Dari 20 orang peserta
YCIFI Basic Fashion Course batch 2,
yang ikutan officially ikutan exhibition ada 14 orang karena Khrisna
mengundurkan diri, Jeje tetep ikutan meski lagi magang di Bali (final project-nya ikut exhibition
sedang raganya lagi galau asyik di pinggir pantai) dan yang 5 orang lagi nggak
dihitung *eh.
Bukannya jahat ya, tapi
bagiku ini hal yang cukup mengganggu.
Saat exhibition ada 5 slot
kosong di Basic Fashion Course batch
2, jangankan final project-nya orangnya aja kita nggak
kenal. Seingatku mereka pernah datang beberapa kali di materi-materi awal,
setelahnya lenyap nggak ada kabar, tapi absennya ada yang full. Coba deh dipikirin, KZL nggak sih?
Kita sih menyayangkan
sekali ... ada banyak orang yang ingin mengikuti YCIFI Basic Fashion Course batch 2 ini, semestinya kalau dari awal
udah sadar kemungkinan untuk lanjutnya rendah lebih baik diganti dengan
kandidat lain yang lebih sanggup. Karena nggak mudah menyisihkan ½ dari kuota
untuk bisa lolos YCIFI Basic Fashion Course batch
2 ini.
Kalau alasannya adalah
kuliah kesannya malah effortless,
bukannya kita nggak pernah merasakan kuliah, di jurusan desain pula ya. Yang
masih berstatus mahasiswa/i pun ada tapi mereka menentukan pilihan. Kaya Susy
dan Shinjo yang menggugurkan salah satu mata kuliahnya demi YCIFI Basic Fashion
Course batch 2. Tapi kalau
dibandingin dengan Farah yang hijrah dari Bangka ke Bandung, ah da kita mah apa atuh ...
Eh kok malah jadi curhat
ya?
Final Project Exhibition
ini dilaksanakan pada minggu-minggu terakhir bulan Ramadhan, karenanya yang
berkunjung sedikit, kalau nggak keluarga ya teman dekat itu pun kalau belum
pada mudik. Anyway ... Makasih loh
Kak Admin chat komplainnya sudah di-read.
Kalau dibandingkan dengan
Advance, yang Basic memang kalah cetar tapi kita sih senang-senang saja,
bangga-bangga saja ... Karena kita tahu betapa sulitnya menghasilkan design
yang sesuai dengan konsep.
Nah, rata-rata kita gagal
di eksekusi, karena kita terlalu terpaku pada mood board meski sebenarnya kita juga agak kurang sreg (dengan mood board yang dipilih). Mungkin karena
itu ya jadinya kita ½ hati mengerjakannya ...
Kritik dan saran yang
dilontarkan oleh mentor kita jadikan sebagai masukan, karena kalau
menjadikannya sebagai ‘komentar netizen’
yang ada kita malah bakal uring-uringan terus. Toh, mereka melihat dari point of view bidang keahlian yang
dimilikinya berdasarkan pengalamannya selama ini.
We trust on you ...
YCIFI and my dream ... ✌