Hello...
Akhirnya nyampe juga ya di penghujung bulan Febuari, bulan yang katanya penuh cinta padahal cuma bujuk rayu marketing belaka 😁. Terhitung sudah 2 bulan sejak netizen beramai-ramai nge-tweet pengharapan tahun barunya, meski nyatanya sampai saat ini Twitter masihlah didominasi tweet war dan tetesan teh 🍵.
Kalau masih masih ingat atau pernah membaca post-ku saat jalan pagi di sekitaran Ujung Berung; Jalan Jalan Nyasar Sampai Fanatisme Buta, ada satu tempat yang nggak sengaja kita temukan di daerah Panghegar yakni Pojok Tilu Tilu. Sayangnya saat itu Pojok Tilu Tilu belum buka jadi kita nggak sempat mampir.
Beberapa minggu yang lalu Icunk dan teman kerjanya sempat mampir ke Pojok Tilu Tilu, menurutnya sih OK dan lebih dekat dari meeting point ketimbang ke Teduh Coffee yang masuk waiting list dari saban hari. Biar makin okcey dan memang sudah lama nggak bercengkrama, kita ngajakin Deya yang selama pandemi sibuk me time di Korea 🇰🇷.
Seperti byasa, belum afdhol rasanya kalau ke kosan Icunk tapi belum makan Pecel Lele 😁 Kalau sebelum pandemi kita makan Pecel Lele di depan Ubertos setelah nonton film, kini kita mesti puas meng-order Pecel Lele via Go-Food.
Oh ya... FYI. Pecel Lele yang OK di Go Food dan Grab Food adalah Pecel Lele Lapang Api dan Pecel Lele Ronggolawe. Note: jangan lupa beli Kol Goreng-nya 😍.
Dari kosan Icunk kita pake ancot warna pink kemudian turun di pom bensin, nah... dari situ lanjut jalan kaki 😂 Aku lupa kalau jarak dari pom bensin ternyata agak jauh dari Pojok Tilu Tilu, kalau mau kesana kusarankan pake kendaraan pribadi atau transportasi online, kalau mau pake ojek biasa ada juga kok. Nggak usah khawatir nggak kebagian space karena parkirannya cukup lega.
Kita kesana setelah dzuhur ya jadi memang waktunya makan siang, makanya agak rame meski nggak rame-rame amat juga sih 😅. Meski letaknya di pinggir jalan, Pojok Tilu Tilu ini teduh ya karena banyak pepohonan dan konsepnya open space jadi nyess aja gitu kesannya. Cuma kadang suka kaget aja sama biji-bijian yang jatuh atau daun yang bergemerisik, kaya hujan.
Ada 2 opsi tempat duduk, yang pertama yang pake meja dan kursi, yang kedua lesehan. Tentcunya, kita pilih opsi yang pake meja dan kursi yang letaknya hampir di pojokan, biar adem hehe Oh ya, salah satu hal yang kusuka dari Pojok Tilu Tilu adalah pohon-pohon dibiarkan tetap tumbuh alih-alih ditebang dan dijadikan bagian dari bangunan.
Selain cafe, terdapat vintage shop yang menjual berbagai koleksi furniture jadul. Kebanyakan adalah sofa, meja, credenza dan printilan interior lainnya, kalau suka dengan vintage furniture bisa niya mampir dimari. Terdapat pula fashion shop (yang nggak tahu namanya apa wkwk 😂) yang menjual fashion sisaan ekspor.
Untuk menunya cukup beragam, mostly adalah rice bowl dengan berbagai olahan daging ayam dan daging sapi. Minuman dan side dish-nya cukup menarik apalagi kalau kita memang berniat nongkrong lama. Untuk harga makanan antara Rp 5000 – Rp 79000 sedangkan untuk minuman Rp 15000 – Rp 25000.
Kebetulan, minggu ini ada menu collaboration antara Pojok Tilu Tilu X Karniv.012. FYI ya, Pojok Tilu Tilu ini adalah bagian dari Altima Group yang menaungi Karniv.012 (di dunia nyata), Nanny’s Pavillion, Porto Bistreau (yang dulu ada di jalan Setiabudhi) atau kalau mau tahu lebih lengkap bisa dikepoin niya @narabandung.
Eh iya, kalau ke Pojok Tilu Tilu jangan lupa pakein hashtag #CafenyaBandungTimur, ciye banget kan Ujung Berung punya cafe hehe 😉 Akhirnya ya... kita punya opsi cafe beneran deket kosan Icunk yang jaraknya Cuma sekali pake ancot meski sisanya mah nyikreuh haha.
Waktu yang dibutuhkan untuk meyiapkan order-an kita nggak begitu lama ya, mungkin karena saat kita kesana ramenya B aja. Nggak tahu kalau lagi full table...
Tenderloin Steak 49K
Pada dasarnya aku nggak begitu suka steak, tapi karena belakangan ini aku sudah bosan makan ayam-ayaman mulu jadilah aku meng-order steak. Menurutku sih enak ya karena dagingnya lembut dan saus blackpaper-nya OK, tapi (untukku) sayurannya malah agak overcook, terutama wortel dan buncisnya kalau kacang polong dan jagungnya mah pas.
Aku nggak tahu kita sebenarnya bisa memilih tingkat kematangan apa nggak, karena saat order pun nggak ditanya atau dikasih opsi sama mas-masnya.
Crispy Chicken Steak 39K
Saat order-an datang kita nggak mengira kalau chicken steak-nya akan sebesar itu, makanya kan kelihatan di foto ada tangan Deya yang gercep fotoin. Kata Deya chicken steak-nya juga enak dan ngenyangin meski agak menyesal memilih saus mushroom karena ternyata kurang cocok. Percayalah, untuk saus pelengkap (pedas dan tomat) kita dikasihnya saus botolan ABC bukan Tabasco macem di gambar 😁.
Sirsak Mint Squash 19K
Jl. Mekar Mulya No. 33 Cipadung Kulon, Panyileukan
11.00-21.00