Menu

  • 🎀 Home
  • Hello ~
  • 📌 Place
  • 🔥 Space
  • 🍊 Taste
  • 🌼 Personal Thoughts
  • 🎬 Spoiler
  • 🎨 Studio
  • ➕ Extra

demilestari

Powered by Blogger.

Hello~

Kalau bulan lalu post-nya full review film yang kutonton atas dasar lagi mellow 😊marilah kita membuka bulan July ini denga late post liburan lebaran. Yha~ liburan lebaran lalu kita memutuskan untuk melakukan hal yang udah lama nggak kita lakukan: main ke Wahoo Waterworld. Biasanya kita (aku aja sih 😅) menikmati liburan lebaran dengan leyeh-leyeh, nonton TV, beberes rumah dan sesekali masak. Percayalah… jiwa ini terlalu mager untuk menghadapi teriknya matahari liburan lebaran, tak sangguppp pemirsahhh… 😂.

Seingatku, terakhir kali kita liburan lebaran adalah… hmm… 10 tahun yang lalu gitu ya, saat main ke Gunung Tangkuban Perahu (super late post-nya menyusul ya, draft dan fotonya udah siap namun ke-skip gegara dulu lagi galaw 😂). Liburan lebaran terakhir keluargaku adalah saat ke Capolaga (kalyan bisa baca post-nya disini), pernah ke Ciater dan Pasar Baru namun seringnya kita mengunjungi kerabat di batas kota biar nggak pareumeun obor ceunah.

Liburan lebaran tahun ini kita main ke Wahoo Waterworld yang lokasinya berada di KBP karena Widy ingin lagi kesana *alasan macam apfah ini 😂. Aku sih ngikut aja ya, karena nggak punya inisiatif dan alternatif opsi. Setelah berdiskusi kita memilih H+1 lebaran biar nggak kena macet, apalagi kita pake tol Cipali yang memberlakukan sistem one way. Sadar diri setelah main bakal jompo, kita memutuskan untuk stay semalam di Bandung. Oh ya, untuk tiketnya beli via Traveloka *harga tuslah.

Kita berangkat dari Subang sekitar jam 7 dan sampai di KBP sekitar jam 9, karena masih pagi kita bisa memilih spot parkir yang dekat. Saat itu situesyen di main entrance ramai, dari konter belonging check kita diarahkan menuju antrian di pintu masuk. Setelah itu tinggal scan barcode aja siya termasuk mama dan Wa End yang masuk via pintu khusus karena pake kursi roda. Kita nggak diperbolehkan membawa makanan dan minuman dari luar, kalau minuman di dalam tumbler sih masih boleh.


Setelah masuk ke Wahoo Waterworld kita langsung berbagi tugas, ada yang mengamankan sunny lounge dan ada yang mengamankan loker. Kita mengincar sunny lounge yang terletak di samping kolam renang air hangat biar mama bisa berendam sekalian jagain tas kita 😂. Untuk sunny lounge + payungnya gratis ya, namun untuk daybed (kursi rotan yang kaya sarang) dan cabana (gazebo) mah berbayar sekitar Rp 350.000 - Rp 500.000. So, kalau kalyan ke Wahoo jangan lupa mengamankan sunny lounge-nya 😋.

Karena Widy dan Mas Bagus udah pernah ke Wahoo Waterworld, mereka menyarankan untuk mulai wahana yang paling extreme ke yang B aja. Mumpung masih pagi antriannya masih sepi yekan… kita juga bisa agak rileks karena kagetnya udah abis duluan di awal. Konsepnya sih gitu… nyatanya, untukku hampir semua wahana di Wahoo Waterworld terasa extreme, kecuali lazy river dan kolam lagoon pool *cemen 😁. Biar lebih afdhol, marki-list wahana di Wahoo Waterworld dari yang paling extreme ke yang B aja.

***

BOOMERANGO (2 orang)
Widy & Bagus super duper recommendation, tapi aku nggak naik sih karena nggak ada partner (Wa End tyda sanggup 😁) dan udah kecapekan karena bannya mesti dibawa manual.

SUPERBOWL (2 orang)
Kalyan mesti banget naik Superbowl di awal-awal biar kagetnya abis duluan 😁, selain itu wahana ini cukup bikin capek karena bannya mesti dibawa manual nggak diangkut macem yang lain. Kalau bannya habis kita mesti bikin antrian mandiri di bibir kolam dan itu bikin kurang nyaman.

ABYSS (2 orang)
Awal meluncur sih makin OK namun saat mencapai corong dan terombang ambing dalamnya aku menyerah haha takut banget bannya terguling di tengah corong 😱. Cukup sekali aja naiknya. Terima kasih.

THE CATERPILLAR (2 orang)
Nggak se-extreme Abyss tapi cukup bikin degdegan karena track-nya lumayan panjang, macem… ini kapan sih udahannya 😅. Aku naik ini 2 kali dan keduanya seru sih cuma naik ke atasnya yang agak PR, maklum laya… penjompoan dini.

ROCKET BLAST (2-3 orang)
Diantara semua wahana, Rocket Blast adalah yang tertinggi sekaligus tercepat, saking tingginya kita bisa merasakan angin yang bukan sepoi-sepoi menabrak tubuh. Yang ada di pikiranku: oh inikah rasanya jadi kuproy??? 😅 pantesan mesti pake safety wear, anginnya beneran bikin oleng.

macem begini 

yang merah-oranye track-nya Boomerango, yang biru track-nya Superbowl

yang pink ungu track-nya Abyss, yang pink kuning track-nya The Caterpillar

single track-nya Rocket Blast, yang di tengah itu lift untuk ban

***

WAVE POOL
Kita kebagian 2 kali kolam ombak, keduanya so far so good… oh ya, pastikan kalyan mendapatkan spot di tengah kolam karena kalau di pinggir mah nabrak tembok mulu.

LAZY RIVER
Track sungainya mayan panjang, cocoklah untuk kalyan yang ingin sans paska capek naik wahana.

LAGOON POOL
Sunny lounge kita berada di depannya yang mana bikin kita bolak balik nyemplung saat merasa ‘kering’.

WARM POOL
Agak nge-war nyemplung kesini karena saingannya ada buibu dan bapack-bapak yang nggak cocok naik wahana.

wave pool aftermath

percayalah, ini panas banget 😭 

bapake hanyalah photobomber 😂

track-nya lazy river mengelilingi area anak-anak

yang kiri warm pool, yang kanan lagoon pool, yang tengah tiang 😁

***

AQUA ZONE
Di-skip karena nggak mau saingan sama bocil, tapi cukup ngademin kaki yang kepanasan.

PLAY ZONE
Di-skip karena nggak mau saingan sama bocil.

SPLASH ZONE
Di-skip karena nggak mau saingan sama bocil.

RAIN FORTRESS
Aku dan Wa End ngadem disini biar sans 😂

saking panasnya jadi sepi

untuk entry level 😁

***

Di setiap wahana ada petugas yang siaga membantu dan mengarahkan ya... tinggal kitanya aja yang manut sama mereka. Saat naik wahana kita nggak diperkenankan membawa smartphone karena khawatir jatuh dan serpihannya berceceran di seluncuran. Tenang manteman... ada loker penitipan kok di setiap wahana, nanti setelah turun bisa diambil lagi. Untuk yang minus kacamatanya besar macemku kacamatanya tetap bisa dipake namun saat akan meluncur diselipkan di kerah depan.

Oh ya... jangan lupa pake pakaian renang atau pakaian yang bahannya licin macem jersey karena petugasnya nggak akan mengizinkan naik. Wa End pun sempat ditolak karena kita lupa kasih tahu 😅 untungnya Mas Bagus mau meminjamkan bajunya, kalau Wa End nggak bisa naik aku nggak ada partner. Untuk hijab idealnya pake bergo atau apalah yang cocok untuk main air, sialnya aku baru ingat nggak membawa bergo saat udah sampai di Wahoo Waterworld.

Kalyan bisa cek website-nya Wahoo Waterworld untuk tahu fasilitas dan info penting lainnya ya, kali aja ada promo apalagi di masa liburan begini. 

maap Les, aku lupa 😅 

Kita juga nggak diperkenankan pake alas kaki selama di Wahoo, untungnya warga +62 pada nurut ya sandal dan sepatunya disimpan di dekat tas (yang nggak dititip di loker). Cuaca hari itu kebetulan sedang panas-panasnya namun nggak terasa karena kita banyak berada di kolam. Jarak antar wahana cukup berjauhan yang mana bikin kita dikit-dikir melipir membasahi kaki, panas banget cuy... 🌞 Sesungguhnya aku nggak yakin telapak kakiku baik-baik aja, minimal kapalan 😅.

Setelah puas main air kita memutuskan untuk udahan karena ngantuks, mana perjalanan masih panjang yekan. Kita mengambil barang di loker dan mandi serius (bukan yang sekedar bilas atau ganti baju aja), di dalam bilik bilas disediakan bangku kecil untuk menyimpan pakaian basah dan toiletries. Yang bikin happy, di samping cermin disediakan hair dryer dan bangku jadi kita bisa mengeringkan rambut sambil duduk bercermin 💖.



Karena kita nggak boleh membawa makanan dari luar, mau nggak mau kita mesti beli di food court-nya. Untuk harga makanan berat macem nasi goreng dan nasi hainan sekitar Rp 40.000-an, bisa dine in atau take away pake box, untuk rasanya sih standar namun karena kita udah capek rasanya jadi nikmeh 😂. Seingatku hampir semua pembayarannya cashless, termasuk sewa ban dan belanja souvenir, tapi nggak ada salahnya untuk menyiapkan uang tunai. Bisa jadi saat di perjalanan nanti ketemu mang chilloks, yakali nggak beli haha

Kan kurekomendasikan Wahoo Waterworld ini kepada khow khow yang sedang mencari inspirasi tempat main yang worth in every penny. Mau bersama keluarga atau bestie, kurasa serunya masih tetap sama. Kalau kalyan berencana main ke Wahoo Waterworld pastikan kalyan datang agak pagian ya... dan segera amankan sunny lounge-nya 😂.

1 minggu kemudian embunnya hilang namun tanganku tetap belang 😅

panasnya pol 😭 

view dari... tadi 😁

***

Indonesia adalah negara tropis yang terletak di garis khatulistiwa dimana matahari berada tepat di atas kepala. Matahari liburan lebaran bikin kulit wajahku belang seketika, terutama di bagian dahi dan hidung, nggak nyaman banget rasanya... Apa itu re-apply sunscreen? Aku khilaf ya Allah. Untuk meredakan kulit yang lagi nggak karuan, aku pake Nivea Creme setiap ada waktu, pokoknya se-hinyai-nya deh 😆. Aku juga pake lotion sebadan-badan biar bisa tidur nyaman, dan cuaca Subang yang sedang panas-panasnya ini bikinku rajin mengipasi diri sendiri biar adem. 

H+2 dari Wahoo Waterworld kulitku mengelupas macem pake peel off mask yang mana bikin mama mewanti-wanti untuk nggak pegang kulit wajah. Greget banget ihh... 😭. H+seminggu kulitku udah berganti seluruhnya, namun aku butuh waktu sekitar 1 bulan untuk mengembalikan warna kulitku seperti biasanya 😅. Selama 1 bulan itu aku berhenti pake skincare kecuali Nivea Creme dan Cetaphil Brightening (di weekdays), mau siang atau malam gaskeun  🟢 *belum nemu emoticon gas melon 😂.

hanash bund


***

WAHOO WATERWORLD
📍 Jl. Pancatengah Parahyangan no. 1 Jayamekar, Padalarang, Bandung Barat 
📆Senin-Minggu 09.00 - 17.00 WIB
💰 Rp 90.000 - Rp 120.000 (tergantung musim)
🎫 OTS, website, Traveloka, Tiket, Loket etc.

IG: @wahoowaterworld
website: wahoowaterworld

Share
Tweet
Pin
Share
No comments


Anyeonghaseyo yeorobun

Di awal tahun 2024 ini kita dikejutkan oleh kabar berpulangnya oppa Lee Sun-kyun (kenal banget yak?! 😅) tentcunya kita semua menyayangkan keputusannya. Namun… sebagai netizen kita nggak pernah benar-benar faham apa yang dihadapi oleh Lee Sun-kyun sampai mengambil keputusan yang ekstrim 😥. Selama ini yang kutahu kehidupan pribadinya adem ayem, nggak pernah terlibat skandal dan aktingnya OK. Yha~ mungkin karena selama ini Lee Sun-kyun hidupnya lempeng-lempeng aja makanya sekalinya kena masalah langsung down parah.

Aku tahu Lee Sun-kyun dari drakor Pasta dan Coffee Prince, lawas banget yekan… image-nya sedari dulu memang family man dan hampir selalu menjadi karakter protagonis. Saat kabar mengenai kasusnya tersiar aku baru tahu dong kalau doi udah berkeluarga, kukira masih jomblo macem ahjussi yang seangkatan dengannya 😅. Hal yang bikinku mengkaget adalah istrinya ternyata Jeon Hye-jin, emaknya Soo-young di drakor Not Others. Sampai saat post ini ditulis, kasusnya almarhum Lee Sun-kyun masih terus berjalan. *opening ini ditulis awal tahun makanya udah basi 😁

Kalau kalyan sedang mencari referensi drakor, kalyan bisa membaca post-ku di sini:

RECAP DRAKOR 2020

RECAP DRAKOR 2021

RECAP DRAKOR 2022

RECAP DRAKOR 2023 part 1

RECAP DRAKOR 2023 part 2

Yu ahhh… markijut ke recap drakor 2024 part 1 yang kususun berdasarkan urutan nonton.

***

GYEONGSEONG CREATURE part 1 (2023) 
⭐⭐⭐☆☆
GYEONGSEONG CREATURE part 2 (2024) 
⭐⭐⭐☆☆
Netflix / 10 episodes / 70 menit

Mungkin karena melihat drakor lain yang udah lebih dulu sukses dibagi menjadi 2 parts, Gyeongseong Creature ikutan membagi diri menjadi 2 parts 😁. Sejujurnya aku sebel banget sistem 2 parts ini karena mood yang udah terbangun saat part 1 sulit nanjak di part 2-nya. Gap hole yang tercipta selama 1-2 bulan kadang bikinku lupa gimana feel-nya, kalyan merasa begini juga nggak? 🤔.

Gyeongseong Creature bercerita tentang Jang Tae-sang (Park Seo-joon) pemilik House of Golden Treasure yang berusaha mendapatkan kembali rumah gadainya saat pendudukan Jepang. Ia bertemu dengan Yoon Chae-Ok (Han So-hee) dan Yoong Joong-won (Jo Han-chul) yang mencari keberadaan Choi Seungsim (Kang Mal-geum) yang dibawa oleh tentara Jepang. Mereka menemukan bahwa ada makhluk misterius yang hidup di bawah rumah sakit Gyeongseong.

Untukku Gyeongseong Creature ini agak kurang ya, malah cenderung membosankan, terutama  di awal. Karakter Kwon Jun-taek (Wi Ha-joon) dan segala kepentingannya bikin Gyeongseong Creature tampak riweuh, pun dengan berbagai side story yang bikin ceritanya gemuk. Untuk setting dan CGI memang nggak perlu diragukan ya… so nice so good, cuma yaitu tadi, cenderung membosankan 😴.


THE STORY OF PARK’S MARRIAGE CONTRACT (2023) 
⭐⭐⭐☆☆
MBC / 12 episodes / 60 menit

Mari kita time travel duls ke Koriya di abad 19, era dimana Park Yeon-woo (Lee Se-young) yang didesak keluarganya agar segera menikah malah menemukan hobby baru yakni jadi desainer lingerie 😁. Mak comblang yang biasanya ngitung weton dan pun udah menyerah dengan kelakuannya Park Yeon-wo, namun setelah mencari kesana kesini akhirnya doi menemukan jodoh yang tepat untuk Park yeon-wo, yakni Kang Tae-ha (Bae In-hyuk).

Di hari pernikahannya Kang Tae-ha meninggal dan Park Yeon-woo yang sedang berkabung malah tercebur ke sumur lalu muncul di kolam renang di masa depan. Kebetulan… Kang Tae-ha di masa depan ini sedang menunggu calon istri kontraknya dan Park Yeon-wo tetiba menikah lagi. Di awal premisnya memang menjanjikan namun mencapai pertengahan macem kehilangan arah dan ujung-ujungnya anyep 😢. Meski kurang menggigit, aku berhasil menamatkan drakor ini.


WELCOME TO SAMDAL-RI (2024) 
JTBC / 16 episodes / 60 menit
⭐⭐⭐⭐☆

Untuk alur ceritanya memang B aja ya, yakni ada masalah di kerjaan lalu memutuskan untuk pulang kampung, ehh… malah enggak sengaja bertemu mantan 😅. Setelah ditikung oleh asistennya, Cho Sam-dal (Shin Hye-sun) kembali ke rumah bersama Cho Jin-dal (Shin Dong-mi), Cho Hae-dal (Kang Mi-na) dan Cho Ha-yul (Kim Do-eun). Cho Pan-sik (Seo Hyun-chul) dan Go Mi-ja (Kim Mi-kyung) tentcunya kaget karena nggak mungkin anak-anaknya pulang kalau nggak ada masalah 😅.

Cho Sam-dal yang (akhirnya) healing memutuskan untuk menemui manteman seper-circle-annya termasuk Cho Yong-pil (Ji Chang-wook) mantannya. Kusuka tone color-nya yang ngademin mata, scene baku hantam buibu haenyeo yang seru dan photo exhibition-nya Cho Sam-dal di ending 😍. Kalau kalyan kangen drakor ala Hometown Cha Cha Cha yang mendayu-dayu, kurasa kalyan perlu memasukkan Welcome to Samdal-ri ini ke list nonton deh 😉.


DEATH’S GAME (2024) 
⭐⭐⭐⭐☆
TVING / 8 episodes / 40-60 menit

Aku tertarik nonton Death’s Game ini gegara alur ceritanya yang satset dan bertabur cameo, namun saat tahu 8 episodes yang segitu-gitunya dibagi menjadi 2 parts seketika terasa “yahhh…” aja gitu 😅. Death’s Game ini bercerita tentang Choi Yee-jae (Seo In-guk) yang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya setelah putus asa menganggur selama 7 tahun. Di rentang 7 tahun itu Choi Yee-jae udah melalui banyak hal termasuk investasi bodong dan hubungannya yang mandek dengan Lee Ji-su (Go Youn-jung).

Setelah mengakhiri hidupnya, Choi Yee-jae bertemu dengan kematian (Park So-dam) yang mengutuknya untuk menjalani 12 kematian sebelum berakhir di neraka. Kalau ia berhasil hidup di salah satu kehidupannya maka kematian akan membiarkannya hidup kembali. Ternyata 12 kematian yang dialami oleh Choi Yee-jae berkaitan dengan CEO Taekang Group yakni Park Tae-woo (Kim Ji-hoon). Apakah Choi Yee-jae akan berakhir di neraka atau malah hidup kembali? Well… untuk tahu jawabannya pastikan kalyan nonton Death’s Game 😉.


PERFECT MARRIAGE REVENGE
⭐⭐⭐☆☆
MBN / 12 episodes / 70 menit

Aku nonton Perfect Marriage Revenge ini sambil menunggu Marry My Husband yang masih on going, tertarik nonton karena ceunah alur ceritanya beda tipis dengan Marry My Husband. Sejujurnya aku nggak berekspektasi tinggi karena cast-nya nggak yang terkenal gimana gitu, tapi yasudalaya toh aku nonton drakornya sampai tamat kok dan yagitu aja sih. Meski sama-sama diadaptasi dari webtoon, kurasa aku lebih suka Marry My Husband 😁.

Bercerita tentang Han Yi-joo (Jung Yoo-min) yang kembali ke masa lalu setelah mengalami kecelakaan. Ia berusaha memanfaatkan kesempatan keduanya untuk merubah takdirnya sekaligus membalas perbuatan suami dan keluarganya. Di Perfect Marriage Revenge, Han Yi-joo dipasangkan dengan Seo Do-guk (Sung Hoon) yang bagiku kureng saat dijadikan main lead. Maaf ya bwang… hanya Indomie seleraku, kamu mah nggak 😂.


MARRY MY HUSBAND (2024)
⭐⭐⭐⭐☆
tvN / 16 episodes / 70 menit

Sejujurnya aku maju mundur mau nonton Marry My Husband ini karena merasa Park Min-young stuck di karakter mb kantoran yang cinlok dengan rekan sejawat. Alasanku nonton Marry My Husband hanyalah karena Lee Yi-kyung 😁, aku ingin tahu bagaimana acting-nya saat berperan sebagai karakter antagonis. Ternyata tyda mengecewakan ya pemirsa… nyebelinnya dapet, ngeselinnya dapet, red flag-nya dapet, mokondonya juga dapet 💯.

Bercerita tentang Kang Ji-won (Park Min-young) yang kembali ke masa lalu setelah mengalami kecelakaan. . Ia berusaha memanfaatkan kesempatan keduanya untuk merubah takdirnya sekaligus membalas perbuatan suaminya Park Min-hwan (Lee Yi-kyung) dan sahabatnya Jeong Su-min (Song Ha-yoon). Kalau kalyan pernah nonton Gangnam Beauty pasti tahu se-pick me apa Hyeon Sua, ternyata ada yang lebih pick me dongs yakni Jeong Su-min. Meski sebel banget melihat bibirnya yang luway liwey namun aku penasaran lip product apa yang dia pake *plot twist 😁.


A SHOP FOR KILLERS (2024)
⭐⭐⭐⭐☆
Disney+ / 8 episodes / 40-60 menit

First impression-ku di 5 menit pertama adalah: aku suka nih yang begini-begini  😍. A Shop For Killers bercerita tentang Jeong Ji-an (Kim Hye-jun) yang mewarisi toko selang online paska kematian pamannya Jeong Jin-man (Lee Dong-wok). Ternyata toko selang tersebut hanyalah kamuflase dari toko senjata Murthehelp yang selama ini dijalankan oleh pamannya dan Pasin (Kim Min). Awal nonton aku bingung mana kawan mana lawan karena karakter So Min-hye (Geum Hae-na) yang bagiku mirip dengan mb Ramengvrl dan Bae Jeong-min (Park Ji-bi) dibuat abu-abu.

Kalau kalyan suka drakor yang sat set kagak pake intro kurekomandasikan A Shop For Killers ini, memang lebih OK ditonton via screen TV ketimbang screen smartphone biar lebih khidmat 😀. Timeline ceritanya nggak linear, makanya sering tiba-tiba flashback, tapi so far isokay. Ending-nya minta banget dibikin season 2-nya deh  😁 plis netizen butuh penjelasan gimana caranya Jin-man pura-pura metong dan survive selama Ji-an diburu oleh kostumer toko online-nya.


A KILLER PARADOX (2024)
⭐⭐⭐⭐☆
TVING / 16 episodes / 40-60 menit

Dari judulnya aja kita tahu bahwa drakornya ini akan berdarah-darah, tapi tenang pemirsa… eksekusinya aesthetic kok *penting. A Killer Paradox mengambil point of view Lee Tang (Choi Woo-sik) seorang mahasiswa yang bekerja paruh waktu di minimarket, tanpa sengaja ia membunuh salah satu kostumernya. Ternyata korbannya adalah seorang serial killer, sejak saat itu sense of murder-nya muncul dan menjadikannya serial killer yang khusus memburu penjahat.

Detektif Nan-gam (Son Suk-ku) yang ditugaskan menangani kasus-kasus tersebut menemukan benang merah yang mengarah pada Lee Tang, pun dengan mantan detektif Song Chon (Lee Hee-jun). Keduanya berusaha menangkap Lee Tang yang kesulitan meredam keinginan membunuhnya. Aku merekomendasikan A Killer Paradox untuk ditonton saat senggang biar khidmat dan nikmat, sayangnya A Killer Paradox minim aksi jadi kurang cocok bagi kalyan yang berharap baku hantam 😁.


SUMMER STRIKE (2022)
⭐⭐⭐⭐☆
TVING / 12 episodes / 40-60 menit

Mungkin gegara sebelumnya aku nonton A Shop For Killers dan Death’s Game yang sat set, aku cukup kesulitan menemukan flow-nya Summer Strike. Aku baru merasa enjoy the flow setelah melalui 2 episodes awal, ternyata memang alurnya selow ya 😂. Kalau baca dan nonton review-nya rang-o-rang Summer Strike ini berada di genre slice of life macem My Mister dan My Liberation Notes dengan vibes yang lebih santai macem Hometown Cha-Cha-Cha.

Summer Strike bercerita tentang Lee Yeo-reum (Seol Hyun) yang memutuskan untuk healing paska mengalami kemalangan beruntun. Demi mewujudkan keinginannya menjalani hidup yang santai dan bekerja secukupnya, ia pindah ke desa dan bertemu dengan An Dae-beom (Im Si-wan) si penjaga perpustakaan. Mereka akhirnya menjadi dekat dan… hidup wajar 😊 maksudnya menjalani hari-hari sebagaimana kita menjalani hari-hari setiap harinya. Sebagai drakor ber-genre slice of life kurasa Summer Strike memiliki potensi yang OK cuma kurang viral aja.


DOCTOR SLUMP (2024)
⭐⭐⭐⭐☆
TVING / 16 episodes / 40-60 menit

Kalau kalyan pernah nonton The Heirs mungkin kalyan akan tertarik nonton Doctor Slump karena main cast-nya adalah Park Shin-ye dan Park Hyung-sik. Di The Heirs Park Shin-ye berperan sebagai Cha Eun-sang yang dikecengin Kim Tan (Lee Min-ho) dan Park Hyung-sik berperan sebagai Joo Myung-so teman sekolah mereka. Nah, di Doctor Slump mereka berdua dipasangkan sebagai Nam Ha-neul (Park Shin-ye) dan Yeo Jeong-woo (Park Hyung-sik) yang sedang struggle dengan kehidupan yang dijalani.

Keduanya bertemu saat Yeo Jeong-woo yang bangkrut gegara malpraktik menyewa kamar di rumahnya Nam Ha-neul yang depresi karena pekerjaannya. Bodor banget sih mereka… saling membantu untuk healing padahal dulunya berantem mulu perkara ngambis nilai 😂. Menurutku Doctor Slump adalah drakor yang ringan dan kocak, chemistry keduanya OK apalagi saat berantem dan adu bacot. Kurekomendasikan Doctor Slump ini untuk ditonton saat makan siang atau di perjalanan.


PYRAMID GAME (2024)
⭐⭐⭐⭐☆
TVING / 16 episodes/ 40-60 menit

Satu lagi dari Mayora drakor ber-genre bullying… Nggak di Koriya nggak di Indonesia, tiap buka medsos ada aja kasus bullying, nggak pada ingin ber-bestie-an apa, pulang sekolah jajan seblak bareng. Kurasa kasus bullying yang terjadi saat ini udah masuk katagori serius ya karena sampai menghilangkan nyawa. Entah karena terinspirasi sana sini atau memang nalarnya udah sengklek, ada aja inovasi bullying-nya macem nggak abis-abis laini 😢.

Bercerita tentang Sung Soo-ji (Bona) yang baru aja pindah ke Seoul, di sekolah barunya diberlakukan sistem hirarki berdasarkan polling di aplikasi Pyramid Game yang rutin diadakan sebulan sekali. Semua siswi berhak mem-bully siswi dengan polling terendah meski siswi tersebut nggak ikutan Pyramid Game 😱. Setelah beberapa kali berada polling terendah dan menjadi bulan-bulanan kelas, Sung Soo-ji berusaha menghapus Pyramid Game. So far so good.


QUEEN OF TEARS (2024)
⭐⭐⭐⭐☆
TVING / 16 episodes / 40-60 menit

Tadinya aku nggak tertarik nonton Queen of Tears namun di TikTok muncul mulu potongan scene-nya, jadi weh nonton 😂. Alur ceritanya mengingatkan pada keluarga Samsung yang juga menginspirasi Reborn Rich, dimana salah satu pewarisnya menikah dengan rakyat jelita dan gap yang tercipta diantara keduanya. Aku mengira Queen of Tears akan se-B King The Land yang mengedepankan romansa ketimbang konflik internal keluarga, ternyata lebih OK ya karena jajaran cast-nya yang khan maen 👌.

Bercerita tentang Baek Hyun-woo (Kim Soo-hyun) yang udah nggak kerasan menjadi menantu di grup Queens dan berniat menceraikan Hong Hae-in (Kim Ji-won). Saat tahu Hong Hae-in sedang sakit Baek Hyun-woo membatalkan rencananya dan membantu Hong Hae-in menyelesaikan masalah keluarganya, termasuk mengurus mantannya Yoon Eun-sung (Park Sung-hoon) yang rada gaje. Mon maap namun aku lebih nge-ship si bibi macan Hong Beom-ja (Kim Heung-nan) yang rawr! 🐯.


LOVELY RUNNER (2024)
⭐⭐⭐⭐☆
TVING / 16 episodes / 40-60 menit

Lovely Runner adalah drakor ber-genre time travel antara idol dan fans-nya yang disabilitas, sejujurnya aku udah bosan dengan genre time travel, tapi ya gimana. Sebagian netizen nggak mau nonton Lovely Runner karena kurang suka dengan Kim Hye-yoon yang dianggap terlalu berisik, memang sih… apalagi di Extraordiary You. Aku tahu Kim Hye-yoon dari Sky Castle padahal doi udah wara wiri jadi cameo di banyak drakor, menurutku Byeon Woo-seok karena terlalu perfect 😂 untungnya di Lovely Runner doi menjadi idol.

Sebagai fans tentcunya Lim Sol (Kim Hye-yoon) adalah donaturnya Eclipse, ia bahkan membeli jam tangan keramat idol-nya Ryu Seon-jae (Byeon Woo-seok). Saat Ryu Seon-jae meninggal, jam tangan tersebut membawanya ke masa sebelum dirinya mengalami tragedi yang menjadikannya disabilitas. Lim-Sol yang sadar bahwa masa depan masih bisa berubah berusaha menyelamatkan Ryu Seon-jae dari kematian. Kuyakin banyak yang ter-Seon-jae-Seon-jae paska nonton Lovely Runner, apakah kalyan salah satunya? 😁.


THE ATYPICAL FAMILY (2024)
⭐⭐⭐⭐☆
TVING / 16 episode / 40-60 menit

Tadinya aku nonton The Atypical Family ini untuk mengisi jeda A Lovely Runner yang masih on going, ternyata… aku malah lebih menunggu The Atypical Family ketimbang A Lovely Runner. Menurutku The Atypical Family adalah tipikal drakor slow burn yang membosankan di awal namun menggebu di akhir, jelas nggak cocok untuk audience yang kesabarannya setipis tissue. Kusarankan kalyan untuk menguatkan diri melalui 2 episode awal yang masih ngambang dan belum jelas motivasinya apa, setelahnya mah lantjar djaya!

Bercerita tentang keluarga superpower macem Moving dengan versi lebih santai dan minim konflik yang terdiri dari Eun Soon-gu (Oh Man-seok), Bok Man-heum (Go Doo-shim), Bok Dong-hee (Claudia Kim), Bok Gwi-ju (Jang Ki-yong) dan Bok In-a (Park So-yi). Mereka semua berada di masa kritis karena kehilangan superpower-nya sampai Do Da-hee (Chun Woo-he) datang di kehidupan mereka. Lemme tell you, konsep time loop-nya mungkin akan sedikit membingungkan namun kalau kalyan jeli semuanya udah terpecahkan sejak awal. nothing I can say except: selamat nonton ya manteman 😊!


***

Demikian Recap Drakor part 1, semoga kalyan masih betah menunggu part 2-nya 😁.

Posters were taken from the Asianwiki website.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hello~

Kalau sebelumnya aku nonton sendiri kali ini aku nonton bareng dengan… *drum roll 🥁… teman kantor… *masih drum roll 🥁. Wacana nonton bareng ini muncul saat kita ngobrolin Inside Out 2 yang beberapa hari lagi akan tayang, ketimbang nonton sendiri-sendiri kenapa nggak nonton bareng aja yekan? Huhu… Terharu akutu… setelah sekian lama nonton sendiri akhirnya aku nonton bareng 😅. Oh ya… kita memilih nonton di Kings atas dasar efisiesinsi waktu.

Saat tahu Pixar & Disney memilih Inside Out sebagai film musim panasnya tahun ini aku jelas excited. Sezuzurnya aku nggak tahu gimana kelanjutan hubungan Pixar dan Disney saat ini, apakah masih bersama atau malah pecah kongsi *seperti yang kita (aku aja sih 😂) harapkan. Seperti yang kita tahu, setiap tahunya Pixar hanya merilis 1 film demi menjaga orisinalitas sedang Disney yang… you know-lah… ngawur-ngawur sekuel demi meraup cuan. 

Untukku, momen para mainan mengantar kepergian Andy berangkat kuliah di Toy Story 4 adalah farewell manits yang menutup perjalanan animasi Pixar. Namun Disney yang visioner malah berencana merilis Toy Story 5 tahun di 2026, sianjirrr… watir ih karakternya udah pada over exploitation 😢. Pertanyaanku, apakah kelak akan ada Inside Out 3,4,5 dan seterusnya? Yha~ Inside Out adalah franchise yang benar-benar empuk, terlebih belakangan ini Pixar dan Disney belum punya kojo baru untuk dieksploitasi 😁.

Sebagian dari kita masih teguh menahan diri untuk memboikot hal-hal yang berafiliasi dengan Israel, termasuk menahan diri untuk nggak nonton filmnya Disney. Yha~ hanya karena aku nonton Inside Out 2 bukan berarti pro Israel ya, there always 2 sides of everything… 😅 aku nonton Inside Out 2 untuk membiayai creative team-nya Pixar biar bisa tetap berkarya, syukur-syukur bisa segera cabs dari Disney. FYI aja sih ini mah haha

***


Biar lebih nyaman *karena intro-nya terasa kurang nyaman 😅 ku bikin highlight-nya aja ya…

KARAKTER YANG BERKEMBANG
Inside Out (2015) bercerita tentang Riley Andersen (Kaitlyn Dias) yang baru aja pindah dari Minnesota ke San Francisco karena pekerjaan ayahnya. Di film ini kita diajak untuk mengintip apa yang terjadi di control room-nya Riley saat ia beradaptasi di situasi dan lingkungan baru. Nah, Inside Out 2 (2024) bercerita tentang (Kingston Tallman) yang kini beranjak remaja dan mulai mengalami pubertas. Tenang manteman, meski statusnya adalah sekuel kalyan tetap bisa menikmati Inside Out 2 meski belum sempat nonton Inside Out.


KARAKTER YANG DATANG
Seiring bertumbuhnya Riley maka berkembang pula emosinya, kalau di Inside Out hanya ada 5 emosi yakni Joy (Amy Poehler), Sad (Phyliss Smith), Disgust (Liza Lapira), Anger (Lewis Black) dan Fear (Tony Hale), di Inside Out 2 ada 4,5 emosi baru yakni Anxiety (Maya Hawke), Envy (Ayo Edibiri), Embarassment (Paul Walter Hauser), Ennui (Adele Excharcopoulos) dan Nostalgic (June Squibb). Yha~ Nostalgic belum saatnya muncul, namun kehadirannya menghangatkan hati kita semua 😍.


CORE MEMORY
Selama ini control room dikendalikan oleh 5 emosi secara bergantian, mereka bekerja sama menciptakan core memory terbaik untuk Riley. Suatu hari alarm pubertas berbunyi, alarm tersebut bikin situasi kacau karena tetiba control room-nya di-upgrade dan di tengah kebingungan ini datang emosi-emosi baru yang berusaha mengekspansi panel control. Kedatangan mereka tentcunya bikin memory core-nya Riley berubah yang mana bikin Joy dan Anxiety bersitegang.


IMAGINATION LAND
Kali ini giliran 5 sekawan yang terdepak ke Imagination Land, mereka pun berusaha kembali ke Headquarter demi menyelamatkan core memory-nya Riley. Kalau kalyan pernah nonton Soul mungkin akan merasa familiar dengan color tone-nya Imagination Land. Oh ya, memory orbs yang gelundungan di track-nya mengingatkanku pada orbs-nya kodok Zuma 😂kalyan pada ngeh nggak? 😂. Scene brainstorm (yang beneran brainstorm) di Inside Out 2 bikinku ngakak karena relate banget 😁.



BEAUTY IN DIVERSITY
Sezuzurnya, aku sih yes ya dengan konsep diversity (keberagaman) yang diterapkan oleh Disney, namun belakangan ini aku merasa Disney udah kebablasan. Black washing yang mewarnai film Disney bikinku jengah, yamasa Ariel yang bule tetiba jadi Tia Dalma *masih nggak terima 😭. Di Inside Out 2 kurasa konsep diversity udah diterapkan dengan baik ya, ada Grace (Grace Lu) yang mewakili Asia, Bree (Sumayyah Nuriddin-Green) yang mewakili Afrika, Valentina Ortiz (Lililmar) yang mewakili Amerika Latin dan mb-mb ber-hijab yang kulupa namanya.


VISUALISASI YANG MANUSIAWI
Dibandingkan dengan Inside Out kurasa Inside Out 2 memiliki kualitas visual yang lebih OK dan manusiawi. Aku suka bagaimana Riley dibiarkan berjerawat dan memiliki freckles macem remaja pada umumnya. Shoot di scene Riley dan manteman main hockey pun keren ya… gerakan para karakternya natural dan dinamis. Oh ya… aku juga suka scene saat Riley dan menteman ngobrol di mobil, emosi-emosi merea pada su’udzhon yaini 😂.


FAVORITOS
Di Inside Out 2 ini entah mengapa aku lebih attach pada karakternya Disgust yang ternyata love language-nya adalah act of service 😍. Yha~ ada scene dimana doi merapikan dress-nya Joy dan melakukan berbagai hal kecil yang kalau selewat mah nggak akan terlihat. Aku suka bagaimana setiap emosi divisualisasikan, termasuk mata Envy yang berbinar-binar macem kita saat nonton video Duta menyanyikan lagu Rumit di mobil 😁 dan Ennui yang seakan nggak memiliki tulang leher saking magernya.




I CAN’T STOP ANXIETY
In the end… dari Inside Out 2 ini kita jadi tahu bahwa anxiety nggak bisa dihentikan dan itu adalah hal yang normal.


COCOKLOGI TEORI KONSPIRASI
Saat scroll TikTok aku menemukan video yang membahas teori konspirasi Inside Out X Toys Story. Menurutnya kontur wajah Andy mirip dengan kontur wajah bapake Riley, selain itu ada beberapa barang Andy yang dimiliki oleh Riley. So… apakah Andy dan Riley adalah saudara tiri? Apakah bapake Riley meninggalkan keluarganya demi membangun keluarga baru dengan emak Riley?


***

Meski nggak seasyik Inside Out, kurasa Inside Out 2 ini OK ya 💖.

Pictures were taken from the @watchmen.id thread on X.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hello~

Setelah menunggu selama… beberapa hari 😅 akhirnya Cine Crib merilis review Furiosa: A Mad Max Saga, jujur niya aku khawatir banget filmnya flop karena film sebelumnya Mad Max: Fury Road bagus banget 😍. Aku memang nggak mengikuti franchise-nya Mad Max (1979, 1981, 1985) tapi aku pernah nonton Mad Max: Fury Road (2015) via TV kabel saat masih stay di rumah dan sangat terkesan. Blown my mind 🌟. Untukku, Mad Max: Fury Road adalah versi gurun dari Waterworld (1995), eh udah pada nonton belum?.

Flashback dikit niya…


Mad Max: Fury Road adalah film dystopia – survival dengan setting padang pasir paska runtuhnya peradaban dunia dalam berita. Saat sedang melintas Max Rockatansky (Tom Hardy) ditangkap oleh war boy yang dipimpin oleh Immortan Joe (Hugh Keays-Byrne) yang ingin mengambil darahnya untuk menyelamatkan Nux (Nicholas Hoult). Ia dibawa oleh Nux saat mengejar Imperator Furiosa (Charlize Theron) yang membawa kabur war rig dan 5 istri Immortan Joe yang sedang hamil ke Green Place of Many Mother.

Yang bikin Mad Max: Fury Road mind blowing adalah konsep dystopia-nya yang ngadi-ngadi, bayangkan… gimana pliketnya tinggal di gurun pasir sambil war wer wor memperebutkan bensin dan reparasi motor 😂. Pasukan berani matinya Immortan Joe: tuyul-tuyul anemia yang saking absurd-nya membawa band untuk mengiringi pertempuran. Sumvah, ini scene terepik dan gila sepanjang film, eddins banget laya pokoknya mah. I like it *suara Curut.

Potongan scene terminblowon:


Saat nonton Mad Max: Fury Road aku penasaran banget dengan sosok Furiosa yang effortlessly keren aja gitu 😍, kok bisa doi pake tangan prostetik dan nggak berubah jadi tuyul anemia padahal tinggal di Citadel 🤔. Nah, untuk menjawab pertanyaan netizen macemku ini, Warner Bros merilis Furiosa: A Mad Max Saga yang dibagi menjadi 5 chapter dengan timeline yang linear. Tenang pemirsa… kalyan bisa mengikuti Furiosa: A Mad Max Saga meski belum pernah nonton Mad Max: Fury Road.

Chapter 1: The Pole of Inaccessibility
Chapter 2: Lesson from the Wasteland
Chapter 3: Stowaway
Chapter 4: Homeward
Chapter 5: Beyond The Vengeance

Saat kalyan membaca review ini tentcunya Furiosa: A Mad Max Saga udah nggak tayang di bioskop, tapi tyda mengapa karena kuyakin kelak akan ditayangan di layanan streaming atau jaringan link haram 😏. Aku pun nonton Furiosa: A Mad Max Saga ini di hari terakhir penayangannya XXI BIP (CGV BEC dan Kings udah duluan turun layar). Aku nggak menyarankan kalyan nonton Furiosa: A Mad Max Saga sambil makan karena banyak adegan yang bikin jantung ciut dan eneg 😟.

Biar lebih nyaman membacanya, marki-view berdasarkan chapter-nya.

Chapter 1: The Pole of Inaccessibility

Di Mad Max: Fury Road, Furiosa dan Max berusaha kembali ke kampung halamannya di Green Place of Many Mother. Nah, di Furiosa: A Mad Max Saga kita akan diperlihatkan bagaimana Furiosa (Alyla Brownie) kecil diculik oleh segerombol raiders yang ingin mempersembahkannya pada Dementus (Chriss Hemsworth). Ibunya, Mary Jabassa (Charlee Fraser) berusaha menyelamatkannya namun nggak berhasil , sejak saat itu Furiosa menjadi bagian dari gerombolan Dementus dan dianggap anak 😅.

Dementus adalah salah satu dari sekian gerombolan yang berusaha menguasai sumber daya di universe-nya Mad Max. Kurasa Chriss Hemsworth cukup bersenang-senang menjadi Dementus yang nggak konsisten dan agak sengklek, entah mengapa namun aku merasa doi masihlah Thor namun di universe lain. Kematian ibunya yang tragis bikin Furiosa kecil trauma yang pada akhirnya bikin doi jarang ngomong, saking jarangnya rang-o-rang sampai mengiranya bisu.

Furiosa dan Valkyrie di Green Place of Many Mother

tyda berbeza

Chapter 2: Lesson from the Wasteland

Ada 3 sumber daya penting yang diincar oleh Dementus, yakni air (Citadel), bensin (Gastown) dan peluru (Bullet Farm). Tadinya Dementus berniat mengambil alih Citadel, namun begitu tahu tuyul-tuyul anemia-nya mengabdi begitu taat pada Immortan Joe ia mundur. Juwara banget laini production designer-nya bisa-bisanya kepikiran bikin motor Dementus ala chariot romawi, mana pake parasut merah pula 😂. Dementus pun bersiasat mengambil alih Gastown dan bernegosiasi dengan Immortan Joe untuk berbagi suplai.

Saat itulah Immortan Joe meminta Furiosa dan The Organic Mechanic (Angus Sampson) sebagai bagian dari negosiasi. Immortan Joe berniat menjadikan Furiosa sebagai istrinya dan menempatkannya di harem bersama istrinya yang lain. Furiosa pun kabur dan menjadi war boy macem tuyul-tuyul anemia, doi bertugas di workshop Citadel sebagai mekanik untuk membangun war rig yang digunakan untuk membawa suplai antar pangkalan (sumber daya).

Immortan Joe yang udah kena ISPA akut

Immortan Joe bersama anak-anaknya: Rictus Erectus (Nathan Jones) dan Scrotus (Josh Helman) serta perdana menteri ala kadarnya: The People Eater (John Howard).

Chapter 3: Stowaway

Furiosa merencanakan pelariannya dengan menyusup ke war rig yang dikendarai oleh Praetorian Jack (Tom Burke) yang akan mengantarkan suplai ke Gastown. Untuk mengantisipasi serangan gerombolan, war rig didampingi oleh konvoi war boy yang sebenarnya kurang berguna karena mudah metong wkwkwk😂. Benar aja ya… saat gerombolan menyerang war rig para war boy berguguran satu persatu tapi aku suka sih effort mereka yang no kaleng-kaleng saat menjemput ajal 👍👍👍.

Furiosa pun akhirnya keluar dari tempat persembunyiannya dan membantu Jack menghalau gerombolan dan mengamankan war rig. Nggak usahlah kalyan tanya kemana para war boy, karena bahkan yang stay di dalam tanki pun metong. Kepikiran banget ya bikin biker-nya pake parasut wkwkwk Jack dan Furiosa sampai di Gastown yang ricuh gegara Dementus kagak becus 😤 bukannya sadar yang ada doi malah ngajak war wer wor Immortal Joe. Hadehhh…

from this

to this

Chapter 4: Homeward

Kembali ke Citadel, Furiosa naik jabatan menjadi Praetoria setara dengan Jack. Saat nonton Mad Max: Fury Road aku sempat mengira Imperator Furiosa adalah nama asli Furiosa ternyata Imperator adalah nama jabatannya macem Praetoria. Immortan Joe menyuruh Jack dan Furiosa ke Bullet Farm demi mengamankan stok amunisi untuk persiapan melawan Dementus. Entah karena kekurangan stok apa gimana, konvoi war rig hanya didampingi sedikit war boy, eh… ternyata Dementus udah sampai lebih dulu.

Jack dan Furiosa pun nggak luput dari serangan Dementus yang tsadesss… eh doi sekarang ganti pake mobil, berasa nonton Monster Cars Show yaini. Di chapter ini kita akan perlihatkan sebab-sebab Furiosa pake tangan prostetik, kagak kuku hamba 😭… apalagi saat Jack disiksa padahal mereka baru beres kecelakaan. Di scene kejar-kejaran antara Furiosa dan gerombolan Dementus, nyelip scene yang kayanya adalah Max Rockatansky dengan mobil birunya di atas tebing.

nggak jadian kok gaes…

mobil barunya Dementus

Chapter 5: Beyond The Vengeance

Perang antara Dementus dan Immortan Joe berlangsung selama 40 hari, yha~ sekalian tahlilan siya ini mah 😅. Selama itu Furiosa bikin tangan prostetik di workshop dan mempersiapkan mental untuk memburu Dementus. Di puing-puing peperangan ada dongs itu si band pengiring perang, tapi nggak main juga sih haha 😁. Sebagai gantinya, ada scene konduktor gibliks yang memimpin… derit? deru? desing? motornya gerombolan Dementus. Anjaiii… berasa keren sendiri banget ya doi 😁😁😁.

Setelah 40 hari akhirnya Furiosa keluar rumah *yukata masa idah? 😅 dan memburu  Dementus hingga ujung gurun. Nggak ada yang tahu apa yang terjadi di antara Furiosa dan Dementus, kabar yang beredar hanyalah spekulasi karena Furiosa kembali ke mode bisu 🙊. Sejak perang berakhir Furiosa naik jabatan menjadi Imperator dan menculik 5 istri Immortan Joe yang sedang hamil pake war rig, selanjutnya kalyan bisa nonton Mad Max: Fury Road 😊.

Furiosa di persimpangan jalan Garut dan Tasikmalaya

tangan prostetik Furiosa nggak bisa dipake nge-print ya, tintanya udah mau abis

***

Aku setuju dengan review-nya Cine Crib yang bilang bahwa meski ceritanya masih kurang OK dibanding Mad Max: Fury Road, Furiosa: A Mad Max Saga adalah film yang menghibur dan fans service-nya juwara ⭐⭐⭐. Action-nya udah pasti kewren ya, kapan lagi kita nonton scene menjelang ajal semenyenangkan ini. Sayangnya, war boy dan biker-nya kurang banyak euy, nggak yang diawur-awur macem di Mad Max: Fury Road.

Aku cukup menyayangkan Dementus yang dibikin terlalu sans dan kurang capable untuk menguasai sumber daya dan memimpin Gastown. Macem tanggung aja gitu, padahal doi berpotensi menjadi musuh yang tsadesss… 😏. Aku nggak punya karakter favorite karena semua karakternya OK dan punya gaya yang asique, terutama simbah Wiki The History Man (George Shevtsov) yang merangkap sebagai narator.

Furiosa dan simbah Wiki

Dementus's chariot

Yang bikinku nggak habis thinking adalah production designer-nya yang mantips 👍, semua hal dipikirkan dengan baik terutama kendaraannya yang gils itu. Kalyan yang tertarik pada otomotif mungkin akan lebih memperhatikan kendaraannya ketimbang alur ceritanya. Aku lebih suka kendaraan di universe-nya Mad Max ketimbang universe-nya Fast and Furious karena lebih modifikasinya lebih ngadi-ngadi 😅. Kalau kalyan penasaran dengan kendaraan yang dipake di Furiosa: A Mad Max Saga mungkin kalyan akan tertarik membaca artikel ini.

Oh ya, Furiosa: A Mad Max Saga adalah prekuel dari Mad Max: Fury Road, sebagai franchise yang menjanjikan kuyakin kelak akan ade sekuel atau prekuelnya mengingat Mad Max trilogy sebelumnya terdiri dari 3 film. Di credits terselip potongan scene dari Mad Max: Fury Road, buseddd… Rosie Huntington-Whiteley dan Zoe Kravitz cakep banget siy…😍.


The movie posters were taken from the IMP Awards website
The rest of the pictures were taken from the @wathcmen.id thread on X
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

Paused Moments

Let's Get In Touch

  • Behance
  • Letterboxd
  • LinkedIn

Disclaimer

It is prohibited to copying any content from this blog without permission. Please let me know if your privacy has been violated through the content or find something that needs to be credited correctly.

Note

My post may contain affiliate links, which means I will earn a commission if you buy through the link. There is no compulsion as we have different preferences and needs. Thank you :)

Alone Alone Kelakone

2025 Reading Challenge

2025 Reading Challenge
Lestari has read 0 books toward her goal of 6 books.
hide
0 of 6 (0%)
view books

Archives

  • ►  2011 (7)
    • ►  May (1)
    • ►  Nov (6)
  • ►  2012 (19)
    • ►  Jan (1)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (8)
    • ►  Jun (2)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (1)
    • ►  Nov (1)
  • ►  2013 (12)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Oct (1)
  • ►  2014 (20)
    • ►  Jan (2)
    • ►  May (1)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (8)
  • ►  2015 (62)
    • ►  Jan (6)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  Jun (7)
    • ►  Jul (1)
    • ►  Aug (10)
    • ►  Sep (7)
    • ►  Oct (11)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (7)
  • ►  2016 (64)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (2)
    • ►  May (6)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (7)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (9)
    • ►  Nov (6)
    • ►  Dec (11)
  • ►  2017 (76)
    • ►  Jan (10)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (6)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (12)
    • ►  Jun (10)
    • ►  Jul (7)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (6)
  • ►  2018 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (7)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2019 (39)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (5)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2020 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Mar (7)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2021 (44)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (2)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (4)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2022 (47)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (2)
    • ►  Oct (5)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2023 (41)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  May (2)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (6)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (2)
    • ►  Dec (4)
  • ►  2024 (48)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (5)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (5)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (2)
  • ▼  2025 (16)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (1)
    • ►  Apr (2)
    • ►  May (1)
    • ►  Jun (3)
    • ▼  Jul (2)
      • The 13th Years Of (modern) Slavery
      • Sore: Istri Dari Masa Depan

SERIES

Book Annual Post Quaranthings Screen Shopping Blogging 101 Hari Raya Hidden Gems Series

Friends

  • D. R. Bulan
  • Dari Kata Menjadi Makna
  • Ikan Kecil Ikugy
  • Jolee's Blog
  • Mazia Chekova
  • Noblesse Oblige
  • Perjalanan Kehidupan
  • Pici Adalah Benchoys
  • The Random Journal

Blogmarks

  • A Beautiful Mess
  • A Plate For Two
  • Astri Puji Lestari
  • Berada di Sini
  • Cinema Poetica
  • Daisy Butter
  • Dhania Albani
  • Diana Rikasari
  • Erika Astrid
  • Evita Nuh
  • Fifi Alvianto
  • Kherblog
  • Living Loving
  • Lucedale
  • Monster Buaya
  • N. P. Malina
  • Nazura Gulfira
  • Puty Puar
  • Rara Sekar
  • What An Amazing World
  • Wish Wish Wish
  • Yuki Angia

Thanks for Coming

Show Your Loves

Nih buat jajan

Blogger Perempunan

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates