Masih pada ingat kan credit-nya film Avengers: Infinity War?
Sesaat sebelum menghilang Nick Fury (Samuel L. Jackson) masih sempat nge-pager-in sum1 in sumwhere, yang
belakangan diketahui sebagai Captain Marvel berdasarkan icon yang tertera di layar pager-nya.
Sebagaimana tradisi
Marvel Cinematic Universe, belum shahih
rasanya kalau perang badar yang akan
terjadi di Avengers: End Game dilalui tanpa adanya pengenalan tokoh yang (akan)
terlibat. Kali ini, superhero yang
kebagian jatah untuk difilmkan adalah Captain Marvel.
Awalnya agak membingungkan,
sebab kupikir kenapa mesti ada Captain Marvel kalau sudah ada Captain America.
Tadinya aku berasumsi bahwa Captain Marvel ini adalah icon superhero-nya Marvel
sebab namanya sama-sama Marvel 😂. Sempat heran kenapa Captain Marvel adalah
wanita karena kupikir Marvel adalah nama lelaki 😅 ...
Captain Marvel adalah superhero wanita pertama yang dibuatkan
film pribadi oleh Marvel (Black Widow hitungannya side kick yaw) dan
tentunya kita sangat berharap Captain Marvel menjadi solusi terbaik bagi
Avengers. Yaiyalah ... kita butuh kejelasan, sepenting apa Captain Marvel ini
sampai Nick Fury ngebela-belain mager
sesaat sebelum menghilang.
Owkay ... kuy kita bahas
filmnya.
Film Captain Marvel rilis
di Indonesia pada 8 Maret lalu, 2 hari lebih cepat ketimbang jadwal rilisnya di
US. Sebagai seseorang yang cukup mengikuti film-film superhero-nya Marvel, kupikir film Captain Marvel nggak boleh
terlewatkan, sebab konon katanya Captain Marvel ini adalah superhero yang sanggup melawan Thanos (Josh Brolin).
Film Captain Marvel
dibuka dengan potongan-potongan scene
ala scene di film sci-fi,
macem partikel-partikel, paparan
debu dan serpihan yang di-zoom, bagus
sih ... tapinya nggak ngerti haha 😂 Ternyata itu adalah potongan memory milik Vers (Brie Larson) yang saban
hari diminta atasannya Yon-Rogg (Jude Law) untuk mengendalikan emosi yang
mengontrol kekuatan dan pikirannya.
Vers adalah anggota dari
pasukan elite bangsa Kree,
seenggaknya hanya itu yang ia tahu ... sebab Vers nggak ingat masa lalunya sama
sekali. Selain memiliki fisik yang lebih mirip manusia Vers memiliki kelebihan
lain yakni supreme intelligence yang membuatnya memiliki
kecerdasan dan kekuatan diatas rata-rata serta mampu mengeluarkan sinar foton dari kedua tangannya. Cool yeah ... 😎
Kali ini timnya mendapatkan
tugas untuk menyelamatkan mata-mata bangsa Kree dari Skrull yang disinyalir
sedang berusaha menemukan sesuatu di planet lain. FYI, Skrull adalah bangsa bunglon
yang bisa merubah bentuk persis (hingga ke DNA), makhluk hidup lainnya selain
hewan dan tanaman.
Tim yang dipimpin oleh
Yon-Rogg ini beranggotakan Korath (Djimon Hounsou), Bron Char (Rune Temte),
Att-Lass (Algenis Perez Soto) dan Doctor Minn-Erva (Gemma Chan) yang kurang
bisa dikenali sebab kulitnya dibuat hijau macem Gamora (Zoe Saldana). Terjadi
penyergapan oleh Skrull sehingga perkelahian tak terelakkan, tim kembali ke meeting point tanpa menyadari bahwa Vers tertinggal.
Di tangan Skrull ingatan
Vers kembali dibedah dan yha~ karena Vers ini memiliki supreme intelligence maka
Vers bisa mengetahui tujuan Skrull yakni mencari Dr. Wendy Lawson (Anette
Benning) di Planet C-53 atau bumi menurut kosakata manusia. Vers kemudian kabur ke Planet C-53 disusul oleh Skrull yang dipimpin oleh Talos (Ben
Mendelsohn).
Nah, disini mulai agak
mencurigakan ... Yon-Rogg tele-confrence dengan Ronan The Accuser (Lee
Pace), kalau menonton The Guardian of The Galaxy 1 pasti tau nih ... doi adalah
children fruit-nya Thanos. So,
berada di pihak manakah bangsa Kree? 😒
Vers yang jatuh ke bumi kemudian
dipertemukan dengan Nick Fury yang masih unyu dan agen Coulson (Clark Gregg)
yang masih newbie. Saat itu belum ada
S.H.I.E.L.D atau bahkan Avenger, semua masih dikandung badan 😳
Seperti biasa ... terjadi
konflik internal antara tugas atau
kata hati, namun setelah melalui beberapa kejadian akhirnya Nick Fury mau
membantu Vers menemukan Dr. Wendy Lawson. Ternyata Dr. Wendy Lawson adalah
ilmuwan yang wafat saat menguji coba proyek rahasia yang ada kaitannya dengan
P.E.G.A.S.U.S (pernah disinggung di
film Iron Man 2).
Kali ini, yang menjadi scene stealer adalah kucing flarken bernama Goose 🐈, disini aku malah jadi mempertanyakan:
apakah universe-nya Marvel ini masih
nyambung dengan universe-nya MIB (Men
In Black)? Sebab Agen Coulson style-nya
mirip dengan para agen di MIB *heu 😅 selain itu, duet Ragnarok yakni Tessa
Thompsons (Scrapper 143) dan Chriss Hemsworth (Thor) pun dipastikan tampil sebagai
agen di MIB terbaru *nggak penting sih, tapi kamu mesti tahu 😜.
Kemudian Vers
dipertemukan dengan Maria Rambeau (Lashana Lynch) yang konon adalah sohibnya
selama menjadi manusia. Meski berdarah biru (beneran biru loh ini ... birunya
macem Jagoan Neon) ternyata Vers adalah manusia tulen bernama Carol Denvers.
Cukup sampai disini yaw
pemaparan ceritanya ... kalau dilanjutkan pasti berujung spoiler. Syudahlah ... nggak usah penasaran, sisanya adalah formula
standard film-film MCU #eh.
Kita bahas yang layn,
aspek-aspek pendukungnya 😌
Menurutku film Captain
Marvel ini agak berbeda jika dibandingkan dengan film-film MCU lainnya, sebab
kita nggak harus ribet memikirkan asbabun
nuzul dan asal muasal kekuatan super yang dimiliki oleh para superhero.
Karena terkadang aku merasa MCU ini terlampau menjejali kita dengan konsep bahwa
setiap kekuatan (superhero) berhak
memiliki penjelasan ilmiah.
Padahal mah ... podo aee 😁
Aku suka bagaimana
Captain Marvel divisualisasikan, yakni manusia biasa yang nggak sengaja menjadi
superhero, karenanya nggak masalah juga
dengan visualisasi Captain Marvel yang nggak sebohay dan secantik Wonder Woman.
Wonder Woman mah atuh ... demi-god, yang meski kena tabok berkali-kali
mukanya mulus immortal.
Banyak review yang mengatakan bahwa Brie Larson
ini ekspresinya terlalu datar, hmmhhh ... menurutku sih nggak, sebab gesture-nya cukup berbicara. Ada scene dimana Brie balik menggeram kepada
Skrull yang menggeraminya, kupikir scene
ini lucu ... apa yang dilakukannya
adalah reaksi spontan.
Kupikir Brie mampu
memvisualisasikan Captain Marvel yang enerjik terbang kesana kemari (macem Johny
Storm versi Chriss Evans) dan memiliki kekuatan super yang meletup-letup
layaknya di dalam komik. Yha~ ... aku juga suka armour-nya Captain Marvel, khas komik 👌, meski awalnya merasa sempat
terganggu dengan rambutnya yang sedikit mencuat di tengah ala Yondu di Guardian
of The Galaxy.
Mengingatkanku akan Marvin
the Martian yang helmet-nya
terinspirasi dari helmet-nya prajurit
Roman.
Yang agak kurang justru
malah skenarionya, well ... yang
kurasakan sih seperti itu, setelah bertemu Maria Rambou kupikir ceritanya agak
sedikit cheesy dan nggak rame aja 😛 Kupikir si penulis skenario terlalu menahan diri dari entah apa
(kemungkinan netyzen sih) dan terkesan malu-malu flarken untuk unjuk gigi.
Nah, perkara terlalu main
aman ini berimbas pada jokes-nya yang
bisa dibilang ... hanya sanggup membuatku tertawa ehehe 😅 bukan ahaha 😂 seperti
biasanya. Suerr ... ini ketawanya nanggung banget, ingin ngakak tapi materinya
nggak nyampe. Palingan obrolan antara Captain Marvel dan Nick Fury yang lumayan
mencairkan suasana.
Fight scene-nya lebih mantips yang head-to-head antara Yon- Rugg dan Vers di awal,
sisanya mah kurang euy ... Mungkin
ini gegara keseringan disuguhi scene
yang wah kali ya, sekalinya disuguhi scene
yang biasa-biasa jatuhnya nggak puas. Mana Skrull ini bentukan aslinya mirip
anggota Black Order yang dicengcengin squidward oleh Tony Stark di Avengers:
Civil War. Hemeh ... sama-sama jele’.
Untuk film superhero, jelas Captain Marvel ini
kurang banget action-nya ... Tapi
mungkin ini adalah strategi MCU untuk membuat kita nggak terlalu berekspektasi
tinggi terhadap Captain Marvel dan membuatnya sangat berarti di Avengers: End
Game nanti. Well ... Anggaplah
Captain Marvel ini sedang dalam saving
energy mode, diawet-awet dulu gitu maksudnya ... 😌
CGI-nya jelas keren
parah, Nick Fury yang biasanya bangkotan sok iyey pun jadi muda macem abis
minum dari Fountain of Youth. Oh iya, film Captain Marvel ini akan menjawab
rasa penasaran kita alasan dibalik penutup matanya Nick Fury. Eits ... ini juga
termasuk alasan dibalik penamaan Avengers yaw
...
Eh, satu lagi. OST-nya
enak-enak ya ... apalagi kalau kita ((KITA 😂)) generasi 90an, pasti suka deh
... 11-12lah dengan OST-nya Deadpool, hanya beda genre aja sih sebenernya.
Jadi, reccommend nggak nih Captain Marvel? Aku
sih yes! Apalagi kalau ada rencana
untuk nonton Avengers: End Game, mesti ditonton nih biar nanti nggak pada nanya-nanya 🙌🙌🙌
FYI. Aku nonton film
Captain Marvel ini dengan Widy di Detos alias Depok Town Square (bukan Ubertos
lagi 😋) Dari awal nonton sampai selesai nggak ada komentar apa-apa ya,
sebab doi sebenernya ingin nonton Dilan 1991.