Captain Marvel

by - March 17, 2019


Masih pada ingat kan credit-nya film Avengers: Infinity War? Sesaat sebelum menghilang Nick Fury (Samuel L. Jackson) masih sempat nge-pager-in sum1 in sumwhere, yang belakangan diketahui sebagai Captain Marvel berdasarkan icon yang tertera di layar pager-nya.

Sebagaimana tradisi Marvel Cinematic Universe, belum shahih rasanya kalau perang badar yang akan terjadi di Avengers: End Game dilalui tanpa adanya pengenalan tokoh yang (akan) terlibat. Kali ini, superhero yang kebagian jatah untuk difilmkan adalah Captain Marvel.

Awalnya agak membingungkan, sebab kupikir kenapa mesti ada Captain Marvel kalau sudah ada Captain America. Tadinya aku berasumsi bahwa Captain Marvel ini adalah icon superhero-nya Marvel sebab namanya sama-sama Marvel 😂. Sempat heran kenapa Captain Marvel adalah wanita karena kupikir Marvel adalah nama lelaki 😅 ...

Captain Marvel adalah superhero wanita pertama yang dibuatkan film pribadi oleh Marvel (Black Widow hitungannya side kick yaw) dan tentunya kita sangat berharap Captain Marvel menjadi solusi terbaik bagi Avengers. Yaiyalah ... kita butuh kejelasan, sepenting apa Captain Marvel ini sampai Nick Fury ngebela-belain mager sesaat sebelum menghilang.

Owkay ... kuy kita bahas filmnya.

Film Captain Marvel rilis di Indonesia pada 8 Maret lalu, 2 hari lebih cepat ketimbang jadwal rilisnya di US. Sebagai seseorang yang cukup mengikuti film-film superhero-nya Marvel, kupikir film Captain Marvel nggak boleh terlewatkan, sebab konon katanya Captain Marvel ini adalah superhero yang sanggup melawan Thanos (Josh Brolin).

Film Captain Marvel dibuka dengan potongan-potongan scene ala scene di film sci-fi, macem partikel-partikel, paparan debu dan serpihan yang di-zoom, bagus sih ... tapinya nggak ngerti haha 😂 Ternyata itu adalah potongan memory milik Vers (Brie Larson) yang saban hari diminta atasannya Yon-Rogg (Jude Law) untuk mengendalikan emosi yang mengontrol kekuatan dan pikirannya.

Vers adalah anggota dari pasukan elite bangsa Kree, seenggaknya hanya itu yang ia tahu ... sebab Vers nggak ingat masa lalunya sama sekali. Selain memiliki fisik yang lebih mirip manusia Vers memiliki kelebihan lain yakni supreme intelligence yang membuatnya memiliki kecerdasan dan kekuatan diatas rata-rata serta mampu mengeluarkan sinar foton dari kedua tangannya. Cool yeah ... 😎

Kali ini timnya mendapatkan tugas untuk menyelamatkan mata-mata bangsa Kree dari Skrull yang disinyalir sedang berusaha menemukan sesuatu di planet lain. FYI, Skrull adalah bangsa bunglon yang bisa merubah bentuk persis (hingga ke DNA), makhluk hidup lainnya selain hewan dan tanaman.

Tim yang dipimpin oleh Yon-Rogg ini beranggotakan Korath (Djimon Hounsou), Bron Char (Rune Temte), Att-Lass (Algenis Perez Soto) dan Doctor Minn-Erva (Gemma Chan) yang kurang bisa dikenali sebab kulitnya dibuat hijau macem Gamora (Zoe Saldana). Terjadi penyergapan oleh Skrull sehingga perkelahian tak terelakkan, tim kembali ke meeting point tanpa menyadari bahwa Vers tertinggal.

Di tangan Skrull ingatan Vers kembali dibedah dan yha~ karena Vers ini memiliki supreme intelligence maka Vers bisa mengetahui tujuan Skrull yakni mencari Dr. Wendy Lawson (Anette Benning) di Planet C-53 atau bumi menurut kosakata manusia. Vers kemudian kabur ke Planet C-53 disusul oleh Skrull yang dipimpin oleh Talos (Ben Mendelsohn).

Nah, disini mulai agak mencurigakan ... Yon-Rogg tele-confrence dengan Ronan The Accuser (Lee Pace), kalau menonton The Guardian of The Galaxy 1 pasti tau nih ... doi adalah children fruit-nya Thanos. So, berada di pihak manakah bangsa Kree? 😒

Vers yang jatuh ke bumi kemudian dipertemukan dengan Nick Fury yang masih unyu dan agen Coulson (Clark Gregg) yang masih newbie. Saat itu belum ada S.H.I.E.L.D atau bahkan Avenger, semua masih dikandung badan 😳

Seperti biasa ... terjadi konflik internal antara tugas atau kata hati, namun setelah melalui beberapa kejadian akhirnya Nick Fury mau membantu Vers menemukan Dr. Wendy Lawson. Ternyata Dr. Wendy Lawson adalah ilmuwan yang wafat saat menguji coba proyek rahasia yang ada kaitannya dengan P.E.G.A.S.U.S (pernah disinggung di film Iron Man 2).

Kali ini, yang menjadi scene stealer adalah kucing flarken bernama Goose 🐈, disini aku malah jadi mempertanyakan: apakah universe-nya Marvel ini masih nyambung dengan universe-nya MIB (Men In Black)? Sebab Agen Coulson style-nya mirip dengan para agen di MIB *heu 😅 selain itu, duet Ragnarok yakni Tessa Thompsons (Scrapper 143) dan Chriss Hemsworth (Thor) pun dipastikan tampil sebagai agen di MIB terbaru *nggak penting sih, tapi kamu mesti tahu 😜.

Kemudian Vers dipertemukan dengan Maria Rambeau (Lashana Lynch) yang konon adalah sohibnya selama menjadi manusia. Meski berdarah biru (beneran biru loh ini ... birunya macem Jagoan Neon) ternyata Vers adalah manusia tulen bernama Carol Denvers.

Cukup sampai disini yaw pemaparan ceritanya ... kalau dilanjutkan pasti berujung spoiler. Syudahlah ... nggak usah penasaran, sisanya adalah formula standard film-film MCU #eh.

Kita bahas yang layn, aspek-aspek pendukungnya 😌

Menurutku film Captain Marvel ini agak berbeda jika dibandingkan dengan film-film MCU lainnya, sebab kita nggak harus ribet memikirkan asbabun nuzul dan asal muasal kekuatan super yang dimiliki oleh para superhero. Karena terkadang aku merasa MCU ini terlampau menjejali kita dengan konsep bahwa setiap kekuatan (superhero) berhak memiliki penjelasan ilmiah.

Padahal mah ... podo aee 😁

Aku suka bagaimana Captain Marvel divisualisasikan, yakni manusia biasa yang nggak sengaja menjadi superhero, karenanya nggak masalah juga dengan visualisasi Captain Marvel yang nggak sebohay dan secantik Wonder Woman. Wonder Woman mah atuh ... demi-god, yang meski kena tabok berkali-kali mukanya mulus immortal.

Banyak review yang mengatakan bahwa Brie Larson ini ekspresinya terlalu datar, hmmhhh ... menurutku sih nggak, sebab gesture-nya cukup berbicara. Ada scene dimana Brie balik menggeram kepada Skrull yang menggeraminya, kupikir scene ini lucu ...  apa yang dilakukannya adalah reaksi spontan.

Kupikir Brie mampu memvisualisasikan Captain Marvel yang enerjik terbang kesana kemari (macem Johny Storm versi Chriss Evans) dan memiliki kekuatan super yang meletup-letup layaknya di dalam komik. Yha~ ... aku juga suka armour-nya Captain Marvel, khas komik 👌, meski awalnya merasa sempat terganggu dengan rambutnya yang sedikit mencuat di tengah ala Yondu di Guardian of The Galaxy.

Mengingatkanku akan Marvin the Martian yang helmet-nya terinspirasi dari helmet-nya prajurit Roman.

Yang agak kurang justru malah skenarionya, well ... yang kurasakan sih seperti itu, setelah bertemu Maria Rambou kupikir ceritanya agak sedikit cheesy dan nggak rame aja 😛 Kupikir si penulis skenario terlalu menahan diri dari entah apa (kemungkinan netyzen sih) dan terkesan malu-malu flarken untuk unjuk gigi.

Nah, perkara terlalu main aman ini berimbas pada jokes-nya yang bisa dibilang ... hanya sanggup membuatku tertawa ehehe 😅 bukan ahaha 😂 seperti biasanya. Suerr ... ini ketawanya nanggung banget, ingin ngakak tapi materinya nggak nyampe. Palingan obrolan antara Captain Marvel dan Nick Fury yang lumayan mencairkan suasana.

Fight scene-nya lebih mantips yang head-to-head antara Yon- Rugg dan Vers di awal, sisanya mah kurang euy ... Mungkin ini gegara keseringan disuguhi scene yang wah kali ya, sekalinya disuguhi scene yang biasa-biasa jatuhnya nggak puas. Mana Skrull ini bentukan aslinya mirip anggota Black Order yang dicengcengin squidward oleh Tony Stark di Avengers: Civil War. Hemeh ... sama-sama jele’.

Untuk film superhero, jelas Captain Marvel ini kurang banget action-nya ... Tapi mungkin ini adalah strategi MCU untuk membuat kita nggak terlalu berekspektasi tinggi terhadap Captain Marvel dan membuatnya sangat berarti di Avengers: End Game nanti. Well ... Anggaplah Captain Marvel ini sedang dalam saving energy mode, diawet-awet dulu gitu maksudnya ... 😌

CGI-nya jelas keren parah, Nick Fury yang biasanya bangkotan sok iyey pun jadi muda macem abis minum dari Fountain of Youth. Oh iya, film Captain Marvel ini akan menjawab rasa penasaran kita alasan dibalik penutup matanya Nick Fury. Eits ... ini juga termasuk alasan dibalik penamaan Avengers yaw  ...

Eh, satu lagi. OST-nya enak-enak ya ... apalagi kalau kita ((KITA 😂)) generasi 90an, pasti suka deh ... 11-12lah dengan OST-nya Deadpool, hanya beda genre aja sih sebenernya.

Jadi, reccommend nggak nih Captain Marvel? Aku sih yes! Apalagi kalau ada rencana untuk nonton Avengers: End Game, mesti ditonton nih biar nanti nggak pada nanya-nanya 🙌🙌🙌

FYI. Aku nonton film Captain Marvel ini dengan Widy di Detos alias Depok Town Square (bukan Ubertos lagi 😋) Dari awal nonton sampai selesai nggak ada komentar apa-apa ya, sebab doi sebenernya ingin nonton Dilan 1991.

You May Also Like

0 comments

Feel free to leave some feedback after, also don't hesitate to poke me through any social media where we are connected. Have a nice day everyone~