www.google.com Bertahun-tahun yang lalu saya sering merasa envy setiap kali membaca blog atau social media post teman dan temannya teman yang menggunakan Bahasa Inggris. Kenapa? Karena keren (^.^). It’s true. Lantas, terbersitlah keinginan yang menggebu-gebu untuk bisa berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris, I just wanna be like them hehe. Bukan karena ingin dianggap keren juga ya ... tapi karena saya ingin orang lain (foreigner) selain pribumi mengerti apa yang saya maksud, secara Bahasa Inggris adalah bahasa...
Hampir satu dekade yang lalu aku berkenalan dengan Friendster, sebuah jejaring sosial menyenangkan tempat berbagi profile secara virtual. Sebagai newbie yang haus eksistensi aku mengisi Friendster profileku apa adanya sesuai dengan fakta, seperti mengisi biodata di kertas loose leaf untuk disimpan di binder teman sekelasku. Demi Friendster profile yang ‘gue banget’ aku sempatkan untuk melihat Friendster orang lain, temannya teman, temannya teman temannya atau siapa pun yang namanya eyecatching. Aku bahkan memiliki jadwal 2 minggu...
Masih dalam masa hiatus, 1 tahun lebih pasca mama terkena stroke. Untuk mengisi jeda libur berkepanjangan, aku mengikuti pelatihan editing video / penyuntingan video yang diadakan oleh LKP Primacom, salah satu LKP milik teman orang tuaku. Pelatihan editing video adalah officially name dari kegiatan A to Z how to creating a video like a pro. Karena tujuannya untuk mengentaskan pengangguran dan meningkatkan SDM, maka setelah mengikuti pelatihan tersebut diharapkan agar alumninya bisa berwirausaha, seperti membuka...
Bermula dari link yang pernah dishare @ikanatassa di Twitternya, yaitu sebuah artikel di www.buzzfeed.com mengenai The Urban Poor You Haven’t Noticed: Millenials Who’re Broke, Hungry But On Trend yang ditulis oleh Gayatri Jayaraman dari India. (sorry but the link is broken, but you still can search about it) Dalam artikelnya, ia (Gayatri Jayaraman) menjabarkan betapa ia mengasihani para urban poverty yang hidup sengsara di balik gengsi, tentang bagaimana mereka (urban poverty) menjalani keseharian dengan was-was...