Menu

  • 🎀 Home
  • Hello ~
  • 📌 Place
  • 🔥 Space
  • 🍊 Taste
  • 🌼 Personal Thoughts
  • 🎬 Spoiler
  • 🎨 Studio
  • ➕ Extra

demilestari

Powered by Blogger.

Hello~

Setelah berbulan-bulan skip ke bioskop akhirnya aku nonton lagi hehe Yap, sejak awal tahun schedule-ku padat merayap dari acara kewongnya Widy, lanjut Ramadan, eh tahu-tahu udah lebaran. Yang mana membuat hidupku agak melenceng dari flow-nya, termasuk urusan mem-publish post di blog, terasa berantakan bukan? 😅. Terakhir kali ke bioskop aku nonton film Avatar: The Way of Water dengan Deya dan Icunk, untuk post-nya bisa dibaca disini ya.

Tadinya aku berencana untuk nonton Buya Hamka, tapi nggak keburu jadi aku mencari film lainnya dan taa daa… ada The Guardian of the Galaxy Vol. 3 dongs. Kali ini aku nonton di Kings, FYI kantorku hanya berbeda blok dengan Kings jadi siang-siang aku bisa caw membeli tiket OTS, nontonnya mah setelah pulang kantor ya nggak ada ceritanya mabal demi nonton macem anak sekolah 😁.

Meski bioskop udah sedekat ini aku jarang nonton di Kings, gimana ya… beda aja gitu vibes-nya 😆. Di Kings jadwal tayangnya *film yang kuincar seringnya nanggung, antara mepet ke jam pulang kerja atau mepet ke jam sholat maghrib, untuk urusan jam tayang kurasa BEC lebih OK. Sayangnya, kalau ke BEC mesti agak effort karena mesti membeli tiket via aplikasi (yang admin fee-nya nyebelin) dan harga ojol yang hampir sama dengan harga tiket 😭👍.

Perputaran film di Kings kecepatannya udah macem di Ubertos ya, jadi film-film yang sebenarnya bagus kadang hanya kebagian layar sedikit jadi mesti gercep. Macem film Slam Dunk, aku udah merencanakan nonton dari jauh-jauh hari yekan, eh pas hari H-nya dimana semestinya aku membeli tiket udah nggak ada dongs Hahanjirrr… slipped on my finger.

Aku memilih untuk nonton di hari Rabu sore karena besoknya libur, makanya penontonnya pun didominasi oleh keluarga, teman seper-circle-an dan couple yang pada setrong karena sanggup nonton nggak pake jaket, yha~ aku adalah partisi diantara mereka 😁.

Untuk membangun mood byasanya aku membaca ulang post-ku yang lalu-lalu, sayangnya aku nggak bisa menemukan satu pun post (atau minimal draft-nya) Guardians of The Galaxy di blog dan di netbook-ku, kaget banget laini… Yha~ ternyata eh ternyata draft post-nya masih berupa konsep di kepala yang belum sempat dientaskan makanya nggak ketemu 😅.

They are back...

Diantara semua film Marvel, film Guardians of The Galaxy adalah satu-satunya film yang udah punya tim mandiri berbeda konsep dengan The Avengers yang merupakan gabungan dari beberapa superheroes. Karena berkonsep tim Guardians of The Galaxy ini lebih colourful dan fun, asyik aja gitu… kalau ada hal yang paling kusuka di Guardians of the Galaxy itu adalah playlist-nya yang kece, bisa niya masuk list.

Sejauh ini opening scene terbaik masihlah milik Guardians of The Galaxy Vol. 2, scene dimana Groot living his moments dengan memutar playlist untuk mengiringi baku hantam timnya. Ohya, biar nggak banyak miss saat menonton Guardians of the Galaxy Vol. 3 kurasa ada baiknya kalau kita menonton list film di bawah ini, tapi kalau nggak pun gpp sih paling ya bingung aja darimana datangnya si fulan atau si fulanah 😅. Oh ya semua filmnya bisa ditonton via Disney+ Hotstar.

Guardians of the Galaxy Vol. 1 (2014)
Guardians of the Galaxy Vol. 2 (2017)
The Avengers Infinity War (2018) review
The Avengers End Game (2019) review
Thor: Love and Thunder (2022)
Guardians of the Galaxy Christmas Edition (2022)

Untukku, film Guardians of The Galaxy ini nggak kalah manisnya dengan film Avengers: End Game, well mungkin gegara sama-sama film farewell kali ya 😉. FYI. Film Guardian of the Galaxy Vol. 3 ini adalah film terakhirnya James Gunn untuk Marvel karena beliau cabs ke DC, well… I just want to say thank you for brings us this movie 😢. Jujur niya... aku udah nggak merasakan lagi excitement-nya menonton film/series Marvel sejak Avengers: End Game, sayangnya film Spiderman: No Way Home nggak masuk list karena meski berada di universe yang sama doi rilisan Sony Pictures.

🦝🦝🦝

Berbeda dari Vol. 1 dan 2 nya yang tim sentris, di Vol. 3 ini karakter utamanya adalah Rocket Raccoon (Bradley Cooper), yha~ film Guardians of The Galaxy Vol. 3 ini adalah filmnya Rocket. Saat pertama kali tahu bahwa karakter Rocket di-dubbing oleh Bradley Cooper aku merasa sayang aja gitu secara… cuy ini Bradley Cooper 😍. Sejujurnya aku berharap Bradley Cooper bisa mendapatkan peran sebagai salah satu superheroes, namun mengingat Brad Pitt pun pernah jadi superheroes di Deadpool 2 yang metong cepat, aku akhirnya legowo doi jadi Rocket wkwkwk.

Saat cek ombak di Twitter banyak yang bilang bahwa lagu Radiohead - Creep akan terasa berbeda setelah menonton film Guardians of The Galaxy, itu benar ya guise… mon maap apa nggak bisa ditambah lagi kadar getirnya?😂. Selama ini kita hanya tahu bahwa Rocket adalah salah satu experimental creature yang jenius, yang tanpanya tim Guardians of The Galaxy nggak akan punya hal-hal canggih siap pakai. Tapi kita nggak pernah benar-benar tahu bagaimana Rocket ‘tercipta’.

scene yang bikin PETA meradang

Setelah berpisah dengan Thor, tim Guardian of The Galaxy kembali ke Knowhere dan berusaha untuk melanjutkan hidup. Di masa damai nan galau inilah *siapa lagi kalau bukan Peter Quill aka Starlord (Christ Pratt) yang masih belum move on dari Gamora (Zoe Saldana) warga Knowhere dikejutkan oleh kedatangan Adam Warlock (Will Poulter), meski nggak berhasil ‘menangkap’ Rocket sayangnya Rocket terluka cukup parah hingga membuatnya korslet.

Ofkors rekan setimnya langsung gercep mencari cara agar Rocket bisa dipulihkan, salah satu ikhtiar-nya adalah dengan pergi ke Orgoscope guna mencari database tempat Rocket berasal. Karena nggak mungkin melakukannya secara mandiri, mereka lalu meminta bantuan Ravager yang kini dipimpin oleh Sylvester Stallone 😱. Well… Peter dan Gamora pun bereuni kembali, kusuka dialog-dialog bitter nan ngenesnya si Peter yang masih ngarep dan berusaha me-recall memori manitsnya bersama Gamora *dulu 😂.

Scene mereka mencapai Orgoscope mengingatkan pada game Among Us, apalagi baju meraka berwarna warni.

Guardians of The Galaxy X Among Us

Kalau byasanya duo saling melengkapi macem yin dan yang macem di film-film action, berbeda halnya dengan duo Mantis (Pom Klementiff) dan Drax (Dave Bautista) yang sama-sama gendeng 😂. Kalau kalyan menonton film Guardians of The Galaxy Christmas Edition pasti tahu gimana cucoknya mereka saat berbuat onar. Kalau di Vol. 1 dan Vol. 2 jokes-nya masih sering miss dan kriuk, di Vol. 3 mereka akhirnya berhasil mencapai puncak chemistry. Bayangkan… 😆.

Mantis yang adorable (karena punya mata anime *kyuto) bertemu dengan Drax yang rada oneng bisa saling melengkapi sebegitu random-nya. Kusuka duo ini karena tektokannya enak. Ohya, kusuka perkembangan karakter Nebula (Karen Gillian) di film Guardian of The Galaxy vol. 3 ini. Well… ada masanya aku ZBL karena doi bengis dan nyebelin, alhamdulillah sekarang mb-nya lebih manusiawi dan luwes. Kusuka Nebula upgrade version ini.

Groot udah ABG

Mari kita flash back ke masa awal ‘penciptaan’ Rocket…

Yap, benar. Rocket adalah experimental creature yang diciptakan oleh High Revolutionary, satu diantara banyak makhluk hidup yang akhirnya berhasil mencapai ekspekstasi High Revolutionary. Karenanya Rocket nggak sendiri, ia juga punya bestie sekandang yakni Teefs, Floor, dan Lylla, pertemanan yang singkat ini terasa manits tatkala mereka memilih namanya masing-masing. Kurasa scene eksploitasi hewannya cukup afgan sih… berkali-kali membuatku kurang nyaman meski nggak sampai mual.

Setelah gagal me-reset ulang Rocket, tim Guardians of The Galaxy akhirnya bernegosiasi dengan High Revolutionary. Ofkors kombinasi tim yang seadanya akhirnya malah membuat situesyen kacau, saking kacaunya mereka malah miskom, nggak bisa marah… karena ini kelakuannya si duo gendeng, Mantis dan Drax. Kusuka long take saat mereka masuk ke kapal High Revolutionary, keren dan asyik aja gitu nontoninnya.

Teefs, Floor, Lylla, and Rocket 😢.

Yang membuatku excited malah anak-anak Sia yang berada di kapal, aku belum tahu official name-nya mereka ya, kunamai anak-anak Sia karena rambut mereka macem anak kecil di VC Chandelier. Scene saat semua penumpang kapal menyebrang ke Knowhere mengingatkanku akan cerita bahtera Nabi Nuh, semua makhluk memiliki kesempatan kedua untuk melanjutkan hidup.

Begitu pun dengan Guardians of The Galaxy yang akhirnya memilih untuk berpisah demi memenuhi panggilan hati. Guardians of The Galaxy masih ada kok, hanya rolling kepengurusan. Kusuka ending-nya yang meski bikin mbrebes mili tetap bikin hangat. Kurasa pertanyaan kita sama, apakah Marvel akan membuat series khusus untuk Peter Quill saat berada di bumi? 🤔.

long take ini juga OK

Well… I just want to say that Guardians of The Galaxy adalah farewell yang menghangatkan hati 💖💖💖.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Assalamualaikum ya akhi ya ukhti… Alhamdulillah kita dipertemukan lagi dengan bulan Ramadan.

Bagaimana Ramadan kalyan? Teuteup asyik atau malah B aja? So far, Ramadan-ku nggak jauh berbeda dengan Ramadan tahun lalu, tentcunya ini bukanlah hal yang bisa kubanggakan ya 🥺. Kadang kepikiran aja kenapa belakangan ini hidupku seputar memburu, diburu dan terburu-buru padahal aku sukanya santai malah kadang mageran 😁.

Di bulan Ramadan udah pasti retail macem kantorku mah marema, makanya kadang ikut lembur nge-packing paketnya warga +62 yang udah ngebet ingin pake sepatu baru saat lebaran. Inget banget tahun lalu aku packing-nya pake acara diukur-ukur dan selotipnya dibagus-bagusin, sekarang mah yang penting barangnya benar dan ada nomor resinya 🤭. Kurasa kecepatan packing-ku udah meningkat ketimbang tahun lalu, tapi tetap ya baliknya kita pada sakit pinggang.

Kalau tahun lalu aku selalu sahur mepet-mepet ke imsak biar nggak tidur lagi, tahun ini mah nggak sanggup ya hamba… meski udah sahur mepet-mepet ke imsak, aku tetap butuh tidur minimal 1 jam setelah sholat shubuh. Makanya aku ngantor dengan keadaan yang kuyu karena nyawanya belum sepenuhnya ngumpul, bisa sih nggak tidur dulu tapi nanti aku pasti sakit kepala. Wes tuwek…

Gegara hectic dengan kerjaan masing-masing, wacana bukber baru tercetus di minggu-minggu terakhir Ramadan. Ofkors tempat-tempat ideal bukber udah full booked karena antusiasme warga +62 yang akhirnya merasakan lagi euphoria Ramadan pasca pandemic. Happy to say that we are bring back Ramadan vibes into our house… saking excited-nya rang-o-rang mendekor rumahnya ala timur tengah, yha~ aku mah bagian nontonin videonya 😂.

Bukberku tahun ini didominasi oleh Icunk 😆 mumpung masih ada di Bandung yekan, siapa tahu tahun depan mah kita bukber virtual lintas benua 😝.

BUKBER (TEMAN) KANTOR

Setelah mencari kesana kesini akhirnya bukber kantor diadakan di Armor Urban Coffee, menuju akhir Ramadan mah udah nggak banyak pilihan yekan 😅. Salah satu pertimbangan kita memilih untuk bukber di Armor Urban Coffee adalah karena tempatnya berada di tengah-tengah antara kantor offline dan kantor online, jadi insya allah pada keburu bukbernya.

Mungkin karena saat itu lagi ada banyak bukber alhasil kita mendapatkan pengalaman bukber yang kurang memuaskan. Sebagian menu nggak keluar saat waktunya berbuka sebagimana ekspektasi kita, setelah complain berkali-kali barulah menu tersebut diantarkan ke meja pake wadah kertas… oh ternyata piringnya yang belum ada 😂. Begitu pun dengan minumannya, sebagian pake gelas beling macem di foto IG sebagian lagi pake cup plastic.

Untuk rasanya sih B aja ya dan aku pun isokey karena sadar Armor Urban Coffee ini bukan tempat makan enak macem Imah Babaturan melainkan tempat nongkrong. Unwritten rules-nya perkulineran di Bandung: kalau makanannya enak tempatnya B aja dan kalau tempatnya aesthsetic makanannya B aja. Untuk tempatnya sih memang okey, sangat memadai untuk bukber atau acara-acara lainnya, parkirannya pun luas.

meja sebelah yang well prepared

100K udah termasuk tax & service

yang akhirnya di-take away

BUKBER ICUNK part 1

Aku sempat bertemu dengan Icunk dan Lisna yang lagi healing setitik di Bandung, karena Bandung so pasti macet kita memutuskan untuk sekalian join the hype dengan ngebuburit di Braga. Yha~ kemana lagi kalau bukan ke Feel Matcha wkwkwk Dari sana kita lanjut sholat di BCW (yang musholla-nya nggak kurekomendasikan 😌) dan menutup hari dengan makan di Kastsunyaka depan Sarinah, tyda perlu waiting list karena paginya kita udah reservasi 👍🏻.



BUKBER ICUNK part 2

Aku sempat ketemuan dengan Icunk di Baltos sebab ingin mencari kerudung yang matching dengan baju lebaran mama pun nitip bergo spandek yang ada pad-nya, susah susah gampang yaini karena udah nggak musim lagi. Dari Baltos kita ke Javan Steak karena ingin mengenang masa lalu saat pilihan makan steak (yang bukan dengan orang tua) mentok di Waroeng Steak, Javan Steak dan Moen-Moen 😂. Meski tahun berlalu, Javan Steak nggak banyak berubah, bahkan layout-nya pun masih gitu-gitu aja. Setelah berbuka dengan makanan berat *astagfirullah ukhti  🙏🏻 kita caw ke J.Co dan melanjutkan obrolan yang nggak ada habisnya.



BUKBER ICUNK part 3

Hampir setiap Ramadan aku dan Icunk pasti menyempatkan diri ke TSM, selain karena lokasinya yang berada di tengah-tengah kosan kita, ada beberapa tenant yang byasanya kita incar. Dan seperti tahun-tahun yang lalu, kita jajan gorengan di Old Chang Kee, nge-war sholat di musholla-nya yang nggak begitu luas, dan makan kemalaman sambil ngobrolin barang yang akan atau udah kita beli saat itu.

Nasi Campur Kedai Wardhani

BUKBER BESTIE

Byasanya bukber minggu-minggu pertengahan atau akhir mah udah di-booking duluan sama teman kantor dan keluarga yekan, makanya bukber dengan teman seangkatanku memilih untuk bukber di awal Ramadan. Nah, tumben-tumbenan WAG sepi dan baru mulai bangun menjelang akhir Ramadan, lokasi bukber tahun ini di rumah RV di Rancaekek.

Sadar diri Rancakekek teh jauh, kita berangkat lebih awal sekitar jam 4 sore karena Deya mesti nge-pick aku, Memed + Ijal dan Icunk di sepanjang jalur Soekarno-Hatta. Macetnya Bandung Timur menuju waktu berbuka nggak memungkinkan kita sampai tepat waktu, jadilah kita bukber di mobil. Mungkin karena masih belum puas ngobrol, pulang bukber kita nyangkut di Bakso Murni.


***

Tahun ini kita masih ber-Idul Fitri di rumah Mbah, Widy dan Bagus baru akan datang saat Idul Fitri di hari ke 2-3 cie… cie… cie… tercapai juga resolusi doi ber-Idul Fitri bersama keluarga baru 😂. Sezuzurnya daku lelah ya bund, malamnya sampai ke rumah eh paginya udah mesti ke rumah Mbah. Aku pulang ke rumah inginnya istirahat, beberes dan rebahan karena sedang lelah menjalani hidup 🥺.

Tahun ini kita kembali mengalami 2 kali Idul Fitri, keluargaku pun terbelah antara Muhammadiyah dan Pemerintah.

Sebagai warga Muhammadiyah (karena pernah sekolah di DA 😅), aku berencana ikut sholat sunnah Idul Fitri bersama uwak dan sepupuku. Kita berangkat pagi namun saat sampai di lokasi kita cengo dongs karena sholatnya udah bubar 😂, kemudian kita pindah ke lokasi lain eh sama udah bubar juga 😅. Yaudalaya… kita pulang ke rumah Mbah, makan ketupat dan opor lalu memisahkan diri, ber-Idul Fitri mandiri. Keesokan harinya, aku dan uwakku ikut sholat sunnah Idul Fitri bersama pemerintah.

***
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hello~

Udah mempersiapkan apa untuk menyambut Ramadan? Aku sendiri nggak punya persiapan khusus menyambut Ramadan, palingan beberes *angger 😁. Yha~ concern terbesarku saat Ramadan adalah pergeseran rutininas yang semakin padat, kalau hari-hari byasa kan nggak ada sahur atau tarawih yekan. Jadi, sebisa mungkin aku ingin mempersiapkan dan menyesuaikan space-ku saat ini dengan aktivitas khas Ramadan ✨.

Dimulai dengan mensortir barang-barang yang sering dan jarang digunakan, lalu menyusunnya di storage, lalu me-manage rotasi barang-barang yang dipake sehari-hari lalu begini dan begitu. Sadar diri aja sih, saat Ramadan mah boro-boro ingin beberes yang ada aku ngantuk duluan kali ah 😂 Ingat ya, tidurnya orang yang berpuasa saat Ramadan itu berpahala. Yes!

Kurasa Ramadan tahun ini akan menjadi masa transisi dari pandemic mode ke new normal mode, eh masih musim nggak sih istilah new normal 😅.

Ngomong-ngomong… apakah kalyan (melakukan) munggahan? Aku nggak tahu apakah ada basa baku dari munggahan karena bahkan meski berasal dari bahasa Sunda aku nggak tahu artinya *maap 😔 Untuk menyambut Ramadan byasanya kita ada munggahan dulu, saat masih ada Mbah Uti byasanya kita masak-masak (hajat kecil) dan membagikannya ke tetangga sekitar, kalau sekarang mah cukup dengan makan di luar.

Yha~ dengan siapa lagi kalau bukan dengan Icunk 😂.

Sebenarnya kita nggak berniat munggahan hanya ingin jalan jajan seperti byasanya, namun karena momennya bertepatan dengan momen menyambut Ramadan jadi bisalah dianggap sebagai munggahan. Rencananya masih sama, jalan-jalan sekaligus jajan-jajan apa aja yang kelewatan makanya nggak bikin list macem byasanya. Jadi, munggahan-nya kita ngapain aja?

LOTEK (PINCUK) DAN ES CENDOL
Kita memulainya dengan jajan Lotek (pincuk) dan Es Cendol di perempatan Jl. ABC di depan toko jam, beruntung saat kita kesana ada kursi kosong jadi kita nggak mesti berdiri sambil nungguin Loteknya jadi. Untukku rasa Loteknya B aja namun kusuka wadah Loteknya yang minim effort (meski nggak sustainable) kalau kalyan sedang berada di sekitar Jl. ABC bisa niya dicobain.


LAWSON - ALFA EXPRESS
Saat kita mencari Basreng di Jl. Tamim *iya, yang pernah dicariin waktu itu tiba-tiba hujan turun dengan derasnya, membuat kita terjebak diantara ruko-ruko yang tutup. Tadinya kita mau mampir ke mana gitu *lupa 😅 sambil menunggu hujan reda tapi setelah dipikir-pikir mending caw ke tempat lain yang lebih nyaman. Akhirnya kita berteduh di Alfamart terdekat dan jajan Oden, so far so good… cucok dinikmati di hari hujan.


PEMPEK FAISAL
Saat hujan mereda kita mampir ke Kings untuk sholat dan muter-muter siapa tahu ada yang nyangkut *untungnya nggak ada 😅. Dari Kings kita caw ke Pempek Faisal yang lokasinya berada di Jl. Otista sebelum simpangg Ijan. Saat masih ngangkot aku sering lewat sini dan memang rame mulu, padahal tempatnya nyempil dan kurang menarik. Aku memang kurang suka makanan pedas tapi kalau makanan nggak ada pedas-pedasnya terasa ada yang kurang, kalyan begini juga nggak? 😆 Nah, untukku Pempek Faisal ini rasa kuahnya kurang kuat dan sambalnya nggak pedas jadi ya B aja, bukan tipikal makanan yang mesti dijugjug atau re-order.


FEEL MATCHA
Saat menunggu hujan reda kita ngoborol dan memutuskan untuk caw ke Feel Matcha yang baru aja buka di Braga, mengira akan sepi macem Tahilalats. Karena masih soft opening ofkors penuh sampai ke trotoar tapi kita tetap ikutan ngantri dongs biar bisa sekalyan ngobrol 😁 *padahal kalau ketemu ngobrol mulu ya 😆 Setelah menunggu akhirnya kebagian order juga, balik lagi ya karena lagi soft opening menu yang kita incar udah habis duluan.


Semoga kita bisa menjalani Ramadan ini dengan sebaik-baiknya ya…
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Photo by Kyle Loftus

Hello~

Meski mendengarkan musik saat bekerja bisa meningkatkan mood, nggak jarang aku malah nggak fokus karena terhanyut dengan liriknya yang seakan-akan ngajakin ngobrol. Yha~ sometimes it doesn’t work on me. Tergantung situesyen… hati.

Aku lupa baca thread-nya di Twitter Land belahan mana, di thread tersebut dijelaskan bahwa salah satu alasan mengapa kita bisa lebih produktif bekerja saat berada di coffee shop adalah karena tingkat kebisingan yang pas yakni sekitar 70 desibel. Tingkat kebisingan dibawah 70 desibel dianggap terlalu rendah sehingga membuat kita mudah mengantuk, sedang tingkat kebisingan diatas 70 desibel dianggap terlalu tinggi sehingga membuat kita terganggu.

FYI aja sih ini haha

Salah satu playlist favorite-ku di Spotify adalah Iconic Soundtrack, kalau kau suka menonton film mungkin kau akan suka, tapi kalau nggak pun ya gpp sih. Yang kusuka dari playlist ini adalah mostly isinya adalah scoring dari film-film yang alhamdulillah udah pernah ditonton (meski nggak semua) jadi sambil mendengarkan aku bisa sekalian membayangkan scene-nya. Asyik sekali bukan?

Saat masih kecil aku sering ZBL dengan panitia Academy Awards atau acara semacamnya yang memiliki nominasi untuk Best Original Score, Best Sound Mixing, Best Sound Editing etc. Macem: yaudah sih langsung aja ke Best Actor/Actress, Best Supporting Actor/Actress, Best Picture etc, aku ingin menonton acara inti, nonton nyanyi-nyanyinya dan lihat artisnya pake baju apa. Saat itu masih belum faham mengapa kita perlu memberikan apresiasi untuk ‘suara-suara’ yang terdengar sama?

Later did I know… saat itu nalarku baru meletek, mohon dimaklumi ya pemirsa.

Waktu pun berlalu dan aku pun belajar untuk memahami bahwa scoring adalah bagian yang tak bisa terpisahkan dari sebuah film. Kalau soundtrack adalah lagu yang diciptakan/dipilih untuk mengiringi film maka scoring adalah suara-suara yang dikomposisikan untuk membangun suasana dalam film. Scoring adalah bagian dari soundtrack namun soundtrack bukanlah scoring. CMIIW wahai suhu.

My Heart Will Go On-nya Celine Dion adalah soundtrack film Titanic.
Barcelona-nya Giulia Y Los Tellarini adalah soundtrack film Vicky Christina Barcelona.
Wouldn’t It Be Nice-nya The Beach Boys adalah soundtrack film 50 First Dates.

Scoring adalah saat Robbie mengetik surat untuk Cece secara menggebu-gebu di film Atonement.
Scoring adalah saat anggota keluarga le Domas berlarian bersembunyi demi mempertahankan diri di film Hide and Seek.
Scoring adalah saat Hedwig terbang mengantarkan surat dari Hogwarts ke rumah keluarga Dursley di film Harry Potter and The Sorcerer Stone.
Scoring adalah saat Forest dan Jennie menghabiskan waktu bersama di atas pohon di film Forest Gump.

Terbayang nggak? Well… Kurasa scoring akan lebih mudah difahami kalau udah menonton filmnya.

Ada banyak komposer yang bisa ditemukan di Spotify *I like it *pake suara Curutnya Ria SW So far, komposer yang karyanya sering kudengarkan belakangan ini adalah Hans Zimmer, opa (yang beneran opa, bukan oppa) yang satu ini adalah komposer untuk film-film popular, macem: Interstellar, Gladiator, Pirates of The Caribbean etc. FYI, doi nggak mengerjakan semuanya sendiri ya, kadang featuring dengan composer lain yaini.

Kalau kalyan udah bosan dengan playlist yang itu-itu aja, coba sesekali dengarkan playlist Iconic Soundtrack, mungkin kalyan akan suka.

Playlist Spotify-nya nggak bisa auto play, jadi klik mandiri ya :)

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hello~

Kutahu dirimu baik-baik aja ygy~ 😁

Di awal tahun lalu di masa transisi remote work - regular work, aku sempat mengalami malam-malam gajebo *nggak jelas booo *udah jelas ini jebakan umur😂 dimana seharusnya aku tidur karena mesti bangun pagi tapi jiwa raga ini sulit diajak berkompromi. Yha~ penyesuaian kebiasaan baru pun butuh waktu yakawan. Jadilah aku scroll sana sini demi menunggu mood tidur datang dengan sendirinya *yakali wangsit 😅.

Entah bagaimana alur scroll-nya namun aku berakhir di akun IG-nya Sheila Arief, kebetulan saat itu mbnya sedang berkolaborasi dengan Ready Set Perfumery, local brand perfume yang cute. Kubilang cute karena ilustrasinya di label botolnya mengingatkanku pada ilustrasi-ilustrasi yang sering kutemukan pada buku-buku dan stationary saat ku kecil 😆.

Ofkors daku langsung main ke akun IG-nya, to find a little tiny (forgotten) magical world that remain me of my childhood. Kalau kau menyukai Alice in Wonderland, Little Prince atau Beatrix Potter kurasa Ready Set Perfumery ini akan menarik untukmu ✨. Kusuka property fotonya yang pake barang-barang vintage macem di rumah Mbah, feels like home… tapi home-nya people’s home 😅.


Kalau udah begini tahu kan mesti ngapain? Yap. Meluncur ke Sopi… Pi… Pi… Pi… 😁 Aku ngecengin beberapa varian yang tampak menarik, karena aku masih meraba-raba wanginya via review aku memilih untuk membeli travel series-nya aja. At least aku bisa membandingkan dan menimbang-nimbang sebelum memutuskan untuk membeli full size bottle-nya.

Sayangnya, saat itu Ready Set Signature travel series-nya sedang out of stock dan belum ada info kapan bisa PO lagi. Gils… apakah ini ulah warga +62? 🤔 Gegara hal ini aku jadi mentengin IG dan Shopee-nya, dari yang beneran rajin sampai yang beneran lupa 😁 Waktu berlalu… sampai Icunk kirim video TikTok dan bilang ‘Non, aku tertarik parfum Ghibli ini’ saat kutonton video-nya memang di-deliver ala-ala Ghibli tapi begitu kucari tahu brand-nya, yang ada aku malah ngikik sendiri 😂.

Universe seakan kirim reminder: ini belum di-check out loh mbak… ✨👌🏻.

Aku nggak langsung check out saat itu juga tapi menunggu 1 minggu – 2 minggu – 3 minggu – 1 bulan kemudian hingga aku mendapatkan mood dan timing nge-war yang pas. Kebetulan saat itu Ready Set sedang open PO untuk travel series yang kumau. Perlu waktu sekitar 2 minggu sampai paketku sampai, aslinya aku udah hopeless banget karena PO-nya lama banget.

sedih... nempelin stikernya nggak center

Ready Set Signature travel series ini terdiri dari 8 X 5 ml EDP yang dikemas pake wadah kaleng, isinya: 59, Brooklyn Flea, Koriko 1950, Petite Garden, Prah Boulevard, Rayuan Pulau Kelapa, Windrises dan Yokshire. Ohya, Ready Set Perfumery ini adalah EDP (eau de perfume) yang hanya bisa bertahan selama 4-6 jam aja, jadi memang butuh re-apply kalau ingin wanginya awet.

Biar makin afdhol, ku bikin list dan mini review-nya yang kususun dari yang tersuka ke yang suka aja berdasarkan preferensiku aja. Kalau urutan list-nya berbeda atau deskripsinya nggak mirip gpp laya, karena bagiku taste-ku dan bagimu taste-mu…

BROOKLYN FLEA
notes - cardamom & violet, agarwood, sandalwood & amber
mood - musky, woody, lowkey spice

Diantara semua member Ready Set Signature travel series ini Brooklyn Flea wanginya memang yang paling beda, lebih kuat dan nggak se-soft dan se-powdery rekan-rekannya. Tapi kusuka sih haha Brooklyn Flea ini mengingatkanku akan momen-momen nyaman berada di antara tumpukan buku-buku serta furniture usang di rumah dekat hutan kala hujan 🍃.

59
notes – gardenia, pear, water notes: grapefruit & rhubarb, winter jasmine heart: ylang-ylang, cinnamons, orange flowers & peony, almond base: cashmere, suede, oakmoss & patchouli
mood – warm & elegant night

Kusuka 59 ini karena wanginya yang kaya rasa, yha~ bisa dicek ya notes-nya yang banyak itu hehe Kurasanya wanginya 59 ini lebih semerbak tapi nggak yang too much gitu, jadi bisalah dipake untuk special occasion.

YOKSHIRE
notes – balsam, almond, freesia heart: iris, tuberose & poppy, peony base: vanilla bean & tonka bean
mood – powdery, chic, floral

Wanginya Yokshire ini mengingatkanku akan gambar-gambar interior di Pinterest yang meski terkesan simple tapi tetap cute, nggak neko-neko tapi tetap on point.

KORIKO 1950
notes – cucumber splash, vanilla bean, vanilla flower, musk
mood – vanilla sweet, gourmand, floral, slight fresh

Koriko 1950 ini mengingatkanku akan wangi kosmetik saat bocil, macem aku pernah pake wangi ini tapi apa ya… di bedak apa di cologne? Rasanya familiar tapi clueless haha

WINDRISES
notes – aldehyde, lily of the valley heart: iris & neroli, violet base: wood & musk
mood – white, clean

Ketimbang Yokshire wanginya Windrises ini lebih plain ya, santai dan minim effort macem lagi staycation tapi nggak keluar kamar dan makannya order Go-Food.

PRAH BOULEVARD
notes – bergamot, tuberose, jasmine, sandalwood, ginger
mood – floral, soft, powdery, soothing

Prah Boulevard ini termasuk yang banyak direkomendasikan dan di-favourite-kan karena wanginya cakep, itu benar ya… Aku juga nggak faham mengapa menaruh doi di urutan ini 😭.

PETITE GARDEN
notes – damask rose, musk, wood, and mandarin orange
mood – deep floral, slight fresh and sweet

Satu-satunya alasan mengapa Petite Garden ini berada di urutan pangais bungsu bukanlah karena wanginya aneh atau nggak asyik ya melainkan karena ada yang lebih wangi daripada doi.

RAYUAN PULAU KELAPA
notes – peach, bergamot, plum, frangipani heart: mandarin orange, celosia base: coconut & praline
mood – coconut sweet, intimate, slight fresh

Satu-satunya alasan mengapa Rayuan Pulau Kelapa berada di urutan terakhir adalah karena doi terlalu manis untukku yang bitter hahasyebeeel… Pada dasarnya aku memang nggak begitu suka wangi yang manis karena terkesan lengket.




***

Mungkin ini hanya perasaanku, tapi kenapa setelah menemukan Ready Set Perfumery ini mulai muncul brand dengan konsep serupa, apakah semesta algoritma baru membukakan pintu untukku?  😅 Saat ini varian Ready Set Perfumery udah bertambah dan packaging-nya semakin cute. 

Ohya, aku masih belum bisa memutuskan akan membeli full size bottle-nya kapan karena yang travel series belum benar-benar habis. Yap, aku pengabdi #pakaisampaihabis dan sejujurnya membeli travel series macem begini bikin dilema karena nyampah mayan banyak. Akankah Ready Set Perfumery berencana bikin program recycle?

Ready Set Perfumery @readysetofficial
Bisa ditemukan secara offline di @tokokopitikodjawa cabang Braga dan Buah Batu
Cek akun Shopee-nya disini dan kalau ingin sat set ini shortcut menuju Ready Set Signature travel series 

Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

Paused Moments

Let's Get In Touch

  • Behance
  • Letterboxd
  • LinkedIn

Disclaimer

It is prohibited to copying any content from this blog without permission. Please let me know if your privacy has been violated through the content or find something that needs to be credited correctly.

Note

My post may contain affiliate links, which means I will earn a commission if you buy through the link. There is no compulsion as we have different preferences and needs. Thank you :)

Alone Alone Kelakone

2025 Reading Challenge

2025 Reading Challenge
Lestari has read 0 books toward her goal of 6 books.
hide
0 of 6 (0%)
view books

Archives

  • ►  2011 (7)
    • ►  May (1)
    • ►  Nov (6)
  • ►  2012 (19)
    • ►  Jan (1)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (8)
    • ►  Jun (2)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (1)
    • ►  Nov (1)
  • ►  2013 (12)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Oct (1)
  • ►  2014 (20)
    • ►  Jan (2)
    • ►  May (1)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (8)
  • ►  2015 (62)
    • ►  Jan (6)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  Jun (7)
    • ►  Jul (1)
    • ►  Aug (10)
    • ►  Sep (7)
    • ►  Oct (11)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (7)
  • ►  2016 (64)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (2)
    • ►  May (6)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (7)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (9)
    • ►  Nov (6)
    • ►  Dec (11)
  • ►  2017 (76)
    • ►  Jan (10)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (6)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (12)
    • ►  Jun (10)
    • ►  Jul (7)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (6)
  • ►  2018 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (7)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2019 (39)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (5)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2020 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Mar (7)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2021 (44)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (2)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (4)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2022 (47)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (2)
    • ►  Oct (5)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2023 (41)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  May (2)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (6)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (2)
    • ►  Dec (4)
  • ►  2024 (48)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (5)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (5)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (2)
  • ▼  2025 (6)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (1)
    • ▼  Apr (1)
      • Ramadan di Rumah

SERIES

Book Quaranthings Screen Shopping Annual Post Blogging 101 Hari Raya Hidden Gems Series

Friends

  • D. R. Bulan
  • Dari Kata Menjadi Makna
  • Ikan Kecil Ikugy
  • Jolee's Blog
  • Mazia Chekova
  • Noblesse Oblige
  • Perjalanan Kehidupan
  • Pici Adalah Benchoys
  • The Random Journal

Blogmarks

  • A Beautiful Mess
  • A Plate For Two
  • Astri Puji Lestari
  • Berada di Sini
  • Cinema Poetica
  • Daisy Butter
  • Dhania Albani
  • Diana Rikasari
  • Erika Astrid
  • Evita Nuh
  • Fifi Alvianto
  • Kherblog
  • Living Loving
  • Lucedale
  • Monster Buaya
  • N. P. Malina
  • Nazura Gulfira
  • Puty Puar
  • Rara Sekar
  • What An Amazing World
  • Wish Wish Wish
  • Yuki Angia

Thanks for Coming

Show Your Loves

Nih buat jajan

Blogger Perempunan

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates