Singlet

by - May 27, 2016


‘Kenapa ya sekarang barudak (teman-teman) membosankan?’#eeeaaaaa

Vici yang sudah merasa gak asyik lagi di grup Line angkatan tiba-tiba mengangkat issue yang nyata di chatting sebelum tidur,  tentang betapa gak asyiknya kita kini dan betapa hal tersebut membuatnya bosan. Ralat. Bukan hanya Vici, aku juga #eh, aku dan barudak yang lain #eh #eh, aku dan barudak yang lain yang masih single #eh #eh #eh.

Mungkin barudak jadi membosankan karena segmen chatting juga turut berubah mengikuti usia dan status terbaru. Kalau dulu topik pembicaraan kita hanya seputar orang tua, kuliah dan pacar, kini mulai berkembang ke arah yang lebih private dan emak-emak banget, seperti urusan suami, anak dan life style yang dijalani. Peoples changed ... hanya saja mereka yang lebih duluan berubah. Kita mah menyusul ...

I’m believed in phrase ‘Age is just a number ‘. Usiaku saat ini adalah 26 tahun, namun anehnya aku tidak merasa sedang berusia 26 tahun, aku malah merasa sedang berusia 23 tahun. 3 tahun lebih muda dari yang seharusnya. No ... No ... No ... Bukannya aku sok muda atau sok kecakepan karena masih sering dikira masih duduk di bangku kuliah, atau dikira fresh graduate yang lagi on fire mencari kerja setelah diwisuda 2 minggu yang lalu. Aku hanya penasaran kemana 3 tahun yang hilang itu. 3 tahun bukanlah waktu yang sebentar untuk bisa dicuri atau dihilangkan begitu saja.

Dengan berkembangnya segmen chatting, maka bisa dipastikan kini hanya sedikit barudak yang berpartisipasi di grup Line angkatan. Kalau bukan karena ada moment penting seperti pengumuman pernikahan dan sharing foto setelah ketemuan, grup Line angkatan sepi penggemar. Kalau pun ada, hanyalah saling mengucapkan selamat ulang tahun yang riuh dengan taburan doa-doa penyemangat mencari jodoh.

Untuk memecah kesunyian grup Line angkatan yang mati suri, biasanya salah seorang barudak akan basa basi dengan say hi atau apalah, seperti  halnya ‘hi tweeps’ di Twitter. Lalu, bermunculanlah anggota grup lainnya yang magang jadi silent leader, saling berkomentar, saling mencela, saling mengingatkan. Notification alarm seakan tak henti-hentinya menyala ketika kita sudah menjadi ikan Piranha yang suka rebutan membalas chatting.
As a Cinderella story, kesenangan chatting berjama’ah hanya bertahan sampai tengah malam saja, keesokan harinya grup Line angkatan kembali sunyi. Dan, aku yang juga ikut meratapi grup Line angkatan memutuskan untuk kudeta mandiri, membuat grup Line baru dengan segmen single yang butuh penghiburan teman.

Single.

Singel.

Singgel.

Singlet.

Kenapa mesti Singlet? Karena lebih mudah diingat dan lebih down to earth daripada lingerie. #meanwhileinindonesia

Dengan Singlet, aku merasa kembali ke masa lalu, masa dimana barudak ngobrol ngalor ngidul dengan casualnya, diselingi dengan heureuy ala barudak yang setiap katanya mengundang tawa. Dan yang terpenting, chatting sebelum tidur tidaklah membosankan seperti sebelumnya ...


FYI, we’re still available lohh ... haha

You May Also Like

1 comments

Feel free to leave some feedback after, also don't hesitate to poke me through any social media where we are connected. Have a nice day everyone~