Album Kompilasi Vakansi Laron

by - March 31, 2018

So...ini adalah super duper late post dari liburanku dan Widy ke Yogyakarta tahun lalu, dibuang sayang ya... 😊 hehe

Taman Sari


Terakhir kali ke Taman Sari adalah saat jadi traveller’s dhuafa di liburan semester SMA, yang mana berarti udah hampir sepuluh tahun yang lalu haha Karena dekat dengan rumah Ana pagi-pagi kita jalan kaki ke Taman Sari, ya gimana aja anak-anak SD mau main ke rumah temen sepulang sekolah di seberang lapangan, santai tapi berisik sepanjang jalan haha 😗😗😗

Alasan kita (aku dan Widy) ke Taman Sari adalah mengisi waktu luang sebelum photoshoot di Mirota, lebih reasonable ketimbang jalan-jalan tapi kalap di Beringharjo haha Ternyata Taman Sari nggak banyak berubah ya, kecuali... statusnya yang kini meningkat jadi salah satu spot #instagramable netizen.

Kalau dulu aku dan temen-temen mikirnya Taman Sari ini adalah bangunan cagar budaya yang agak kurang rame dalam artian nggak nemu latar yang bagus buat difoto 😑 Jadinya ya lewat begitu aja. Maka kini... Beuhh ... hampir di setiap sudut ada yang cekrak cekrek, sejauh mata memandang orang-orang nyiriin spot foto, bahkan sampai ada yang rela nungguin sepinya dong. Demi apa? Demi foto yang instagramable...








Indische Koffie

Niat awa kita ke Benteng Vredeburg adalah untuk mengunjungi watercolor exhibition, tapi karena kesorean exhibitionnya udah tutup. Tak ingin terlalu kecewa, maka melipirlah kita ke Indische Koffie yang masih berada di dalam area Benteng Vredeburg, pokoknya dari pintu masuk tinggal belok kanan (dan nggak usah bayar tiket 😛). Karena menggunakan salah satu bangunan yang dulunya kemungkinan digunakan sebagai kantor, Indische Koffie ini sekilas seperti bagian dari museum dengan kursi-kursi di terasnya.

Mungkin karena sugesti sedang berada di dalam benteng ya, meski interiornya Indische Koffie ini bertemakan kolonial akhir, ambience yang terasa malah seperti masa tenang menanti peperangan haha ... FTW! Pengunjung bisa memilih area outdoor atau indoor, kalau area outdoor resikonya kepanasan kalau siang dan kesilauan (sunset) kalau sore sedangkan area indoor  ya... nyaman-nyaman aja... *yawla review macam apfah ini 😁.

Entah memang karena kelewat lapar apa gimana, tapi begitu makanan yang diorder nyampe kita langsung makan dan nggak kepikiran untuk difoto dulu haha *penting banget ya difoto Tapi makanannya bener enak kok!







Taman Lampion

Saat mengunjungi Taman Lampion dengan Ana tahun lalu sempat ada sedikit ‘drama’ mati lampu, well... ternyata saat aku dan Widi kesini pun Taman Lampion sempat mati lOkampu, sebentar sih, tapi kan jadinya was-was karena dikirain tutup hehe 😅

Kalau dibandingkan dengan tahun lalu, Taman Lampion kini sudah ekspansi ke taman di sebelahnya, banyak karakter-karakter baru bermunculan. Area di sekeliling Monjali (Monumen Jogja Kembali) kini sudah dipenuhi lampion-lampion, saking banyaknya jadinya agak rumeuk ya... jarak penempatan lampion yang terlalu dekat juga agak mengganggu aliran jalan pengunjung.

Mungkin karena sebelumnya kita mengunjungi lightfestnya Sindu Kusuma Edupark jadinya agak kurang puas dengan Taman Lampion ini, meski dari segi bentuk (karakter / lampion) Taman Lampion lebih unggul, namun Sindu Kusuma Edupark lebih unggul dalam segi layout.







You May Also Like

0 comments

Feel free to leave some feedback after, also don't hesitate to poke me through any social media where we are connected. Have a nice day everyone~