Tahu Bulat, Aku Padamu...

by - May 24, 2016


Mobil pick up modifikasi, tenda biru semi permanen, peralatan memasak darurat, speaker rebek yang nyaring suaranya, supir slow ride yang suka mainin handphone, serta partner-nya yang duduk di belakang menerawangi jalan.

Tahu bulat... Lima ratusan... Digoreng dadakan... Di mobil... Haneut! Haneut! Hellowwh!

Tahu bulat... Digoreng dadakan... Enak! Enak!... Lima ratusan... Wakwaw! Wakwaw!

Tahu bulat... Digoreng dadakan... Lima ratusan... Enak tcoyy... Haneut! Haneut! Gurih! Gurih!

Tahu bulat... Digoreng di mobil... Dina katel... Dadakan... Gurih! Gurih! Nyooiii!

Sejak berbulan-bulan yang lalu, kompleks perumahanku diinvasi oleh tahu bulat dina mobil. Setiap beberapa jam sekali tahu bulat dina mobil lewat pelan-pelan di depan rumah, dari pagi hari hingga malam hari (seriusan, market research mungkin hehe). Dengan soundtrack-nya yang khas tahu bulat dina mobil telah menjadi hiburan baru bagiku hahaha...

Seperti namanya, tahu bulat memang berbentuk bulat. Bisa dibilang, tahu bulat adalah evolusi terkeren sepanjang sejarah pertahuan di Indonesia, karena menggunakan bentuk yang out of the box. Selama ini tahu reguler berbentuk setengah kubus, sedangkan tahu susu berbentuk balok dengan skala perbandingan ± 1:2 dan silk tofu yang berbentuk sausage (sosis) ukuran besar. Istilah tahu kotak atau tahu balok atau tahu tabung belum pernah digunakan sebelumnya.

So, yang dijual memang bentuknya, bukan isinya.

That’s why you couldn’t be mad at their (tofu) faking volume (._.)

Di daerahku, terkadang mereka (pedagang tahu bulat digoreng dadakan dina mobil) juga menjual minyak kletik (minyak kelapa) dan galendo (makanan tradisional berbahan dasar ampas kelapa sawit), bahkan telur asin dan ranginang (atau rengginang, makanan tradisional berbahan dasar beras ketan) sebagai sampingan. Tapi setiap daerah bisa berbeda-beda, tergantung komoditi pokok masing-masing daerah.

Tahu bulat digoreng dadakan dina mobil disinyalir berasal dari Priangan Timur yang mencakup daerah Tasikmalaya, Garut, Ciamis dan sekitarnya. Jika kamu cukup kepo (sepertiku hehehe) setiap kali searching tahu bulat dina mobil di Google, search result-nya akan merujuk pada kota Tasikmalaya yang mengklaim telah memonopoli peta produksi tahu bulat secara keseluruhan, se-Indonesia.

Sebagai new wave of Indonesian promising franchise tahu bulat digoreng dadakan dina mobil telah menjadi kiblat baru dalam marketing phenomenon setara dengan  Alfamart dan Rumah Makan Padang.

You might ask me, why it must be Alfamart and Rumah Makan Padang?

Karena... Alfamart adalah franchise sudah tumbuh subur menjadi spora, hinggap di mana saja tanpa ada toleransi dan basa basi (lemme tell you, Alfamart sudah membuka cabang hingga di puncak Parongpong). Sedangkan untuk Rumah Makan Padang (FYI, you might ever hear this joke) bahwa saking bertebarannya Rumah Makan Padang di dunia (especially in Indonesia), kamu bahkan bisa menemukannya di bulan (^.^) bersebelahan dengan Starbucks. So, both is powerfull bussiness.

Dengan mobilnya tahu bulat digoreng dadakan dina mobil lebih bisa menjangkau hampir ke semua daerah yang belum dijajah Alfamart dan Rumah Makan Padang, pelosok-pelosok desa di kaki pegunungan  dan gang-gang perkampungan di pingggiran perkotaan. Bisa dibilang tahu bulat digoreng dadakan dina mobil itu sangatlah down to earth hehe

Sebenarnya tahu bulat sudah ada sejak tahun 2003, ketika aku masih sekolah di Garut. masih berupa  food stand tanpa speaker atau terpal semi permanen berwarna biru di depan Griya. Tahu Bulat adalah cemilan yang cukup diminati oleh teman-temanku, terlebih lagi jika sedang akan pergi menonton film di Bioskop (darurat) Intan. Gak tahu ya kalau sekarang, tapi dulu Bioskop Intan Garut adalah salah satu tempat hang out favorite selain Mesjid Agung Garut dan Ceplak.

Mungkin karena kita terlalu butuh hiburan, Bioskop Intan yang so yesterday pun tetap disambangi meski udah mau runtuh. Karena Cuma di Bioskop Intan yang kursinya runtuh 1 row tapi penontonnya tetap antusias nonton. Karena Cuma di Bioskop Intan yang tiketnya dijual di depan studio kalau filmnya udah mau mulai, malah kadang bisa gratis kalau banyakan. Dan karena Cuma di Bioskop Intan kualitas filmnya HD, saking HD kita bisa lihat ada orang lewat di filmnya.

Faktanya, 1 porsi tahu bulat rasa MSG (micin) cukup untuk menonton film dengan durasi ± 2 jam. Kalau Tahu Bulat nya gak habis, bisa disimpan untuk penonton Bioskop Intan selanjutnya hahaha BTW, meni geuleuh ihh... bonus tahu bulat bagi yang beruntung.

Zaman keemasan tahu bulat

Tahu bulat yang kopong nan bolong itu senantiasa menghiasi holy friday kita yang kudus, terkadang kita akan sengaja nongkrong sholehah di main entrance Mesjid Agung Garut sambil makan tahu bulat yang belinya patungan, sekalian nonton yang lagi pada check point sebelum ngedate haha Ah... tahu bulat... tanpa digoreng dina mobil pun rasanya tetap pangset... dengannya aku merasa heneug... gigitan pertama begitu enyoi, selanjutnya peyot peyot tapi liat gimana gitu...

Karena kepopulerannya tahu bulat kini merambah dunia maya, meme meme kocak karya pemerhati lingkungan yang faktual membuanya tambah eksis. Belum lagi game Tahu Bulat yang sedang ngetrend di kalangan anak muda (semacam aku ^.^) bangun di pagi hari dengan semangat dan harapan baru “semoga besok bisa beli bumbu rasa keju” hehehe 

Terima kasih tahu bulat, kamu telah mengubah hidupku ...

You May Also Like

0 comments

Feel free to leave some feedback after, also don't hesitate to poke me through any social media where we are connected. Have a nice day everyone~