Menu

  • 🎀 Home
  • Hello ~
  • 📌 Place
  • 🔥 Space
  • 🍊 Taste
  • 🌼 Personal Thoughts
  • 🎬 Spoiler
  • 🎨 Studio
  • ➕ Extra

demilestari

Powered by Blogger.

Hello~

Udah mempersiapkan apa untuk menyambut Ramadan? Aku sendiri nggak punya persiapan khusus menyambut Ramadan, palingan beberes *angger 😁. Yha~ concern terbesarku saat Ramadan adalah pergeseran rutininas yang semakin padat, kalau hari-hari byasa kan nggak ada sahur atau tarawih yekan. Jadi, sebisa mungkin aku ingin mempersiapkan dan menyesuaikan space-ku saat ini dengan aktivitas khas Ramadan ✨.

Dimulai dengan mensortir barang-barang yang sering dan jarang digunakan, lalu menyusunnya di storage, lalu me-manage rotasi barang-barang yang dipake sehari-hari lalu begini dan begitu. Sadar diri aja sih, saat Ramadan mah boro-boro ingin beberes yang ada aku ngantuk duluan kali ah 😂 Ingat ya, tidurnya orang yang berpuasa saat Ramadan itu berpahala. Yes!

Kurasa Ramadan tahun ini akan menjadi masa transisi dari pandemic mode ke new normal mode, eh masih musim nggak sih istilah new normal 😅.

Ngomong-ngomong… apakah kalyan (melakukan) munggahan? Aku nggak tahu apakah ada basa baku dari munggahan karena bahkan meski berasal dari bahasa Sunda aku nggak tahu artinya *maap 😔 Untuk menyambut Ramadan byasanya kita ada munggahan dulu, saat masih ada Mbah Uti byasanya kita masak-masak (hajat kecil) dan membagikannya ke tetangga sekitar, kalau sekarang mah cukup dengan makan di luar.

Yha~ dengan siapa lagi kalau bukan dengan Icunk 😂.

Sebenarnya kita nggak berniat munggahan hanya ingin jalan jajan seperti byasanya, namun karena momennya bertepatan dengan momen menyambut Ramadan jadi bisalah dianggap sebagai munggahan. Rencananya masih sama, jalan-jalan sekaligus jajan-jajan apa aja yang kelewatan makanya nggak bikin list macem byasanya. Jadi, munggahan-nya kita ngapain aja?

LOTEK (PINCUK) DAN ES CENDOL
Kita memulainya dengan jajan Lotek (pincuk) dan Es Cendol di perempatan Jl. ABC di depan toko jam, beruntung saat kita kesana ada kursi kosong jadi kita nggak mesti berdiri sambil nungguin Loteknya jadi. Untukku rasa Loteknya B aja namun kusuka wadah Loteknya yang minim effort (meski nggak sustainable) kalau kalyan sedang berada di sekitar Jl. ABC bisa niya dicobain.


LAWSON - ALFA EXPRESS
Saat kita mencari Basreng di Jl. Tamim *iya, yang pernah dicariin waktu itu tiba-tiba hujan turun dengan derasnya, membuat kita terjebak diantara ruko-ruko yang tutup. Tadinya kita mau mampir ke mana gitu *lupa 😅 sambil menunggu hujan reda tapi setelah dipikir-pikir mending caw ke tempat lain yang lebih nyaman. Akhirnya kita berteduh di Alfamart terdekat dan jajan Oden, so far so good… cucok dinikmati di hari hujan.


PEMPEK FAISAL
Saat hujan mereda kita mampir ke Kings untuk sholat dan muter-muter siapa tahu ada yang nyangkut *untungnya nggak ada 😅. Dari Kings kita caw ke Pempek Faisal yang lokasinya berada di Jl. Otista sebelum simpangg Ijan. Saat masih ngangkot aku sering lewat sini dan memang rame mulu, padahal tempatnya nyempil dan kurang menarik. Aku memang kurang suka makanan pedas tapi kalau makanan nggak ada pedas-pedasnya terasa ada yang kurang, kalyan begini juga nggak? 😆 Nah, untukku Pempek Faisal ini rasa kuahnya kurang kuat dan sambalnya nggak pedas jadi ya B aja, bukan tipikal makanan yang mesti dijugjug atau re-order.


FEEL MATCHA
Saat menunggu hujan reda kita ngoborol dan memutuskan untuk caw ke Feel Matcha yang baru aja buka di Braga, mengira akan sepi macem Tahilalats. Karena masih soft opening ofkors penuh sampai ke trotoar tapi kita tetap ikutan ngantri dongs biar bisa sekalyan ngobrol 😁 *padahal kalau ketemu ngobrol mulu ya 😆 Setelah menunggu akhirnya kebagian order juga, balik lagi ya karena lagi soft opening menu yang kita incar udah habis duluan.


Semoga kita bisa menjalani Ramadan ini dengan sebaik-baiknya ya…
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Photo by Kyle Loftus

Hello~

Meski mendengarkan musik saat bekerja bisa meningkatkan mood, nggak jarang aku malah nggak fokus karena terhanyut dengan liriknya yang seakan-akan ngajakin ngobrol. Yha~ sometimes it doesn’t work on me. Tergantung situesyen… hati.

Aku lupa baca thread-nya di Twitter Land belahan mana, di thread tersebut dijelaskan bahwa salah satu alasan mengapa kita bisa lebih produktif bekerja saat berada di coffee shop adalah karena tingkat kebisingan yang pas yakni sekitar 70 desibel. Tingkat kebisingan dibawah 70 desibel dianggap terlalu rendah sehingga membuat kita mudah mengantuk, sedang tingkat kebisingan diatas 70 desibel dianggap terlalu tinggi sehingga membuat kita terganggu.

FYI aja sih ini haha

Salah satu playlist favorite-ku di Spotify adalah Iconic Soundtrack, kalau kau suka menonton film mungkin kau akan suka, tapi kalau nggak pun ya gpp sih. Yang kusuka dari playlist ini adalah mostly isinya adalah scoring dari film-film yang alhamdulillah udah pernah ditonton (meski nggak semua) jadi sambil mendengarkan aku bisa sekalian membayangkan scene-nya. Asyik sekali bukan?

Saat masih kecil aku sering ZBL dengan panitia Academy Awards atau acara semacamnya yang memiliki nominasi untuk Best Original Score, Best Sound Mixing, Best Sound Editing etc. Macem: yaudah sih langsung aja ke Best Actor/Actress, Best Supporting Actor/Actress, Best Picture etc, aku ingin menonton acara inti, nonton nyanyi-nyanyinya dan lihat artisnya pake baju apa. Saat itu masih belum faham mengapa kita perlu memberikan apresiasi untuk ‘suara-suara’ yang terdengar sama?

Later did I know… saat itu nalarku baru meletek, mohon dimaklumi ya pemirsa.

Waktu pun berlalu dan aku pun belajar untuk memahami bahwa scoring adalah bagian yang tak bisa terpisahkan dari sebuah film. Kalau soundtrack adalah lagu yang diciptakan/dipilih untuk mengiringi film maka scoring adalah suara-suara yang dikomposisikan untuk membangun suasana dalam film. Scoring adalah bagian dari soundtrack namun soundtrack bukanlah scoring. CMIIW wahai suhu.

My Heart Will Go On-nya Celine Dion adalah soundtrack film Titanic.
Barcelona-nya Giulia Y Los Tellarini adalah soundtrack film Vicky Christina Barcelona.
Wouldn’t It Be Nice-nya The Beach Boys adalah soundtrack film 50 First Dates.

Scoring adalah saat Robbie mengetik surat untuk Cece secara menggebu-gebu di film Atonement.
Scoring adalah saat anggota keluarga le Domas berlarian bersembunyi demi mempertahankan diri di film Hide and Seek.
Scoring adalah saat Hedwig terbang mengantarkan surat dari Hogwarts ke rumah keluarga Dursley di film Harry Potter and The Sorcerer Stone.
Scoring adalah saat Forest dan Jennie menghabiskan waktu bersama di atas pohon di film Forest Gump.

Terbayang nggak? Well… Kurasa scoring akan lebih mudah difahami kalau udah menonton filmnya.

Ada banyak komposer yang bisa ditemukan di Spotify *I like it *pake suara Curutnya Ria SW So far, komposer yang karyanya sering kudengarkan belakangan ini adalah Hans Zimmer, opa (yang beneran opa, bukan oppa) yang satu ini adalah komposer untuk film-film popular, macem: Interstellar, Gladiator, Pirates of The Caribbean etc. FYI, doi nggak mengerjakan semuanya sendiri ya, kadang featuring dengan composer lain yaini.

Kalau kalyan udah bosan dengan playlist yang itu-itu aja, coba sesekali dengarkan playlist Iconic Soundtrack, mungkin kalyan akan suka.

Playlist Spotify-nya nggak bisa auto play, jadi klik mandiri ya :)

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hello~

Kutahu dirimu baik-baik aja ygy~ 😁

Di awal tahun lalu di masa transisi remote work - regular work, aku sempat mengalami malam-malam gajebo *nggak jelas booo *udah jelas ini jebakan umur😂 dimana seharusnya aku tidur karena mesti bangun pagi tapi jiwa raga ini sulit diajak berkompromi. Yha~ penyesuaian kebiasaan baru pun butuh waktu yakawan. Jadilah aku scroll sana sini demi menunggu mood tidur datang dengan sendirinya *yakali wangsit 😅.

Entah bagaimana alur scroll-nya namun aku berakhir di akun IG-nya Sheila Arief, kebetulan saat itu mbnya sedang berkolaborasi dengan Ready Set Perfumery, local brand perfume yang cute. Kubilang cute karena ilustrasinya di label botolnya mengingatkanku pada ilustrasi-ilustrasi yang sering kutemukan pada buku-buku dan stationary saat ku kecil 😆.

Ofkors daku langsung main ke akun IG-nya, to find a little tiny (forgotten) magical world that remain me of my childhood. Kalau kau menyukai Alice in Wonderland, Little Prince atau Beatrix Potter kurasa Ready Set Perfumery ini akan menarik untukmu ✨. Kusuka property fotonya yang pake barang-barang vintage macem di rumah Mbah, feels like home… tapi home-nya people’s home 😅.


Kalau udah begini tahu kan mesti ngapain? Yap. Meluncur ke Sopi… Pi… Pi… Pi… 😁 Aku ngecengin beberapa varian yang tampak menarik, karena aku masih meraba-raba wanginya via review aku memilih untuk membeli travel series-nya aja. At least aku bisa membandingkan dan menimbang-nimbang sebelum memutuskan untuk membeli full size bottle-nya.

Sayangnya, saat itu Ready Set Signature travel series-nya sedang out of stock dan belum ada info kapan bisa PO lagi. Gils… apakah ini ulah warga +62? 🤔 Gegara hal ini aku jadi mentengin IG dan Shopee-nya, dari yang beneran rajin sampai yang beneran lupa 😁 Waktu berlalu… sampai Icunk kirim video TikTok dan bilang ‘Non, aku tertarik parfum Ghibli ini’ saat kutonton video-nya memang di-deliver ala-ala Ghibli tapi begitu kucari tahu brand-nya, yang ada aku malah ngikik sendiri 😂.

Universe seakan kirim reminder: ini belum di-check out loh mbak… ✨👌🏻.

Aku nggak langsung check out saat itu juga tapi menunggu 1 minggu – 2 minggu – 3 minggu – 1 bulan kemudian hingga aku mendapatkan mood dan timing nge-war yang pas. Kebetulan saat itu Ready Set sedang open PO untuk travel series yang kumau. Perlu waktu sekitar 2 minggu sampai paketku sampai, aslinya aku udah hopeless banget karena PO-nya lama banget.

sedih... nempelin stikernya nggak center

Ready Set Signature travel series ini terdiri dari 8 X 5 ml EDP yang dikemas pake wadah kaleng, isinya: 59, Brooklyn Flea, Koriko 1950, Petite Garden, Prah Boulevard, Rayuan Pulau Kelapa, Windrises dan Yokshire. Ohya, Ready Set Perfumery ini adalah EDP (eau de perfume) yang hanya bisa bertahan selama 4-6 jam aja, jadi memang butuh re-apply kalau ingin wanginya awet.

Biar makin afdhol, ku bikin list dan mini review-nya yang kususun dari yang tersuka ke yang suka aja berdasarkan preferensiku aja. Kalau urutan list-nya berbeda atau deskripsinya nggak mirip gpp laya, karena bagiku taste-ku dan bagimu taste-mu…

BROOKLYN FLEA
notes - cardamom & violet, agarwood, sandalwood & amber
mood - musky, woody, lowkey spice

Diantara semua member Ready Set Signature travel series ini Brooklyn Flea wanginya memang yang paling beda, lebih kuat dan nggak se-soft dan se-powdery rekan-rekannya. Tapi kusuka sih haha Brooklyn Flea ini mengingatkanku akan momen-momen nyaman berada di antara tumpukan buku-buku serta furniture usang di rumah dekat hutan kala hujan 🍃.

59
notes – gardenia, pear, water notes: grapefruit & rhubarb, winter jasmine heart: ylang-ylang, cinnamons, orange flowers & peony, almond base: cashmere, suede, oakmoss & patchouli
mood – warm & elegant night

Kusuka 59 ini karena wanginya yang kaya rasa, yha~ bisa dicek ya notes-nya yang banyak itu hehe Kurasanya wanginya 59 ini lebih semerbak tapi nggak yang too much gitu, jadi bisalah dipake untuk special occasion.

YOKSHIRE
notes – balsam, almond, freesia heart: iris, tuberose & poppy, peony base: vanilla bean & tonka bean
mood – powdery, chic, floral

Wanginya Yokshire ini mengingatkanku akan gambar-gambar interior di Pinterest yang meski terkesan simple tapi tetap cute, nggak neko-neko tapi tetap on point.

KORIKO 1950
notes – cucumber splash, vanilla bean, vanilla flower, musk
mood – vanilla sweet, gourmand, floral, slight fresh

Koriko 1950 ini mengingatkanku akan wangi kosmetik saat bocil, macem aku pernah pake wangi ini tapi apa ya… di bedak apa di cologne? Rasanya familiar tapi clueless haha

WINDRISES
notes – aldehyde, lily of the valley heart: iris & neroli, violet base: wood & musk
mood – white, clean

Ketimbang Yokshire wanginya Windrises ini lebih plain ya, santai dan minim effort macem lagi staycation tapi nggak keluar kamar dan makannya order Go-Food.

PRAH BOULEVARD
notes – bergamot, tuberose, jasmine, sandalwood, ginger
mood – floral, soft, powdery, soothing

Prah Boulevard ini termasuk yang banyak direkomendasikan dan di-favourite-kan karena wanginya cakep, itu benar ya… Aku juga nggak faham mengapa menaruh doi di urutan ini 😭.

PETITE GARDEN
notes – damask rose, musk, wood, and mandarin orange
mood – deep floral, slight fresh and sweet

Satu-satunya alasan mengapa Petite Garden ini berada di urutan pangais bungsu bukanlah karena wanginya aneh atau nggak asyik ya melainkan karena ada yang lebih wangi daripada doi.

RAYUAN PULAU KELAPA
notes – peach, bergamot, plum, frangipani heart: mandarin orange, celosia base: coconut & praline
mood – coconut sweet, intimate, slight fresh

Satu-satunya alasan mengapa Rayuan Pulau Kelapa berada di urutan terakhir adalah karena doi terlalu manis untukku yang bitter hahasyebeeel… Pada dasarnya aku memang nggak begitu suka wangi yang manis karena terkesan lengket.




***

Mungkin ini hanya perasaanku, tapi kenapa setelah menemukan Ready Set Perfumery ini mulai muncul brand dengan konsep serupa, apakah semesta algoritma baru membukakan pintu untukku?  😅 Saat ini varian Ready Set Perfumery udah bertambah dan packaging-nya semakin cute. 

Ohya, aku masih belum bisa memutuskan akan membeli full size bottle-nya kapan karena yang travel series belum benar-benar habis. Yap, aku pengabdi #pakaisampaihabis dan sejujurnya membeli travel series macem begini bikin dilema karena nyampah mayan banyak. Akankah Ready Set Perfumery berencana bikin program recycle?

Ready Set Perfumery @readysetofficial
Bisa ditemukan secara offline di @tokokopitikodjawa cabang Braga dan Buah Batu
Cek akun Shopee-nya disini dan kalau ingin sat set ini shortcut menuju Ready Set Signature travel series 

Share
Tweet
Pin
Share
No comments


Hello~

Meski post Widy’s Day udah resmi berakhir, aku masih punya 1 post tambahan yang masih relate dengannya yakni post tentang baju-baju yang pernah kubeli demi suksesi acara 😅 . Tadinya aku membuat post ini untuk sekalian jualan sayangnya semuanya udah pada laku tapi gpp laya post-nya udah terlanjur ditulis.

Sebagai bagian dari #sobatbudget yang kalau mau beli ini itu mesti bikin budgeting dulu aku membatasi budget untuk baju resepsi 500K aja (lebih OK kalu lebih murce 😉). Dengan pertimbangan:

- Masih ada printilan lain yang mesti dibeli macem sepatu, tas, inner dll Meski akhirnya aku memilih untuk pake yang udah ada, aku nggak faham dimana duwitku itu berakhir huhuhu 😅
- Kemungkinan bajunya hanya dipake 1-2 kali aja setelahnya nganggur di lemari
- Masa-masa menghadiri resepsi teman sejawat udah lewat dan sampai post ini kususun belum ada invitation lagi, yumari guise…

ALFIZAHRAHIJAB
Tadinya aku mau order baju di Alfizahrahijab lagi tapi nggak keburu karena belum ada kejelasan warna tema *angger ingat ya… PO-nya 1 bulan tok’ jadi di-skip dulu deh.

BEACHYLOOKS

Aku nggak sengaja menemukan Beachylooks ini saat iseng mencari baju resepsi *kali aja butuh dadakan makanya doi berada di list-ku. Beachylooks ini menjual dress dan tunik berbahan lace yang sayangnya karena keterbatasan kuantiti mesti banget nge-war untuk mendapatkannya. Gils… warga +62 kalau urusan war-wer-wor mah sat set nggak ada dua.

Kalau kalyan mencari baju yang final looks (terutama di kamera) nya cantik dan nggak masalah dengan teknis produkasinya kurekomendasikan Beachylooks ini, tapi kalau kalyan agak rewel perihal bahan, cutting dan real product mungkin sebaiknya kalyan mencari second option. Kurasa Bachylooks ini lebih cocok untuk kalyan yang berbadan petite deh, untukku yang tinggi dan berisi mah kurang cocok makanya kujual lagi. Iye… kagak muat 😅.

ALMAHYRALOOKS

Beberapa hari kemudian Widy mengabari bahwa nggak ada tema warna untuk resepsi di Sidoarjo bebas mau pake baju apa yang penting mantes. Aku tahu Almahyralooks sejak lama tapi ya paling lihat selewat-selewat aja, baru benar-benar kuperhatikan saat sedang mencari baju ini. Yoweslahh… karenanya aku berencana untuk mencari atasan / tunik biar nanti bisa dipake lagi untuk warnanya aku memilih warna taupe karena… ingin aja haha

Bajunya beneran cakep ya… bahannya okay, cutting-annya okay, detailnya apalagi… Karena warna taupe adalah warna yang nanggung, aku agak kesulitan mencocokkan warnanya dengan kain yang akan kupake. Sayangnya, setelah aku hampir melengkapi printilannya (kerudung, tas dan sepatu) ternyata bajunya nggak jadi dipake ya hahahanjirrr… Tanpa menunggu lama aku langsung jual aja bajunya di Shopee, untung ada yang gercep check out.

AKITA.ID

Beberapa hari kemudian Widy mengabari bahwa tema warna untuk resepsi di Sidoarjo adalah mocha *lagi terserah apakah itu light mocha atau dark mocha yang penting mocha. Biar nggak terlalu ribet aku memutuskan untuk pake dress aja karena kan acaranya malam. Setelah mencari-cari di IG aku menamukan Akita dan tertarik dengan salah satu dress-nya yang kurasa simple tapi cakep dan yang paling penting warnanya mocha.

Nyebelinnya, setelah aku check out dress-nya Widy mengabari bahwa baju untuk saudara-saudari manten udah dipersiapkan dan warnanya lilac hahahanjirrr… Tapi karena kadung udah di-check out jadi ya kutungguin 😅 Bajunya bagus sih, bahannya sheer dan cutting-annya bikin kita kurus, beneran yaini hehe warnanya cakep dan brukatnya lucu, kalau jalan berasa bestie-nya mb Eloise. Tadinya bajunya mau aku keep tapi nggak jadi karena nggak ada acara yang mengharuskanku pake bajunya dalam waktu dekat.

***

Tahu nggak akhirnya aku pake baju warna apa saat resepsi? Warna pink heuheuheu 😅 Aku sampai speechless yaini mengingat usaha yang udah kulakukan demi menemukan baju resepsi yang bahkan nggak kan dipake 😗. Dari searching sana sini, bolak balik tanya warna ke seller, mantengin TikTok live demi nge-war sampai puyeng perkara budget yang akhirnya malah awur-awuran.

Meski sempat bikin energiku terkuras, aku berterima kasih kepada buyer yang datang entah dari mana mengurai bebanku satu persatu. Love you… Dear saudara dan mantemanku sekalyan, please ini mah kalau nanti bikin acara dan ingin ada tema warnanya, kabari dari jauh-jauh hari ya… 😋
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hello…

Setelah mandeg selama berbulan-bulan akhirnya draft post ini selesai juga, eits… jangan khawatir aku masih punya extra post kok. Maaf pemirsa… tapi aku merasa sayang aja kalau nggak sampai di-post, meski kutahu yang sering mampir hanya khow-khow aja. Isokey… I still love you guys 😘.

Selama ini aku selalu amazed dengan acara pernikahannya rang-o-rang yang padat karya, macem: kok bisa mereka tetap strong padahal acaranya sendiri menguras energi 😌. Kubilang begini karena aku pun udah luluh lantak pasca acara pernikahannya Widy di Bandung hahaha meski hanya memiliki peran minor rasanya kok capek pake banget ya... 🤔.

Setelah selesai acara di Bandung kita masih punya acara lainnya yakni download mantu alias ngunduh mantu di Sidoarjo. Tadinya hanya keluarga inti aja yang akan kesana tapi ternyata nambah partisipan jadi ya puyeng juga ngurusnya 😅. Kita pun memilih untuk menyewa mobil travel biar bisa barengan terus, maklum laya buibu mah maunya bring kadieu bring kaditu.

Rencananya dari Subang kita akan langsung caw ke Sidoarjo lewat jalur utara macem jalur wisata rohani bapack-bapack dan buibu di masjid agung. Eh… nggak dinyanya ada pemekaran rencana dimana kita akan mampir dulu di Solo untuk mengunjungi keluarga Mbah Kakung. Biar nggak pareumeun obor, ceunah. Keadaan orang tua yang udah pada sepuh udah nggak memungkinkan untuk perjalanan jauh, selain itu kita menunggu ada kerabat yang menikah lagi mah nggak tahu kapan yekan.

Kita berangkat di malam hari karena menungguku selesai bekerja, situesyen sore itu cukup hectic karena buibu udah mulai berdatangan ke rumah. Alhamdulillah perjalanan menuju Solo lantjar djaya, meski mama heran banget kenapa sepanjang perjalanan aku tidur mulu, yhaha… maaf bunda, ini udah masuk jam tidur ya… 🙏🏻. Jalur Ungaran-Salatiga-Ambarawa ini aslinya cakep banget, sayang mesti kulewatkan sebab nyawaku baru sepenuhnya terkumpul saat berhenti di rest area.


SOLO

Setelah sholat shubuh kita melanjutkan perjalanan menuju Solo, welcome home… 

Karena mesti mengejar waktu, kita nggak berlama-lama di Solo meski sebenarnya (kuyakin banget niya) mama dan uwak-uwakku masih ingin ngobrol. Oh ya, biar kalyan nggak pada bingung… kakekku berasal dari Solo, keluarga dan kerabatnya masih tinggal disana hingga kini. Kalau ke Solo, kita selalu berkunjung ke rumah mendiang adiknya yang kini ditempati oleh anaknya, Bule Wartini.

Kita sampai di hotel menjelang sholat ashar, ternyata rempong juga ya bund 😅 mengurusi kamar, tas, makanan, etc. Ingin rasanya langsung rebahan… tapi nggak mungkin karena ada hal-hal yang mesti diurusi. Yuyur aku udah puyeng… namun buibu mah tetap happy seakan-akan udah lupa gimana capeknya perjalanan menuju Sidoarjo (yang ternyata panasnya bikin nggak nyaman 🥺).





SURABAYA

Tadinya kita berencana untuk mengunjungi Pak De dan jalan-jalan setitik di Surabaya, sayangnya saat itu situesyen kurang pas sehingga kita mesti merubah itinerary menjadi jalan-jalan ‘tok. Mama dan Widy nggak jadi ikut karena mesti istirahat untuk acara nanti malam, jadilah aku yang kebagian tugas untuk meng-guide buibu untuk berbelanja oleh-oleh.






Yha~ karena aku bingung pun nggak bingung mau kemana, jadilah kita caw ke Ampel, wisata religi dulu, insya allah barokah… 🙏🏻✨.

Dari Ampel, kita ke Pasar Atom namun karena kurang memuaskan kita pindah lagi ke Pasar Genteng. Di Pasar Atom aku beli Cakue Peneleh yang surprisingly rasanya masih enak meski dimakan keesokaan harinya. Sedang di Pasar Genteng aku membeli kerupuk puli dan Rujak Cingur titipan mama, sayangnya aku nggak berhasil menemukan kacang Tolo meski banyak yang jualan kacang.

Perjalanan pulang dari Surabaya menuju Sidoarjo adalah perjalanan yang melelahkan, sepanjang perjalanan aku tertidur dan baru dibangunkan saat akan sampai. Tadinya aku ingin makan Rujak Cingur dengan khidmat karena nggak sempat makan siang, eh yang ada aku keburu dipanggil tim WO untuk fitting baju dan make-up. Cuy… aku baru sampai, badanku masih panas, wajahku masih gosong, belum sholat, belum beberes, belum ngobrol, belum makan Cakue.









Aku selesai make-up sebelum Ashar sedang acaranya baru akan dimulai setelah maghrib 🥲 jadilah aku kembali ke kamar dan makan siang yang tertunda. Kalau udah begini nggak mungkin rebahan yekan, yang ada aku kembali wara wiri berkoordinasi dengan buibu mengenai rundown acara.

Kita caw di pagi hari, mampir sebantar di rumah Mas Bagus. Lelah juga yasis perjalanan darat 20jam lintas provinsi.


Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

Paused Moments

Let's Get In Touch

  • Behance
  • Letterboxd
  • LinkedIn

Disclaimer

It is prohibited to copying any content from this blog without permission. Please let me know if your privacy has been violated through the content or find something that needs to be credited correctly.

Note

My post may contain affiliate links, which means I will earn a commission if you buy through the link. There is no compulsion as we have different preferences and needs. Thank you :)

Alone Alone Kelakone

2025 Reading Challenge

2025 Reading Challenge
Lestari has read 0 books toward her goal of 6 books.
hide
0 of 6 (0%)
view books

Archives

  • ►  2011 (7)
    • ►  May (1)
    • ►  Nov (6)
  • ►  2012 (19)
    • ►  Jan (1)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (8)
    • ►  Jun (2)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (1)
    • ►  Nov (1)
  • ►  2013 (12)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Oct (1)
  • ►  2014 (20)
    • ►  Jan (2)
    • ►  May (1)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (8)
  • ►  2015 (62)
    • ►  Jan (6)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  Jun (7)
    • ►  Jul (1)
    • ►  Aug (10)
    • ►  Sep (7)
    • ►  Oct (11)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (7)
  • ►  2016 (64)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (2)
    • ►  May (6)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (7)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (9)
    • ►  Nov (6)
    • ►  Dec (11)
  • ►  2017 (76)
    • ►  Jan (10)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (6)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (12)
    • ►  Jun (10)
    • ►  Jul (7)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (6)
  • ►  2018 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (7)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2019 (39)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (5)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2020 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Mar (7)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2021 (44)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (2)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (4)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2022 (47)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (2)
    • ►  Oct (5)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2023 (41)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  May (2)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (6)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (2)
    • ►  Dec (4)
  • ►  2024 (48)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (5)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (5)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (2)
  • ▼  2025 (6)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (1)
    • ▼  Apr (1)
      • Ramadan di Rumah

SERIES

Book Quaranthings Screen Shopping Annual Post Blogging 101 Hari Raya Hidden Gems Series

Friends

  • D. R. Bulan
  • Dari Kata Menjadi Makna
  • Ikan Kecil Ikugy
  • Jolee's Blog
  • Mazia Chekova
  • Noblesse Oblige
  • Perjalanan Kehidupan
  • Pici Adalah Benchoys
  • The Random Journal

Blogmarks

  • A Beautiful Mess
  • A Plate For Two
  • Astri Puji Lestari
  • Berada di Sini
  • Cinema Poetica
  • Daisy Butter
  • Dhania Albani
  • Diana Rikasari
  • Erika Astrid
  • Evita Nuh
  • Fifi Alvianto
  • Kherblog
  • Living Loving
  • Lucedale
  • Monster Buaya
  • N. P. Malina
  • Nazura Gulfira
  • Puty Puar
  • Rara Sekar
  • What An Amazing World
  • Wish Wish Wish
  • Yuki Angia

Thanks for Coming

Show Your Loves

Nih buat jajan

Blogger Perempunan

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates