Tadas Sar on Unsplash |
Hallooo...
Selamat bulan April yakawan, semoga kita semua diberikan kemudahan dalam menjalani bulan Ramadhan.
Sejak tahun lalu OS-ku sudah menunjukkan tanda-tanda penuaan (yang bukan dini) apalagi kalau bukan gegara Windows 7 akhirnya resmi dipensiunkan. Agak mengganggu juga sih sebenarnya, setiap kali membuka laptop selalu ada reminder dari Windows.
FYI. Laptopku masih Lenovo seri ideapad keluaran tahun 2013 dengan OS bawaan Windows 7, memang sudah berumur sih hehe Dulu kubeli laptopnya gegara nggak sabar nabung, makanya beli yang paling murce se-BEC. Karena belinya berdasarkan budget, untuk spesifikasi nggak begitu jadi prioritas. Yang penting punya dulu.
Kalau untuk men-design tingkat tinggi macem rendering atau Pantone yang jernih, tentcunya laptopku nggak qualified. Saat itu kupikir 3-5 tahun yang akan datang aku akan menggantinya dengan yang lebih baik, ternyata... sampai sekarang belum kebeli juga tuh lapetope designer huhu
Alhamdulillah-nya laptopku masih bisa dipake hingga saat ini, paling baterainya yang agak nge-drop. Masih bisa dipake men-design standar (Corel & Adobe) tapi kalau untuk Premiere memang jadi lemot. Salah satu keuntungannya jadi product designer yaini, lebih banyak bikin gambar kerja yang isinya garis-garis.
Untuk urusan per-gadget-an dan per-software-an kuakui aku memang gaptek, makanya saat kuliah aku sangat bergantung pada kawan-kawan sekalyan. Disaat mereka sibuk mencari crack-nya Windows 7 aku masih pake Windows Vista, meneketehe kan Windows Vista nggak support Rhinoceros haha.
Makanya ketika Windows 7 dipensiunkan aku bolak balik mencari referensi dan solusi, kupikir di masa pandemi yang belum jelas kapan kelarnya, rasanya agak kurang bijak untuk membeli laptop baru meski untuk kerjaan. Jadilah aku mencari opsi lain, yakni meng-upgrade OS-nya.
Kalau mencari di e-commerce tentcunya yang berjualan OS berjibun, mau itu yang asli, yang KW atau bahkan semi KW. Tinggal kitanya yang mesti rajin cek review-nya dan compare harga dengan toko sebelah. Masalahnya, ada nggak nih budget-nya? Haha.
Bagi yang sering membaca blog-ku tentcu tahu bahwa aku berencana untuk liburan ke Ijen dan Baluran, aku bahkan menabung sejak tahun lalu demi liburan penuh pengharapan pasca pandemi ini. Tapi ya tapi... sehubungan dengan situesyen yang tak kunjung kondusif, kupikir urusan per-OS-an ini lebih genting ketimbang memuaskan dahaga liburan.
Heuheuheu
Bisa dibilang ini adalah pembelian termahalku selama pandemi, sekaligus calon best buy-ku tahun ini.
Ada 2 pilihan; Windows Home atau Windows Pro, DVD atau FPP. Jelaslah aku memilih Windows Home selain karena personal use dan merasa fiturnya ‘sudah cukup’. Tentcunya, karena laptopku adalah netbook jadi mesti FPP. Ohya dari segi harga Windows Home dan DVD memang lebih murce.
Eh iya, daritadi aku menyebutnya laptop padahal mah netbook yahaha.
Bagian termalay adalah mengamankan data, beruntung aku masih dipinjami laptop kantor jadi semua data bisa diungsikan sementara. Yha~ Windows 7 nggak support Blue Jeans ya... kadang suka merana nggak bisa ikutan share screen kalau lagi meeting.
Beneran deh ini, nggak menyangka aku perlu lebih dari 3 hari untuk mengungsikan data. Lama banget... tapi kalau dipikir-pikir ya namanya juga 8 tahun. Gegara inilah aku kerjaanku agak tersendat-sendat, meski udah memilih long weekend untuk membereskan urusan per-OS-an ini, ujung-ujungnya malah manjang macem renovasi rumah.
Karena Microsoft Office-nya ikut terhapus saat proses install, jadilah aku mencari opsi lain, antara subscribe atau membeli license-nya. Untuk Microsoft Office aku memilih untuk subscribe karena nungguin versi terbaru (2021) yang konon ada opsi dark mode-nya haha
Untuk Microsoft Office aku membelinya via e-commerce karena dikasih printilan unyu dari Microsoft Office X Dinda Puspitasari Studio + wireless mouse. Otomatis masuk best buy yaini hehehe Aku terhibur sekali dengan printilannya, bisa membuatku amnesia sejenak dengan urusan upgrade OS yang bikinku puyeng saat bacain notifikasi m-banking.
Eh. Ini belum termasuk dengan wifi yhahaha… Sebelumnya, demi keberlangsungan kerjaan aku berencana pake Indihome tapi dipikir-pikir ribet juga ya mesti ada teknisi yang datang dan izin sana sini. Akhirnya, aku memutuskan untuk pake Orbit, masih dari Telkomsel juga sih… alasannya, biar bisa dibawa ke rumah kalau lagi liburan haha
Salah satu hikmah dari upgrade laptop ini adalah aku jadi declutter file haha Meski hampir setiap bulan aku declutter file di laptop dan smartphone, kadang aku tak punya cukup nyali untuk benar-benar menyingkirkannya. Takut sewaktu-waktu butuh…
Kali ini aku berhasil menyingkirkan How I Meet Your Mother dan Gossip Girl, 2 series kebanggaanku yang kutonton dikala gabut saat makan. Beberes file memang butuh waktu yakawan… gambar-gambar nggak jelas dan screenshots nggak mutu juga pelan-pelan disingkirkan, nggak tahu niya kalau meme, masih sayang aja hehe
Beginilah hari-hari pandemiku sebelum ramadhan, mengurusi OS dan printilannya hampir seminggu penuh.
Semoga di ramadhan kali ini kita diberikan kelapangan dan kesabaran, memasuki musim kemarau, suasana makin panas. Blewah enak nih kayanya haha