Hello~
Kembali lagi di Jalan Jajan volume sekian denganku dan Icunk *yha~ siapa lagi, tak lain dan tak bukan 😆 Mengisi libur Maulid Rasulullah SAW yang jatuh di hari Sabtu, kita berencana untuk jalan jajan ke Hap Seng Kee di daerah Pecinan Andir. Sekali lagi, Tiktok brought us there… ☺️.
Kita memilih Hap Seng Kee karena tertarik dengan Roasted Chicken Rice-nya dan (yang paling penting) masih berada di sekitar rute template jalan-jalan kita 👍🏻. Berdasarkan info dari warga +62 Hap Seng Kee ini cepet banget sold out-nya, jadi disarankan untuk datang lebih awal.
Karenanya kita janjian lebih awal di Halte Alun-Alun, hal yang sebenarnya meragukan karena kita sama-sama magetan (mageran + ngaretan). Oncenya lagi, aku lupa bahwa hari Sabtu adalah hari libur nasional yang berpotensi membuat rang-o-rang keluar rumah dan tumpeh ke jalanan.
Dan benar aja… di hari H aku ngaret gegara nggak dapet bis ke Alun-Alun, bukan karena bisnya nggak ada melainkan karena penumpangnya udah over capacity makanya nggak keangkut 😔. Akhirnya aku pake angkot dan kaget saat berpapasan dengan rombongan buibu yang baru balik dari acara di Mesjid Agung, sama sekali nggak menyangka suasananya akan seramai ini.
Dari Halte Alun-Alun kita naik bis jurusan Baleendah – BEC dan turun di SMK 6, rencananya kita akan jalan kaki ke Hap Seng Kee via Paskal. Sebelum mencapai Paskal kita berinisiatif untuk berbelok ke jalan di samping Hotel Cemerlang, berharap melalui shortcut yang akan mengantarkan kita lebih cepat ke Kap Seng Kee. Syudah bisa ditebak ya… kita akhirnya malah memutar lebih jauh dan terdampar sampai di Pasar Ciroyom 🥲, mau balik lagi udah tanggung, mau naik angkot udah dekat.
Beberapa tahun yang lalu aku dan Widy pernah terjebak hujan dan berteduh di gedung Pasar Andir, tahu sendiri yekan Andir kalau banjir rujit-nya gimana… 😅 sampah sayuran turut hanyut bersatu dengan sampah rumah tangga berakhir entah dimana. Yang membuatku nggak habis pikir adalah bisa-bisanya warga+62 asyik jajan Cuanki dan Cilok sambil nontonin itu semua. Yucks! 🤢.
Sepanjang jalan nyasar kita sempat ngobrolin opsi tempat makan lain kalau Hap Seng Kee udah keburu tutup, beruntung saat kita sampai masih bisa order. Sayangnya, menu yang kita inginkan udah sold out dan diganti dengan menu yang lain. Karena area makan di lantai 1 sedang penuh kita diarahkan ke area makan lantai 2, yang terasa lebih kalem dan bersih.
Yang kita order di Hap Seng Kee:
Steamed Chicken Rice (39K) dan Crispy Chicken Cutlet (34K)
Kedua menu ini udah dilengkapi Nasi Hainan dan Braised Egg, jadi nggak udah order Nasi lagi kecuali ingin nambah 😁, side dish-nya kita dapet Kuah (?!), Acar dan condiments. Untukku Nasi Hainan-nya agak asin namun gurihnya pas dan tampilannya clean, bisa laya diimbangi dengan condiments-nya. Untuk braised egg rasanya B aja selayaknya rasa Telur Pindang, kita suka Acarnya karena ada potongan Nanas dan rasanya mirip dengan Acar di Martabak Telur.
Menurutku rasa Steamed Chicken dan Crispy Chicken-nya so far sih enak ya… tapi nggak yang enak sampai mau meninggal. Kurasa rasa Nasi Hainan-nya lebih mendominasi ketimbang rasa ayamnya, mungkin akan berbeza kalau makannya dipisah ✨👌🏻.
Pakchoy with Homemade Sauce (15K)
Komentar Icunk: yang mahal Minyak Wijen-nya.
Teh-Peng (15K)
Sezuzurnya kita tertarik dengan minuman yang ada butiran kecambah di dalamnya, tapi karena keterbatasan info kita berakhir dengan The-Peng alias Teh Tarik ini. Untukku sih okcey ya karena bisa menetralisir rasa Nasi Hainan yang menempel di lidah, kalau nggak tertarik dengan menu perkopian bisa niya dipertimbangkan si Teh-Peng ini. Later did we know… minuman yang kita kecengin namanya Ice Barley dan isinya bukan butiran kecambah melainkan jelai.
Jl. Kelenteng no 44 Andir, Kebon Jeruk, Bandung
🥬 7K-35K
🍛 35K-218K
🧋 13K-18K
*harga yang tertera udah termasuk pajak