Menu

  • 🎀 Home
  • Hello ~
  • 📌 Place
  • 🔥 Space
  • 🍊 Taste
  • 🌼 Personal Thoughts
  • 🎬 Spoiler
  • 🎨 Studio
  • ➕ Extra

demilestari

Powered by Blogger.
Santuy pisan si mamang 🤭.

Awal bulan bulan lalu aku sempat mengikuti tour dalam kota, yang sayangnya sumvah ini males banget mau dibuat post-nya haha Lungse guise... 🤭Mager berkepanjangan gegara cuaca yang nggak menentu *iya kan? 😋.

Sebenarnya aku tahu tour ini dari Icunk udah lama yay, cuma kusabab mager mania (mantap! 👍🏻) kita baru memutuskan ikutan bulan lalu. Nama akun IG-nya @ceritabandung.id, hampir di setiap minggunya mereka mengadakan walking tour dalam kota Bandung yang biasanya diadakan di weekend (sabtu dan minggu).

@ceritabandung ini terlahir dari kumpulan orang-orang yang gemar berjalan kaki dan mengeksplor kota, cocoklah untuk kaw-kaw sekalyan yang suka jalan kaki macem aku 😏 Mereka menggunakan sistem pay as you wish alias serelanya aja (tapi bukan berarti nggak bayar ya 😉).

Tujuan walking tour-nya beragam dan bisa berubah tergantung sikon, makanya niya kalau udah berniat ikutan kepoin terus IG-nya biar nggak ketinggalan 😋. Tadinya aku dan Icunk berniat ikutan walking tour Pecinan tapi karena kuotanya udah penuh, kita jadinya ikutan walking tour Braga Weg (alias jalan Braga).

Kalau mau ikutan kita bisa kontak admin IG-nya @ceritabandung.id nanti mereka akan mengirimkan link berisi form yang mesti diisi, sekitar H-1 barulah kita dihubungi lagi oleh adminnya untuk memberi kepastian bisa ikut apa nggak, sekaligus tektokan meeting point-nya.
  
Karena kita ikutannya Braga Weg, kita akan menyusuri jalan Braga yang ternyata lebih panjang dari yang selama ini ku tahu, aslina euy... gempor 😁. Kalau biasanya kita jalan santuy dari alun-alun ke BIP Cuma 15-30 menitan aja kali ini 2 jam dongs.

Yap. Selain jalan santuy kita juga akan mendengarkan cerita yang tersimpan disepanjang jalan Braga, makanya akan ada jeda sekitar 5-10 menit di setiap spot-nya.

Tentunya dari jam yang menyenangkan itu ku jadi tahu beberapa fakta dan cerita yang cukup mencengangkan. Beruntung cuaca cerah macem mataharinya telletubies, jadi fotonya nggak pada burem 🌞.

Museum Konperensi Asia Afrika tampak samping 😁.

Moyan 👌🏻

Fun Fact: font Sarinah ini based on tulisan tangan Soekarno.

Toko-toko yang pernah hype pada masanya.

Sering lewat yaini 😌.

Cahaya illahi yang terpancar dari Bank BJB.

Sekali lagi, pernah hype pada masanya.

Hampir setiap bangunan punya plakat biro arsitektur & kontraktor yang membangunnya 👍🏻.

Sekali lagi, pernah hype pada masanya.

Meeting point yang suka macetos.

Gedung Bank Indonesia tampak rooftop.

Yang ikutan walking tour kali ini.

Maldicubs dulu dong 😋
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hay~ Hay~ Hay~
Selamat weekend ya guise... selamat macet-macetan, hujan-hujanan dan rebahan *tetep 🤭.

Saat pulang ke rumah Mbah minggu kemarin ada yang berbeda. Yay! Space latihan jalan mama yang biasanya terhalang rak hidroponik kini berbunga-bunga, karena bunganya rimbun jadi terlihat cantik dari kejauhan, dari dekat apalagi 🥺.

Bunga yang ditanam mama ini adalah bunga Marigold, yang dikenal juga sebagai bunga Tai Ayam atau Kenikir. Sebenarnyu Mbah Uti udah pernah menanamnya, namun karena kuantitinya nggak banyak dan jarak tanamnya berjauhan jadinya B aja 😋. Suka kita (cucu-cucunya) petikin tapi karena baunya nggak begitu enak biasanya suka dibuang gitu aja.

Mamaku menanam bunga Marigold ini sekitar 2 bulan yang lalu dengan Neng Biya, nggak nyangka juga hasilnya akan secantik ini. Tadinya mama Cuma menanam bunga Mawar dan Anggrek aja, tapi mungkin karena bosan bunga begitu-begitu aja dan sedikit makanya mama menanam bunga Marigold ini.

Sumvahh... aku betah benget niya diem diantara bunga-bunganya, selain karena memang cantik ada kupu-kupunya 😍. Well... udah jarang juga kan ya liat kupu-kupu seliweran macem zaman kita kecil dulu, makanya aku sampai bolak balik fotoin.

Dulu aku sering nggak habis pikir dengan kelakuannya buibu macem mamaku yang seneng fotoin bunga-bunganya, di-upload di FB dan atau jadi stok PP di WA. Well... apa sih bagusnya bunga-bunga? 😆 Namun akhirnya aku mengikuti jejak mama untuk fotoin bunga-bunga, mungkin karena sebelumnya terbiasa disuruh mama fotoin kali ya 😅.

Ternyata ya... Cuma masalah waktu aja, karena pada akhirnya akan ada waktunya kita semua berbunga-bunga 😉.










Share
Tweet
Pin
Share
No comments
source
Setelah sedikit bernostalgia dengan ke-emo-anku di penghujung tahun lalu, aku mendapati sebuah MV yang direkomendasikan oleh YouTube untukku. 

Tadinya kupikir direkomendasikannya video ini adalah buntut dari keisenganku mencari pecahan scene-nya film The Great Gatsby. *Heu… Kadang suka kepikiran aja scene party-nya si Gatsby 😅

MV yang ku tonton adalah milik Scott Bradlee's Postmodern Jukebox, yang setelah ku tonton MV-nya lain bisa menyimpulkan bahwa mereka adalah band ke-vintage-vintage-an yang demen meng-cover lagu (atau, seperti yang mereka klaim adalah vintage style cover).

source

Pertama kali menonton aku cukup terpincut oleh aransemen musiknya yang bagiku sangatlah ajaib. Dimana musik beraliran pop digubah menjadi musik beraliran swing yang jazzy.

Sebelumnya aku pernah menemukan yang seperti mereka ini, namum bagiku yang mereka lakukan beneran niaattt banget. Terutama dari visualisasinya, kostum dan propertinya cociks 👌🏻 menyesuaikan dengan era musiknya.

Kupikir musiknya Scott Bradlee's Postmodern Jukebox ini not everyone’s cup ya, nggak semua orang bakal suka, sebab segmented. Tapi kalau aku sih yes… haha Menonton videonya merupakan hiburan bagiku, musiknya ear friendly dan terasa sreg aja 🤭.

source

Ketimbang vintage style cover aku lebih suka melabeli musik Scott Bradlee's Postmodern Jukebox ini sebagai music crossover, sebab mereka sanggup menggubah berbagai genre musik sesuai dengan karakter yang mereka bawakan.

Sedikit info (berdasarkan Wikipedia), Scott Bradlee’s Postmodern Jukebox atau yang biasa disingkat PMJ adalah sebuah kelompok musik yang dibentuk oleh Scott Bradlee's, seorang arranger dan pianis.

Scott Bradlee's Postmodern Jukebox merilis MV-nya via YouTube setiap 1 minggu sekali. Sering mengadakan tour, tapi masih belum tahu mampir di Indonesia kapan *heu Penyanyinya pada keren ya, ku suka semuanya, apalagi Haley Reinhart ❤️.

source
Kadang ada special appearance dari Sarah Reich, meski cangkeul liatin doi nge-tap dance, so far aku suka kalau ada dia 😉. Berasa makin rame aja haha Guest singer-nya juga okcey semua yaini 👌🏻.

Selain YouTube, Scott Bradlee's Postmodern Jukebox juga memiliki akun di Spotify, tapi sebab ku suka nontoninnya jadi lebih sering liat di YouTube ketimbang mendengarkan 'tok via Spotify.

So… kalau kau lagi mencari hal yang baru atau udah nggak tahu mau nonton apa di YouTube, coba deh sesekali mampir di akunnya Scott Bradlee's Postmodern Jukebox, kali aja bakalan suka juga ☺️

Peace ✌🏻 Love ❤️ and Gawl 🎧
Zalam zheyeng zelalu 💋

L
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Selamat hari Rabu.

Selamat bulan Januari.

Selamat ulang tahun.

Sekitar setahun yang lalu, aku pernah menuliskan bahwa resolusi ulang tahun(an)ku adalah self love, self care dan self acceptance, sebab ternyata resolusi tahun sebelumnya yakni self(ish) branding nggak terlalu berhasil untukku 😅. Well... mungkin timing-nya belum tepat ya, nanti kita coba lagi *teuteup usaha 😁.

Kalau rerata umur manusia berada di kisaran 60-70 tahun (pada umumnya) berarti saat ini aku telah melewati hampir separuh jatah hidupku. Kau juga ya... hehe 🤭 Apa yang kudapatkan setelah melewati hampir separuh kehidupan kupikir nggak jauh berbeda daripada yang orang-orang dapatkan, hanya mungkin ‘lebih disesuaikan’.

Dalam sesi video call yang udah macem podcast tengah malam aja 🙃 Pici  pernah berujar (yang intinya): Kalau selama ini kamu nggak merasa ada yang salah mungkin doa kamu yang salah.

ANJY 

Setelah kupikirkan dalam-dalam 😌, sekian lama aku berdoa permasalahannya hanya satu; aku nggak pernah tahu sedekat apa aku dengan doaku. Bisa jadi masih jauh, bisa jadi sudah dekat atau malah sudah sampai (tapi aku nggak ngeh 😅). Who knows? Yang jelas, kalau aku berhenti sekarang aku nggak akan pernah tahu bagaimana akhirnya 😉.

Hal itulah yang membuatku tetap keukeuh mempertahankan doaku macem konsep sniper-nya Jethro, the only things that hold me back. Kuyakin hasil takkan mengkhianati usaha haha 🤭

Salah satu hal yang menggangguku hampir di sepanjang tahun adalah bahwa konspirasi semesta ini mengarahkanku pada self healing yang hype banget 🙏🏻. Apa pun social media-nya selalu ada terselip serpihan per-self healing-an, entah itu thread di Twitter, live di IG atau sekedar lagu Rehat-nya Kunto Aji yang sering jadi trending.

Karena aku cukup mengikuti tentang per-self healing-an ini aku sampai pada kesimpulan semuanya berakar pada hal-hal yang belum selesai di hidup ini. Besar kemungkinan luka batin masa kecil. Tapi kupikir masa remaja juga punya porsi, karena masa remaja adalah masa yang paling bergejolak dan meledak-ledak 💥.

Bebas sih.
Tergantung orangnya juga.

Yha~
Mungkin ada yang belum selesai di hidupku.
Tapi apa? 🤷🏻‍♀️

Kalau keinginan mah udah jelas banyak, mau itu keinganan terpendam, keinginan tingkat tinggi / sedang / rendah, keinginan sekejap, keinginan selewat, keinginan halu sampai angan-angan babu aku punya 😎. Lain lagi kalau pertanyaannya adalah hal yang belum selesai, karena bahkan aku pun nggak tahu apa yang sebenarnya belum selesai.

Yha~ selama masih bernafas, hidup ini belum selesai bukan? 😏


Di awal tahun ini aku menemukan post Medium yang berjudul Hang Loose yang di-share oleh Puty, sedihnya post tersebut adalah post terakhirnya alm. Cebi (yang mohon maaf nggak tahu nama aslinya siapa 😅). Di post-nya Cebi menuliskan bahwa kita selalu layak untuk mendapatkan kesenangan, memuaskan diri dan membebaskan pikiran. Hmm... Kupikir kau akan lebih faham kalau sudah membaca post-nya 😊. Mampirlah!

Kupikir Cebi ada benarnya. Kenapa sih kita nggak membahagiakan diri kita sendiri (dulu)? Toh kita pun layak merayakan kehidupan ini. 

YOLO. 
You Only Life Once. 

Yha~ Kupikir nggak ada salahnya untuk merayakan kehidupan ini.

Ada banyak hal yang kuinginkan namun belum sempat dan belum bisa kulakukan, macam-macem sih alasannya haha 🤣 Tapi kupikir aku akan berusaha memulainya (lagi), terlepas aku pernah bosan atau gagal, big journey start by first step bukan? 😝.

Selain itu aku masih berhutang banyak pada diriku sendiri. Draft blog yang mandeg gegara distraksi urusan duniawi, materi video yang udah nggak tahu mau digimanain, materi podcast yang bikin ku geli mendengarkan suara sendiri, buku-buku yang masih tersegel, payet yang masih tersimpan rapi, cat air yang crack macem foundation dan deretan kebagiaan duniawi lainnya.

Wow... Ternyata hal-hal inilah yang belum selesai di hidupku 😅.

Aku nggak punya resolusi pasti di tahun ini kecuali berharap nggak merayakan malam pergantian tahun dengan Icunk lagi 😁 Bebas weh lah, paling ya mencicil hutangku dulu, jadi jangan heran kalau nanti aku agak macem-macem... 😉.

Live to the fullest.
Love to the moon and back.

Bellatrix Nonon, 
The first of her name.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI) ini adalah film pembuka di tahun 2020. Side project ala-alanya Marchella FP yang juga biangnya @generasi90an akhirnya terlahir juga ya, tadinya kupikir NKCTHI hanya akan berakhir sebagai web series tapi ternyata malah berlanjut sampai layar lebar. 

Karena pernah menonton webseries nya, ekspektasiku akan film NKCTHI ini nggak tinggi-tinggi amat. Secukupnya. Aku sendiri nggak terlalu mengikuti NKCTHI di IG, paling hanya sesekali mampir dan nggak terlalu gimana gitu. Kesanku pada NKCTHI; lucu, sebab relate dengan keseharian.

Aku menonton NKCTHI dengan Widy di BEC, yha~ Ubertos mah jauh meur 😅

Sebelum film dimulai, ada trailer film Melankolia yang merupakan project mendatangnya @generasi90an. CMIIW, judul awal Melankolia adalah Sephia yang entah kenapa cast utamanya adalah Ari Irham yang bagiku keberadaannya di film Ratu Ilmu Hitam sangat nggak berfaedah.

Kalau menonton trailer-nya, NKCTHI memberikan kesan yang agak kelam tentang entah apa, sebab bahkan di bukunya pun NKCTHI berisi kutipan-kutipan belaka. No clue 🧐. Kemungkinan besarnya NKCTHI versi film akan berbeda jauh dengan NKCTHI versi buku, nggak tahu nih dengan versi web series-nya bakal mirip atau nggak.

NKCTHI mengambil fokus keluarga Narendra yang terbagi dalam 3 fase yakni fase kelahiran adik (baru), fase kanak-kanak dan fase dewasa. Keluarga Narendra terdiri dari ayah (Donny Damara), ibu (Susan Bachtiar), Angkasa (Rio Dewanto), Aurora (Sheila Dara) dan Awan (Rachel Amanda).

Saranku, bawalah tissue saat menonton... gak kuwath ziz 🥺🥺


Kukira film hanya akan berfokus pada karakter Awan, tapi lama kelamaan semua karakter akan mendapatkan bagiannya masing-masing. Meski flaschback scene-nya berantakan aku suka cara penyampaian film ini yang; sabar, satu persatu 🤭. 

Kupikir NKCTHI ini kurang lebih menjabarkan peran (dan beban) yang dipikul oleh setiap anggota keluarga,
Setiap scene-nya memiliki meaning tersendiri, apalagi kalau kebetulan kita adalah si anak sulung, si anak tengah atau si anak bungsu. 

I feel you Yoya!

Diantara semua karakter anak-anak keluarga Narendra, kupikir aku lebih merasa dekat dengan karakter Aurora ketimbang karakternya Angkasa. Merasa pernah relate aja dengan kehidupannya Aurora. Ada malam-malam panjang yang kuhabiskan dengan mengerjakan tugas studio, sendiri, dengan hati yang agak dongkol; kenapa dulu nggak milih kuliah di jurusan yang lebih gampang haha 😂😂😂

Begitu pun dengan urusan ke-invisible-annya Aurora yang bagiku terasa lekat, bagi orang-orang sepertiku yang... katakanlah, less ambition. Menjadi invisible adalah bagian yang nggak terelakkan, apalagi kalau udah nyangkut dengan urusan rivalry siblings. Ketika ada yang ‘lebih’ pasti tersingkir dengan sendirinya, that’s why... I’m not the first choice at  everything.

OOTT. Sepanjang menonton film NKCTHI ini yang terlintas di benakku adalah sesi-sesi terapi di 1-2 tahun yang lalu.

Jadi, mama kan sakit... stroke dan udah lama, kita dan keluarga udah mengusahakan yang terbaik untuk kesembuhan mama. Tapi... sikap mama semakin lama semakin menjadi gimana ya... terkadang nggak makes sense dan itu membuat kita merasa ada yang salah dengannya. Maka, kita pun mencari opsi lain...

Kita akhirnya menemui hipnoterapis dengan tujuan agar mama lebih optimis mengenai kesembuhannya, seenggaknya bersikap kooperatif selama sakit. Setelah ngobrol kesana kemari dengan terapisnya (yang lebih ingin dipanggil coach) dan sampailah pada kesimpulan bahwa kita (aku, Widy dan mama) ternyata kurang mengenal satu sama lain.

...

...

...

Jadi.
Siapa kalian? 🤔

Pada awalnya tentcu ada penyangkalan, karena toh kita selama ini (katakanlah) baik-baik aja, komunikasi juga lancar meski yagitudeh. Tapi setelah diberikan pengertian dan pengarahan akhirnya kita pun menyadari bahwa kita memang nggak mengenal satu sama lain. 

Sejak saat itu kita memulai project (katakanlah...) rekonsiliasi keluarga yang bertujuan untuk membantu mama. Kenapa kita mesti terlibat? Karena kita adalah inner cirle yang keberadaannya sangat mempengaruhi, small impact big effect. Dan semua tujuan kita nggak akan bisa terwujud kalau kita nggak mau bekerja sama.

Salah satu step yang dilakukan adalah human design, jadi masing-masing dianalisis based on tanggal dan waktu kelahiran (you can Googling if want to know more 🙂). Yang mengejutkan, hasil human design kita semua nggak ada yang mirip. Well... pada dasarnya semua orang terlahir berbeda-beda, namun biasanya ada kemiripan kalau kita adalah saudara kandung atau keluarga (inti).

Tapi ini mah bedanya, beda banget. 
Coach-nya pun sampai heran 🤔.


Satu-satunya hal yang mempersatukan kita hanyalah sifat keras kepala. Pantesan ya... kalau di rumah kita jarang bisa kumpul rukun macem gambar Khong Guan 😅, Mama di ruang TV, aku di kamar dan Widy di ruang tamu. Sekalinya ketemu yang ada pada berantem 😂

Anyway, mesti diakui kita memang didewasakan oleh keadaan yang mana berujung dengan mencari  pengiburan dan penerimaan diluar inner circle. Masing-masing disibukkan dengan kehidupannya. Aku dengan tugas-tugasku, Widy dengan teman-temannya, mama dengan pekerjaannya dan ayah dengan keluarga barunya. 

Karena ayahku nggak ikutan project rekonsiliasi keluarga ini, maka hanya kita bertiga yang ikutan.

Mengikuti istilah zaman now, kupikir mama cukup memenuhi kriteria sebagai tiger mom 🐯 meski sebenarnya lebih cocok lion mom 🦁 sebab zodiaknya adalah Leo ♌ (FYI aja yaini). She always know what she want and always know how to get it. 

Untuk beberapa hal, mama terkadang agak memaksakan keinginannya, terutama yang menyangkut urusan per-masa depan-an sebab berkaca pada pengalaman hidupnya. Long short story, beliau adalah tipikal orang yang akan merasa paling bertanggung jawab akan segala hal yang terjadi, sekalipun bukan bagiannya 🥺. 

Diantara kita bertiga yang tingkat emosionalnya paling tinggi adalah mama, gampang marah 😠, gampang kesel 😤, gampang nggak puas 😩, gampang sedih 😢, gampang iba 😦, udahlah pokoknya mood swing-nya maksimal abezzz. Sedangkan kita anak-anaknya pada cuek dan nggak peka, cenderung self centered.

Sedangkan aku adalah tipikal orang yang cenderung less ambition dan... bitter 😅. Kalau kau cari di Google translete, bitter berarti pahit, atau bahasa mudahnya adalah ngenes alias getir. Cuy... haha 🤣 Aku bisa se-bitter ini sebab keputusan yang kuambil mostly akan berdasar pada kepentingan bersama, melebihi semua kepentinganku, yang meski sebenarnya berdarah-darah akan syelalu terlihat cool 😎.

Karena because kebahagiaanku bersumber pada kebahagiaan orang lain, dengan kata lain; aku akan bahagia kalau kau bahagia. That’s why aku senang sekali dalam urusan mengatur-atur dan agak idealis, well... aku hanya ingin memastikan bahwa kau baik-baik saja. That’s it.

Yha~ Memang bitter sedari lahir~ 😌

Diantara kita bertiga yang tingkat spiritualnya paling tinggi adalah aku (masih belum percaya 🤨), suka menyepi macem hermit, nggak suka ke mall, temannya sedikit tapinya verified (baru mulai percaya 🤭), sering merasa kesepian di keramaian dan merasa nyaman di kesepian (ini beneran percaya 😉). Menghabiskan banyak waktu mempertanyakan eksistensi dan memiliki keyakinan.

Berbeda dengan Widy, dia adalah tipikal orang yang ia dipastikan bisa menciptakan sendiri kebahagiaannya macem si Kale. Selalu berusaha show off demi menunjukkan eksistensinya di keluarga dan yha~ cenderung self centered.

Dibandingkan denganku yang lebih santuy Widy akan berusaha keras untuk mendapatkan yang dia inginkan, sekali pun untuk hal kecil yang remeh nan receh. Punya lebih banyak teman, sebab hidupnya berputar diantara satu sirkel ke sirkel lainnya, that’s why hidupnya selalu ‘terlihat’ ramai.

Diantara kita bertiga yang paling bisa hidup mandiri adalah Widy, nggak perlulah kujelaskan kenapa dia bisa semandiri itu. Tapi, jangan heran kalau Widy sering berlaku cuek, sebab dia memang nggak akan begitu peduli selama nggak menyangkut kepentingannya. 

Well... gimana coba caranya mempersatukan 3 individu yang berbeda ini? 
Nggak ada.

Karena memang nggak harus 👌🏻.

Ketimbang memaksakan, coach lebih mengarahkan kita untuk lebih dulu menerima diri kita masing-masing, baik itu kelebihan maupun kekurangannya. Proses yang cukup berat yaini, sebab nggak mudah bagiku untuk menerima the naked truth, makanya (sebenernya mah) ingin udahan aja haha 🤣

Kemudian, kita dibimbing untuk memetakan posisi ideal kita dalam keluarga, macem kalau terjadi ‘hal ini’ yang harus aku lakukan adalah ‘ini’, yang harus Widy adalah ‘ini’ dan yang harus mama lakukan adalah ‘ini’. Dan karena kita sudah saling mengetahui karakter masing-masing, akan lebih baik lagi kalau kita mulai saling mengerti.

Mesti diakui setelah sesi konseling ini keadaan mama lebih mendingan, lebih kalem, lebih banyak introspeksi. Bisa dibilang kelurgaku (akhirnya) menjalani masa tenang, meski yha~ sesekali mah ada aja hal yang memercik ketubiran 😂.

Eh, nostalgia sesi konselingnya kepanjangan yaini hwhwhw Lebih panjang ketimbang review filmnya, lebih lama juga bikinnya (sampai molor 1,5 bulan). But anyway... Disini aku merasa relate dengan tagline-nya film NKCTHI bahwa setiap keluarga punya rahasia and they (family) always been there.

Kuyakin kau pun memiliki cerita keluarga tersendiri, mungkin lebih berat, mungkin lebih sulit diungkapkan, mungkin lebih rumit atau mungkin lebih anti mainstream. Who knows? Seberat apa pun harimu, sesulit apa pun keadaanmu, serumit apa pun kehidupanmu, akan saatnya ketika kita menceritakannya.

Udah ya... Aku nggak akan banyak cingcong macem review-ku yang lain 🤭 sebab sadar betul film NKCTHI ini udah terlanjur basi dibahas mulu di Twitter.

Unforgotable scene di film NKCTHI masihlah scene keluarga yang berantem setelah pamerannya Yoya dan Angkasa yang SUMPAH-NGGAK-NYANGKA-BANGET kepikiran nyetrika baju sambil setengah bugil.


FYI. Playlist-nya OKEY semuaaa...
& Semua fotonya dari IG visinema
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

Paused Moments

Let's Get In Touch

  • Behance
  • Letterboxd
  • LinkedIn

Disclaimer

It is prohibited to copying any content from this blog without permission. Please let me know if your privacy has been violated through the content or find something that needs to be credited correctly.

Note

My post may contain affiliate links, which means I will earn a commission if you buy through the link. There is no compulsion as we have different preferences and needs. Thank you :)

Alone Alone Kelakone

2025 Reading Challenge

2025 Reading Challenge
Lestari has read 0 books toward her goal of 6 books.
hide
0 of 6 (0%)
view books

Archives

  • ►  2011 (7)
    • ►  May (1)
    • ►  Nov (6)
  • ►  2012 (19)
    • ►  Jan (1)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (8)
    • ►  Jun (2)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (1)
    • ►  Nov (1)
  • ►  2013 (12)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Oct (1)
  • ►  2014 (20)
    • ►  Jan (2)
    • ►  May (1)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (8)
  • ►  2015 (62)
    • ►  Jan (6)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  Jun (7)
    • ►  Jul (1)
    • ►  Aug (10)
    • ►  Sep (7)
    • ►  Oct (11)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (7)
  • ►  2016 (64)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (2)
    • ►  May (6)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (7)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (9)
    • ►  Nov (6)
    • ►  Dec (11)
  • ►  2017 (76)
    • ►  Jan (10)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (6)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (12)
    • ►  Jun (10)
    • ►  Jul (7)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (6)
  • ►  2018 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (7)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2019 (39)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (5)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2020 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Mar (7)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2021 (44)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (2)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (4)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2022 (47)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (2)
    • ►  Oct (5)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2023 (41)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  May (2)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (6)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (2)
    • ►  Dec (4)
  • ►  2024 (48)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (5)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (5)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (2)
  • ▼  2025 (6)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (1)
    • ▼  Apr (1)
      • Ramadan di Rumah

SERIES

Book Quaranthings Screen Shopping Annual Post Blogging 101 Hari Raya Hidden Gems Series

Friends

  • D. R. Bulan
  • Dari Kata Menjadi Makna
  • Ikan Kecil Ikugy
  • Jolee's Blog
  • Mazia Chekova
  • Noblesse Oblige
  • Perjalanan Kehidupan
  • Pici Adalah Benchoys
  • The Random Journal

Blogmarks

  • A Beautiful Mess
  • A Plate For Two
  • Astri Puji Lestari
  • Berada di Sini
  • Cinema Poetica
  • Daisy Butter
  • Dhania Albani
  • Diana Rikasari
  • Erika Astrid
  • Evita Nuh
  • Fifi Alvianto
  • Kherblog
  • Living Loving
  • Lucedale
  • Monster Buaya
  • N. P. Malina
  • Nazura Gulfira
  • Puty Puar
  • Rara Sekar
  • What An Amazing World
  • Wish Wish Wish
  • Yuki Angia

Thanks for Coming

Show Your Loves

Nih buat jajan

Blogger Perempunan

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates