Tahu Bulat, Aku Padamu...
Mobil pick
up modifikasi, tenda biru semi
permanen, peralatan memasak darurat, speaker
rebek yang nyaring suaranya, supir slow ride yang suka mainin handphone, serta partner-nya yang duduk di belakang
menerawangi jalan.
Tahu bulat... Lima
ratusan... Digoreng dadakan... Di mobil... Haneut! Haneut! Hellowwh!
Tahu bulat...
Digoreng dadakan... Enak! Enak!... Lima ratusan... Wakwaw! Wakwaw!
Tahu bulat...
Digoreng dadakan... Lima ratusan... Enak tcoyy... Haneut! Haneut! Gurih! Gurih!
Tahu
bulat... Digoreng di mobil... Dina katel... Dadakan... Gurih! Gurih! Nyooiii!
Sejak
berbulan-bulan yang lalu, kompleks perumahanku diinvasi oleh tahu bulat dina mobil. Setiap beberapa jam sekali tahu bulat dina mobil lewat pelan-pelan di depan rumah, dari pagi hari hingga
malam hari (seriusan, market research mungkin hehe). Dengan soundtrack-nya yang khas tahu bulat dina mobil telah menjadi hiburan baru bagiku hahaha...
Seperti
namanya, tahu bulat memang berbentuk bulat. Bisa dibilang, tahu bulat adalah
evolusi terkeren sepanjang sejarah pertahuan di Indonesia, karena menggunakan
bentuk yang out of the box. Selama
ini tahu reguler berbentuk setengah
kubus, sedangkan tahu susu berbentuk balok dengan skala perbandingan ± 1:2 dan silk tofu
yang berbentuk sausage (sosis) ukuran
besar. Istilah tahu kotak atau tahu balok atau tahu tabung belum pernah
digunakan sebelumnya.
So,
yang dijual memang bentuknya, bukan isinya.
That’s why you couldn’t be mad
at their (tofu) faking volume (._.)
Di
daerahku, terkadang mereka (pedagang tahu bulat digoreng dadakan dina mobil) juga
menjual minyak kletik (minyak kelapa)
dan galendo (makanan tradisional berbahan dasar ampas kelapa sawit), bahkan
telur asin dan ranginang (atau
rengginang, makanan tradisional berbahan dasar beras ketan) sebagai sampingan.
Tapi setiap daerah bisa berbeda-beda, tergantung komoditi pokok masing-masing
daerah.
Tahu bulat digoreng dadakan dina mobil disinyalir berasal dari Priangan Timur yang mencakup daerah
Tasikmalaya, Garut, Ciamis dan sekitarnya. Jika kamu cukup kepo (sepertiku hehehe) setiap kali searching tahu bulat dina mobil di Google, search result-nya akan merujuk pada kota Tasikmalaya yang mengklaim telah memonopoli
peta produksi tahu bulat secara keseluruhan, se-Indonesia.
Sebagai new
wave of Indonesian promising franchise tahu bulat digoreng dadakan
dina mobil telah menjadi kiblat baru dalam marketing
phenomenon setara dengan Alfamart dan Rumah Makan Padang.
You
might ask me, why it must be Alfamart and Rumah Makan Padang?
Karena... Alfamart adalah franchise sudah tumbuh subur menjadi
spora, hinggap di mana saja tanpa ada toleransi dan basa basi (lemme tell you, Alfamart sudah membuka
cabang hingga di puncak Parongpong). Sedangkan untuk Rumah Makan Padang (FYI, you might ever hear this joke) bahwa
saking bertebarannya Rumah Makan Padang di dunia (especially in Indonesia),
kamu bahkan bisa menemukannya di bulan (^.^) bersebelahan dengan Starbucks. So, both
is powerfull bussiness.
Dengan mobilnya tahu bulat digoreng dadakan
dina mobil lebih bisa menjangkau hampir ke semua daerah yang belum dijajah
Alfamart dan Rumah Makan Padang, pelosok-pelosok desa di kaki pegunungan dan gang-gang perkampungan di pingggiran
perkotaan. Bisa dibilang tahu bulat digoreng dadakan dina mobil itu sangatlah down to
earth hehe
Sebenarnya tahu
bulat sudah ada sejak tahun 2003, ketika aku masih sekolah di Garut. masih berupa food
stand tanpa speaker atau terpal
semi permanen berwarna biru di depan Griya. Tahu Bulat adalah cemilan
yang cukup diminati oleh teman-temanku, terlebih lagi jika sedang akan pergi
menonton film di Bioskop (darurat) Intan. Gak
tahu ya kalau sekarang, tapi dulu Bioskop Intan Garut adalah salah satu tempat hang out
favorite selain Mesjid Agung Garut
dan Ceplak.
Mungkin karena kita
terlalu butuh hiburan, Bioskop Intan yang so
yesterday pun tetap disambangi meski udah
mau runtuh. Karena Cuma di Bioskop Intan yang kursinya runtuh 1 row tapi penontonnya tetap antusias
nonton. Karena Cuma di Bioskop Intan yang tiketnya dijual di depan studio kalau
filmnya udah mau mulai, malah kadang bisa gratis kalau banyakan. Dan karena Cuma di Bioskop Intan kualitas filmnya HD,
saking HD kita bisa lihat ada orang lewat di filmnya.
Faktanya, 1 porsi
tahu bulat rasa MSG (micin) cukup untuk menonton film dengan durasi ± 2 jam.
Kalau Tahu Bulat nya gak habis, bisa
disimpan untuk penonton Bioskop Intan selanjutnya hahaha BTW, meni geuleuh
ihh... bonus tahu bulat bagi yang beruntung.
Zaman keemasan tahu bulat |
Tahu bulat yang kopong nan bolong itu senantiasa
menghiasi holy friday kita yang kudus, terkadang kita akan sengaja nongkrong sholehah di main entrance
Mesjid Agung Garut sambil makan tahu bulat yang belinya patungan, sekalian
nonton yang lagi pada check point
sebelum ngedate haha Ah... tahu bulat... tanpa digoreng dina mobil pun rasanya
tetap pangset... dengannya aku
merasa heneug... gigitan pertama begitu enyoi, selanjutnya peyot
peyot tapi liat gimana gitu...
Karena kepopulerannya tahu bulat kini merambah
dunia maya, meme meme kocak karya
pemerhati lingkungan yang faktual membuanya tambah eksis. Belum lagi game Tahu Bulat yang sedang ngetrend di kalangan anak muda (semacam
aku ^.^) bangun di pagi hari dengan semangat dan harapan baru “semoga besok
bisa beli bumbu rasa keju” hehehe
Terima kasih tahu bulat, kamu telah mengubah
hidupku ...
0 comments
Feel free to leave some feedback after, also don't hesitate to poke me through any social media where we are connected. Have a nice day everyone~