Menu

  • 🎀 Home
  • Hello ~
  • 📌 Place
  • 🔥 Space
  • 🍊 Taste
  • 🌼 Personal Thoughts
  • 🎬 Spoiler
  • 🎨 Studio
  • ➕ Extra

demilestari

Powered by Blogger.

Hello…

Hello Hello Bandung

Di minggu (yang seharusnya menjadi) libur panjang bulan lalu. Aku, Icunk dan Deya akhirnya ikut walking tour-nya Cerita Bandung, alhamdulillah bisa kebagian slot biasanya mah kita kalah gercep hehe Sesaat sebelum COVID-19 outbreak aku dan Icunk pernah mengikuti walking tour-nya Cerita Bandung yang Braga Weg, untuk post-nya bisa dibaca disini ya.

Saat itu pilihannya ada rute Pecinan atau rute Gemeente Huis & Freemason, karena kita ingin yang agak ‘berbeda’ maka kita memilih rute Gementeenhuis & Freemason.

Rasa-rasanya terakhir kali mendengar tentang Freemason adalah saat rajin ngubek-ngubek thread-nya Kaskus dan Terselubung.com Tapi Freemason masuk rute walking tour-nya Cerita Bandung, gimana nggak kepo kan ya… Apalagi saat sekolah kita juga membaca bukunya Dan Brown yang sarat konspirasi illuminati, cawan suci, ksatria templar etc.

Harap maklum yakawan, kita nggak tahan untuk nggak berpartisipasi dalam hal yang pernah kita dalami.

FYI. Karena Bandung di hari minggu cuacanya labil nggak karuan, sudi kiranya kalyan memaklumi foto yang tone-nya belang-belang 🥲.


Ohya, kalau ingin ikutan walking tour-nya Cerita Bandung bisa dipantengin IG-nya terutama menjelang weekend, biasanya mereka akan men-share link pendaftarannya via IG story. Saranku, pilihlah rute yang sanggup untuk dijalani ✨👌🏻 kita akan berjalan kaki loh ini. Setelah mengisi form pendaftaran tunggu aja, nanti dikabari kok, selama kita bisa mengakses link-nya berarti masih ada slot kosong.

Host kita kali ini adalah mb Gadis, yang sepertinya baru bergabung karena bulan-bulan lalu Cerita Bandung sempat membuka lowongan. High demand banget yaini *ehe. Karena rute pilihan kita adalah Gemeente Huis & Freemason, meeting point-nya di depan Museum Kota Bandung di dekat Mesjid Al-Ukhuwah.


FYI (lagi) Gemeente Huis adalah balai kota ya dan Freemason, seperti yang kita tahu adalah perkumpulan rahasia rang-o-rang yang ahli di bidangnya. Untuk tujuannya memang nggak se-ambis illuminati yang menginginkan tatanan dunia baru, tapi nggak receh-receh juga sih 😅. Mereka bahkan membangun Frobel School (Taman Kanak-kanak) yang kini dijadikan Museum Kota Bandung. Yha~ that’s our 1st point.

Untuk rutenya sendiri nggak terlalu panjang, yang panjang malah cerita-cerita yang mengiringinya. Juwara banget mb Gadis menceritakannya, aku sampai kepikiran kalau mb Gadis khawatir banget ada cerita yang terlewat, so far untukku mudah dimengerti dan detail oriented *penting. Kekurangannya, hamba lelah bund… 🥲 mungkin time management-nya perlu diperbaiki.


Selain itu, cuaca Bandung yang labil turut mempengaruhi mood dan fokusku 😂 ada momen-momen dimana aku nggak bisa menangkap apa yang mb Gadis ceritakan karena terdistraksi. Memang sulit untuk beraktivitas di luar rumah di masa pandemi (dan pancaroba) begini, tiba-tiba hujan, tiba-tiba berangin, tiba-tiba cerah ceria kek langitnya Makoto Shinkai.

Sayangnya, Balai Kota Bandung ditutup untuk umum karena pandemi dan kita mesti puas ngintipin patung Badak putihnya dari luar pagar. Seingatku, terakhir masuk ke area Balai Kota adalah saat aku dan Icunk mau ke BEC, yakin banget sebelumnya kita dari Jalan Braga 😁 Pernah kita sengaja jajan di area Balai Kota, not-so-recommend ya, mending jajan yang bener sekalyan.


Area yang dijadikan Balai Kota Bandung saat ini sebelumnya adalah area penyimpanan kopi milik Andries de Wilde yang dihibahkan kepada pemerintah Hindia Belanda. Saat itu Dayeuh Kolot dinilai kurang strategis sebagai ibu kota, tahu kan karena apa? Haha Dalam bahasa Sunda (bukan Korea) dayeuh berarti kota dan kolot berarti lama, kota lama setting Bandung Lautan Api.

Aku nggak akan nge-spill banyak tentang walking tour-nya ya karena kupikir akan lebih asyik kalau mengalaminya langsung. Kalau kalyan ada waktu dan ingin meng-explore Bandung lebih khidmat, kusarankan untuk mengikuti walking tour-nya Cerita Bandung.

Note:
Walking tour ini menggunakan sistem pay as you wish, price range-nya 50K-70K dengan pembayaran via QR only.


anginnya kenceng, payung pun jadi kebalik









Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Santuy pisan si mamang 🤭.

Awal bulan bulan lalu aku sempat mengikuti tour dalam kota, yang sayangnya sumvah ini males banget mau dibuat post-nya haha Lungse guise... 🤭Mager berkepanjangan gegara cuaca yang nggak menentu *iya kan? 😋.

Sebenarnya aku tahu tour ini dari Icunk udah lama yay, cuma kusabab mager mania (mantap! 👍🏻) kita baru memutuskan ikutan bulan lalu. Nama akun IG-nya @ceritabandung.id, hampir di setiap minggunya mereka mengadakan walking tour dalam kota Bandung yang biasanya diadakan di weekend (sabtu dan minggu).

@ceritabandung ini terlahir dari kumpulan orang-orang yang gemar berjalan kaki dan mengeksplor kota, cocoklah untuk kaw-kaw sekalyan yang suka jalan kaki macem aku 😏 Mereka menggunakan sistem pay as you wish alias serelanya aja (tapi bukan berarti nggak bayar ya 😉).

Tujuan walking tour-nya beragam dan bisa berubah tergantung sikon, makanya niya kalau udah berniat ikutan kepoin terus IG-nya biar nggak ketinggalan 😋. Tadinya aku dan Icunk berniat ikutan walking tour Pecinan tapi karena kuotanya udah penuh, kita jadinya ikutan walking tour Braga Weg (alias jalan Braga).

Kalau mau ikutan kita bisa kontak admin IG-nya @ceritabandung.id nanti mereka akan mengirimkan link berisi form yang mesti diisi, sekitar H-1 barulah kita dihubungi lagi oleh adminnya untuk memberi kepastian bisa ikut apa nggak, sekaligus tektokan meeting point-nya.
  
Karena kita ikutannya Braga Weg, kita akan menyusuri jalan Braga yang ternyata lebih panjang dari yang selama ini ku tahu, aslina euy... gempor 😁. Kalau biasanya kita jalan santuy dari alun-alun ke BIP Cuma 15-30 menitan aja kali ini 2 jam dongs.

Yap. Selain jalan santuy kita juga akan mendengarkan cerita yang tersimpan disepanjang jalan Braga, makanya akan ada jeda sekitar 5-10 menit di setiap spot-nya.

Tentunya dari jam yang menyenangkan itu ku jadi tahu beberapa fakta dan cerita yang cukup mencengangkan. Beruntung cuaca cerah macem mataharinya telletubies, jadi fotonya nggak pada burem 🌞.

Museum Konperensi Asia Afrika tampak samping 😁.

Moyan 👌🏻

Fun Fact: font Sarinah ini based on tulisan tangan Soekarno.

Toko-toko yang pernah hype pada masanya.

Sering lewat yaini 😌.

Cahaya illahi yang terpancar dari Bank BJB.

Sekali lagi, pernah hype pada masanya.

Hampir setiap bangunan punya plakat biro arsitektur & kontraktor yang membangunnya 👍🏻.

Sekali lagi, pernah hype pada masanya.

Meeting point yang suka macetos.

Gedung Bank Indonesia tampak rooftop.

Yang ikutan walking tour kali ini.

Maldicubs dulu dong 😋
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Older Posts

Paused Moments

Let's Get In Touch

  • Behance
  • Letterboxd
  • LinkedIn

Disclaimer

It is prohibited to copying any content from this blog without permission. Please let me know if your privacy has been violated through the content or find something that needs to be credited correctly.

Note

My post may contain affiliate links, which means I will earn a commission if you buy through the link. There is no compulsion as we have different preferences and needs. Thank you :)

Alone Alone Kelakone

2025 Reading Challenge

2025 Reading Challenge
Lestari has read 0 books toward her goal of 6 books.
hide
0 of 6 (0%)
view books

Archives

  • ►  2011 (7)
    • ►  May (1)
    • ►  Nov (6)
  • ►  2012 (19)
    • ►  Jan (1)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (8)
    • ►  Jun (2)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (1)
    • ►  Nov (1)
  • ►  2013 (12)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Oct (1)
  • ►  2014 (20)
    • ►  Jan (2)
    • ►  May (1)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (8)
  • ►  2015 (62)
    • ►  Jan (6)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  Jun (7)
    • ►  Jul (1)
    • ►  Aug (10)
    • ►  Sep (7)
    • ►  Oct (11)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (7)
  • ►  2016 (64)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (2)
    • ►  May (6)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (7)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (9)
    • ►  Nov (6)
    • ►  Dec (11)
  • ►  2017 (76)
    • ►  Jan (10)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (6)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (12)
    • ►  Jun (10)
    • ►  Jul (7)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (6)
  • ►  2018 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (7)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2019 (39)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (5)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2020 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Mar (7)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2021 (44)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (2)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (4)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2022 (47)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (2)
    • ►  Oct (5)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2023 (41)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  May (2)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (6)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (2)
    • ►  Dec (4)
  • ►  2024 (48)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (5)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (5)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (2)
  • ▼  2025 (6)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (1)
    • ▼  Apr (1)
      • Ramadan di Rumah

SERIES

Book Quaranthings Screen Shopping Annual Post Blogging 101 Hari Raya Hidden Gems Series

Friends

  • D. R. Bulan
  • Dari Kata Menjadi Makna
  • Ikan Kecil Ikugy
  • Jolee's Blog
  • Mazia Chekova
  • Noblesse Oblige
  • Perjalanan Kehidupan
  • Pici Adalah Benchoys
  • The Random Journal

Blogmarks

  • A Beautiful Mess
  • A Plate For Two
  • Astri Puji Lestari
  • Berada di Sini
  • Cinema Poetica
  • Daisy Butter
  • Dhania Albani
  • Diana Rikasari
  • Erika Astrid
  • Evita Nuh
  • Fifi Alvianto
  • Kherblog
  • Living Loving
  • Lucedale
  • Monster Buaya
  • N. P. Malina
  • Nazura Gulfira
  • Puty Puar
  • Rara Sekar
  • What An Amazing World
  • Wish Wish Wish
  • Yuki Angia

Thanks for Coming

Show Your Loves

Nih buat jajan

Blogger Perempunan

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates