Selamat menunaikan ibadah Ramadhan yakawan, semoga di bulan penuh berkah ini kita tetap istiqamah ya… Kadang suka nggak kuwat akutu, e-commerce dan sponsored post adalah distraksi duniawi yang sulit dihindari selain emosi 😌.
Seperti byasa ini adalah salah satu draft post-ku yang mandeg sejak tahun lalu, tapi lupa mulu dilanjutin. Iye, sejak akhir tahun lalu load kerjaanku mayan banyak, jadi ya kerja… kerja… kerja. Kalau sebelumnya aku menulis post tentang mb TayTay, kali ini aku akan menulis post tentang Lady Gaga, lebih spesifiknya lagi MV-nya Lady Gaga 🥳.
Akhir tahun lalu Lady Gaga merilis MV-nya 911 di YouTube, jelaslah segera kutonton karena trending dan muncul mulu meski sudah di-refresh berkali-kali 😅. First impression-ku saat menonton MV-nya adalah; jirr… keren banget, tapi kok vibes-nya kaya kenal ya, macem The Fall-nya Tarsem Singh 🤩🤩.
Sebagai bagian dari BIN (Badan Intelijen Netizen ❤️) tentcu kulangsung search siapa di balik MV-nya Lady Gaga ini. Yha~ sesuai dugaanku, director-nya adalah Tarsem Singh, collabs penutup tahun yang mantips yaw 🫂. Ohya, 911 adalah salah satu lagu dari album Chromatica yang rilis September tahun lalu, menceritakan tentang pengalamannya dengan anti psychotic yang digunakan untuk mengontrol laju otaknya.
FYI. Tarsem Singh adalah director berkebangsaan India yang dikenal karena visualisasi surrealist-nya yang eye pleasure dan aesthetic. Tadinya kupikir Tarsem Singh adalah mix blood Indonesia X India 🤭, karena namanya yang too commons bagi sebagian penduduk Pulau Jawa. Siapanya Darsem maybe? 🙃.
Sejauh yang kutahu Tarsem Singh sudah membuat 3 film yakni; The Cell (2000), The Fall (2006) dan Immortals (2011), diantara ketiga filmnya favorite-ku adalah The Fall yang mana merupakan satu-satunya film Tarsem Singh yang pernah kutonton haha 😂Susah nyarinya guise…
Tentcu, aku suka The Fall karena visualisasi surrealist-nya yang eye pleasure dan aesthetic, alur ceritanya juga nggak kalah seru. Saat menonton The Fall kuyakin pasti butuh budget yang tinggi karena menggunakan setting asli yang tersebar di berbagai belahan dunia. Ohya, ada Bali loh ya disini 😉.
Sedang Lady Gaga, as we all know adalah mother monster yang dikenal karena selera fashion-nya yang ajaib ✨💃✨. Meski kadang suka bikin geleng-geleng kepala, kupikir Lady Gaga adalah salah satu artist yang all out dalam mengekspresikan dirinya. Heu… Tetiba kebayang aja gimana ribetnya stylish-nya setiap kali Lady Gaga ada acara 😅.
Dari nama dan kontur wajahnya bisa dipastikan ya kalau Lady Gaga adalah italiano. Sejujurnya, kupikir Lady Gaga dalam versi normal (no make up, no costume) cantik natural, kalau nggak percaya tontonlah A Star is Born. Unpopular opinion; aku kurang suka A Star is Born karena cerita dan soundtrack-nya B aja, satu-satunya alasanku nonton adalah Bradley Cooper 😘.
Nggak sekali dua kali Lady Gaga masuk worst dress list atau fashion disaster all the time, tapi tetap ya doi dinantikan oleh netizen PO BOX (dipoyox dilebox). Karena aku bukan Yudha yang faham istilah fashion dan ikutan nyemplung di dalamnya, bolehlah kusebut style-nya Lady Gaga dengan; versatile futuristic 😁. Intinya sih keren dan fun ✨👌🏻.
Pernah nggak sih membayangkan 2 orang tersebut (Lady Gaga X Tarsem Singh) collabs? Jujur, aku nggak pernah 🥲. Makanya amaze banget saat tahu MV 911 benar-benar di-direct oleh Tarsem Singh. Like, whaattt? 😮OMG OMG OMG. Lady Gaga bahkan menamai MV-nya dengan; 911 (movie film).
Yang membuatku yakin di 911 ada Tarsem Singh adalah metafora lintas kultur dan setting yang digunakan. Penutup mata berwarna merah dan horseman pernah digunakan di The Fall, begitu pun dengan padang pasir dan visualisasi para figuran yang menggunakan warna-warna bold nan eye catching.
Dari penelusuranku, saat membuat MV 911 Tarsem Singh terinspirasi oleh film The Color of Pomegranate karya Sergei Parajnov yang berasal dari Armenia. FYI. Di YouTube ada kok filmya, sayangnya masih berbahasa Armenia dan belum ada subtitle English-nya. Well… berhubung film adalah karya visual, maka cukuplah The Color of Pomegranate dinikmati menggunakan bahasa kalbu 😌.
Setelah menonton The Color of Pomegranate (menggunakan bahasa kalbu), aku sampai pada kesimpulan bahwa film ini sangat mempengaruhi Tarsem Singh dalam menentukan jalur taste-nya. Banyak scene dan komposisi yang diadaptasi dan diekstraksi Tarsem Singh dalam karyanya 😊.
Kalau dipikirkan labih jauh, kupikir keren juga Armenia bisa membuat film seperti ini di era 1960. The Color of Pomegranate adalah film bergenre avant garde yakni film eksperimental yang pure dibuat untuk merepresentasikan message creator-nya tanpa mesti khawatir dengan market 👍🏻.
Satu-satunya yang kusayangkan dari The Color of Pomegranate adalah teknologi yang digunakan belum secanggih saat ini. Karena keterbatasan teknologi, gambarnya agak buram dan warnanya nggak keluar, sayang banget kan padahal kostum dan setting-nya sudah keren (untuk ukuran era 1960).
Owkay… cukup long intro-nya. Markijut ke MV 911 😁.
MV 911 bercerita tentang Lady Gaga yang terbangun dalam realitas mimpinya pasca mengalami kecelakaan, realitas mimpinya merepresentasikan hal-hal yang berhubungan dengan kecelakaan tersebut seperti symbol dan lingkungan TKP.
Kalau pernah membaca buku yang berkaitan dengan sejarah dan perang salib seperti bukunya Dan Brown, pasti pernah menemukan line yang menjelaskan tentang metafora yang digunakan dalam karya seni seperti patung, lukisan dan literature. Di MV kita bisa menemukan banyak easter eggs yang berhubungan dengan metafora tersebut.
(disclaimer: aslinya ada banyak tapi di kurasi karena nggak sanggup kalau mesti memasukkan setiap detailnya).
Dalam beberapa literature markisa dikaitkan dengan fertility (kesuburan) namun dikaitkan pula dengan kematian, di awal MV diperlihatkan bahwa markisa berceceran di sekitar kaki Lady Gaga yang terluka, yang ditandai dengan anklet (gelang kaki) berwarna merah. Matanya menggunakan penutup karena Lady Gaga sedang tak sadarkan diri.
Kemudian muncul black horsemen (yang kupikir) merujuk pada kisah 4 horsemen dalam alkitab yang biasa dijadikan referensi dalam film. 4 horsemen ini adalah penanda setiap era yakni conquest (kuda putih), war (kuda merah) famine (kuda hitam) dan death (kuda kuning-hijau). Penunggang kuda hitam diceritakan membawa neraca keadilan, mungkin (dalam islam) fungsinya mirip hisab.
Update:
Ternyata horsemen-nya adalah bagian dari campaign New Mexico yang menjadi setting MV-nya. Maap ya guise, salah penafsiran, kukira horsemen yang ada di reklame adalah Zorro dari The Fall 🙏🏻.
Scene kemudian berpindah, dimana Lady Gaga bertemu dengan seorang pria yang bentukannya macem Khal Drogo membawa payung serta seorang wanita yang menggunakan kokoshnik membawa ular belang dengan tanda + berwarna merah di dadanya. Later did we know, mereka adalah paramedis yang berusaha membangunkan Lady Gaga.
Kemudian ada seorang pria yang berkali membenturkan kepalanya berulang kali, POV-nya membuat kita seolah-olah sedang menonton video TikTok 😅. Nyatanya ia adalah salah satu korban kecelakaan yang kepalanya terbentur kemudi. Kemudian ada seorang pria yang didandani bak Fir’aun, udah bisa dipastikan ya kalau doi pasti punya privilege, dan terbukti nyatanya ia adalah horang kayahahaha makanya dipakein ajudan 🥺.
Ada scene dimana Lady Gaga mengenakan aksesoris halo yang merepresentasikan saint, menandakan bahwa ia adalah karakter penting dalam realitas mimpinya. Ada momen dimana ia terbang namun ditarik Kembali, bisa dibilang itu adalah usaha untuk mengembalikan kesadaran Lady Gaga.
Sebenarnya masih banyak siya easter eggs-nya Cuma karena kusudah ngantux, maka kuakhiri dulu post-ku ini, Semoga Tarsem Singh collabs lagi dengan siapa kek haha Bolehlah kalau mau nge-direct The Alchemist, kutunggu loh ya… 😉.