Atonement

by - April 06, 2018


Ini sebenernya film lama sih, release di tahun 2007 disaat aku masih kuliah, dulu belum sempat nonton atau download film ini karena ‘sok’ sibuk dengan tugas kuliah haha 😂😂😂. Selain karena  reviewnya yang cukup menjanjikan, aku cukup penasaran dengan aktingnya Keira Knightley dan Saoirse Ronan yang waktu itu masih bocah kinyis-kinyis. Kusuka keduanya, Keira Knigtley karena film triology The Pirates of The Carribbean dan Saoirse Ronan karena film The Lovely Bones.

Atonement atau yang kalau diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia berarti pengakuan (penebusan) dosa adalah film bergenre family drama dengan latar belakang perang dunia ke 2 di Inggris, yang lagi-lagi menggunakan moment evakuasi Dunkirk sebagai sub-setting. Belakangan ini banyak film yang menggunakan Dunkirk sebagai setting atau sub-setting, coba ya mereka (producer, director dan crew) janjian dulu bikin filmnya, kan lumayan tuh bisa budget sharing untuk scene ± 300.000 tentara Inggris yang menunggu evakuasi di bibir pantai 😉.

Capek aja mikirin banyaknya orang yang mesti dilead untuk scene yang nggak begitu lama ... 😂 *padahal bukan siapa siapa

Atonement diadaptasi dari novel berjudul sama karya Ian McEwan yang diterbitkan pertama kali pada tahun 2001. Aku belum baca bukunya ya jadi belum bisa membandingkan tingkat keakuratan antara versi buku dan versi filmnya atau membandingkan mana yang lebih rame. Alur ceritanya sendiri dipenggal menjadi 3 bagian, bagian pertama bersetting di rumah keluarga Tallis pada tahun 1935, bagian kedua bersetting perang dunia ke 2 pada tahun 1940 dan bagian ketiga bersetting di masa ini yakni tahun 2007 disaat film ini release.

Briony Tallis (Saoirse Ronan)

Cecillia Tallis (Keira Knightley)

Robbie Turner (James McAvoy)

Tokoh sentral di film Atonement ini adalah Briony Tallis (Saoirse Ronan) seorang remaja tanggung yang sedang mencari jati diri, eh engak deng, seorang remaja tanggung yang kelakuannya ngeselin abis 😏. Briony Tallis memiliki seorang kakak perempuan bernama Cecillia ‘Cee’ Tallis (Keira Knightley) dan seorang kakak laki-laki bernama Leon Tallis (Patrick Kennedy). Mereka tinggal dengan ibunya Emily Tallis (Harriet Walter) serta pembantu-pembantunya di rumah besar di Inggris.

Selain mereka ada Robbie Turner (James McAvoy) anak seorang penjaga rumah yang pekerjaan sehari-harinya adalah mengurusi kebun keluarga Tallis. Karena seumuran dengan Leon dan Cecillia Robbie ini cukup akrablah dengan mereka, bahkan disekolahkan di Universitas Cambridge dengan Cecillia oleh Mr. Tallis. Kebetulan saat itu salah satu sepupu Briony, Lola Quincey (Juno Temple) dan si kembar  Poirret Quincey (Charlie von Simson) Jackson Quincey (Felix von Simson) mengungsi sementara di rumah mereka karena ada urusan keluarga. BTW. Lola ini rambutnya lucu loh ... keriting mengembang kaya Merida di film Brave.

Briony ini suka berkhayal dan menulis cerita untuk pertunjukan, atau drama-dramaan kaya waktu kita kecil dulu. Suatu hari tanpa sengaja Briony melihat Cecillia dan Robbie sedang berada di depan air mancur, then, Cecillia membuka bajunya dan terjun ke dalam air mancur. Robbienya shock. Briony sotoy. Pikirannya ngelantur kemana-mana 😯😕😕.

Hari itu Leon pulang ke rumah dengan temannya yang bernama Paul Marshall  (Bennedict Cumberbatch) seorang businessman pemilik pabrik cokelat Amos. Robbie yang merasa bingung dengan kejadian yang dialaminya dengan Cecillia kemudian berinisiatif menulis surat permohonan maaf. Dalam perjalanannya ke rumah keluarga Tallis, Robbie bertemu dengan Briony dan menitipkan suratnya. Setalah Briony pergi, Robbie baru sadar bahwa suratnya tertukar dengan surat versinya yang lain.

Bang Ben yang cakep 💖💖💖

Bukannya langsung diberikan kepada Cecillia, Briony malah membaca surat dari Robbie dan bercerita kepada Lola bahwa Robbie ini adalah seorang ‘sex maniac’. Tahu darimana coba bocah itu istilah semacam beginian? 😔 Dari sini ku mulai emosyion... 😫 Briony ini perpaduan antara ke’sok tahu’an yang HQQ dan kedewasaan yang belum pada waktunya. Kobe (kokolot begog, bukan kontrol beungeut).

Robbie yang datang untuk makan malam dengan keluarga Tallis kemudian mencari Cecillia untuk menjelaskan kesalahfahaman pada suratnya. Sayangnya mereka lupa mengunci pintu perpustakaan dan kegap oleh Briony, mungkin saat itu mereka berfikir “Yha~~~ ada Briony... “ 😅 eits jangan salah ya, kenyataannya bocah itulah yang akan memutuskan nasib mereka beberapa jam kemudian.

Menjelang makan malam Briony menemukan bahwa si kembar Poirret dan Jackson kabur entah kemana, bubar syudah makan malam ini... mereka kemudian mencari si kembar ke seluruh penjuru rumah. Saat itu (lagi-lagi) tanpa sengaja Briony memergoki seseorang sedang memperkosa Lola, kepada polisi Briony mengatakan bahwa Robbielah pelakunya, untuk membuat keterangannya tampak lebih meyakinkan Briony memberikan surat yang ditulis Robbie untuk Cecillia kepada ibunya.

Scene Robbie yang kembali dengan si kembar tapi ditungguin seluruh penghuni rumah di tangga depan adalah scene ter... apa ya... terkamvret di film ini 💢. Gimana nggak ngeselin ya, begitu Robbie datang bukannya disambut malah langsung digelandang ke kantor polisi. Dan Briony nonton semua itu dari jendela lantai atas. So, kenapa mesti Briony menuduh Robbie? Simple aja sih, karena pada hakikatnya Briony menaruh hati pada Robbie tapi Robbie lebih memilih Cecillia ketimbang dirinya, jadilah Briony jealous dan kecewa, ujung-ujungnya begitu ada kesempatan langsung membalas dendam.
  
Cerita beralih pada 4-5 tahun setelah kejadian itu. Cecillia yang marah kemudian hengkang dari rumahnya dan menjadi perawat di Rumah Sakit St. Thomas. Setelah mendekam di penjara Robbie kemudian memutuskan untuk menjadi tentara. Sedangkan Briony (Romola Garai) yang akhirnya merasa bersalah kemudian memutuskan untuk menjadi perawat seperti Cecillia dengan alasan untuk membuat dirinya lebih berfaedah😝.

Cecillia dan Robbie pun akhirnya bertemu kembali setelah sekian tahun lamanya, sayangnya nggak lama ya karena Cecillia harus kembali ke rumah sakit dan Robbie harus bertugas ke Prancis, namun di akhir pertemuannya mereka saling berjanji untuk kembali bertemu. Well... scene Cecilia berdiri di bagian belakang Double Decker dengan Robbie yang berlarian mengejarnya ini termasuk scene termenyedihkan ya... 

:)

💘💘💘

Setelah melalui peperangan di Prancis, Robbie, Tommy Nettle (Daniel Mays) dan Frank Mace (Nonso Anozie) berusaha kembali ke Inggris dengan berjalan kaki menuju Dunkirk. Beruntungnya, evakuasi belum dimulai dan mereka harus menunggu beberapa hari sampai akhirnya kapal evakuasi datang. Dengan luka-luka yang dideritanya Robbie berusaha tetap hidup demi kembali kepada Cecillia.

Sedang di Inggris sana Briony mencari alamat Cecillia dan menulis surat kepadanya, intinya memohon maaf untuk dosa-dosanya di masa lalu, tapi karena Cecillia nggak membalas suratnya Briony kemudian pergi ke rumahnya Cecillia di Balham. Oh iya, sebelum ke Balham, Briony sempat menghadiri pernikahannya Lola dan Paul di gereja, tapi Lola berusaha pura-pura nggak kenal 😐.

Ketika sampai di Balham, Briony agak canggung saat bertemu dengan Cecillia dan beneran canggung saat bertemu dengan Robbie yang ternyata ada disana. Sudah bisa ditebak ya, mereka marah kepada Briony dan memintanya untuk membersihkan nama mereka dengan cara merubah keterangannya pada polisi dan mengakui dosa-dosanya kepada keluarganya. At least, itu mungkin akan sepadan dengan apa yang telah Briony lakukan kepada mereka.

the three of us 😞

zoom in ya 😂

Cerita ke masa kini.

Briony Tallis adalah seorang novelis terkenal, sedang diwawancarai tentang novel terbarunya yang berjudul... Atonement. Duhh Hayati lelah... 😫😫😫 dari tadi emosyion taunya nyeritain tentang isi novel. Meski pun novelnya based on true story karena menceritakan tentang dirinya sendiri dan keluarganya, Briony menggubah alur ceritanya demi kemaslahatan penonton yang kadung baper. Let’s guess... bagian manakah yang digubah Briony? Tentu saja kamu bisa dengan mudahnya mencari spoiler review dari ending film Atonement ini, tapi akan lebih afdhol kalau kamu menontonnya karena... sensasi nyeseknya berbeda 😥.

Film Atonement ini kurang lebih menggambarkan perbedaan perspektif antara bocah dan orang dewasa, dalam hal ini adalah Briony dan Cecillia. That’s why di film ini ada beberapa flashback scene yang diambil berdasarkan perspektif mereka berdua, lebih pada konfirmasi sih ya karena scene dugaan-dugaan sotoynya Briony akan dijelaskan oleh scenenya Cecillia. Tapi kalau begini semuanya jadi memiliki porsi kekuatan yang balance, kekacauan yang ditimbulkan oleh Briony adalah buah dari psikologis dan emosi yang berhamburan.

Selain settingnya yang ciamik dan memanjakan mata, scoringnya juara, belum pernah sebegini enjoynya dengerin suara tik tak tik tukannya mesin tik. Di awal film bahkan ada satu scoring lumayan lama, awalnya deg-degan dengernya tapi lama-lama enak haha 💗💗💗

*Nggak mungkin dong direview kalau nggak direkomendasiin 😜

note: all pics was taken randomly from Google

You May Also Like

2 comments

Feel free to leave some feedback after, also don't hesitate to poke me through any social media where we are connected. Have a nice day everyone~