketimbang mengejar standar yang ketinggian mending mengoptimalkan yang sudah ada ye kan? 😉 Setuju juga dengan campaign-nya yaitu #barefacemovement dan #cantikmembumi yang mengajak kita untuk berani tampil bare face ✨👌🏻.





Sandara Jiwa mengklaim produknya bisa digunakan oleh ibu hamil dan menyusui karena terbuat dari  bahan alami dan organik. Nama-nama produknya pun dibuat begitu filosofis dan manis seperti Sanubari Laut, Sunya Ruri dan La via Purgativa, eh Sandara Jiwanya sendiri juga deh. Sayangnya, Sandara Jiwa belum ada BPOMnya, label di botolnya pun hanya berisi keterangan nama produk tanpa memberitahu nama bahan-bahan pembuatnya. Rahasia. Serahasia bahan-bahan lain di keterangan minuman larutan penyegar... 🤫.
 
Karena malas nyampur-nyampur skincare aku belinya langsung yang bundling: Spirituel Toner Marine Collagen, Red Merona Serum dan Forbiddden Day Serum. Cara pakainya adalah diaplikasikan ke wajah yang bersih, lembab dan hangat, toner dulu baru serum kemudian, tapi karena aku ini malay tingkat tinggi  biasanya langsung diaplikasikan ke wajah yang nggak ada hangat-hangatnya sama sekali. Kadang, kalau cuaca sedang panas-panasnya aku kompres wajahku pakai Spirituel Toner. Mayan adem sist... bisa juga meredakan bruntusan dan calon jerawat bulanan, yang tadinya (jerawat) besar kemerahan jadi tinggal titik merah kecil seperti digigit nyamuk sazah.


Kalau lagi nungguin toner-nya meresap biasanya aku kocok-kocok botolnya dan nontonin partikelnya naik turun, hiburan muree sekali ini 😂 Sekali lagi, karena Sandara Jiwa ini terbuat dari bahan alami dan organik, maka expired date-nya lebih cepat. Karena nggak disimpan di dalam kulkas, punyaku langsung berubah warna jadi lebih butek hanya dalam kurun waktu 2 minggu saja. Kalau baca review-nya, Sandara Jiwa ini aromanya tergolong agak tengik dan nggak asyik ya, eym... bagiku malah terasa wangi loh 😊. 

Karena urusan skincare termasuk urusan kecocokan, mungkin nggak semua orang bisa cocok dengan skincarenya Sandara Jiwa. Oh iya, jangan terlalu berharap dengan perubahan yang instant ya karena semua butuh proses dan prosesnya berbeda-beda bagi setiap orang, ada yang butuh berhari-hari, berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan untuk mendapatkan efek dewy dan (terasa lebih) sehat seperti yang orang-orang (lain) rasakan. Untukku? Hanya dalam semalam saja 🤭 Makanya kubuat reviewnya, so bagi kamyu-kamyu sekalian yang sedang ingin beralih menggunakan skincare lokal yang organik, cobalah Sandara Jiwa.

SANDARA JIWA
Semua transaksi pembelian dilakukan manual via chat WA, nggak punya toko di e-commerce.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

Paused Moments

Let's Get In Touch

  • Behance
  • Letterboxd
  • LinkedIn

Disclaimer

It is prohibited to copying any content from this blog without permission. Please let me know if your privacy has been violated through the content or find something that needs to be credited correctly.

Note

My post may contain affiliate links, which means I will earn a commission if you buy through the link. There is no compulsion as we have different preferences and needs. Thank you :)

Alone Alone Kelakone

2025 Reading Challenge

2025 Reading Challenge
Lestari has read 0 books toward her goal of 6 books.
hide
0 of 6 (0%)
view books

Archives

  • ►  2011 (7)
    • ►  May (1)
    • ►  Nov (6)
  • ►  2012 (19)
    • ►  Jan (1)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (8)
    • ►  Jun (2)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (1)
    • ►  Nov (1)
  • ►  2013 (12)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Oct (1)
  • ►  2014 (20)
    • ►  Jan (2)
    • ►  May (1)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (8)
  • ►  2015 (62)
    • ►  Jan (6)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  Jun (7)
    • ►  Jul (1)
    • ►  Aug (10)
    • ►  Sep (7)
    • ►  Oct (11)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (7)
  • ►  2016 (64)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (2)
    • ►  May (6)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (7)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (9)
    • ►  Nov (6)
    • ►  Dec (11)
  • ►  2017 (76)
    • ►  Jan (10)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (6)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (12)
    • ►  Jun (10)
    • ►  Jul (7)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (6)
  • ▼  2018 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (7)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ▼  Sep (3)
      • Meet The Locals: Sandara Jiwa
      • Searching
      • Crazy Rich Asians
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2019 (39)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (5)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2020 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Mar (7)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2021 (44)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (2)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (4)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2022 (47)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (2)
    • ►  Oct (5)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2023 (41)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  May (2)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (6)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (2)
    • ►  Dec (4)
  • ►  2024 (48)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (5)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (5)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (2)
  • ►  2025 (6)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (1)
    • ►  Apr (1)

SERIES

Book Quaranthings Screen Shopping Annual Post Blogging 101 Hari Raya Hidden Gems Series

Friends

  • D. R. Bulan
  • Dari Kata Menjadi Makna
  • Ikan Kecil Ikugy
  • Jolee's Blog
  • Mazia Chekova
  • Noblesse Oblige
  • Perjalanan Kehidupan
  • Pici Adalah Benchoys
  • The Random Journal

Blogmarks

  • A Beautiful Mess
  • A Plate For Two
  • Astri Puji Lestari
  • Berada di Sini
  • Cinema Poetica
  • Daisy Butter
  • Dhania Albani
  • Diana Rikasari
  • Erika Astrid
  • Evita Nuh
  • Fifi Alvianto
  • Kherblog
  • Living Loving
  • Lucedale
  • Monster Buaya
  • N. P. Malina
  • Nazura Gulfira
  • Puty Puar
  • Rara Sekar
  • What An Amazing World
  • Wish Wish Wish
  • Yuki Angia

Thanks for Coming

Show Your Loves

Nih buat jajan

Blogger Perempunan

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates